Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDALAMAN MATERI TENTANG SKL, STANDAR ISI, STANDAR PROSES DAN


STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


MUHAMMAD FAHRIZAL ARYA PRATAMA (F1052211001)
WIWIN SULISTYOWATI (F1052211002)
ACHMAD DWI JUNIARTO (F1052211006)
NICKOLAUS FEBRIAN RONI (F10522211010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok ini sebagaimana
mestinya. Tak lupa shalawat serta salam kami sanjungkan kepada nabi besar Muhammad
SAW yang kita nantikan safaatnya di Yaumil Kiamah.
Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan dan
penyelesaian makalah ini. Karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Maka kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, baik untuk sekarang
dan yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kami khususnya bagi pembaca
umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Pontianak ,18 Februari 2022

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................... i
Daftar isi......................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah............................................................................................. iii
C. Tujuan Penelitian............................................................................................... iii

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pendalaman Materi SKL.................................................................................... iv
B. Standar Isi.......................................................................................................... vi
C. Standar Proses.................................................................................................. ix
D. Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah..................................... xii

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... xv
B. Saran................................................................................................................... xv

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan penyelenggaraan pendidikandi sekolah mesti didasarkan pada
hasil kajian telti sebelumnya. Kajian tersebut merupakan analisis keadaan nyata
baik yang bersifat kekuatan atau potensi sekolah, kelemahan, peluang dan
tantangan serta hal-hal yang dapat berpengaruh yang berasal dari lingkungan
sekitar sekolah. Hasil kajian tersebut lalu dibandingkan dengan keadaan ideal
suatu sekolah sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan peraturan lain yang berlaku dimana
sekolah tersebut berdiri (peraturan daerah).
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud standar kompetensi lulusan?
Apa kriteria dari Standar kompetensi lulusan?
Apa saja isi pembelajaran pada standar isi?
Mengala standar Proses meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses
pembelajaran?
Bagaimana Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah dapat dilakukan?

C. Tujuan penelitian
Analisis Konteks ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran profil
sekolah dalam pencapaian SNP, serta sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam
menyusun perencanaan dan pengembangan pendidikan

iii
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pendalaman materi SKL


Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta
didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. Standar
kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan, kecuali bagi pendidikan anak usia dini.
Standar kompetensi lulusan pada pendidikan anak usia dini merupakan standar
tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan Pasal 26 Ayat (1) sampai (3) menyatakan:

 Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk


meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
 Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
 Standar kompetensi lulusan pada satuan menengah kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai kejuruannya.

Adapun fungsi SKL yaitu Menjadi pedoman penilaian untuk menentukan


kelulusan peserta didik dan menjadi pondasi dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak, dan keterampilan hidup mandiri saat berada di jenjang
pendidikan dasar dan menengah umum/kejuruan. Dalam aplikasinya,
rumusan standar kompetensi lulusan memberikan manfaat bagi tenaga
pendidik dalam mengembangkan pembelajaran. Adapun manfaatnya adalah
Dijadikan pedoman batas kelulusan bagi peserta didik di setiap satuan
pendidikan, Untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara mendasar dan
menyeluruh di jenjang pendidikan dasar dan menengah, dan Dijadikan
rujukan dalam menyusun standar pendidikan lain, misalnya standar isi,
standar proses, dan lainnya.

iv
Ruang lingkup standar kompetensi lulusan mencakup kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang harus dicapai setelah menempuh belajar di
jenjang dasar dan menengah. Untuk rincian ruang lingkupnya adalah sebagai
berikut.

1. Satuan Pendidikan terdiri dari:


 SD, MI, SDLB, dan Paket A;
 SMP, MTs, SMPLB, dan Paket B; dan
 SMA, MA, SMK, MAK, SMALB, dan Paket C.

2. Kelompok Mata Pelajaran terdiri dari agama dan akhlak mulia,


kewarganegaraan dan budi pekerti, ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika, dan jasmani olahraga dan kesehatan.

3. Mata Pelajaran

Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan


Pendidikan Dasar dan Menengah yang digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri
ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

SKL dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi yang terdiri dari 8
(delapan) kompetensi. 6 (Enam) kompetensi menjadi ciri-ciri profil pelajar
Pancasila, yang mencerminkan kualitas generasi yang sesuai dengan Tujuan
Pendidikan Nasional serta pandangan dan cita-cita para pendiri bangsa. Adapun 2
(dua) kompetensi lainnya yakni literasi dan numerasi.

