DISUSUN OLEH:
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang
Menelaah Standar Kompetensi Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar
Penilaian dalam Pengembangan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 Revisi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan lingkungan yang paling penting dalam membantu manusia untuk
mencapai perkembangannya. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pendidikan merupakan suatu
keharusan. Pendidikan dan pembelajaran selalu diorientasikan pada pencapaian kompetensi–
kompetensi tertentu, baik berkaitan dengan pengembangan kecerdasan spiritual, intelektual,
emosional, sosial, maupun kreatif. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan media yang
relevan dengan substansi berbagai kecerdasan tersebut. Media yang dimaksud adalah salah
satunya kurikulum. Kurikulum sebagai media pembelajaran memberikan makna terhadap proses
pendidikan dan pembelajaran di lembaga pendidikan, sehingga dimungkinkan terjadinya
interaksi antara pendidik dan peserta didik. Proses interaksi inilah yang akan mengantarkan pada
pencapaian tujuan pendidikan.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara
konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa
tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan
jenjang pendidikan. Salah satunya untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan
penyempurnaan kurikulum. Sampai pada penyempurnaan saat ini. Pada kurikulum terdapat
Standar-Standar Penentu Pendidikan seperti SKL, Standar Isi, Standar Kompetensi, dan
Kompetensi dasar dimana disetiap perubahan kurikulum standar-standar tersebut juga diubah
atau diperbarui sesuai kebijakan pemerintah. Di makalah ini, penulis akan membahas masalah-
masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Kompetensi, dan Standar Penilaian
Untuk Kurikulum KTSP?
b. Bagaimana Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Kompetensi, dan Standar Penilaian
Untuk Kurikulum KTSP?
C. Tujuan Penulisan
1
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Telaah
Kurikulum dan untuk pedoman belajar di kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Kompetensi, dan Standar Penilaian Untuk
Kurikulum KTSP
Standar Kompetensi lulusan (SKL)
1. Kompetensi
Kompetensi adalah kemapuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.
2. Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik
setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
a. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
menentukan kelulusan peserta didik,dari satuan pendidikan.
b. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
c. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
d. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
a. Standar kompetensi lulusan (SKL) satuan pendidikan, meliputi:
a) SD/MI/SDLB/Paket A;
2
b) SMP/MTs./SMPLB/Paket B;
c) SMA/MA/SMALB/Paket C;
d) SMK/MAK.
b. Standar kompetensi lulusan (SKL) kelompok mata pelajaran
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-
kelompok mata pelajaran:
a) Agama dan Akhlak Mulia;
b) Kewarganegaraan dan Kepribadian;
c) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
d) Estetika;
e) Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
c. Standar kompetensi lulusan (SKL) mata pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan
muatan setiap mata pelajaran yang didapat pada peserta didik sesuai satuan
pendidikan, baik satuan pendidikan dasar maupun menengah.
3
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat
(1) menyatakan kurikulum terdiri atas:
1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4) kelompok mata pelajaran estetika;
5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
3. Prinsip Pengembangan Kurikulum
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
2) peserta didik dan lingkungannya
3) Beragam dan terpadu
4) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan Seni
5) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
6) Menyeluruh dan berkesinambungan
7) Belajar sepanjang hayat
8) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
4. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
5. Kalender Pendidikan / Akademik
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
6. Beban Belajar
Beban belajar adalah waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program
pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan serta kemampuan lainnya dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
4
Untuk memantau perkembangan mutu pendidikan diperlukan SK. SK dapat didefinisikan
sebagai “pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta
didik serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata
pelajaran” (Center for Civ¬ics Education, 1997:2).
