Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA


ALQURAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL AL-
QUR’AN HADIST SISWA KELAS IX SMP DAARUL QUR’AN
MALANG
Disusun untuk memenuhi tugas ujian tengah semester (UTS)

Mata kuliah: Metodologi Penelitian Kuantitatif

Dosen Pengampu: Ulfa Masamah, M.Pd.

Oleh:

Muhammad Sholeh Afif (210101110152)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat allah SWT yang selalu memberi
rahmat yang tidak terhingga kepada hamba hambanya. Dalam menyusun proposal
penelitian kuantitatif ini, kami akan membahas tentang “HUBUNGAN ANTARA
KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL AL-
QUR’AN HADIST SISWA KELAS IX SMP DAARUL QUR’AN MALANG” yang ditulis
dengan bahasa yang jelas dan mempermudah untuk memahami.

Penulis menyadari bahwa proposal penelitian kuantitatif ini masih banyak


kekurangan dari kesempurnaan baik mengenai isi maupun hal-hal yang berkaitan
dengan penyusunan, meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin.
Akhir kata, semoga proposal penelitian kuantitatif ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan dipergunakan dengan layak sebagaimana mestinya.

Malang, 17 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2


DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 5
D. Hipotesis ...................................................................................................... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 6
F. Definisi Operasional .................................................................................... 7
BAB II ................................................................................................................... 8
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 8
A. Hubungan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Prestasi Belajar ...... 8
BAB III................................................................................................................ 10
METODE PENELITIAN.................................................................................... 10
A. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 10
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 10
C. Variabel Penelitian .................................................................................... 10
D. Data dan Sumber Data ............................................................................... 11
E. Populasi dan Sampel.................................................................................. 11
F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 12
LAMPIRAN ........................................................................................................ 14

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur'an dan hadits Nabi adalah pedoman utama ajaran Islam. Keduanya tidak
dapat dipisahkan dan selalu digunakan bersama-sama. Al-Qur'an adalah kitab suci yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW Sebagai salah satu rahmat alam yang
disampaikan kepada manusia semesta. Ini berisi wahyu ilahi bimbingan, Pedoman dan
Pedoman Meraih Kebahagiaan dalam Hidup Manusia Kemakmuran di dunia ini dan di
akhirat. Sedangkan hadits sebagai definisi hadits adalah segala-galanya Hal ini
didasarkan pada Nabi Muhammad. Baik dalam kata-kata atau perbuatan taqrir (tekad),
serta karakteristik fisik dan mental, adalah Nabi dan sesudahnya. Ulama ushul fiqh
hanya membatasi makna hadits hanya pada perkataan dan perbuatan dan taqrir tentang
Nabi Muhammad, berkaitan dengan hukum. Dalam Islam, kata hadits mengacu pada
kata-kata, tindakan dan persetujuan dari Nabi Muhammad. Di bawah istilah Hadis,
orang juga berarti praktik tradisional yang dipuji oleh Nabi Muhammad. Sunnah Nabi
Muhammad bisa dalam berbagai bentuk: Sunnah Qauliyah mengacu pada kata-katanya,
Sunnah Fi'liyah mengacu pada perbuatannya dan Sunnah Taqririyah mengacu pada
persetujuan diam-diamnya.1
Kata Arab untuk Al-Qur'an adalah ‫القراءة‬. Kata itu secara harfiah berarti
"membaca," dan itu mengacu pada tindakan membaca kitab suci. Lima ayat pertama
dari Surah al-Alaq adalah kitab suci Al-Qur'an, dan mereka didiktekan kepada
Rasulullah oleh Allah sendiri. Untuk memahami Al-Qur’an, seseorang harus
memanfaatkan prinsip-prinsip komunikasinya. Akibatnya, menguraikan kitab suci
adalah cara yang tepat untuk menunjukkan pemahaman. Membaca Al-Qur’an — salah
satu dari banyak metode komunikasi holistik — berfungsi sebagai bukti konkret
pemahaman.2
SMP Daarul Qur’an Malang adalah salah satu lembaga pendidikan yang bersifat
umum, yang berusaha tetap menanamkan nilai-nilai Islami dalam diri siswa-siswinya,
dengan cara memberikan pelajaran-pelajaran Islami di luar pelajaran Pendidikan

