Anda di halaman 1dari 11

Membangun Pradigma Qur’ani

Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)


Guna Memenuhi Syarat Dalam Mata Kuliah
Pendidikan Agama Yang Diampu Oleh
Dra.Sri Marlia Puteri, S.Pd.,M.Pd

Kelompok 1

Oleh :

1. Alfi Ristiyaninggrum 202361101 5. Nur Falaq 202361001


2. Faisal 202361123 6. Wa Ode Nurfadilah 202361113
3. Putri Lestari 202361095 7. Kartina 202361086
4. Sinar Wati 202361030 8. Tatya Suci Anggraeni 202361043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2023.1
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan hormat, penulis menyampaikan puji dan


terima kasih kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
memberikan rahmat dan petunjuk-Nya dalam setiap langkah kehidupan
kita.
Makalah ini disusun sebagai bentuk refleksi, penelitian, dan dedikasi
terhadap suatu topik yang dianggap penting dan relevan. Tujuan utama
penulisan makalah ini adalah untuk menggali lebih dalam, mengurai, dan
menyajikan informasi yang dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang suatu fenomena atau masalah yang menjadi fokus
kajian mengenai Membangun Pradigma Qur’ani.
Proses penyusunan makalah ini melibatkan pemahaman konsep,
analisis mendalam, serta sintesis berbagai sumber informasi. Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai
kendala, namun dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat untuk terus
belajar, makalah ini dapat diselesaikan.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menjadi bahan bacaan
yang informatif dan inspiratif bagi pembaca. Semoga ilmu yang terkandung
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan masyarakat pada umumnya.

Kendari, 10 Desember 2023

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................ii


DAFTAR ISI ..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Pendahuluan ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3
A. Konsep Pradigma Qur’ani .............................................................3
B. Paradigma Qur’ani bagi Kehidupan ..............................................3
C. Cara Membangun Paradigma Qur’ani ...........................................5
BAB III PENUTUP .....................................................................................7
A. Kesimpulan .....................................................................................7
B. Saran ...............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Peran penting Al-Qur'an dalam kehidupan umat Muslim dimana Al-


Qur'an adalah pedoman utama yang mengatur ajaran, moralitas, hukum,
dan pandangan dunia bagi umat Islam. Di samping itu, dalam era modern
yang terus berkembang, adanya interpretasi yang tepat dan relevan dari
ajaran Al-Qur'an menjadi semakin penting.
Masyarakat Islam dihadapkan pada berbagai perubahan kompleks di
bidang teknologi, politik, sosial, dan ekonomi. Perubahan-perubahan ini
menimbulkan tantangan baru dalam mengaplikasikan ajaran Al-Qur'an
secara kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, penting
untuk membangun suatu paradigma yang memungkinkan pengaplikasian
ajaran Al-Qur'an dengan relevansi yang maksimal dalam menjawab
tantangan zaman.
Membangun pradigma Qur’ani melibatkan pemahaman mendalam
terhadap teks Al-Qur'an itu sendiri, mengaitkannya dengan konteks
kontemporer, dan menggali prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam
kerangka waktu dan ruang yang berbeda. Selain itu, pradigma Qur’ani juga
mencakup pendekatan inklusif yang mempertimbangkan nilai-nilai
kemanusiaan universal yang diperjuangkan dalam Al-Qur'an.
Dengan adanya peradaban modern yang kompleks, terdapat kebutuhan
mendesak untuk mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip yang
terkandung dalam Al-Qur'an dapat diterjemahkan dalam konteks
kontemporer, mengatasi permasalahan global, dan memberikan arah yang
bermakna bagi masyarakat Muslim dan dunia pada umumnya.
Dalam konteks ini, membahas mengenai "Membangun Pradigma
Qur’ani" menjadi esensial, karena hal ini melibatkan pemahaman

1
terhadap ajaran Al-Qur'an sebagai sumber inspirasi utama bagi kehidupan
umat Islam, serta bagaimana paradigma ini dapat diterapkan dengan
relevansi dalam menjawab tantangan-tantangan zaman yang terus
berkembang.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah , sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud konsep dari pradigma Qur’ani?


2. Mengapa Al Qur’an Sangat penting menjadi pradigma dalam
Kehidupan?
3. Bagaimana Membangun Paradigma Qur’ani?

C. Tujuan

Adapun Tujuan, sebagai berikut:

1. Mengetahui dimaksud dengan pradigma Qur’ani


2. Mengetahui Pentingnya Qur’an sebagai pradigma bagi Kehidupan
3. Mengetahui cara Membangun Paradigma Qur’ani

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pradigma Qur’ani

Secara etimologis kata paradigma dari bahasa Yunani yang asal


katanya adalah para dan digma. Para mengandung arti disamping, di
sebelah, dan keadaan lingkungan. Digma berarti sudut pandang, teladan,
arketif dan ideal. Dapat dikatakan bahwa paradigma adalah cara pandang,
cara berpikir, cara berpikir tentang suatu realitas.
Secara terminologis Paradigma adalah cara pandang atau melihat
sesuatu yang hidup dalam diri seseorang dan mempengaruhi orang
tersebut dalam memandang realitas sekitarnya. Cara berpikir tersebut
kadangkala dikaji dengan menggunakan teori-teori ilmiah, eksperimen, atau
sumber keilmuan tertentu yang dapat dipercaya. Dalam konteks ini,
paradigma qur’ani sebagai cara pandang atau cara berpikir mengenai suatu
permasalahan dengan berlandaskan pada Al-Qur’an, yang menjadi
pedoman utama bagi umat Islam paradigma dan konsep ilmu pengetahuan
menurut pandangan Al-Qur’an Sangat memungkinkan kandungan ayat-
ayat Al-Qur’an untuk dijadikan sebagai landasan berpikir.
Kekayaan disiplin ilmu umat manusia pasti akan terus meningkat jika
penelitian dan riset ilmu pengetahuan dikembangkan dengan pondasi yang
dinamis yakni Al Qur’an. Paradigma qur’ani akan membangun kerangka
bagi pengembangan cabang ilmu pengetahuan dari hasil observasi yang
dapat diakui (Khotimah, 2014; Mahfud, 2019 dalam Mahfud et al., 2021).

B. Pentingnya Al Qur’an Sebagai Pradigma kehidupan

Al-Qur’an bagi umat Islam adalah sumber primer dalam segala segi
kehidupan. Al Qur’an sebagai Tolok ukur benar / salah, baik / buruk, dan
indah / jelek adalah Al-Qur’an. Jika mencari sumber lain dalam menentukan

3
benar / salah, baik / buruk, dan indah / jelek, maka seseorang dianggap
tidak konsisten dalam berislam, suatu sikap hipokrit yang dalam pandangan
Al-Qur’an termasuk sikap tidak terpuji. Di antara tujuan dan fungsi
diturunkannya al-Qur’an oleh Allah Swt. adalah:

1. Al-Qur’an sebagai Petunjuk bagi Manusia


Al-Qur’an telah diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia.
Dengan mengikuti petunjuk al-Qur’an tersebut, manusia akan
mempunyai arah dan tujuan hidup yang jelas dalam menjalani hidup
dan kehidupannya.
Petunjuk-petunjuk al-Qur’an itu secara garis besar meliputi
petunjuk tentang bagaimana hubungan manusia dengan Allah Swt.,
manusia dengan sesama manusia dan bahkan manusia dengan
alam sekitarnya. Manusia yang mau mengikuti petunjuk al-Qur’an,
niscaya akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat.
2. Al-Qur’an sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam
Salah satu fungsi penting al-Qur’an lainnya adalah sebagai
sumber pokok ajaran Islam Al-Qur’an berisi tentang pokok-pokok
atau dasar-dasar ajaran Islam yang berkenaan dengan masalah
ketauhidan, ibadah, akhlak, hukum, dan segala hal yang dibutuhkan
manusia dalam kehidupannya. Dalam sebuah ayat, Allah Swt.
menegaskan bahwa al-Qur’an diturunkan dengan membawa
kebenaran hakiki yang berfungsi sebagai dasar penetapan hukum
yang harus dipegang teguh oleh Nabi Muhammad saw., tidak boleh
sedikitpun menyimpang dari al-Qur’an. Dan tentunya hal ini juga
harus dipegang teguh oleh umat Islam.
3. Al-Qur’an sebagai Peringatan dan Pelajaran bagi Manusia
Sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia maksudnya
adalah al-Qur’an merupakan kitab suci dengan konsep ajaran yang
salah satu ajarannya adalah berupa sejarah atau kisah umat
terdahulu. Dalam kisah-kisah itu dijelaskan bahwa ada di antara

4
umat manusia sebagian orang-orang yang beriman, taat dan soleh,
namun ada pula sebagian yang lain orang-orang yang kafir dan
maksiat. Kepada mereka yang soleh, Allah Swt. menjanjikan
kebaikan di dunia dan pahala (surga) di akhirat karena ridha-Nya,
sebaliknya kepada mereka yang kafir, durhaka dan tidak shalih, Allah
Swt. mengancam dengan ancaman hukuman dan azab baik di dunia
maupun di akhirat.
Dalam banyak ayat, Allah Swt. membuktikan janji dan
ancamannya tersebut. Bagi kita, apa yang dijelaskan dalam kisah
umat terdahulu tersebut, dapat kita ambil pelajaran dan sekaligus
peringatan bagi kita untuk pandai mengambil pelajaran dan
meneladani yang baik dan menjauhi yang buruk untuk mencapai
kesuksesan dan kebahagiaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak
(Faisal Rosidin et al., 2014).

