Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ANALISIS MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DI MTS


Makalah ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-Qur’an Hadist di Sekolah dan di
Madrasah
Dosen Pengampu: Dian Permana, S.Pd.I., M.Pd.I

Disusun Oleh:
Anisa Fellani 210110061
Yuthi Khairunnisa 2101100
Naely Ayyu Amalia 210110044

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR
(STAIMA) CITANGKOLO-BANJAR
Jl. Pesantren No.2 Citangkolo, Kujangsari, Langensari, Kota Banjar 46342
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Analisis Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis di
MTS.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di Sekolah dan di Madrasah, yang telah
memberikan bimbingan berupa tugas makalah ini. Serta terimakasih banyak kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap peyusunan hingga selesainya tulisan ilmiah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna
dikarenaan terbatasnya ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh, karena itu penulis
membutuhan kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan
kualitas di kemudian hari. Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi segenap
pembaca terutama bagi perkembangan pendidikan.

Banjar, 17 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................................
B. Pokok Pembahasan................................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................................
A. Pemaparan Materi Al-Quran Hads Kelas 7,8,9 MTS............................................................
B. Analisis Materia Al-Quran Hadist Kelas 7,8,9 MTS.............................................................
BAB III..............................................................................................................................................
PENUTUP.........................................................................................................................................
A. Kesimpulan…………………….…………………………………………...……………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………...…………………………………….

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an Hadist merupakansalah satu mata pelajaran yang wajid dipelajari dalam
jenjang Madrasah Tsanawiyah. Tentu hal ini bertujuanagar semua peserta didik mengerti
akanurgensi dari Al-Qur’an yang mrupakan pokok pedoman kehidupan Manusia. Hampir semua
pokok bahasan PAI di sekolah memuat ayatayat Al-Qur’an. Tetapi kenyataannya ada beberapa
siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, kurang bisa
menerapkan tajwid dalam bacaan dari ayat AlQur’an. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa
peserta didik adalah individu yang unik, yang mempunyai kesiapan dan kemampuan fisik, psikis
serta intelektual yang berbeda satu sama lainnya.

Sebagai seorang pendidik harus mapu untuk mampu untuk menyampaikan teori
pembelajaran yang baik kepada peserta didik. Karenadi zaman sekarang masih banyak yang
belum menjalankan nilai-nilai islam dalam kita Al-Quran. Apalagi ditambah dengan minimnya
jam dalam bidang pendidikanagama ynghanya beberapa jam saja dalam seminggu. Pembelajaran
al-Qur’an Hadis di madrasah tsanawiyah memiliki tiga tujuan penting yakni: Pengetahuan, anak
mengetahui setiap materi yang berkaitan dengan alQur’an dan Hadis. Pelaksanaan, anak mampu
melaksanakan dan mengajarkan apa yang iya ketahui didalam kehidupannya. Pembiasaan, anak
mampu membiasakan apa yang telah ia laksanakan di dalam kehidupan sehari – harinya
sehingga menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa di tinggalkan.

Secara subtansial mata pelajaran al-Qur’an Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktekkan
ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam alQur’an Hadis sebagai sumber utama ajaran
Agama Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu penulis akan memaparkan dan menganalisis mengenai materi Al-Qur’an Hadist
dalam jenjang MTS.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana isi materi mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis di jenjang MTS?

4
2. Analisis materi mata pelajaran Al-Qur’anHadist di jenjang MTS.

C. Tujuan Pembahasan

1. Memaparkan isi materi Al-Qur’an Hadist di jenjang MTS.


2. Menganalisis isi maeri Al-Qur’an Hadis di Jenjang MTS.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemaparan dan Analisi Materi Al-Qur’an Hadist Mts Kelas 7

1. Pengertian Al-Qur’an Hadis


Kata Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yaitu qara’a yang berarti membaca dengan
kata dasarnya adalah Al-Qur’an yang berarti bacaan. Dengan demikian Al-Qur’an adalah
Kalam Allah atau firman Allah yang diturunkan malaikat Jibril kepada nabi Muhammad
Saw, dan kaumnya serta lafadz dan maknanya dan yang membaca akan mendapatkan
pahala.
Kesempurnaan lain yang dimiliki al-Qur‟an, lanjut Quraish Shihab karena ia
Mudah diingat. Tidak hanya untuk orangtua, anak-anak pun sangat mudah
Menghafalnya. Kesempurnaan al-Qur‟an itu telah terbukti dalam sejarah bahwa, tiada
Satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis-baca ribuan tahun yang lalu yang dapat
Menandingi al-Qur‟an al-Karim, bacaan yang sempurna lagi mulia itu.
Al-Qur‟an dengan makna bacaan dinyatakan oleh Allah Swt. Dalam beberapa ayat,
antara lain di dalam al-Baqarah ayat 185 yang artinya:
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
Diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
(QS. Al-Baqarah [2]:185)
Dan secara istilah, para ulama memberikan pengertian bahwa Al-Qur’an adalah
Kalamullah, yang menjadi mu’jizat yang diturunkan kedalam hati nabi Muhammad Saw,
dan diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, dan membacanya dinilai sebagai ibadah.
2. Pengertian Hadist
Secara bahasa hadist artinya baru,tidak lama, ucapan pemberian cerita. Menurut para
ulama hadis merupakan sinonim dari Sunnah yaitu setiap sesuatu yang diriwayatkan atau
dinisbahkan kepada diri Rasulullah Saw,baik berupa perkataan ,perbuata,dan penetapan
sifat atau perjalanan nabi baik sebelum atau sesudah menjadi rasul.
a. Perkataan
Yang dimaksud dengan perkataan adalah segala perkataan yang pernah diucapkan

