Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH METODELOGI STUDI ISLAM

TENTANG “URGENSI DAN TUJUAN STUDI ISLAM”

Dosen Pengampu : Safaruddin Munthe, M.E.I

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

Dwi Ari Nanda (09.19.2444)

Afrilla 09.19.2355

Febrianti 09.19.2477

Khairunnisa Rahmawanti (09.19.2526)

Leni Habibah (09.19.2530)

PRODI : PERBANKAN SYARIAH 6A REGULLER PAGI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH ABDHUL HALIM HASAN AL


ISLAHIYAH BINJAI

T.A 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
S.A.W yang diutus sebagai rahmat untuk sekalian alam dan membimbing umat ke jalan yang
lurus.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam.
Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya kami
senantiasa mengharap adanya kritik dan saran guna perubahan yang lebih baik kedepannya.
Kendati demikian, kami berharap makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata,
permohonan maaf kami haturkan atas segala kekurangan dalam makalah ini.

Binjai, Maret 2022

penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 4
C. Tujuan ............................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
A. Pengertian Studi Islam....................................................................................................... 5
B. Urgensi Studi Islam dalam Kehidupan .............................................................................. 6
C. Tujuan Studi Islam............................................................................................................. 7
D. Rasa Ingin Tahu Manusia (Human Quest for Knowledge) ............................................... 7
E. Doktrin Kepercayaan Agama............................................................................................. 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak datangnya Islam pada abad ke-13 M hingga saat ini pemahaman terhadap Islam
sangatlah berfariasi. Secara historis Islam dapat dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu , yakni
ilmu keislaman atau Islamic Studies, yakni Islam dalam arti ajaran yang dipraktikkan oleh
manusia serta tumbuh dan berkembang dalam sejarah kehidupan manusia. Yang mana
sumber pengetahuannya adalah dari Allah dan Rasul-Nya.
Menurut Muhaimin dkk, Islamic Studies dapat dikatakan sebagai usaha
untuk mempelajari hal-hal yang berhububgan dengan agama Islam, baik teori maupun
praktiknya dalam kehidupan sehari-hari, maka pengkajian studi Islam secara benar perlu
dilakukan agar umat Islam mampu menyesuaikan diri di era globalisasi dan modernisasi serta
dapat hidup berdampingan dan toleran dalam keberagaman.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa masalah yaitu:
1. Bagaimana pengertian studi Islam?
2. Bagaimana urgensi studi Islam?
3. Apa sajakah tujuan studi Islam?

C. Tujuan
Tujuan pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian studi Islam.
2. Mengetahui dan memahami urgensi studi Islam.
3. Mengetahui dan memahami tujuan dari studi Islam.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Islam
1. Pengertian Studi Islam secara Etimologis
Kata studi Islam merupakan gabungan dari dua kata, yaitu studi dan Islam. Kata studi
memiliki berbagai pengertian. Rumusan Lester Crow dan Alice Crow menyebutkan bahwa
studi adalah kegiatan yang secara sengaja diusahakan dengan maksud memperoleh
keterangan, mencapai pemahaman yang lebih besar, atau meningkatkan suatu keterampilan.
Sementara Muhammad Hatta mengartikan studi sebagai mempelajari sesuatu untuk mengerti
kedudukan, mencari pengetahuan tentang sesuatunya di dalaam hubungan sebab dan
akibatnya, ditinjau dari jurusan tertentu dan dengan metode tertentu pula.1
Sementara pengertian Islam secara etimologis yaitu patuh, tunduk, taat, dan berserah
diri kepada Allah dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat yang dilakukan secara sadar dan atas kemauan dirinya sendiri sebagai panggilan dari
fitrah dirinya sebagai makhlukyang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan
tunduk kepada Allah.2
Dari ulasan tadi dapat dikatakan bahwa pengertian studi Islam secara etimologis
adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara
mendalam seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam, baik ajaran,
sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.3
Didalam Al-Quran dan Hadits sebagai sumber utama dalam ajaran agama Islam dapat
ditemukan kata-kata atau istilah yang pengertiannya terkait dengan pendidikan, yaitu rabba,
‘alama, dan addaba. Dalam bahasa Arab, kata-kata rabba, ‘allama, dan addaba, mengandung
pengertian sebagai berikut.
a. Kata kerja rabba , yang masdarnya tarbiyyatan memiliki beberapa arti yaitu
mengasuh, mendidik, dan memelihara. Rabba juga memiliki arti tumbuh atau
berkembang.
b. Kata kerja ‘allama, yang masdarnya ta’liman berarti mengajar yang lebih bersifat
pemberian atau penyampaianpengertian, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Kata kerja addaba, yang masdarnya ta’diban dapat diartikan mendidik budi pekerti
secara lebih luas meningkatkan peradaban. Muhammad Naqib Al-Attas dalam
bukunya, Konsep Pendidikan Islam, dengan gigih mempertahankan penggunaan
istilah ta’dib untuk konsep pendidikan Islam, dengan alasan bahwa dalam
istilah ta’dib mencakup wawasan ilmu dan amal yang merupakan esensi pendidikan
Islam.
Bertolak dari pengertian pendidikan menurut pandangan Islam diatas, dan mengingat
betapa luas dan kompleksitasnya Risalah Islamiah, maka dapat disimpulkan pendidikan Islam
adalah :”Segala usaha untuk memeliahara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber
1
M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam,(Semarang: Pustaka Nuun, 2010), hlm., 29.
2
Rosihon Anwar dkk., Pengantar Studi Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm.,14.
3
Ibid.,hlm., 25.

5
daya manusia yang ada padanya agar lebih mampu memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran-ajaran Islam menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil)
sesuai dengan norma Islam.
2. Pengertian Studi Islam secara Terminologis
Terkait tentang pengertian pendidikan Islam, beberapa ahli mengemukakan pendapat sebagai
berikut.
a. Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Touny al-Syaebani berpendapat bahwa pendidikan
Islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau
kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses
kependidikan. Dimana proses perubahan tersebut dilandasi dengan nilai-nilai Islami.
b. Hasil rumusan Seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, memberikan
pengertian pendidikan Islam yaitu sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan jasmani
dan rohani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih,
mengasuh, an mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.
c. Hasil Kongres se-Dunia II tentang Pendidikan Islam tahun 1980 menyatakan bahwa
pendidikan Islam ditujukan untuk mencapai keseimbangan petumbuhan pribadi
manusia secara menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran,
kecerdasan, perasaan dan panca indera dengan mengembangkan seluruh aspek
kehidupan manusia.
d. Dr. Muhamad Fadil Al-Djamali, pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan
manusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya
sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarnya (pengaruh dari
luar).
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam secara
terminologis adalah usaha mengarahkan individu baik dalam kehidupan pribadi maupun
masyarakat, jasmani maupun rohani, menurut ajaran Islam dengan mengembangkan seluruh
aspek khidupan manusia untuk kehidupan yang lebih biak sesuai dengan fitrahnya.

B. Urgensi Studi Islam dalam Kehidupan


1. Dalam bidang sosial sebagai pencipta suatu ikatan bersama baik antara anggota-
anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang
membantu mempersatukan mereka.
2. Sebagai sosialisasi individu untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat dan
sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya.
3. Meningkatkan kadar bergaul, kohesi sosial, dan solidaritas kelompok.
4. Memberikan petunjuk kepada manusia dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu
keselamatan dunia dan akhirat.
5. Memberikan bimbingan dan arahan agar selalu siap dalam menghadapi hal-hal,
seperti sakit dan kematia.
6. Petunjuk untuk mengatasi berbagai kesulitan yang diakibatkan oleh ketidak pastian,
ketidak berdayaan, dan keterbatasan.4

4
Murdiyatmoko,janu.handayani,citra.2011.advanced learning sociology 3.Bandung.grafindo media pratama. Halaman 62-63.

6
C. Tujuan Studi Islam
Studi Islam merupkan sebuah usaha untuk mempelajari Islam secara mendalam dan
segala seluk beluk yang berhubungan dengan agama Islam. Studi Islam ini mempunyai tujuan
yang jelas, yang sekaligus menunjukkan arah studi tersebut. Dengan arah dan tujuan yang
jelas itu, dengan sendirinya, studi Islam merupukan usaha sadar dan tersusun secara
sistematis. Muhaimin dalam bukunya mengemukakan bahwa arah dan tujuan studi Islam
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat) Islam itu, dan
bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan
budaya manusia. Sehubunngn dengan hla ini , studi Islam dilaksanakan berdasarkan
asumsi bahwa agama yang diturunkan oleh Allah adalah untuk membimbing dan
mengarahkan serta menyempurnakan perkembangan agama terdahulu
2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli,
dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan
perkembangan budaya dan peradaban Islam sepanjang sejarah. Studi ini berasumsi
bahwa agama Islam adalah fitrah sehingga pokok-pokok ajaran agama Islam tentunya
sesuai dengan fitrah manusia. Yang mana fitrah merupakan potensi dasar, pembawaan
yang ada dan tercipta dalam dalam proses penciptaan manusia. Dari sinilah manusia
dapat menyusun dan mengatur suatu sistem kehidupan dan lingkungan budaya.
3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam yang tetap
abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya. Studi ini
berdasarkan asumsi bahwa agama Islam sebagai agama samawi terakhir yang
membawa ajaran yang bersifat final dan mampu menjawab tantangan perubahan
zaman.
4. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran
agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta
mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.
Agama Islam sebagai ramatan lil ‘aalamiin tentunya mempunyai prinsip dan nilai
dasar yang yeng universal dan mempunyai daya kontrol untuk mengarahkan dan
mengendalikan perkembangan sistem budaya dan peradaban dunia.5

D. Rasa Ingin Tahu Manusia (Human Quest for Knowledge)


Manusia dikarunia fitrah (naluri atau sifat dasar) mengetahui nama-nama segala sesuatu
yang ada di alam semesta ini. "'alama" (diajarkan) kepada Adam semua nama-nama di alam
semesta ini menunjukkan proses dalam hidup manusia yang diawali dengan rasa ingin tahu
(curiosity) yang kuat dimiliki oleh manusia sejak lahirnnya. Pendekatan psikologis
memperlihat ada tiga aspek potensi dasar yang dimiliki manusia, yaitu: aspek kognisi
(pengetahu), aspek afeksi (penentuan keputusan), aspek motorik (pelaksanaan atau eksekusi).
Rasa ingin tahu manusia mendasari segala dari aspek kognisi manusia yang senantiasa
menanyakan segala sesuatu yang ada di sekitar dirinya, bahkan keberadaan diri manusia
sendiri senantiasa menjadi permasalahan yang muncul dari rasa ingin tahu manusia. Rasa
ingin tahu yang dimiliki oleh manusia merupakan tanda utama dari adanya masalah. Masalah
senantiasa ada dalam kehidupan manusia.6

5
Kusumamihardja.Supan., et al.1978.Studia islamica.Bogor.Team Pendidikan Agama Islam Institut Pertanian Bogor.
6
Dr. Atang Abdul Hakim, MA, Dr. Jaih Mubarok Mubarok.2009.Metodologi Studi Islam,Bandung: Remaja Rosdakarya, halaman 190.

