Disusun Oleh:
Anisa Fellani 210110061
Yuthi Khairunnisa 2101100
Naely Ayyu Amalia 210110044
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR
(STAIMA) CITANGKOLO-BANJAR
Jl. Pesantren No.2 Citangkolo, Kujangsari, Langensari, Kota Banjar 46342
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Analisis Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis di
MTS.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di Sekolah dan di Madrasah, yang telah
memberikan bimbingan berupa tugas makalah ini. Serta terimakasih banyak kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap peyusunan hingga selesainya tulisan ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna
dikarenaan terbatasnya ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh, karena itu penulis
membutuhan kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan
kualitas di kemudian hari. Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi segenap
pembaca terutama bagi perkembangan pendidikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................................
B. Pokok Pembahasan................................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................................
A. Pemaparan Materi Al-Quran Hads Kelas 7,8,9 MTS............................................................
B. Analisis Materia Al-Quran Hadist Kelas 7,8,9 MTS.............................................................
BAB III..............................................................................................................................................
PENUTUP.........................................................................................................................................
A. Kesimpulan…………………….…………………………………………...……………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………...…………………………………….
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an Hadist merupakansalah satu mata pelajaran yang wajid dipelajari dalam
jenjang Madrasah Tsanawiyah. Tentu hal ini bertujuanagar semua peserta didik mengerti
akanurgensi dari Al-Qur’an yang mrupakan pokok pedoman kehidupan Manusia. Hampir semua
pokok bahasan PAI di sekolah memuat ayatayat Al-Qur’an. Tetapi kenyataannya ada beberapa
siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, kurang bisa
menerapkan tajwid dalam bacaan dari ayat AlQur’an. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa
peserta didik adalah individu yang unik, yang mempunyai kesiapan dan kemampuan fisik, psikis
serta intelektual yang berbeda satu sama lainnya.
Sebagai seorang pendidik harus mapu untuk mampu untuk menyampaikan teori
pembelajaran yang baik kepada peserta didik. Karenadi zaman sekarang masih banyak yang
belum menjalankan nilai-nilai islam dalam kita Al-Quran. Apalagi ditambah dengan minimnya
jam dalam bidang pendidikanagama ynghanya beberapa jam saja dalam seminggu. Pembelajaran
al-Qur’an Hadis di madrasah tsanawiyah memiliki tiga tujuan penting yakni: Pengetahuan, anak
mengetahui setiap materi yang berkaitan dengan alQur’an dan Hadis. Pelaksanaan, anak mampu
melaksanakan dan mengajarkan apa yang iya ketahui didalam kehidupannya. Pembiasaan, anak
mampu membiasakan apa yang telah ia laksanakan di dalam kehidupan sehari – harinya
sehingga menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa di tinggalkan.
Secara subtansial mata pelajaran al-Qur’an Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktekkan
ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam alQur’an Hadis sebagai sumber utama ajaran
Agama Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu penulis akan memaparkan dan menganalisis mengenai materi Al-Qur’an Hadist
dalam jenjang MTS.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana isi materi mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis di jenjang MTS?
4
2. Analisis materi mata pelajaran Al-Qur’anHadist di jenjang MTS.
C. Tujuan Pembahasan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam berbagai bidang, seperti bidang syariah,
Akhlaq, aqidah, pendidikan dan sebagainya.
b. Perbuatan
Perbuatan adalah penjelasan-penjelasan praktis Nabi Muhammad Saw. Terhadap
Peraturan-peraturan syara‟ yang belum jelas teknis pelaksanaannya. Seperti
Halnya jumlah rakaat, cara mengerjakan haji, cara berzakat dan lain-lain.
Perbuatan nabi yang merupakan penjelas tersebut haruslah diikuti dan dipertegas
Dengan sebuah sabdanya.
c. Taqrir
Taqrir adalah keadaan beliau yang mendiamkan atau tidak mengadakan
Sanggahan dan reaksi terhadap tindakan atau perilaku para sahabatnya serta
Menyetujui apa yang dilakukan oleh para sahabatnya itu.
d. Sifat, Keadaan dan Himmah (keinginan) Rasulullah
Sifat-sifat, dan keadaan himmah Nabi Muhammad Saw. Adalah merupakan
Komponen hadis yang meliputi :
1) Sifat-sifat Nabi yang digambarkan dan dituliskan oleh para sahabatnya dan
Para ahli sejarah baik mengenai sifat jasmani ataupun moral/akhlaknya.
2) Silsilah (nasab), nama-nama dan tahun kelahirannya yang ditetapkan oleh para
sejarawan.
