Tentang
KEDUDUKAN, OBJEK DAN HUBUNGAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DENGAN ILMU LAIN
Disusun Oleh :
MAULIANA PUTRI
NIM: 2114010072
KELAS PAI B / BP 21
Dosen Pengampu:
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................ 12
B. Kritik dan Saran ................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Islam merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan
umat Islam. Pendidikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untuk
meningkatkan kadar keimanannya terhadap Allah SWT, karena orang semakin
banyak mengerti tentang dasar dasar Ilmu pendidikan Islam maka kemungkinan
besar mereka akan lebih tahu dan lebih mengerti akan terciptanya seorang hamba
yang yang beriman. Manusia hidup dalam dunia ini tanpa mengenal tentang
dasar-dasar Ilmu pendidikan Islam, maka jelas bagi mereka sulit untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT, apa lagi menjadi hamba yang beriman.
Dalam kaitannya pernyataan diatas dapat diberikan definisi bahwa kita perlu
mempelajari suatu hal yang lebih dalam tentang Islam. Namun banyak orang
yang belum mengerti apa saja yang menjadi dasar-dasar dan ruang lingkup
dalam pendidikan Ilmu pendidikan Islam.
1
Pendidikan sangat diperlukan sebagai proses yang mampu membangun
potensi manusia menuju kemajuan dalam segala aspek. Pendidikan menurut
Islam atau Pendidikan Islami, yakni pendidikan yang dipahami dan yang
dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam
sumber dasarnya, yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedudukan Ilmu Pendidikan Islam itu?
2. Apa saja objek dari Ilmu Pendidikan Islam?
3. Bagaimana hubungan Ilmu Pendidikan Islam dengan Ilmu lain.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kedudukan Ilmu Pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui objek Ilmu Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui hubungan Ilmu Pendidikan islam dengan Ilmu lain.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Halid Hanafi, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. (Cet, I, Yogyakarta: Deepublish,
2018), h. 97
2
Nur Uhbiyati. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam. (Semarang: PT. Pustaka Rizki
Putra, 2016), h. 33
3
teori itu. Jadi lengkapnya isi ilmu adalah (1) teori, (2) penjelasan tentang
teori itu, dan (3) data yang mendukung penjelasan itu kalau ada.3
3. Abuddin Nata mengemukakan bahwa; Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu
yang membahas berbagai teori, konsep dan desain tentang berbagai aspek
atau komponen pendidikan; visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar
mengajar dan sebagainya yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam
sebagaimana terdapat di dalam al-Qur'an dan as-Sunnah.4
4. Menurut Ramayulis Pendidikan Islam adalah "Suatu proses edukatif yang
mengarah kepada pembentukan akhlak atau kepribadian menurut ukuran
Islam".5 Berdasarkan pendapat Ramayulis tersebut dapatlah dipahami
bahwa pendidikan Islam adalah proses pengajaran yang dilakukan dalam
kehidupan agar mereka yang telah mengikuti proses pengajaran yang
dilakukan itu berkepribadian sesuai dengan ukuran-ukuran dalam ajaran
Islam.
3
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan Islami. (Bandumg: Remaja Rosdakarya, 2017),
h. 17
4
Abuddin Nata. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Prenada Media, 2016), h. 20
5
Ramayulis. Ilmu Pendidikan islam. (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), h. 6
4
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah
kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadillah:
11)
1. Ia termasuk dalam kategori ilmu (menurut kelompok ilmu oleh Ibnu Sina)
sebagai ilmu yang bersifat praktis karena di samping membahas atau
memaparkan pendapat yang berkembang juga mengusahakan agar
pendapat tersebut dilaksanakan dalam praktek.
2. Ia termasuk ke dalam klasifikasi ilmu ke masyarakat (menurut kelompok
ilmu oleh Al-Farabi) karena ilmu ini berkaitan dengan kehidupan
bermasyarakat terutama berusaha untuk menuntun masyarakat (peserta
didik) untuk menghayati nilai-nilai keislaman dan dapat
mempraktekkannya dalam kehidupan sehingga menjadi insan kamil
berkepribadian muslim
3. Ia termasuk dalam kelompok ilmu pengetahuan yang disampaikan
(menurut kelompok ilmu oleh Ibnu Khaldum), karena ilmu Pendidikan
Islam ini misi yang paling utamanya adalah menyampaikan materi kepada
peserta didik dan dengan menguasai sepenuhnya materi tersebut insya
Allah ia akan dapat menjadi insan kamil.
4. Ia termasuk sebagai ilmu pengetahuan yang dalam kadar terpuji (menurut
kelompok ilmu oleh Al-Gazali), karena ilmu dapat mengantarkan orang
untuk lebih menghayati akan arti dan pentingnya agama dalam kehidupan.
5. la termasuk ilmu pengetahuan yang hukum mempelajarinya mubah
(menurut kelompok ilmu oleh al-Gazali) karena ilmu ini termasuk ilmu
5
yang sangat diperlukan bagi tegaknya lembaga pendidikan Islam yang
menunjang tersebarnya agama Islam.6
Objek berarti hal, perkara atau orang yang menjadi pokok pembicaraan;
benda, hal dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti atau
diperhatikan dan sebagainya; dan hal atau benda yang menjadi usaha sambilan.
