Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KURIKULUM DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

MATA KULIAH: PEMBELAJARAN TEMATIK

Disusun oleh Kelompok 1:

1. Abi rivaldi (206910644)


2. Adelia putri (206910085)
3. Afifah hannum (206910381)
4. Dea Miranda (206910564)
5. Sesra arsita (206910044)

DOSEN PENGAMPU:Dea Mustika, S.Pd., M.Pd

Kelas 3A
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis ucapkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Kurikulum Dalam Pembelajaran Tematik ini, sebagai salah satu tugas mata kuliah
pembelajaran tematik penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, segala
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah kami di masa yang akan datang . Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, 22 September 2021

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II PENJELASAN..............................................................................................................3

A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013......................................................................3

B. Karakteristik Kurikulum 2013........................................................................................4

C. Tujuan Kurikulum 2013..................................................................................................6

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013........................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................................12

A. Kesimpulan...................................................................................................................12

B. Saran..............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi
peneru, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa
dan negara Indonesia sepanjang zaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu
unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas
yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang
demokratis,bertanggung jawab.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir,
penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses
pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa
yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat
penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di
masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan
eksternal pada bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan
langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa
depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama.
Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi
diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata

1
pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan
dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi
sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rasional pengembangan kurikulum 2013?
2. Apa saja karakteristik kurikulum 2013?
3. Apa tujuan kurikulum 2013?
4. Apa saja prinsip pengembangan kurikulum 2013?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu rasional pengembangan kurikulum 2013.
2. Mengetahui apa saja karakteristik kurikulum 2013.
3. Mengetahui apa tujuan kurikulum 2013.
4. Mengetahui apa saja prinsip pengembangan kurikulum 2013.

2
BAB II PENJELASAN

A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Sebelum membahas rasional pengembangan kurikulum 2013, terlebih dulu harus
mengetahui apa itu rasional. Rasional adalah hal yang bisa dilakukan dengan hal yang
ada. Sebuah keputusan yang rasional adalah salah satu yang tidak hanya beralasan,
tetapi juga optimal untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah. Menentukan
optimal untuk perilaku rasional membutuhkan formulasi diukur dari masalah, dan
membuat beberapa asumsi utama. Ketika tujuan atau masalah melibatkan membuat
keputusan, faktor rasionalitas dalam berapa banyak informasi yang tersedia (misalnya
lengkap atau pengetahuan yang tidak lengkap).
Rasional Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai
tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses,
standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait
dengan social akibat perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan
penduduk usia produktif.
Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk
mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai ke delapan standar
yang telah ditetapkan. Di dalam Standar Pengelolaan hal-hal yang dikembangkan
antara lain adalah Manajemen Berbasis Sekolah. Rehabilitasi gedung sekolah dan
penyediaan laboratorium serta perpustakaan sekolah terus dilaksanakan agar setiap
sekolah yang ada di Indonesia dapat mencapai Standar Sarana-Prasarana yang telah
ditetapkan. Dalam mencapai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, berbagai
upaya yang dilakukan antara lain adalah peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru,
pembayaran tunjangan sertifikasi, serta uji kompetensi dan pengukuran kinerja guru.
Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan
adalah merupakan standar yang terkait dengan kurikulum yang perlu secara terus

3
menerus dikaji agar peserta didik yang melalui proses pendidikan dapat memiliki
kompetensi yang telah ditetapkan.
2. Tantangan eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan
tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena
ocialt yang mengemuka. Tantangan masa depan antara lain terkait dengan arus
globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Di era globalisasi juga akan
terjadi perubahan-perubahan yang cepat. Dunia akan semakin transparan, terasa
sempit, dan seakan tanpa batas.Hubungan komunikasi, informasi, dan transportasi
menjadikan satu sama lain menjadi dekat sebagai akibat dari revolusi industri dan
hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Arus globalisasi juga akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi
masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di WTO, ASEAN
Community, APEC, dan AFTA.
Tantangan masa depan juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains, serta mutu, investasi dan transformasi pada ocial
pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for International
Student Assessment) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan
TIMSS dan PISA yang hanya menduduki peringkat empat besar dari bawah.
Penyebab capaian ini antara lain adalah karena banyaknya materi uji yang
ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

