Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, makalah “Pengertian


dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam” dapat saya selesaikan sebagaimana
semampu saya. Shalawat dan salam tak lupa kita kirimkan kepada baginda rasulullah
saw sebagai suri teladan yang patut kita contoh.

Dimana makalah ini saya susun sebagai tugas dari Dosen Pembimbing.
Makalah ini membahas tentang Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Islam. Agar mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-sehari.

Ucapan terimah kasih saya haturkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini, yang telah memberikan sumbansinya sehingga makalah bisa
diselesaikan. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan dampak positif
bagi mahasiswa bukan saja dari segi kulit dan kertasnya tapi terutama pesan-
pesannya.

Surabaya , 20 Februari 2024

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. 1


DAFTAR ISI ……………………………………………………………... 2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………... 3
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………. 3
1.3 Tujuan ………………………………………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….. 4
2.1 Pengertian Filsafat Pendidikan Islam ……………………………… 4
2.2 Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam……………………......... 8

BAB III PENUTUP……………………………………………………….. 10


3.1 Kesimpulan………………………………………………………... 10
3.2 Saran………………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia pendidikan islam di Indonesia khususnya,dan dunia islam pada


umumnya masih dihadapkan pada berbagai persoalan mulai dari soal rumusan tujuan
pendidikan yang kurang sejalan dengan tuntutan masyarakat,sampai kepada
persoalan guru metode,kurikulum dan sebagainya. Penataran guru, pelatiahan tenaga
pengelola pendidikan dan lain sebagainya harus dilakukan,namun masalah
pendidikan terus bermunculan.
Upaya untuk memperbaiki kondisi kependidikan yang demikian itu
tampaknya perlu dilacak pada akar permasalahannya yang bertumpu pada pemikiran
filosofis. Filsafat pendidikan islam secara umum akan mengkaji berbagai masalah
yang terdapat dalam bidang pendidikan,mulai dari visi misi,dan tujuan
pendidikan,dasar-dasar dan asas-asas pendidikan islam,konsep manusia,guru,anak
didik,kurikulum,dan metode sampai dengan evaluasi dalam pendidikan secara
filosofis. Pendidikan islam masih belum menemukan format dan bentuknya yang
khas sesuai dengan agama islam hal ini selain karena banyaknya konsep pendidikan
yang ditawarkan para ahli yang belum jelas keislamannya,juga karena belum banyak
pakar pendidikan islam yang merancang pendidikan islam secara seksama.
Dengan demikian dalam makalah ini akan dibahas lebih rinci tentang
pengertian,ruang lingkup dan kegunaan filsafat pendidikan Islam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan filsafat, pendidikan dan Islam?
2. Apakah ruang lingkup filsafat pendidikan islam?
1.3 Tujuan

· Agar mahasiswa dapat memahami pengertian Filsafat Pendidikan Islam dan


Ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam.Ketika kita telah mempelajari materi
tersebut maka kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari

3
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Filsafat,Pendidikan dan Islam

Filsafat Pendidikan Islam mengandung 3 (tiga) komponen kata, yaitu filsafat,


pendidikan dan Islam. Untuk memahami pengertian Filsafat Pendidikan Islam akan
lebih baik jika dimulai dari memahami makna masing-masing komponen kata untuk
selanjutnya secara menyeluruh dari keterpaduan ketiga kata tadi dengan kerangka
pikir sebagai berikut: Filsafat menurut Sutan Zanti Arbi (1988) berasal dari kata
benda Yunani Kuno philosophia yang secara harpiah bermakna “kecintaan akan
kearifan”.makna kearifan melebihi pengetahuan, karena kearifan mengharuskan
adanya pengetahuan dan dalam kearifan terdapat ketajaman dan kedalaman.
Sedangkan John S. Brubacher (1962) berpendapat filsafat dari kata Yunani filos dan
sofia yang berarti “cinta kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan”. (Syar’I,2005)
Secara istilah, filsafat mengandung banyak pengertian sesuai sudut pandang
para ahli bersangkutan, diantaranya:
a. Mohammad Noor Syam (1986) merumuskan pengertian filsafat sebagai
aktifitas berfikir murni atau kegiatan akal manusia dalam usaha mengerti secara
mendalam segala sesuatu.
b. Menurut Hasbullah Bakry (dalam Prasetya, 1997) filsafat adalah ilmu yang
menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta
dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu
seharusnya setelah mengetahui pengetahuan itu. (Syar’I,2005)
Kajian dan telaah filsafat memang sangat luas, karena itu filsafat merupakan
sumber pengetahuan. Namun paling tidak, ada 2 hal pokok yang dapat kita mengerti
dari istilah filsafat, yaitu : Pertama, aktivitas berfikir manusia secara menyeluruh,
mendalam dan spekulatif terhadap sesuatau baik mengenai ketuhanan, alam semesta
maupun manusia itu sendiri guna menemukan jawaban hakikat sesuatu itu. Kedua,
ilmu pengetahuan yang mengkaji, menelaah atau menyelidiki hakikat sesuatu yang
berhubungan dengan ketuhanan, manusia dan alam semesta secara menyeluruh,

4
mendalam dan spekulatif dalam rangka memperoleh jawaban tentang hakikat sesuatu
itu yang akhirnya temuan itu menjadi pengetahuan. (Syar’I,2005)
Pendidikan adalah ikhtiar atau usaha manusia dewasa untuk mendewasakan
peserta didik agar menjadi manusia mandiri dan bertanggung jawab baik terhadap
dirinya maupun segala sesuatu di luar dirinya, orang lain, hewan dan sebagainya.
Ikhtiar mendewasakan mengandung makna sangat luas, transfer pengetahuan dan
keterampilan, bimbingan dan arahan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan
pembinaan kepribadian, sikap moral dan sebagainya. Demikian pula peserta didik,
tidak hanya diartikan manusia muda yang sedang tumbuh dan berkembang secara
biologis dan psikologis tetapi manusia dewasa yang sedang mempelajari
pengetahuan dan keterampilan tertentu guna memperkaya kemampuan, pengetahuan
dan keterampilan dirinya juga dikualifikasikan sebagai peserta didik.
Menurut Hadari Nawawi (1988), menyatakan bahwa pendidikan sebagai
usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, baik di
dalam maupun di luar sekolah. Menurut Harun Nasution (1979) adalah segala agama
yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad
SAW sebagai Rasul. Islam adalah agama yang seluruh ajarannya bersumber dari Al-
Qur’an dan Al-Hadis dalam rangka mengatur dan menuntun kehidupan manusia
dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia dan dengan alam semesta.
(Syar’I,2005)
Islam akan dilihat dari dua sudut pengertian. Pertama dari makna kata
(etimologi). Kedua dari kata islam sebagai agama Allah (din Allah). Melalui kedua
pendekatan ini diharapkan akan lebih mempermudah pemahaman terhadap hubungan
antara islam sebagai agama, sebagai system nilai, dan juga sebagai pandangan hidup.
Secara etimologis, Islam memiliki sejumlah derivasi (kata turunan), antara
lain: (Jalaludin,2011)
1. Aslama, yang berarti menyerahkan diri, taat, tunduk, dan patuh sepenuhnya.
2. Salima,berarti selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari cacat atau
cela.
3. Salam, berarti damai, aman,dan tentram.
4. Sullam, yang artinya tangga (alat bantu untuk naik ke atas).

5
Berdasarkan pengertian etimologi ini, maka secara garis besarnya Islam
mengandung makna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah yang dibuktikan
dengan sikap taat, tunduk, dan patuh terhadap ketentuannya, guna terwujudnya suatu
yang selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari cacat atau cela dalam kondisi
damai, aman, dan tentram, serta berkualitas.
Menurut Arifin (1992), Filsafat Pendidikan Islam pada hakekatnya adalah
konsep berpikir tentang kependidikan yang bersumberkan ajaran Islam tentang
hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing
menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam, serta
mengapa manusia harus dibina menjadi hamba Allah swt. yang berkepribadian
demikian. Sarana dan upaya apa sajakah yang dapat mengantarkan pencapaian cita-
cita demikian, dan sebagainya.
Menurut Zuhairini, dkk (1955), Filsafat Pendidikan Islam adalah studi
tentang pandangan filosofis dan sistem dan aliran filsafat dalam islam terhadap
masalah-masalah kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan
dan perkembangan manusia muslim dan umat islam. Selain itu Filsafat Pendidikan
Islam mereka artikan pula sebagai penggunaan dan penerapan metode dan sistem
filsafat Islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat islam yang
selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan
umat Islam. (Maulana,2013)
Filsafat Pendidikan Islam sebagai suatu kajian filosofis mengenai berbagai
masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an
dan al-Hadis sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli khususnya filosof
muslim sebagai sumber sekunder.
Tanpa mempersoalkan apakah Filsafat Pendidikan Islam itu sebagai aktifitas
berfikir mendalam, menyeluruh dan spekulatif atau ilmu pengetahuan yang
melakukan kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif mengenai masalah-masalah
pendidikan dari sumber wahyu Allah, baik al-Qur’an maupun al-Hadis, paling tidak
terdapat 2 hal pokok yang patut diperhatikan dari pengertian Filsafat Pendidikan
Islam:
a. Kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif terhadap kandungan al-
Qur’an/al-Hadis dalam rangka merumuskan konsep dasar pendidikan islam. Artinya,

6
Filsafat Pendidikan Islam memberikan jawaban bagaimana pendidikan dapat
dilaksanakan sesuai dengan tuntunan nilai-nilai Islam. Misalnya saja ketika muncul
pertanyaan bagaimana aplikasi pendidikan Islam menghadapi peluang dan tantangan
millenium II, maka Filsafat Pendidikan Islam melakukan kajian mendalam dan
menyeluruh, sehingga melahirkan konsep pendidikan islam yang akan
diaktualisasikan di era millenium III.
b. Kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif dalam rangka mengatasi
berbagai probelam yang dihadapi pendidikan islam. Misalnya ketika suatu konsep
pendidikan islam diterapkan dan ternyata dihadapkan kepada berbagai problema,
maka ketika itu dilakukan kajian untuk mengatasi berbagi problema tadi. Aktivitas
melakukan kajian menghasilkan konsep dan prilaku mengatasi problem pendidikan
islam tersebut merupakan makna dari Filsafat Pendidikan Islam.
Sebenarnya antara kajian mendalam, menyeluruh dan spekulatif merumuskan
konsep dasar pendidikan islam dengan pikiran mengatasi problematika pendidikan
Islam sulit untuk dapat dipisahkan secara tegas, sebab ketika suatu problem
pendidikan islam dipecahkan melalui hasil sebuah kajian mendasar
menyeluruh, maka hasil tersebut sesungguhnya menjadi konsep dasar pelaksanaan
pendidikan islam selanjutnya. Sebaliknya ketika suatu rumusan pemikiran
pendidikan islam dibuat, misalnya konsep pendidikan di era globalisasi yang penuh
persaingan kualitatif maka sebetulnya konsep yang dihasilkan tadi merupakan
antisipatif menghadapi problem pendidikan islam di era millenium III yang di tandai
globalisasi informasi dan persaingan kualitatif. (Syar’I,2005)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu ilmu
yang mengkaji, mencari, menganalisa, membahas secara filosofis tentang hakikat
pendidikan islam, baik secara konseptual, maupun operasional, serta menggunakan
jasa filosofis dalam mencari alternatif paling efektif bagi pemecahan problema
pendidikan islam yang berdasar dan bersandar pada sistem kebenaran yang mutlak
yaitu al-Qur'an dan al-Hadits serta pandangan filosofis muslim sehingga dapat
memberikan perbaikan dan pengembangan terhadap pendidikan Islam.

7
2.2 Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam

Pemikiran dan kajian tentang Filsafat Pendidikan Islam menyangkut 3 hal pokok,
yaitu: penelaahan tentang filsafat, pendidikan dan penelaahan tentang islam. Karena
itu, setiap orang yang berminat dan menerjunkan diri dalam dunia Filsafat
Pendidikan Islam seharusnya memahami dan memiliki modal dasar tentang filsafat,
pendidikan dan Islam.
Kajian dan pemikiran mengenai pendidikan pada dasarnya menyangkut aspek
yang sangat luas dan menyeluruh bahkan seluruh aspek kebutuhan dan atau
kehidupan umat manusia, khususnya umat islam. Ketika dilakukan kajian dan
dirumuskan pemikiran mengenai tujuan Pendidikan Islam, maka tidak dapat
dilepaskan dari tujuan hidup umat manusia. Karena tujuan pendidikan Islam pada
hakekatnya dalam rangka mencapai tujuan hidup umat manusia, sehingga esensi
dasar tujuan pendidikan islam sebetulnya sama dengan tujuan hidup umat manusia.
Menurut Ahmad D. Marimba (1989) sesungguhnya tujuan pendidikan islam identik
dengan tujuan hidup setiap muslim.
Sebagaimana filsafat pendidikan pada umumnya, maka filsafat pendidikan
islam juga menyangkut pemikiran-pemikiran yang terkait dengan masalah
pendidikan, yakni pendidikan Islam. Filsafat pendidikan islam adalah pedoman bagi
perancang dan orang-orang yang berkerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
(Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany,1973)
Filsafat pendidikan Islam yang bertumpu pada pemikiran mengenai masalah
pendidikan tak dapat dilepaskan dari tugas dan misi kerasulan, yakni untuk
menyempurnakan akhlak. Kemudian penyempurnaan akhlak terkait pula dengan
hakikat penciptaan manusia, yakni menjadi pengabdi Allah yang setia, maka manusia
juga tak dapat melepaskan statusnya selaku khalifah Allah di muka bumi.
(Jalaludin,2011)
Filsafat pendidikan Islam pada hakikat berada pada permasalahan-
permasalahan dari ketiga factor yaitu: (1) hakikat penciptaan, (2) akhlak mulia, dan
(3) tugas khalifah yang diamatkan pada manusia. Disini terlihat, bahwa filsafat
pendidikan Islam tak dapat dilepaskan kaitannya dengan nilai-nilai ajaran Islam itu
sendiri. Menurut Khursyid Ahmad, pendidikan adalah suatu bagian yang tak dapat
dipisahkan dari kebudayaan masyarakat dan sebagai alat untuk memajukan
8
masyarakat itu sendiri. Pada dasarnya setiap system pendidikan terdiri dari
seperangkat cita-cita kemasyarakatan, norma dan nilai-nilai tertentu, dan didasarkan
pada pandangan hidup dan kebudayaan tertentu.
Dalam pandangan Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany, filsafat
pendidikan ialah pelaksanaan pandangan filsafat dan kaidah filsafat dalam
pendidikan. Titik berat filsafat pendidikan adalah pada pelaksanaan prinsip-prinsip
dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar filsafat dalam menyelesaikan
masalah-masalah pendidikan secara praktis. Dengan demikian ruang lingkup kajian
filsafat pendidikan Islam mencakup prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar
filsafat itu sendiri, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya penyelesaian
pendidikan Islam.
Selanjuatnya Omar Mohhammad al-Toumy al-Syaibany (1979),
mengemukakan lima prinsip dasar dalam kajian filsafat pendidikan Islam. Kelima
prinsip dasar tersebut mencakup: (Jlaludin,2011)
1. Pandangan Islam terhadap jagat raya.
2. Pandangan Islam terhadap manusia.
3. Pandangan Islam terhadap masyarakat.
4. Pandangan Islam terhadap pengetahuan manusia.
5. Pandangan Islam terhadap akhlak.

