Anda di halaman 1dari 16

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah

Pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum


Dosen Pengampu:
Dedi Iswantara

Materi: Menelaah Standar Kompetensi Lulusan 2006

DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
Arifah Setyaningsih (1901025184)
Siti Maymunah (1901025002)
Refina Berlista Syawalda (1901025112)
Zulfa Laely (1901025460)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh …

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kesempatan serta kemudahan
sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang di tentukan. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kita tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Serta
kita berterima kasih kepada Bapak Dedi Iswantara yang telah memberikan kepercayaan kepada
kita dalam penyusunan makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Telaah
Kurikulum di Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka. Makalah yang berjudul “Menelaah
Standar Kompetensi Lulusan 2006” ini kita buat dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui
hal–hal tentang Menelaah Standar Kompetensi Lulusan 2006.
Kita menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu, kita mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya bisa menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh …

Jakarta, 11 - November – 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………… i


Dafta Isi …………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Standar Kompetensi Kelulusan Dalam Pengembangan Kurikulum 2006 ..................... 3
B. Standar Isi Dalam Pengembangan Kurikulum 2006 ...................................................... 4
C. Standar Proses Dalam Pengembangan Kurikulum 2006 .............................................. 5
D. Standar Penilaian Dalam Pengembangan Kurikulum 2006 ........................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan lingkungan yang paling penting dalam membantu manusia
untuk mencapai perkembangannya. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pendidikan
merupakan suatu keharusan. Pendidikan dan pembelajaran selalu diorientasikan pada
pencapaian kompetensi–kompetensi tertentu, baik berkaitan dengan pengembangan
kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, sosial, maupun kreatif. Untuk mencapai hal
tersebut maka diperlukan media yang relevan dengan substansi berbagai kecerdasan
tersebut. Media yang dimaksud adalah salah satunya kurikulum.
Kurikulum sebagai media pembelajaran memberikan makna terhadap proses
pendidikan dan pembelajaran di lembaga pendidikan, sehingga dimungkinkan
terjadinya interaksi antara pendidik dan peserta didik. Proses interaksi inilah yang akan
mengantarkan pada pencapaian tujuan pendidikan. Upaya peningkatan kualitas
pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Hal
tersebut lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis danjenjang pendidikan.
Salah satunya untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan
penyempurnaan kurikulum. Sampai pada penyempurnaan saat ini. Pada kurikulum
terdapat Standar-Standar Penentu Pendidikan seperti SKL, Standar Isi, Standar
Kompetensi, dan Kompetensi dasar dimana disetiap perubahan kurikulum standar-standar
tersebut juga diubah atau diperbarui sesuai kebijakan pemerintah. Di makalah ini, penulis
akan membahas masalah-masalah tersebut.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Standar Kompetensi Kelulusan Dalam Pengembangan Kurikulum 2006 ?
b. Bagaimana Standar Isi Dalam Pengembangan Kurikulum 2006 ?
c. Bagaimana Standar Proses Dalam Pengembangan Kurikulum 2006 ?
d. Bagaimana Standar Penilaian Dalam Pengembangan Kurikulum 2006 ?

C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui Pentingnya tujuan dalam pembelajaran

1
2. Mengetahui tingkatan tujuan pendidikan secara umum dan khusus
3. Mengetahui kualifikasi standar kompetensi lulusan satuan pendidikan
4. Mengetahui cara merumuskan tujuan dalam pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


a. Kompetensi
Kompetensi adalah kemapuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta
didik.
b. Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai peserta
didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.
c. Standar Kompetensi Lulusan
Fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
1. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
menentukan kelulusan peserta didik,dari satuan pendidikan.
2. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan
untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
4. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
d. Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
a) Standar kompetensi lulusan (SKL) satuan pendidikan, meliputi:
1. SD/MI/SDLB/Paket A;
2. SMP/MTs./SMPLB/Paket B;
3. SMA/MA/SMALB/Paket C;
4. SMK/MAK.
b) Standar kompetensi lulusan (SKL) kelompok mata pelajaran
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-
kelompok mata pelajaran:

3
1. Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Estetika;
5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
c) Standar kompetensi lulusan (SKL) mata pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran dikembangkan berdasarkan tujuan dan
cakupan muatan setiap mata pelajaran yang didapat pada peserta didik sesuai
satuan pendidikan, baik satuan pendidikan dasar maupun menengah.

B. Standar Isi (SI)


Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005). Standar Isi
ditetapkan dengan peraturan menteri pendidikan nasional No. 22 Tahun 2006.
Standar Isi Memuat:
1. Kerangka Dasar dan Struktur kurikulum
Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan
untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan
dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.

2. Kerangka Dasar Kurikulum


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat
1) Menyatakan kurikulum terdiri atas:
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

3. Prinsip Pengembangan Kurikulum


4
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
2) peserta didik dan lingkungannya
3) Beragam dan terpadu
4) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan Seni
5) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
6) Menyeluruh dan berkesinambungan
7) Belajar sepanjang hayat
8) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

4. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum


Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

5. Kalender Pendidikan / Akademik


Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
6. Beban Belajar
Beban belajar adalah waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti
program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan serta
kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

C. Standar Proses
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses
berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini
berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, balk pada sistem
paket maupun pada sistem kredit semester.

