Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENCATATAN DATA IBU HAMIL DI PUSKESMAS


RAWAT INAP LOLOFITU MOI

OLEH :
LIS BERTINA HALAWA, A.Md.Keb
PENGATUR, II/C
NIP 199606162020122010

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SUMATERA UTARA
MEDAN 2021

1
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Rancangan
Aktualisasi yang mengangkat isu “Pencatatan Data Ibu Hamil Yang Belum Optimal di
Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi” tepat pada waktu yang ditentukan. Laporan
Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan dalam mengikuti
Pelatihan dasar CPNS 2021 Angkatan VXII . Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan Rancangan aktualisasi ini. Laporan dan kegiatan aktualisasi
ini dapat tersusun berkat dukungan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Asren Nasution, MA, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan
penulis mengikuti Latsar CPNS Tahun Anggaran 2021
2. Ibu Yuslina selaku Coach yang sangat berperan dalam meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran dalam mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan
Rancangan Aktualisasi.
3. Bapak Seruan Hati, S.Kep.Ns selaku Kepala Puskesmas dan sebagai mentor yang
banyak membantu membimbing penulis dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
4. Seluruh Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman
serta bimbingan kepada penulis selama Pelatihan Dasar CPNS.
5. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Utara dan
LPP Agro Nusantara Wilayah Medan sebagai penyelenggara Pelatihan dasar CPN
Golongan II.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini.

Nias Barat…..November 2021


Hormat Penulis,

Lis bertina Halawa, A.Md. Keb


NIP : 199606162020122010

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................


1.2 Tugas Pokok dan Fungsi organisasi..........................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................................
1.4 Manfaat ....................................................................................................

BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU

2.1 Identifikasi Isu ............................................................................................


2.2 Analisis Isu dan Penetapan Isu Terpilih .....................................................
2.3 Dampak Isu ................................................................................................
2.4 Role Model .................................................................................................

BAB III STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH

3.1 Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif .....................................................

3.2 Relevansi Kegiatan dengan Nilai-Nilai ANEKA..........................................

3.3 Relevansi Kegiatan dengan Manajemen ASN,Pelayanan Publik dan WOG

3.4 Rancangan Aktualisasi..................................................................................

3.5 Rencana Jadwal Kegiatan.............................................................................

BAB IV PENUTUP

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dijelaskan
bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Menurut Peraturan LAN RI Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil dijelaskan bahwa Calon PNS yang selanjutnya disingkat CPNS
adalah warga Negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan
ditetapkan ole PPK, serta telah mendapat persetujuan teknis dan penetapan nomor induk
pegawai. Setiap CPNS menjalani masa prajabatan yaitu masa percobaan selama 1 (satu)
tahun dan melalui Pelatihan Dasar CPND yaitu pendidikan dan pelatihan dalam Masa
Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Berdasarkan Keputusan LAN Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri yaitu sebelum tahun 2024 pada
dasarnya Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan secara Blended Learning dan Pelatihan
Klasikal bagi Instansi yang belum siap menyelenggarakan Blended Learning.
Pada agenda IV pelatihan dasar ini peserta menyusun Rancangan Aktualisasi untuk
kemudian diimplementasikan di unit kerja melalui kegiatan Habituasi. Rancangan berisi
tentang isu yang berkembang di tempat kerja dan langkah penyelesaian yang akan
dilakukan. Sebagai Bidan Pelaksana di Puskesmas Lolofitu Moi ada beberapa isu yang
menggugah penulis untuk diselesaikan. Salah satunya yaitu Data Ibu Hamil yang
kurang lengkap di Puskesmas Lolofitu Moi.
4
Pencatatan dan pelaporan merupakan hal yang penting dalam melakukan pelayanan,
khususnya asuhan kebidanan. Data pasien harusnya lengkap, benar dan akurat. Data
yang lengkap dan akurat dapat menjadi dasar perencanaan asuhan kebidanan.
Bidan sebagai tenaga kesehatan memiliki peran yang sangat sentral dalam
pelayanan kesehatan dasar. Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran
sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Selain melakukan pelayanan
berupa asuhan kebidanan kepada pasien, bidan juga melakukan pencatatan dan
pelaporan terhadap seluruh layanan yang akan dan telah dilakukannya.
Ketidaklengkapan data dapat menghambat perencanaan asuhan dan pengentryan data di
aplikasi E-kohort. Oleh karena itu untuk menyelesaikan hal tersebut maka perlu
dilakukan Optimalisasi Pencatatan Data Ibu Hamil di Puskesmas Lolofitu Moi.
Diharapkan dengan beberapa kegiatan nantinya akan membantu melengkapi
ketersediaan data Ibu Hamil di Puskesmas Lolofitu Moi.

