Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakikat pendidikan merupakan sebuah sistem. Pendidikan merupakan salah satu
bentuk kegiatan manusia, yang berawal dari sesuatu yang bersifat aktual berkenaan dengan
kondisi yang telah ada pada peserta didik dan lingkungan tempat berlangsungnya kegiatan
belajar. Pendidikan merupakan suatu fenomena manusia yang kompleks. Karena sifatnya
yang kompleks itu maka pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut
pandang, seperti sudut pandang psikologi, sosiologi dan antropologi, ekonomi, politik,
komunikasi dan lain sebagainya. Oleh sebab itu pula, definisi yang dikemukakan oleh para
ahli sangat beragam dan para ahli memiliki tekanan dan orientasi yang berbeda-beda karena
landasan falsafah yang digunakan juga berbeda sehingga cukup sulit menemukan definisi
yang representatif.
Namun, pada akhirnya makna pendidikan dituangkan dalam bentuk undang-undang
supaya memiliki pijakan yang mantap dan legal, bahkan mengikat berbagai pihak termasuk
tenaga pengajar (guru) untuk melaksanakannya secara konsekuen. Berdasarkan Undang-
undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal I (I) dinyatakan
pendidikan sebagai “usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didi secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.”
Dalam proses pendidikan terjadi proses perkembangan. Pendidikan adalah proses
membantu peserta didik agar berkembangan secara optimal; yaitu berkembang setinggi
mungkin, sesuai dengan poetensi dan sistem nilai yang dianutnya dalam masyarakat.
Pendidikan bukanlah proses memaksakan kehendak oran gdewasa (guru) kepada peserta
didik, melainkan upaya menciptakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan anak, yaitu
kondisi yang memberi kemudahan keapda anak untuk mengembangkan dirinya secara
optimal. Ini berarti bahwa di dalam proses pendidikan anak aktif mengembangkan diri dan
guru aktif membantu menciptakan kemudahan (facilitating) untuk perkembangan yang
optimal.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok utama yang perlu dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa definisi dari pendidikan?
2. Apakah makna pendidikan khususnya di SD?
3. Apa saja tujuan pendidikan di SD?
4. Apa saja fungsi-fungsi pendidikan di SD?
5. Apa sajakah prinsip-prinsip pendidikan di SD?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapa dalam penyusunan makalah ini, yaitu:
1. Mampu menjelaskan dan memahami makna pendidikan di SD.
2. Mampu mengetahui dan mengenali makna pendidikan di SD.
3. Dapat menguraikan dengan baik apa saja fungsi-fungsi pendidikan di SD.
4. Mampu menjelaskan dan mengenali dengan baik apa prinsip-prinsip pendidikan di SD.
D. Manfaat
Dengan adanya makalah ini bisa membantu kami secara pribadi sebagai penyusun
ataupun oran glain yang membaca untuk mengerti dan memahami apa dan bagimana
pendidikan yang diterapkan di sekolah dasar secara tepat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu fenomena manusia yang sangat kompleks. Karena
sifatnya yang kompleks, maka pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut
pandang, seperti dari sudut pandang psikologi, sosiologi dan antropologi, ekonomi, politik,
komunikasi dan sebagainya. Oleh sebab itu pula, definisi yang dikemukakan oleh para ahli
memiliki tekanan dan orientasi yang berbeda-beda. Karena landasan falsalah yang digunakan
berbeda-beda.
Di dalam Kamus Internasional Pendidikan (International Dictionary of Education)
pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga ciri utama sebagai berikut:
1. Proses mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di
dalam masyarakat, dimana ia hidup
2. Proses sosial, dimana seseorang dihadapkan pada pengarung lingkungan yang terpilih
dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) untuk mencapai kompetensi sosial
dan pertumbuhan individual secara optimum.
3. Proses pengembangan pribadi atau watak manusia.
G. Thompson (1957) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh
lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan yang tetap di dalam kebiasaan-
kebiasaan, pemikiran, sikap-sikap dan tingkah laku. Di samping itu Crow dan Crow (1960)
mengemukakan: harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan adalah ‘bimbingan’ terhadap
individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yang
dimilikinya sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan
kehidupan sosialnya.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, dapat diberikan beberapa ciri atau unsur
umum dalam pendidikan, yaitu:
1. Pendidikan harus memiliki tujuan yang hakikatnya adalah pengembangan potensi
individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya maupun bagi warga negara atau
warga masyarakat lainnya.