B. Karakteristik Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 didalam karakteristiknya berbeda dari karakteristik kurikulum-
kurikulum sebelumnya, yang mana didalam kurikulum 2013 ini menekankan pada
bidang ataupun basis peserta didik di dalam kompetensi. Yang mana dapat diartikan
bahwa didalam kurikulum 2013 ini peserta didik dapat bahkan mampu menguasai
sendiri materi ajar yang diberikan sekolah dan juga lebih menekankan bahwa untuk

4
peserta didik memahami apa yang telah mereka terima di sekolah. Kurikulum 2013
dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap, spiritual, dan sosial,
rasa ingin tahu, kreatifitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik.
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang di pelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang di rinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi kompetensi dasar, di mana
semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan.
Kurikulum 2013 juga diartikan sebagai outcomes-based curriculum yang berarti
kurikulum yang berbasis hasil maksudnya ialah di dalam kurikulum 2013 ini
menekankan hasil yang diperoleh oleh peserta didik tidak boleh diubah-ubah. Semisal
nilai siswa jatuh maka pendidik akan mengubah nilai tersebut. Disini pendidik tidak
boleh mengubah apa yang telah menjadi hasil dari peserta didik karena di kurikulum
2013 ini karakteristik yang diambil didalam pengimplementasiannya ialah hasil akhir
dari pergerakan dan perjuangan dari peserta didik itu sendiri.
Ada delapan karakteristik kurikulum 2013 yang disampaikan pada Kongres Guru
Indonesia pada Tahun 2013 silam di Senayan Jakarta, yaitu:
1. Isu atau konten dari kurikulum ialah kompetensi dinyatakan dalam sebuah bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirincikan lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) adalah suatu gambaran yang secara kategorial mengenai
sebuah kompetensi dalam segi sikap, ilmu pengetahuan, dan keterampilan, dan

5
keterampilan kognitif dan psikomotorik yang mesti dipelajari dan dipahami peserta
didik untuk berada di jenjang pendidikan.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan suatu kompetensi yang dipahami peserta didik
untuk suatu tema untuk pendidikan tingkat SD/MI, dan mata pelajaran (Mapel)
untuk tingkatan SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar pada tingkat pendidikan menengah pertama
diutamakan pada sikap, sedangkan pada tingkat menegah atas menekankan
kemampuan intelektual.
5. Kompetensi Inti menjadi sebuah unsur organisatoris dari Kompetensi Dasar, yaitu
proses belajar dikembangkan untuk mencapai suatu tujuan kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar dikembangkan pada suatu prinsip yaitu akumulatif yang saling
memperkuat dan memperkaya antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran
yang lain di suatu jenjang pendidikan.
7. Silabus diolah menjadi lebih luas sebagai sebuah rancangan untuk SD/MI dan mata
pelajaran untuk tingkatan SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK.
8. Rencana pelaksanaan Pembelajaran selalu dikembangkan dari setiam Kompetensi
Dasae didalam mata pelajaran di dalam tingkatan yang berbeda.
Setelah ada delapan karakteristik kurikulum 2013 yang telah dibahas pada Kongres
Guru Indonesia ditahun 2013, maka di tingkat jenjang pendidikan akan berubah baik di
tingkat SD/MI, SMP/MTs bahkan SMA/MA. Perubahan tersebut dapat dilihat dari
proses pengimplikasiannya dalam pembelajaran dan bahkan dari segi metode-motode
yang diterapkan.