6
Oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam berbagai bidang, seperti bidang syariah,
Akhlaq, aqidah, pendidikan dan sebagainya.
b. Perbuatan
Perbuatan adalah penjelasan-penjelasan praktis Nabi Muhammad Saw. Terhadap
Peraturan-peraturan syara‟ yang belum jelas teknis pelaksanaannya. Seperti
Halnya jumlah rakaat, cara mengerjakan haji, cara berzakat dan lain-lain.
Perbuatan nabi yang merupakan penjelas tersebut haruslah diikuti dan dipertegas
Dengan sebuah sabdanya.
c. Taqrir
Taqrir adalah keadaan beliau yang mendiamkan atau tidak mengadakan
Sanggahan dan reaksi terhadap tindakan atau perilaku para sahabatnya serta
Menyetujui apa yang dilakukan oleh para sahabatnya itu.
d. Sifat, Keadaan dan Himmah (keinginan) Rasulullah
Sifat-sifat, dan keadaan himmah Nabi Muhammad Saw. Adalah merupakan
Komponen hadis yang meliputi :
1) Sifat-sifat Nabi yang digambarkan dan dituliskan oleh para sahabatnya dan
Para ahli sejarah baik mengenai sifat jasmani ataupun moral/akhlaknya.
2) Silsilah (nasab), nama-nama dan tahun kelahirannya yang ditetapkan oleh para
sejarawan.
3) Himmah (keinginan) Nabi untuk melaksanakan suatu hal, seperti keinginan
Beliau untuk berpuasa setiap tanggal 9 Muharram. : Ketika Rasulullah saw.
Berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa,
Mereka (para shahabat) berkata : “Ya Rasulullah ini adalah hari yang
Diagungkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah Saw. Pun bersabda :”Jika
Tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada
Hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim).
3. Fungsi Al-Qur’an dan hadist dalam Islam
a. Al-Qur‟an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Allah Swt. Kitab Al-
Qur’an sebagai penyempurna dari kitab-kitab Allah SWT.yang pernah diturunkan
sebelumnya(Zabur, Taurat dan Injil). Kitab kitab Allah Swt, sebelumnya

7
ditujukan hanya pada umat pada zaman tertentu saja, berbeda dengan Al-Qur’an
yang digunakan oleh manusia siapa pun sampai akhir zaman..
b. Sebagai sumber hukum pertama dan utama dalam islam.
c. Hadis merupakan sumber hukum kedua ajaran Islam setelah al-Qur‟an.
d. Hadis merupakan rujukan umat Islam dalam memahami syariat.
Tabel 1 Kompetensi Inti Mapel Al-Qur’an Hadist Kelas 7 Sem 1 MTS1

KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


INTI 1 (SIKAP INTI 2 (SIKAP 3 4
SPIRITUAL) SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

1. Menghargai dan 2. Menunjukkan 3. Memahami 4. Mencoba,


menghayati ajaran perilaku jujur, pengetahuan (faktual, mengolah, dan
agama yang disiplin, tanggung konseptual, dan menyaji dalam ranah
dianutnya. jawab, peduli prosedural) konkret
(toleran, gotong berdasarkan rasa (menggunakan,
royong), santun, ingin tahunya tentang mengurai, merangkai,
percaya diri dalam ilmu pengetahuan, memodifikasi, dan
berinteraksi secara teknologi, seni, membuat) dan ranah
efektif dengan budaya terkait abstrak (menulis,
lingkungan sosial fenomena dan membaca,
dan alam dalam kejadian tampak menghitung,
jangkauan mata. menggambar, dan
pergaulan dan mengarang) sesuai
keberadaannya. dengan yang
dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang
sama dalam sudut
pandang/teori.

1
Moh Abdul Hafidz, Al-Qur’an Hadist Kelas VII MTs, 1 ed. (Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama R, 2020).

8
Tabel Kmpetensi Dasar Mapel Al-Qur’an Hadist Kelas 7 Sem 1 MTS

Kompetensi Dasar

1.1 Menerima 2.1 Menjalankan 3.1 Memahami 4.1 Menyajikan


AlQur‟an dan sikap tanggung kedudukan dan fungsi Al- kesimpulan tentang
hadis sebagai jawab dalam Qur‟an hadis dalam kedudukan dan
pedoman hidup berperilaku. Islam. fungsi Al-Qur‟an
manusia. hadis dalam Islam

1.2 Menerima 2.2 Menghayati 3.2 Menganalisis isi 4.2.1


kekuasaan dan sikap disiplin kandungan QS. as- Syams Mendemonstrasikan
rahmat Allah dalam (91): 1-10, QS. Ali Imran hafalan QS. as-
SWT. Sesuai QS. menjalankan (3): 190 dan hadis riwayat Syams(91): 1- 10,
asy-Syams : 1-10 kewajiban. Bukhari dari Abu QS. Ali Imran (3):
dan QS. Ali Hurairah tentang 190 dan hadis
Imran (3): 190 kekuasan dan rahmat riwayat Bukhari
dan hadis riwayat Allah SWT. dari Abu Hurairah
Bukhari dari Abu 4.2.2 Mengolah
‫َع ْن َأِبْي ُهَر ْيَر َة َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا‬
Hurairah. ‫ ِإَّن َهللا َلَّم ا َقَض ى‬: ‫ َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬fenomena sosial dan
‫ْالُخ ْلَق َكَتَب ِع ْنَد ُه َفْو َق َع ْر ِشِه ِإَّن‬ alam sebagai bukti
‫َر ْح َم ِتي‬
kekuasaan Allah
‫َسَبَقْت َغ َض ِبي (رواه البخاري‬ sebagaimana dalam
QS. as-Syams (91):
Dari Abu Hurairah ra. 1- 10, QS. Ali
“Bahwa Nabi Saw Imran (3): 190
bersabda: Ketika ‫ِاَّن ِفۡى َخ ۡل ِق الَّسٰم ٰو ِت‬
Allah SWTmenyelesaikan ‫َو اَاۡلۡر ِض َو اۡخ ِتاَل ِف اَّلۡي ِل‬
ciptaan, dia memutuskan ‫َو الَّنَهاِر ٰاَل ٰي ٍت ُاِّلوِلى‬
dalam ketetapannya atas ‫اَاۡلۡل َباِۖب‬
diri-Nya sehingga
keputusan itu ada disisi- Artinya:

9
Nya: Sesungguhnya Sesungguhnya
rahmatKu akan dalam penciptaan
mengatasi/mengalahkan langit dan bumi, dan
amarah-Ku. pergantian malam
dan siang terdapat
tanda-tanda
(kebesaran Allah)
bagi orang yang
berakal.
dan hadis riwayat
Bukhari dari Abu
Hurairah tentang
kekuasan dan
rahmat Allah Swt.

1.3 Menerima 2.3 Menjalankan 3.3 Menganalisis isi 4.3.1


bahwa Allah sikap peduli kandungan QS. al-Lail Mendemonstrasikan
Swt. mencintai kepada (92): 1-11 dan hadis hafalan QS. al-Lail
orang yang masyarakat. Hadis Riwayat Muslim (92): 1-11, dan
pemurah dan dari Abu Hurairah. hadis hadis riwayat
membenci orang Muslim dari Abu
yang kikir. Hurairah 4.3.2
Menyimpulkan
keterkaitan
kandungan QS. al-
Lail (92): 1-11, dan
hadis riwayat
Muslim dari Abu
Hurairah dan hadis
riwayat Muslim dari
Jabir bin Abdillah
dengan fenomena

10
sosial dan
menyajikannya
secara lisan atau
tulisan.

B. Pemaparan dan Analisis Materi Al-Qur’an Hadist Mts Kelas 8

1. Kubaca al-qur’an dengan tepat berdasarkan kaidah tajwid


a. Mad Iwad
Menurut bahasa, arti mad adalah sangat panjang, sementara kata iwadh bermakna
mengganti atau pergantian. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa yang
disebut iwad adalah bacaan berharakat tanwin di akhir suatu kata atau kalimat, namun
bacaan ini harus dibunyikan dengan panjang.

Dalam ilmu tajwid sendiri, mad iwadh berarti aturan membaca ketika ada
wakaf bacaan fathatain atau berhenti di akhir kalimat, atau karena membaca Al-
Qur’an dengan waqaf. Bisa dibaca ketika ada tanda berhenti, atau karena terengah-
engah ketika membaca ayat Al-Qur’an yang panjang.2 Membaca dengan panjang 1
alif atau sama halnya dengan 2 harakat.

Berikut ini merupakan contoh bacaan mad iwad dalam Al Quran disertai
dengan cara membaca dan sebabnya.

1. ‫ َع َلى الَّناِر ُهًدى‬dibaca 'alan-nāri hudā (QS. Thaahaa: 10)


Sebab: Fathatain di akhir kalimat yang diwaqafkan sehingga diganti alif dan
dipanjangkan hingga dua harakat.

2. ‫ ۚ َك ِثيًرا َو ِنَس اًء‬dibaca kaṡīraw wa nisā`ā (QS. An Nisa: 1)


Sebab: Fathatain di akhir kalimat yang diwaqafkan sehingga diganti alif dan
dipanjangkan hingga dua harakat.
b. Mad Layyin
2
“Mad Iwad : Contoh, Pengertian, Hukum, Syarat, Cara Membaca,” 18 Desember 2020,
https://sahabatmuslim.id/contoh-mad-iwad/.

11
Mad Lin adalah wawu sukun atau ya’ sukun yang sebelumnya adalah harokat
fathah, sedang di depannya adalah huruf yang disukun karena waqaf. Mad Lin diucapkan
dengan lentur dan mudah. Panjang bacaan Mad Lin bisa dua harokat seperti Mad Thobi’i,
atau empat harokat, atau bisa juga enam harokat seperti Mad Lazim. Anda bisa memilih
dan mengikuti pendapat yang mana saja.3

Tetapi Anda harus konsisten dengan pilihan Anda. Maksud konsisten di sini
adalah tetap. Misal Anda memilih panjang Mad Lin hanya dua harokat, maka dua harokat
itulah yang Anda gunakan untuk membaca Mad Lin setelahnya.
Mad Lin banyak Anda temukan pada akhir ayat. Ini karena, bacaan Mad Lin
adalah bacaan yang ada pada waqaf. Ambil saja contoh ayat 8, 9, dan 10 Surat Al-Balad.
Perhatikan akhir masing-masing ayat tersebut.

