Anda di halaman 1dari 14

SOAL MID SEMESTER I

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Nama : Berkat Rahmat Putra Halawa


NIM : 182119006
Kelas :B
Semester :1
Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan

1. Pendidikan merupakan proses pemberdayaan dan pembudayaan manusia.


a. Bagaimana pendapat anda, berikan alasan secara teori maupun praktis.
b. Apakah landasan hukumnya, kemukakan
c. Apa hubungannya landasan Filosofis dengan menentukan arah pendidikan ke depan
atau tujuan pendidikan
Jawab :

a.  Pendidikan sebagai proses pemberdayaan


Pendidikan sebagai proses pemberdayaan maksudnya ialah manusia pada
dasarnya lemah sehingga harus diberdayakan atau diberi kemampuan, proses
pendidikan haruslah diarahkan sehingga potensi yang ada pada anak manusia dapat
dikembangkan seoptimal mungkin sesuai dengan fitrahnya, dia dapat
menyumbangkan kemampuannya untuk pengembangan dirinya, masyarakatnya,
negaranya, dan kehidupan manusia pada umumnya. Di dalam proses pemberdayaan,
lingkungan kehidupan anak harus bisa memeberikan kesempatan untuk
pengembangan potensi anak tersebut. Karena kita tahu bahwa pendidikan merupakan
interaksi antara manusia dengan lingkungan, dan dalam interaksi tersebut manusia
tidak hanya merupakan hasil interaksi tetapi juga sebagai pelaku aktif dalam interaksi
tersebut.
 Pendidikan sebagai proses pembudayaan
Maksudnya proses pembelajaran manusia dipengaruhi oleh lingkungan, kultur,
dan budaya sekitar, pendidikan merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya,
sehingga apabila pendidikan itu dilepaskan dari kebudayaan maka tujuan pendidikan
dapat dimanipulasi ke arah yang kurang jelas atau bahkan ke arah yang salah dan
dapat direkayasa oleh kekuatan politik penguasa. Kita harus ingat bahwa kebudayaan
bukan hanya membentuk pribadi seseorang tetapi juga dikembangkan oleh manusia
itu sendiri. Tanpa pendidikan yang kreatif dan inovatif maka kebudayaan itu akan
hilang.

b. Pembudayaan mengandung asfek afektif.


1) Manusia beriman, isi pendidikan itu adalah pelajaran agama
2) Tenaga pendidik / pendidik
Orang yang dapat disebut sebagai pendidik antara lain guru dan dosen. Hal ini
sesuai dalam UU Sisdiknas No. 5 dan 6,
“Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan”.
“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan”.
Berkualifikasi artinya kekhususan yang diarahkan dalam pendidikan yang
memang dia punya hak atas pendidikan itu yang diarahkan dalam profesionalisme
(kompeten dalam bidang tersebut).

Pasal 39 dalam UU Sisdknas tentang tenaga kependidikan


a) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan. Dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
b) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merncanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan,serta melakukan penilitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
3) Adanya peserta didik (siswa/murid)
a. Dalam UU Sisdiknas pasal 1 No. 4
“Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan tertentu”.
Jalur yang dimaksud yaitu jalur pendidikan formal, non-formal, dan informal.
b. Dalam UU Sisdiknas pasal 12 bab V dijelaskan tentang hak dan kewajiban
setiap peserta didik.
4) Isi pendidikan
Dijelaskan dalam UU Sisdiknas pasal 1 No. 19
“ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”.
Pasal 36 menjelaskan tentang pengembangan kurikulum berdasarkan standar
pendidikan nasional.Kurikulum disusun berdasarka jenjang pendidikan.
Pasal 37 menjelaskan tentang ketentuan mata pelajaran yang wajib dimuat pada
tiap jenjang pendidikan.
5) Alat / media / strategi dan metode
Alat dan media maksudnya adalah fasilitas yang menyangkut sarana dan
prasarana.Contoh : gedung, kursi, meja, dan lain-lain (yang berbentuk fisik).
Alatnya berupa LCD, OHP, VCD, dan lain-lain.
Pasal 45 berkaitan dengan strategi dan metode (cara) untuk mrndukung
tercapainya guru dan siswa dalam pembelajaran yang didukung dengan strategi
dan cara pembelajaran. Srategi ini berangkat dari teori-teori
pembelajaran.Contoh : Teori Behavioristik (Perubahan tingkah laku, pendekatan
informasi), teori kognitif (menekankan pada hasil belajar pada pendekatan
intelektual).
6) Lingkungan
Berkaitan dengsan lingkungan dalam kelas, keluar kelas, lingkungan masyarakat
(kota, pinggiran kota, dan pelosok), berkaitan dengan letak sekolah dan keadaan
geografis.
UU Sisdiknas bab III pasal 4 tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan,
“Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran sarta dalam penyelenggaran dan pengendalian mutu
leyanan pendidikan”.

