Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM”

DosenPengampu:
Rossi Delta Fitriananah SS, M.Pd

Oleh:
Rizki Rindiyani (2323270063)

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
T.A 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tugas Pendidikan Agama
Islam ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun berdasarkan pengumpulan dari
berbagai sumber di buku dan internet, Selain itu, untuk memehuni tugas.
Dengan ini penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak dosen pengampuh.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas ini. Semoga tugas yang penulis buat dapat bermanfaat bagi
penulis pribadi maupun pihak yang membaca.
Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat
membangun dari pembaca, sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas
dan menyempurnakan tugas ini.

Bengkulu, Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam ...........................................................3
B. Kedudukan Filsafat Pendidikan Islam. .........................................................7
C. Sumber-sumber Filsafat Pendidikan Islam. .................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Keadaan Filsafat Pendidikan Islam yang diperdebatkan menjadikan
Kedudukannya juga dalam pertanyaan. Apakah ia mempunyai kontribusi
terhadap pendidikan dan juga terhadap Islam. Tetapi yang jelas bahwa dalam
pengembangan Pendidikan Islam diperlukan landasan ideal dan rasional yang
memberikan pandangan mendasar, menyeluruh dan sistematis tentang hakekat
yang ada di balik masalah pendidikan yang dihadapi. Dengan demikian Filsafat
Pendidikan menyumbangkan analisanya kepada ilmu pendidikan Islam tentang
hakekat masalah yang nyata dan rasional yang mengandung nilai-nilai dasar
yang dijadikan landasan atau petunjuk dalam proses kependidikan.
Sebagai Disiplin Ilmu Filsafat, Filsafat Pendidikan Islam mempunyai
sumber-sumber dasar pijakan yang dijadikan rujukan operasional disiplinnya.
Filsafat pendidikan ini adalah dalam lingkup Islam, maka sudah barang tentu
ia mengikuti ajaran islam dalam pembahasan masalah-amsalahnya. Ajaran dan
pendidikan islam itu sendiri bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadis, maka kita
akan mendapati keduanya sebagai rujukan utama dalam isu-isu filsafat
pendidikan Islam.
Paparan di atas memberikan sedikit gambaran tentang pengertian filsafat
pendidikan Islam, Kedudukan dan Sumbernya, tetapi gambaran tersebut masih
terbatas dan samar. Sebagai bagian dari pelaku pendidikan Islam tentunya kita
dituntut untuk mengerti seluk beluk Filsafat Pendidikan Islam untuk
kepentingan pengembangan Pendidikan Islam. Hal itu bisa kita mulai dengan
mempelajari pengertian, kedudukan dan sumber-sumbernya. Pelaku
pendidikan Islam baik apabila membaca makalah ini untuk melengkapi
khasanah pengetahuan Filsafat Pendidikan Islam. Demikianlah pendahuluan
makalah ini

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Filsafat?
2. Basgaimana Kedudukan Filsafat Islam?
3. Sumber-sumber Pendidikan filsafat

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat pendidikan Islam terbentuk dari perkataan filsafat, Pendidikan dan
Islam. Penambahan kata Islam di akhir itu untuk membedakan filsafat
pendidikan Islam dari pengertian filsafat pendidikan secara umum. Dengan
demikian filsafat pendidikanIislam mempunyai pengertian secara khusus yang
ada kaitannya dengan ajaran Islam.
Lebih jauh, Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, melihat falsafah
pendidikan adalah pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam
pengalaman manusia yang disebut pendidikan (al-Syaibany, 1979) Secara rinci
dikemukakan bahwa falsafah pendidikan merupakan usaha untuk mencari
konsep-konsep di antara gejala yang bermacam-macam meliputi : (1) proses
pendidikan sebagai rancangan yang terpadu dan menyeluruh; (2) menjelaskan
berbagai makna yang mendasar tentang segala istilah pendidikan; dan (3)
pokok-pokok yang menjadi dasar dari konsep pendidikan dalam kaitannya
dengan bidang kehidupan manusia (al-Syaibany, 1973).
Dalam masyarakat islam pendidikan islam itu merupakan ajaran-ajaran
berdasar pada wahyu, yang juga menjadi dasar dari pemikiran filsafat
pendidikan Islam. Hal ini menunjukkan falsafah pendidikan Islam yang berisi
teori umum mengenai pendidikan Islam, dibina atas dasar konsep ajaran Islam
yang termuat dalam al-Qur’an dan hadis. Hal ini sejalan dengan berfikir falsafi,
yakni mendasar, menyeluruh tentang kebenaran yang ditawarkan yaitu
kebenarah tuhan yang mutlak.
Selanjutnya banyak pakar yang mendefinisikan Filsafat Pendidikan Islam,
1. Omar Mohamad al-Toumy al-Syaibany, menurutnya bahwa filsafat
pendidikan Islam tidak lain ialah pelaksanaan pandangan filsafat dan
kaidahfilsafat dalam bidang pendidikan yang didasarkan pada ajaran
Islam.1