)10( ‫) َو َهَدْيَناُه الَّنْج َد ْيِن‬9( ‫) َو ِلَس اًنا َو َشَفَتْيِن‬8( ‫َأَلْم َنْج َع ْل َلُه َع ْيَنْيِن‬

Pada akhir masing-masing ayat bisa Anda lihat ya’ sukun jatuh setelah harokat
fathah. Sedang setelah ya’ sukun tersebut ada huruf yang disukun karena waqaf. Kata
‫ َع ْيَنْيِن‬misalnya, pada kata tersebut, setelah ya’ sukun yang didahului fathah adalah huruf
nun. Ketika Anda membaca waqaf pada akhir ayat ini, maka huruf nun tersebut harus
disukun menjadi ‫َع ْيَنْيْن‬.
Panjang bacaannya bisa dua harokat atau satu alif, bisa empat harokat atau dua
alif, bisa juga enam harokat atau tiga alif. Hukum serupa juga terlaku pada akhir ayat 9
dan akhir ayat 10. Kata ‫ َشَفَتْيِن‬dan kata ‫ الَّنْج َد ْيِن‬dibaca dengan cara membaca Mad Lin ketika
Anda mewaqafkan dua kata ini.
c. Mad ‘Aridlissukun

Pengertian Mad Arid Lissukun adalah Mad Thobi’i yang di depannya terdapat
huruf mati. Tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah, huruf matinya ini bukan huruf mati
yang asli, melainkan mati karena waqaf. Karena inilah, sudah barang tentu, letak Mad
Arid Lissukun selalu berada di ujung bacaan atau ujung waqaf.

3
“Pengertian, Contoh Dan Hukum Mad Lin Atau Mad Layyin - Ilmu Tajwid.Id,” Ilmu Tajwid (blog), 12 Agustus
2016, http://ilmutajwid.id/mad-lin-atau-mad-layyin.html.

12
Panjang Mad Arid Lissukun masih menjadi perdebatan di kalangan ulama ahli
Ilmu Tajwid. Beberapa pendapat mengatakan panjangnya sama dengan Mad Thobi’i.
Ada juga yang mengatakan panjangnya 3 harakat atau satu setengah alif. Satu pendapat
lain mengatakan panjangnya 4 harakat atau 2 alif.4

Contoh Mad Arid Lissukun banyak ditemukan pada akhir ayat. Dari ayat 11-20
Surat Al Baqarah, Anda akan menemukan kata yang memuat Mad Arid Lissukun.
Namun perlu diingat, catatannya adalah ketika Anda membacanya waqaf. Contoh
tersebut adalah kata ‫ ُم ْص ِلُحوَن‬yang dibaca dengan ‫ ُم ْص ِلُحوْن‬seraya memanjangkannya
sesuai panjang bacaan Mad Arid Lissukun.

Pada kata itu, Mad Thobi’i adalah ‫ُحْو‬, sedang huruf nun setelahnya disukun
karena waqaf. Harakat asli nun itu sendiri adalah fathah. Contoh berikutnya berturut-
turut adalah: ‫ ِباْلَك اِفِر ين‬, ‫ َيْر ِج ُعوَن‬, ‫ ُيْبِص ُروَن‬, ‫ ُم ْهَتِد يَن‬, ‫ َيْع َم ُهوَن‬, ‫ ُم ْسَتْهِزُئوَن‬, ‫ َيْع َلُم وَن‬, ‫َيْش ُعُروَن‬, dan kata ‫َقِد يٌر‬.

Tabel 2 Kompetensi Inti Mapel Al-Qur’an Hadist Kelas 8 Sem 1 MTS5

Kompetensi Inti 1 Kompetensi Inti 2 Kompetensi Inti 3 Kompetensi Inti 4


(Sikap Spiritual) (Sikap sosial) (Pengetahuan) (Keterampilan)

1. Menerima dan 2. Menunjukkan 3.Memahami 4.Mencoba,


pengetahuan mengolah, dan
menjalankan perilaku jujur,
(factual,konseptual menyaji dalamranah
ajaranagama yang disiplin,tanggung dan procedural) konkret
dengan (menggunakan,men
dianutnya. jawab, santun,
caramengamati gurai, merangkai,
peduli(toleran, [mendengar,melihat, memodifikasi,
membaca] danmembuat) dan
gotong royong),
berdasarkan rasaingin ranah abstrak
santun,percaya diri, tahu tentang ilmu (menulis,membaca,
pengetahuan,teknolog menghitung,
dan percaya diri
i, seni dan budaya menggambar,dan
dalamberinteraksi terkaitfenomena dan mengarang) sesuai
kejadian tampak dengan
4
“‘Mad Arid Lissukun’ Pengertian, Contoh dan Hukumnya,” Ilmu Tajwid Lengkap (blog), diakses 9 November
2023, https://www.hukumtajwid.com/2018/04/mad-arid-lissukun-pengertian-contoh-dan.html.
5
Hafidz Usup, Al-Qur’an Hadist Kelas VIII MTs, 1 ed. (Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama R, 2020).

13
secara efektif mata. yangdipelajari di
sekolah dan sumber
denganlingkungan
lainyang sama
sosial dan alam dalam sudut
pandang/teori.
dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

1.1 Mengamalkan 2.1 menjalankan 3.1 Memahami 4.1Mempraktikan


membaca Al- sikap teliti dalam ketentuan hukum hukum bacaan mad
Qur’an sesuai bertindak dan bacaan mad iwad, iwad, mad layyin,
kaidah Tajwid berprilaku. mad layyin, mad dan mad arid
ardilisukun lisukun dalam Al-
Qur’an dan surat
pendek.

1.2 Menghayati 2.2 Menjalanan 3.2Menganalisis isi 4.2.1


bahwa infak dapat sikap peduli kepada kandungan Q.S Al- Mendemonstrasikan
untuk menyucikan sesama. Fajr(89): 15-18, Q.S hafalan Q.S Al-
jiwa dan menambah Al-Baqarah (2) 254 Fajr(89): 15-18, Q.S
keberkahan. dan 261 tentang infaq Al-Baqarah (2) 254
di jalan Allah swt. dan 261, serta
menyimpulkan
keterkaitan surat
dengan fenomena
sosial tentang
infakdan sedekah
dalam bentuk lisan
dan tulisan.

