Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AIK IV

“PARADIGMA ISLAM TENTANG PGSD”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Al Islam Dan


Kemuhammadiyahan IV

Dosen Pengampu : Nurmin Aminu, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun Oleh:

Kelompok 8

1. Nurmin (032001396)
2. Shylmi Fista Sari (032101140)
3. Rezki Eka Saputri (032101404)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Paradigma Islam Tentang Ilmu PGSD ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dosen pada Al Islam dan
Kemuhammadiyahan IV. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Paradigma Ilmu tentang Disiplin bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurmin Aminu,


S.Pd., M.Pd. selaku dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan IV yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Baubau, 4 Juni 2023

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................

A. Latar Belakang .....................................................................


B. Rumusan Masalah................................................................
C. Tujuan Penulisan ................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................

A. Hakekat Ilmu Pgsd...............................................................


B. Keutamaan Pgsd ..................................................................
C. Teori – Teori Ilmu Pgsd.......................................................
D. Ayat- Ayat Al- Qur’an Dan Hadist Relavan .......................

BAB III PENUTUP ...........................................................................

A. Kesimpulan ..........................................................................
B. Saran ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam adalah agama yang dianut milyaran manusia di seluruh


dunia, agama ini merupakan way of life yang menjamin kebahagiaan
hidup pemeluknya di dunia dan akhirat kelak. Ia mempunyai satu sendi
utama yang esensial: berfungsi memberi petunjuk ke jalan yang sebaik-
baiknya. Allah berfirman,

” Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk menuju jalan


yang sebaik-baiknya.” (QS. 17:9).

Kita yakini sepenuh hati, bahwa konsep apapun di dalam Islam


akan membawa pada kemaslahatan hidup di dunia dan jaminan
kebahagiaan di akhirat, termasuk konsep Pendidikan.

Berbicara tentang paradigma, tidak terlepas dari aspek


epistemologi, dalam filsafat ilmu yang disebut juga dengan istilah teori
pengetahuan. Epistemologi memiliki obyek telaah yang bersifat
penjelas atas proses terbentuknya ilmu pengetahuan yang
memunculkan pertanyaan-pertanyaan utama seperti; Bagaimana
sesuatu itu datang? Bagaimana kita mengetahuinya? Bagaimana
membedakannya dengan yang lain? Dan sebagainya. Pertanyaan-
pertanyaan semacam ini adalah bentuk penegasan tentang hubungan
sesuatu dengan situasi dan kondisi , serta ruang dan waktu.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana hakekat ilmu PGSD?


2. Keutamaan PGSD?
3. Apa teori-teori ilmu PGSD?
4. Apasaja kah ayat Al-Quran dan Hadis yang relevan!

C. TUJUAN PENULISAN

1. Agar memahami hakekat ilmu PGSD.


2. Agar memahami keutamaan PGSD.
3. Agar memahami teori-teori ilmu PGSD.
4. Agar memahami ayat Al-Quran dan Hadis yang relevan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Ilmu PGSD

Hakekat pendidikan Islam adalah “usaha orang dewasa muslim


yang bertaqwa secara sadar mengarahkan dan membimbing
pertumbuhan serta perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak
didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan
perkembangannya.” Al-Qur'an dan Sunnah Rasul merupakan sumber
ajaran Islam, maka pendidikan Islam pada hakekatnya tidak boleh
lepas dari kedua sumber tersebut. Dalam kedua sumber tersebut
pendidikan lebih dikenal dengan istilah-istilah yang pengertiannya
terkait dengan pendidikan, yaitu at-Tarbiyah.

Pendidikan atau at-tarbiyah menurut pandangan Islam adalah


bagian dari tugas manusia sebagai Khalifah Allah di bumi. Allah adalah
Rabb al-’Alamin juga Rabb al-Nas. Tuhan adalah “yang mendidik
makhluk alamiah dan juga yang mendidik manusia.” Sebagai
khalifah Allah, manusia mendapat kuasa dan limpahan wewenang dari
Allah untuk melaksanakan pendidikan terhadap alam seisinya dan
manusia, oleh karenanya dalam konteks masalah ini manusialah
yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan tersebut.

Pendidikan secara teoritis mengandung pengertian memberi


makan kepada jiwa seseorang sehingga mendapatkan kepuasan
rohaniah. Pendidikan bila ingin diarahkan kepada pertumbuhan yang
sesuai dengan ajaran Islam, maka harus berproses melalui kelembagaan

3
maupun melalui sistem kurikuler yang berpedoman pada syari’at Islam.
Syariat Islam “tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau
diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan.” Dari
satu segi, kita melihat bahwa pendidikan Islam itu banyak ditujukan
kepada kebaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal
perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Di sisi
lain, pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja tapi juga praktis.
Ajaran Islam juga tidak memisahkan antara iman dan amal sholeh.

B. Keutamaan PGSD

Agama Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, dan


tidak terikat oleh waktu dan tempat. Bahkan, ayat pertama yang
turun kepada Rasulullah SAW saat menjadi nabi adalah salam surat
Al-‘Alaq yang memiliki arti ‘Bacalah.’ (QS Al’alaq: 1). Hal ini
menunjukkan bahwa kedudukan ilmu dalam Islam begitu mulia. Ini
juga mendapat peratian dari Rasulullah SAW yang dalam salah satu
hadis pernah bersabda: “Barangsiapa yang menginginkan urusan dunia,
maka wajiblah baginya berilmu. Dan barangsiapa yang ingin urusan
akhirat (selamat di akhirat) maka wajiblah ia memiliki ilmu juga. Dan
barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah ia
memiliki ilmu tentangnya juga.” (HR Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, ada keutamaan menuntut ilmu bagi orang


yang mengerjakannya. Karena hal tersebut merupakan amalan yang
mulia, tentu juga terkandung adab menuntut ilmu yang harus dijaga

4
agar ilmu yang didapat menjadi berkah dan bermanfaat bukan hanya
untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama.

C. Teori- Teori Ilmu PGSD

Teori merupakan landasan awal dalam melaksanakan praktek.


Dalam teori pendidikan hadirnya teori dapat memberikan stimulus dan
pijakan dalam menentukan kurikulum, proses belajar mengajar dan
tujuan pendidikan yang akan dicapai. Berbagai teori dikembangkan
dalam dunia pendidikan mulai dari teori nativisme, teori empirisme dan
teori konvergensi, dalam pelaksanaannya masih terjadi perdebatan
dalam memaknai dan melaksanakan berbagai teori tersebut, karena
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dan teori yang
berkembang saat ini harus disesuaikan dengan kondisi riil dunia
pendidikan, Sehingga sampai saat ini dari teori tersebut masih belum
menjawab permasalahan kualitas pendidikan.

Hadirnya Al-Qur’an menurut Edward Gibbon (1737-1794)


seorang ahli sejarah kebangsaan Inggris merupakan sebuah kitab
kemajuan, kitab kenegaraan, perdagangan, peradilan, dan undang-
undang kemiliteran dalam Islam. Selain itu kandungan isi Al-Qur’an
juga menjelaskan mengenai ibadah, ketauhidan dan muamalah.
Kandungan Al-Qur’an yang komprehensif dapat menjadi
sumbangsih bagi perkembangan teori pendidikan khususnya.

Berkaitan dengan pendidikan, Al-Qur’an mengandung dua


unsur pembelajaran, pertama materi pembelajaran di dalamnya harus
berisi materi tauhid, ini bertujuan agar setiap individu mengetahui akan
keesaan Allah swt, dan mengetahui pencipta alam raya serta penciptaan

5
ilmu yang terkandung di alam raya, kedua risalah Ilahiyah, yang
disampaikan kepadasetiap rasul untuk dsampaikan kepada umat dalam
bentuk tauhid, ibadah dan muamalah.

Modawi berpendapat bahwa untuk menemukan teori-teori


dalam Al-Qur’an diperlukan ketajaman tafsir dan kaidah ilmu yang
berkaitan dengan Al-Qur’an. Di samping itu untuk mencapai
kesempurnaan teori diharapkan dapat menjawab permasalahan dan
lingkup kehidupan yang berkaitan dengan kekinian. Metode yang
digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan metode kualitatif
yang bersumber dari berbagi buku yang berkaitan dengan
permasalahan di atas. Adapun pendekatan metode penafsiran Al-
qur’an menggunakan metode tematik, karena metode ini dapat
mengkaji problem kontemporer. Dengan berlandaskan Al-Qur’an dan
Hadits sebagai pijakan dalam membuat teori diharapkan dapat
menciptakan sistem dan kurikulum pendidikan yang berpijak pada
tauhid, akhlak, ibadah dan hubungan sosial sehingga dapat menciptakan
pribadi paripurna (Ulu al-Bab).

D. Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Hadist Yang Relavan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan,


dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak.

Dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat Al-Qur’an tentang


pendidikan, berikut beberapa di antaranya:

6
َ
◌ۡ ٣ ‫ َ ۡﺭﻗﭑ ۡﺃ َﻙﱡ َﺑ َﺭﻭ ُ َﻣ ۡﺮﻙَ ۡ◌ﻷٱ‬٢ ‫ﻖ َﻠﻋ‬ َ ٍ ‫ﻥﻣ‬ ِ ‫ﻖ َﻠﺧ َ ٰﻧ‬
ِ ۡ ‫ﺴﻦ ۡ◌ﻹٱ‬ َ َ C‫ﺃَ ۡﺭﻗﭑ ِﻢۡ ﺳ ِﭑﺑ َ ِّﻙ َﺑﺭ ِﻳﺬﱠ‬
َ َ ١ ‫ﻖ َﻠﺧ‬
‫ﺴﻦ ۡ◌ﻹٱ ﺎ َﻣ ۡ َﻢﻝ ۡ َﻢ ۡﻠﻋَﻲ‬ َ
ِ ‫ ﻉ◌َ َﱠﻢﻝ َ ٰﻧ‬٤ ‫ َﱠﻢ َﻠﻋ ِ َﻢ َﻠ ۡﻘﻝ ِﭑﺑ‬C‫ِﻳﺬﱠ‬

Artinya: 1) “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang


menciptakan 2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah 3)
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah 4) Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam 5) Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.”

 Surat Al-Mujadalah ayat 11

ُ‫ ﱠ‬C‫ﺍﻭﻥَ ﻣﺍَء َﻧ ِﻴ ﱠﺬ‬


ُ ْ ‫ﻛﻦﻣ‬
ِ ‫ َﻭ ۡ ُﻢ‬C‫ﺗﻮﺃ َﻧ ِﻴﺬﱠ‬
ُ ‫ﺍﻭ‬ َ ٰ ٖۚ َ◌‫ٱ ِﻋ َۡﻔ َﺮﻱ‬
ُ ْ b‫ َﺭﺩ َﻢۡ ِﻠ ۡﻋ‬‫ﺖﺟ‬

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman


di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat.”

 Surah Shad ayat 29

ُ ْ ‫ﺏﻣ َ ۡﻛ َﻴ ِﻺ ُ ٰ َﻫ ۡﻨ َﻠﺰ َﻧﺄ ٌ ٰﺑَ ِﺘﻚ ِ ٰﺑَ ۡﺒﻞ َۡ◌ﻷٱ‬


ْ ‫ﺍﻭ‬
َ◌‫ﻟ ُﻮﺃ َﺭﱠﻙ‬ ُ ‫ﻛ ٰ ََﺮ‬ٞ ‫ﺫَﺗَ ِﻴ َﻠﻮۦِ ِﻫ ٰﺘَﻴﺎَء ْﺍ ُٓﻭﺭﱠ ﱠﺑ َﺩ ِّﻳﻞ‬

Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan


kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan
ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran.”

