Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN

GEOGRAFI
(Menganalisis Skl, Si, Standar Proses Dan Standar Penilaian Pada
Kurikulum 2013 Revisi (Sesuai Permendikbud)

Dosen Pengampu:

Dra. Rosni, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Cici Ariska Pasaribu


2. Chintya S.D Simarmata
3. Melati Putri Lamadita
4. Putri Andiana Sari

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Pertama sekali kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang mana berkat rahmat, karunia dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Analisis SKL, SI, Standar Proses dan Standar Penilaian pada
kurikulum 2013 revisi sesuai permendikbud” ini dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak mudah ada pihak lain atau
teman-teman kami yang telah memberikan buah pikir mereka untuk membantu kami
dalam membuat maklah ini. Untuk itu kami berterima kasih kepada teman-teman
seperjuangan. Tidak hanya itu kami juga berterima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami buat tidak sempurna, maka
dari itu besar harapan kami kepada para pembaca untuk mengkritisi atau memberikan
saran kepada kami, agar kami dapat lebih baik lagi dalam membuat ,makalah,
layaknya seperti seorang penulis.

Medan, 22 Februari 2021

Penulis

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I..................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................2
C. TUJUAN..................................................................................................................2
D. MANFAAT..............................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..................................................................................................................3

A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN.................................................................3


B. STANDAR ISI.......................................................................................................10
C. STANDAR PROSES.............................................................................................17
D. STANDAR PENILAIAN.......................................................................................26
BAB III..............................................................................................................................28

PENUTUP.........................................................................................................................28

A. KESIMPULAN......................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................29

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31
ayat(3)mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai dengan Pasal 2 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut
diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar
kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Isi dikembangkan untuk
menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan
kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan
kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses
pemerolehan kompetensi tersebut. Standar proses mencakup perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

1
pengawasan proses pembelajaran. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria
mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian
hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana isi mengenai standar kompetensi lulusan yang terdapat pada
perkemendikbud No. 20 tahun 2016?
2. Bagaimana isi mengenai standar isi lulusan yang terdapat pada
perkemendikbud No. 21 tahun 2016?
3. Bagaimana isi mengenai standar proses yang terdapat pada perkemendikbud
No. 22 tahun 2016?
4. Bagaimana isi mengenai standar penilaian yang terdapat pada
perkemendikbud No. 23 tahun 2016?

C. TUJUAN
1. Mengetahui isi mengenai standar kompetensi lulusan yang terdapat pada
perkemendikbud No. 20 tahun 2016
2. Mengetahui isi mengenai standar isi lulusan yang terdapat pada
perkemendikbud No. 21 tahun 2016
3. Mengetahui isi mengenai standar proses yang terdapat pada perkemendikbud
No. 22 tahun 2016
4. Mengetahui isi mengenai standar penilaian yang terdapat pada
perkemendikbud No. 23 tahun 2016

D. MANFAAT
Dengan dibuatnya makalah ini, kami sebagai penulis berharap kepada pembaca
agar dapat lebih memahami materi yang kami sampaikan. serta agar dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


1) Pengertian Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria
mengenaikualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Standar Kompetensi adalah suatu ukuran kompetensi yang
harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses dalam satuan
pendidikan tertentu. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa:
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta
didik. Dalam Pasal 1 ayat 2: Standar Kompetensi Lulusan meliputi standar
kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar
kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar
kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
2) Tujuan Standar Kompetensi Lulusan
Digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
a. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan
untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
b. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

3
ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
c. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah
kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
d. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan
untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian,
dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan
ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3) Manfaat Standar Kompetensi Lulusan
1) Sebagai batas kelulusan peserta didik pada setiap satuan pendidikan;
2) Sebagai rujukan untuk penyusunan standar-standar pendidikan lainnya;
3) Sebagai arah peningkatan kualitas pendidikan secara mendasar dan holistik
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
4) Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan
Terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
5) Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar
Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan
kurikulum yang digunakan pada satuanpendidikan tertentu perlu dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap
periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai
bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa
yangakan datang.

Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada
tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SD/MI/SDLB/Paket
A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/ SMALB/Paket C memiliki
kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut.

DIMENSI SIKAP

4
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/ SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/
SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan sebagai berikut.

DIMENSI PENGETAHUAN

5
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada
masing-masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.

6
7
8
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/
SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan sebagai berikut.