c. Dalam pasal 3 bab II UU Sisdiknas menjeleskan bahwa tujuan pendidikan yaitu untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat mencoba
merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha
mewujudkan citra itu. Rumusan tentang harkat dan martabat manusia beserta
masyarakatnya ikut menentukan
2. Dalam aktivitas pendidikan ada beberapa factor pendidikan yang dapat
membentuk pola interaksi atau saling memengaruhi. Uraikan dan Jelaskan Faktor-
faktor pendidikan yang dimaksud!

Jawab :

Faktor-Faktor Pendidikan
Dalam aktivitas ada enam faktor pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi atau saling
mempengaruhi. Adapun keenam faktor pendidikan tersebut, meliputi :
 Faktor tujuan
Adalah usaha pencapaian oleh peserta didik tentang hasil praktek pendidikan baik
dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat secara luas.

 Faktor pendidikan
Dalam hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
Pendidik menurut kodrati, yaitu orang tua dan
Pendidik menurut jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali memberikan
didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan sebagainya.
Sedangkan pendidikan menurut jabatan, yaitu guru.Guru adalah sebagai pendidik
yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara.
Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu memberikan
pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru dapat memancarkan
sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada
umumnya.

 Faktor peserta didik


Adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai manusia yang belum dewasa
merasa tergantung kepada pendidikannya, peserta didik merasa bahwa ia memiliki
kekurangan-kekurangan tertentu, ia menyadari bahwa kemapuan masih sangat terbatas
dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
 Faktor isi / materi pendidikan
yang termasuk dalam arti / materi pendidikan ialah segala sesuatu oleh penddidk yang
akan langsung disampaikan kepada peserta didik.

 Faktor metode pendidikan


Agar interaksi dapat berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping
dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula.
Metode adalah cara menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.

 Faktor lingkungan
Adalah yamg meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi
tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia.
3. Jelaskan mengapa seorang guru perlu memahami hakikat pendidikan. Analisis
disertai dengan teori-teori pendidikan.

Jawab :
Dikarenakan Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik ,
mengajar , membimbng , mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada jalur pendidikan formal. Tugas utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat
profesionalitas tertentu yang tercermin dan kompetensi , kemahiran, kecakapan, atau
keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.
Di negara ini guru dibagi menjadi dua yaitu guru negeri dan guru swasta. Guru negeri
berada dalam struktur pemerintahan dan digaji oleh pemerintah , sedang guru swasta
mendapat pembinaan dari pemerintah dan mendapat gaji dari sekolahnya masing-masing.
 Tugas Guru
Jabatan guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar
dinas dalam bentuk pengabdian. Tugas guru tidak hanya sebagai profesi , tetapi juga sebagi
suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan
profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik,
mengajar, dan melatih peserta didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru
sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup pada peserta
didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu dan
pengetahuan dan teknologi kepada peserta didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti
mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan
peserta didik.