1
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 1997. Hal. 14.

3
Ia juga menyebutkan penjelasannya dalam bukunya Falsafah
Pendidikan Islam yang mengarah kepada pengertian Filsafat
Pendidikan Islam seperti dalam kutipan berikut : “Jika kita telah
membicarakan tentang kepentinganpembinaan falsafah pendidikan
secara umum, kita tidak menentukan jenis falsafah yang harus
menonjol pada falsafah itu. Judul atau bab yang kita bincangkan
tentang sifat-sifat falsafah dan apa yang disebut bagi falsafah ini
tentang sumber-sumber, unsure-unsur, dan syarat-syarat dari dan apa
yang akan kita sebut tentang prinsip-prinsip, kepercayaan-
kepercayaan,andaian-andaian dan premis yang menjadi asas falsafah
ini, yaitu falsafah pendidikan yang berasal dari prinsip-prinsip dan
ruh Islam. Itulah Falsafah Islam untuk pendidikan, atau disebut
filsafat pendidikan Islam”.2
2. Abudin Nata menyimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam itu
merupakansuatu kajian secara filosofis mengenai berbagai masalah
yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-
Qur’an dan hadis sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli,
khususnya para filosof muslim , sebagai sumber sekunder. Selain itu
filsafat pendidikan Islam dapat dikatakan suatu upaya menggunakan
jasa filosofis, yakni berfikir secara mendalam, sistematik, radikal,
dan universal tentang masalah- masalah pendidikan, seperti masalah
manusia (anak didik), guru, kurikulum, metode, lingkungan dengan
menggunakan al-Qur’an dan al- Hadis sebagai dasar acuannya.
Dengan demikian, filsafat pendidikan Islam secara singkat dapat
dikatakan adalah filsafat pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam
atau filsafat pendidikan yang dijiwai oleh ajaran Islam, jadi iabukan
filsafat yang bercorak liberal, bebas tanpa batas etika sebagaimana
dijumpai dalam pemikiran filsafat pada umumnya.3

2
Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany, alih bahasa oleh Hasan Langgulung, Falsafah Pendidikan
Islam; Jakarta: Bulan Bintang, 1979. Hal.37
3
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam ; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997. Hal. 15.

4
3. Jalaludin dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam, menyebutkan
bahwa Filsafat Pendidikan Islam itu merupakan hasil pemikiran para
filosof berdasarkan sumber yang berasal dari wahyu Ilahi,
sedangkan falsafah pendidikan lainnya berasal dari hasil renungan
(pemikiran) yang didasarkanatas kemampuan rasio. Hasil pemikiran
yang bersumber dari wahyu bagaimanapun memiliki kebenaran
yang mutlak, tidak tergantung pada kondisi ruang dan waktu. Seba
liknya hasil pemikiran berdasarkan rasio, sangat tergantung kepada
kondisi ruang dan waktu.
Kajian Falsafat pendidikan Islam beranjak dari kajian falsafat
pendidikan yang termuat dalam al-Qur’an dan hadis yang telah
diterapkan oleh nabi Muhammad salla Alloh ‘alaihi wa sallam
selama hanya beliau, baik selamaperiode Makkah maupun selama
Periode Madinah. Falsafat Pendidikan Islam yang lahir bersamaan
dengan turunnya wahyu pertama itu telahmeletakkan dasar kajian
kokoh, mendasar, menyeluruh serta terarah ke suatu tujuan yang
jelas, yaitu sesuai dengan tujuan ajaran islam itu sendiri.4
4. M. Arifin dalam pendahuluan buku Filsafat Pendidikan Islam
menyebutkan bahwa Filsafat Pendidikan Islam berarti memasuki
arena pemikiran yang mendasar, sistematis, logis dan menyeluruh
(universal) tentang pendidikan, yang tidak hanya dilatarbelakangi
oleh ilmu pengetahuan Agama Islam saja, melainkan menuntut
kepada kita untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan.
Selanjutnya M. Arifin menyebutkan tentang sebuah pemikiran
bercorakkankhas Islam, Filsafat Pendidikan Islam pada hakikatnya
adalah konsep berfikir tentang kependidikan yang bersumberkan
atau berlandaskan ajaran agama Islam tentang hakekat kemampuan
manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing
menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh

4
Jalaludin & Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam: Konsep dan Perkembangan pemikirannya;
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994. Hal. 3-4.

5
ajaran Islam, serta mengapa manusia harus dibina menjadi hamba
Alloh yang berkepribadian demikian.5
Dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam, Ia menyebutkan bahwa
suatu falsafah yang hanya membicarakan masalah yang menyangkut
bagaimana system pendidikan agama islam berlangsung dan
dilangsungkan di dalam Negara yang berdasarkan Islam di Negara di
mana Islam diajarkan atau dididikkan di dalam lembaga-lembaga
pendidikan yang ada dan berkembang di Negara tersebut. Oleh karena
bila hanya demikian sudah bisa dikatakan sebagai filsafat pendidikan
Islam.
Falsafah Pendidikan Islam yang kita kehendaki adalah suatu
pemikiran yang serba mendalam, mendasar, sistematis, terpadu dan
logis, menyeluruh serta universal yang tertuang atau tersusun ke dalam
suatu bentuk pemikiran atau konsepsi sebagai suatu system.
Filsafat Pendidikan Islam adalah falsafah tentang pendidikan yang
tidak dibatasi oleh lingkungan kelembagaan Islam saja atau oleh ilmu
pengetahuan dan pengalaman keislaman semata-mata, melainkan
menjangkau segala ilmu dan pengalaman yang luas seluas aspirasi
masyarakat muslim, makapandangan dasar yang dijadikan titik tolak
studinya adalah ilmu pengetahuan teoritis dan praktis dalam segala
bidang keilmuan yang berkaitan dengan masalah kependidikan yang
ada dan yang aka nada dalam masyarakat yang berkembang terus tanpa
mengalami kemandegan.
Dengan demikian, yang lebih tepat dalam melakukan studi tentang
Filsafat Pendidikan Islam ini adalah bila keduanya dapat terpenuhi
yakni segi ilmiah dapat dibenarkan dan dari segi diniyah dapat
dipertanggungjawabkan.6
Dari penjelasan dan paparan pengertian Filsafat pendidikan Islam
yang telah disebutkan oleh para pakar di atas, dapat disimpilkan bahwa

5
M.Arifin, Filsafat Pendidikan Islam; Jakarta: Bumi Aksara: 1996. Hal. Xi..
6
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam : Jakarta; Bumi Aksara, 1996. Hal. 27-31.

6
Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu kajian secara filosofis yakni
berfikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal tentang
masalah-masalah pendidikan, seperti masalah manusia (anak didik),
guru, kurikulum, metode, lingkungan , hakekat kemampuan manusia
untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia
muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam, serta
mengapa manusia harus dibina menjadi hamba Alloh yang
berkepribadian demikian yang didasarkan pada al-Qur’an dan hadis
sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnyapara filosof
muslim , sebagai sumber sekunder.

