Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI PENTINGNYA STUDI ISLAM DAN METODE

MEMAHAMI ISLAM

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Studi Islam ( PSI )
Diampu oleh Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.

Oleh
Dewi Nurwenda ( 2286236036)
Nuning Widyawati (2286236037)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
September 2022
Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sebagai bukti penyelesaian tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam yang
membahas tentang “Memahami Pentingnya Sudi Islam dan Metode Memahami
Islam”.
Diharapkan makalah ini dapat menambahkan wawasan para mahasiswa untuk
mengetahui makna pentingnya islam, tujuan memahami islam, dan metode
memahami islam. Namun kami menyadari bahwa makalah ini belum mencapai
taraf kesempurnaan, maka kami mengharapkan kritik dan saran pembaca agar
kami dapat menyempurnakan dan memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan senantiasa mendapatkan Ridho Allah SWT.
Demikian, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Blitar, 16 September 2022


Penyusun

ii
Daftar isi

Halaman Judul................................................................................................ i
Kata Pengantar ............................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Pengertian Islam ............................................................................ 3
B. Pengertian Studi Islam ................................................................... 3
C. Tujuan Studi Islam......................................................................... 4
D. Metode untuk Memahami Islam .................................................... 5
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8
A. Kesimpulan .................................................................................... 8
B. Saran .............................................................................................. 8
Daftar Pustaka ................................................................................................ 9

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang sangat kompleks. Sehingga dalam
memahaminya pun dibutuhkan cara yang tepat agar dapat tercapai suatu
pemahaman yang utuh mengenai agama Islam. Islam sebagai agama tidak
cukup dipahami melalui pintu wahyu-Nya belaka, tetapi juga perlu dipahami
melalui pintu pemeluknya, yaitu masyarakat muslim yang menghayati,
meyakini dan memperoleh pengaruh dari Islam tersebut. Alasannya adalah
bahwa Islam itu dipahami oleh pemeluknya secara berbeda, karena setiap
manusia memiliki pemahaman yang beragam, sehingga tidak dapat dipaksakan
umat Islam untuk memiliki satu bentuk pemahaman yang sama.
Sejak Islam masuk di Indonesia pertama kali sampai saat ini telah
timbul berbagai macam pemahaman yang berbeda mengenai Islam. Sehingga
dibutuhkanlah penguasaan tentang cara-cara yang digunakan dalam memahami
ajaran Islam. Maka tugas kita adalah berusaha secara sungguh-sungguh untuk
memahami kedua sumber pokok ajaran islam yaitu Alqur’an dan Hadits. Jika
kita sudah pahami dengan baik maka akan terasa sekali bahwa kitab Alqur’an
dan Assunnah itu banar-benar penuntun jalan kehidupan yang terbaik.
Pentingnya studi islam dan metode untuk memahami islam merupakan
salah satu materi mata kuliah Pengantar Studi Islam pada Prodi PIAUD
Universitas Nahdlatul Ulama Blitar. Materi ini membahas tentang alasan
pentingnya studi islam serta metode untuk memahami islam agar setiap
pembaca dapat memahami islam dengan benar. Dengan demikian, pembaca
dapat bersikap arif dalam menghadapi perbedaan model pemahaman
keagamaan yang terjadi di masyarakatnya, dan tidak menampilkan Islam yang
kaku (rigid), atau dapat menerima model pemahaman yang berbeda.
2

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa makna memahami studi islam?
2. Apa tujuan memahami studi islam?
3. Bagaimana metode memahami islam?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui makna memahami studi islam?
2. Mengetahui tujuan memahami studi islam?
3. Mengetahui metode memahami islam?
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Islam
Secara teoritis Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan
Tuhan kepada manusia melalui Muhammad sebagai Rasul. Islam pada
hakikatnya membawa ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi
mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber ajaran yang
mengambil berbagai aspek ialah al-Qur'an dan hadits. Kedua sumber ini
sebagai pijakan dan pegangan dalam mengakses wacana pemikiran dan
membumikan praktik penghambaan kepada Tuhan, baik yang bersifat
teologis maupun humanistis.
Selain itu, pokok-pokok ajaran Islam dan sejarah serta realitas
pelaksanaannya merupakan bagian yang perlu dikaji, sehingga pemahaman
secara utuh terhadap Islam dapat dicapai. Pemahaman itu perlu didekati
dengan berbagai dimensi, diantaranya mengenai tentang makna Islam.