1
Nazar Bakry, Fiqh dan Ushul Fiqh, --Ed. 1. Cet. 4.—Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2003, hal. 40.
2
Muhammad Djarot Sensa, Komunikasi Qur‟aniah, Tadzabbur untuk Pensucian Jiwa, (Bandung : Pustaka
Islamika, 2005), hal. 40

4
Agama Islam (PAI), seperti halnya pelajaran Akidah Akhlak, Sejarah Islam, Fiqih, serta
Al-Qur’an Hadist pada jam pelajaran tersendiri.
Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits termasuk di dalam rumpun mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang mana tujuan dan fungsi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
adalah untuk memahami Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam dan
mengamalkan isi pandangannya sebagai petunjuk dan landasan dalam kehidupan
sehari-hari.
SMP Daarul Qur'an Malang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
menilai pentingnya keberadaan mata pelajaran AlQur’an Hadits, meskipun sekolah ini
dikategorikan bukan termasuk madrasah yang mewajibkan adanya mata pelajaran al-
Qur’an Hadits. Pada sekolah ini mata pelajaran al-Qur’an Hadits mendapat jam
pelajaran sendiri tidak menjadi satu dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Dalam pembelajaran Al Quran Hadits ini, siswa dibimbing untuk membaca Al
Quran. Dengan kata lain, dalam setiap pelajaran hadits Al-Quran, guru membimbing
siswa untuk membaca ayat pendek tertentu dari Al-Quran atau Syura sebelum bekerja
dengan Al-Quran. Pelajaran - Quran Hadis. Salah satunya bisa membaca Al-Qur'an
secara bersama-sama dengan harapan dapat meningkatkan kecerdasan para santri, yang
menyatakan bahwa setiap orang memperoleh kecerdasan yang berbeda-beda.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka peneliti tertarik untuk membahas secara
empiris melalui penelitian kuantitatif tentang “HUBUNGAN ANTARA
KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
MAPEL AL-QUR’AN HADIST SISWA KELAS IX SMP DAARUL QUR’AN
MALANG”. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat diketahui hasil yang
real (nyata).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan prestasi
belajar mata pelajaran al-Qur’an Hadits siswa Kelas IX SMP Daarul Qur’an
Malang?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:

5
1. Untuk Mengetahui hubungan antara kemampuan membaca al-Qur’an dengan
prestasi belajar mata pelajaran al-Qur’an Hadits siswa Kelas IX SMP Daarul Qur’an
Malang.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada lembaga
pendidikan. Adapun secara detail, kegunaan penelitian ini yaitu:
1. Secara teoritis dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan
pemikiran bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya kajian dalam
Pendidikan Agama Islam.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bahan oleh peneliti lain sebagai
bahan acuan dan pembanding dalam mengkaji lebih lanjut tentang kemampuan
membaca al-Qur`an dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran al-Qur’an Hadits.
3. Secara praktis dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
instansi pendidikan terkait pada umum dan khususnya SMP Daarul Qur’an Malang.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban awal dari pernyataan masalah penelitian, yang
dirumuskan dalam bentuk pernyataan pertanyaan. Jawaban-jawaban yang diberikan
hanya berdasarkan teori yang sehat dan belum berdasarkan fakta empiris, sehingga
dikatakan bersifat sementara.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Hipotesis nol (Ho) untuk penelitian ini adalah:
“Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara pemahaman membaca Al-
Quran dengan sukses dalam mata pelajaran hadits al-Quran untuk siswa di kelas IX
SMP Daarul Quran Malang”.
Hipotesis alternatif (Ha) dari penelitian ini adalah:
“Ada hubungan positif dan signifikan dengan pemahaman membaca Al-Quran
dengan sukses dalam mata pelajaran hadits al-Quran untuk siswa di kelas IX SMP
Daarul Quran Malang”.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi dua variabel penelitian: (1) variabel
bebasnya adalah kemampuan membaca Al Quran siswa dan (2) variabel terikatnya

