DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Rumusan Indikator Bahasa Indonesia Di Sd Yang Dikembangkan ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan pembaca.penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang.
Medan,Maret 2022
Penulis
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah ............................................................................................. 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
C. Tujuan
Adapun tujuannya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi dan tujuan dari indikator
2. Untuk mengetahui rumusan indikator bahasa indonesia dikelas rendah SD
3. Untuk mengetahui indikator bahasa indonesia dikelas tinggi SD
4. Untuk mengetahui pengembangan indikator
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Tujuan Dari Indikator
Pengertian Indikator
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.Indikator
merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur
yang mencakup sikap, pengetahuan, danketerampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik pesertadidik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
1. Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakandalam KD;
2. Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;
3. Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/daerah.
Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional.
Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi
yang menjadi media pencapaian kompetensi.
Fungsi Indikator
Adapun fungsi indikator adalah:
1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang
dikembangkan.Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah
dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah, serta lingkungan.
2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
6
Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat dicapai
secara maksimal. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan
indikator yang dikembangkan, karena indikator dapat memberikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang menuntut
kompetensi dominan padaaspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran
dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi
discovery-inquiry.
3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi
peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan indikator
sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.
4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, sertameng evaluasi
hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan
jenis penilaian,serta pengembangan indikator penilaian. Pengembangan indikator
penilaian harus mengacu pada indikator pencapaian yang dikembangkan sesuai
dengan tuntutan SK dan KD.
7
materi pembelajaran yang efektif sesuai karakteristik mata pelajaran, potensi dan
kebutuhan siswa.
2. Mendesain kegiatan pembelajaran
Desain pembelajaran yang dikembangkan hendaknya sesuai dengan IPK apat
memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif. IPK yang menuntut
kompetensi pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran
dilakukan dengan strategi discovery-inquiry.
3. Mengembangkan bahan ajar
Bahan ajar yang dikembangkan oleh guru pasti bertujuan untuk menunjang
pencapaian kompetensi siswa. Pemilihan bahan ajar yang tepat disesuaikan dengan
tuntutan IPK, sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.
4. Merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi
hasil belajar siswa. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan
bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian.
Dalam merumuskan indikator yang harus diperhatikan adalah:
1. Indikator dirumuskan dari KD.
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur.
3. Indikator dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda.
5. Hanya mengandung satu tindakan dan satu materi.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa,
sekolah,masyarakat dan lingkungan.
8
Relevansi, Keterpakaian) Kompetensi Pada KD.
A. UKRK dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indikator kunci atau
indikator penunjang.
B. Kategorikan Indikator:
1. Indikator Kunci
- Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.
- Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada
KD.
- Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
- Dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
2. Indikator Pendukung atau indikator prasyarat
- Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
- Kompetensi yang sebelumnya telah dikuasai siswa dikaitkan dengan indikator
kunci yang dipelajari.
3. Indikator Pengayaan
- Mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi dari
standar minimal.
- Tidak harus selalu ada.
- Dirumuskan apabila siswa berpotensi memiliki kompetensi yang lebih tinggi
dan perlu peningkatan dari standar minimal.
C. Menganalisis Pengembangan Indikator
1. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi.
Dasar Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis
tingkatkompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi
tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah
dapat mengembangkan indikator melebihi standar minimal tersebut.Tingkat
kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam
SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu
tingkat pengetahuan,tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada
tingkat pengetahuan lebih rendah daripada tingkat proses maupun penerapan.
9
Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang
diinginkan. Berikut disajikan kata-kata operasional yang dapat digunakan untuk
indikator kompetensi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun
psikomotorik.
Kata – Kata Operasional Yang Dijabarkan Dalam Membuat Indikator
A. Kognitif Meliputi
1. Knowledge (pengetahuan) yaitu, menyebutkan, menuliskan, menyatakan,
mengurutkan, mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, member
nama, member leber, dan melukiskan.
2. Comprehension(pemahaman) yaitu, menerjemakan, mengubah,
menggeneralisasikan,menguraikan, menuliskan kembali, merangkum,
membedakan, mempertahankan,menyimpulkan, mengemukakan pendapat,
dan menjelaskan.
3. Application (penerapan ) yaitu, mengoperasikan , menghasilkan
mengatasi, mengubah,menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan
menghitung.
4. Analysis (analisis) yaitu, menguraiakan, membagi – bagi, memilih dan
membedakan.
5. Syntnesis (sintesis) yaitu, merancang merumuskan, mengorganisasikan,
menerapkan,memadukan, dan merencanakan.
6. Evaluation(evaluasi) yaitu, mengkritisi, menafsirkan dan memberikan
evaluasi.
