KELOMPOK 2
FITRIYANTI (1924041020)
REDIANTO (1924041025)
HAYUL KAYUM (1924042014)
PENGERTIAN
PENDIDIKAN
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia,
mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks.
Karena sifatnya yang sangat kompleks itu, maka tidak sebuah
batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti
pendidikan secara lengkap.
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan.
Ciri-Ciri atau Unsur Umum
Pendidikan
Pendidikan terbagi atas 3 yaitu:
1) Pendidikan Formal
Ciri-ciri pendidikan formal antara lain:
a. Tempat pembelajaran di gedung sekolah.
b. Ada persyaratan khusus untuk menjadi peserta didik
c. Kurikulum jelas
d. Ada ujian formal
e. Materi pembelajarannya bersifat akademis.
f. Proses pendidikannya memakan waktu yang lama.
g. Penyelenggara pendidikan adalah pemerintah atau
swasta.
h. Tenaga pengajar memiliki klasifikasi tertentu.
i. Diselenggarakan dengan administrasi yang seragam.
2) Pendidikan Non-Formal
Ciri-ciri pendidikan Non-formal antara lain:
a. Tempat pembelajarannya biasanya di luar gedung.
b. Kadang tidak ada persyaratan khusus.
c. Adanya program tertentu yang khusus hendak ditangani.
d. Pendidikannya berlangsung singkat.
e. Umumnya tidak memiliki jenjang khusus.
f. Bersifat praktis dan khusus.
g. Terkadang ada ujian
h. Dapat dilakukan oleh pemerintah atau swasta.
3) Pendidikan Informal
Ciri-ciri pendidikan Informal antara lain:
a. Tempat pembelajarannya bisa dimana saja.
b. Tidak ada persyaratan.
c. Tidak ada program yang direncanakan
d. Tidak ada ujian
e. TeTidak berjenjang.
f. Tidak ada materi tertentu yang harus tersaji secara formal.
g. Tidak ada lembaga sebagai penyelenggara.
-----
Batasan Pendidikan
Berdasarkan Fungsinya.
Dibawah ini di kemukakan beberapa batasan
pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya:
----
TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang penting mengingat
perjalanan setiap institusi yang memiliki visi yang jelas selalu dimulai
dari tujuan (start from the end).
Plato mengatakan bahwa tujuan pendidikan sesungguhnya adalah
penyadaran terhadap self knowing dan self realization kemudian inquiry
dan reasoning and logic. Jadi, tujuan pendidikan adalah memberikan
penyadaran terhadap apa yang diketahuinya, kemudian pengetahuan
tersebut harus direalisasikan sendiri dan selanjutnya mengadakan
penelitian serta mengetahui kausal, yaitu alasan dan alur pikirnya.
Ahli filsafat lain seperti Aristoteles mengatakan bahwa tujuan pendidikan
penyadaran terhadap self realization, yaitu kekuatan efektif (virtue) kekuatan
untuk menghasilkan (efficacy) dan potensi untuk mencapai kebahagiaan hidup
melalui kebiasaan dan kemampuan berfikir rasional. Adapun pendapat dari
ahli lainnya seperti Dewy, menurut Dewy, tujuan pendidikan ialah
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik sehingga
dapat berfungsi secara individual dan berfungsi sebagai anggota masyarakat
melalui penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang bersifat aktif,
ilmiah, dan memasyarakat serta berdasarkan kehidupan nyata yang dapat
mengembangkan jiwa, pengetahuan, rasa tanggung jawab, keterampilan,
kemauan, dan kehalusan budi pekerti.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan
memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan
pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan
pendidikan. Sehubungan dengan fungsi tujuan yang demikian penting itu,
maka menjadi keharusan bagi pendidik untuk memahaminya. Kekurang
pahaman pendidik terhadap tujuan pemdidikan dapat mengakibatkn
kesalahan didalam melaksanakan pendidikan.
PROSES PENDIDIKAN
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap
komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan
pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu
kualitas komponen dan kualitas pengelolah. Kedua segi ini saling
bergantung satu sama lain. Pengelolaan proses pendidikan meliputi
ruang lingkup makro, meso, dan mikro. Tujuan utama pengelolaan
tersebut yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman yang optimal.
Pengelolaan proses dalam lingkup makro merupakan kebijakan-
kebijakan pemerintah yang lazimnya dituangkan dalam bentuk UU
pendidikan, peraturan pemerintah, SK mentri, SK dirjen, serta
dokumen-dokumen pemerintah tentang pendidikan tingkat nasional
yang lain.
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN.
1. Peserta Didik
Peserta didik memiliki ciri – ciri yang perlu dipahami pendidik :
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang
khas.
b. Individu yang sedang berkembang,
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individu dan
perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
2.Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik.
3.Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik.
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta
didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.
4.Materi / Isi Pendidikan
Dalam sistem pendidikan persekolahan,meteri telah diramu dalam kurikulum yang
disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun
muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan
persatuan bangsa.
5.Konteks Yang Mempengaruhi Pendidikan
Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan
dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan
6.Lingkungan Pendidikan
Biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah, dan masyarakat.
.---------------
KESIMPULAN
Pendidikan adalah suatu konsep dasar yang bersifat atau bertujuan
mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak
diketahui menjadi suatu hal yang diketahui baik secara umum maupun
pribadi. Dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah
terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat
dihasil kan suatu serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan
dengan landasan dan ketulusan hati sehingga materi yang disampaikan
dapat dipahami secara terbuka.
Jadi Pendidikan itu adalah sesuatu hal yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti
makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai
peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.