3) Himmah (keinginan) Nabi untuk melaksanakan suatu hal, seperti keinginan
Beliau untuk berpuasa setiap tanggal 9 Muharram. : Ketika Rasulullah saw.
Berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa,
Mereka (para shahabat) berkata : “Ya Rasulullah ini adalah hari yang
Diagungkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah Saw. Pun bersabda :”Jika
Tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada
Hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim).
3. Fungsi Al-Qur’an dan hadist dalam Islam
a. Al-Qur‟an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Allah Swt. Kitab Al-
Qur’an sebagai penyempurna dari kitab-kitab Allah SWT.yang pernah diturunkan
sebelumnya(Zabur, Taurat dan Injil). Kitab kitab Allah Swt, sebelumnya
7
ditujukan hanya pada umat pada zaman tertentu saja, berbeda dengan Al-Qur’an
yang digunakan oleh manusia siapa pun sampai akhir zaman..
b. Sebagai sumber hukum pertama dan utama dalam islam.
c. Hadis merupakan sumber hukum kedua ajaran Islam setelah al-Qur‟an.
d. Hadis merupakan rujukan umat Islam dalam memahami syariat.
Tabel 1 Kompetensi Inti Mapel Al-Qur’an Hadist Kelas 7 Sem 1 MTS1
1
Moh Abdul Hafidz, Al-Qur’an Hadist Kelas VII MTs, 1 ed. (Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama R, 2020).
8
Tabel Kmpetensi Dasar Mapel Al-Qur’an Hadist Kelas 7 Sem 1 MTS
Kompetensi Dasar
9
Nya: Sesungguhnya Sesungguhnya
rahmatKu akan dalam penciptaan
mengatasi/mengalahkan langit dan bumi, dan
amarah-Ku. pergantian malam
dan siang terdapat
tanda-tanda
(kebesaran Allah)
bagi orang yang
berakal.
dan hadis riwayat
Bukhari dari Abu
Hurairah tentang
kekuasan dan
rahmat Allah Swt.
10
sosial dan
menyajikannya
secara lisan atau
tulisan.
Dalam ilmu tajwid sendiri, mad iwadh berarti aturan membaca ketika ada
wakaf bacaan fathatain atau berhenti di akhir kalimat, atau karena membaca Al-
Qur’an dengan waqaf. Bisa dibaca ketika ada tanda berhenti, atau karena terengah-
engah ketika membaca ayat Al-Qur’an yang panjang.2 Membaca dengan panjang 1
alif atau sama halnya dengan 2 harakat.
Berikut ini merupakan contoh bacaan mad iwad dalam Al Quran disertai
dengan cara membaca dan sebabnya.
11
Mad Lin adalah wawu sukun atau ya’ sukun yang sebelumnya adalah harokat
fathah, sedang di depannya adalah huruf yang disukun karena waqaf. Mad Lin diucapkan
dengan lentur dan mudah. Panjang bacaan Mad Lin bisa dua harokat seperti Mad Thobi’i,
atau empat harokat, atau bisa juga enam harokat seperti Mad Lazim. Anda bisa memilih
dan mengikuti pendapat yang mana saja.3
Tetapi Anda harus konsisten dengan pilihan Anda. Maksud konsisten di sini
adalah tetap. Misal Anda memilih panjang Mad Lin hanya dua harokat, maka dua harokat
itulah yang Anda gunakan untuk membaca Mad Lin setelahnya.
Mad Lin banyak Anda temukan pada akhir ayat. Ini karena, bacaan Mad Lin
adalah bacaan yang ada pada waqaf. Ambil saja contoh ayat 8, 9, dan 10 Surat Al-Balad.
Perhatikan akhir masing-masing ayat tersebut.
)10( ) َو َهَدْيَناُه الَّنْج َد ْيِن9( ) َو ِلَس اًنا َو َشَفَتْيِن8( َأَلْم َنْج َع ْل َلُه َع ْيَنْيِن
Pada akhir masing-masing ayat bisa Anda lihat ya’ sukun jatuh setelah harokat
fathah. Sedang setelah ya’ sukun tersebut ada huruf yang disukun karena waqaf. Kata
َع ْيَنْيِنmisalnya, pada kata tersebut, setelah ya’ sukun yang didahului fathah adalah huruf
nun. Ketika Anda membaca waqaf pada akhir ayat ini, maka huruf nun tersebut harus
disukun menjadi َع ْيَنْيْن.