Menurut definisi tersebut, SK mencakup dua hal, yaitu standar isi (content standards),
dan standar penampilan (performance stan-dards). SK yang menyangkut isi berupa pernyataan
tentang pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mempelajari mata pelajaran tertentu seperti Kewarganegaraan, Matematika, Fisika, Biologi,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. SK yang menyangkut tingkat penampilan adalah pernyataan
tentang kriteria untuk menentukan tingkat penguasaan peserta didik terhadap SI. Dari uraian
tersebut dapat dikemukakan bahwa SK memiliki dua penafsiran, yaitu:
a) Pernyataan tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui peserta didik dan
kemampuan melakukan sesuatu dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
b) spesifikasi skor atau peringkat kinerja yang berkaitan dengan kategori pencapaian seperti
lulus atau memiliki keahlian.
SK merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran
yang terstruktur. SK juga merupakan fokus dari penilaian, sehingga proses pengembangan
kurikulum adalah fokus dari penilaian, meskipun kurikulum lebih banyak berisi tentang
dokumen pengetahuan, keterampilan dan sikap dari pada bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa
peserta didik yang akan belajar telah memiliki pengetahuan dan keterampilan awal.
Dengan demikian SK diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam:
a) melakukan suatu tugas atau pekerjaan.
b) mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.
c) melakukan respon dan reaksi yang tepat bila ada§ penyimpangan dari rancangan semula.
d) melaksanakan tugas dan§ pekerjaan dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
Penyusunan SK suatu jenjang atau tingkat pendidikan merupakan usaha untuk membuat
suatu sistem sekolah menjadi otonom, mandiri, dan responsif terhadap keputusan kebijakan
daerah dan nasional. Kegiatan ini diharapkan mendorong munculnya standar pada tingkat lokal
dan nasional. Penentuan standar hendaknya dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Sebab, jika
setiap sekolah atau setiap kelompok sekolah mengembangkan standar sendiri tanpa
memperhatikan standar nasional maka pemerintah pusat akan kehilangan sistem untuk
5
mengontrol mutu sekolah. Akibatnya kualitas sekolah akan bervariasi, dan tidak dapat
dibandingkan kualitas antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Lebih jauh lagi
kualitas sekolah antar wilayah yang satu dengan wilayah yang lain tidak dapat dibandingkan.
Pada gilirannya, kualitas sekolah secara nasional tidak dapat dibandingkan dengan kualitas
sekolah dari negara lain.
Pengembangan SK perlu dilakukan secara terbuka, seimbang, dan melibatkan semua
kelompok yang akan dikenai standar tersebut. Melibatkan semua kelompok sangatlah penting
agar kesepakatan yang telah dicapai dapat dilaksanakan secara bertanggungjawab oleh pihak
sekolah masing-masing. Di samping itu, kajian SK di negara-negara lain perlu juga dilakukan
sebagai bahan rujukan agar lulusan kita tidak jauh ketinggalan dengan lulusan negara lain. SK
yang telah ditetapkan berlaku secara nasional, namun cara mencapai standar tersebut diserahkan
pada kreasi masing-masing wilayah.
6
5) Sikap (attitude) yaitu pandangan individu terhadap sesuatu
6) Minat (interest) yaitu kecenderungan individu untuk melakukan suatu perbuatan.
Sesuai aspek diatas maka tampak bahwa kompetensi sebagai tujuan dalam kurikulum
yang bersifat kompleks artinya kurikulum berdasarkan kompetensi bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka
dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab. Dengan demikian
tujuan yang ingin dicapai dalam kompetensi ini bukanlah hanya sekedar pemahaman akan materi
pelajaran, akan tetapi bagaimana pemahaman dan penguasaan materi itu dapat mempengaruhi
cara bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap minimal yang
harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas
pada jenjang pendidikan tertentu. Juga merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari
standar kompetensi. Adapun penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat
penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi
yang harus dicapainya.
7
3) Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi indikatornya dan rumuskan indikatornya
yang dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya lebih dahulu juga tentukan indikator-
indikator yang relevan dan tuliskan sesuai urutannya.
4) Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD nya, apabila belum
lakukanlah analisis lanjut untuk menemukan indikator-indikator lain yang kemungkinan
belum teridentifikasi.