C. Cara Membangun Paradigma Qur’ani

Membangun paradigma Qur’ani adalah perjalanan spiritual dan


intelektual yang terus-menerus. Ini membutuhkan komitmen untuk belajar,
beradaptasi, dan menerapkan ajaran Al-Qur'an dalam semua aspek
kehidupan.
Membangun paradigma Qur’ani melibatkan pemahaman mendalam
tentang Al-Qur'an dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut
beberapa langkah yang bisa membantu untuk membantu membangun
pradigma qur’ani:
1. Memahami Al-Qur'an dengan Mendalam
• Studi Mendalam: Pelajari Al-Qur'an dengan bantuan ulama,
tafsir, dan literatur Islam yang tepercaya.
• Memahami Konteks: Pahami latar belakang historis, budaya,
dan konteks ayat-ayat Al-Qur'an.

5
• Tadabbur: Renungkan makna dan pesan yang terkandung
dalam ayat-ayat Al-Qur'an.

2. Menginternalisasi Nilai-nilai Qur’ani


• Penghayatan: Terapkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dalam
kehidupan sehari-hari.
• Takwa dan Ketaatan: Bangun kesadaran diri untuk hidup
sesuai dengan ajaran Al-Qur'an.
• Amal Saleh: Praktikkan kebaikan, keadilan, kejujuran, dan
nilai-nilai positif lainnya yang diajarkan dalam Al-Qur'an.

3. Bersikap Terbuka dan Kritis


• Jadilah Terbuka: Terimalah bahwa pemahaman kita terbatas
dan selalu ada ruang untuk belajar lebih banyak.
• Analisis Kritis: Tinjau dengan kritis terhadap pemahaman
yang telah ada dan tetaplah terbuka terhadap berbagai sudut
pandang.

4. Berinteraksi dengan Komunitas Keilmuan


• Diskusi dan Pertukaran Pemikiran: Berpartisipasi dalam
kelompok studi, forum diskusi, atau komunitas yang fokus pada
pemahaman Al-Qur'an.
• Belajar dari Ulama: Ambil manfaat dari pengajaran dan nasihat
ulama yang kompeten.

5. Praktik Aktif dan Pembelajaran Berkelanjutan


• Doa dan Ibadah: Mantapkan hubungan dengan Allah melalui
ibadah dan doa.
• Penerapan Dalam Kehidupan: Jadikan ajaran Al-Qur'an sebagai
pedoman dalam mengambil keputusan dan bertindak dalam
kehidupan sehari-hari.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pradigma Qur’ani paradigma qur’ani sebagai cara pandang atau cara


berpikir mengenai suatu permasalahan dengan berlandaskan pada Al-
Qur’an
2. Al-Qur’an bagi umat Islam adalah sumber primer dalam segala segi
kehidupan. Al Qur’an sebagai Tolok ukur benar / salah, baik / buruk,
dan indah / jelek adalah Al-Qur’an.
3. Berikut beberapa langkah yang bisa membantu untuk membantu
membangun pradigma qur’ani (1) Memahami Al-Qur'an dengan
Mendalam (2) Menginternalisasi Nilai-nilai Qur’ani (3) Bersikap
Terbuka dan Kritis (4) Berinteraksi dengan Komunitas Keilmuan
(5) Praktik Aktif dan Pembelajaran Berkelanjutan

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan tim penulis sebagai berikut :


1. Pradigma merupakan pandangan mengenai suatu permasalahan ada
baiknya seorang muslim melandasakan setiap masalah yang
dihadapinya dengan petunjuk yang allah berikan yaitu Al -Qur’an
2. Al Qur’an adalah sumber dari sumber hukum bagi umat muslim
sehingga sudah sepatutnya seorang muslim menjadikan Al Qur’an
sebagai tolak ukur baik buruknya sesuatu dalam kehidupannya
3. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangun pradigma
qur’ani namun terlepas dari itu kembali lagi ke niat masing masing
individu sebagai umat muslim adakah keinginan di hati kita untuk
menjadi pribadi dengan pradigma qur’ani

7
DAFTAR PUSTAKA

Faisal Rosidin, M., Basori Alwi, D., & Mahfudhoh, S. (2014). Al-Qur’an

Hadis. Kementerian Agama Republik Indonesia.

Mahfud, C., Khairunisa, A., Prasetyo, A., Bayu, E., & Alfreda, M. (2021). Al-

Tadzkiyyah: Urgensi Membangun Paradigma Qur’ani Mahasiswa

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Di Era Digital.

Anda mungkin juga menyukai