Anda di halaman 1dari 11

LANGKAH LANGKAH PENGEMBANGAN

INDIKATOR UNTUK PEMBELAJARAN


QUR’AN HADITS DI MI
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah
“PEMBELAJARAN QUR’AN HADITS DI
SD/MI”

Dosen Pengampu:
Hudan Ngisa Anshori, M.Pd
Disusun Oleh:
Izza Sesar Firliandre 203200184
Mohammad Rizal Alhadi 203200200

PGMI G/ SEMESTER. 5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBDTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH Dan ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmatnya
sehingga kami dapat merasakan menuntut ilmu di Institut Agama Islam Negeri Ponorogo dan kami
dapat membuat makalah PEMBELAJARAN QUR’AN HADIST DI SD/MI yang membahas
“LANGKAH LANGKAH PENGEMBANGAN INDIKATOR UNTUK PEMBELAJARAN
QUR’AN HADITS DI MI”. Sholawat serta salam kami ucapkan kepada baginda Rasulullah SAW
yang selalu membawa kabar gembira untuk kita semua dan semoga kita mendapatkan syafa’atnya
di hari akhir nanti.
Dengan seluruh kerendahan hati kami meminta kritik dan saran yang membangun
untuk kepada para pembaca makalah kami yang masih banyak memiliki kekurangan, semoga
dengan adanya makalah dari kami dapat bermanfaat bagi kami penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya. Aamiin ya robbal alamin. Cukup sekian pengantar dari kami, mohon maaf jika
ada salah penulisan karena kesempurnaan hanya milik Allah semata. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ponorogo, 8 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah .......................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2
A. Pengertian Indikator .................................................................................................... 2
B. Ciri ciri Indikator ........................................................................................................ 3
C. Langkah Langkah pengembangan Indikator pembelajaran Qurdits di MI .................... 3
BAB III ................................................................................................................................. 7
PENUTUP............................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyimak tuntutan standar proses pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 41 tahun 2007, guru diwajibkan membuat perencanaan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran yang bermutu merupakan langkah awal terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.Perencanaan pembelajaran direalisasikan pada
pengembangan silabus dan RPP. Pengembangan silabus dan RPP merupakan penjabaran lebih
lanjut dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang di dalamnya memuat indikator,
kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran, dan penilaian. Keempat hal inilah yang nantinya
dapat mengantarkan peserta didik mencapai kemampuan minimal yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Kegiatan merumuskan indikator menjadi kewajiban bagi guru agar terlaksana proses
pembelajaran yang efektif dan efesien. Kewajiban ini tertulis juga pada Permendiknas Nomor 20
Tahun 2007 tentang Standar Penilaian bahwa salah satu kegiatan guru adalah mengembangkan
indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai. Selanjutnya, dalam
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran salah satu
kompetensi yang diharapkan dari guru adalah mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Indikator ?
2. Bagaimana langkah mengembangkan Indikator pembelajaran Qurdist di MI?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui apa itu Indikator pembelajaran Qurdis di MI
2. Mengetahui bagaimana langkah untuk pengembangan indikator pembelajaran Qurdist di
MI

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Indikator
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran, Dalam
Panduan Pengembangan Indikator dan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 juga menyatakan
bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Indikator
merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan1.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau
dapat diobservasi. Indikator salah satu komponen penting dalam kegiatan pembelajaran.
Keberadaan indikator akan menjadi acuan terhadap berhasil atau tidak berhasilnya pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan itu, guru sangat diharapkan dapat memahami
tentang indikator. Dapat dirumuskan bahwa indikator merupakan kompetensi yang lebih spesifik.
Apabila serangkaian indikator dalam satu Kompetensi Dasar sudah dapat dicapai oleh siswa,
berarti target Kompetensi Dasar tersebut sudah terpenuhi.
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan : (1) tuntutan kompetensi yang
dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD, (2) karakteristik mata pelajaran ,peserta
didik ,dan sekolah (3) potensi dan kebutuhan peserta didik,masyarakat dan
lingkungan/daerah.Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian,terdapat dua rumusan
indikator,yaitu (1) Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator, dan (2)
Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi kisi dan menulis soal yag dikenal dengan
indikator soal2.

1
Abdul Majid. 2006. Prencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Potensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2
E. Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya

2
B. Ciri ciri Indikator
Ciri ciri indikator yang baik yaiu :
1) Konsisten dengan standart kompetensi mata pelajaran
2) Dinyatakan dengan jelas
3) Dapat diukur dengan jelas
4) Realistik dan dapat dilakukan
5) Sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik
6) Dapat dicapai dalam kurun waktu yang tersedia
Rumusan indikator sekurang kurangnya mencakup dua hal,yaitu tingkat kompetensi dan materi
yang menjadi media pencapaian kompetensi,unsur-unsur secara lengkap dikenal dengan ABCD (
audience,behavior,condition,dan degree).Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan
menggunakan kata kerja operasional,rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal
yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi3.

