Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

(SK,KD,Indikator,Tujuan Dan Materi)

Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajarn PAI Di Sekolah
Dasar Dan Menengah

Dosen Pengampu :

Dian Permana, M.Pd

Di Susun Oleh :

Reni Razuwita : 210110004


Eva Nurhanifah : 210110045
Fariz Khoirul Anam : 210110017

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL HUDA AL AZHAR (STAIMA)


KOTA BANJAR

TAHUN 2023

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam tiap jenjang pendidikan pasti ada standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator karena untuk mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari dan tujuan apa saja
yang harus dicapai sehingga mudah karena terarah dan merupakan program yang telah
terstruktur dalam tiap sekolah.

Di mana dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dapat mengetahuai
kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik sehingga secara spesifisik dapat dijadikan
untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana
penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu

Oleh karena itu, sangat penting sekali adanya standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator dalam pendidikan karena sebagai patokan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

B.Pokok Pembahasan

A. Pengertian Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator


B. Langkah-langkah penyusunan Kompetensi Dasar dan indicator
C. Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMP
D. Penyusunan Materi Pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator

1. Pengertian Standar Kompetensi

Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan


sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang
pendidikan tertentu pula1. Menurut Abdul Majid Standar kompetensi merupakan kerangka
yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur 2. Pada setiap
mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang
dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan mata
pelajaran tertentu misalnya pengembangan kurikulum muatan local,maka perlu dirumuskan
standar kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan local tersebut 3.

2. Pngertian Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus
dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi
yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari
standar kompetensi4.

1
Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran (Jakarta : kencana prenada media group, 2008), hlm. 170>Di
akses pada tanggal 15 Oktober 2023, pkl:20.30
2
Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 42>Di akses pada
tanggal 15 Oktober 2023, pkl:20.30

3
Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran, hlm. 171>Di akses pada tanggal 15 Oktober 2023, pkl:20.30

4
Ibid., , hlm. 171

3
3. Pengertian indicator

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku


yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.

1) Menurut Depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih spesifik.
Sedangkan menurut E Mulyasa indikator merupakan penjabaran dari kompetensi
dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau
ditampilkan oleh peserta didik. Indicator juga dikembangkan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan
dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
2) Menurut Darwin Syah indikator pembelajaran adalah karakteristik, cirri-ciri, tanda-
tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa
siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu.

Jadi indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifisik yang dapat dijadikan
untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana
penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu

B.Langkah-langkah penyusunan Kompetensi Dasar dan indicator

1. Langah-langkah Penyusunan Kompetensi Dasar


Adapun dalam mengkaji Kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum
pada standar isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/ atau tingkat kesulitan
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada distandar isi.

4
2. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran.
3. Pada dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional maupun yang
tidak operasional karena setiap kata kerja tindakan yang berada pada kelompok
pemahaman dan juga pengetahuan yang tidak bisa digunakan untuk rumusan
kompetensi dasar. Sehinggah langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar
adalah sebagai berikut:

1) Menjabarkan Kompetensi yang dimaksud, dengan bertanya : “kemampuan apa


saja yang harus dimiliki siswa agar standar kompetensi dapat dicapai?”
jawaban dari pertanyaan tersebut kemudian didaftar baik yang menyangkut
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
2) Tulislah rumusan Kompetensi Dasarnya.

2. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam merumuskan KD diantaranya antara lain:

1. Meluas, artinya peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk


mengembangkan pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai
yang berkaitan pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Seimbang, artinya dimana setiap peserta Kompetensi perlu dapat dicapai melalui
alokasi waktu yang cukup untuk pembelajaran yang efektif.
3. Relevan, maksudnya adalah dimana setiap Kompetensi terkait dengan penyiapan
peserta didik untuk meningkatkan mutu kehidupan melalui kesempatan
pengalaman.
4. Perbedaan, merupakan upaya pelayanan individual dimana peserta didik perlu
memahami apa yang perlu untuk dipelajari, bagaimana berfikir, bagaimana
berbuat untuk mengembangkan Kompetensi serta kebutuhan individu masing-
masing.

3. Adapun Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat merumuskan KD yang baik adalah
sebagai berikut5:

5
Ibid.,58

5
1. Rumusan tujuan yang dibuat harus berpusat pada siswa, mengacu kepada
perubahan tingkah laku subjek pembelajaran yaitu siswa sebagai peserta didik.
2. Rumusan KD harus mencerminkan tingkah laku operasional yaitu tingkah laku
yang dapat diamati dan diukur yang dirumuskan dengan menggunakan kata-kata
operadional.
3. Rumusan KD harus berisikan makna dari pokok bahasan atau materi pokok yang
akan diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar ).

4. Langkah-langkah penyusunan Indikator

Sebelum melakukan penyusunan indicator, maka harus diperhatikan terlebih dahulu


komponen-komponen sebagai berikut :
1. Indikator merupakan penjabaran dari KD yang menunjukkan tanda-tanda,
perbuatan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
2. Rumusan indicator menggunakan kerja operasional yang terukur atau dapat
diobservasi
3. Indikator digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun alat penilaian6.

5. Berikut ini urutan cara penyusunan Indikator :


1. Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi indikatornya dan rumuskan
indikatornya yang dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya lebih dahulu juga
tentukan indikator-indikator yang relevan dan tuliskan sesuai urutannya.
2. Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD nya, apabila
belum lakulanlah analisis lanjut untuk menemukan in dikator-indikator lain yang
kemungkinan belum teridentifikasi.
3. Tambahkan indikator lain sebelumnya dan rubahlah rumusan yang kurang tepat
dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.

6
Suryosubroto, Tata Laksana Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 31>Di akses pada tanggal: 18 Oktober
2023 pkl: 21.00

6
6. Dalam merumuskan indikator pembelajaran perlu diperhatikan beberapa ketentuan
sebagai berikut7:
1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi dua indicator
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam
kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD.
3. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan peserta didik.
4. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.
5. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat
kompetensi dan materi pembelajaran.
6. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga
menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
7. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian
yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

C. Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMP bertujuan untuk:

1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan


pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2. mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah8.

D. Penyusunan Materi Pembelajaran

7
Harjanto. 2010, Perencanaan Pengajaran.( Jakarta: PT. Rineka Cipta), 74>Di akses pada tanggal: 18
Oktober pkl: 21.15

8
https://apri76.wordpress.com/2008/11/03/sk-dan-kd-pai-smp/ Di akses Pada Tanggal : 18 Oktober 2023 pkl :
21.25

7
Materi pokok adalah pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa
sebagai sarana pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai dengan menggunakan
instrument penilaian yang disusun berdasarkan indicator pencapaian belajar.Karena standar
materi pokoktelah ditetapkan secara nasional, maka materi pokok tinggal disalin dari buku
Standar kompetensi Mata Pelajaran9. Sementara tugas para pengembang silabus adalah
memberikan jabaran/ materi pokok tersebut ke dalam uraian meteri atau biasa disebut materi
pembelajaran untuk memudahkan guru, sekaligus memberikan arah serta cakupan materi
pembelajarannya. Materi pokok disusun untuk pencapaian tujuan, karenanya materi pokok
dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Beberapa pertimbangan yang
harus diperhatikan dalam menentukan materi pokok adalah:

a) Potensi peserta didik


b) Relevan dengan karakteristik daerah
c) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social, dan spiritual peserta didik
d) Kebermanfaatan bagi peserta didik
e) Struktur keilmuan
f) Aktualitas, kedalaman, keluasan materi pembelajaran,
g) Relevan dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
h) Sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia
i) Merumuskan kegiatan pembelajaran10.

Contoh Tabel SK, KD, Dan Indikator Pembelajaran PAI Di SMP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Memahami, Menghayati, dan 1.1. Menjelaskan Akhlak Terpuji 1.1 Mampu Menjelaskan
Mengamalkan Ajaran islam Dalam Kehidupan Sehari-hari Akhlak Terpuji Dalam
Yang Di Anutnya Kehidupan Sehari-hari

dengan Bahasa yang jelas

9
Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran, hlm. 44 >Di askses Pada Tanggal: 24 Oktober 2023 pkl: 19.45

10
Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran, hlm. 171 >Di askses Pada Tanggal: 24 Oktober 2023 pkl: 19.45

8
dan tepat.

1.2 Siswa mampu


Menerapkan Akhlak Terpuji
dalam kehidupan sehari
hari.

Memahami, Menghayati dan 2.1. Menjelaskan Rukun Islam Dan 2.1 Mampu Menjelaskan
mengamalkan ajaran tentang Hukum Hukumnya Rukun Islam Dan Hukum
Rukun Islam hukumnya dengan Bahasa
yang jelas dan tepat.

2.2 Siswa Mampu


Mengimani Rukun Islam,
Hukum hukum dan di
terapkan dalam kehidupan
sehari hari.

Memahami, Menghayati 3.1 Menjelaskan Rukun Iman dan 3.1 Mampu Menjelaskan
Ajaran Tentang Rukun Iman Hukum-hukumnya Rukun Iman dan Hukum-
hukumnya dengan Bahasa
yang jelas dan tepat

3.2 Siswa Mampu


Mengimani Rukun Iman
dan Hukum hukumnya
dalam kehidupan sehari
hari.

Memahami, Menghayati,dan 4.1 Menjelaskan Rukun Islam dan 4.1 Menjelaskan Rukun
mengamalkan ajaran Islam Rukun Iman Islam dan Rukun Iman
serta menjalankan Ibadah Dengan Benar

9
sesuai dengan Ajaran Islam 4.2 Menjelaskan Tata Cara Ibadah
Sesuai Dengan Ajaran Islam 4.2Menjelaskan Tata Cara
Beribadah sesuai dengan
Ajaran Islam dengan Benar.
4.3 Menjelaskan Akhlak Terpuji
Dalam Kehidupan Sehari-hari 4.3Menjelaskan Akhlak
Terpuji Dalam Kehidupan
Sehari-hari
4.4 Menjelaskan Kisah-kisah dalam
Al-Qur’an Dan Hadis 4.4 Menjelaskan Kisah-
kisah dalam Al Qur’an Dan
Hadis Dengan Benar

BAB III

PENUTUP

10
A.Kesimpulan

1. Standar kompetensi Dan Kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompotensi untuk penilaian. Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dan
penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk
madrasah dikembangkan lebih lanjut oleh Departemen Agama.

B.Kritik Dan Saran

Penulis Sadari bahwasannya dalam penulisan makalah ini pastinya banyak tersimpan
kekeliruan dari segi manapun. Maka dari itu saya pastinya sangat mengharapkan partisipasi
dari teman-teman semua untuk perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

11
Harjanto. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.


Ibid., , hlm. 171

https://apri76.wordpress.com/2008/11/03/sk-dan-kd-pai-smp/

Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2008. kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : kencana prenada media group.

Suryosubroto.1998. Tata Laksana Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.

Uno, Hamzah. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran, hlm. 44

Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran, hlm. 171

12

Anda mungkin juga menyukai