7
Tidak adanya rasa ingin tahu berarti tidak ada masalah, tidak ada masalah berarti manusia
telah tiada dalam kehidupan ini alias mati. Permasalahan yang muncul dari rasa ingin tahu
manusia memerlukan jawaban. Sesungguhnya hakekat sejarah manusia adalah rangkaian
tanya jawab atau dialektika yang dilakukan manusia. Rasa ingin tahu mengawali terisinya
berbagai pengetahuan dalam otak manusia. Hal ini menyiratkan aspek kognisi yang kuat dari
rasa keingintahuan yang dimiliki manusia. Keingintahuan manusia merupakan emosi yang
dimiliki manusia dalam mendorong terwujudkan perilaku seperti eksplorasi, investigasi dan
belajar. Hal ini termasuk sebagai mekanisme kejiwaan manusia dalam upaya mencari dan
menemukan informasi dari interaksi kehidupan manusia dengan lingkungannya dan makhluk-
makhluk lainnya.
E. Doktrin Kepercayaan Agama
1. Iman kepada Allah
Kalimat lailaha illa Allah atau sering disebut kalimat thoyyibah adalah suatu
pernyataan pengakuan terhadap keberadaan Allah yang Maha Esa, tiada tuhan selain Dia
(Allah). Ia merupakan bagian lafadz dari syahadatain yang harus diucapkan ketika akan
masuk Islam yang merupakan refleksi dari tauhid Allah yang menjadi inti ajaran Islam.
2. Argumen keberadaan Allah
Pengakuan terhadap keberadaan Allah berarti menolak keberadaan tuhan-tuhan
lainnya yang dianut oleh para pengikut agama lain. Ada tiga teori yang menerangkan asal
kejadian alam semesta yang mendukung keberadaaan tuhan. Pertama, paham yang
menyatakan bahwa alam semesta ini ada dari yang tidak ada, ia terjadi dengan sendirinya.
Kedua, paham yang menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari sel yang merupakan
inti. Ketiga, paham ynag mangatakan bahwa alam semesta itu ada yang menciptakan.
3. Kemustahilan menemukan zat Allah
Akal yang merupakan ciri keistimewaan manusia, sekaligus sebagai pembeda antara
manusia dan makhluk lainnya, belum bisa digunakan untuk mengetahui persoalan yang tidak
dapat diselesaikan oleh akal yaitu menemukan zat Allah, karena pada hakekatnya manusia
berada dalam dimensi yang berbeda dengan Allah.
4. Iman kepada malaikat kitab dan rasul Allah
a. Malaikat Allah
Malaikat merupakan makhluk tuhan yang diciptakan dari nur cahaya, ia adalah
makhluk langit yang mengabdi kepada Allah dengan bermacam-macam tugas yang
diembannya, jumlahnya sangatlah banyak, namun yang harus kita imani hanyalah 10
(nama) malaikat beserta tugas-tugasnya.
b. Kitab-kitab Allah
Iman kepada kitab Allah adlah wajib dan itu merupakan konsekuensi logis dari
pembenaran terhadap adanya Allah, oleh karena itu tidak sepantasnya seorang
mukmin mengingkari kitab-kitab Allah yaitu al-Qur’an, Injil, Taurat, dan Zabur.
c. Rasul-rasul Allah
Doktrin islam mengajarkan agar setiap muslim beriman kepad rasul yang diutus oleh
Allah tanpa membedakan antara satu dengan yang lainnya.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pengertian studi Islam secara etimologis adalah usaha sadar dan sistematis untuk
mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam seluk-beluk atau hal-hal yang
berhubungan dengan agama Islam, baik ajaran, sejarah maupun praktik-praktik
pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sementara secara
terminologis adalah usaha mengarahkan individu baik dalam kehidupan pribadi maupun
masyarakat, jasmani maupun rohani, menurut ajaran Islam dengan mengembangkan seluruh
aspek khidupan manusia untuk kehidupan yang lebih biak sesuai dengan fitrahnya.
2. Urgensi dari studi Islam yaitu, munculnya perbedaan pandangan antara insider dan
outsider yang memerlukan jalan tengah, umat Islam saat ini berada dalam kondisi
problematik, serta umat manusia dan peradabannya berada dalam suasana problematis.
3. Tujuan dari studi Islam antara lain untuk mempelajari secara mendalam hakikat Islam,
dan posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia.
Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli, dan
bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan
perkembangan budaya dan peradaban Islam sepanjang sejarah. Untuk mempelajari secara
mendalam sumber dasar ajaran agama Islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana
aktualisasinya sepanjang sejarahnya. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip
dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan
mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman
modern ini.

B. Saran
Sebagai umat Islam yang mana pada fitrahnya adalah makhluk yang selalu patuh dan
taat kepada Allah SWT., peneguhan pelaksanaan studi Islam layak dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya terutama demi terciptanya generasi muda yang mampu mensejajarkan dirinya
dengan kemajuan zaman, namun tidak kehilangan identitasnya sebagai seorang muslim.

9
DAFTAR PUSTAKA

M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam,(Semarang: Pustaka Nuun, 2010)

Rosihon Anwar dkk., Pengantar Studi Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2011)

Murdiyatmoko,janu.handayani,citra.2011.advanced learning sociology 3.Bandung.grafindo


media pratama.

Kusumamihardja.Supan., et al.1978.Studia islamica.Bogor.Team Pendidikan Agama Islam


Institut Pertanian Bogor.

Dr. Atang Abdul Hakim, MA, Dr. Jaih Mubarok Mubarok.2009.Metodologi Studi
Islam,Bandung: Remaja Rosdakarya.

10

Anda mungkin juga menyukai