 Peranan Guru Pembelajaran


1.      Guru sebagai pendidik
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi peserta didik,
dan lingkunganya. Oleh karena itu , guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu,
yang mencakup tanggung jawab, wibawa , mandiri dan disiplin.
2.      Guru sebagai pengajar
Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang
belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar yang dipelajari.
3.      Guru sebagai pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (journey), yang berdasarkan
pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam
hal ini perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga mental, emosional, kreatifitas,
moral dan spiritual lebih dalam dan kompleks.
4.      Guru sebagai pelatih
Guru harus berperan sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam
pembentukaan kompetensi dasar, sesuai dengan potensi masing-masing.
5.      Guru Sebagai Penasihat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orsng tua. Meskipun
mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat
berharap untuk menasehati orang.
6.      Guru sebagai Pembaharu(Innovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna
bagi peserta didik.
7.      Guru sebagai Model dan teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang
menganggap dia sebagai guru. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan
guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang
menganggap atau mengakuinya sebagai guru.
8.      Guru sebagai Pribadi
Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kepribadian
yang mencerminkan seorang pendidik. Sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah
masyarakat, guru perlu juga memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui
kemampuannya, antara lain melalui kegiatan olahraga, keagamaan, dan kepemudaan.
Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan
akan berakibat yang bersangkuatn kurang bisa diterima oleh masyarakat.
9.      Guru sebagai peneliti
Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-
penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk itu diperlukan berbagai penelitian, yang
didalamnya melibatkan guru. Oleh karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti. Dia
tidak tahu dan dia tahu bahwa dia tidak tahu, oleh karena itu dia sendiri merupakan subyek
pembelajaran.
10.  Guru Sebagai pendorong Kreativitas
Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas merupakan yang universal
dan oleh karenanya semua kegiatannya ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh
kesadaran itu. Ia sendiri adalah seorang kreator dan motivator, yang berada di pusat proses
pendidikan. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang dikerjakan oleh guru sekarang lebih
baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya dan apa yang di kerjakan di masa mendatang
lebih baik dari sekarang.
11.  Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
Dunia ini panggung sandiwara, yang penuh dengan berbagai kisah dan peristiwa, mulai
dari kisah nyata samapi direkayasa, dalam hal ini, grur dituntut untuk memberikan dan
memelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya.
12.  Guru Sebagai pekerja Rutin
Guru bekerja dengan ketrampilan, dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat
diperlukan dan seringkali memberatkan. Sebagai contoh, dalam setiap kegiatan pembelajaran,
guru harus membuat persiapan tertulis, jiak guru membenci atau tidak menyenangi tugas ini
maka akan merusak kefefektifan pembelajaran.
13.  Guru Sebagai Pemindah Kemah
Hidup ini selalu berubah, dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang suka
memindah-mindahkan, dan membantu peserta didik meninggalkan hal lama menuju sesuatu
yang baru yang bisa mereka alami. Guru berusaha keras untuk mengetahui masalah peserta
didik, kepercayaan, dan kebiasaan yang menghalangi kemajuan, serta membantu menjauhi
dan meninggalkannya untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih sesuai.
14.  Guru Sebagai Pembawa Cerita
Sudah menjadi sifat manusia untuk mengenal diri, dan menanyakan keberadaannya serta
bagaimana berhubungan denagn keberadaan itu. Tidak mungkin bagi manusia hanya muncul
dalam lingkungannya, dan berhubungan dengan lingkungan, tanpa mengetahui asal-usulnya.
Ia benar-benar ingin tahu tentang awal keberadaannya; serta ingin tahu kapan, bagaimana dan
mengapa ia terjadi di dunia ini. Semua itu diperoleh melalui cerita.