5
Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN


Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar,
dan sumber belajar.
a. Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau
tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan
oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau
beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di
bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
untuk SD dan SMP, dan divas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
untuk SMA dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.

6
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang
disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah
pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik•dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe-
tensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
8. Metode pembelajaran

7
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai
kelas 3 SD/M I.
9. Kegiatan pembelajaran
- Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.
- Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan
sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
- Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpul-
an, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.

D. Standar Penilaian
8
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untukmenentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang
dasr dan menengah terdiri atas:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
3. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

Terdapat beberapa istilah yang sering disalahartikan dalam kegiatan evaluasiataupun


penilaian, yaitu evaluasi (evaluation), penilaian (assessment), pengukuran (measurement),
dan tes (test). UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BabI Pasal 1 ayat 21
dijelaskan bahwa “ evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan
penetapan mutu pendidikan terhadap berbagaia komponen pendidikan pada setiap jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan
pendidikan”.
Sehubungan dengan kedua istilah tersebut di atas, Ditjen Dikdasmen Depdiknas
(2003:1) secara eksplisit mengemukakan bahwa antara evaluasi dan penilaianmempunyai
persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai
atau menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya terletak padakonteks
penggunaannya. Penilaian (assessment) digunakan dalam konteks yang lebihsempit dan
biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian atau
terlibat dalam sistem yang bersangkutan, seperti guru menilai hasil belajarmurid, atau
supervisor menilai guru. Guru maupun supervisor adalah orang-orang yangmenjadi bagian
dari sistem pendidikan. Evaluasi digunakan dalam konteks yang lebihluas dan biasanya
dilaksanakn sevara eksternal, seperti konsultan yang disewa untukmengevaluasi suatu
program, baik pada level terbatas maupaun pada level yang luas.
Secara yuridis (hukum), KTSP diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh
sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor
22 Tahun 2006, dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
9
Pengembangan, pelaksanaan, dan pemberlakuan KTSP masing-masing mengacu
pada Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Ketetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, pelaksanaanya mengacu pada peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulus, dan pemberlakuan KTSP ditetapkan dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulus.

Konsep dan Karakteristik KTSP


Konsep KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 adalah sebuah
kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia dengan mengacu pada standar isi yang dikeluarkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Standar isi mencakup lingkup materi dan
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu, diantaranya kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar kompetensi,
kompetensi dasar (dalam Kepmendiknas nomor 22 tahun 2006). Standar isi memberikan
arahan bagi pengembangan silabus di tingkat sekolah yang selanjutnya diharapkan dapat
mencapai standar kompetensi lulusan.
KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi
kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan
potensi, tuntunan, dan kebutuhan masing-masing. Dalam KTSP, pengembangan
kurikulum dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta Komite Sekolah dan Dewan
Pendidikan. Badan ini merupakan lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari
pejabat daerah setempat, komisi pendidikan pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD), pejabat pendidikan daerah, kepala sekolah, tenaga pendidikan, perwakilan orang
tua peserta didik dan tokoh masyarakat. Lembaga inilah yang menetapkan kebijakan
sekolah berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang pendidikan yang berlaku. Selanjutnya
komite sekolah perlu menetapkan visi, misi dan tujuan sekolah dengan berbagai
implikasinya terhadap program-program kegiatan operasional untuk mencapai tujuan
sekolah.

10
Pertanyaannya, kenapa kemudian pemerintah (dalam hal ini BSNP) menyuruh
sekolah sendiri yang menyusun kurikulum, bukankah itu tugas mereka? Berikut ini
beberapa alasannya.
1. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya
sehingga dia dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk
memajukan lembaganya.
2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang
akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
3. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi
kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi
sekolahnya.
4. Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efisien dan efektif
bilamana dikontrol oleh masyarakat sekitar.
5. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada
pemerintah, orang tua peserta didik dan masyarakat pada umumnya, sehingga dia
akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran
KTSP.
6. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk
meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan
orang tua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat.
7. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang
berubah dengan cepat, serta mengakomodasikannya dalam KTSP.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa makalah ini membahas
tentang Pengertian, Langkah-langkah, dan bentuk dari Standar kompetensi Kelulusan,
Standar isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian yang terdapat dalam pengembangan
kurikulum KTSP berdasarkan peraturan pemerintah dan Undang-Undang yang mengatur
tentang permasalahan tersebut. Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan adalah
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup pengetahuan, ketrampilan dan sikap,
yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan. Maka dengan jelas Standar Kompetensi Lulusan harus diperhitungkan
secara sistematis agar tujuan pendidikan pasti terlaksana.

B. Saran
Makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu
kepada para pembaca untuk berkenan menyumbangkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini. Akhirnya kepada
Allah penulis memohon taufik dan hidayah. Semoga usaha penulis ini mendapat manfaat
yang baik, serta mendapat ridho dari Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Annisa Nur, Risma. 2015. Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator.
http://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/19/standar-kompetensi-sk-kompetensi-
dasar-kd-dan-indikator/.
Cici, dkk. 2013. SI, SKL, SK, dan KD Pada KTSP. Makalah Pembelajaran dipublikasikan.
FKIP Pendidikan Matematika. Lampung: Universitas Muhammadiyah Metro

13

Anda mungkin juga menyukai