B. Kedudukan Filsafat Pendidikan Islam.


Kedudukan Filsafat Pendidikan Islam dalam Islam dan Pendidikan Islam
adalah sebagai alat atau sarana untuk memahami, dan untuk menyelasaikan
permasalahan pendidikan Islam dengan mendasarkan atas keterkaitan
hubungan antara teori dan praktek pendidikan. Karena pendidikan akan mampu
berkembang bilamana benar-benar terlibat dalam dinamika kehidupan
masyarakat.
Antara pendidikan dan masyarakat selalu terjadi interaksi (saling
mempengaruhi) atau saling mengembangkan, sehingga satu sama lain dapat
mendorong perkembangan untuk mengokohkan posisi dan fungsi serta
idealistas kehidupannya. Ia memerlukan landasan ideal dan rasional yang
memberikan pandangan mendasar, menyeluruh dan sistematis tentang hakekat
yang ada di balik masalah pendidikan yang dihadapi.
Dengan demikian filsafat pendidikan menyumbangkan analisanya kepada
ilmu pendidikan Islam tentang hakekat masalah yang nyata dan rasional yang
mengandung nilai-nilai dasar yang dijadikan landasan atau petunjuk dalam
proses pendidikan.7
Dalam masyarakat yang sedang mengalami perubahan seperti abad 21 ini,

7
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu tinjauan teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner; Jakarta: Bumi Aksara, 1993. Hal. 44

7
kegunaan fungsional dari Filsafat Pendidikan Islam adalah semakin penting,
karena filsafat menjadi landasan strategi dan kompas jalannya pendidikan
Islam. Kemungkinan-kemungkinan yang menyimpang dari tujuan pendidikan
Islam akan dapat diperkecil dan sebaliknya kemampuan dan kedayagunaan
pendidikan Islam dapat lebih dimantapkan dan diperbesar karena gangguan,
hambatan serta rintangan yang bersifat Mental/spiritual serta teknis operasional
akan dapat diatasi atau disingkirkan dengan lebih mudah.8

C. Sumber-sumber Filsafat Pendidikan Islam.


Dalam pengertian Filsafat Pendidikan Islam yang disebut di atas
disebutkan bahwa filsafat ini didasarkan pada al-Qur’an dan hadis sebagai
sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof muslim , sebagai
sumber sekunder. Maka dari sini kita tahu bahwa sumber-sumber Filsafat
Pendidikan Islam itu ada dua, yaitu 1. Sumber Primer yaitu al-Qur’an dan al-
Hadis, 2. Sumber Sekunder yaitu pendapat para filosof muslim.
Al-Syaibany disebutkan oleh Jalaludin dalam bukunya Filsafat Pendidikan
Islam bahwa Dasar dan tujuan Falsafat pendidikan Islam pada hakikatnya
identik dengan dasar dan tujuan ajaran Islam atau tepatnya, yaitu al-Qur’an dan
hadis. Dari kedua sumber ini kemudian timbul pemikiran-pemikiran mengenai
masalah-masalah keislaman dalam berbagai aspek, termasuk falsafat
pendidikan. Dengan demikian hasil pemikiran para ulama’ seperti qiyas syar’I
dan ijma’ sebagai sumber sekunder (al-Syaibany, 1973), pada dasarnya berasal
dari kedua sumber pokok tadi (al-Qur’an dan hadis).9 Dalam paparan ini
sumber sekundernya adalah Hasil pemikiran ulama’ seperti qiyas syar’I dan
Ijma’ bukan lagi pemikiran filosof muslim..
Al-Qur’an menganut faham integralistik dalam bidang ilmu pengetahuan.
Seluruh ilmu yang bersumber dari alam raya (ilmu-ilmu fisika, sains), tingkah
laku manusia(ilmu-ilmu social), wahyu atau ilham (ilmu agama, tasawuf,

8
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta; Bumi Aksara, 1996. Hal. Xii.
9
Jalaludin & Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam: Konsep dan Perkembangan pemikirannya;
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994. Hal. 19.