6
adalah hasil belajar siswa, yang diukur berdasarkan nilai yang diperoleh dari mata
pelajaran UAS. Mata Pelajaran Hadist Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas IX SMP Daarul Qur'an Malang. Kelas IX terdiri
dari dua kelas, kelas putra dengan 17 siswa dan kelas putri dengan 23 siswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan tes lisan dan dokumentasi.
F. Definisi Operasional
Dalam rangka menghindari kemungkinan terjadinya pemahaman atau
penafsiran yang tidak sesuai dengan makna yang penulis maksudkan, maka penulis
menjelaskan definisi operasional penelitian sebagai berikut.
1. Hubungan
Hubungan adalah keterkaitan atau korelasi antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan timbal
balik antara dua variabel. Dari variabel kemampuan membaca Al-Qur'an siswa (X)
hingga variabel prestasi belajar siswa pada mata pelajaran hadits Al-Qur'an (Y).
2. Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Kemampuan membaca Al Quran pada mata kuliah ini adalah kemampuan
membaca atau melafalkan ayat Al Quran secara akurat dan tepat sesuai kaidah ilmu
hafalan.
3. Prestasi Belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai siswa pada mata pelajaran Al
Quran Hadits yang ditunjukkan pada raport Ganjil (Tahun Pelajaran 2021/2022).

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Hubungan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Prestasi Belajar
Membaca Al-Qur'an memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat membaca Al-
Qur'an adalah dapat meningkatkan kecerdasan pembaca. Oleh karena itu, kecerdasan
merupakan salah satu syarat bagi seseorang untuk berhasil dalam studinya.
Muhammad Djarot Sensa menjelaskan bahwa membaca Al-Qur'an dalam kondisi
tertentu sama dengan membaca buku biasa, dengan perbedaan yang jelas bahwa itu
ditulis dalam bahasa Arab (beberapa bahasa). Banyak orang yang membaca Al-Qur'an
terutama menyukai seni membaca yang murni santai. Hasilnya sangat berbeda dari apa
yang diinginkan Al-Qur'an, dan bahkan mungkin bertentangan dengan pesan yang
sebenarnya.3 Untuk mencegah hal ini, khususnya mereka yang ingin memperoleh
kecerdasan Al-Qur'an harus memahami dua aspek: apa yang harus mereka persiapkan
terlebih dahulu dan cara membaca Al-Qur'an sendiri.4
Persiapan-persiapan yang harus dilakukan meliputi:
1. Tidak kafir dan tidak ragu-ragu terhadap Al-Qur’an,
2. Mendengarkan dan menyimak ketika dibacakan,
3. Tidak menyempitkan dada,
4. Tidak berpenyakit hati dan tidak memiliki kesesatan, dan
5. Menyucikan diri.
Adapun metode membacanya adalah:
1. Membacanya diawali dengan isti’adzah,
2. Membacanya bersama nama Allah SWT. dalam perspektif Rabb yang
mencipta
3. Membaca dengan tilawah yang benar,
4. Membaca di waktu fajar,
5. Tidak tergesa-gesa dan disertai dengan berdoa,
6. Menelaah dengan perspektif wahyu,
7. Membaca dengan tertib dan hikmah, dan

3
Muhammad Djarot Sensa, Quranic Quotient, Kecerdasan-kecerdasan bentukan Alqur’an, ( Jakarta : Hikmah,
2004 ), Cet. III, hal. 38
4
Ibid, hal. 38-40.