Pada standar kompetensi lulusan terdapat kriteria tentang sikap, keterampilan


dan pengetahuan, diantaranya:

1) Sikap

 Perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan


Yang Maha esa
 Perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter
 Perilaku yang mencerminkan sikap disiplin

v
 Perilaku yang mencerminkan sikap santun
 Perilaku yang mencerminkan sikap jujur
 Perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan percaya diri
 Perilaku yang mencerminkan sikap bertanggung jawab
 Perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat
 Perilaku sehat jasmani dan rohani

2) Keterampilan
 Keterampilan berpikir dan bertindak kreatif
 Keterampilan berpikir dan bertindak produktif
 Keterampilan berpikir dan bertindak kritis
 Keterampilan berpikir dan bertindak mandiri
 Keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif
 Keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif

3) Pengetahuan

Pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif.

B. Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi
mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. (Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005)

Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah yang memuat tentang Tingkat Kompetensi danKompetensi Inti sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan.

vi
Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan
berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi
lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dengan
diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Standar isi berfungsi sebagai acuan guru saat memberikan materi dalam kegiatan
pembelajaran titik materi yang diberikan pada peserta didik selalu berorientasi
pada SKL. Serta manfaat dari standar isi adalah memudahkan pengembang
kurikulum untuk merumuskan kurikulum yang sesuai di tiap jenjang pendidikan.

Standar Isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai
dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian dalam
muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3)
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Standar isi merupakan salah satu bagian yang urgen dari KTSP, sebab standar
isi merupakan ukuran minimal yang harus dicapai oleh peserta didik, baik
mengenai kompetensi maupun mengenai materinya

Standar isi pembelajaran terdapat tiga isi pembelajaran, yaitu :

1) Perangkat pembelajaran

 Memuat karakteristik kompetensi sikap


 Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan
 Memuat karakteristik kompetensi keterampilan
 Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa
 Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran

2) Pelaksanaan KTSP

 Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum


yang berlaku
 Mengatur beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi
 Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal
 Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa

vii
3) Pengembangan KTSP

 Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum


 Mengacu pada kerangka dasar penyusunan
 Melewati tahapan operasional pengembangan
 Perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan

Standar isi apa saja? Standar isi memuat krangka dasar dan struktur kurikulum,
beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan,dan kalender
pendidikan/akademik. Standar isipendidikan mengatur kerangka dasar kurikulum,
beban belajar, kalender akademik, dan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Standar Isi adalah kriteria minimal yang terdiri dari struktur kurikulum,
pengembangan kompetensi, pengembangan materi dan beban masa studi yang
harus dipenuhi dalam pengembangan kurikulum.

Penyusunan Standar Isi dilakukan dengan merumuskan ruang lingkup materi


pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan kompetensi Peserta Didik sesuai
standar kompetensi lulusan, melakukan penyesuaian dengan kemajuan
pembelajaran (learning progression) Peserta Didik pada setiap jenjang,
merumuskan ruang lingkup materi pembelajaran yang memberikan fleksibilitas
kepada pendidik untuk memfasilitasi Peserta Didik mengembangkan
kompetensinya, serta mengadopsi prinsip diferensiasi dalam mengembangkan
ruang lingkup materi pembelajaran.
C. Standar Proses
Standar Proses digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga mampu mengembangkan potensi,
prakarsa, kemampuan, dan kemandirian peserta didik secara optimal. Standar
Proses meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran.

ix
Standar proses pendidikan untuk Sekolah Dasar yang dijadikan acuan untuk
menjadikan proses pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya. Standar proses
pendidikan merupakan standar nasional yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi lulus. Bagaimana peran guru
dalam pencapaian standar proses pendidikan? Guru berkewajiban untuk
memastikan standar proses pendidikan dapat terpenuhi agar pembelajaran yang
dilaksanakan menjadi bermutu. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
termasuk kategori bermutu apabila dalam implementasinya dapat memenuhi
seluruh kriteria minimal yang termuat dalam standar proses pendidikan

Sebagai salah satu upaya untuk mencapai standar kompetensi lulusan, fungsi
standar proses adalah sebagai berikut.

 Mengendalikan proses pendidikan yang berjalan melalui pembelajaran.


 Meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan.
 Alat untuk mencapai program yang telah direncanakan oleh tiap instansi
pendidikan
 Menjadi acuan bagi guru untuk merencanakan, membuat, dan
mengimplementasikan program-programnya

Perencanaan pembelajaran merupakan aktivitas merumuskan tujuan belajar dari


suatu unit pembelajaran berdasarkan Capaian Pembelajaran, merumuskan cara atau
langkah-langkah untuk mencapai tujuan belajar, dan merumuskan cara menilai
ketercapaian tujuan belajar. Perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk
dokumen perencanaan pembelajaran yang fleksibel, jelas, dan sederhana tetapi
tidak terikat pada bentuk/format tertentu.

Pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dalam suasana belajar yang


interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis
peserta didik.

