Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FIQH KONTEMPORER

TENTANG

BANK ASI DAN BANK SPERMA

OLEH KELOMPOK VII:

IKHWAN AL HAFIZ (2001022)

DOSEN PENGAMPU:

Hilma Nafsiyati, MA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

SYEKH BURHANUDDIN

1444 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah ‘Azza wa jalla atas segala
nikmat yang telah diberikan kepada kita semua sehingga kita masih bisa menikmati
kehidupan sampai saat sekarang ini dan kami dapat menyelesaikan makalah kami.
Shalawat dan salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada Nabi besar Muhammad
Shalllallahu ‘alaihi wasallam yang telah membawa kita dari zaman yang tidak
berilmu pengetahuan ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang kita
rasakan pada saat sekarang ini.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah
Telaah Kurikulum PAI SMP/SMA/SMK yang telah membimbing kami dalam
penulisan makalah ini. Ucapan terima kasih kami ucapkan juga kepada semua pihak
yang memberikan bantuan untuk menyelesaikan makalah kami.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN ...........................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................1


B. Rumusan Masalah.................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN.............................................................................2

A. Standar kompetensi lulusan..................................................................2


B. Standar isi .............................................................................................3
C. Standar proses.......................................................................................5
D. Standar penilaian...................................................................................6

BAB III : PENUTUP ...................................................................................10

A. Kesimpulan .........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan lingkungan yang paling penting dalam membantu
manusia untuk mencapai perkembangannya. Oleh sebab itu, penyelenggaraan
pendidikan merupakan suatu keharusan. Pendidikan dan pembelajaran selalu
diorientasikan pada pencapaian kompetensi– kompetensi tertentu, baik berkaitan
dengan pengembangan kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, sosial, maupun
kreatif. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan media yang relevan dengan
substansi berbagai kecerdasan tersebut. Media yang dimaksud adalah salah satunya
kurikulum.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara
konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi setelah diamanatkan
bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada
setiap jenis dan jenjang pendidikan. Salah satunya untuk meningkatkan mutu
pendidikan yaitu dengan penyempurnaan kurikulum. Sampai pada penyempurnaan
saat ini. Pada kurikulum terdapat Standar-Standar Penentu Pendidikan seperti SKL,
Standar Isi, Standar proses dan Kompetensi dasar dimana disetiap perubahan
kurikulum standar-standar tersebut juga diubah atau diperbarui sesuai kebijakan
pemerintah. Di makalah ini, penulis akan membahas masalah-masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu standar kompetensi lulusan?
2. Apa itustandar isi ?
3. Apa itu standar proses?
4. Apa itu standar penilaian?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Standar Kompetensi lulusan (SKL)
1. Kompetensi
Kompetensi adalah kemapuan bersikap, berpikir dan bertindak secara
konsisten sebagaiperwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dimiliki peserta didik.
2. Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai
peserta didiksetelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan
tertentu.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
a. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian
dalammenentukan kelulusan peserta didik,dari satuan pendidikan.
b. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan
untukmeletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, sertaketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
c. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, sertaketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
d. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan
untukmeningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, sertaketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.1
1
Muslich, Masnur, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2005). h. 62

2
Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
a. Standar kompetensi lulusan (SKL) satuan pendidikan, meliputi:
1) SD/MI/SDLB/Paket A
2) SMP/MTs./SMPLB/Paket B
3) SMA/MA/SMALB/Paket C
4) SMK/MAK.
b. Standar kompetensi lulusan (SKL) kelompok mata pelajaranStandar
Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-
kelompok mata pelajaran:
1) Agama dan Akhlak Mulia
2) Kewarganegaraan dan Kepribadian
3) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4) Estetika
5) Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
c. Standar kompetensi lulusan (SKL) mata pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran dikembangkan berdasarkan tujuan
dan cakupanmuatan setiap mata pelajaran yang didapat pada peserta didik
sesuai satuan pendidikan, baik satuan pendidikan dasar maupun menengah.2
B. Standar Isi (SI)
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu (Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005). Standar Isi ditetapkan dengan peraturan menteri pendidikan
nasional No. 22 Tahun 2006.3
Standar Isi Memuat:
2
E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006). h. 52
3
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis, (Jakarta:
PT.Remaja Rosdakarya, 2006). h. 61

3
1. Kerangka Dasar dan Struktur kurikulum
Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan
untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan
dan silabusnya pada setiapsatuan pendidikan.
a. Kerangka Dasar Kurikulum
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat(1) menyatakankurikulum terdiri atas:
1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4) kelompok mata pelajaran estetika;
5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
b. Prinsip Pengembangan Kurikulum
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan.
2) peserta didik dan lingkungannya
3) Beragam dan terpadu
4) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan Seni.
5) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
6) Menyeluruh dan berkesinambungan
7) Belajar sepanjang hayat
8) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
a. Struktur kurikulum pendidikan umum
b. Struktur kurikulum pendidikan kejuruan
c. Struktur kurikulum pendidikan khusus
3. Kalender Pendidikan / Akademik