B. Efektif Meliputi.
1. Receiving (penerimaan) yaitu mempercayai, memilih, mengikuti,
bertanya, dan mengalokasikan.
2. Responing(menanggapi) yaitu, konfirmasi, ,menjawab, membaca,
membantu,melaksanakan, melaporkan dan menampilkan.
3. Valuing (penamaan nilai) yaitu, menginisiasi, mengundang, melibatkan,
mengusulkan, dan melakukan.
4. Organigastion (pengorganisasian) yaitu, menverivikasi, menyusun,
menyatukan,menghubungkan, dan mempengaruhi.
10
5. Characterization (karakterisasi) yaitu menggunakan nilai – nilai sebagai
pandangan hidup,mempertahankan nilai – nilai yang sudah diyakini.
C. Psikomotorik Atau Gerak Jiwa Meliputi
1. Observing (pengamatan) yaitu mengamati proses, member perhatian pada
tahap – tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.
2. Initation (peniruan) yaitu mlatih, mengubah, membongkar sebuah struktur,
membangun kembali sebuah struktur dan menggunakan sebuah model.
3. Practicing (pembiasaan) yaitu membiasakan prilaku yang sudah
dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsistem.
4. Adapting (penyesuaian) yaitu menyesuaikan model, mengembangkan
model, dan menerapkan model.
11
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan darimata
pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam mengembangka
indikator. Karakteristik mata pelajaran bahasa yang terdiri dari aspek mendengar,
membaca,berbicara dan menulis sangat berbeda dengan mata pelajaran matematika yang
dominan pada aspek analisis logis.Guru harus melakukan kajian mendalam mengenai
karakteristik mata pelajaran sebagai acuan mengembangkan indikator. Karakteristik
matapelajaran dapat dikaji pada dokumen standar isi mengenai tujuan, ruanglingkup dan
SK serta KD masing-masing mata pelajaran.
Pengembangkan indikator memerlukan informasi karakteristik peserta didik yang
unik dan beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar.
Oleh karena itu indikator selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut.
Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan indikator
karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori tertentu yang melebihi
standar minimal dapat mengembangkan indikator lebih tinggi. Termasuk sekolah
bertaraf internasional dapat mengembangkan indikator dari SK dan KD dengan mengkaji
tuntutan kompetensi sesuai rujukan standar internasional yang digunakan. Sekolah
dengan keunggulan tertentu juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan
indikator.
3. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi
Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perlu dianalisisuntuk
dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan indikator.Penyelenggaraan
pendidikan seharusnya dapat melayani kebutuhan pesertadidik, lingkungan, serta
mengembangkan potensi peserta didik secaraoptimal. Peserta didik mendapatkan
pendidikan sesuai dengan potensi dankecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi
yang diraihnya.Indikator juga harus dikembangkan guna mendorong peningkatan
mutusekolah di masa yang akan datang, sehingga diperlukan informasi hasilanalisis
potensi sekolah yang berguna untuk mengembangkan kurikulum melalui pengembangan
indicator.
4. Mengembangkan Indikator Penilaian
12
Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator(indicator
pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk dijadikan pedoman
penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di sekolah. Dengan demikian
indicator penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses dengan mudah oleh warga sekolah.
Setiap penilaian yang dilakukan melalui tes dan non-tes harus sesuai dengan indikator
penilaian. Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih terukur dibandingkan dengan
indicator (indikator pencapaian kompetensi). Rumusan indikator penilaian memiliki
batasan-batasan tertentu sehingga dapat dikembangkan menjadi instrumen penilaian
dalam bentuk soal, lembar pengamatan, danatau penilaian hasil karya atau produk,
termasuk penilaian diri.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indikator merupakan kompetensi dasar yang spesifik apabila serangkaian indikator dalam
satu kompetensi dasar sudah tercapai berarti target kompetensi dasar tersebut sudah
terpenuhi. Pada komponen indikator, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda
tanda, perbuatan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
2. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik pendidikan, potensi daerah dan
peserta didik.
3. Rumusan indikator digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun alat penilaian.
Suatu rumusan indikator tentang kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki peserta
didik harus memenuhi dua syarat yakni spesifik dan operasional.
B. Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. oleh
sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/15/pengembangan-indikator-dalam-ktsp/
http://hayyan-ahmad.blogspot.com/2013/03/pengembangan-indikator.html?m=1
Gafur, Abdul, Disain instruksional: langkah sistematis penyusunan Indikator dasar kegiatan
belajar mengajar. (Solo: Tiga Serangkai, 1986),
Gafur, Abdul, Pengaruh strategi urutan penyampaian, umpan balik, dan keterampilan
intelektual terhadap hasil belajar konsep. (Jakarta : PPT Rajawali Pers, 1987).
15