C. Tujuan Kurikulum 2013


Dalam Peraturan Pemerintah nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Srtuktur Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah menyebutkan Kurikulum
2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif dan efektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan
peradapan dunia.
Hal itu, sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi

6
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang
tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didik menjadi kompeten dalam
bidangnya.Di mana kompeten tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang
telah disampaikan di atas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan pasal 35
undang-undang tersebut.
Sesuai, arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi pendidikan tahun
2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.Cerdas yang
dimaksud di sini adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas
sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas intelektual dalam ranah pengetahuan, serta
cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan
insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum
adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki ko
mpetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan
warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Pengembangan kurikulum menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang
dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan prinsip-prinsip baru. Oleh karena
itu, dalam implementasi kurikulum di lembaga pendidikan sangat dimungkinkan untuk
menggunakan prinsip yang berbeda dari kurikulum yang digunakan di lembaga
pendidikan lain, sehingga akan ada banyak prinsip yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum.
Hamalik, sebagaimana dikutip oleh Syafaruddin dan Amiruddin menyebutkan
delapan prinsip dalam pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut antara lain;
prinsip berorientasi pada tujuan, relevansi, efisiensi, fleksibilitas,
kontinuitas,keseimbangan, keterpaduan, dan mutu. Sedangkan Sukmadinata, membagi
prinsip pengembangan kurikulum menjadi dua kelompok, yakni prinsip umum dan
prinsip khusus.

7
Prinsip umum dimaknai sebagai prinsip yang harus diperhatikan untuk dimiliki oleh
kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen yang membangunnya.
Adapun penjabaran prinsip-prinsip umum ialah sebagai berikut:
1. Prinsip relevansi
Relevansi memiliki makna sesuai atau serasi. Jika mengacu pada prinsip
relevansi, setidaknya kurikulum harus memperhatikan aspek internal dan eksternal.
Secara internal, kurikulum memiliki relevansi antara komponen kurikulum (tujuan,
bahan, strategi, organisasi, dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal komponen itu
memiliki relevansi dengan tuntutan sains dan teknologi (relevansi epistemologis),
tuntutan dan potensi siswa (relevansi psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan
pengembangan masyarakat (relevansi sosiologis).
Oleh sebab itu, dalam membuat kurikulum harus memperhatikan kebutuhan
lingkungan masyarakat dan siswa di sekitarnya, sehingga nantinya akan bermanfaat
bagi siswa untuk berkompetisi di dunia kerja yang akan datang. Dalam realitanya
prinsip di atas memang harus betul-betul diperhatikan karena akan berpengaruh
terhadap mutu pendidikan. Dan yang tidak kalah penting harus sesuai dengan
perkembangan teknologi sehingga mereka selaras dalam upaya membangun negara.
2. Prinsip fleksibilitas
Dalam prinsip fleksibilitas ini dimaksudkan bahwa, kurikulum harus memiliki
fleksibilitas. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi halhal yang solid,
tetapi dalam implementasinya dimungkinkan untuk menyesuaikan penyesuaian
berdasarkan kondisi regional. Waktu dan kemampuan serta latar belakang anak.
Kurikulum ini mempersiapkan anakanak untuk saat ini dan masa depan. Kurikulum
tetap fleksibel di mana saja, bahkan untuk anak-anak yang memiliki latar belakang
dan kemampuan yang berbeda, pengembangan kurikulum masih bisa dilakukan.
Kurikulum harus menyediakan ruang untuk memberikan kebebasan bagi pendidik
untuk mengembangkan program pembelajaran. Pendidik dalam hal ini memiliki
kewenangan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan minat,
kebutuhan siswa dan kebutuhan bidang lingkungan mereka.
3. Prinsip kontinuitas
Makna kontinuitas disini adalah berhubungan, yaitu adanya nilai keterkaitan
antara kurikulum dari berbagai tingkat pendidikan. Sehingga tidak terjadi
pengulangan atau disharmonisasi bahan pembelajaran yang berakibat jenuh atau
membosankan baik yang mengajarkan (guru) maupun yang belajar (peserta didik).