C. Langkah Langkah Mengembangkan Indikator pembelajaran Qurdist di MI


Langkah langkah dalam pengembangan indikator pembelajaran Qurdist di MI antara lain
adalah :
1) Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD.
Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat kompetensi dalam
SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan
standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan indikator melebihi standar minimal
tersebut. Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan
dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat
pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada tingkat pengetahuan lebih
rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan. Tingkat penerapan merupakan tuntutan
kompetensi paling tinggi yang diinginkan. Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja
menunjukan penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta
keterampilan. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi
yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indikator yang
dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan.

3
Asnawir dan Basyirudin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

3
2) Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah.
Pengembangan indikator mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, peserta didik,
dan sekolah karena indikator menjadi acuan dalam penilaian. Sesuai Peraturan Pemerintah
nomor 19 tahun 2005, karakteristik penilaian kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut.
Kelompok Mata Pelajaran Mata Pelajaran Aspek yang Dinilai Al-Qur’an Hadits Pendidikan
Agama Afektif dan Kognitif Kewarganegaraan dan Pendidikan Kepribadian
Kewarganegaraan Afektif dan Kognitif.

3) Menganalisis Kebutuhan dan Potensi


Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perlu dianalisis untuk dijadikan
bahan pertimbangan dalam mengembangkan indikator. Penyelenggaraan pendidikan
seharusnya dapat melayani kebutuhan peserta didik, lingkungan, serta mengembangkan
potensi peserta didik secara optimal. Peserta didik mendapatkan pendidikan sesuai dengan
potensi dan kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya. Indikator juga
harus dikembangkan guna mendorong peningkatan mutu sekolah di masa yang akan datang,
sehingga diperlukan informasi hasil analisis potensi sekolah yang berguna untuk
mengembangkan kurikulum melalui pengembangan indikator4.

4) Merumuskan indikator
Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
a) Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator
b) Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja
yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi
minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan
potensi dan kebutuhan peserta didik.
c) Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.
d) Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat
kompetensi dan materi pembelajaran.
e) Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga

4
Arif S. Sadiman dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

4
menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
f) Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik5
5) Mengembangkan Indikator Penilaian
Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator (indikator
pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk dijadikan pedoman
penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di sekolah. Dengan demikian indikator
penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses dengan mudah oleh warga sekolah. Setiap
penilaian yang dilakukan melalui tes dan non-tes harus sesuai dengan indikator penilaian.
Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih terukur dibandingkan dengan indikator
(indikator pencapaian kompetensi). Rumusan indikator penilaian memiliki batasan- batasan
tertentu sehingga dapat dikembangkan menjadi instrumen penilaian dalam bentuk soal, lembar
pengamatan, dan atau penilaian hasil karya atau produk, termasuk penilaian diri.

Contoh pengembangan indikator pembelajaran Qurdist di MI 6

NO Langkah pengembangan Contoh


1 Standar Kompetensi Lulusan Memahami arti dan mengamalkan hadits hadist
Menghafal pilihan tentang akhlak,dan amal soleh.
2 Standart Kompetensi Memahami hadits tentang kebersihan secara
sederhana.
3 Kompetensi Dasar Menunjukkan perilaku bersih di lingkungannya

4 Indikator Peserta didik MI Kelas 1 semester 2 dapat :


 Menyebutkan arti perilaku bersih
 Menyebuktkan cara cara perilaku bersih
dilingkungannya

5
Oemar Hamalik. (2002). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
6
Mudlofir Ali, (2012). Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar Dalam
Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

5
 Menunjukkan keuntungan memiliki
perilaku bersih dilingkungannya
 Menunjukkan perilaku bersih
dilingkungannya

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran, Dalam
Panduan Pengembangan Indikator dan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 juga menyatakan
bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Indikator
merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ciri ciri indikator yang baik yaiu :
1) Konsisten dengan standart kompetensi mata pelajaran
2) Dinyatakan dengan jelas
3) Dapat diukur dengan jelas
4) Realistik dan dapat dilakukan
5) Sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik
6) Dapat dicapai dalam kurun waktu yang tersedia

Langkah langkah dalam pengembangan indikator pembelajaran Qurdist di MI antara lain


adalah : 1) Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD. 2) Menganalisis Karakteristik
Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah. 3) Menganalisis Kebutuhan dan Potensi. 4)
Merumuskan Indikator. 5) Mengembangkan Indikator Penilaian.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2006. Prencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Potensi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Arif S. Sadiman dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mudlofir Ali, (2012). Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar
Dalam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Mulyasa, E. 2007 . Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bandung : PT.Remaja Rosda Karya.
Muslich , Mansur . 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jakarta : PT. BumiAksara

Anda mungkin juga menyukai