1.3 Menghayati 2.3 Menjalankan 3.3 Menganalisis isi 4.3 Menyampaikan


Keutamaan berinfaq sikap peduli kandungan hadist hasil analisi tentang
sebagai manifestasi riwayat Bukhori keutamaan orang

14
keimanan kepadasesama. Muslim dan Abu yang berinfaq
seseorang. Hurairah tentang sesuai pemahaman
Infaq. hadist riwayat
Bukhori Muslim
dan Abu Hurairah
tentang Infaq.

C. Pemaparan dan Analisis Materi Al-Qur’an Hadist MtS Kelas 9

1. Fasih membaca al-qur’an dengan tajwid membentuk sikap disiplin


Tujuan mempelajari Ilmu Tajwid adalah agar dapat membaca ayat-ayat al-Quran
secara benar sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi saw., sehingga dapat memelihara
lisan dari kesalahan-kesalahan ketika membacanya. Hukum mempelajari ilmu Tajwid
sebagai disiplin ilmu adalah fardhu kifayah, namun hukum membaca al-Quran dengan
memakai aturan Tajwid adalah fardhu 'ain. Syeikh Ibnul Jazari menjelaskan: "Membaca
al-Qur‟an dengan Tajwid, hukumnya wajib. Siapa saja yang membaca al-Qur‟an tanpa
memakai Tajwid, hukumnya dosa. Karena sesungguhnya Allah menurunkan al-Quran
dengan Tajwidnya. Demikianlah yang sampai kepada kita dari-Nya" Mari kita mengawali
belajar dan mengamalkan Tajwid dengan niat yang baik karena Allah Swt. sehingga kita
mendapatkan manfaat dan pahalanya. Materi pelajaran diawali dengan mad lazim
mukhaffaf kilmi, mutsaqqal kilmi, mad lazim mutsaqqal harfi dan mukhaffaf harfi
a. Mad lazim mukhaffaf kilmi
Menurut bahasa mad artinya panjang, lazim artinya pasti, wajib
atau harus, mukhaffaf artinya diringankan, sedangkan kilmi berasal dari
kata kalimah yang artinya kata. Jadi menurut istilah pengertian mad lazim
mukhaffaf kilmi adalah bacaan pada kalimat yang pasti dibaca panjang
dan diringankan. Panjang mad lazim mukhaffaf kilmi yaitu 3 alif atau 6
harakat/ketukan.6
Hukum bacaan disebut mad lazim mukhaffaf kilmi adalah apabila
ada Mad Thobi’i bertemu dengan huruf yang berharakat sukun ( -ْ ) yang
6
“√ Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi: Pengertian, Hukum Bacaan dan Contohnya,” Lafalquran.com (blog), 10 April
2020, https://www.lafalquran.com/mad-lazim-mukhaffaf-kilmi/.

15
tidak terletak diakhir kata. Cara membaca Mad lazim mukhaffaf kilmi
dibaca dengan panjang yaitu 3 alif atau 6 harakat / katukan seperti panjang
mad lazim mutsaqqal kilmi.

Contoh mad lazim mukhaffaf kilmi didalam Al Quran, diantaranya


Surat Yunus ayat 51 :
‫ٰۤا‬
‫ْلٰٔـ َن َو َقْد ُكْنُتْم ِبٖه َتْسَتْع ِج ُلْو َن‬
‫ٰۤا‬
Bacaan : ‫ْلٰٔـ َن‬
Dibaca : Aaaaaal aana

b. Mad lazim mutsaqqol kilmi

Secara etimologis, mad berasal dari Bahasa Arab yang berarti


panjang, sedangkan lazim berarti pasti, mustaqqal artinya diberatkan, dan
kilmi berarti kalimat. Secara istilah mad lazim mutsaqqal kilmi adalah
hukum bacaan yang terjadi apabila ada mad bertemu dengan tasydid di
dalam satu lafadz7

Secara etimologis, mad berasal dari Bahasa Arab yang berarti


panjang, sedangkan lazim berarti pasti, mustaqqal artinya diberatkan, dan
kilmi berarti kalimat. Secara istilah mad lazim mutsaqqal kilmi adalah
hukum bacaan yang terjadi apabila ada mad bertemu dengan tasydid di
dalam satu lafadz.

Untuk lebih memahami apa itu mad lazim mutsaqqal kilmi, mari
simak beberapa contoh berikut ini:

1. ‫( َو اَل الَّض اِّليَن‬Al Fatihah: 7)

2. ‫( اَّلِذ ْي َح ۤا َّج ِاْبٰر ٖه َم‬Al Baqarah: 258)

3. ‫( َفَم ْن َح ۤا َّجَك‬Al-Imran: 61)

c. Mad lazim mutsaqqol harfi

Mad Lazim Mutsaqqal Harfi terjadi ketika dalam kalimat terdapat harakat
sukun di akhir kata dan huruf setelahnya merupakan huruf mad. Mad Lazim
Mutsaqqal Harfi terjadi ketika terdapat huruf mad yang harus dibaca panjang

7
“Pengertian, Cara Baca dan Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi,” diakses 9 November 2023,
https://www.idntimes.com/life/inspiration/muhammad-tarmizi-murdianto/pengertian-mad-lazim-mutsaqqal-kilmi-
beserta-cara-baca-dan-contohnya?page=all.

16
dengan harakat sukun di akhir kata. Huruf mad yang memenuhi syarat ini adalah
huruf mim, nun, dan wawu. Arti dari mad lazim mutsaqqal harfi sendiri adalah
perpanjangan bacaan pada huruf-huruf mad yang memiliki bentuk huruf panjang8.