Untuk itu bila kata objek itu dihubungkan dengan istilah ilmu pendidikan Islam
maka dimaksudkan adalah bagian-bagian yang menjadi sasaran kajian dan
kegiatan ilmu pendidikan Islam.7
1. Objek material yaitu manusia atau siswa atau peserta didik. Lebih tepatnya
masyarakat dalam ruang lingkup sosial dan peserta didik atau siswa dalam
ruang lingkup organisasi pendidikan, dan
6
Nur Uhbiyati, op. cit. h. 34-39
7
Halid Hanafi, op. cit. h. 100
8
Mudzakkir Ali. Ilmu Pendidikan Islam. (Semarang: PKPI2 Universitas Wahid
Hasyim Semarang, 2015), h. 41
6
2. Objek formal yaitu usaha atau proses atau cara manusia untuk menjadi insan
yang kamil, contohnya beribadah, belajar, beramal baik dan lainnya.
Dari kedua objek yang telah dijelaskan diatas dapat diketahui ahwa
objek dari pendidikan Islam itu sendiri memiliki dua ranah pemabahasan. Hal
ini karena Agama Islam sendiri mengajarkan atau mendidik manusia untuk
bukan hanya menjadi manusia yang memiliki kehidupan sahaja namun juga
menjadi manusia muslim yang berakhlakul karimah.
9
Nur Uhbiyati, op. cit. h. 43
7
dalam hal ini secara tujuannya adalah ingin membentuk anak didik menjadi
manusia (dewasa) muslim yang bertakwa kepada Allah atau secara
sederhana berkepribadian muslim.
4. Pendidik yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan Islam.
5. Materi pendidikan Islam yaitu bahan-bahan atau pengalaman pengalaman
belajar ilmu agama Islam yang disusun sedemikian rupa (dengan susunan
yang lazim dan logis) untuk disajikan kepada anak didik.
6. Metode pendidikan Islam ialah cara yang paling tepat yang dilakukan
pendidikan untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam.
7. Evaluasi pendidikan yaitu memuat cara-cara bagaimana melakukan
evaluasi/penilaian terhadap hasil belajar anak didik.
8. Alat-alat pendidikan Islam yaitu alat-alat yang dapat digunakan selama
melaksanakan pendidikan Islam.
9. Lingkungan sekitar pendidikan Islam dimana yang dimaksudkan ialah
keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan hasil Pendidikan
Islam.10
10
Ibid, h. 43-44
11
Ibid, h. 45
8
menentukan arah atau memberikan dalil bagi pelaksanaan pendidikan. Lebih
lanjut Nur Uhbiyati mengemukakan bahwa di antara ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan fakta atau pengamalan pendidik dan anak didik tersebut ialah;
12
Syamsu Yusuf. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. (Cet, VII, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), h. 3
9
5. Sosiologi yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan dalam
masyarakat, mempelajari segala keadaan dan perhubungan manusia hidup
bersama.
6. Sejarah pendidikan Islam yakni ilmu yang membahas tentang sistem
pendidikan Islam yang telah dilaksanakan oleh ahli-ahli didik Islam masa
lampau sampai sekarang. Ilmu ini mempunyai kaitan erat dengan ilmu
pendidikan Islam karena ilmu ini menginformasikan sistem-sistem
pendidikan Islam yang bermutu dan berhasil dilaksanakan serta pendidikan
yang kurang berhasil. Pendidikan yang baik dapat menjadi acuan atau
petunjuk untuk dilaksanakan sedangkan yang kurang berhasil supaya
dijauhi.
7. Filsafat Pendidikan Islam. Ilmu ini membahas aspek-aspek atau faktor
faktor pendidikan Islam secara filosofis dan sistematis. Ilmu ini juga
membahas atau berusaha memecahkan problem-problem pendidikan Islam
dan kemudian menyusunnya menjadi teori-teori pendidikan Islam yang
baru. Karena itu ilmu ini mempunyai hubungan erat dengan ilmu pendidikan
Islam sebab penyusunan teori-teori dalam ilmu pendidikan Islam mendapat
bahan yang sangat banyak dari filsafat pendidikan Islam.
8. Pendekatan manajemen, dapat diartikan dengan sebuah konsep yang
mencoba menerapkan fungsi-fungsi manajemen seperti planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan),
controlling (pengawasan), dan evaluating (penilaian), serta suvervising
(perbaikan) dalam kegiatan pendidikan.13
13
Abuddin Nata. Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner.
(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 219
10
lain tersebut di antaranya meliputi; ilmu pengetahuan agama Islam, ilmu jiwa
watak, ilmu jiwa umum, ilmu jiwa agama, ilmu jiwa perkembangan, ilmu jiwa
sosial, sosiologi, sejarah pendidikan Islam dan filsafat pendidikan Islam, serta
ilmu manajemen.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Objek material yaitu manusia atau siswa atau peserta didik. Lebih tepatnya
masyarakat dalam ruang lingkup sosial dan peserta didik atau siswa dalam
ruang lingkup organisasi pendidikan, dan
2. Objek formal yaitu usaha atau proses atau cara manusia untuk menjadi insan
yang kamil, contohnya beribadah, belajar, beramal baik dan lainnya.
12
Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan saya
juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima di
hati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14