DIMENSI KETERAMPILAN

9
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang
pendidikan memperhatikan:

a. perkembangan psikologis anak;


b. lingkup dan kedalaman;
c. kesinambungan;
d. fungsi satuan pendidikan; dan
e. lingkungan.

B. STANDAR ISI
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam
domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena
itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat
kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar
Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik,
kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan
karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga
kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk
melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
danmengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses
pemerolehannya mempengaruhi Standar Isi.
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah
ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi
lulusan dikelompokkan menjadi Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat
Kompetensi Pendidikan Menengah. Tingkat Kompetensi menunjukkan tahapan yang
harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar
Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi
yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang
pendidikan dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat
Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan peserta
didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang
berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan tingkat

10
kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar
jenjang yang relevan. Untuk menjamin keberlanjutan antar jenjang, Tingkat
Kompetensi dimulai dari Tingkat Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini.
Berdasarkan pertimbangan di atas, Tingkat Kompetensi dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
SDLB, SMPLB, dan SMALB yang dimaksud hanya diperuntukkan bagi tuna netra,
tuna rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal.Bloom
Taxonomyyang pertama kali dikenalkan oleh sekelompok peneliti yang dipimpin oleh
Benjamin Bloom pada tahun 1956 dan dikembangkan lebih lanjut oleh Anderson and
Krathwol pada tahun 2001 digunakan sebagai rujukan pada Standar Kompetensi
Lulusan. Bloom Taxonomy mengkategorikan capaian pembelajaran menjadi tiga
domain, yaitu dimensi pengetahuan yang terkait dengan penguasaan pengetahuan,
dimensi sikap yang terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta dimensi
ketrampilan yang terkait dengan penguasaan ketrampilan. Dimensi pengetahuan
diklasifikasikan menjadi faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif yang
penguasaannya dimulai sejak Tingkat Pendidikan Dasar hingga Tingkat Pendidikan
Menengah. Structureof Observed Learning Outcome (SOLO) Taxonomy yang
pertama kali dikembangkan oleh Biggs dan Collin (1982) dan telah diperbarui tahun
2003 digunakan sebagai dasar untuk mengelompokkan Tingkat Kompetensi untuk
aspek pengetahuan. Menurut SOLO Taxonomy ada lima tahap yang dilalui oleh
peserta didik untuk menguasai suatu pengetahuan, yaitu tahah pre-struktural, uni-
struktural, multi-struktural, relasional dan abstrak yang diperluas. Kelima tahap ini
dapat disederhanakan menjadi tiga tahap, yaitu surface knowledge, deep knowledge
dan conceptual atau constructed knowledge.Tahap surface knowledge diperoleh pada
Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah Dasar, tahap deep knowledge diperoleh

11
pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah Menengah Pertama dan tahap
conceptual/constructed knowledgediperoleh pada Tingkat Pendidikan Menengahyaitu
ada Sekolah Menengah Atas. Walaupun demikian, untuk jenis pengetahuan tertentu,
ketiga tahap ini dapat dicapai dalam satu jenjang pendidikan atau dalam satu tingkat
kelas.Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat
generik yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan
Kompetensi dan ruang lingkup materi yang bersifat spesifik untuk setiap mata
pelajaran. Secara hirarkis, Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan
untuk menetapkan Kompetensi yang bersifat generik pada tiap Tingkat Kompetensi.
Kompetensi yanag bersifat generik ini kemudian digunakan untuk menentukan
kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap mata pelajaran. Selanjutnya,Kompetensi
dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan Kompetensi Dasar pada
pengembangan kurikulum tingkatsatuan dan jenjang pendidikan.
Kompetensi yang bersifat generic mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap
sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi
sebagaimana usia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial
sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian,
Kompetensi yang bersifat generic terdiri atas4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan sikap spiritual, sikapsosial, pengetahuan, dan keterampilan, yang
selanjutnya disebut Kompetensi Inti (KI). Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi
terhadap tuntutan proses pembelajaran dan penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi
lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan sesuai pencapaiannya pada tiap kelas akan
dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum. Tingkat Kompetensi yang berbeda
menuntut pembelajaran dan penilaian dengan focus dan penekanan yang berbeda
pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman
belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian. Uraian revisi
Kompetensi Intiuntuk setiap Tingkat Kompetensi disajikan dalam tabel berikut.

12
13
14
15
16
17
C. STANDAR PROSES
Standar proses mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran.