Contoh kalimat yang mengandung Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah:

“ ‫”الَم اِلُك اْلُم ْلِك‬

Pada kalimat di atas, terdapat harakat sukun di akhir kata “almulki”.


Setelahnya, huruf yang mengikuti adalah huruf mim, yang merupakan salah satu
huruf mad. Oleh karena itu, huruf mim tersebut harus dibaca panjang atau diberi
tanda mad.

Mad Lazim Mutsaqqal Harfi terjadi dalam beberapa kondisi seperti:

1) Jika di akhir kata terdapat harakat sukun dan huruf setelahnya adalah
huruf mim mati (‫)م‬, mim sukun ( ‫)ْم‬, mim berharakat kasrah ( ‫)ِم‬, mim
berharakat dammah ( ‫)ُم‬, mim berharakat fathah ( ‫)َم‬, mim sukun terdahulu (
‫)ْم م‬, nun mati (‫)ن‬, nun sukun ( ‫)ْن‬, nun berharakat kasrah ( ‫)ِن‬, nun berharakat
dammah ( ‫)ُن‬, nun berharakat fathah ( ‫)َن‬, atau nun sukun terdahulu (‫)ْنن‬
seperti pada contoh kalimat sebelumnya.
2) Jika di akhir kata terdapat harakat sukun dan huruf setelahnya adalah
huruf wawu mati (‫)و‬, wawu sukun ( ‫)ْو‬, wawu berharakat kasrah ( ‫)ِو‬, wawu
berharakat dammah ( ‫)ُو‬, wawu berharakat fathah ( ‫)َو‬, atau wawu sukun
terdahulu (‫ )ْو و‬seperti pada contoh kalimat berikut:

“ ‫”َقاُلوا ِإَّنا َو َج ْد َنا آَباَء َنا َلِكيَّنا َع َلى آَثاِر َقْو ٍم‬

Pada kalimat di atas, terdapat harakat sukun di akhir kata “qawmin”.


Setelahnya, huruf yang mengikuti adalah huruf wawu, yang juga merupakan huruf
mad. Oleh karena itu, huruf wawu tersebut harus dibaca panjang atau diberi tanda
mad.

Dalam membaca Al-Quran, penting bagi pembaca untuk memperhatikan


penggunaan mad lazim mutsaqqal harfi agar bacaannya sesuai dengan tajwid yang
benar. Dengan menggunakan teknik ini, pembaca dapat mengeluarkan bacaan
yang jelas dan mudah dipahami oleh pendengar.

Jadi, Mad Lazim Mutsaqqal Harfi terjadi ketika dalam kalimat terdapat
harakat sukun di akhir kata dan huruf setelahnya merupakan huruf mad. Hal ini
membutuhkan pemahaman yang baik mengenai tajwid dalam membaca Al-Quran.

8
admin, “Pengertian Mad Lazim Mutsaqqal Harfi: Penggunaan Dan Contoh Dalam Tajwid,” IlmuPendidikan.Net
(blog), 22 Desember 2022, https://ilmupendidikan.net/pengertian-mad-lazim-mutsaqqal-harfi/.

17
Dengan memperhatikan penggunaan mad lazim mutsaqqal harfi, pembaca Al-
Quran dapat membaca dengan baik dan menghormati kaidah tajwid yang ada.

d. Mad lazim mukhaffaf harfi

Menurut bahasa harfi artinya adalah huruf. Lazim artinya wajib atau harus.
Dan mukhaffaf artinya diringankan dalam pelafalannya. Sedangkan menurut
istilah arti mad lazim mukhaffaf harfi adalah huruf yang wajib dibaca panjang dan
diringankan. Panjang mad lazim mukhaffaf harfi yaitu 1 alif atau 2
harakat/ketukan seperti panjang mad thobi’i
Mad lazim mukhaffaf harfi ini merupakan muqatta’at ( ‫ ) مقطعات‬yang
berarti pendek atau singkat, juga disebut fawatih ( ‫ ) فواتح‬yaitu yang menjadi huruf
atau ayat pembuka didalam surat pada Al Quran.9
Hukum bacaan disebut mad lazim mukhaffaf harfi yaitu apabila ada huruf-
huruf diawal surah yang terdiri dari satu huruf atau lebih, yaitu dari huruf-huruf
Kha ( ‫ ) ح‬Ya’ ( ‫ ) ي‬Tha’ ( ‫ ) ط‬Ha’ ( ‫ ) ه‬dan Ro’ ( ‫) ر‬.

Berikut adalah bacaan hukum mad lazim mukhaffaf harfi beserta surat dan
ayatnya didalam Al Quran.

1. Huruf Tha’ ( ‫ ) ط‬pada Surat An Naml Ayat 1:

‫ٰط ۤس ۚ ِتْلَك ٰا ٰي ُت اْلُقْر ٰا ِن َوِكَتاٍب ُّم ِبْيٍن‬

2. Huruf Tha’ ( ‫ ) ط‬dan Ha’ ( ‫ ) ه‬pada Surat Thaha Ayat 1:

‫ٰط ٰه‬
3. Huruf Ya’ ( ‫ ) ي‬pada Surat Yasin Ayat 1:

‫ٰي ۤس‬
4. Huruf Kha ( ‫ ) ح‬pada Surat Fussilat Ayat 1:

‫ٰح ۤم‬
5. Huruf Ro’ ( ‫ ) ر‬pada Surat Yunus Ayat 1:

‫اۤل ٰر ۗ ِتْلَك ٰا ٰي ُت اْلِكٰت ِب اْلَحِكْيِم‬


6. Huruf Ya’ ( ‫ ) ي‬dan Ha’ ( ‫ ) ه‬pada Surat Maryam Ayat 1:

9
“√ Mad Lazim Mukhaffaf Harfi, Mutsaqqal Harfi dan Musyabba’,” Lafalquran.com (blog), 12 April 2020,
https://www.lafalquran.com/mad-lazim-mukhaffaf-harfi-mutsaqqal-harfi-dan-musyabba/.

