Assalamualaikumwr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta
Alam. Atas karunia hidayah serta inayah-Nya makalah ini dapat tersusun dan
terselesaikan tepat waktu. Tak lupa kami panjatkan sholawat serta salam kepada
junjungan nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari jaman
jahiliah menuju jalan yang terang benderang. Semoga syafaatnya dapat bermanfaat bagi
kita semua kelak.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini untuk mengetahui dan
menjelaskan pembahasan tentang Pengantar Studi Islam Dan Pembagiaannya. Untuk itu
penting bagi kita selaku penulis untuk mengucap banyak terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada bapak
Prof. Dr. H. M. Suyudi, M.Ag. selaku dosen pada mata kuliah Pengantar Studi Islam.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas. Kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Kami
memohon kepada dosen pengampu untuk memberikan beberapa masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang mendatang dan kami juga sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Wassalamualaikumwr.wb
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam tidak akan dapat dipahami dengan universal dan humanis tanpa
mendekatinya dengan pendekatan sosiologis. Beberapa gejala dalam masyarakat
kaum muslimin, selain juga bisa didekati dengan beberapa pendekatan lain, tentu
menyediakan ruang untuk dikaji dengan pendekatan sosiologis. Karena banyak
bidang kajian agama yang baru dapat dipahami secara proporsional dan tepat
apabila menggunakan jasa bantuan sosiologi, di sini letaknya sosiologi sebagai
salah satu instrumen dalam memahami ajaran agama.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah Studi Islam dalam bahasa Inggris adalah Islamic Studies dan
dalam bahasa Arab adalah Dirasat al-Islamiyah. Dari segi pengertiannya, Studi
Islam secara sederhana dipahami sebagai “Kajian Islam”. Pengertian Studi Islam
sebagai kajian keislaman memang mempunyai arti dan pengertian yang sangat
luas. Karena para penafsir dalam memberikan makna mempunyai latar belakang
yang berbeda-beda, baik itu pendidikan, latar belakang keilmuan, pengalaman
atau perbedaan lainnya, maka susunan kata dan makna yang mereka berikan
juga akan berbeda. Apalagi kata Studi Islam sendiri merupakan gabungan dari
dua kata yaitu kata Studi dan kata Islam. Kata Studi mempunyai banyak arti.
Rumus Lester Crow dan Alice Crow menyatakan bahwa studi adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dengan tujuan memperoleh informasi,
memperoleh wawasan, atau meningkatkan suatu keterampilan. Pada saat yang
sama, kata Islam sendiri mempunyai arti dan konotasi yang jauh lebih kompleks.
Kata Islam berasal dari kata Aslama yang berarti bepatuh dan berserah diri. Kata
tersebut berasal dari kata silm yang berarti keamanan, kemakmuran dan
kedamaian. Pemahaman islam secara terminologi yang dikembangkan oleh para
ulama dan cendekiawan sangat bervariasi tergantung sudut pandang yang
digunakan. Salah satu rumusan definisi Islam adalah wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Studi Islam di Barat
dikenal dengan istilah Islamic Studies, secara sederhana dapat diartikan sebagai
upaya mengkaji persoalan-persoalan yang berkaitan dengan agama Islam. Upaya
mempelajari Islam nyatanya tidak hanya dilakukan oleh umat Islam, namun
juga oleh orang-orang di luar komunitas Islam.
Studi Islam di kalangan umat Islam sendiri tentu saja sangat berbeda
tujuan dan motifnya dengan kajian yang dilakukan oleh pihak-pihak di luar umat
Islam. Bagi umat Islam, Studi Islam bertujuan untuk memahami, menemukan
3
dan mendiskusikan ajaran Islam agar dapat mengambil dan mengamalkannya
dengan baik. Adapun di luar kalangan umat Islam, Studi Islam bertujuan untuk
mempelajari seluk-beluk agama dan praktik keagamaan yang berlaku di
kalangan umat Islam, yang hanya sekedar ilmu. Namun sebagaimana halnya
dengan ilmu-ilmu Islam dan amalan keagamaan yang kompleks, keduanya dapat
dimanfaatkan atau digunakan untuk tujuan tertentu, baik bersifat positif maupun
negatif.
Menurut sejarahnya, Islam merupakan agama yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad SAW untuk diwariskan kepada seluruh umat manusia sejak
zaman Nabi Muhammad SAW di Gua Hira dan berlanjut selama hampir 23
tahun sejak zaman Nabi Muhammad SAW di Mekkah hingga Madinah. Setiap
kali Nabi Muhammad menerima wahyu, dia akan menyampaikannya kepada
para sahabatnya. Terkadang Nabi Muhammad (saw) menjelaskan makna ayat-
ayat ini, terkadang tidak, kecuali diminta oleh para sahabatnya. Selama ini para
sahabat Nabi jarang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang hal-hal
yang disampaikan Nabi. Mereka menjalankan setiap perintah tanpa bertanya
terlalu banyak, dan hanya meniru apa yang dilakukan Nabi Muhammad (saw)
saja sudah cukup.
Ketika terjadi perselisihan di kalangan para sahabat dalam memahami isi
kandungan wahyu, Nabi Muhammad saw segera menyelesaikan segala
permasalahan itu, sehingga perselisihan yang muncul dapat segera diselesaikan
dengan baik. Tapi setelah Nabi Muhammad saw wafat dan islam mulai
melakukan kontak dengan dunia luar, perbedaan pemahaman di kalangan umat
islam tidak dapat dikendalikan seiring dengan semakin tajamnya perbedaan
kehidupan sosialnya perbedaan itulah yang melahirkan keragaman pemahaman
di kalangan umat islam.
4
B. Ruang Lingkup Studi Islam
1. Islam sebagai doktrin dari tuhan yang kebenarannnya bagi pemeluknya sudah
final, dalam arti absolut, dan diterima secara apa adanya.
2. Sebagai gejala budaya yang berarti seluruh apa yang menjadi kreasi manusia
dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin
agamanya.
3. Sebagai interaksi sosial yaitu realitas umat islam.
5
kompleks dan sophisticated inilah yang sesungguhnya dibidangi oleh filsafat
ilmu-ilmu keislaman.
Menurut Atho' Mudzhar, objek kajian Islam adalah isi ajaran Islam,
seperti kalam, fiqh, dan tasawuf. Dalam hal ini, agama lebih merupakan kajian
budaya, karena ilmu Islam semacam ini merupakan suatu bentuk doktrin yang
dirumuskan oleh para pengikutnya, hasil wahyu Tuhan melalui proses
penawaran.
Agama sebagai objek kajian dapat digolongkan menjadi tiga kategori:
agama adalah doktrin, dinamika dan struktur masyarakat yang dibentuk oleh
agama dan sikap para pengikutnya. Mempertanyakan hakikat ajaran, dengan
segala refleksi ajaran agama. Namun tujuan mempelajari agama sebagai suatu
doktrin adalah pemahaman manusia terhadap doktrin-doktrin tersebut.
Pertimbangkan agama dalam kehidupan sosial dan dinamika sejarah. Upaya
menggali pola persepsi masyarakat terhadap simbol dan ajaran agama.
Tidak semua aspek agama, termasuk Islam, dapat dipelajari. Dalam
kerangka kajian Islam, aspek-aspek tertentu dari Islam yang dapat dijadikan
objek kajian, yaitu Islam adalah doktrin Tuhan yang kebenarannya bagi para
pengikutnya bersifat final, dalam arti mutlak dan diterima apa adanya. Ataupun
Sebagai tanda kebudayaan, berarti segala sesuatu yang dibuat oleh manusia yang
berkaitan dengan agama, termasuk pemahaman manusia terhadap ajaran
agamanya. Karena interaksi sosial adalah realitas umat Islam.
Ada kedua bidang keilmuan agama Islam yang dapat menjadi subjek kajian
Islam, yaitu:
1. Bidang pengamalan keyakinan dan pemahaman wahyu telah ditafsirkan
demikian oleh para ulama yang menjadi teladan bagi masyarakat luas.
Bidang praktek ini seringkali dilakukan tanpa perlu klarifikasi dan
klarifikasi dari segi teori ilmiah, yang penting disini adalah pengalaman.
2. Bidang teori ilmiah, ini dirancang dan dikembangkan secara sistematis
dan metodis oleh para ilmuwan, ahli, dan cendekiawan sesuai dengan
bidang studinya masing-masing. Apa saja yang ada di kawasan ini
6
sebenarnya tak lain hanyalah “teori-teori” ilmiah agama Islam, baik yang
disimpulkan dari nash-nash wahyu maupun secara induktif dari praktik-
praktik Islam.
Adapun arah dan tujuan Studi Islam dapat dijabarkan sebagai berikut :
1
Fitri Choiri Hidayati, “Pengantar Studi Islam”,
http://fitrichoirihidayati.blogspot.com/2013/04/tujuan-studi-islam.html (Kamis, 24 Agustus
2023, 20.18)
7
3. Untuk mempelajari secara mendalam apa saja sumber dasar dari adanya ajaran
agama islam, sehingga dapat tetap abadi, dan dinamis. Studi ini berdasarkan
pada pendapat bahwa agama islam merupakan agama samawi yang dapat
memecahkan masalah yang terjad pada setiap zamannya. Dengan seperti ini
maka sumber dasar ajaran agama Islam akan tetap aktual dan fungsional
terhadap permasalahan hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman
tersebut.
4. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip yang diajarkan oleh agama
islam, dan bagaimana hubunganya dalam mengarahkan dan membiming para
penganutnya agar dapat sesuai dengan perkembangan budaya dan peradaban
manusia di zaman milenial ini. Pendapat ini berdasar pada bahwa agama islam
merupakan agama yang rahmah lil ‘alamin, yang berarti bahwa agama islam
memiliki prinsip yang universal, sehingga dapat disesuiakna dalam kondisi
apapun, dan zaman apapun.
8
1. Pendekatan Historis
2. Pendekatan Filosofis
3. Pendekatan Ilmiah
9
rasional. Sedangkan keterbukaan suatu studi terjadi jika kebenaran bisa dilacak
oleh siapa saja. Disamping itu,pendekatan ilmiah selalu siap dan terbuka
menerima kritik terhadap kesimpulan studinya.
4. Pendekatan Doktriner
5. Pendekatan Normatif
6. Pendekatan Filolog
Pendekatan ini ada pada abad ke-19, dimana kajian islam pada masa ini
lebih menekankan pada tardisi filolog. Yakni para pengkaji di bidang ini berasal
dari kalangan pakar bahasa, dan ahli teks-teks kunci klasik, sehingga mereka
hanya memahami gagasan-gagasan dan konsep-konsep utama yang membentuk
umat islam, tanpa memahami konteks.
10
7. Pendekatan Sains
Adapun metode studi Islam secara lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Metode Ilmu Pengetahuan atau metode ilmiah adalah cara yang harus dilalui
oleh proses ilmu sehingga dapat mencapai kebenaran.
2. Metode Diakronis
2
Dr. Hammis Syafaq, M.Fil.I dkk, Pengantar Studi Islam, (Surabaya: Nuwailah Ahsana,
2021), 11-12.
11
suatu kenyataan yang mempunyai kesatuan yang mutlak dengan waktu, tempat,
kebudayaan, golongan, dan lingkungan dimana kepercayaan, sejarah atau
kejadian itu muncul.
3. Metode Sinkronis-Analistis
5. Metode Empiris
Suatu metode yang memahami Islam dengan cara menyusun kaidah secara logis
dan filosofis dan selanjutnya kaidah itu diaplikasikan untuk menuntukan
masalah yang dihadapi. Metode ini dipakai untuk sarana meng-istinbatkan
12
hukum-hukum syara’, dan kaidah-kaidah itu benar bersifat penentu dalam
masalah-masalah furu’ tanpa menghiraukan sesuai tidaknya dengan paham
mazhabnya.
Suatu metode yang memahami islam dengan cara menyusun kaidah hukum
untuk diterapkan kepada masalah-masalah furu’ yang disesuaikan dengan
madzhabnya terlebih dahulu. Metode pengkajiannya dimulai dari masalah-
masalah khusus, lalu dianalisis, kemudian disusun kaidah hukum dengan catatan
setelah terlebih dahulu disesuaikan dengan paham mazhabnya.3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3
Liputan6.com, “Pengertian Kajian Islam, Tujuan Ruang Lingkup, dan metode Yang
Digunakan”, https://www.liputan6.com/hot/read/5192516/pengertian-kajian-islam-berikut-
tujuan-ruang-lingkup-dan-metode-yang-digunakan (Kamis, 24 Agustus 2023, 15.44).
13
agama islam, pokok-pokok agama islam, sumber ajaran agama islam, serta apa saja
prinsip-prinsipnya. Selanjutnya yakni dalam mempelajari Studi Islam maka
dibutuhkan metode dan pendekatan, diantranya yakni: pendekatan historis,
filosofis, ilmiah, doktriner, normative, filolog, dan sains. Adapun metodenya yakni:
Metode ilmu pengetahuan, diakronis, sinkronis analistis, problem solving, empiris,
deduktif, dan induktif.
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15