4
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didikselama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, mingguefektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
4. Beban Belajar
Beban belajar adalah waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk
mengikuti programpembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur,
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
serta kemampuan lainnya denganmemperhatikan tingkat perkembangan peserta
didikdinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.4
C. Standar Proses
Standar proses pendidikan dapat diartikan sebagai suatu bentuk teknis yang
merupakan acuan atau kriteria yang dibuat secara terencana atau didesain dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologispeserta didik.
Standar proses (sesuai dengan tuntutan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007)
dikembangkan guru mengacu pada silabus dan RPP (tuntutan PP 19 Tahun 2005)
esensinya terletak pada kegiatan pembelajaran yang terurai dalam langkah-langkah;
Acuanpengembangan langkah-langkah tidak bisa terlepas dari metode pembelajaran.
1. Komponen-komponen
a. Perencanaan proses pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memua tidentitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,

4
Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006). h. 24

5
materi pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
b. Pelaksanaan proses pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan rombongan belajar
maksimal, beban kerja minimal guru, buku pelajaran, dan pengelolaan kelas.
c. Penilaian hasil pembelajaran
Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil pembelajaran untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai
bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram
dengan menggunakan tes dalam bentuk tertulis atau lisan, dan nontes dalam bentuk
pengamatan kerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran
menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata
Pelajaran.
d. Pengawasan proses pembelajaran
Pengawasan dilakukan dengan cara, yaitu pemantauan, supervise, evaluasi,
pelaporan dan tindak lanjut.
D. Standar Penilaian (SP)
a) Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar
peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
b) Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
c) Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

6
d) Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik.
e) Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar
dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
f) Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu
pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik matapelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.5
1. Lingkup Penilaian
Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri
atas:
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
2. Tujuan Penilaian
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses,kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan.
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensilulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
3. Prinsip Penilaian
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yangdiukur.

5
Hernawan, Asep Herry, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2004). h. 44

7
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidakdipengaruhi subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat,status sosial ekonomi, dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau danmenilai perkembangan kemampuan peserta didik.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikutilangkah-langkah baku.
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
4. Bentuk Penilaian
a. Penilaian oleh pendidik
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
2) Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk mengukur dan
mengetahui pencapaian kompetensi Peserta Didik, memperbaiki proses
pembelajaran dan menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah
semester, akhir semester, akhir tahun. dan/atau kenaikan kelas.
b. Penilaian oleh satuan pendidikan
1) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam
bentuk ujian sekolah/madrasah.

8
2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) digunakan untuk penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.
3) Satuan pendidikan menggunakan hasil penilaian oleh satuan pendidikan dan
hasil penilaian oleh pendidik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(2) untuk melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan.
4) Dalam rangka perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan sebagai mana
yang dimaksud pada ayat (3), satuan pendidikan menetapkan kriteria
ketuntasan minimal serta kriteria dan/atau kenaikan kelas peserta didik.
c. Penilaian oleh pemerintah
1) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian
Nasional dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
2) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional
digunakan sebagai dasar untuk: Pemetaan mutu program dan/atau satuan
pendidikan, pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya
dan pembinaan dan pemberianbantuan kepada satuan pendidikan dalam
upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.6

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Standar kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai
peserta didiksetelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan
tertentu.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
6
Hamalik, Umar. Kurikulum dan pembelajaraan. (Jakarta : Bumi Aksara, 2003). h. 23

9
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu (Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005). Standar Isi ditetapkan dengan peraturan menteri pendidikan
nasional No. 22 Tahun 2006.
Standar proses pendidikan dapat diartikan sebagai suatu bentuk teknis yang
merupakan acuan atau kriteria yang dibuat secara terencana atau didesain dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
B. Saran
Makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan,
karena itukepada para pembaca untuk berkenan menyumbangkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini.
Akhirnya kepada Allah jualah penulis memohon taufik dan hidayah. Semoga usaha
penulis ini mendapat manfaat yang baik, serta mendapat ridho dari Allah SWT.
Amin ya rabbal ‘alamin.

10
DAFTAR PUSAKA
E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006)

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis,


(Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya, 2006).

Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2006).

Muslich, Masnur, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: Bumi


Aksara, 2005)

Hernawan, Asep Herry, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:


Universitas Terbuka, 2004).

Hamalik, Umar. Kurikulum dan pembelajaraan. (Jakarta : Bumi Aksara, 2003).

Anda mungkin juga menyukai