Pendidikan seumur hidup sangat diperlukan karena pendidikan seumur hidup memiliki ciri
khas berikut.
Tujuan pendidikan akan menentukan ke arah mana peserta didik itu akan dibawa. Tujuan
pendidikan itu bukan statis, melainkan dinamis.
2. Faktor Pendidik
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan bimbingan kepada
peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat kedewasaan
untuk memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu yang mandiri, dan
makhluk sosial.
Faktor peserta didik adalah mereka yang berstatus sebagai subjek didik. Pendidik perlu
memahami peserta didik pada ciri khasnya, yaitu individu yang memiliki potensi fisik dan
psikis yang khas sehingga merupakan insan yang unik dan individu yang sedang
berkembang.
Faktor alat pendidikan menyatakan bahwa alat dan metode pendidikan merupakan dua sisi
dari satu mata uang. Alat pendidikan merupakan fasilitas yang digunakan agar
berlangsungnya pembelajaran. Sementara metode pembelajarannya adalah cara yang
dilakukan untuk memudahkan proses pembelajaran agar materi pembelajaran dapat dengan
mudah diterima peserta didik.
Di sekolah, tiap siswa berada dalam lingkungan sosial sekolah. Siswa me miliki kedudukan
dan peranan yang diakui oleh sesama. Apabila seseorang siswa terterima maka ia dengan
mudah menyesuaikan diri dan segera dapat belajar. Sebaliknya, jika ia tertolak maka ia akan
merasa tertekan. Lingkungan sosial sekolah dapat memberikan pengaruh pada siswanya.
Pengaruh tersebut berupa hal-hal berikut: (a) pengaruh kejiwaan; (b) lingkungan sosial
belajar positif dan (c) lingkungan sosial belajar negatif.
Sistem dapat diartiak sebagai perangkat atau komponen yang saling berintegrasi untuk
mencapai tujuan. Sebagai suatu sistem, pendidikan adalah karya insani yang terbentuk dari
bagian-bagian yangg mempunyai hubungan fungsional dalam membantu mencapai proses
transformasi seseorang sehingga mencapai kualitas hidup yang diharapkan. Komponen sistem
pendidikan meliputi : tujuan dan prioritas, pelajar dan manajemen.
Pendidikan formal mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi merupkan
jenjang pendidikan yang telah baku. Selanjutnya, pendidikan nonformal menampung dan
melayani warga negara yang tidak sempat ikut atau menyelesaikan pendidikan. Pendidikan
informal merupakan suatu aset pendidikan yang berada di samping dan di dalam pendidikan
formal dan nonformal. Pendidikan formal, nonformal, dan informal memang dapat
dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Karena keberhasilan pendidikan dalam pengertian
output pendidikan yang berupa sumber daya manusia mutunya tidak dapat dilepaskan dari
peran subsistem pendidikan.
BAB 3