8
8. Jangan ingin cepat-cepat menguasainya.5
Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari kinerja siswa. Evaluasi
terutama ditujukan untuk meningkatkan kinerja dan tujuan. Hal ini dapat dicapai
dengan melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi atau penilaian yang dilakukan oleh
seorang guru memiliki keuntungan sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah sudah menguasai materi pembelajaran yang disajikan oleh guru
2. Mengetahui bagian mana yang belum di kuasai sehingga berusaha untuk
mempelajari lagi sebagai upaya perbaikan
3. Penguatan bagi siswa yang sudah memperoleh nilai tinggi dan menjadi dorongan
atau motivasi untuk belajar lebih baik lagi
4. Mendiagnosa kondisi siswa
5. Bagi guru memperbaiki model pembelajaran apakah dengan model pembelajaran
yang digunakan efektif.
Semua keterampilan harus dikuasai oleh Muslim dan siswa harus diajarkan baik
keterampilan promosi kesehatan maupun keterampilan teknologi murni. Ketika suatu
keterampilan dipelajari, itu tidak dilupakan atau dihapus karena kebencian, dan
tindakannya termasuk dalam Kufr Nikmat.

5
Ibid, hal. 38-42

9
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat penelitian dilakukan. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP DAARUL QUR’AN MALANG.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data
penelitian berbentuk numerik dan analisisnya menggunakan statistik. 6Studi umumnya
dilakukan pada populasi dan sampel yang spesifik dan representatif. Proses penelitian
bersifat deduktif, menggunakan konsep dan teori untuk merumuskan hipotesis dan
menjawab pertanyaan. Hipotesis diuji dengan pengumpulan data lapangan. Alat survei
digunakan untuk mengumpulkan data. Data yang terkumpul dapat dianalisis secara
kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial untuk
menyimpulkan apakah hipotesis yang dirumuskan terbukti7.
Penelitian berdasarkan derajat kealamian dari lokasi survei tersebut adalah
penelitian survei untuk memperoleh data dari lokasi alam (bukan buatan) tertentu, tetapi
peneliti harus mengamati, melakukan tes, menyelidiki, dll dalam proses pengumpulan
data. Uji,dokumentasi.

C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah karakteristik atau faktor yang mungkin menunjukkan
variasi8. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi,
variabel bebas. Variabel penelitian adalah:
1. Variabel bebas (X):
Kemampuan membaca Al-Qur'an
2. Variabel batas (Y):
Hasil Belajar Topik Al-Quran Hadits

6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2009), hal. 7
7
Ibid., hlm. 8
8
Yuswianto, Metodologi Penelitian, (Malang: Universitas Islam Negeri Malang (UIN), 2002), Hal. 40

10
D. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, kami mengumpulkan tiga jenis data: hasil tes pemahaman
bacaan siswa, hasil mata pelajaran hadits Al-Qur'an, dan materi Malan SMP Darul
Qur'an. Jenis data dari sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Di sini, data primer berarti data yang diperoleh secara
langsung dan data sekunder berarti data yang diperoleh secara sekunder seperti
dokumentasi.9
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari peneliti. Data primer dari
survei ini adalah format skor tes untuk membaca Al-Qur’an. Data sekunder bukanlah
data yang diperoleh langsung dari peneliti, melainkan data yang diperoleh dari sekolah
yang bersangkutan. Data sekunder penelitian ini berupa dokumen yang memuat data
nilai Kelas IX tahun 2021/222 kelas IX semester gasal SMP Daarul Qur’an Malang.

E. Populasi dan Sampel


Untuk mengetahui hubungan kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits, maka peneliti
menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang
menggunakan angka dan diolah melalui perhitungan matematika dengan rumus
statistik.
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti
10
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Seperti yang dikemukakan
oleh Hadari Nawawi, populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
orang, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai uji, dan kejadian sedemikian rupa
sehingga sumber data penelitian menunjukkan ciri-ciri tertentu.11
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Adapaun populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Daarul Qur’an Malang yang terdiri dari
17 siswa dan 23 siswi.
2. Sampel

9
Nana Sudjana, dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989), Hal. 98
10
Suharsimi, Arikunto. Prosedur penelitian “suatu pendekatan praktek” . (Yogyakarta: Rineka cipta.2006) Hal.
130
11
Hadari Nawawi dan Mini kartini, Penelitian Penerapan. (Yoggyakarta: Gajah Mada University, 1994), Hal. 88