15.  Guru Sebagai Aktor
Sebagai seorang aktor, guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah yang telah
disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada penonton. Guru
harus menguasai materi standar dalam bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya,
memperbaiki ketrampilan, dan mengembangkan untuk mentransfer bidang studi itu. Ia
memperlajari peserta didik, alat-alat yang dapat dipergunakan untuk menarik minat, dan tentu
saja mempelajari bagaimana menggunakan alat secara efektif dan efisien.
16.  Guru Sebagai emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik dan menghormati
setiap insan. Guru telah melaksanakan fungsinya sebagai emansipator, ketika peserta didik
yang telah menilai dirinya sebagai pribadi yang tak berharga, merasa dicampakan orang lain
atau selalu diuji dengan berbagai kesulitan sehingga hampir putus asa, dibangkitkan kembali
menjadi pribadi yang percaya diri. Ketika peserta didik hampir putus asa, diperlukan
ketelatenan, keuletan dan seni memotivasi agar timbul kembali kesadaran, dan bangkit
kembali harapannya.
17.  Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian dalam pembelajaran merupakan proses menetapkan kualitas hasil
belajar atau proses untuk meentukan tingkat pencapaian tujauan pembelajaran oleh peserta
didik.
Guru sebagai evaluator perlu memiliki pengetahuan , keterampilan dan sikap yang
memadai serta kemampuan dalam memahami teknik evaluasi baik tes maupun non tes yang
mencakup jenis masing-masing teknik karakteristik serta cara menentukan baik atau tidaknya
ditinaju dari berbagai segi, validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran soal.
Peneliaan harus dilakukan dengan rancangan dan frekuensi yang memadai dan
berkesinambungan serta diadministrasikan dengan baik. Guru selain menilai hasil belajar
peserta didik, guru harus pula menilai dirinya sendiri baik sebagi perencana, pelaksana,
maupun penilai program pembelajaran.
18.  Guru Sebagai Pengawet
Salah satu tugas pendidikan adalah mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi
berikutnya, karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang bermakna bagi
kehidupan manusia sekarang maupun di masa depan.
Sebagai pengawet, guru harus berusaha mengawetkan pengetahuan yang telah dimiliki
dalam pribadinya, dalam arti guru harus berusaha menguasai materi standar yang akan
disajikan kepada peserta didik. Oleh karena itu, setiap guru dibekali pengetahuan sesuai
dengan bidang yang dipilihnya.
19.  Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bretahap daria wal hingga
akhir (kulminasi). Dalam tahap kulminasi iilah yang memunkinkan setiap peserta didik bisa
mengetahui kemajuan belajarnya. Disini peran sebagi kulminator terpadu dengan peranya
sebagi evaluator. 1[5]
Melalui rancanganya , guru mengembangkan tujuan yang akan dicapai dan akan
dimunculkan dalma tahap kulminasi. Dia mengembangkan rasa tanggung jawab,
mengembangkan keterampilan fisik dan kemampuan intelektual yang telah dirancang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat melalui kurikulum. Tugas guru untuk menjawab pertanyaan
tentang benarkah kemampuan-kemampuan yang dikembangkan itu bisa muncul dalam tahap
kulminasi melalui pengamatan terhadap pelaksanaan tahap kulminasi oleh sang kulminator.
20.  Guru sebagai perancang pembelajaran
Guru dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan pembelajaran dengan
memperhatikan berbagai kompetensi pembelajaran yang meliputi :
1. menyiapkan materi yang relevan denagn tujuan waktu, fasilitas , perkembangan ilmu,
kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif, sistematisdan fungsional efektif.
2. Merancang metode yang sesuai.
3. Menyediakan sumber belajar
4. Media , guru berperan sebagai mediator dengan memeperhatikan relevansi materi,
efektif dan efisien .
21.  Guru sebagai pengelola pembelajaran
Sebagai menejer, guru hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori
belajar mengajar dari teori perkembangan hingga memungkinkan untuk mencipatakan situasi
belajar yang baik, mengendalikan pelaksanaan pengajaran dan pencapaian tujaun.
22.  Guru sebagai Pengarah pembalajaran
1. Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar.
2. Menjelaskan secara konkret, apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran.
3. Memberiakn ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsang
pencapaian prestasi yang lebih baik.
4. Membentuk kebiasaan belajar yang baik