Ruang lingkup kajian filsafat pendidikan Islam juga meliputi masalah-


masalah yang berhubungan dengan sistem pendidikan itu sendiri. Adapun
komponen-komponen yang termasuk dalam sistem pendidikan Islam itu, antara lain
dasar yang melandasi pembentukan sistem tersebut. Lalu tujuan yang akan dicapai
oleh pendidikan Islam. Untuk mencapai tujuan dimaksud, maka perlu ada rumusan
mengenai siapa yang dididik, siapa pelaksannya, bagaimana cara penyelengaraannya,
sarana dan prasarana apa yang diperlukan, materi apa yang diberikan, bagaimana
caranya, kondisi apa yang perlu diciptakan, serta bagaimana mengukur tingkat
pencapainya. (Jalaludin,2011)
Dengan demikian ruang lingjup kajian filsafat pendidikan Islam adalah
identik dengan Islam itu sendiri. Mencakup semua aspek kehidupan manusia secara
menyeluruh yang terkait dengan maslah Pendidikan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Filsafat adalah proses perpikir yang mendalam, menyeluruh tentang
suatu gejala dan tanda yang terjadi di lingkungan hidup manusia. Kajian dan telaah
filsafat sangat luas, karena itu filsafat disebut sebagai pokok pangkalnya ilmu
pengetahuan. Pada dasarnya setiap orang memiliki filsafat tapi mungkin ia tidak
menyadari akan hal itu. Berpikir filsafat berusaha memecahkan suatu persoalan dan
memandang persoalan dari ensensinya. Pendidikan ialah usaha sadar yang dilakukan
oleh orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda atau orang yang belum bisa
berpikir secara dewasa. Melalui proses suatu pendidikan perserta didik akan bisa
berpikir secara mandiri dan diharapkan dapat terbentuk suatu karakter akhlak yang
mulia. Agama merupakan suatu kepercayaan yang dianut oleh setiap individu. Jika
kita berbicara agama maka menyangkut kebenaran, karena agama adalah kebenaran
yang paling tua. Islam merupakan agama dari Allah. Dalam Islam kita berpegang
pada Al-Qur’an dan Hadits. Dari arti kata filsafat, pedidikan, dan Islam maka dapat
disimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam adalah suatu ilmu yang mengkaji,
mencari, menganalisa, membahas secara filosofis tentang hakikat pendidikan islam,
baik secara konseptual, maupun operasional, serta menggunakan jasa filosofis dala
mencari alternatif paling efektif bagi pemecahan problema pendidikan islam yang
berdasar dan bersandar pada sistem kebenaran yang mutlak yaitu al-Qur'an dan al-
Hadits serta pandangan filosofis muslim sehingga dapat memberikan perbaikan dan
pengembangan terhadap pendidikan Islam.
Ruang lingkup kajian filsafat pendidikan Islam juga meliputi masalah-
masalah yang berhubungan dengan sistem pendidikan itu sendiri, yaitu pendidikan
Islam. Pemikiran-pemikiran mengambarkan cakupan teori mengambarkan rumusan
mengenai perserta didik, pendidik, manajemen, institusi, kurikulum, metode, alat,
evaluasi pendidikan.
3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Maka
penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, N. (2010). Filsafat Pendidikan Islam. Retrieved Oktober Jumad, 2013,


from wordpress.com:
http://nurwahidabdulloh.wordpress.com/pengetahuan/fisafat/filsafat-pendidkan-islam

Abidin, Z. (2011). pengantar filsafat barat. jakarta: rajawali press.


aL-Syaibani, O. M.-T. (1973). Falsafat Pendidikan Islam. .terj. Hasan
Laggulung.1979.Jakarta: Bulan Bintang.
Arifin, M. (1992). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Jalaludin. (2011). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Maulana. (2013, Januari). Filsafat Pendidikan Islam. Retrieved Oktober 20, 2013,
from blogspot.com: http://maulanajurnalis.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-
pendidikan-islam.html
Syar'I, A. (2005). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus.

11

Anda mungkin juga menyukai