8
filsafat) adalah bersumber dari Alloh. Hal lain yang juga amat mendasar adalah
bahwa al-Qur’an amat menekankan pentingnya hubungan yang harmonis
antara ilmu dan iman. Ilmu tanpa iman akan tersesat, dan iman tanpa ilmu tidak
akan berdaya
Al-Qur’an menaruh perhatian yang besar terhadap masalah pendidikan
dan pengajaran. Seperti pemuatan istilah-istilah yang digunakan oleh
pendidikan seperti kata tarbiyah, ta’lim, iqra;, hingga ada kesimpulan bahwa
al-Qur’an adalah kitab pendidikan.
Adapun Hadis atau al-Sunnah menjadi sumber kedua dalam filsafat
pendidikan Islam karena Nabi Muhammad Shalla Alloh ‘alaihi wa sallam telah
memberikan perhatian amat besar terhadap pendidikan, dan mencaangkan
pendidikan sepanjang hidup (long life education), sampai ia mewajibkan
mencari ilmu. Dan Ia diutus ke bumi ini untuk menjadi pengajar,
menyempurnakan aklah mulia dan mengajak menyembah Alloh semata.
Adapun sumber sekunder itu belum dioptimalkan. Banyak pendapat
ulama’ yang tertulis dalam kitab klasik. Sumber ini untuk pengembangan
filsafat pendidikan Islam. Namun demikian secara subtansial pendapat para
filosof muslim pun masih dapat dipersoalkan,yaitu jika sesuatu dijadikan
sebagai sumber, maka sumber itu harus permanen, constant, dan tidak
diperselisihkan keberadaannya. Sedang filsafat dari manapun ia berasal atau
disampaikan tetap memiliki sifat-sifat kekurangan dan kelemahan yang
menyebabkan kedudukannya sebagai sumber dapat dipermasalahkan.10

10
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam; Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 1997. Hal. 13-15

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam
adalah suatu kajian secara filosofis yakni berfikir secara mendalam, sistematik,
radikal, dan universal tentang masalah-masalah pendidikan, seperti masalah
manusia (anak didik), guru, kurikulum, metode, lingkungan , hakekat
kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing
menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam,
serta mengapa manusia harus dibina menjadi hamba Alloh yang berkepribadian
demikian yang didasarkan pada al-Qur’an dan hadis sebagai sumber primer,
dan pendapat para ulama’ dan para ahli, khususnya para filosof muslim ,
sebagai sumber sekunder.
Filsafat Pendidikan Islam mepunyai kedudukan solutif, idealis dan
methodis untuk menyelesaikan permaslahan-permasalahan pendidikan Islam
yang muncul dan berkembang dalam dinamika kehidupan masyarakat muslim
dalam mengoptimalkan kemampuan manusia untuk dapat dibina dan
dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh
pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam, menjadi hamba Alloh yang
berkepribadian al-Qur’an dan hadis.
Dalam menyelesaikan permasalah pendidikan Islam Filsafat Pendidikan
Islam mendasarkan landasannya pada sumber-sumber yang permanen,konstan,
dan tidak diperdebatkan, mempunyai kebenaran mutlak. Sumber- sumber
tersebut adalah al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai sumber primer, dan sumber
sekundernya adalah ijtihat ulama terdahulu dan pendapat para filosof muslim
sebagai pengembangan walau diperselisihkan kekuatannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arifin , M., Filsafat Pendidikan Islam , Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Jalaludin & Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam: Konsep dan Perkembangan
pemikirannya, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994.

Nata , Abudin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Syaibany (al), al-Toumy, Mohammad, Omar, alih bahasa oleh Hasan
Langgulung,Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.

——–, Ilmu Pendidikan Islam Suatu tinjauan teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 1993.

Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 1997. Omar
Mohammad al-Toumy al-Syaibany, alih bahasa oleh Hasan Langgulung,

Falsafah Pendidikan Islam; Jakarta: Bulan Bintang, 1979..

Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam ; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Jalaludin & Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam: Konsep dan Perkembangan
pemikirannya; Jakarta: RajaGrafindo Persada,

M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam : Jakarta; Bumi Aksara

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu tinjauan teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner; Jakarta: Bumi Aksara

Jalaludin & Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam: Konsep dan Perkembangan
pemikirannya; Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Anda mungkin juga menyukai