1
4. Dalam kegiatan atau proses pendidikan terdapat factor-faktor pendidikan yang
dapat membentuk pola interaksi atau saling memengaruhi. Faktor-faktor
pendidikan tersebut adalah : (a) factor tujuan, (b) factor pendidik, (c) daktor subjek
didik, (d) factor isi/materi pelajaran, (e)_ factor cara/metode dan alat, (f) factor
situasi lingkungan. Berikan analisis anda keenam factor tersebut saling dan saling
berinteraksi sesamanya.

Jawab :
a.      Faktor Tujuan
Adalah usaha pencapaian oleh peserta didik tentang hasil praktek pendidikan baik
dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat secara luas. Banyak sekali tujuan
pendidikan yang diinginkan oleh pendidik agar dapat dicapai (dimiliki) oleh peserta
didik. 
Menurut Langeveld dalam bukunya Beknopte Teoritische Pedagogik dibedakan
adanya macam-macam tujuan sebagai berikut :
a)     Tujuan umum
b)     Tujuan tak sempurna (tak lengkap)
c)      Tujuan sementara
d)     Tujuan perantara
e)     Tujuan incidental 
b.      Faktor Pendidik
Dalam hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi dua kategori, yaitu :
1. Pendidik menurut kodrati, yaitu orang tua
2. Pendidik menurut jabatan yaitu guru
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali
memberikan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan
sebagainya. Hubungan orang tua dengan anaknya dalam hubungan edukatif,
mengandung dua unsur dasar, yaitu :
1)      Unsur kasih sayang pendidik terhadap anak
2)     Unsur kesadaran dan tanggung jawab dari pendidik untuk menuntun
perkembangan anak
Sedangkan pendidikan menurut jabatan, yaitu guru. Guru adalah sebagai pendidik
yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan
Negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu
memberikan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru dapat
memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat
orang tua pada umumnya, antara lain :
1)        Kasih sayang kepada peserta didik
2)       Tanggung jawab sebagai tugas pendidik 
c.       Faktor Peserta Didik
Adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai manusia yang belum dewasa
merasa tergantung kepada pendidikannya, peserta didik merasa bahwa ia memiliki
kekurangan-kekurangan tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat
terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
Dasar hakiki diperlukannya pendidikan bagi peserta didik adalah karena manusia
adalah makhluk susila yang dapat dibina dan diarahkan untuk mencapai derajat
kesusilaan. Peserta didik menurut sifatnya dapat di didik, karena mereka mempunyai
bakat dan disposisi-disposisi yang memungkinkan untuk diberikan pendidikan. 
d.      Faktor isi / Materi Pendidikan
Yang termasuk dalam arti / materi pendidikan ialah segala sesuatu oleh penddidk
yang akan langsung disampaikan kepada peserta didik. Ada syarat utama dalam
pemilihan beban atau materi pendidikan, yaitu :
1)        Materi harus sesuai dengan dengan tujuan pendidikan
2)       Materi harus dengan peserta didik
e.      Faktor Metode Pendidikan
Agar interaksi dapat berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping
dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat
pula. Metode adalah cara menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
Untuk menentukan apakah sebuah method dapat disebut baik diperlukan patokan
yang bersumber pada beberapa faktor. Faktor utama yang menentukan adalah tujuan
yang akan dicapai.
f.        Faktor Lingkungan
Adalah yamg meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Situasi
linkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan ini meliputi
lingkungan fisis, limgkumgan teknis dan lingkungan sosio-kultural. Dalam hal-hal di
mana situasi lingkungan ini berpengaruh  secara negatif dan positif terhadap
pendidikan, maka lingkungan itu menjadi pembatas pendidikan.[7]
a)       Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga
memiliki pengaruh yang kuat trhadap perkembangan kepribadian anak, karena
sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah keluarganya. Untuk
mengoptimalkan kemampuan dan perkembangan anak, orang tua harus
menumbuhkan suasana edukatif di lingkungan keluarganya.
b)       Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang resmi menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar secara sistematis, berncana, sengaja dan terarah yang dilakukan oleh
pendidik yang professional dengan program yang dituangkan ke dalam kurikulum
tertentu yang diikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang tertentu.
c)        Lingkungan Masyarakat
Secara umum masyarakat diartikan sekumpulan manusia yang bertenpat tinggal
dalam suatu kawasan dan saling berintegrasi dengan sesama untuk mencapai tujuan.
Ditinjau dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut sebagai lingkungan
pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana
kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis. 
5. Manusia adalah mahluk yang paling sempurna, tetapi sekaligus makhluk yang tidak
sempurna . berikan analisas anda dari pernyataan tersebut diatas di tinjau dari pandangan
teori pendidikan dan impikasinya dalam praktek pendidikan.
Jawaban
a. Manusia sebagai mahluk yang paling sempurna karena Manusia sebagai makhluk
sempurna diartikan sebagai berikut manusia memiliki akal yang sehat dibandingkan
dng hewan jadi manusia disebut makhluk sempurna, dan manusia memiliki segala
pengetahuan yang luas sehingga mampu menciptakan karya-karya nyata yang
sempurna, serta dapat memanusiakan manusia dalam arti mampu mengangkat harkat
dan martabat manusia dengan baik.
b. Manusia sebagai mahluk yang paling tidak sempurna karena manusia manusia juga
memiliki sisi yang tidak sempurna karana manusia tidak biasa melangsungkan
kehidupannya tanpa bantuan dari orang lain, yang artinya manusia di ciptakan untuk
saling berpasang-pasangan satu sama lain dan di segala aktifitas manusia sangat
membutuhkan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai