Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR-DASAR PEMAHAMAN AGAMA ISLAM


Disusun Guna untuk Memenuhi tugas
Mata Kuliah: Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu :
AMIROTUN NADHLIYAH, S.Pd.I M.Pd.I

Disusun oleh :
Moh.Kholip Beril Arahman (2211111059)
Gus Ma’ruf Shodiqin (2211111060)
Muhammad Naufal As-salimi (2211111061)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BANYUWANGI
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT,karena
atas segala rahmat dan petunjuk-Nya,penulis dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah
pengantar studi islam ini tanpa ada halangan yang berarti.Selanjutnya Sholawat beserta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan nabi kita Nabi Muhammad SAW,Nabi
akhir zaman yang membawa umat manusia dari zaman Jahiliyah kepada zaman Penuh cahaya
yakni Agama Islam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar studi islam
mengenai dasar-dasar pemahaman agama islam. Dan makalah ini menjelaskan tentang
pengertian studi islam, urgensi dan tujuan studi islam, pendekatan dan metode studi islam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesainya makalah ini. Akhirnya,penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi Khalayak umum.Dan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna,oleh karena
itu ,penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi untuk kebaikan penulis
dan rekan-rekan kedepanya.

Blokagung, 22 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ..…………………...….………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………...………………………..………………………...1
A. LATAR BELAKANG ……...………………………………………………...……….1
B. RUMUSAN MASALAH …….…………………….………………………..………..2
C. TUJUAN ………………………………………………….……………..……………2
BAB II PEMBAHASAN …...………………….…………………………………….
………..3
A. PENGERTIAN DASAR-DASAR PEMAHAMAN AGAMA ISLAM………….…...3
B. URGENSI DAN TUJUAN STUDI ISLAM…………………………...………...……4
C. PENDEKATAN DAN METODE STUDI ISLAM…………………………..…….....7

BAB III PENUTUPAN …...…..…………………………..…………………….………….....9

A. KESIMPULAN………………………………………………..………..…………......9
B. PENUTUP…………………………………………….……………………...………10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...……………………
11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepadamanusia melalui
nabi Muhammad Saw. Sumber ajarannya meliputi berbagaisegi dari kehidupan manusia
berupa al-Qur’an dan Hadits dan merupakan bagian pilar penting kajian islam sekaligus
pijakan dan pegangan dalammengakses wacana pemikiran dan membumikan praktik
penghambaankepada Tuhan, baik yang bersifat teologis maupun humanistis.

Berbicara tentang islam, paling tidak terdapat tiga ranah penelusuran yang harus
dibedakan: Pertama, teks-teks asli islam, yakni al-qur’an dan otentisitas hadis nabi saw.
Kedua,pemikiran islam yang dapat dianggap sebagaipenafsiran dari teks asli yang dapat
ditemukan dalam empat wacanakeislaman: hukum, teologi, filsafat, dan mistik (tasawuf).
Ketiga, perilaku sosial politik sebagai manifestasi islam yang berada di beberapa
negaradengan latar belakang sosio-historisnya sendiri-sendiri.

Dalam sebuah penelitian, ketiga ranah itu mempunyai posisi dankonsentrasi penjelasan
yang berbeda-beda. Teks asli merupakan sumber nilaidan kebenaran, namun ia tidak berdaya,
pasif sebagai dokumen kaku sehingga ia tidak bisa memberikan pemahaman apapun kepada
manusia,kecuali jika diikuti dengan penafsiran. Penafsiran merupakan cara untuk memahami
dan menjelaskan teks. Penafsiran mempunyai metodologinya sendiri dalam konteks
paradigma yang berkembang. Desain sebuah metode berkaitan erat dengan praktek sosial
politik yang terjadi pada ruang dan waktu, bahkan juga kepentingan yang berbeda-beda.

Ketidaksesuaian antara sistem ideal yang disediakan baik asli dengan implementasinya
serta perbedaan antara teori dan praktek, merupakan factor yang melahirkan karakter
penafsiran yang beragam. Berbagai kepentingan politis dan ideologis yang dalam penafsiran
memberikan jarak antara hakikat dan kekuasaan. Hal ini terjadi dalam dunia pemikiran islam,
sejak masa klasik hingga modern.