7
 Surah At-Taubah ayat 122

ِ ‫ﺓَ ِﻓ ٓﺊﺎ َﻁ ۡ ُﻢ ۡﻫ ِّﻦﻣ‬ٞ ‫ َﻥﺎ َﻙ ﺎ َ َﻣﻭ َﺗَ ِّﻴﻞ‬b‫ﻥ ۡﻣﺅ ُۡﻣ‬ ُ َ ‫ﺍﻭ ِﺭﻓ َﻨ ِﻴﻞ‬
ِ ‫ﻧﻮ‬ ُ ْ ‫ﻑﺎ َﻙ‬ ٓ ‫ﻥﻣ َ َﺭ َﻓﻦ َ ۡﻻ َﻭ َﻠﻑ ۚٗﺓﱠ‬
ِ ‫ﻟُﻚ‬ ِّ ‫ﻑ‬
ٖ ‫ﻉ َﺟﺭ ﺍَﺫِﺇ‬ َ ‫ﻧﻮ َﺭ ۡﺫ َﺣﻲ ۡ ُﻢﻩﱠ َﻠﻋَﻞ ۡ ِﻢ ۡﻫ َﻴ ِﻺ ْﺍ ُٓﻭ‬
ُ َ ‫ﻟَﻮ ۡ ُﻢ َﻩ ۡﻣ َﻭﻕ ْﺍﻭ ُ ِﺭﺫﻧُﻲ‬ ِ ◌ِ ‫ﺍﻭﻩﱠ َﻘﻑ‬ ُ ْ ‫ ِﻳﻒ‬C‫ﺓَ ۡﻗﺮﻧ ِّﻴﺪ‬

Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya


(ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan
di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”

 Surah Thaha ayat 114

‫ٗﺎﻡۡ ِﻠﻋ ِﻳ ۡﻨﺪِﺯ ِّﺏﱠﺭﻟُ َﻘﻮ‬

Artinya: “dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku


ilmu pengetahuan.”

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Paradigma adalah cara masing-masing orang memandang dunia,


yang belum tentu cocok dengan kenyataan. Paradigma adalah
petanya, bukan wilayahnya. Paradigma adalah lensa kita, lewat
mana kita lihat segalanya, yang terbentuk oleh cara kita dibesarkan,
pengalaman, serta pilihan-pilihan.

Islam yang memiliki sifat universal dan kosmopolit tak


terbantahkan untuk bisa merambah ke ranah kehidupan apa pun,
termasuk dalam ranah pendidikan. Ketika Islam dijadikan
Paradigma Ilmu Pendidikan paling tidak berpijak pada tiga alasan

a. Ilmu Pendidikan sebagai ilmu humaniora tergolong ilmu


normatif, karena ia terkait oleh norma-norma tertentu.
Pada taraf ini, nilai-nilai Islam sangat berkompeten untuk
dijadikan norma dalam Ilmu Pendidikan.
b. Dalam menganalisis masalah pendidikan, para ahli selama
ini cenderung mengambil teori-teori dan falsafah
Pendidikan Barat. Falsafah Pendidikan Barat lebih
bercorak sekuler yang memisahkan berbagai dimensi
kehidupan. Sedangkan masyarakat Indonesia lebih bersifat
religius. Atas dasar itu, nilai-nilai ideal Islam sangat

9
memungkinkan untuk dijadikan acuan dalam mengkaji
fenomena kependidikan.
c. Dengan menjadikan Islam sebagai Paradigma, maka
keberadaan Ilmu Pendidikan memiliki ruh yang dapat
menggerakkan kehidupan spiritual dan kehidupan yang
hakiki. Tanpa ruh ini berarti pendidikan telah
kehilangan ideologinya.

Tak terbantahkan lagi bahwa Islam adalah agama yang


sempurna. Segala aspek kehidupan manusia di atur di dalamnya. Tak
terkecuali masalah pendidikan. Pendidikan di dalam Islam, diarahkan
untuk memanusiakan manusia, dengan bahasa lain untuk
mengembalikan manusia kepada fitrahnya. Manusia adalah makhluk
yang taat, tunduk patuh kepada aturan, selalu condong kepada
kebenaran. Maka jelas di sini bahwa ketika Islam dijadikan paradigma
Ilmu Pendidikan, produk dari pendidikan itu sendiri akan sesuai dengan
nilai-nilai Islam.

B. Saran

Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat memperoleh


pengetahuan yang lebih luas tentang Paradigma Islam Terhadap PGSD,
dan masih banyak kekurangan terutama pada referensi kami yang
minim ini maka dari itu mohon kritik dan saran yang membangun bagi
penulis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Efriyanti, Konsep Pendidikan Hadbori, http://iainsalatiga.ac.id


Hadhari, Jurnal Penelitian, Vol. 11, No. 1, Febriari 2017
Mansur, http://menzour.blogspot.com/2018/05/makalah-paradigma-
ilmu-pendidikan-islam.html

11

Anda mungkin juga menyukai