18
‫ۤك ٰهٰي ۤع ۤص‬

Tabel 3 Kompetensi Inti Mapel Al-Qur’an Hadist Kelas 9 Sem 1 MTS10

KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


INTI 1 INTI 2 3 4
(SIKAP (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
SPIRITUAL)
1. Menerima dan 2. Menunjukka 3. Memahami 4. Mencoba,
menjalankan n perilaku pengetahuan mengolah, dan
ajaran agama jujur, (factual, menyaji dalam
yang dianutnya. disiplin, konseptual dan ranah konkret
tanggung procedural) (menggunakan,
jawab, dengan cara mengurai,
santun, mengamati merangkai,
peduli [mendengar, memodifikasi, dan
(toleran, melihat,membaca] membuat) dan
gotong berdasarkan rasa ranah abstrak
royong), ingin tahu tentang (menulis, membaca,
santun, ilmu pengetahuan, menghitung,
percaya diri, teknologi, seni dan menggambar, dan
dan percaya budaya terkait mengarang) sesuai
diri dalam fenomena dan dengan yang
berinteraksi kejadian tampak dipelajari di sekolah
secara efektif mata. dan sumber lain
dengan yang sama dalam
lingkungan sudut pandang/teori
sosial dan
alam dalam
jangkauan
pergaulan
dan
keberadaann
ya.
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
DASAR DASAR DASAR DASAR
1.1 Menghayati 2.1 Menjalankan 3.1 Memahami 4.1 Mempraktikka
keutamaan sikap disiplin ketentuan hukum n hukum
membaca dalam kehidupan bacaan mad lazim bacaan mad
Al-Qur'an sehari-hari mukhaffaf kilmi, lazim
sesuai mutsaqqal kilmi, mukhaffaf
kaidah Ilmu mad lazim kilmi,
Tajwid mutsaqqal harfi, mutsaqqal
10
Nismatul Khoiriyah, Al-Quran Hadis Kelas IX Mts, 1 ed. (Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2020).

19
dan mad lazim kilmi, mad
mukhaffaf harfi lazim
mutsaqqal
harfi, dan mad
lazim
mukhaffaf
harfi dalam Al-
Qur'an
1.2 Menerima 2.2 Mengamalkan 2.1 Memahami isi 4.2.1 Mendemonstras
kebenaran sikap jujur kandungan ikan hafalan
isi dalam kehidupan Q.S. Q.S.
kandungan seharihari alMuthaffifin alMuthaffifin
Al-Qur'an (83): 1-17, (83): 1-17, Q.S.
tentang Q.S. al-An'am al-An'am
jujur (6):152 (6):152.
tentang jujur 4.2.2 Mengomunikas
dalam ikan
muamalah keterkaitan
hasil analisis
dampak positif
jujur dalam
muamalah
sesuai
pemahaman
Q.S.
alMuthaffifin
(83): 1-17, Q.S.
al-An'am
(6):152 dengan
fenomena
sosial
1.3 Menerima 2.3 Mengamalkan 2.2 Menganalisis isi 4.3.1 Mendemonstra
bahwa sikap jujur kandungan hadis sikan hafalan
Allah Swt. dalam kehidupan riwayat Baihaqi hadis riwayat
mencintai seharihari dari Ibnu Abbas; Baihaqi dari
orang yang Ibnu Abbas
jujur dan hadis
riwayat
Tirmidzi dari
Hasan bin Ali
tentang jujur
dan hadis riwayat dalam
Tirmidzi dari muamalah.
Hasan bin Ali 4.3.2 Mengomunikas
ikan hasil
analisisi hadis

20
riwayat
Baihaqi dari
Ibnu Abbas
dan hadis
riwayat
Tirmidzi dari
tentang jujur Hasan bin Ali
dalam muamalah tentang jujur
dalam
muamalah

B. Analasis Materi Al-Qur’an Hadist Kelas 7,8,9 di MTS

Berdasarkan standan kompetensi inti serta standar kompetensi dasar mengenai capaian
pembelajaran Al-Qur’an Hadist di Mts dambil kesimpulanberpa analisis bahwa pembelajaan
Al-Qur’an Hadist memuat 3 elemen dalam pembelajarannya yakni tajwid, Al-Qu’an dan
Hadist.

Elemen Capaian Pembelajaran


Tajwid Peserta didik mampu memahami, dan menganalisis hukum bacaan
mad tabi’i, mad far’i, dan bacaan gharib agar dapat membiasakan
membaca Al-Qur`an dengan baik dan benar
Al-Qur’an Peserta didik mampu melafalkan, menghafal, memahami,
mengomunikasikan, menganalisis arti dan isi kandungan ayat-ayat Al-
Qur’an secara tekstual dan kontekstual. Tentang kekuasaan dan rahmat
Allah Swt, sifat pemurah, optimis dan sabar, infak di jalan Allah Swt.,
adanya kehidupan dunia yang sementara dan akhirat yang kekal, sikap
peduli terhadap masyarakat dan lingkungannya, bersikap jujur dalam
bermuamalah, semangat menuntut ilmu baik secara tekstual maupun
kontekstual agar terwujud pribadi yang berakhlakul karimah,
menghindari sifat sekulerisme, hedonisme, dan korupsi yang dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Hadis Peserta didik mampu membaca, menghafal, memahami dan
menganalisis arti dan isi kandungan hadis secara tekstual dan
kontekstual. Tentang kekuasaan dan rahmat Allah Swt, sifat pemurah,
optimis dan sabar, infak di jalan Allah Swt., Meyakini adanya
kehidupan dunia yang sementara dan akhirat yang kekal, sikap peduli
terhadap masyarakat dan lingkungannya, bersikap jujur dalam
bermuamalah, semangat menuntut ilmu baik secara tekstual maupun