Panjang bacaannya bisa dua harokat atau satu alif, bisa empat harokat atau dua
alif, bisa juga enam harokat atau tiga alif. Hukum serupa juga terlaku pada akhir ayat 9
dan akhir ayat 10. Kata َشَفَتْيِنdan kata الَّنْج َد ْيِنdibaca dengan cara membaca Mad Lin ketika
Anda mewaqafkan dua kata ini.
c. Mad ‘Aridlissukun
Pengertian Mad Arid Lissukun adalah Mad Thobi’i yang di depannya terdapat
huruf mati. Tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah, huruf matinya ini bukan huruf mati
yang asli, melainkan mati karena waqaf. Karena inilah, sudah barang tentu, letak Mad
Arid Lissukun selalu berada di ujung bacaan atau ujung waqaf.
3
“Pengertian, Contoh Dan Hukum Mad Lin Atau Mad Layyin - Ilmu Tajwid.Id,” Ilmu Tajwid (blog), 12 Agustus
2016, http://ilmutajwid.id/mad-lin-atau-mad-layyin.html.
12
Panjang Mad Arid Lissukun masih menjadi perdebatan di kalangan ulama ahli
Ilmu Tajwid. Beberapa pendapat mengatakan panjangnya sama dengan Mad Thobi’i.
Ada juga yang mengatakan panjangnya 3 harakat atau satu setengah alif. Satu pendapat
lain mengatakan panjangnya 4 harakat atau 2 alif.4
Contoh Mad Arid Lissukun banyak ditemukan pada akhir ayat. Dari ayat 11-20
Surat Al Baqarah, Anda akan menemukan kata yang memuat Mad Arid Lissukun.
Namun perlu diingat, catatannya adalah ketika Anda membacanya waqaf. Contoh
tersebut adalah kata ُم ْص ِلُحوَنyang dibaca dengan ُم ْص ِلُحوْنseraya memanjangkannya
sesuai panjang bacaan Mad Arid Lissukun.
Pada kata itu, Mad Thobi’i adalah ُحْو, sedang huruf nun setelahnya disukun
karena waqaf. Harakat asli nun itu sendiri adalah fathah. Contoh berikutnya berturut-
turut adalah: ِباْلَك اِفِر ين, َيْر ِج ُعوَن, ُيْبِص ُروَن, ُم ْهَتِد يَن, َيْع َم ُهوَن, ُم ْسَتْهِزُئوَن, َيْع َلُم وَن, َيْش ُعُروَن, dan kata َقِد يٌر.
13
secara efektif mata. yangdipelajari di
sekolah dan sumber
denganlingkungan
lainyang sama
sosial dan alam dalam sudut
pandang/teori.
dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.
14
keimanan kepadasesama. Muslim dan Abu yang berinfaq
seseorang. Hurairah tentang sesuai pemahaman
Infaq. hadist riwayat
Bukhori Muslim
dan Abu Hurairah
tentang Infaq.
15
tidak terletak diakhir kata. Cara membaca Mad lazim mukhaffaf kilmi
dibaca dengan panjang yaitu 3 alif atau 6 harakat / katukan seperti panjang
mad lazim mutsaqqal kilmi.
Untuk lebih memahami apa itu mad lazim mutsaqqal kilmi, mari
simak beberapa contoh berikut ini:
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi terjadi ketika dalam kalimat terdapat harakat
sukun di akhir kata dan huruf setelahnya merupakan huruf mad. Mad Lazim
Mutsaqqal Harfi terjadi ketika terdapat huruf mad yang harus dibaca panjang
7
“Pengertian, Cara Baca dan Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi,” diakses 9 November 2023,
https://www.idntimes.com/life/inspiration/muhammad-tarmizi-murdianto/pengertian-mad-lazim-mutsaqqal-kilmi-
beserta-cara-baca-dan-contohnya?page=all.
16
dengan harakat sukun di akhir kata. Huruf mad yang memenuhi syarat ini adalah
huruf mim, nun, dan wawu. Arti dari mad lazim mutsaqqal harfi sendiri adalah
perpanjangan bacaan pada huruf-huruf mad yang memiliki bentuk huruf panjang8.
1) Jika di akhir kata terdapat harakat sukun dan huruf setelahnya adalah
huruf mim mati ()م, mim sukun ( )ْم, mim berharakat kasrah ( )ِم, mim
berharakat dammah ( )ُم, mim berharakat fathah ( )َم, mim sukun terdahulu (
)ْم م, nun mati ()ن, nun sukun ( )ْن, nun berharakat kasrah ( )ِن, nun berharakat
dammah ( )ُن, nun berharakat fathah ( )َن, atau nun sukun terdahulu ()ْنن
seperti pada contoh kalimat sebelumnya.