3
2. Pendidikan perlu melakukan upaya yang disengaja dan terencana yang meliputi upaya
bimbingan, pengajaran dan pelatihan.
3. Kegiatan tersebut harus diwujudkan di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat yang lazim disebut dengan pendidikan formal, informal dan non-formal.
Tilaar (1999:28) merumuskan hakikat pendidikan sebagai suatu proses
menumbuhkembangkan eksistensi-peserta didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata
kehidupan yang berdimensi lokal, nasional, dan global. Rumusan hakikat pendidikan tersebut
memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
1. Pendidikan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, artinya peserta didik
mempunyai kemampuan yang immanent dan makhluk yang tidak pernah selesai.
2. Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia artinya keberadaan
manusia adalah suatu keberadaan interaktif.
3. Eksistensi manusia yang memasyarakat artinya proses pendidikan mewujudkan eksistensi
manusia yang memasyaraakt.
4. Proses bermasyarakat dan membudaya mempunya dimensi waktu dan ruang artinya
proses menembuh masa lalu, kini dan masa depan serta dimensi lokal, nasional, regional
dan global
Berdasarkan Undang-undang no. 29 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 (I) dinyatakan pendidikan sebagai usaha sadar untuk menciptakan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara
Makna pendidikan tersebut mengadung beberapa hal:
1. Pendidikan itu merupakan usaha, artinya tindakan mendidik bukan merupakan tindakan
yang bersifat refleks atau spontan tanpa tujuan dan rencana yang jelas, melainkan
merupakan tindakan yang rasional, disengaja, disiapkan, direncanakan untuk mencapai
tujuan tertentu.
2. Paradigma baru praktek pendidikan lebih menekankan kepada pembelajaran alih=-alih
kepada proses mengajar yang mengutamakan peran guru, melainkan secara sengaja dan

4
terencana guru memanfaatkan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan
untuk mencapai keberhasilan belajar anak.
3. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif menjadi fokus uatama
proses pendidikan
4. Anak harus aktif, artinya bukan hanya mendengarkan saja, melainkan harus lebih banyak
bertanya, melakukan kegiatan tertentu, mencari sumber belajar, mencoba dan
menemukan sendiri.
5. Tujuan pendidikan adalah untuk menumbuhkembangkan pribadi-pribadi yang beriman
dan berakhlak mulia, cerdas dan memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan
dirinya, masyarakat dan bangsa.

Dalam proses pendidikan tejadi perkembangan. Pendidikan adalah proses embantu


peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal dalam seluruh aspek
kepribadiannya sesuai dengan potensi yang dimiliki dan sistem nilai yang berlaku di
lingkungan sosial budayanya. Proses pendidikan di sekolah dasar merupakan proses
pengembangan kemampuan yang paling mendasar setiap siswa, yang di dalamnya siswa
belajar secara aktif karena adanya dorongandari dalam dirinya dan adanya suasana yang
memberikan kemudahan (kondusif) bagi pengembangan dirinya secara optimal.

B. Tujuan Pendidikan di Sekolah Dasar


Di dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional
dinyatakan bahwa tuuan pendidikan nasional adalah menumbuhkembangkan pribadi-pribadi
yang:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berakhlak mulia.
3. Memiliki kemampuan dan keterampilan.
4. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani.
5. Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta
6. Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

