Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MEMBANDINGKAN PEMIKIRAN PARA FILOSOF TENTANG


PENDIDIKAN”

KELOMPOK 6:
1.Ridho Saputra (22561027)
2.Tiara oktari (22561044)
3.Lisda Oktafia (22561026)
Dosen Pengampu:
Dr.Irwan Fathurrochman.S.Pd.I.,M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INTSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah tepat waktu. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas ini Tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Khususnya
kepada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita

Kelompok 6

Curup, September 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A. Pengertian Pendidikan Islam.........................................................................................4
B. Isi Pemikiran Para Filosof Tentang Pendidikan Islam...............................................5
C. Perbandingan Para Filosof Tentang Pendidkan Islam..............................................6
BAB III...........................................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN................................................................................................................8
B. SARAN.............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat yang dianut dan diyakini oleh Muhammadiyah adalah berdasarkan agama
Islam, maka sebagai konsekuensi logis, Muhammadiyah berusaha dan selanjutnya
melandaskan filsafat pendidikan Muhammadiyah atas prinsip-prinsip filsafat yang
diyakini dan dianutnya. Filsafat pendidikan memanifestasikan pandangan ke depan
tentang generasi yang akan dimunculkan. Dalam kaitan ini filsafat pendidikan
Muhammadiyah tidak dapat dilepaskan dari filsafat pendidikan Islam, karena yang
dikerjakan oleh Muhammadiyah pada hakikatnya adalah prinsip-prinsip Islam yang
menurut Muhammadiyah menjadi dasar pijakan bagi pembentukan manusia Muslim.
Oleh karena itu, sebelum mengkaji orientasi filsafat pendidikan Muhammadiyah perlu
menelusuri konsep dasar filsafat
pendidikan Islam yang digagas oleh para pemikir maupun praktisi pendidikan Islam.
Filsafat pendidikan Islam membincangkan filsafat tentang pendidikan bercorak Islam
yang berisi perenungan-perenungan mengenai apa sesungguhnya pendidikan Islam itu dan
bagaimana usaha-usaha pendidikan dilaksanakan agar berhasil sesuai dengan hukum-
hukum Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Tentang Pendidikan Islam
2. Apa Saja Isi Pemikiran Filosof Tentang Pendidikan Islam
3. Bagaimana Perbandingan Para Filosof Tentang Pendidikan Islam

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Tentang Pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui Isi Pemikiran Filosof Tentang Pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui Perbandingan Dan Para Filosof Tentang Pendidikan Islam

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam


Secara sederhana yang dimaksud dengan Ilmu Pendidikan Islam adalah
ilmu yang membahas dan memuat teori tentang pendidikan Islam. ilmu adalah
pengetahuan yang diperoleh manusia atas dasar riset, bersifat empiris dan dapat
dilakukan dengan menggunakan indera dan akal. Pertanyaannya kemudian,
apakah Pendidikan Islam sudah memenuhi aspek-aspek tentang Ilmu tersebut atau
belum?. Jika sudah maka Pendidikan Islam dapat dikategorikan sebagai ilmu
(science), akan tetapi jika salah satu syaratnya hilang, maka Pendidikan Islam
belum “layak” dikategorikan sebagai suatu ilmu (science). Seperti disinggung
dimuka, bahwa Ilmu Pendidikan Islam secara teoritikal merupakan pengetahuan
yang membahas tentang teori-toeri pendidikan yang berdasarkan atas Islam, yang
oleh karenanya pembahasan yang dimuat dalam Ilmu Pendidikan Islam adalah
teori-teori yang terkait dengan pendidikan dalam perspektif Al-Qur’an dan Al-
Hadits.

B. Isi Pemikiran Para Filosof Tentang Pendidikan Islam


1. Suhrawardi: Suhrawardi, seorang filosof Persia abad ke-12, dikenal dengan
pemikirannya tentang "hikmat ilahi" atau filsafat pengetahuan intuitif. Dalam
konteks pendidikan Islam, Suhrawardi menekankan pentingnya menggabungkan
pengetahuan rasional dengan pemahaman intuitif dalam proses pembelajaran.

2. Mulla Shadra: Mulla Shadra, seorang filosof Persia abad ke-17, mengembangkan
konsep "hikmah eksistensial" yang menekankan pengalaman langsung dan
kehadiran Tuhan dalam pendidikan. Ia berpendapat bahwa pendidikan Islam
harus membantu individu dalam mencapai pemahaman yang mendalam tentang
hakikat keberadaan dan hubungan mereka dengan Tuhan.

1
3. Ibnu Khaldun: Ibnu Khaldun, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, adalah
seorang filosof dan sejarawan Muslim abad ke-14. Dalam konteks pendidikan
Islam, Ibnu Khaldun menekankan pentingnya memahami sejarah dan konteks
sosial dalam proses pembelajaran. Ia berpendapat bahwa pendidikan harus
mencakup pemahaman yang komprehensif tentang masyarakat dan hubungannya
dengan perkembangan individu.

4. Ismail Raj'i: Ismail Raj'i, seorang filosof dan teolog Muslim kontemporer,
membahas tentang pendidikan Islam dalam konteks budaya dan lingkungan sosial.
Ia menekankan pentingnya mengintegrasikan ajaran agama dengan realitas sosial
dan budaya dalam proses pendidikan.

