Anda di halaman 1dari 11

ISLAM SEBAGAI OBJEK PENELITIAN

MAKALAH

Oleh Kelompok 5
Nurul Isma (22383022043)
Nauval Muhammad (22382021069)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur kepada Allah SWT., yang telah


memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan makalah dalam
tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kami
yakni Nabi Muhammad SAW., tanpa tuntunannya kita tidak akan berada dalam
kecemerlangan seperti sekarang ini.
Dalam menyusun makalah Pengantar Studi Islam dengan Judul “Islam
Sebagai Objek Penelitian” yang diampu oleh ibu Ummu Kulsum, S.Pd.I,MA.
Kami mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, dan kami mengucapkan
terimakasih banyak kepada ibu Ummu Kulsum, S.Pd.I,MA. dikarenakan telah
mempercayai kami untuk menyusun makalah ini.
Sebagai manusia yang tidak luput dari salah dan lupa. Kami mengucapkan
mohon maaf yang setulus-tulusnya, karena dalam penyusunan dan penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu pula,
kami mengaharap saran dan kritikan yang membangun dalam pengembangan tema
tersebut.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Pengertian Studi Islam ................................................................................... 3

B. Islam Sebagai Objek Penelitian ..................................................................... 4

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 6

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 6

B. Saran................................................................................................................. 6

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang sangat komplek. Sehingga
dalam memahaminya pun dibutuhkan cara yang tepat agar dapat tercapai suatu
pemahaman yang utuh tentang Islam. Di Indonesia sejak Islam masuk pertama kali
sampai saat ini telah timbul berbagai macam pemahaman yang berbeda mengenai
Islam. Sehingga dibutuhkanlah penguasaan tentang cara-cara yang di gunakan dalam
memehami islam.
Tapi ironinya sekarang banyak umat islam khususnya para golongan pemuda-
pemuda tidak peduli bahkan tidak mau tahu apa saja objek-objek kajian yang
mencerminkan karakter islam yang sesungguhnya, bahkan enggan untuk bertindak
sesuai apa yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Mereka hanya menerima
islam tanpa melakukan dan mencari tahu apa saja yang terkandung dalam objek-objek
pengkajian dan penelitiannya. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas
mengenai islam sebagai objek kajian.1
Pada dasarnya, agama Islam adalah agama yang merupakan rahmatan lil
alamin yaitu rahmat bagi seluruh alam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui malaikat Jibril untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia yang
berfungsi untuk menyempurnakan agama-agama sebelumnya. Namun pada
hakikatnya islam itu masih bersifat universal dan masih memerlukan objek pengkajian
dan penelitian yang mendalam baik dari sisi agama, sosial dan budaya. 2
Tapi ironinya sekarang banyak umat islam khususnya para golongan pemuda-
pemuda tidak peduli bahkan tidak mau tahu apa saja objek-objek kajian yang
mencerminkan karakter islam yang sesungguhnya, bahkan enggan untuk bertindak
sesuai apa yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Mereka hanya menerima
islam tanpa melakukan dan mencari tahu apa saja yang terkandung dalam objek-objek
pengkajian dan penelitiannya. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas
mengenai islam sebagai objek kajian.

1
Joesoef Sou’yb,” Orientalis dan Islam”( Jakarta, Bulan Bintang, 1985) 24
2
A. Rofiq, (ed.),” Studi Kitab Tafsir” ( Yogyakarta, Teras, cet I, 2004) 27.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud studi islam?
2. Bagaimana islam dijadikan sebagai objek penelitian?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan studi islam.
2. Untuk mengetahui bagaimana islam dijadikan sebagai objek penelitian.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Islam


Kata Studi Islam secara Etimologi (bahasa) merupakan gabungan dari dua
kata yaitu Studi dan Islam. Dan kata studi sendiri memiliki banyak makna,
diantaranya Studi berasal dari bahasa Inggris yaitu Study, yang berarti mempelajari
atau mengkaji. Dan menurut Lester Crow dan Alice Crow menyebutkan bahwa studi
adalah kegiatan yang secara sengaja diusahakan dengan maksud untuk memperoleh
keterangan, mencapai pemahaman yang lebih besar atau meningkatkan suatu
keterampilan. Kemudian menurut Muhammad Hatta Studi adalah mempelajari sesuatu
untuk mengerti kedudukan masalahnya, mencari pengetahuan tentang sesuatu dalam
hubungan sebab akibatnya, ditinjau dari jurusan tertentu dan dengan metode tertentu
pula. Sedangkan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu kata salima dan aslama. Salima
mengandung arti selamat, tunduk, dan berserah. Sedangkan aslama juga mengandung
arti kepatuhan, ketundukan, dan berserah. Yang disebut dengan muslim adalah orang
yang tunduk, patuh, dan berserah diri sepenuhnya kepada ajaran Islam dan akan
3
selamat dunia dan akhirat. Tujuan dan motivasi studi keislaman di kalangan umat
Islam pun tentunya sangat berbeda dengan orang-orang di luar kalangan umat Islam.
Di kalangan umat Islam, studi keislaman bertujuan mendalami dan memahami serta
membahas ajaran-ajaran Islam agar mereka dapat melaksanakan dan
mengamalkannya dengan benar. Adapun di luar kalangan umat islam, studi keislaman
bertujuan mempelajari seluk – beluk agama dan praktik keagamaan yang berlaku
dikalangan umat islam, yang semata-mata sebagai ilmu pengetahuan.4
Studi Islam mempunyai kerangka kerja, kerangka teoritis, pembahasan
masalah, penyelesaian masalah, inquiry, hipotesis dan kesimpulan. Perangkat
langkah-langkah metodologis yang merupakan syarat keilmiahan sebuah kajian telah
dipenuhi oleh studi Islam. Studi Islam telah memenuhi syarat-syarat ilmiah artinya
studi Islam telah menempati jajaran dan peta kajian-kajian ilmiah lainnya. Diharapkan
para pengkaji ke-Islaman bisa mempertahankan keilmiahan kajiannya, hingga Islam
bisa dipahami dengan lebih objektif, universal dan humanis. Dari hasil

3
Khoiriyah, Memahami Metodologi Studi Islam (Suatu Konsep tentang Seluk Beluk Pemahaman Ajaran
Islam Studi Islam dan Isu-isu Kontemporer dalam Studi Islam), Yogyakarta: Teras, 2013, hlm. 19-20
4
Tim Penyusun, “Studi Islam di Berbagai Negara”, IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2006, Makalah ini tidak
diterbitkan, hlm.6.

6
pengamatan dan kajian peristiwa kehidupan sebagai laboratorium studi Islam
pada gilirannya akan terjadi proses internalisasi nilai-nilai agama keimanan dan
akidah untuk selanjutnya dapat menumbuhkan motivasi dalam diri
seseorang menjalankan dan mentaati nilai-nilai dasar agama yang telah
terinternalisasikan dalam dirinya.
Meski demikian, beberapa kendala menurut beberapa golongan yang
mengakibatkan studi-studi ke-Islaman pada beberapa kajian tidak bisa dipandang
sebagai ilmiah, dan tentu pendapat mereka itu juga disanggah oleh beberapa golongan
lainnya. Seperti studi sastra Islam yang memang juga merupakan problem yang
dihadapi oleh studi sastra pada umumnya, misalnya kajian-kajian tentang sastra
dipandang tidak bisa mempertahankan keilmiahannya karena tidak bisa melengkapi
syarat-syarat keilmiahan intersubjektif .
Dalam adagium ushuliyah dinyatakan bahwa al-umur bi maqashidiyah,
bahwa setiap tindakan dan aktifitas harus berorientasi pada tujuan atau rencana yang
telah ditetapkan. Adagium ini menunjukkan bahwa pendidikan serharusnya
berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai, bukan semata –mata berorientasi pada
sederetan materi. Sehingga tujuan study Islam terlebih dahulu harus dirumuskan,
sebelum komponen-komponen lainnya.5
Sesuai perkembangan masyarakat yang semakin dinamis sebagai
konsekuensi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka aktualisasi nilai-
nilai al-Qur’an menjadi sangat penting. Karena tanpa aktualisasi kitab suci ini, umat
Islam akan menghadapi kendala dalam upaya internalisasi nilai- nilai al-Qur’ani
sebagai upaya pembentukan pribadi umat Islam yang bertaqwa, berakhlak mulia,
cerdas, maju, dan mandiri , atau disebut dengan insane kamil. Pribadi semacam inilah
yang menjadi tujuan study Islam sebagaimana dirumuskan oleh al-Ghazali. Dalam
mewujudkan Islam kamil, pendidikan Islam ditujukan sebagai proses transfer
pengetahuan (transfer of knowledge), transfer metode (transfer of methodology), dan
transfer nilai- niilai (transfer of values).
Study Islam sebagai media transfer pengetahuan dapat ditinjau dari
perspektif perspektif human capital, pendidikan tidak dipandang sebagai barang
konsumsi saja tetapi juga sebagai sebuah investasi. Hasil investasi ini berupa tenaga
kerja yang mempunyai pengetahuan untuk menerapkan pengetahuan dan

5
Ngainun Naim, “Pengantar Studi Islam” (Yogyakarta: Teras, 2009) 8-9

7
keterampilannnya dalam proses produksi dan pembangunan pada umumnya.
B. Islam Sebagai Objek Penelitian
Menurut Moh. Nur Hakim bahwa tidak semua aspek agama khususnya islam
dapat menjadi objek studi. Dalam konteks khusus studi islam ada beberapa aspek dari
islam yang dapat menjadi objek yaitu

1. Islam Sebagai Doktrin Agama


Islam sebagai doktrin agama dari Tuhan yang kebenarannya bagi para
pemeluknya sudah final dalam arti absolut dan diterima secara apa adanya.Agama
sebagai elemen yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia dapat dilihat dari
dua segi yaitu dari segi isi dan dari segi bentuknya. Dari segi isinya agama adalah
ajaran atau wahyu Tuhan yang dengan sendirinya tidak dapat dikategorikan sebagai
kebudayaan. Sedangkan dari segi bentuknya, agama dapat dipandang sebagai
kebudayaan batin manusia yang mengandung potensi psikologi yang mempengaruhi
jalan hidup manusia.6
2. Islam Sebagai Gejala Budaya
Pada mulanya, ilmu terbagi menjadi dua yaitu ilmu kealaman dan ilmu
budaya. Ilmu kealaman, seperti fisika, kimia, biologi dan lain-lain mempunyai tujuan
utama mencari hukum-hukum alam, mencari keteraturan-keteraturan yang terjadi
pada alam. Sedangkan ilmu budaya mempunyai sifat tidak berulang, tetapi unik. Di
dalam kebudayaan terdapat pengetahuan, keyakinan, seni, moral, adat istiadat, dan
sebagainya. Kesemuanya itu selanjutnya digunakan sebagai kerangka acuan oleh
seseorang dalam menjawab berbagai masalah yang dihadapinya.
3. Islam Sebagai Interaksi Sosial
Membahas tentang realitas umat islam. Contohnya, interaksi antara orang-
orang yang beragama islam yang menggunakan norma-norma islam, termasuk
penelitian keislaman. Demikian juga pengamatan terhadap para pemeluk islam dalam
interaksinya dengan para pemeluk agama lain. Mereka memahami dan
mengekspresikan nilai-nilai islam dalam interaksi antarapemeluk agama-agama yang
berbeda. Itu semua dapat menjadi sasaran penelitian agama.
4. Islam Sebagai Produk Sejarah dan Sasaran Penelitian
Ada bagian islam menjadi produk sejarah. Teologi syi’ah adalah dari wajah
islam produk sejarah. Konsep khulafa al- rasyidin adalah produk sejarah, seluruh
bangunan sejarah islam klasik, tengah modern adalah produk sejarah. Andaikan islam

6
M.Atho Mudhar,”Pendekatan Studi Islam Dalam Teori dan Praktek” (pustaka pelajar,yogyakarta,1998)13

8
tidak berkumpul dengan budaya jawa ,sejarahnya di Indonesia akan lain lagi. Andai
kata inggris tidak datang ke India sejarah islam di anak benua itu tidak akan lain lagi.
Demikianlah sebagian wajah islam di belahan dunia adalah produk sejarah. Tasawuf
dan akhlak sebagai ilmu adalah produk sejarah. Akhlak sebagai nilai sumber dari
wahyu, tetapi sebagai ilmu yang disistematisasi akhlak adalah produk sejarah.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Studi islam adalah mempelajari sesuatu untuk mengerti kedudukan
masalahnya, mencari pengetahuan tentang sesuatu dalam hubungan sebab
akibatnya, ditinjau dari jurusan tertentu dan dengan metode tertentu pula.
Sedangkan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu kata salima dan aslama. Salima
mengandung arti selamat, tunduk, dan berserah. Sedangkan aslama juga
mengandung arti kepatuhan, ketundukan, dan berserah. Yang disebut dengan
muslim adalah orang yang tunduk, patuh, dan berserah diri sepenuhnya kepada
ajaran Islam dan akan selamat dunia dan akhirat.
Tujuan dan motivasi studi keislaman di kalangan umat Islam pun tentunya
sangat berbeda dengan orang-orang di luar kalangan umat Islam. Di kalangan
umat Islam, studi keislaman bertujuan mendalami dan memahami serta membahas
ajaran-ajaran Islam agar mereka dapat melaksanakan dan mengamalkannya
dengan benar. Adapun di luar kalangan umat islam, studi keislaman bertujuan
mempelajari seluk – beluk agama dan praktik keagamaan yang berlaku dikalangan
umat islam, yang semata-mata sebagai ilmu pengetahuan.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masihterdapat
banyak kesalahan dan dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari pembaca.

10
Daftar Pustaka
Rofiq, (ed.),” Studi Kitab Tafsir” ( Yogyakarta, Teras, cet I, 2004) .

Khoiriyah, Memahami Metodologi Studi Islam (Suatu Konsep tentang Seluk Beluk
Pemahaman Ajaran Islam Studi Islam dan Isu-isu Kontemporer dalam Studi Islam),
Yogyakarta: Teras, 2013.
Mudhar M.Atho,”Pendekatan Studi Islam Dalam Teori dan Praktek” (pustaka
pelajar,yogyakarta,1998).

Naim Ngainun “Pengantar Studi Islam” (Yogyakarta: Teras, 2009).

Sou’yb Joesoef,” Orientalis dan Islam”( Jakarta, Bulan Bintang, 1985) .


Tim Penyusun, “Studi Islam di Berbagai Negara”, IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2006.

11

Anda mungkin juga menyukai