OLEH :
LIS BERTINA HALAWA, A.Md.Keb
PENGATUR, II/C
NIP 199606162020122010
1
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Rancangan
Aktualisasi yang mengangkat isu “Pencatatan Data Ibu Hamil Yang Belum Optimal di
Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi” tepat pada waktu yang ditentukan. Laporan
Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan dalam mengikuti
Pelatihan dasar CPNS 2021 Angkatan VXII . Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan Rancangan aktualisasi ini. Laporan dan kegiatan aktualisasi
ini dapat tersusun berkat dukungan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Asren Nasution, MA, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan
penulis mengikuti Latsar CPNS Tahun Anggaran 2021
2. Ibu Yuslina selaku Coach yang sangat berperan dalam meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran dalam mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan
Rancangan Aktualisasi.
3. Bapak Seruan Hati, S.Kep.Ns selaku Kepala Puskesmas dan sebagai mentor yang
banyak membantu membimbing penulis dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
4. Seluruh Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman
serta bimbingan kepada penulis selama Pelatihan Dasar CPNS.
5. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Utara dan
LPP Agro Nusantara Wilayah Medan sebagai penyelenggara Pelatihan dasar CPN
Golongan II.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Desa Lolofitu
2. Desa Hiliuso
3. Desa Hilimbuasi
4. Desa Wango
1.2.3 Tupoksi Bidan
Adapun tugas pokok dan fungsi (tupoksi) bidan khususnya yang bertugas di
Puskesmas, terdapat standar 9 tugas pokok dan fungsi seorang bidan, yakni:
1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (Ante Natal Care)
2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (Post Natal Care)
3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir
(Kunjungan Neonatal)
4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di wilayah kerja
Puskesmas
5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan kebidanan
6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada Wanita Usia
Subur (WUS)
7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko tinggi
(bumil risti)
8. Mengupayakan diskusi Audit Maternal Perinatal (AMP) bila ada kasus
kematian ibu dan bayi
9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu pelayanan
Puskesmas
“CERIA“
1. Cerdas
Cerdas merupakan kecepatan dan ketepatan dalam
mengambil kesimpulan untuk bertindak.
2. Empati
Empati merupakan rasa kepedulian untuk memberikan
pelayanan yang optimal tanpa membedakan status sosial.
3. Ramah
Bersedia melayani dengan senyum, sapa dan salam dengan
sepenuh hati.
4. Inovatif
5. Amanah
1.3 Manfaat
Kegiatan aktualiasi memberikan manfaat antara lain:
1) Bagi peserta Pelatihan Dasar
Untuk membangun integritas moral, kejujuran, rasa nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,
dan memperkuat profesionalisme didalam diri peserta pelatihan dasar.
Selain itu, kegiatan aktuasliasi bermanfaat bagi peserta dalam upaya
memperkuat kompetensi bidang yang dimiliki.
2) Bagi puskesmas
Untuk memberikan kontribusi bagi tercapainya visi, misi, tujuan dan
sasaran puskesmas.
BAB II
3 √ √ √ √ Memenuhi
Masih kurangnya kunjungan
Syarat
rumah nifas kepada ibu
postpartum di wilayah
Puskesmas Lolofitu Moi
Keterangan :
Isu yang memenuhi unsur APKL untuk selanjutnya dilakukan analisis lanjutan
yaitu Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) agar didapatkan isu prioritas. Teknik USG
menilai keutamaan isu dari tiga aspek. Pertama adalah urgency, yaitu seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Kedua seriousness, yaitu seberapa
serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Ketiga growth,
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Untuk
Angka 4: mendesak/gawat
Angka 5: sangat mendesak/gawat
3 Masih kurangnya 3 3 3 9 II
kunjungan rumah nifas
kepada ibu postpartum
di wilayah Puskesmas
Lolofitu Moi
Sistem
manusia
Kurangnya
ssosialisasi
Keterbatasaan
SDM
lingkungan
metode
Gagasan Pemecahan
Isu Kegiatan Kreatif
Isu
Optimalisasi 1. Memperbaharui
Pencatatan Data Ibu
Pencatatan Data Ibu format isian data
Hamil Yang Belum
Hamil di kunjungan ibu hamil
Optimal di
Puskesmas Lolofitu
Puskesmas Lolofitu
Moi
Moi
2. Pengisian format isian
baru kunjungan ibu
hamil oleh petugas
kesehatan posyandu
rutin
3. Melakukan kerjasama
dengan kader
kesehatan di setiap
desa untuk pendataan
ibu hamil di desa
tersebut
4. Melakukan
penyusunan dan
pengentryan data ibu
hamil ke E-Kohort
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasai dari bahasa latin corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Dalam bahasa Yunani corruptio yang artinya
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral,
menyimpang dari kesucian,melanggar norma agama, material, mental, dan
umum (LAN.2015). Oleh karena itu, anti korupsi adalah pemikiran sikap
dan upaya untuk memberantas korupsi. Anti Korupsi adalah tindakan atau
gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau
tindakan yang melawan normanorma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap- menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya
target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk
korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih
kecil
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak
yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-
undung yang mengatur
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan
orang lain
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma)
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang
kita kerjakan dalam bentuk apapun
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
Tabel 3.2 Relevansi Nilai-nilai dasar ASN dengan Rencana Kegiatan
Aktualisasi
No Kegiatan Nilai-Nilai Dasar PNS
1 Memperbaharui format isian Akuntabilitas : Tanggungjawab
data kunjungan ibu hamil dan kejelasan.