2) Jika di akhir kata terdapat harakat sukun dan huruf setelahnya adalah
huruf wawu mati ()و, wawu sukun ( )ْو, wawu berharakat kasrah ( )ِو, wawu
berharakat dammah ( )ُو, wawu berharakat fathah ( )َو, atau wawu sukun
terdahulu ( )ْو وseperti pada contoh kalimat berikut:
“ ”َقاُلوا ِإَّنا َو َج ْد َنا آَباَء َنا َلِكيَّنا َع َلى آَثاِر َقْو ٍم
Jadi, Mad Lazim Mutsaqqal Harfi terjadi ketika dalam kalimat terdapat
harakat sukun di akhir kata dan huruf setelahnya merupakan huruf mad. Hal ini
membutuhkan pemahaman yang baik mengenai tajwid dalam membaca Al-Quran.
8
admin, “Pengertian Mad Lazim Mutsaqqal Harfi: Penggunaan Dan Contoh Dalam Tajwid,” IlmuPendidikan.Net
(blog), 22 Desember 2022, https://ilmupendidikan.net/pengertian-mad-lazim-mutsaqqal-harfi/.
17
Dengan memperhatikan penggunaan mad lazim mutsaqqal harfi, pembaca Al-
Quran dapat membaca dengan baik dan menghormati kaidah tajwid yang ada.
Menurut bahasa harfi artinya adalah huruf. Lazim artinya wajib atau harus.
Dan mukhaffaf artinya diringankan dalam pelafalannya. Sedangkan menurut
istilah arti mad lazim mukhaffaf harfi adalah huruf yang wajib dibaca panjang dan
diringankan. Panjang mad lazim mukhaffaf harfi yaitu 1 alif atau 2
harakat/ketukan seperti panjang mad thobi’i
Mad lazim mukhaffaf harfi ini merupakan muqatta’at ( ) مقطعاتyang
berarti pendek atau singkat, juga disebut fawatih ( ) فواتحyaitu yang menjadi huruf
atau ayat pembuka didalam surat pada Al Quran.9
Hukum bacaan disebut mad lazim mukhaffaf harfi yaitu apabila ada huruf-
huruf diawal surah yang terdiri dari satu huruf atau lebih, yaitu dari huruf-huruf
Kha ( ) حYa’ ( ) يTha’ ( ) طHa’ ( ) هdan Ro’ ( ) ر.
Berikut adalah bacaan hukum mad lazim mukhaffaf harfi beserta surat dan
ayatnya didalam Al Quran.
ٰط ٰه
3. Huruf Ya’ ( ) يpada Surat Yasin Ayat 1:
ٰي ۤس
4. Huruf Kha ( ) حpada Surat Fussilat Ayat 1:
ٰح ۤم
5. Huruf Ro’ ( ) رpada Surat Yunus Ayat 1:
9
“√ Mad Lazim Mukhaffaf Harfi, Mutsaqqal Harfi dan Musyabba’,” Lafalquran.com (blog), 12 April 2020,
https://www.lafalquran.com/mad-lazim-mukhaffaf-harfi-mutsaqqal-harfi-dan-musyabba/.
18
ۤك ٰهٰي ۤع ۤص
19
dan mad lazim kilmi, mad
mukhaffaf harfi lazim
mutsaqqal
harfi, dan mad
lazim
mukhaffaf
harfi dalam Al-
Qur'an
1.2 Menerima 2.2 Mengamalkan 2.1 Memahami isi 4.2.1 Mendemonstras
kebenaran sikap jujur kandungan ikan hafalan
isi dalam kehidupan Q.S. Q.S.
kandungan seharihari alMuthaffifin alMuthaffifin
Al-Qur'an (83): 1-17, (83): 1-17, Q.S.
tentang Q.S. al-An'am al-An'am
jujur (6):152 (6):152.
tentang jujur 4.2.2 Mengomunikas
dalam ikan
muamalah keterkaitan
hasil analisis
dampak positif
jujur dalam
muamalah
sesuai
pemahaman
Q.S.
alMuthaffifin
(83): 1-17, Q.S.
al-An'am
(6):152 dengan
fenomena
sosial
1.3 Menerima 2.3 Mengamalkan 2.2 Menganalisis isi 4.3.1 Mendemonstra
bahwa sikap jujur kandungan hadis sikan hafalan
Allah Swt. dalam kehidupan riwayat Baihaqi hadis riwayat
mencintai seharihari dari Ibnu Abbas; Baihaqi dari
orang yang Ibnu Abbas
jujur dan hadis
riwayat
Tirmidzi dari
Hasan bin Ali
tentang jujur
dan hadis riwayat dalam
Tirmidzi dari muamalah.