8
Selain berhubungan dengan tingkat pendidikan, kurikulum juga diharuskan
berhubungan dengan berbagai studi, agar antara satu studidapat melengkapi studi
lainnya. Sedangkan fleksibilitas adalah kurikulum yang dikembangkan tidak kaku
dan memberikan kebebasan kepada guru maupun peserta didik dalam memilih
program atau bahan pembelajaran, sehingga tidak ada unsur paksaan dalam
menempuh program pembelajaran.
4. Prinsip efisiensi
Efisiensi adalah salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan kurikulum, sehingga apa yang telah direncanakan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Jika sebuah program pembelajaran dapat diadakan satu
bulan pada satu waktu dan memenuhi semua tujuan yang ditetapkan, itu bukan
halangan. Sehingga siswa dapat mengimplementasikan program pembelajaran lain
karena upaya itu diperlukan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
memanfaatkan sumber daya pendidikan yang ada secara optimal, cermat, dan tepat
sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas
Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu mempertimbangkan prinsip
efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana
program pembelajaran dicapai atau diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua
aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas
belajar siswa.
Dalam aspek mengajar guru, jika masih kurang efektif dalam mengajar bahan ajar
atau program, maka itu menjadi bahan dalam mengembangkan kurikulum di masa
depan, yaitu dengan mengadakan pelatihan, workshop dan lain-lain. Sedangkan pada
aspek efektivitas belajar siswa, perlu dikembangkan kurikulum yang terkait dengan
metodologi pembelajaran sehingga apa yang sudah direncanakan dapat tercapai
dengan metode yang relevan dengan materi atau materipembelajaran.

Sedangkan prinsip khusus, sebagaimana dikemukakan oleh Sukmadinatamencakup


lima hal, yakni; prinsip penentuan tujuan pendidikan, pemilihan isi pendidikan,
pemilihan proses belajar mengajar, pemilihan media dan alat pengajaran, serta berkenaan
dengan penilaian. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Prinsip penentuan tujuan pendidikan

9
Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum dan khusus. Dalam
perumusan tujuan pendidikan, didasarkan pada sumber-sumber, seperti; ketentuan
dan kebijakan pemerintah, survei mengenai persepsi masyarakat tentang kebutuhan
mereka, survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, survei
tentang kualitas sumber daya manusia, serta pengalaman negara lain dalam
menghadapi masalah yang sama.
2. Prinsip pemilihan isi pendidikan/kurikulum
Dalam menentukan isi kurikulum, beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan
dasar acuan ialah; diperlukan penjabaran tujuan pendidikan ke dalam perbuatan hasil
belajar yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta unit-unit kurikulum harus disusun dalam
urutan yang logis dan sistematis, maksudnya ketiga ranah belajar tersebut diberikan
secara simultan dalam urutan situasibelajar.
3. Prinsip pemilihan proses belajar mengajar
Dalam proses belajar mengajar, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini;
kecocokan metode/teknik belajar mengajar untuk mengajarkan bahan pelajaran,
variasi metode/teknik dalam proses belajar mengajar terhadap perbedaan individu
siswa, serta keefektifan metode/teknik dalam mengaktifkan siswa dan mendorong
berkembangnya kemampuan baru.
4. Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran
Dalam proses pemilihan media dan alat pengajaran, hendaknya memperhatikan
hal-hal berikut ini; kegiatan perencanaan dan inventaris terhadap alat/media apa saja
yang tersedia, serta pengorganisasian alat dalam bahan pembelajaran, baik dalam
bentuk modul atau buku paket.
5. Prinsip berkenaan dengan penilaian
Penilaian merupakan proses akhir dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses
penilaian belajar, setidaknya mencakup tiga hal dasar yang harus diperhatikan,
yakni; pertama, merencanakan alat penilaian. Hal yang harus diperhatikan dalam
fase ini ialah penentuan karakteristik kelas dan usia, bentuk tes/ujian, dan banyaknya
butir tes yang disusun. Kedua, menyusun alat penilaian. Langkah-langkahnya adalah
dengan merumuskan tujuan pendidikan pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik, mendeskripsikan dalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat
diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran, serta menuliskan butir-butir tes.