Penilaian proses pembelajaran merupakan asesmen terhadap perencanaan dan


pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang bersangkutan
dengan merefleksikan hasil belajar peserta didik. Dalam rangka meningkatkan
kualitas proses pembelajaran, selain dilaksanakan oleh pendidik yang bersangkutan
dapat dilaksanakan oleh sesama pendidik, kepala satuan pendidikan, dan/atau
peserta didik.

x
Standar proses pembelajaran:

1) Perencanaan

 Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan


 Mengarah pada pencapaian kompetensi
 Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis
 Mendapatkan Evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah

2) Pelaksanaan

 Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai kesulitan


 Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran
 Mendorong siswa mencari tahu
 Mengerahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah
 Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi
 Memberi pembelajaran terpadu
 Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya
multidimensi
 Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif
 Mengutamakan pembelajaran siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat
 Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
siswa dan dimana saja adalah kelas
 Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa
 Menerapkan sistem pembelajaran sesuai karakteristik siswa
 Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran
 Menggunakan aneka sumber belajar
 Mengelola kelas saat menutup pembelajaran

xi
3) Pengawasan dan penilaian otentik

 Melakukan penilaian otentik secara komprehensif


 Memanfaatkan hasil penilaian otentik
 Melakukan pemantauan proses pembelajaran
 Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru
 Mengevaluasi proses pembelajaran
 Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran

D. Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah


Standar Penilaian Pendidikan digunakan sebagai pedoman bagi pendidik dalam
melakukan penilaian hasil belajar peserta didik secara berkeadilan, objektif, dan
edukatif. Penilaian hasil belajar peserta didik berbentuk penilaian formatif dan
penilaian sumatif. Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.

Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan


menengah bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai
dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan
melalui mekanisme yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada
standar kompetensi lulusan. Penilaian sumatif pada pendidikan anak usia dini
digunakan untuk mengetahui capaian perkembangan peserta didik. Adapun fungsi
standar penilaian adalah sebagai berikut:

 Sebagai acuan atau pedoman untuk tenaga pendidik dalam menjalankan


penilaian pembelajaran peserta didik.
 Menciptakan penilaian yang transparan, sistematis dan komprehensif.
 Menjadi acuan dalam menjalankan prinsip-prinsip penilaian

xii
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang
merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Dalam melakukan penilaian, seorang tenaga pendidik dan unit satuan
pendidikan harus berpegang pada prinsip penilaian yang telah dirumuskan oleh
kementerian pendidikan dan kebudayaan yaitu sebagai berikut:

 Sahih, artinya data penilaian sesuai dengan kemampuan peserta didik


 Objektif, artinya kriteria penilaian jelas dan sesuai prosedur, bukan karena
faktor subjektivitas.
 Adil, artinya penilaian tidak menguntungkan salah satu pihak karena berlaku
sama sesuai jenjang pendidikannya
 Terpadu, artinya penilaian dalam proses pembelajaran berjalan simultan
dan tidak terpisahkan
 Terbuka, artinya prosedur, kriteria, dan dasar penilaian bisa diketahui oleh
pihak berkepentingan
 Menyeluruh dan berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan dengan
berbagai teknik dan mencakup seluruh kompetensi
 Sistematis, artinya pelaksanaan penilaian dilakukan secara terencana dan
langkah-langkah baku
 Beracuan kriteria, artinya penilaian berdasarkan pencapaian kompetensi
yang telah ditetapkan
 Akuntabel, artinya seluruh hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan.

xiii
Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan sebelum, selama proses, dan/atau
setelah pembelajaran yang diolah secara kualitatif dan/atau kuantitatif dan
dituangkan dalam laporan kemajuan belajar sebagai laporan hasil belajar dalam
bentuk rapor yang disusun berdasarkan dokumentasi hasil penilaian berupa
portofolio, pameran hasil karya, dan unjuk kerja.

Rapor memuat komponen antara lain: identitas satuan pendidikan; identitas


peserta didik; kelas; tahun pelajaran dan semester; mata pelajaran; hasil penilaian;
catatan guru; kehadiran; dan kegiatan ekstrakurikuler.
xiv
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan dari pembahasan makalah ini. Kami dapat menarik
kesimpulan bahwa
Penetapan standar proses pendidikan merupakan kebijakan yang sangat
penting dan strategis untuk pemerataan dan peningkatan kualitas
pendidikan. Melalui standar proses pendidikan setiap guru harus dapat
menentukan bagaimana seharusnya proses pembelajaran dilaksanakan.
2. SARAN
Adapun sejumlah hal yang perlu kami sampaikan sebagai saran dalam
makalah ini yaitu .

xv

Anda mungkin juga menyukai