5
Tujuan pendidikan di sekoah dasar diuraikan secara terperinci, yaitu:
1. Memberikan bekal kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
Kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung) merupakan tujuan pertama dan
utama sering disebut juga sebagai tujuan yang paling fundamental karena sifatnya sangat
menentukan baik tidaknya kemampuan-kemampuan lain.
2. Memberikan kemampuan dan keterampilan dasar (intelektual, sosial, mora dan
emosional) yang bermanfaat bagi kehidupan siswa sesuai dengan tingakt
perkembangannya.
Kemampuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi kehidupan siswa sesuai
dengan tingkat perkembangan anak SD sangat banyak aspek dan diensinya, meliputi
kemampuan dan keterampilan intelektual, sosial, moral, spiritual dan personal.
Kemampuan dan keterampilan sosial dan moral merupakan kemampuan siswa untuk
memahami aturan dan nilai-nilai yang beraga dalam kelompok serta mampu berinteraksi
dengan kelompok yang beragam itu secara harmonis.
3. Mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan di SMP.
Tujuan pendidikan merupakan gambaran kondisi akhir atau nilai-ilai yang ingin
dicapai dari suatu proses pendidikan. Setiap tujuan pendidikan memiliki fungsi, yaitu (a)
menggambarkan tentang kondisi akhir yang ingin dicapai, dan (b) memberikan arah dan cara
bagi semua usaha atau proses yang dilakukan. Tujuan pendidikan di SD harus selalu
mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan dasar serta memperhatikan
tahap dan karakteristik perkembangan siswa, kesesuaiannya dengan lingkungan dan
kebutuhan pembangunan daerah, arah pembangunan nasional serta memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kehidupan manusia secara global. Upaya
dalam mengembangkan kehidupan siswa sebagai pribadi adalah (a) memperkuat dasar
keimanan dan ketakwaan; (b) mengembangkan sikap dan kebiasaan hidup yang baik; (c)
memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar; (d) memelihara kesehatan jasmani dan
rohani, (e) meningkatkan kemampuan belajar, (f) membentuk kepribadian yang mantap dan
mandiri.
Upaya dalam mengembangkan siswa sebagai anggota masyarakat adalah (a)
memperkuat kesadaran untuk hidup bersama dengan orang lain; (b) menumbuhkan rasa
tanggung jawab sosial; (c) memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan

6
untuk berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedangkan
upaya dalam mengembangkan siswa sebagai anggota umat manusia adalah (a) meningkatkan
harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat; (b) meningkatkan kesadaran tentang
hak asasi manusia; (c) memberikan pengertian tentang pentingnya ketertiban dunia; dan (d)
meningkatkan kesadaran akan pentingnya persahabatan antar bangsa.

C. Fungsi Pendidkan di Sekolah Dasar


Adapun fungsi pendidikan meliputi:
1. Fungsi individual
Individuasi merujuk pada proses untuk menjadi diri sendiri sebagai pribadi yang unik,
berbeda dengan pribadi yanglain. Seseorang berupaya mencapai prestasi terbaik dalam
hal tertentu dengan bertumpu pada pemanfaatan segenap potensi yang dimilikinya tanpa
tergantung kepada usaha orang lain.
2. Fungsi sosialisasi dan pembudayaan
Dengan fungsi ini pendidikan yang diselenggarakan harus selalu mendorong dan
mengkondisikan anak didik untuk melakukan apa yang disebut dengan belajar sosial
(social learning), anak diajarkan untuk berinteaksi dan berkomukasi dengan orang lain
dengan memahami, menghayati danmelaksanakan sistem nilai dannorma yang berlaku di
masyarakat. Jadi dengan fungsi ini anak akan memiliki identitas sosio-budaya yang unik,
berbeda dengan anak lain yang hidup dalam lingkungan sosio-budaya lain.
3. Fungsi nasionalisasi
Fungsi ini mengadung arti bahwa pendidik harus mendidik anak menjadi warga negara
yang baik. Dengan fungsi ini, pendidikan harus menumbuhkembangkan kesadaran,
kecintaan dan kebanggaan setiap anak didik untuk menjadi warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
4. Fungsi humanisasi
fungsi ini mengandung arti bawah pendidikan berkewajiban untuk menubuhkembangkan
anak untuk menjadi bagian dari umat mansuai di dunia, tanpa harus rikuh dengan
perbedaan suku, ras, dan agama.
Umar Tirtarahardja dan La Sula (1995) mengemukakan fungsi pendidikan sebagai
berikut:

7
1. Transformasi budaya.
Pendidikan dalam hal ini berfungsi untuk mewariskan budaya dari generasi ke generasi
berikutnya. Fungsi ini juga berkenaan dengan bagaimana pendidikan mengubah nilai-nilai
tertentu atau mengembangkan nilai-nilai baru yang dipandang sesuai dengan
perkembangan masyarakat.
2. Pembentukan pribadi
Pendidikan merupakan upaya yang sistematis untuk membentuk dan meningkatkan
kualitas kepribadian individu.
3. Penyiapan warga masyarakat dan warga negara.
Pendidikan berupaya untuk membentuk siswa agar menjadi warga masyarakat dan warga
negara yang baik sesuai dengan falsafah bangsa, mengetahui dan mampu menjalankan hak
dan kewajiban sebagai warga masyarakat dan warga negara sesuai dengan UU dan hukum
yang berlaku.
4. Penyiapan tenaga kerja
Pendidikan berupaya memberi berbagai kemampuan, sikap serta keterampilan kepada
siswa untuk menjadi manusia yang produktif bagi dirinya, keluarga, masyarakat dan
bangsanya.
Fungsi pendidikan di sekolah dasar adalah:
1. Pertama, pembentukan dan pengembangan dasar kepribadian anak. Ini berarti di dalam
pelaksanaannya, pendidikan di SD harus menekankan pembentukan dasar-dasar
kepribadian anak sebagai individu yang utuh.
2. Kedua, menyampaikan warga masyarakat dan warga negara Republik Indonesia yang
baik.
3. Ketiga, transformasi budaya yaitu bagaimana pendidikan mempertahankan atau mengubah
nilai-nilai tertentu atau mengembangkan nilai-nilai baru yang dipandang lebih sesuai
dengan perkembangan masyarakat.
4. Keempat, fungsi transisional (antara).

D. Prinsip-prinsp Pendidikan di Sekolah Dasar


Prinsip pendidikan dikemukakan bahwa prinsip dan hukum-hukum perkembangan
individu harus menjadi titik tolak pendidikan, mengingat setiap pendidikan dan proses

8
pembelajaran pada khususnya akan selalu berhadapan dengan individu manusia yang selalu
berkembang. Berdasarkan hasil kajian kepadanan antara hukum perkembangan dan prinsip
pendidikan dikemukakan seperti berikut:

1. Pengembangan konsep, kurikulum dan program pendidikan harus memperhatikan ketiga


faktor perkembangan yaitu pembawaan, lingkungan, dan faktor kematangan.
2. Program pembelajaran disusun secara bertahap dan berjenjang.
3. Program dan strategi pembelajaran yang bersifat saling berkolerasi, broad files,
berorientasi kompetensi, memungkinkan belajar secara individu maupun kelompok,
mempercepat laju perkembangan anak, dan kemampuan berimbang.
Prinsip-prinsip pendidikan di SD:
1. Perkembangan merupakan proses yang tak pernah berakhir, oleh karena itu pendidikan
atau belajar merupakan proses sepanjang hayat.
2. Memperhatikan keragaman siswa secara individual dalam aspek fisik, psikis, dan sosial.
3. Semua aspek perkembangan saling berkaitan. Pendidikan jasmani harus menjadi wahana
bagi perkembangan aspek lainnya, begitu pula proses pembelajaran bidang studi lainnya.
4. Perkembangan terarah dan dapat diramalkan.
Kartadinata Sunaryo (1999:68-71) menyampaikan pendapat terkait prinsip-prinsip
pendidikan berbasis perkembangan individu, yaitu:
1. Guru sekolah dasar harus selalu peduli dan memahami anak sebagai keseluruhan.
2. Kurikulum dan proses pembelajaran di SD harus bersifat terpadu.
Aspek keterpaduan di atas meliputi aspek perkembangan fisik, aspek perkembangan kognitif,
dan aspek perkembangan sosio-emosional dan moral.
Prinsip prkatis anak usia SD dari aspek perkembangan kognitif:
1. Kurikulum atau proses pembelajaran harus menyajikan bahan ajaran yang sepadan dengan
perkembangan anak.
2. Anak harus diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompok kecil.
Prinsip praktif dari aspek perkembangan sosio-emosional dan moral:
1. Pentingnya pengembangan hubungan kelompok.
2. Mengembangkan perasaan mampu (kompeten).