1.2 Tupoksi Organisasi

1.2.1. Visi Misi Puskesmas


Adapun Visi, Misi, UPTD Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi yaitu
sebagai berikut:
Visi Puskesmas Lolofitu Moi

UPTD Puskesmas RawatInap Lolofitu Moi dalam


melaksanakan fungsinya mempunyai Visi sebagai berikut :
“Menjadikan Puskesmas Hebat Pilihan Masyarakat"

Misi Puskemas Lolofitu Moi


Untuk mewujudkan visi tersebut, UPTD Puskesmas Rawat Inap
Lolofitu Moi memiliki misi sebagai berikut :
a. Meningkatkan mutu SDM dalam meningkatkan kualitas
layanan
b. Menetapkan standart baku dalam tiap lini pelayanan
pelanggan
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan
menumbuhkan empatic governance kepada pelanggan
d. Meningkatkan tata kelola yang profesional, akuntabel dan
mempunyai daya saing
e. Meningkatkan kesejahteraan pegawai
f. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

1.2.2. Keadaan Demografi

Kecamatan Lolofitu Moi yang merupakan salah satu kecamatan di


Kabupaten Nias Barat yang merupakan pintu gerbang masuk Kabupaten Nias Barat.
Wilayah Kecamatan Lolofitu Moi terdiri dari 8 (delapan) Desa. Dalam 1 (satu)
Kecamatan Lolofitu Moi terdapat 2 (dua)Puskesmas Rawat Inap, yaitu UPTD
Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi dan UPTD Puskesmas Rawat Inap Ambukha.
Masing-masing Puskesmas memiliki wilayah kerja 4 (empat) desa dengan luas
wilayah + 53,84 Km². Dari 8 Desa tersebut yang menjadi wilayah kerja UPTD
Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi terdiri dari 4 Desa, yaitu: Keadaan Demografi
Kecamatan Lolofitu Moi yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Nias Barat yang merupakan pintu gerbang masuk Kabupaten Nias Barat. Wilayah
Kecamatan Lolofitu Moi terdiri dari 8 (delapan) Desa. Dalam 1 (satu)
Kecamatan Lolofitu Moi terdapat 2 (dua)Puskesmas Rawat Inap, yaitu UPTD
Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi dan UPTD Puskesmas Rawat Inap Ambukha.
Masing-masing Puskesmas memiliki wilayah kerja 4 (empat) desa dengan luas
wilayah + 53,84 Km². Dari 8 Desa tersebut yang menjadi wilayah kerja UPTD
Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi terdiri dari 4 Desa, yaitu:

1. Desa Lolofitu
2. Desa Hiliuso
3. Desa Hilimbuasi
4. Desa Wango
1.2.3 Tupoksi Bidan
Adapun tugas pokok dan fungsi (tupoksi) bidan khususnya yang bertugas di
Puskesmas, terdapat standar 9 tugas pokok dan fungsi seorang bidan, yakni:
1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (Ante Natal Care)
2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (Post Natal Care)
3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir
(Kunjungan Neonatal)
4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di wilayah kerja
Puskesmas
5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan kebidanan
6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada Wanita Usia
Subur (WUS)
7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko tinggi
(bumil risti)
8. Mengupayakan diskusi Audit Maternal Perinatal (AMP) bila ada kasus
kematian ibu dan bayi
9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu pelayanan
Puskesmas

1.2.4 Nilai Organisasi


Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi dengan
baik maka setiap organisasi harus berpedoman pada nilai-nilai organisasi.
Adapun tata nilai Puskesmas Lolofitu Moi yaitu :

“CERIA“

1. Cerdas
Cerdas merupakan kecepatan dan ketepatan dalam
mengambil kesimpulan untuk bertindak.
2. Empati
Empati merupakan rasa kepedulian untuk memberikan
pelayanan yang optimal tanpa membedakan status sosial.
3. Ramah
Bersedia melayani dengan senyum, sapa dan salam dengan
sepenuh hati.

4. Inovatif

Inovatif merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan


pengetahuan dan teknologi terbaru

5. Amanah

Sumber Daya Manusia yang ada dapat dipercaya dalam memberikan


pelayanan yang optimal untuk masyarakat.
1.2 Tujuan

Tujuan dari kegiatan aktulisasi nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai


berikut:
1) Mampu memahami nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN)
2) Mampu mengaktulisasikan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta mengamalkan Whole of
Government, Pelayanan Publik dan Peran Manajemen ASN dalam
melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat.
3) Mampu mengalisa isu-isu yang berkembang ditempat bekerja dan
memberikan gagasan pemecahan masalah dengan menerapkan nilai-
nilai ASN

1.3 Manfaat
Kegiatan aktualiasi memberikan manfaat antara lain:
1) Bagi peserta Pelatihan Dasar
Untuk membangun integritas moral, kejujuran, rasa nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,
dan memperkuat profesionalisme didalam diri peserta pelatihan dasar.
Selain itu, kegiatan aktuasliasi bermanfaat bagi peserta dalam upaya
memperkuat kompetensi bidang yang dimiliki.
2) Bagi puskesmas
Untuk memberikan kontribusi bagi tercapainya visi, misi, tujuan dan
sasaran puskesmas.
BAB II

ANALISIS DAN IDENTIFIKASI ISU

2.1 Identifikasi Isu

Isu menurut KBBI yaitu masalah yang dikedepankan (untuk


ditanggapi dan sebagainya). Isu atau permasalahan inididapat melalui
pengamatan selama bertugas. Sebagai bidan pelaksana Puskesmas Rawat Inap
Lolofitu Moi di bagian Kesehatan Ibu dan Anak, saya telah melaksanakan
beberapa kegiatan sesuai petunjuk atasan diantaranya 1) Melakukan asuhan
kebidanan di puskesmas kepada ibu hamil, nifas, bayi dan balita; 2)
Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita; 3)
Melaksanakan posyandu rutin dan kelas ibu hamil setiap bulannya; 4)
Melakukan pencatatan dan pelaporan; 5) Menghadiri rapat di puskesmas
maupun lintas sektoral; 6) Mengikuti pelatihan 7) Melakukan pelayanan KB;
8) Melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengalaman dalam menjalankan tugas jabatan sebagai
bidan pelaksana di Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi, ada beberapa isu
atau permasalahan yang perlu diperbaiki.
Beberapa isu yang diidentifikasi diantaranya yaitu:
1) Pencatatan data Ibu hamil yang belum optimal diPuskemas Lolofitu Moi
2) Kurang optimalnya kemampuan bidan dalam melakukan sterilisasi alat-alat
persalinan di Puskesmas Moi
3) Masih kurangnya kunjungan rumah nifas kepada ibu postpartum di
wilayah Puskesmas Lolofitu Moi
Tabel 2.2 Analisis APKL
N KATEGORI
ISU KET
O A P K L
1 √ √ √ √ Memenuhi
Pencatatan data Ibu hamil yang
Syarat
belum optimal diPuskemas
Lolofitu Moi

2 Kurang optimalnya kemampuan √ √ √ √ Memenuhi


bidan dalam melakukan sterilisasi
Syarat
alat-alat persalinan di Puskesmas
Moi

3 √ √ √ √ Memenuhi
Masih kurangnya kunjungan
Syarat
rumah nifas kepada ibu
postpartum di wilayah
Puskesmas Lolofitu Moi

Keterangan :

A : Aktual K : Kekhalayakan P : Problematik L : Layak

Isu yang memenuhi unsur APKL untuk selanjutnya dilakukan analisis lanjutan

yaitu Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) agar didapatkan isu prioritas. Teknik USG

menilai keutamaan isu dari tiga aspek. Pertama adalah urgency, yaitu seberapa mendesak

suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Kedua seriousness, yaitu seberapa

serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Ketiga growth,

seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Untuk

menentukan prioritas masalah maka digunakan penilaian sebagai berikut:

Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat

Angka 2: tidak mendesak/gawat

Angka 3: cukup mendesak/gawat

Angka 4: mendesak/gawat
Angka 5: sangat mendesak/gawat

2.2.1 Analisis USG


Analisis USG adalah satu metode skoring untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Pada tahap ini masing-masing
masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya. Berikut pengertian dari
masing-masing indicator penilaian yaitu:
a. Urgency yaitu seberapa mendesaknya isu tersebut untuk segera
ditindaklanjut dan diselesaikan dihubungkan dengan waktu yang
tersedia untuk memcahkan masalah.
b. Seriousness yaitu seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dan
dihubungkan dengan akibat yang ditimbulkan apabila isu tersebut
tidak terselesaikan.
c. Growth yaitu seberapa berkembangnya dampak isu dan
kemungkinan memburuknya isu tersebut apabila tidak diselesaikan.
Tabel 2.3 Analisis USG

N ISU KRITERI TOTA PRIORI


O A L TAS
U S G
1 3 4 4 11 I
Pencatatan data Ibu hamil
yang belum optimal
diPuskemas Lolofitu Moi

2 Kurang optimalnya 4 4 4 12 III


kemampuan bidan dalam
melakukan sterilisasi alat-alat
persalinan di Puskesmas Moi

3 Masih kurangnya 3 3 3 9 II
kunjungan rumah nifas
kepada ibu postpartum
di wilayah Puskesmas
Lolofitu Moi

Keterangan: U = Urgency (mendesaknya) S = Seriousness


(kegawatannya) G = Growth (pertumbuhan). Penilaian menggunakan
Skala Likert : 1–5. 1 = Sangat tidak urgen/serius/memburuk, 2 = Tidak
urgen/serius/memburuk, 3 = Cukup urgen/serius/ memburuk, 4 =
Urgen/serius/memburuk, 5 = Sangat urgen/serius/memburuk.
Berdasarkan hasil analisis USG tersebut di atas, maka isu
prioritas (Core Issue) yang dipilih/ditetapkan untuk segera diatasi
adalah Ketidaklengkapan Data Ibu Hamil di Puskesmas Mandrehe
Barat.

2.2.2 Analisis Fishbone


Analisis Fishbone adalah suatu pendekatan terstruktur yang
memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam
menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan
kesenjangan yang ada.
ANALISIS FISHBONE

Sistem
manusia
Kurangnya
ssosialisasi
Keterbatasaan
SDM

usia Pencatatan data


ibu hamil yang
belum optimaldi
Kurang pengetahuan Puskesmas
Bidan Rawat Inap
Ketidak pedulian Lolofitu Moi
pegawai
Kurang
pengawasan

lingkungan
metode

Secara sederhana arti dari kata Role Model adalah teladan.


Menurut Wikipedia, role model adalah seseorang yang
memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti oleh orang
lain. Dalam hal ini, role model bagi penulis adalah Kepala
Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi Bapak Seruan Hati Halawa,
S.Kep., Ns. Beliau merupakan panutan yang
mampu memberikan contoh bagi yang dipimpinnya. Beliau selalu penuh
semangat dan antusias merangkul semua staf dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawab demi tercapainya pelayanan yang prima di Puskesmas
Lolofitu Moi. Beliau merupakan pemimpin yang mampu menempatkan diri
di segala situasi, memahami berbagai masalah dalam berbagai sudut pandang,
penuh pertimbangan dan tegas dalam mengambil keputusan. Selain itu, beliau
adalah sosok yang tidak hanya memberi perintah dan arahan tetapi juga ikut
mendampingi dan membantu pelaksanaan kegiatan baik didalam maupun
diluar gedung puskesmas. Kedisiplinan beliau menjadi contoh bagi seluruh
staf untuk selalu hadir di puskesmas tepat waktu. Beliau juga banyak
memberikan ide-ide baru untuk program-program di puskesmas dan selalu
mendorong seluruh staf untuk berinovasi.
Kepemimpinan, pembawaan diri, kedisiplinan dan semangat beliau
mencerminkan seorang aparatur sipil negara yang sadar akan tugas dan
tanggungjawab sebagai pelayan masyarakat, selain itu juga mencerminkan
penerapan nilai dasar ANEKA dalam pelayanannya. Oleh karena itulah
Bapak Seruan Hati, S.Kep., Ns merupakan sosok yang penulis jadikan role
model.
BAB III
STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH

3.1 Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif


Pencatatan dan pelaporan merupakan bagian dalam tugas pokok dan
fungsi sebagai bidan di Puskesmas. Data yang lengkap dan akurat dapat
menjadi acuan dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang tepat sasaran.
Ketidaklengkapan data ibu hamil juga dapat memperlambat pengentryan data
ibu hamil dalam E-kohort sehingga perlunya pendataan yang lengkap dan
akurat terhadap seluruh ibu hamil agar dapat dientry tepat waktu dan dibuat
pelaporannya.
Pencatatan data ibu hamil harus dilakukan secara optimal sehingga
dapat menghasilkan data yang lengkap dan akurat. Maka gagasan pemecahan
isu yang diusulkan untuk mengatasi isu “Pencatatan Data Ibu Hamil Yang
Belum Optimal di Puskesmas Lolofitu Moi”, adalah “Optimalisasi Pencatatan
Data Ibu Hamil di Puskesmas Lolofitu Moi”.
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, adapun beberapa kegiatan yang
diusulkan adalah:
1) Memperbaharui format isian data kunjungan ibu hamil
2) Pengisian format isian baru kunjungan ibu hamil oleh petugas
kesehatan posyandu rutin
3) Melakukan kerjasama dengan kader kesehatan di setiap desa untuk
pendataan ibu hamil di desa tersebut
4) Melakukan penyusunan dan pengentryan data ibu hamil ke E-Kohort
Tabel 3.1. Gagasan Pemecahan Isu dan Penetapan Kegiatan

Gagasan Pemecahan
Isu Kegiatan Kreatif
Isu
Optimalisasi 1. Memperbaharui
Pencatatan Data Ibu
Pencatatan Data Ibu format isian data
Hamil Yang Belum
Hamil di kunjungan ibu hamil
Optimal di
Puskesmas Lolofitu
Puskesmas Lolofitu
Moi
Moi
2. Pengisian format isian
baru kunjungan ibu
hamil oleh petugas
kesehatan posyandu
rutin
3. Melakukan kerjasama
dengan kader
kesehatan di setiap
desa untuk pendataan
ibu hamil di desa
tersebut
4. Melakukan
penyusunan dan
pengentryan data ibu
hamil ke E-Kohort

3.2 Relevansi Nilai Dasar ASN dengan Rencana Kegiatan Aktualisasi


3.2.1 Nilai Dasar
PNS Aparatur Sipil Negara (PNS) dituntut untuk memiliki nilai-
nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugas PNSya sebagai PNS. Adapun nilai-nilai
dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai – nilai dasar tenaga
Aparatur Sipil Negara telah dimuat dalam UU nomor 5 tahun 2014 yang
menyebutkan bahwa untuk mewujudkan tujuan nasional, dibutuhkan
Pegawai PNS yang dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas
pemerintahan sebagai pelaksana kebijakan, dan tugas untuk mempererat
persatuan.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya
(LANRI, 2015). Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai- nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, dan
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku
pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan pada atasannya.
Akuntabilitas mempunyai tiga fungsi utama (Bovens dalam LANRI, 2015)
yaitu:
1) Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), dengan
membangun suatu sistem yang melibatkan stakeolder dan users yang
lebih luas (termasuk masyarakat, pihak swasta, legistlatif, yudikatif
dan di lingkungan pemerintah itu sendiri baik ditingkat kementerian,
lembaga maupun daerah
2) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional), dan
3) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas (peran belajar).
Tujuan utama akuntabilitas bagi PNS adalah untuk memperbaiki
kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seorang
PNS yang akuntabel adalah PNS yang dapat membuat pilihan tepat saat
terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat politik praktis, melayani
masyarakat secara adil, serta konsisten menjalankan tugas dan fungsinya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal
tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan
dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja
yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber
daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran
dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa
yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa.
3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (dalam LANRI, 2015) mendefinisikan etika
sebagai "the diciplined eating with what is good and bad and with
moralduty and obligation". Konsep etika sering digunakan sinonim dengan
moral. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi standar/ norma yang menentukan baik dan buruk, benar dan salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang- Undang PNS (LANRI, 2015), yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasai dari bahasa latin corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Dalam bahasa Yunani corruptio yang artinya
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral,
menyimpang dari kesucian,melanggar norma agama, material, mental, dan
umum (LAN.2015). Oleh karena itu, anti korupsi adalah pemikiran sikap
dan upaya untuk memberantas korupsi. Anti Korupsi adalah tindakan atau
gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau
tindakan yang melawan normanorma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap- menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya
target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk
korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih
kecil
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak
yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-
undung yang mengatur
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan
orang lain
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma)
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang
kita kerjakan dalam bentuk apapun
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
Tabel 3.2 Relevansi Nilai-nilai dasar ASN dengan Rencana Kegiatan
Aktualisasi
No Kegiatan Nilai-Nilai Dasar PNS
1 Memperbaharui format isian Akuntabilitas : Tanggungjawab
data kunjungan ibu hamil dan kejelasan.

Nasionalisme : Nilai persatuan

Komitmen Mutu : Efektif,


Perbaikan

Anti Korupsi : Peduli, Mandiri

2 Pengisian format isian baru Akuntabilitas : Konsistensi


kunjungan ibu hamil oleh
petugas kesehatan posyandu Komitmen Mutu : Efektif, efisien
rutin
Anti Korupsi : Tanggungjawab
3 Melakukan kerjasama Etika Publik : Terbuka, Sopan
dengan kader kesehatan di Santun
setiap desa
untuk pendataan ibu hamil di Komitmen Mutu : Efektif,
desa tersebut Perbaikan
4 Melakukan penyusunan dan Akuntabilitas : Tanggungjawab,
pengentryan data ibu hamil Konsistensi
ke E-Kohort
Anti Korupsi : Peduli, Kerja
Keras

3.3 Relevansi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dengan Rencana
Kegiatan Aktualisasi
Ada 3 hal utama yang perlu dipahami dan diimplementasikan
seorang PNS dalam kesehariannya ketika menjalankan tugas negara, yaitu
pemahan tentang manajemen ASN, pelayanan publik dan whole of
government. Bahasan berikut bersumber pada modul pelatihan Dasar CPNS
2018 yang disusun oleh tim LAN.
1. Manajemen PNS
Manajemen PNS adalah pengelolaan PNS untuk menghasilkan
Pegawai PNS yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
(LAN Rl, 2017). Manajemen PNS lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen PNS, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
Pegawai PNS berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut maka pegawai PNS
mempunyai fungsi sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Undang- Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
yaitu Pegawai PNS berfungsi sebagai:
a. Pelaksana kebijakan public
b. Pelayan publik, dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
Negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan,prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakanantara satu warga negara dengan warga negarayang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagaipersyaratan dan membayar fee untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan
murah.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanpublik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yanghendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit,
dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakanoleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warganegara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untukmendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanyasecara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan
secaraterbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan
bagi kelompoklemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik (LAN RI.2017). Pendekatan
WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
 dialog atau pertukaran informasi;
 joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 joint working, atau kolaborasi sementara;
 joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
 satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
 aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
 union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
Pemerintahan dan pembangunan, maka PNS memiliki peran dan
kedudukan yang sangat penting dalam berjalannya sistem pemerintahan
serta pelayanan lembaga negara kepada masyarakat. Pegawai Negeri Sipil
memiliki kedudukan sebagai unsurr aparatur negara yang memiliki tugas
untuk memberi pelayanan pada masyarakat secara profesional, jujur, adil
dan merata di dalam penyelenggaraan tugas Negara,pemerintahan serta
pembangunan (Undang – Undang Nomor 43 Tahun 1999 mengenai Pokok
– Pokok Kepegawaian). Peran PNS pada Pasal 12 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas umum nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010
tentang Disiplin PNS terdapat 17 kewajiban dan 15 larangan yang harus
dipatuhi oleh PNS. Terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, Pegawai Negeri Sipil diharuskan mempunyai
fungsi sebagai:
1. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan nuntuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk
atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan Nega Kesatuan Repulik Indonesia. ASN senantiasa dan
taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa
(kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya).

Tabel 3.3 Relevansi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dengan
Rencana Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

1 Memperbaharui Whole of Government, pembaharuan


format isian data dilakukan dengan terlebih dahulu
kunjungan ibu hamil berkoordinasi dengan pimipinan perihal
perubahan yang akan dilakukan terhadap
format isian kunjungan.
Manajemen ASN, pembaharuan yang
dilakukan sebagai wujud tanggungjawab
untuk kelengkapan data di unit kerja.

2 Pengisian format isian Whole of Government, pengisian format isian


baru kunjungan ibu kunjungan melakukan koordinasi dengan
hamil oleh petugas tenaga kesehatan yang lain yakni para petugas
posyandu rutin.
kesehatan posyandu Pelayanan Publik, pengisian daftar kunjungan
rutin sebagai bentuk tanggung jawab terhadap tugas
pelayanan.
3 Melakukan kerjasama Whole of Government, melakukan koordinasi
dengan kader dengan kader desa sebagai cerminan
kesehatan di setiap kerjasama yang baik lintas sektoral
desa untuk pendataan
ibu hamil di desa
Tersebut
4 Melakukan Manajemen ASN, bekerja dengan teliti dan
penyusunan dan penuh tanggung jawab dalam penyusunan dan
pengentryan data ibu pengentryan data.
hamil ke E-Kohort

3.4 Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : UPTD Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi
Bagian Kesehatan Ibu dan Anak
Identifikasi Isu : 1. Pencatatan data Ibu hamil yang belum optimal di
Puskesmas Lolofitu Moi
2. Belum optimalnya kemampuan bidan dalam
melakukan sterilisasi alat persalinan di
Puskesmas Lolofitu Moi
3. Masih kurangnya kunjungan rumah nifas
kepada ibu postpartum di wilayah Puskesmas
Lolofitu Moi
Isu yang Diangkat : Pencatatan data Ibu hamil yang Belum Optimal di
Puskesmas Lolofitu Moi
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pencatatan Data Ibu Hamil di
Puskesmas Lolofitu Moi
Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi

Kontribusi
Tahapan Output / Keterkaitan Subtansi Mata terhadap Tujuan Penguatan Nilai
No Kegiatan
Kegiatan Hasil Pelatihan dan Sasaran Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Memperbaharui 1. Berkonsultasi Tersedianya Agenda III : WoG dan Dengan Pembaharuan
format isian data dengan kepala format isian Manajemen ASN memperbaharui format isian data
kunjungan ibu puskesmas data format isian data kunjungan ibu
2. Merancang
hamil kunjungan Agenda II : kunjungan ibu hamil hamil yang mana
format isian
yang baru Akuntabilitas : Tanggungjawab maka dapat merupakan
baru kunjungan
dan kejelasan menghasilkan format langkah awal
ibu hamil
Pembaharuan format isian data isian yang baru untuk
3. Mencetak
merupakan bentuk sesuai dengan mendapatkan data
format isian
baru kunjungan tanggungjawab untuk kebutuhan instansi yang lengkap dan
ibu hamil untuk menyediakan format sesuai sehingga mendukung akurat dari
digunakan dengan kebutuhan data. tercapainya tujuan seluruh desa
Tentunya juga didukung dengan Puskesmas wilayah
kejelasan informasi data apa Mandrehe Barat Puskesmas
yang dibutuhkan sehingga dalam menjangkau Mandrehe Barat
format isian dapat dirancang pelayanan kesehatan dapat menguatkan
sesuai kebutuhan tersebut. bermutu. nilai-nilai
organisasi yaitu
Nasionalisme : Nilai persatuan Amanah dan
Dalam pembuatan format isian Tanggungjawab
menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

Komitmen Mutu : Efektif,


Perbaikan Mutu
Pembaharuan format isi
dilakukan dengan efektif dan
mencerminkan perbaikan mutu
instansi terutama dalam
ketersediaan data yang
lengkap dan akurat.
Anti Korupsi : Peduli, Mandiri
Pembaharuan dilakukan secara
mandiri dan merupakan
cerminan kepedulian terhadap
ketersediaan data yang
lengkap
di unit kerja.
2 Pengisian format 1. Melakukan Format isian Agenda III : WoG dan Pengisian format Pengisian format
isian baru sosialisasi yang sudah Pelayanan Publik isian yang sudah isian yang sudah
kunjungan ibu kepada petugas terisi oleh dibaharui oleh dibaharui oleh
posyandu terkait
hamil oleh petugas Agenda II : petugas posyandu seluruh petugas
formst isian
petugas Akuntabilitas : Konsistensi rutin dilakukan saat posyandu rutin
baru
kesehatan Pengisian format ini akan melakukan dengan baik dan
2. Menambahkan
posyandu rutin dilakukan oleh petugas rutin pelayanan posyandu benar dapat
format isian
setiap bulannya kepada ibu hamil menguatkan nilai
baru di lampiran
surat tugas yang mana oraganisasi yaitu
posyandu rutin Komitmen Mutu : Efektif, mendukung tujuan Menyeluruh dan
3. Pengisian efisien organisasi agar Akuntabel
lampiran Dengan membagikan format masyarakat memiliki
tersebut oleh isian kepada setiap petugas
petugas saat posyandu rutin menjadikan derajat kesehatan
melaksanakan pendataan berjalan efektif dan yang optimal.
posyandu rutin efisien.

Anti Korupsi : Tanggungjawab


Petugas posyandu rutin
bertanggungjawab dalam
melakukan tugas yang sudah
diberikan untuk mengisi format
isian data
3 Melakukan 1. Meminta daftar Format isian Agenda III : WoG Dengan adanya Melakukan
kerjasama nama kader yang sudah kerjasama dengan kerjasama yang
dengan kader setiap desa terisi oleh Agenda II : kader untuk mengisi baik dengan kader
2. Menghubungi
kesehatan di kader Etika Publik : Terbuka, Sopan format isian maka kesehatan setiap
kader setiap
setiap desa kesehatan Santun akan didapatkan data desa dalam
desa terkait data
untuk pendataan desa Memberikan format isian kepada yang akurat yang mengisi format
ibu hamil di
ibu kader sebagai bentuk dapat menjadi acuan isian baru sebagai
desa tersebut
hamil di desa keterbukaan dan kerjasama yang pemberian asuhan bentuk penguatan
tersebut kebidanan kepada
3. Memberikan baik. Dalam menjalin kersama ibu hamil sehingga nilai Menyeluruh
format isian tentunya bersikap sopan puskesmas mampu dan Ramah
data yang santun. menjangkau
diperlukan
pelayanan kesehatan
untuk diisi oleh
Komitmen Mutu : Efektif, yang bermutu
kader
Perbaikan
Kerjasama dengan kader
kesehatan di setiap desa dapat
menghasilkan data yang lengkap
dan akurat di setiap desa. Ini
efektif dalam mendapatkan data
yang lengkap dan akurat.
Tentunya ini untuk perbaikan
mutu sehingga dapat memenuhi
ketersediaan data di unit kerja.
4 Melakukan 1. Mengumpulka Tersedianya Agenda III : Manajemen ASN Dengan melakukan Dengan
penyusunan dan n data dari data ibu penyusunan dan melakukan
pengentryan petugas hamil Agenda II : pengentryan data penyusunan dan
posyandu dan
data ibu hamil lengkap Akuntabilitas : Tanggungjawab, ibu hamil ke dalam pengentryan data
ke Konsistensi e- ibu hamil ke
E-Kohort kohort mendukung
kader didalam e- Data ibu hamil yang sudah terisi terlaksananya sistem dalam e-kohort
kesehatan kohort dientry kedalam e-kohort pelaporan yang maka hasilnya
2. Memilah data sebagai bentuk tanggungjawab digital dan mudah adalah
ibu hamil
dalam menyediakan data dan diakses sehingga tersedianya data
masing-masing
dilakukan secara konsisten terwujudlah tujuan ibu hamil seluruh
desa
setiap bulannya. organisasi dalam wilayah
3. Melengkapi
memberi pelayanan Puskesmas
data ibu hamil
Anti Korupsi : Peduli, Kerja yang bermutu. Mandrehe Barat.
dan
mengentrynya Keras Ini merupakan
kedalam e- Pengentryan data dari seluruh penguatan nilai
kohort petugas dan kader kesehatan Amanah,
dalam e-kohort sebagai Bertanggungjawa
cerminan kepedulian dan b dan Akuntabel.
kerja keras dalam
mewujudkan tersedianya data
yang lengkap
dan akurat di unit kerja.
3.5 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Sesuai jadwal pelatihan dasar kegiatan aktualisasi akan dilakukan dari
tanggal 03 November sampai 07 Desember 2021 sesuai hari dan jam kerja
instansi.

Tabel 3.5 Rencana Jadwal Aktualisasi Kegiatan


Bulan dan Tahun
Nov 2021 Des 2021
No Kegiatan
Minggu
1 2 3 4 1 2
1 Memperbaharui format isian data
kunjungan ibu hamil

2 Pengisian format isian baru


kunjungan ibu hamil oleh petugas
kesehatan posyandu rutin

3 Melakukan kerjasama dengan kader


kesehatan di setiap desa untuk
pendataan ibu hamil di desa tersebut

4 Melakukan penyusunan dan


pengentryan data ibu hamil ke E-
Kohort
BAB IV
PENUTUP

Untuk memecahkan isu/masalah terpilih yaitu Pencatatan Data Ibu


Hamil yang belum optimal di Puskesmas Lolofitu Moi maka ditetapkan gagasan
pemecahan masalahnya yaitu Optimalisasi Pencatatan Data Ibu Hamil di
Puskesmas Lolofitu Moi. Dalam proses penyelesaian masalahnya dirancangkan
beberapa kegiatan kreatif antara lain:
1. Memperbaharui format isian data kunjungan ibu hamil
2. Pengisian format isian baru kunjungan ibu hamil oleh petugas kesehatan
posyandu rutin
3. Melakukan kerjasama dengan kader kesehatan di setiap desa untuk pendataan
ibu hamil di desa tersebut
4. Melakukan penyusunan dan pengentryan data ibu hamil ke E-Kohort
Seluruh Kegiatan pada Rancangan Aktualisasi ini akan dilaksanakan
pada UPTD Puskesmas Rawat Inap Lolofitu Moi pada tanggal 03 November
sampai dengan 07 Desember 2021. Setiap kegiatan memiliki relevansi dengan
nilai-nilai dasar ANEKA, juga kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan LAN RI Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil

Keputusan LAN RI Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 551/MENKES/Per/VII/2009 tentang Petunjuk Teknis


Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Whole of Government. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Anda mungkin juga menyukai