3.3 Relevansi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dengan Rencana
Kegiatan Aktualisasi
Ada 3 hal utama yang perlu dipahami dan diimplementasikan
seorang PNS dalam kesehariannya ketika menjalankan tugas negara, yaitu
pemahan tentang manajemen ASN, pelayanan publik dan whole of
government. Bahasan berikut bersumber pada modul pelatihan Dasar CPNS
2018 yang disusun oleh tim LAN.
1. Manajemen PNS
Manajemen PNS adalah pengelolaan PNS untuk menghasilkan
Pegawai PNS yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
(LAN Rl, 2017). Manajemen PNS lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen PNS, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
Pegawai PNS berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut maka pegawai PNS
mempunyai fungsi sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Undang- Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
yaitu Pegawai PNS berfungsi sebagai:
a. Pelaksana kebijakan public
b. Pelayan publik, dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
Negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan,prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakanantara satu warga negara dengan warga negarayang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagaipersyaratan dan membayar fee untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan
murah.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanpublik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yanghendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit,
dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakanoleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warganegara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untukmendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanyasecara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan
secaraterbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan
bagi kelompoklemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik (LAN RI.2017). Pendekatan
WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
dialog atau pertukaran informasi;
joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
joint working, atau kolaborasi sementara;
joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
Pemerintahan dan pembangunan, maka PNS memiliki peran dan
kedudukan yang sangat penting dalam berjalannya sistem pemerintahan
serta pelayanan lembaga negara kepada masyarakat. Pegawai Negeri Sipil
memiliki kedudukan sebagai unsurr aparatur negara yang memiliki tugas
untuk memberi pelayanan pada masyarakat secara profesional, jujur, adil
dan merata di dalam penyelenggaraan tugas Negara,pemerintahan serta
pembangunan (Undang – Undang Nomor 43 Tahun 1999 mengenai Pokok
– Pokok Kepegawaian). Peran PNS pada Pasal 12 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas umum nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010
tentang Disiplin PNS terdapat 17 kewajiban dan 15 larangan yang harus
dipatuhi oleh PNS. Terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, Pegawai Negeri Sipil diharuskan mempunyai
fungsi sebagai:
1. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan nuntuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk
atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan Nega Kesatuan Repulik Indonesia. ASN senantiasa dan
taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa
(kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya).
Tabel 3.3 Relevansi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dengan
Rencana Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Tahapan Output / Keterkaitan Subtansi Mata terhadap Tujuan Penguatan Nilai
No Kegiatan
Kegiatan Hasil Pelatihan dan Sasaran Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Memperbaharui 1. Berkonsultasi Tersedianya Agenda III : WoG dan Dengan Pembaharuan
format isian data dengan kepala format isian Manajemen ASN memperbaharui format isian data
kunjungan ibu puskesmas data format isian data kunjungan ibu
2. Merancang
hamil kunjungan Agenda II : kunjungan ibu hamil hamil yang mana
format isian
yang baru Akuntabilitas : Tanggungjawab maka dapat merupakan
baru kunjungan
dan kejelasan menghasilkan format langkah awal
ibu hamil
Pembaharuan format isian data isian yang baru untuk
3. Mencetak
merupakan bentuk sesuai dengan mendapatkan data
format isian
baru kunjungan tanggungjawab untuk kebutuhan instansi yang lengkap dan
ibu hamil untuk menyediakan format sesuai sehingga mendukung akurat dari
digunakan dengan kebutuhan data. tercapainya tujuan seluruh desa
Tentunya juga didukung dengan Puskesmas wilayah
kejelasan informasi data apa Mandrehe Barat Puskesmas
yang dibutuhkan sehingga dalam menjangkau Mandrehe Barat
format isian dapat dirancang pelayanan kesehatan dapat menguatkan
sesuai kebutuhan tersebut. bermutu. nilai-nilai
organisasi yaitu
Nasionalisme : Nilai persatuan Amanah dan
Dalam pembuatan format isian Tanggungjawab
menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Peraturan LAN RI Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara