Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Studi Islam Sebagai Dasar Akidah Akhlak Dan Pembelajarannya


(Metode Pendekatan Ilmiah)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas matakuliah Akidah Akhlak dan
Pembelajarannya
Dosen Pengampu : Ni’mal Faiz As, M.Pd.I

Di Susun Oleh :
Kelompok 3
Kelas B

Nur Ayunda Hasanah (1901011123)


Miftha Ihjana (1901011101)
Rosma Tri Rizki (1901012037)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-nya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas penyusunan makalah Studi Islam Sebagai Dasar Akidah
Akhlak Dan Pembelajarannya (Metode Pendekatan Ilmiah).
Kami selaku penyusun makalah mengucapakan terimakasih kepada Bapak
selaku dosen pengampu mata kuliah Akidah Akhlak dan Pembelajarannya yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orangtua
yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada anggota kelompok yang
konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih jauh dari kata
sempurna. Oleh Karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran
dan kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan dan peningkatankualitas
penyusunan makalah dimasa mendatang. Kami juga berharap, semoga makalah ini
bisa memberikan suatu manfaat bagi kami penyusun dan para pembaca. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Metro, 7 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..............................................................................................4
B.Rumusan Masalah.........................................................................................4
C.Tujuan............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Islam.................................................................................5
B. Studi Islam Sebagai Pembentuk Dasar Akidah Akhlak...............................6
C. Berbagai Pendekatan Dalam Pembelajaran Akidah Akhlak........................6

BAB III PENUTUP


Kesimpulan..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Aqidah Akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam
kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.
Pembelajaran Akidah akhlak yang merupakan bagian dari pendidikan agama
islam yang lebih mengedepankan aspek afektif, baik nilai ketuhanan maupun
kemanusiaan yang hendak ditanamkan dan ditumbuh kembangkan kedalam
peserta didik sehingga tidak hanya berkonsentrasi pada persoalan teoritis yang
bersifat kognitif semata , tetapi sekaligus juga mampu mengubah pengetahuan
akidah akhlak yang bersifat kognitif menjadi bermakna dan dapat
diinternalisasikan serta diaplikasikan kedalam perilaku sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian studi Islam?
b. Apa studi islam sebagai pembentuk dasar akidah akhlak?
c. Apa saja pendekatan dalam pembelajaran akidah akhlak?

C. Tujuan
a. Untuk memahami studi Islam.
b. Mengetahui studi islam sebagai pembentuk dasar akidah akhlak.
c. Mengetahui studi islam sebagai pembentuk dasar akidah akhlak.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Islam


Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab:
Dirasah Islamiyah. Sedangkan studi Islam di Barat dikenal dengan istilah Islamic
Studies. Maka studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan Islam. Makna ini sangat umum sehingga perlu ada spesifikasi
pengertian terminologis tentang studi Islam dalam kajian yang sistematis dan
terpadu. Dengan perkataan lain, studi Islam adalah usaha sadar dan sistematis
untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang hal-
hal yang berhubungan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah
maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari
sepanjang sejarahnya.1
Studi Islam meliputi kajian agama Islam dan tentang aspek-aspek keislaman
masyarakat dan budaya Muslim. Atas dasar pembedaan ini, diidentifikasi tiga pola
kerja berbeda yang masuk dalam ruang studi Islam. Pertama, pada umumnya
kajian normarif agama Islam dikembangkan oleh sarjana Muslim untuk
memperoleh ilmu pengetahuan atas kebenaran keagamaan Islam. kajian ini
banyak berkembang di masjid, madrasah, dan berbagai lembaga pendidikan
lainnya. Kedua, kajian non-normatif agama Islam, biasanya kajian dalam jenis ini
dilakukan berbagai universitas dalam bentuk penggalian secara lebih mendalam
dari suatu ajaran Islam. Ketiga, kajian non-normatif atas berbagai aspek keislaman
yang berkaitan dengan kultur dan masyarakat Muslim.
Dalam lingkup yang lebih luas, kajian ini tidak secara langsung terkait
dengan Islam sebagai sebuah norma.Dapat dipahami bahwa studi Islam memiliki
cakupan makna, pembagian, dan juga bidang garap yang berbeda.
Namundemikian, titik tekan utamanya terletak pada ajaran Islam, 2 yang
sepenuhnya diambil dari Al-Qur’an dan Hadis secara murni tanpa dipengaruhi
sejarah, seperti ajaran tentang akidah, ibadah, dan akhlak.

1
Rosihon Anwar, et.al., Pengantar Studi Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2009),halaman 25.
2
Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (Jakarta : Teras , 2009) , halaman.1-5.

5
B. Studi Islam Sebagai Pembentuk Dasar Akidah Akhlak
Islam yang di bawa oleh nabi muhammad s.a.w , merupakan agama yang
paling lengkap diantara agama-agama yang pernah di turunkan oleh Alloh SWT
kepada umat manusia. Kelengkapan islam ini dapat di lihat dari sumber
utamanya ,untuk memahami dan mengamalkan ajaran islam secara mendasar
maka setiap muslim harus memahami dan dan mempelajari dasar-dasar ajaran
islam yang ada di dalam studi islam.
Seperti pembahasan mengenai pengertian studi islam diatas tadi bahwa studi
islam merupakan sebuah kegiatan pengkajian yang mana agama islam dijadikan
sebagai objek utamanya. Di dalam islam tentu sangat banyak sekali tentang obyek
kajian tentang ilmu-ilmu agama mengenai ilmu syariat, ilmu alat dsb , namun
Tentu bahwa di dalam agama islam mempunyai sebyah sumber pokok pedoman
dari seluruh ilmu ilmu di dalam ajaran islam yakni al-qur’an dan as-sunah. Dan
ini merupakan hal pokok di dalam study islam. lalu jika di kaitkan dengan akidah
dan akhlak pasti ada sebuah keterkaitan yang sangan erat sekali karena di dalam
manusia berakidah dan berakhlak pastinya harus di dasari oleh ajaran islam
tersebut yakni al-qur’an dan as-sunah. Dari uraian diatas bahwa peranan studi
islam dalam akidah akhlak yakni dijadikan sebagai dasar-dasar pokok .

