Di Susun Oleh :
M. Zainuddin Ikhsan Nugraha (202601940)
Nur Kholifah (202601952)
Fatimatuz Zahro’ (202601946)
Ayu Qolbiani (202601949)
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia hidup di dunia ini dalam keadaan buta, buta mata karena meski terlihat dia
membuka mata tapi tidak sama sekali faham apa yang terjadi dengan kenyataan hidup, untuk
bisa mengetahui hakikat hidup yang sebenarnya manusia membutuhkan banyak pengarahan,
pendidikan mulai dari lahir sampai dia mati karena pendidikan dalam kehidupan itu tidaklah
ada batasnya, maka dari itu pendidikan itu penting, untuk mengetahui apa tujuan dan akan
kemana nanti setelah hidup ini berakhir.
Dalam berpendidikan manusia tidaklah langsung bisa menangkap apa itu pendidikan
yang sebenarnya, tapi masih membutuhkan banyak sistem, teori, dan berbagai banyak
macam sarana penting lainya dalam menuntaskan makna pendidikan dalan kehidupan,
dalam berbagai pendidikan yang ada pastilah mempunyai kurikulum tersendiri untuk bisa
mengetahui rancangan seperti apa pendidikan yang akan di ajarkan dalam pendidikan itu,
dan untuk mempermudah rancangan itu maka di perlukannya sebuah alat atau media agar
nantinya tidak hanya tinggal teori dalam menjalankan berbagai keinginan dalam dunia
pendidikan.
Maka dari itu kami menyusun makalah ini dengan tujuan untuk membrikan sedikit
penjelasan tentang Pengertian, Konsep dasar, dan Ruang lingkup.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari pendidikan Islam ?
2. Bagaimana Konsep Dasar Pendidikan Islam ?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Pendidikan Islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Pendidikan Islam.
2. Mengetahui Konsep Dasar Pendidikan Islam.
3. Mengetahui Ruang Lingkup Pendidikan Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam
1. Pengertian secara Etimologi.
a) Tarbiyah.
Istilah ini diambil dari kata rabba-yarbu-tarbiyah yang berarti “Tumbuh dan
berkembang”.
b) Ta’lim.
Diambil dari kata “allama-yu’allimu-ta’ilmi”, diartika sebagai pengajaran.
c) Ta’dib.
Lazimnya diterjemahkan dengan pendidikan sopan santun, akhlak, adab,
budi pekerti.
2. Penegertian secara Termynologi.
a) Muhammad S.A Ibrahimi (Bangladesh) : “ Pendidikan Islam adalah suatu sistem
pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai
dengan ideologi islam, sehingga dapat dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya
sesuai dengan ajaran islam.”
b) Omar Muhammad al-Toumi : “Pendidikan Islam adalah proses merubah tingkah
laku individu dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai
profesi dalam masyarakat.”
B. Konsep Dasar Pendidikan Islam
1 Dja’far Siddik, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Medan: Cita Pustaka, 2011) hal. 1
2 Dja’far Siddik, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Medan: IAIN Press, 2015) hal. 1
3
nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh fakta antara lain :
Nabi Muhammad Saw dilahirkan pada Tahun Gajah di Kota Mekkah. Konsep adalah segala yang
berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul segala hasil pemikiran dan penelitian,
meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, dan inti/isi dan sebagainya. Contohnya antara
lain, Filsafat pendidikan Islam hanya memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat filosofis saja. Sedangkan prinsip merupakan hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi
terpenting, meliputi dalil, rumus, adigium, postulat, paradigma, dan teorema. Contohnya,
Seorang Muslim yang sedang musyafir diperkenankan untuk tidak berpuasa dan mengganti
puasanya sebanyak yang ditinggalkan pada hari yang lain sebanyak hari puasa yang
ditinggalkannya. Nilai atau sikap yang dimaksudkan adalah hasil transinternalisasi dari aspek
sikap, misalnya, nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong. Contohnya, bahwa nilai-nilai
pendidikan pada ibadah puasa dalam kehidupan sehari-hari merupakan cerminan dalam bentuk
sikap yang dapat merasakan dan peduli terhadap penderitaan orang miskin yang memerlukan
uluran bantuan. Prosedur adalah langkah-langkah sistematis atau berutan (tertib) dalam
mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contohnya adalah praktik ibadah shalat
yang dimuali dengan nilai dan diakhiri dengan salam.
Kelima hal diatas menjadi penelaah dan pengkajian dalam ilmu pendidikan Islam. Akan
tetapi, disebabkan ilmu mendidik juga membahas operasionalisasi atau prosedur pendidikan,
maka ilmu mendidik merupakan bagian ilmu pendidikan.
Akan halnya Ilmu pendidikan Islam adalah disiplin ilmu pendidikan yang berlandaskan
ajaran islam, yang teori dan konsep-konsepnya digali dan dikembangkan melalui pemikiran dan
penelitian ilmiah berdasarkan tuntunan dan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah. Al-Qur’an bukan
buku pendidikan, tetapi sesuai dengan tujuan dan fungsinnya sebagaimana dalam firman Allah
Swt QS An-Nahl [16] : 89
َ ََوي َ ْو َم ن َ ْب َع ُث يِف لُك ِ ّ ُأ َّم ٍة َشهِيدً ا عَلَهْي ِ ْم ِم ْن َأنْ ُف ِسه ِْم ۖ َو ِجْئنَا ب َِك َشهِيدً ا عَىَل ٰ َهٰ ُؤ اَل ِء ۚ َونَ َّزلْنَا عَلَ ْي َك ْال ِكت
اب ِتبْ َيااًن ِللُك ِّ يَش ْ ٍء َوهُدً ى
َو َرمْح َ ًة َوبُرْش َ ٰى ِللْ ُم ْس ِل ِم َٰني
Artinya: (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi
atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas
4
seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Pada ayat tersebut terdapat kalimat “tibyan li kulli sya’i” yang artinya menjelaskan segala
sesuatu, maka sekurang-kurangnya terdapat di dalamnya petunjuk mengenai pendidikan. Karena
itulah para ulama menjadikan Ijtihad guna menggali dan mengembangkan teori-teori pendidikan
Islam, yang pada akhirnya melahirkan teori dan konsep ilmu pendidikan Islam.
Ilmu pendidikan Islam tidak dapat disebut sebagai filsafat pendidikan Islam atua cabang
filsafat pendidikan Islam. Karakteristik dan sifat Ilmu pendidikan Islam ditegakkan atas dasar
prinsip keilmuan sebagaimana displin ilmu lainnya yang memiliki obyek yang jelas, logis,
memiliki struktur yang sistematis, memiliki metode yang spesifik serta memiliki evidensi
empirik yang secara kumulatif akan terus berkembang.
Memang dalam hal tertentu, ilmu pendidikan Islam terlihat identik dengan filsafat
pendidikan Islam, karena di dalam ilmu pendidikan Islam dipersoalkan juga mengenai hal-hal
yang bersifat fundasional, terutama mengenai konsep pendidikan sebagai bagian dari ilmu
teoritisnya. Hal tersebut dalam filsafat pendidikan Islam sesuai dengan sifatnya yang
mempelajari sesuatu secara radikal dan sehakiki mungkin.
Menurut Usiono, filsafat pendidikan Islam merupakan segala prinsip dasar dan konsep
yang fundamental yang dituangkan dalam sekumpulan upaya tindakan dan perkataan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengembangkan segala potensi dan aspek peserta didik yang
berpedoman kepada Al-Quran dan Hadis untuk mewujudkan tugas dan fungsi manusia di bumi
ini sebagai hamba dan khalifah Allah swt.3
Mulkham memberikan pengertian filsafat pendidikan Islam adalah suatu analisis atau
pemikiran rasional yang dilakukan secara kritis, radikal, sistematis dan metodologis untuk
memperoleh pengetahuan mengenai hakikat pendidikan Islam. 4 Dan menurut Salminawati
filsafat pendidikan Islam adalah suatu kajian filosofis mengenai masalah yang terdapat dalam
kegiatan pendidikan yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber primer, dan
pendapat para ahli khususnya filosof Muslim sebagai sumber skunder.5
5
Dari pengertian filsafat diatas, dapat diketahui hal yang membedakan filsafat pendidikan
Islam dengan ilmu pendidikan Islam adalah bahwa filsafat pendidikan Islam hanya memberikan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang bersifat filosofis saja dengan kemampuan
berargumentasi secara logis, tanpa mempersoalkan evidensi empiriknya. Sedangkan ilmu
pendidikan Islam hanya akan memberi jawaban atas pertanyaan yang bersifat teoritis dan
konsepsional dengan tetap memperhatikan evidensi empiriknya. Dan pada filsafat pendidikan
Islam tidak mempermasalahkan bagaimana perencanaan dan operasionalnya, sedangkan ilmu
pendidikan Islam masih meneruskan pembahasan mengenai kemungkinan teori itu bisa
dilaksanakan atau tidak pada kondisi dan situasi tertentu.6
6 Dja’far Siddik, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Medan: Cita Pustaka, 2011) hal. 2
6
Pendidikan sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Karena
didalamnya banyak segi-segi atau pihak yang ikut terlibat baik langsung maupun tidak langsung.