5) Tambahkan indikator lain sebelum dan sesudah indikator yang teridentifikasi sebelumnya
dan rubahlah rumusan yang kurang tepat dengan lebih akurat dan pertimbangkan
urutannya.
LINGKUP PENILAIAN
8
Pasal 2
Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas:
1) penilaian hasil belajar oleh pendidik;
2) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
3) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Pasal 3
1) Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek: a. sikap; b. pengetahuan; dan c. keterampilan.
2) Penilaian sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku
peserta didik.
3) Penilaian pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.
4) Penilaian keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan
dalam melakukan tugas tertentu.
5) Penilaian pengetahuan dan keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat
(4) dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau Pemerintah.
TUJUAN PENILAIAN
Pasal 4
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
PRINSIP PENILAIAN
Pasal 5
Prinsip penilaian hasil belajar:
9
1) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur;
2) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;
3) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender.
4) terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran;
5) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
6) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan
menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
7) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku;
8) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan; dan
9) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segimekanisme,
prosedur, teknik, maupun hasilnya.
BENTUK PENILAIAN
Pasal 6
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan,
penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
2) Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk: a. mengukur dan mengetahui
pencapaian kompetensi Peserta Didik; b. memperbaiki proses pembelajaran; dan c.
menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir semester, akhir
tahun. dan/atau kenaikan kelas.
3) Pemanfaatan hasil penilaian oleh pendidik sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2)
diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jenderal terkait.
10
Pasal 7
1) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah.
2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
digunakan untuk penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.
3) Satuan pendidikan menggunakan hasil penilaian oleh satuan pendidikan dan hasil
penilaian oleh pendidik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) untuk
melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan.
4) Dalam rangka perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan sebagai mana yang
dimaksud pada ayat (3), satuan pendidikan menetapkan kriteria ketuntasan minimal serta
kriteria dan/atau kenaikan kelas peserta didik.
Pasal 8
1) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional dan/atau
bentuk lain yang diperlukan.
2) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional digunakan sebagai
dasar untuk: a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b. pertimbangan
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan c. pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
B. Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Kompetensi, dan Standar Penilaian Untuk
Kurikulum 2013
11
dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi
Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Secara umum, Standar Isi mencakup sasaran (goal) yang mencakup segala sesuatu yang
terdiri dari berbagai aspek yang akan dicapai dan menjadi pengalaman belajar peserta didik. Hal
ini sejalan dengan Urdan dalam Ku dan Soulier (2009: 651) bahwa “goals are generally defined
as performance objectives, or what learners want to achieve”. Artinya, tujuan digambarkan
secara umum sebagai sasaran hasil atau hal yang ingin dicapai siswa. Selain sasaran, Kriedl
(2010: 227) menambahkan bahwa “curriculum purposes typically include the goals, aims, and
objectives an educational program”. Artinya tujuan kurikulum pada dasarnya terdiri dari sasaran,
tujuan dan program pendidikan yang objektif. Sasaran pada kurikulum 2013 dituangkan dalam
SKL, tujuan dituangkan dalam Standar Isi yang merupakan turunan dari SKL terdiri KI dan KD,
dan program pendidikan yang objektif dituangkan dalam Standar Proses dan Standar Penilaian.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
12
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dan kritis
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
LINGKUP PENILAIAN
Pasal 2
Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas:
4) penilaian hasil belajar oleh pendidik;
5) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
6) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Pasal 3
13
6) Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek: a. sikap; b. pengetahuan; dan c. keterampilan.
7) Penilaian sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku
peserta didik.
8) Penilaian pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.
9) Penilaian keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan
dalam melakukan tugas tertentu.
10) Penilaian pengetahuan dan keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat
(4) dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau Pemerintah.
TUJUAN PENILAIAN
Pasal 4
4) Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
5) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
6) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
PRINSIP PENILAIAN
Pasal 5
Prinsip penilaian hasil belajar:
10) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur;
11) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;
12) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender.