21
kontekstual agar terwujud pribadi yang berakhlakul karimah,
menghindari sifat sekulerisme, hedonisme, dan korupsi yang dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Dilihat dari tahapan perkembangan yang disetujui oleh banyak ahli, anak usia
Sekolah Menengah Pertama berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun). Menurut
Desmita ada beberapa karakteristik siswa usia Sekolah Menengah Pertama antara lain:

1. Terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan,


2. Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
3. Kecenderungan ambivalensi, serta keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul, serta
keinginan utuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang
tua.
4. Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan
yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
5. Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan
keadilan Tuhan.
6. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
7. Mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai
dengan dunia sosial.
8. Kecenderungan minat dan pilihan karier relatif sudah lebih jelas.

Menurut Syamsu Yusuf masa usia Sekolah Mengah bertepatan dengan masa remaja. Masa
remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan perannya
yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa. Masa praremaja
biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat. Masa ini ditandai oleh sidat-sifat
negatif pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negatif dengan gejalanya
seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pemisitik, dan sebagainya. Secara garis besar sifat-sifat
negatif tersebut dapat diringkas, yaitu (a) negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun
prestasi mental; dan (b) negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dalam
masyarakat (negatif pasif) maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat (negatif aktif). 11

Berdasarkan kompetensi ruang lingkup materi dalam capaian kometensi dasar yang di
ajarkandi mts mengenai Al-Qur’an Hadist sudah sesuai dengan karakter pesrta didik yangsudah
mencapai tingkatan kecerdasan majemuk. Kecerdasaa ini yaitu dalam kemampuan
menyelesaikan masalah, membandingkan sesuatu, menganalisi, dan mengapresiasi sesuatu. 12

11
“Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) – SMP SIR.”
12
“Mengenal Gaya Belajar Anak dan Kecerdasan Majemuk Tingkat SMP (remaja usia 13-15 tahun) - Pintar _
Tanoto Foundation.”

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Qur‟an adalah kalamullah, yang menjadi mu‟jizat yang diturunkan ke dalam


hati Nabi Muhammad Saw, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, dan membacanya
dinilai sebagai ibadah. Hadis/Sunnah adalah setiap sesuatu yang diriwayatkan dari
Rasulullah Saw. dari perkataan, perbuatan, dan penetapan, sifat atau perjalanan Nabi
Saw. baik sebelum atau sesudah diutus menjadi rasul.

23
Mad Far‟i memiliki banyak bagian diantaranya adalah mad lazim. Mad lazim ada
4 yaitu mad lazim mukhaffaf kilmi, mutsaqqal kilmi, mad lazim mutsaqqal harfi dan
mukhaffaf harfi. 2. Mad lazim mukhaffaf kilmi adalah huruf mad bertemu sukun asli
dalam satu kata (ucapan). Cara membacanya dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat. Mad
lazim mutsaqqal kilmi adalah huruf mad bertemu tasydid dalam satu kata (ucapan). Cara
membacanya dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat. Mad lazim mutsaqqal harfi adalah
huruf mad yang bertemu sukun yang dibaca idgham dalam huruf. Cara membacanya
dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat. Mad lazim mukhaffaf harfi adalah huruf mad
bertemu sukun dalam huruf. Cara membacanya dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat.
Menurut istilah, mad iwaḍ adalah bacaan panjang ketika ada tanwin fathah atau
fathatain dibaca waqaf (berhenti) pada akhir kalimat, baik berhenti karena terdapat tanda
waqaf atau karena kehabisan nafas. Cara membacanya dibaca panjang satu alif atau dua
harakat. Menurut istilah, mad layyin adalah jika terdapat wau sukun atau ya sukun yang
didahului huruf berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf
(berhenti) pada akhir kalimat, baik berhenti karena tanda waqaf maupun kehabisan nafas.
Cara membacanya dapat memilih; 1 alif atau dua harakat, 2 alif atau empat harakat, 3
alaif atau enam harakat. Menurut istilah, mad ariḍ lissukun adalah bacaan panjang yang
terjadi apabila ada bacaan mad ṭhabii bertemu dengan huruf hidup yang dibaca waqaf
(berhenti), baik berhenti diakhir ayat maupun di tengah ayat. Cara membaca mad ariḍ
lissukun boleh dibaca dua harakat, empat harakat, atau enam harakat.

B. Saran

Penulis Sadari bahwasannya dalam penulisan makalah ini pastinya banyak


tersimpan kekeliruan dari segi manapun. Maka dari itu saya pastinya sangat
mengharapkan partisipasi dari teman-teman semua untuk perbaikan makalah ini.

24
DAFTAR PUSTAKA

Hafidz, Moh Abdul, Al-Qur’an Hadist Kelas VII MTs, 1 ed. (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama R, 2020)

“Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) – SMP SIR”

Khoiriyah, Nismatul, Al-Quran Hadis Kelas IX Mts, 1 ed. (Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2020)

“Mengenal Gaya Belajar Anak dan Kecerdasan Majemuk Tingkat SMP (remaja usia 13-15

25
tahun) - Pintar _ Tanoto Foundation”

26

Anda mungkin juga menyukai