Hasan bin Ali 4.3.2 Mengomunikas
ikan hasil
analisisi hadis
20
riwayat
Baihaqi dari
Ibnu Abbas
dan hadis
riwayat
Tirmidzi dari
tentang jujur Hasan bin Ali
dalam muamalah tentang jujur
dalam
muamalah
Berdasarkan standan kompetensi inti serta standar kompetensi dasar mengenai capaian
pembelajaran Al-Qur’an Hadist di Mts dambil kesimpulanberpa analisis bahwa pembelajaan
Al-Qur’an Hadist memuat 3 elemen dalam pembelajarannya yakni tajwid, Al-Qu’an dan
Hadist.
21
kontekstual agar terwujud pribadi yang berakhlakul karimah,
menghindari sifat sekulerisme, hedonisme, dan korupsi yang dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Dilihat dari tahapan perkembangan yang disetujui oleh banyak ahli, anak usia
Sekolah Menengah Pertama berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun). Menurut
Desmita ada beberapa karakteristik siswa usia Sekolah Menengah Pertama antara lain:
Menurut Syamsu Yusuf masa usia Sekolah Mengah bertepatan dengan masa remaja. Masa
remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan perannya
yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa. Masa praremaja
biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat. Masa ini ditandai oleh sidat-sifat
negatif pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negatif dengan gejalanya
seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pemisitik, dan sebagainya. Secara garis besar sifat-sifat
negatif tersebut dapat diringkas, yaitu (a) negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun
prestasi mental; dan (b) negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dalam
masyarakat (negatif pasif) maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat (negatif aktif). 11
Berdasarkan kompetensi ruang lingkup materi dalam capaian kometensi dasar yang di
ajarkandi mts mengenai Al-Qur’an Hadist sudah sesuai dengan karakter pesrta didik yangsudah
mencapai tingkatan kecerdasan majemuk. Kecerdasaa ini yaitu dalam kemampuan
menyelesaikan masalah, membandingkan sesuatu, menganalisi, dan mengapresiasi sesuatu. 12
11
“Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) – SMP SIR.”
12
“Mengenal Gaya Belajar Anak dan Kecerdasan Majemuk Tingkat SMP (remaja usia 13-15 tahun) - Pintar _
Tanoto Foundation.”
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
23
Mad Far‟i memiliki banyak bagian diantaranya adalah mad lazim. Mad lazim ada
4 yaitu mad lazim mukhaffaf kilmi, mutsaqqal kilmi, mad lazim mutsaqqal harfi dan
mukhaffaf harfi. 2. Mad lazim mukhaffaf kilmi adalah huruf mad bertemu sukun asli
dalam satu kata (ucapan). Cara membacanya dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat. Mad
lazim mutsaqqal kilmi adalah huruf mad bertemu tasydid dalam satu kata (ucapan). Cara
membacanya dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat. Mad lazim mutsaqqal harfi adalah
huruf mad yang bertemu sukun yang dibaca idgham dalam huruf. Cara membacanya
dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat. Mad lazim mukhaffaf harfi adalah huruf mad
bertemu sukun dalam huruf. Cara membacanya dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat.
Menurut istilah, mad iwaḍ adalah bacaan panjang ketika ada tanwin fathah atau
fathatain dibaca waqaf (berhenti) pada akhir kalimat, baik berhenti karena terdapat tanda
waqaf atau karena kehabisan nafas. Cara membacanya dibaca panjang satu alif atau dua
harakat. Menurut istilah, mad layyin adalah jika terdapat wau sukun atau ya sukun yang
didahului huruf berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf
(berhenti) pada akhir kalimat, baik berhenti karena tanda waqaf maupun kehabisan nafas.
Cara membacanya dapat memilih; 1 alif atau dua harakat, 2 alif atau empat harakat, 3
alaif atau enam harakat. Menurut istilah, mad ariḍ lissukun adalah bacaan panjang yang
terjadi apabila ada bacaan mad ṭhabii bertemu dengan huruf hidup yang dibaca waqaf
(berhenti), baik berhenti diakhir ayat maupun di tengah ayat. Cara membaca mad ariḍ
lissukun boleh dibaca dua harakat, empat harakat, atau enam harakat.
B. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
Hafidz, Moh Abdul, Al-Qur’an Hadist Kelas VII MTs, 1 ed. (Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama R, 2020)
Khoiriyah, Nismatul, Al-Quran Hadis Kelas IX Mts, 1 ed. (Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2020)
“Mengenal Gaya Belajar Anak dan Kecerdasan Majemuk Tingkat SMP (remaja usia 13-15
25
tahun) - Pintar _ Tanoto Foundation”
26