14
13) terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran;
14) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
15) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan
menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
16) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku;
17) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan; dan
18) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segimekanisme,
prosedur, teknik, maupun hasilnya.
BENTUK PENILAIAN
Pasal 6
4) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan,
penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
5) Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk: a. mengukur dan mengetahui
pencapaian kompetensi Peserta Didik; b. memperbaiki proses pembelajaran; dan c.
menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir semester, akhir
tahun. dan/atau kenaikan kelas.
6) Pemanfaatan hasil penilaian oleh pendidik sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2)
diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jenderal terkait.
Pasal 7
5) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah.
6) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
digunakan untuk penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.
7) Satuan pendidikan menggunakan hasil penilaian oleh satuan pendidikan dan hasil
penilaian oleh pendidik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) untuk
15
melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan.
8) Dalam rangka perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan sebagai mana yang
dimaksud pada ayat (3), satuan pendidikan menetapkan kriteria ketuntasan minimal serta
kriteria dan/atau kenaikan kelas peserta didik.
Pasal 8
3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional dan/atau
bentuk lain yang diperlukan.
4) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional digunakan sebagai
dasar untuk: a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b. pertimbangan
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan c. pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
16
1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/ atau tingkat kesulitan materi, tidak
harus selalu sesuai dengan urutan yang ada distandar isi.
2) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
3) Pada dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional maupun yang tidak
operasional karena setiap kata kerja tindakan yang berada pada kelompok pemahaman
dan juga pengetahuan yang tidak bisa digunakan untuk rumusan kompetensi dasar.
Sehinggah langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
4) Menjabarkan Kompetensi yang dimaksud, dengan bertanya: “kemampuan apa saja yang
harus dimiliki siswa agar standar kompetensi dapat dicapai?” jawaban dari pertanyaan
tersebut kemudian didaftar baik yang menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan.
5) Tulislah rumusan Kompetensi Dasarnya.
Adapun Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat merumuskan KD yang baik adalah sebagai
berikut:
1) Rumusan tujuan yang dibuat harus berpusat pada siswa, mengacu kepada perubahan
tingkah laku subjek pembelajaran yaitu siswa sebagai peserta didik.
17
2) Rumusan KD harus mencerminkan tingkah laku operasional yaitu tingkah laku yang
dapat diamati dan diukur yang dirumuskan dengan menggunakan kata-kata operadional.
3) Rumusan KD harus berisikan makna dari pokok bahasan atau materi pokok yang akan
diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makalah ini telah membahas tentang Pengertian, Langkah-langkah, dan bentuk dari
Standar Isi, Standar kompetensi Kelulusan, Standar Kompetensi, dan Kompetensi Dasar yang
terdapat dalam pengembangan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 berdasarkan peraturan
pemerintah dan Undang-Undang yang mengatur tentang permasalahan tersebut.
B. Saran
Makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu
kepada para pembaca untuk berkenan menyumbangkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini. Akhirnya kepada Allah jualah
penulis memohon taufik dan hidayah. Semoga usaha penulis ini mendapat manfaat yang baik,
serta mendapat ridho dari Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.
18
DAFTAR PUSTAKA
Annisa Nur, Risma. 2015. Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator.
http://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/19/standar-kompetensi-sk-kompetensi-
dasar-kd-dan-indikator/. Diakses pada tanggal 04 November 2019 pukul 13.53 WIB
Cici, dkk. 2013. SI, SKL, SK, dan KD Pada KTSP. Makalah Pembelajaran dipublikasikan. FKIP
Pendidikan Matematika. Lampung: Universitas Muhammadiyah Metro
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Diakses pada tanggal 04 November 2019 pukul
13.37 WIB
Dahlan, Ahmad. 2015. Pengertian Standar Isi dan Standar Kompetensi Pada Kurikulum 2013.
https://www.eurekapendidikan.com/2015/05/pengertian-standar-isi-dan-standar.html.
Diakses pada tanggal 04 November 2019 pukul 13.39 WIB
19