11
Sampel adalah perwakilan dari populasi yang diteliti. Sampel adalah jumlah
penduduk yang lebih kecil daripada populasi, dan sampel harus mengandung
setidaknya satu fitur yang sama.12
Berdasarkan asumsi di atas maka sampel diharapkan benar-benar representatif
atau mewakili populasi, dan agar data yang diperoleh lebih valid dan reliabel maka
penelitian ini mengikutsertakan seluruh anggota populasi. sensus sampel, karena
jumlah populasi survei ini kurang dari 100, yaitu maksimal 40 responden. 17 siswa
laki-laki, 23 siswa perempuan.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya baik.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
1. Tes
Metode ini digunakan penulis untuk mengetahui kemampuan seseorang. Seperti
yang dikatakan Suharsimi Arikunto, tes merupakan alat prosedur yang sistematis
dan objektif untuk memperoleh data yang dapat dikatakan akurat dan cepat. 13Tes
tersebut dilakukan oleh penulis bekerjasama dengan guru mata pelajaran Al-Qur'an
Hadits untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur'an setiap siswa
berdasarkan kaidah ilmu tajwid.
Tes yang diberikan adalah tes pemahaman bacaan Al-Qur'an, dan bidang yang
dinilai adalah tajwid dan fasokha. Format penilaian yang digunakan dirancang oleh
Lembaga Pengembangan Tilawatil MTQ/STQ Tingkat Nasional dan diterbitkan
oleh M. Misbachul Munir dalam bukunya The Science and Art of Qiro'atil Qur'an
Guidelines for Qori'-Qori'ah Hafidz- format. Hafidzoh dan Juri MTQ”.

No. INDIKATOR NILAI PENGURANGAN JUMLAH


PENILAIAN NILAI
MIN MAK
1. Makhorij al-huruf 1 10
2. Shifat al-huruf 1 10

12
Ibid, Hal. 221
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1993) hal
107

12
3. Ahkam al-huruf 1 10
4. Ahkam al-mad wa 1 10
al-qoshr
5. Ahkam al-waqf wa 1 10
al-ibtida’
6. Mura’at al-huruf 1 10
wa al-harakat
7. Mura’at al-huruf 1 10
wa al-harakat
8. Kelancaran 1 10
9. Fashahah 1 10
10. Irama 1 10
Nilai Min = 10 Nilai akhir = 100- ... = ....
Nilai Mak = 100

Peneliti secara acak memilih di antara ayat-ayat yang berhubungan dengan Al-
Qur'an untuk digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan membaca Al-
Qur'an siswa, menghindari faktor hafalan siswa saat menggunakan surah pendek
atau juz amma sebagai alat tes membaca.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara pengambilan data dari sumber tertulis, baik
berupa catatan, dokumen, maupun arsip yang berisi petunjuk-petunjuk tertentu.
Penulis menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data tentang letak geografis
sekolah, sejarah perkembangan sekolah, jumlah siswa, jumlah guru dan staf, sarana
dan prasarana sekolah, serta nilai sertifikat yang berhubungan langsung dengan
sekolah. Itu berdiri untuk penelitian.

13
LAMPIRAN

14
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian "Suatu Pendekatan Praktek".
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Bakry, N. (2003). Fiqh dan Ushul Fiqh. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
Ibrahim, N. S. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru.
Kartini, H. N. (1994). Penelitian Penerapan. Yogyakarta: Gajah Mada
University.
Sensa, M. D. (2004). Kecerdasan-Kecerdasan Bentukan Al-Qur'an. Jakarta:
Hikmah.
Sensa, M. D. (2005). Komunikasi Qur'aniah, Tadzabbur untuk Persucian Jiwa.
Bandung: Pustaka Ilmiah.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Yuswianto. (2002). Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Islam Negeri
Malang (UIN).

15

Anda mungkin juga menyukai