10
Ketiga, mengelola hasil penilaian. Prinsip yang perlu diperhatikan ialah norma
penilaian yang digunakan dalam pengelolaan hasil tes serta penggunaan skor
standard

11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang
dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Tantangan internal antara
lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang
mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi
lulusan. Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena ocialt
yang mengemuka.
Kurikulum 2013 didalam karakteristiknya berbeda dari karakteristik kurikulum-
kurikulum sebelumnya, yang mana didalam kurikulum 2013 ini menekankan pada
bidang ataupun basis peserta didik di dalam kompetensi. Yang mana dapat diartikan
bahwa didalam kurikulum 2013 ini peserta didik dapat bahkan mampu menguasai sendiri
materi ajar yang diberikan sekolah dan juga lebih menekankan bahwa untuk peserta didik
memahami apa yang telah mereka terima di sekolah.
Kurikulum 2013 juga diartikan sebagai outcomes-based curriculum yang berarti
kurikulum yang berbasis hasil maksudnya ialah di dalam kurikulum 2013 ini
menekankan hasil yang diperoleh oleh peserta didik tidak boleh diubah-ubah. Semisal
nilai siswa jatuh maka pendidik akan mengubah nilai tersebut. Disini pendidik tidak
boleh mengubah apa yang telah menjadi hasil dari peserta didik karena di kurikulum
2013 ini karakteristik yang diambil didalam pengimplementasiannya ialah hasil akhir
dari pergerakan dan perjuangan dari peserta didik itu sendiri.
Dalam Peraturan Pemerintah nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Srtuktur Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah menyebutkan Kurikulum 2013
bertujuan untuk mempersiapkan manusia indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif dan efektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan
peradapan dunia.

12
Hamalik, sebagaimana dikutip oleh Syafaruddin dan Amiruddin menyebutkan delapan
prinsip dalam pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut antara lain; prinsip
berorientasi pada tujuan, relevansi, efisiensi, fleksibilitas, kontinuitas,keseimbangan,
keterpaduan, dan mutu. Sedangkan Sukmadinata, membagi prinsip pengembangan
kurikulum menjadi dua kelompok, yakni prinsip umum dan prinsip khusus.
Prinsip umum dimaknai sebagai prinsip yang harus diperhatikan untuk dimiliki oleh
kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen yang membangunnya.
Sedangkan prinsip khusus, sebagaimana dikemukakan oleh Sukmadinatamencakup lima
hal, yakni; prinsip penentuan tujuan pendidikan, pemilihan isi pendidikan, pemilihan
proses belajar mengajar, pemilihan media dan alat pengajaran, serta berkenaan dengan
penilaian.

B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo, Arif Rahman dan Tasman Hamami.2020."PRINSIP-PRINSIP DALAM


PENGEMBANGAN KURIKULUM".PALAPA : Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu
Pendidikan.8(1),42-55.

Samparona.2013.TUJUANKURIKULUM2013.http://
kurikulum2013indonesia.blogspot.com/2013/12/tujuan kurikulum-2013.html?m=1.
Diakses pada 22 September 2021 pukul 15.46
Sahaja, Irwan.2016.TUJUAN DAN KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://irwansahaja.blogs
pot.com/2016/04/tujuan-dan-karakteristik-kurikulum-2013.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwjvoquPvo_zAhUTlEsFHZcQBAoQFnoECDQQAQ&usg=AOvV
aw2jDGGbK0ASK3M1THWOj-UO. Diakses pada 21 September 2021 pukul 13.56

Forester, Brayen jodi dkk.2013.KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013.makalah

Slameto.2015.RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013.UKSW


Salatiga.5(1),1-

Sahaja, irwan.2016.LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KURIKULUM


2013.https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/latar-belakang-pengembangan-
kurikulum.html. diakses pada 22 September 2021 pukul 15.46

14

Anda mungkin juga menyukai