5. Al-Faruqi: Ismail Raj'i al-Faruqi, seorang cendekiawan Muslim abad ke-20,


mengembangkan konsep "islamisasi ilmu" yang menekankan pentingnya
menyelaraskan ilmu pengetahuan dengan prinsip-prinsip Islam. Ia berpendapat
bahwa pendidikan Islam harus mengintegrasikan ajaran agama dengan ilmu
pengetahuan modern untuk mencapai pemahaman yang holistik.

6. Syed Muhammad Naquib al-Attas: Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,


al-Attas adalah seorang cendekiawan Muslim kontemporer yang mengembangkan
konsep "Islamisasi Ilmu". Ia menekankan perlunya menyelaraskan pengetahuan
dengan prinsip-prinsip Islam dan mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses
pendidikan.

C. Perbandingan Para Filosof Tentang Pendidkan Islam


1. Suhrawardi:
- Menekankan pendekatan rasional dan ilmiah dalam pendidikan Islam.
- Fokus pada pembentukan karakter dan moralitas yang kuat.
- Menganggap pendidikan sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan dan
kebaikan moral.

2
2. Mulla Shadra:
- Juga mendorong pendekatan rasional dan ilmiah dalam pendidikan Islam.
- Lebih fokus pada pemahaman yang mendalam dan kritis terhadap pengetahuan.
- Menekankan pentingnya pengembangan kecerdasan dan pemikiran yang
objektif.

3. Ibnu Khaldun. :
- Menekankan pentingnya pengembangan spiritual dalam pendidikan Islam.
- Memandang pendidikan sebagai sarana untuk mencapai keselamatan rohani
dan kebahagiaan abadi.
- Menekankan nilai-nilai agama, moralitas, dan etika dalam proses pendidikan.

4. Ismail Raj’i:
- Menekankan pengalaman langsung dan kehadiran Tuhan dalam pendidikan.
- Fokus pada pengembangan kesadaran spiritual dan pemahaman eksistensial.
- Memandang pendidikan sebagai sarana untuk mencapai pemahaman yang
mendalam tentang hakikat keberadaan.

5. Al - Faruqi:
- Menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan konteks sosial dalam
pendidikan Islam.
- Memandang pendidikan sebagai sarana untuk memahami peradaban dan
masyarakat.
- Menekankan pengembangan pemikiran kritis dan pemahaman komprehensif
tentang masyarakat.

6. Syed Muhammad Naquib al-Attas:


- Menekankan integrasi ajaran agama dengan realitas sosial dan budaya dalam
pendidikan.
- Memandang pendidikan sebagai sarana untuk membentuk individu yang
berakhlak baik dan berkontribusi positif pada masyarakat.

3
- Mendorong pengembangan pemahaman yang holistik tentang Islam dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

4
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pendekatan holistik: Pendidikan Islam harus mencakup aspek spiritual, moral,
dan intelektual secara seimbang. Filosof-filosof tersebut menekankan pentingnya
integrasi antara pengetahuan agama, moralitas, dan pengembangan karakter.

2. Pemahaman kontekstual: Pendidikan Islam perlu mempertimbangkan konteks


sosial, budaya, dan sejarah dalam proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan
siswa untuk memahami hubungan antara ajaran Islam dengan realitas kehidupan
sehari-hari.

3. Pengembangan pemikiran kritis: Filosof-filosof tersebut menekankan pentingnya


pengembangan pemikiran kritis dan analitis dalam pendidikan Islam. Siswa perlu
diajarkan untuk memahami dan mengevaluasi pengetahuan dengan pendekatan
yang ilmiah dan rasional.

4. Pemberdayaan spiritual: Pendidikan Islam juga harus fokus pada pengembangan


dimensi spiritual siswa. Hal ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang
agama, pengalaman langsung dengan Tuhan, dan penanaman nilai-nilai moral dan
etika.

B. SARAN
1. Jelaskan dengan jelas latar belakang dan konteks pemikiran filosof yang kamu
bahas.
2. Analisis perbedaan dan persamaan antara pemikiran filosof tersebut dalam
konteks pendidikan Islam.
3. Tinjau implikasi dan relevansi pemikiran filosof tersebut terhadap pendidikan
Islam saat ini.
4. Diskusikan penerapan pemikiran filosof tersebut dalam konteks pendidikan
Islam di Indonesia atau negara lain.
5. Berikan contoh kasus atau studi empiris yang mendukung atau mengilustrasikan
pemikiran filosof tersebut.
6. Jelaskan bagaimana pendekatan holistik, pemahaman kontekstual,
pengembangan pemikiran kritis, dan pemberdayaan spiritual dapat di
implementasikan dalam pendidikan Islam.

5
DAFTAR PUSTAKA

Al-Attas, S. M. N. (1980). Islam and Secularism. ISTAC.

Al-Farabi, A. (2015). Al-Farabi on the Perfect State: Abu Nasr al-Farabi's Mabadi'
Ara Ahl al-Madinat al-Fadilah. Edinburgh University Press.

Al-Ghazali, A. H. (2000). The Alchemy of Happiness. Islamic Book Trust.

Ibnu Khaldun. (2015). The Muqaddimah: An Introduction to History. Princeton


University Press.

Ibnu Sina, H. (2014). The Metaphysics of The Healing. Brigham Young University
Press.

Mulla Shadra, M. (2001). The Transcendent Philosophy of the Four Journeys of the
Intellect. Brigham Young University Press.

Anda mungkin juga menyukai