9
3. Guru dan orang tua perlu membantu anak menerima kata hatinya dan memperoleh
kemampuan mengendalikan diri.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam proses pendidikan terjadi perkembangan. Pendidikan adalah proses membantu
peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan yangoptimal dalam seluruh aspek
kepribadiannya sesuai dengan otensi yang diiliki dan sistem nilai yang berlaku di lingkungan
sosial budayanya. Proses pendidikan di sekolah dasar merupakan proses pengembangan
kemampuan yang paling mendasar setiap siswa,yang di dalamnya siswa belajar secara aktif
karena adanya dorongan dari dalam dirinya dan adanya suasana yang memberikan
kemudahan (kondusif) bagi pengembangan dirinya secara optimal. Tujuan pendidikan
merupakan gambaran kondisi akhir atau nilai-nilai yang ingin dicapai dari suatu prosee
pendidikan. Seiap tujuan pendidikan memiliki fungsi, yaitu (a) mengambarkan tentang
kondisi akhir yang ingin dicapai, dan (b) memberikan arah dan cara bagi semua usaha atau
proses yang dilakukan. Tujuan pendidikan di SD harus selalu mengacu pada tujuan
pendidikan nasional dan tujuan pendidikan dasr serta memperhatikan tahap dan karakteristik
perkembangan siswa, kesesuaiannya dengan lingkungan dan kebutuhan pembangunan
daerah, arah pembangunan nasional serta mempehatikan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan kehidupan manusia secara global.
B. Saran
Pada umumnya pendidikan di Indonesia ini masih kurang pemahaman tentang arti
dan hakikat pendidikan. Pemerintah diharapkan memeratakan pendidikan di negeri ini,
karena tanpa adanya pendidikan tidak akan menghasilkan masyarakat yang berkarakter.

10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dnegan rahmat,
karunia-Nya kami dalam menyelesaikan makalah ii dengan baik. Adapun judul materi yang kami
bahas yaitu “Hakikat Pendidikan Anak di Sekolah Dasar”.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pengertian pendidikan, tujuan dan fungsi pendidikan, prinsip-prinsip
pendidikan di sekolah dasar. Kami juga tak lupa untuk memohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini ada kata yang kurang berkenan dan kami menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam penyusunan makalah ini ada banyak kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.
Untuk itu, kami berhadap adanya saran, kritik dan usulan yang bersifat membangun untuk
perbaikan makalah ini pada waktu mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yangmembacanya, dan
berguna bagi kami sendiri, penulis maupun orang lain yang membacanya

Unaaha, 18 Mei 2023

Penulis

11
DAFTAR ISI
i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1

C. Tujuan ............................................................................................................... 2

D. Manfaat.............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Definisi Pendidikan ................................................................................................ 3

B. Tujuan Pendidikan di Sekolah Dasar ...................................................................... 5

C. Fungsi Pendidikan di Sekolah Dasar ...................................................................... 7

D. Prinsip-prinsip Pendidikan di Sekolah Dasar ......................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10

B. Saran ....................................................................................................................... 10

12
MAKALAH
ii

PENDIDIKAN ANAK DI SEKOLAH


DASAR

DI SUSUN OLEH

NURLIAN
O., A.Ma.
NIM :
13
859776905
14
15
TUGAS

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

DI SUSUN OLEH

NURLIAN
O., A.Ma.
NIM :
859776905

16
Sumber : https://www.scribd.com/document/508889896/MAKALAH-PENDIDIKAN-
ANAK-DI-SD

17

Anda mungkin juga menyukai