C. Berbagai Pendekatan Dalam Pembelajaran Akidah Akhlak


1. Pembelajaran akidah akhlak melalui pendekatan sufistik

Istilah “pendekatan” secara morfologis berasal dari kata “dekat”. Istilah


tersebut secara leksikal berarti jarak dekat dan akrab. Secara etimologi (bahasa)
berarti proses, perbuatan atau cara mendekati. Dalam perspektif terminologi,
istilah pendekatan berarti paradigma yang terdapat dalam suatu disiplin ilmu
tertentu yang selanjutnya dipergunakan untuk memahami suatu masalah tertentu.
Sufistik berasal dari kata shafa yang berarti bersih, sehingga kata shufi memiliki
makna orang yang hatinya tulus dan bersih dihadapan Rabb-nya. Ada pendapat
lain yang mengatakan berasal dari kata shuffah yang berarti serambi masjid
Nabawi di Madinah yang ditempati oleh para sahabat Nabi yang hidup sederhana
dari golongan Muhajirin. Mereka itu disebut dengan ahlu as-suffah. Ada juga
pendapat yang mengatakanbahwa kata shufi berasal dari bahasa Yunani shopos

6
yang berarti hikmah. Inti ajaran sufistik dalam pembelajaran akidah akhlak, ada
tiga pendekatan pokok ajaran sufistik yang dapat dikembangkan dalam
pembelajaran akidah akhlak, antara lain adalah: tasawuf akhlaqi, tasawuf amali,
dan tasawuf falsafi.3
2. Pembelajaran akidah akhlak melalui pendekatan saintifik

Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah merupakan pendekatan dalam


pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung
kepada siswa sebagaimana pendapat Sujarwanta, bahwa pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang menekankan pada
pemberian pengelaman secara langsung baik dengan menggunakan observasi,
eksperimen maupun dengan cara lainnya, sehingga realitas yang akan berbicara
sebagai informasi atau data yang diperoleh selain valid dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Penerapan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses
seperti mengamati, menanya, bernalar, mengasosiasi, mengomunikasi atau
menyimpulkan. Dalam pelaksanaan proses tersebut, bantuan guru di perlukan.
Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin
bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa.Artinya dalam
hal ini siswa harus lebih aktif tidak semata-mata bergantung kepada guru dalam
melakukan kegiatan belajar di sekolah Adapun langkah-langkah yang dilakukan
dalam pendekatan saintifik yaitu, mengamati, menanya, bernalar, mengasosiasi,
dan mengomunikasikan.4
3. Pembelajaran akidah akhlak melalui pendekatan normatif

Menurut Abuddin Nata, studi Islam dengan pendekatan normatif adalah suatu
pendekatan yang memandang agama dari segi ajarannya yang pokok dan asli dari
Tuhan yang didalamnya belum terdapat penalaran pemikiran manusia. Bila kita
berbicara tentang ajaran agama, tentunya tidak akan dapat dipisahkan dengan
masalah teologi atau ilmu ketuhanan, sebab suatu ajaran agama hanya dapat
diyakini dan diimplementasikan dengan penuh ketulusan/kepasrahan, jika
3
Yatimin dan Husni Tamrin, Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak Melalui Pendekatan
Sufistik Untuk Madrasah Tsanawiyah Propinsi Riau, (UIN Sultan Syarif Riau, 2017), Hal. 161-
165.
4
Mundir, Penerapan Pendekatan Saintifik Dan Normatif Dalam Pembelajaran Aqidah
Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah, (Pascasarjana IAIN Jember, 2017), Hal. 93-101.

7
seseorang telah benar-benar percaya terhadap Tuhan yang mewahyukan ajaran itu
sendiri. Ajaran suatu agama tampil prima dengan segala kebenaran dan nilai-nilai
luhurnya yang mutlak pada dirinya. Oleh sebab itu, agama mempunyai sifat
mengikat pada para pemeluknya, maka ajaran-ajaran moral agama lebih besar dan
dalam pengaruhnya dari ajaran-ajaran moral yang dihasilkan falsafah dan
pemikiran manusia. Ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan Pencipta Alam
Semesta mempunyai sifat kekudusan dan absolut yang tidak dapat ditolak oleh
manusia.5

BAB III

5
H. Aswan, Studi Islam Dengan Pendekatan Normatif, Hal. 2.

8
PENUTUP
Kesimpulan
Studi Islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan
memahami serta membahas secara mendalam tentang hal-hal yang berhubungan
agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktik
pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarahnya.
Berbagai pendekatan dalam pembelajaran akidah akhlak diantaranya, pendekatan
sufistik, pendekatan saintifik dan pendekatan normatif.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rosihon Anwar, et.al., Pengantar Studi Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2009).
Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (Jakarta : Teras , 2009).
Yatimin dan Husni Tamrin, Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak Melalui
Pendekatan Sufistik Untuk Madrasah Tsanawiyah Propinsi Riau, (UIN
Sultan Syarif Riau, 2017).
Mundir, Penerapan Pendekatan Saintifik Dan Normatif Dalam Pembelajaran
Aqidah Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah, (Pascasarjana IAIN Jember, 2017).
H. Aswan, Studi Islam Dengan Pendekatan Normatif.

10

Anda mungkin juga menyukai