Dari berbagai pendapat tentang pengertian agama islam di atas dapatdisimpulkan bahwa
islam adalah agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah, bukan berasal dari
manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad saw sebagai pedoman untuk
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

1
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Studi islam ?
2. Apa tujuan dan urgensi dari studi islam ?
3. Bagaimana metode dalam studi islam ?
B. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dasar dari studi islam.
2. Agar mahasiswa mengetahui tentang tujuan dasar dari studi islam.
3. Agar mahasiswa mampu menjelaskan, dan mengaplikasikan daripada metode
dasar studi islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DASAR-DASAR PEMAHAMAN AGAMA ISLAM


Studi islam atau di barat dikenal dengan istilah Islamic Studies,secara sederhana dapat
dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama islam.
Dengan perkataan lain “usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta
membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan
ajaran,sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-
hari,sepanjang sejarahnya.”

Usaha mempelajari agama islam tersebut dalam kenyataannya bukan hanya dilaksanakan
oleh kalangan umat islam saja,melainkan juga dilaksanakan oleh orang-orang diluar kalangan
umat islam. Studi keislaman dikalangan umat islam sendiri tentunya sangat berbeda tujuan
dan motivasinya dengan yang dilakukan oleh orang-orang diluar kalangan umat islam.
Dikalangan umat islam,studi keislaman bertujuan untuk memahami dan mendalami serta
membahas ajaran-ajaran islam agar mereka dapat melaksanakan dan mengamalkannya
dengan benar.sedangkan diluar kalangan umat islam,studi keislaman bertujuan untuk
mempelajari seluk-beluk agama dan praktik-praktik keagamaan yang berlaku di kalangan
umat islam,yang semata-mata sebagai ilmupengetahuan. Namun sebagaimana halnya dengan
ilmu-ilmu pengetahuan pada umumnya,maka ilmu pengetahuan tentang seluk-beluk agama
dan praktik-praktik keagamaan islam tersebut bisa dimanfaatkan atau digunakan untuk
tujuan-tujuan tertentu,baik yang bersifat positif maupun negatif.

Para ahli studi keislaman diluar kalangan umat islam tersebut di kenal dengan kaum
orientalis ,yaitu orang-orang barat yang mengadakan studi tentang dunia timur,termasuk
dikalangan dunia orang islam. Dalam praktiknya studi keislaman yang dilakukan oleh
mereka,terutama pada masa awal-awal mereka melakukan studi tentang dunia timur,lebih
mengarahkan dan menekankan pada pengetahuan tentang kekurangan-kekurangan dan
kelemahan-kelemahan ajaran agama islam dan kehidupan sehari-hari umat islam.

3
B. URGENSI DAN TUJUAN STUDI ISLAM
Pada saat ini umat islam sedang menghadapi tantangan dari kehidupan dunia dan budaya
modern,studi keislaman menjadi sangat urgen. Studi islam dituntut untuk membuka diri
terhadap masuknya dan digunakannya pendekatan-pendekatan yang bersifat objektif dan
rasional. Dan secara bertahap meninggalkan pendekatan yang bersifat subjektif
doktriner,dengan demikian diharapkan studi islam akan berkembang dan mampu beradaptasi
dengan dunia modern serta mampu menjawab tantangan kehidupan dunia dan budaya
modern.

Di era perang pemikiran atau ghawzul fikri seperti ini,para muslim seakan diguncang oleh
deburan paham-paham “Asing” yang seakan menggeserkan nilai-nilai kehakikian
islam.banyak para muslim yang memang notabennya selalu mengerjakan ibadah shalat,puasa
ramadhan dan mengeluarkan zakat,tergelincir pada paham-paham sekulur bahkan liberal.
Umat islam saat ini berada dalam kondisi problematis,saat ini umat islam masih berada dalam
posisi termarginalkan (pinggir)dan lemah dalam aspek kehidupan sosial budaya yang harus
berhadapan dengan dunia modern yang maju dan canggih. Untuk itu umat islam harus
melakukan gerakan pemikiran yang menghasilkan konsep yang cemerlang dan operasional
untuk mengantisipasi perkembangan tersebut.

Studi islam merupakan sebuah usaha untuk mempelajari islam secara mendalam dan segala
seluk-beluk yang berhubungan dengan agama islam. Studi islam ini mempunyai tujuan yang
jelas yang sekaligus menunjukkan arah studi tersebut dengan arah dan tujuan yang jelas
itu,dengan sendirinya,studi islam merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.

Muhaimin,dalam bukunya mengemukakan bahwa arah dan tujuan studi islam dapat
dirumuskan sebagai berikut:

1.Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat) islam itu,dan


bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya
manusia. Sehubungan dengan hal ini,studi islam dilaksanakan berdasarkan asumsi bahwa
agama yang diturunkan oleh Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta
menyempurnakan perkembangan agama terdahulu.

2.Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang
asli,dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan
perkembangan budaya dan peradaban islam sepanjang sejarah. Studi ini berasumsi bahwa
agama islam adalah fitrah manusia. Fitrah merupakan potensi dasar,pembawaan yang ada dan

4
tercipta dalam proses penciptaan manusia. Dari sinilah manusia dapat menyusun dan
mengatur suatu sistem kehidupan dan lingkungan budaya.

3.Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap
abadi dan dinamis,dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya. Studi ini berdasarkan
asumsi bahwa agama islam sebagai agama samawi terakhir yang membawa ajaran yang
bersifat final dan mampu menjawab tantangan perubahan zaman.

4.Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama
islam,dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol
perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini. Agama islam sebagai
ramatan lil ‘ alamin tentunya mempunyai prinsip dan nilai dasar yang universal dan
mempunyai daya kontrol untuk mengarahkan dan mengendalikan perkembangan sistem
budaya dan peradaban dunia.

Dengan mengemukakan tujuan-tujuan tersebut, tampaklah karakteristik studi islam yang


selama ini dikembangkan di perguruan tinggi tidak bersifat konvensional,tetapi memadukan
antara studi islam dikalangan umat islam sendiri yang bersifat subjektif dan doktriner,dan
kalangan luar islam yang bersifat ilmiah.

Selanjutnya dengan tujuan-tujuan tersebut,studi islam diharapkan akan bermanfaat bagi


peningkatan usaha pembaharuan dan pengembangan kurikulum pendidikan islam
umumnya,dalam usaha transformasi kehidupan sosial budaya serta agama umat islam saat
ini,menuju kehidupan sosial budaya pada generasi yang akan datang,sehingga misi islam
sebagai rahmatan lil ‘ alamin dapat terwujud dalamkehidupan nyata di dunia global.

Secara etimologis,studi islam disinonimkan dengan islamic studies,dirasah islamiah,atau


islamologi secara substantif,studi islam berbeda dengan semangat implementasi dari aktifitas
keagamaan seperti majelis taklim,yang bersifat doktriner dan bertujuan meningkatkan
pengalaman keagamaan seseorang baik pada tatanan kognitif maupun praktis,studi islam
islamolog”tidak bertanggung jawab”terhadap keberagaman individu. Islamolog mengkaji
islam hanya sebagai islam sebagai ilmu pengetahuan.

Dalam perspektif Mahmud Yunus,pusat-pusat studi islam klasik dapat diklarifikasikan


menjadi beberapa kelompok,yaitu Mekkah dan Madinah di Hijaz,Bashrah dan Kufah di
Irak,Damaskus dan Palestina di Syam,dan Fustat di Mesir.

Studi islam secara akademis menemukan momentum pemantapannya sejak 1950-


an,dalam mana saat itu mulai ditawarkan studi islam di Universitas bergengsi di Amerika
5
Serikat,seperti Harvard University,University of California Los Angeles (UCLA),dan
lainnya,sekalipun studi agama secara umum masih dianggap sebagai “anak tiri”. Studi islam
saat itu tidak mempertanyakan ke sahihan teks Al-Qur’an,melainkan bergerak
mengkajiketepatan interpretasi terhadap ayat-ayat Al-Qur’an,termasuk
mengkritisi,mengembangkan,mempertanyakan validitas,dan memperbarui teoro-teori yang
digagas oleh mufassirin.karena, itu,yang dikaji secara akademis adalah pemikiran ulama
terdahulu dalam memahami islam dengan segala latar belakangnya.

Istilah islamic studies sendiri secara akademis mulai terdistribusi secara meluas
melalui penggunaan islam sebagai sebuah spesifikasi utama jurnal profesional dan jurusan
dalam lembaga-lembaga akademik. Dalam pandangan Faisal Ismail,terdapat dua variasi
untuk menempatkan islam dalam hubungannya dengan suatu kajian. Secara
organisatoris,disebagian besar Universitas,islam kerap menjadi unsur dari studi
kawasan,seperti di Departmen of Middle Eastern Studies atau di Department of Near Eastern
Studies.Meskipun demikian ada juga yang menempatkan islam sebagai kajian dalam satu
departemen khusus,yaitu Islamic Studies.

Universitas yang memosisikan islam sebagai bagian dari Area Studies dapat ditemukan
dihampir setiap universitas di Amerika Serikat dengan spesifikasi dan spesialisasi masing-
masing. Meski dengan tekanan spesifikasi yang berbeda,studi islam dibeberapa perguruan
tinggi di Amerika Serikat memiliki kesamaan,yaitu pada umumnya tensi kajian dilakukan
terhadap bidang-bidang,seperti sejarah islam,bahasa-bahasa islam non-Arab,sastra,dan ilmu-
ilmu sosial.

Beberapa abad yang lalu islam pernah menjadi pusat dinasti ilmu pengetahuan sebelum
bangsa-bangsa lainbangkit dari keterpurukan atau mengalami kebangkitan.jika kemudian
muncul pernyataan,mengapa saat ini islam mengalami kemunduran yang drastis tertinggal
jauh dari bangsa-bangsa barat,tidak lain tidak bukan adalah karena umat islam bersikap acuh
tak acuh terhadap islam,terhadap Al Qur’an dan Hadist,dan lebih cenderung condong pada
gemerlapnya dunia westernisasi,juga mengikuti eksistensi zaman yang berkembang tidak
lagi sesuai pada jalurnya.

Dalam ranah perguruan tinggi Studi Islam sebahai satu mata kuliah memiliki posisi yang
sangat penting bagi para mahasiswa,dalam kurikulum PTAI,mata kuliah ini diposisikan
sebagai matakuliah dasar umum (MKDU),yang di fungsikan sebagai dasar pembentukan

6
sarjana lulusan perguruan tinggi agama islam yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa. Kemudian memiliki wawasan keislaman yang komprehensif,integral (utuh) dan
terbuka yang diwujudkan dalam sikap dan tingkah laku serta perbuatan,baik dalam kehidupan
pribadi,bermasyarakat,maupun dalam pelaksanaan pembangunan nasioanal. Islam dianggap
sebagai satu-satunya agama yang diyakini kebenarannya,atas dasar wawasan dan keilmuan
yang dimilikinya sehingga dalam beragama tidak hanya di dukung oleh keyakianan
semata,tetapi didukung oleh pengetahuan dan keilmuan yang murni. Dan barang siapapun
diantara mereka hendak mengembangkan studi islam dengan menguasai besic (dasar) dari
kerangka keislaman,yaitu akidah (keimanan yang kuat kepada Allah),syariah dan Akhlak.
Ketiga hal tersebut bersifat fardu ain,sebelum nantinya berpisah padaspesialisasi keilmuan
yang masing-masing bersifat fardu kifayah.

C. PENDEKATAN DAN METODE STUDI ISLAM


Seiring berkembangnya zaman agama lantas tidak hanya berfungsi sebagai penegasan
terhadap doktrin semata namun agama juga harus mampu dipelajari secara akademik.
Sebagaimana yang dijelaskan Amin Abdullah bahwa fenomena keberagaman manusia tidak
hanya dilihat dari sudut normativitas ajaran wahyu,meskipun fenomena ini sampai kapanpun
akan menjadi ciri khas dari agama-agama yang ada. Tetapi juga harus mampu dilihat dari
sudut historisitas pemahaman dan interpretasai orang-orang atau kelompaok terhadap norma-
norma ajaran yang dipeluknya serta model-model amalan dan praktek-praktek ajaran agama
yang dilakukan. Terlepas dari perdebatan dan pesimisme itu,setuju atau tidak setuju,itu
adalah pernyataan yang diberikan yang diakui oleh outsider dan insider dalam melihat
kepentingan MSI (Metodologi studi islam).

ada beberapa yang sangat urgen mengapa MSI ini di gunakan untuk memahami islam
baik secara tekstual dan kontekstual diantaranya adalah:

1.Masyarakat muslim yang hidup pada era abad 20 ini dihadapkan dengan berbagai
persoalan multidimensi,baik sains,teknologi dan modernisasi,islam yang
exclusive,pemahaman islam yang berkelompok-kelompok,golongan,serta berbagai aliran dan
mahzab,bahkan islam gerakan,yang saling mengklaim bahwa dirinya atau kelompoknya yang
paling benar,menyalahkan,mengkafirkan, menyesatkan orang lain dalam beragama sehingga
kita menjadikan terkotak-kotak sebagai akibat pemahaman islam sejarah akibatnya kita
belum menjawab hal-hal pokok dalam kehidupan beragama,bersosial dan beragama,bersosial
dan bernegara.

7
2.Cara pandang islam yang seharusnya tidak hanya doktrin,tetapi juga aspek sosial
budaya dimana perkembangan zaman membutuhkan pemahaman islam yang dinamis. Sikap
budi luhur adalah amanah atau trust yang agaknya selama ini masih jauh dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Sementara ajaran agama ini sering dipisahkan dari kehidupan sosial
dan lingkungan. Sebagai konsekuensi logis munculnya dikotomi wahyu dengan alam,wahyu
dan akal,serta antara wahyu dan realitas sosial. Masyarakat dan ilmu pengetahuan terus
berkembang. Sehingga kita dituntut untuk memahami pengetahuan dan metodologinya
disinilah perlunya kita memahami permasalahan dan sekaligus menggunakan metodologi
terhadap aspek kajian tertentu. Karena akibat kemajuan dan perkembangan zaman pasti ada
dampak sosialnya dan cara pandang islam itu sendiri.

3.Cara pandang dikotomi antara pengetahuan agama dan umum.poin ini menunjukkan
krisis intelektual dalam dunia islam yang berlarut-larut. Tidak diragukan lagi bahwa krisis
adalah penyebab sekaligus bukti dekadensi dan melempem umat,yang sekaligus menghambat
mereka untuk mengejar ketertinggalan kultural dan peradaban dunia modern. Kelesuan ini
bahkan sering diperburuk dengan krisis politik,ekonomi dan militer.

4.Sesama umat islam larut dalam mengklaim sukunya yang paling benar,dalam beragama
mengklaim dirinya paling shaleh di muka bumi serta menyalahkan dan memburukkan yang
lain.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengertian agama Islam yang telah dipaparkan secara sederhana merupakan agama yang
bersumber pada wahyu yang datang dari Allah, bukan berasal dari manusia, dan bukan pula
berasal dari Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman untuk kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat. Sumber-sumber ajaran agama islam terdiri dari teks-teks asli islam, yakni Al-qur’an
dan otentisitas hadis nabi saw, pemikiran islam yang dapat dianggap sebagai penafsiran dari
teks asli, perilaku sosial politik sebagai manifestasi islam yang berada di beberapa negara
dengan latar belakang sosio-historisnya sendiri-sendiri.

Studi islam mencerminkan gagasan tentang pemikiran dan praktis yang bermuara pada
kedudukan Allah Swt. Yang Maha Esa,selamat didunia akhirat dan damai dengan makhluk
lain. Dengan demikian studi islam tidak hanya bermuara pada wacana pemikiran tetapi juga
pada praktis kehidupan yang berdasarkan pada prilaku baik dan benar dalam kehidupan.
Allah memerintahkan kepada hamba-hamba Nya yang beriman kepada-Nya dan
membenarkan Rasul-Nya,agar berpegang kepada seluruh tali islam dan
syari’atnya,mengerjakan perintah-Nya,serta menjauhi semua larangan-Nya sekuat tenaga dan
senantiasa mengusahakan kehidupan kita bertolok ukur atas peraturan dari Allah.

Dalam pembelajaran studi islam kita juga harus mengetahui bahwa,keberadan islam
sebagai agama yang paling sempurna,dan agama yang di ridhai oleh Allah hanyalah islam.
Juga tentang keberadaan Allah yang di sebut Al Khalik. Dialah yang menciptakan
manusia,hidup dan alam semesta,dan Allah tidak hanya menciptakan segala sesuatu dimuka
bumi,namun juga sang maha Mengatur serta Maha Bijaksana.

9
B. PENUTUP

Alhamdulillah makalah ini sudah mencapai tahap akhir dari pembahasan dasar-dasar
pemahaman studi islam dengan baik, dan masih jauh sekali dari kata sempurna.Dan kami
sebagai pengarang makalah mata kuliah pengantar studi islam mengucapkan banyak terima
kasih. Dan saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen kami yang telah membimbing
kami dalam pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.Dan saya ucapkan terima kasih
bagi teman-teman saya yang sudah setia mensupport dan selalu memberi semangat dalam
mengerjakan makalah ini Demikianlah makalah ini saya buat dengan berhati-hati dan
teliti,dan kami selalu berdo’a kepada Allah SWT yang selalu memberi Hidayah dan
Maunahnya. Sekian dari kami Wassalamualaikum Wr.Wb.

10
DAFTAR PUSTAKA
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2014

Atho’ Mudzhar, Pendekatan Studi Islam Dalam Teori dan Praktek, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2011

Fadhil al-Jamali, Menerabas Krisis Pendidikan Dunia Islam, terj. H.M. Arifin,

Jakarta: Golden Terayon Press, 1992

11

Anda mungkin juga menyukai