1) PERENCANAAN PEMBELAJARANA
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar, dan sumber belajar.
a. Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran
atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat
dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/
madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Pengembangan
silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di
bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan divas provinsi yang bertanggung jawab di
bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

18
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah:
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik•dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe-
tensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
8. Metode pembelajaran

19
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar
atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari
setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai
kelas 3 SD/M I.
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran
yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan
perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui
proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
c. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

20
2. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
3. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
4. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar.
5. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran
dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
6. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
7. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
8. Keterkaitan dan keterpaduan
9. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara
SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
10. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
11. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.

2) PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
a. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Rombongan belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:
a. SD/MI : 28 peserta didik
b. SMP/MT : 32 peserta didik
c. SMA/MA : 32 peserta did 1k
d. SMK/MAK : 32 peserta didik

21
2. Beban kerja minimal guru
a. beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan
melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;
a. beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah se
kurang-kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu)
minggu.
3. Buku teks pelajaran
a. buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih
melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku-
buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri;
b. rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;
a. selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku
pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;
b. guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber
belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.
4. Pengelolaan kelas
a. guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran, sertaaktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik; tutur kata guru santun dan dapat
dimengerti oleh peserta didik;
c. guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik;
d. guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan
keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
e. guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
f. guru menghargai pendapat peserta didik;
g. guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
h. pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya; dan
i. guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
22
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, ::ayiatan inti dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan sesuai
silabus.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD
yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1). melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2). menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain;
3). memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4). melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
5). memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,
studio, atau lapangan.
23
b. Elaborasi
Dalarn kegiatan elaborasi, guru:
1). membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2). memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
3). memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4). memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can
kolaboratif;
5). memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
6). rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7). memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja individual
maupun kelompok;
8). memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,
serta produk yang dihasilkan;
9). memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1). memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2). memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
3). memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4). memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
5). berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
24
6). membantu menyelesaikan masalah;
7). memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
8). memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;
9). memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas balk
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
5. menyampaikan iencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3) PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN


Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan


menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk,
portofoiio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar
Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.

4) PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN


a. Pemantauan
1. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.

25
2. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
3. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan
pendidikan.
b. Supervisi
1. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh,
diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
3. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
c. Evaluasi
1. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran.
2. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a. membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan
standar proses,
b. mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan
kompetensi guru.
3. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru
dalam proses pembelajaran.
d. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran
dilaporkan kepada pemangku kepentingan.
e. Tindaklanjut
1. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi
standar.
2. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum
memenuhi standar.
3. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut.

26
D. STANDAR PENILAIAN
Berdasarkan Pasal 1 Dalam Permendikbud No 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan dinyatakan bahwa
1) Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar
peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
2) Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
3) Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 3 4.
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik.
4) Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar
dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
5) Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

Berdasarkan Pasal 2 Permendikbud No 23 Tahun 2016 Tentang Standar


Penilaian Pendidikan dinyatakan bahwa Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah terdiri atas:
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Berdasarkan Pasal 13 (1) Permendikbud No 23 Tahun 2016 Tentang Standar


Penilaian Pendidikan dinyatakan bahwa prosedur penilaian proses belajar dan hasil
belajar oleh pendidik dilakukan dengan urutan: a. menetapkan tujuan penilaian
dengan mengacu pada RPP yang telah disusun; b. menyusun kisi-kisi penilaian; c.
membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian; d. melakukan analisis
kualitas instrumen; e. melakukan penilaian; f. mengolah, menganalisis, dan
27
menginterpretasikan 10 hasil penilaian; g. melaporkan hasil penilaian; dan h.
memanfaatkan laporan hasil penilaian.

Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan


mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan: a. menetapkan KKM; b. menyusun kisi-
kisi penilaian mata pelajaran; c. menyusun instrumen penilaian dan pedoman
penskorannya; d. melakukan analisis kualitas instrumen; e. melakukan penilaian; f.
mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian; g. melaporkan hasil
penilaian; dan h. memanfaatkan laporan hasil penilaian.  

Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan: a.


menyusun kisi-kisi penilaian; b. menyusun instrumen penilaian dan pedoman
penskorannya; c. melakukan analisis kualitas instrumen; d. melakukan penilaian; e.
mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian; f. melaporkan hasil
penilaian; dan g. memanfaatkan laporan hasil penilaian.

28
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenaikualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar
Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria
ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang
dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi
ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan
kompetensi tersebut. Standar proses mencakup perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup,
tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

29
DAFTAR PUSTAKA

Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan


Permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

30

Anda mungkin juga menyukai