Adapun segi-segi dan pihak yang terlibat dalam pendidikan islam sekaligus menjadi ruang
lingkup pendidikan Islam adalah :7
` Secara singkat dapat dikatakan sebagai subjek pelaksana proses pendidikan. Pendidik
akan dapat membawa suatu pendidikan pada baik dan buruknya, sehingga peranan pendidik
dalam keberhasilan pendidikan sangat menentukan.
Yaitu bahan bahan atau pengalaman pendidikan, yang sudah tersusun secara sistematis
dan terstruktur untuk disampaikan dalam proses pendidikan kepada peserta didik.
7
Yaitu cara dan pendekatan yang dirasa paling tepat dan sesuai dalam pendidikan untuk
menyampaikan bahan dan materi pendidikan kepada peserta didik. Metode digunakan untuk
mengolah, menyusun, dan menyajikan materi pendidikan, supaya materi dapat dengan mudah
diterima dan ditangkap oleh peserta didik sesuai dengan karateristik dan tahapan peserta didik.8
Yaitu cara cara yang digunakan untuk menilai hasil pendidikan yang sudah dilakukan.
Pada pendidikan islam, umumnya tujuan tidak semuanya dapat dicapai seketika dan sekaligus,
melainkan melalui proses dan tahapan tertentu. Dengan evaluasi, pendidikan dapat dilanjutkan
pada jenjang yang lebih tinggi, namun harus melihat apakah sebuah tujuan yang sudah
ditargetkan pada suatu tahap atau fase sudah tercapai dan terlaksana.
Yaitu alat alat yang digunakan selama proses pendidikan dilaksanakan, agar tujuan
pendidikan dapat tercapai secara tepat.
Yaitu keadaan keadaan dan tempat tempat yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan
serta keberhasilan suatu pendidikan.
8 Soleha dan Rada. Ilmu Pendidikan Islam.( Bandung: Alfabeta, 2011 )hlm. 24-31.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu pendidikan Islam adalah disiplin ilmu pendidikan yang berlandaskan ajaran islam, yang
teori dan konsep-konsepnya digali dan dikembangkan melalui pemikiran dan penelitian ilmiah
berdasarkan tuntunan dan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah. Al-Qur’an bukan buku pendidikan,
tetapi sesuai dengan tujuan dan fungsinnya.
Ilmu pendidikan Islam tidak dapat disebut sebagai filsafat pendidikan Islam atua cabang
filsafat pendidikan Islam. Karakteristik dan sifat Ilmu pendidikan Islam ditegakkan atas dasar
prinsip keilmuan sebagaimana displin ilmu lainnya yang memiliki obyek yang jelas, logis,
memiliki struktur yang sistematis, memiliki metode yang spesifik serta memiliki evidensi
empirik yang secara kumulatif akan terus berkembang.
Adapun yang menjadi ruang lingkup atau wilayah kajian ilmu pendidikan dapat dibedakan
berdasarkan aspek kajian teoritis dan praktisnya. Secara teoritis, ilmu pendidikan Islam berusaha
menyusun dan menetapkan teori, konsep dan asumsi-asumsi
Pendidikan yang berkenaan dengan subyek pendidikan berikut unsur dan komponennya agar
senantiasa relevan dengan tuntunan Islam. Dari segi praktisnya, ilmu pendidikan Islam berusaha
memberikan petunjuk bagaimana semestinya melaksanakan pendidikan yang sesuai dengan
petunjuk ajaran Islam, baik struktural maupun operasionalnya.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.Untuk itu penulis menyarankan kepada
pembaca untuk memberikan sumbangan saran serta kritikan dalam memperbaiki makalah penulis
untuk yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA
Siddik, Dja’far. 2015. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Medan : Iain Press
10