B. Pengertian Studi Islam


Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari bahasa Arab
Dirasah Islamiyah. Dalam kajian Islam di Barat Studi Islam disebut Islamic
Studies. Dengan demikian, Studi Islam secara harfiyah adalah kajian tentang
hal-hal yang berkaitan dengan keislaman. Makna ini sangat umum, karena
segala sesuatu yang berkaitan dengan Islam dikatakan Studi Islam. Oleh
karena itu, perlu ada spesifikasi pengertian terminologis tentang Studi Islam
dalam kajian ini, yaitu kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui,
memahami dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan
agama Islam baik yang menyangkut sumber-sumber ajaran Islam, pokok-
pokok ajaran Islam, sejarah Islam, maupun realitas pelaksanaannya dalam
kehidupan.
4

Dengan perkataan lain, studi Islam adalah usaha sadar dan sistematis
untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang
hal-hal yang berhubungan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran,
sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari sepanjang sejarahnya.
Studi Islam sebagai sebuah disiplin, sebenarnya sudah dimulai sejak
lama. Studi ini mempunyai akar yang kokoh di kalangan sarjana muslim
dalam tradisi keilmuan tradisional. Mereka telah mengupayakan interpretasi
tentang Islam, dan hal ini terus berlanjut hingga sekarang.

C. Tujuan Studi Islam


Dalam Studi Islam, tujuan sangat menentukan. Kajian yang dilakukan
oleh umat Islam berbeda dengan kajian yang dilakukan oleh kalangan non
Muslim. Bagi umat Islam, mempelajari Islam mungkin untuk memantapkan
keimanan dan mengamalkan ajaran Islam, sedangkan bagi non Muslim hanya
sekedar wacana, bahkan mungkin mencari kelemahan umat Islam. Dalam
konteks ini, Studi Islam tidak hanya berpijak kepada salah satu konteks
partikular maupun universal.
Dengan demikian, tujuan Studi Islam adalah untuk memahami dan
mendalami serta membahas ajaran-ajaran Islam agar mereka dapat
melaksanakan dan mengamalkannya secara benar, serta menjadikannya
sebagai pegangan dan pedoman hidup. Namun pada kenyataanya Islam
seringkali dijadikan identitas diri, tetapi pelaksanaan terhadap ajaran Islam
tidak dilaksanakan sepenuhnya.
Dalam konteks Indonesia, masyarakat muslim masih berorientasi pada
simbolisasi teologis agama. Pemaknaan kedamaian yang harus dicerminkan
dalam kehidupan plural masih belum sepenuhnya tersosialisasi secara baik.
Konflik sosial yang mengarah pada agama seringkali terjadi, karena
kurangnya pemahaman terhadap Islam. Dengan Studi Islam, diharapkan
tujuan di atas dapat tercapai.
Untuk mencapai dan mendapatkan sasaran tujuan di atas dibutuhkan
kerangka pendalaman secara spesifik, di antaranya:
5

1. Pengkajian dan pendalaman terhadap esensi agama dan hubungannya


dengan agama lain. Sebagai kerangka teologis, Islam diturunkan oleh
Allah untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan
agama agar pemeluknya selamat di dunia dan akhirat. Agama yang
mengalami penyimpangan diarahkan menjadi agama yang monotheistik.
Meskipun demikian bukan berarti Islam menafikan agama lain.
Rasulullah masih mengakui agama lain dan pemeluknya dianggap sebagai
Ahl al-Kitab. Untuk itu, hubungan secara harmonis dengan agama lain
perlu disosialisasikan.
2. Pengkajian dan pendalaman terhadap pokok-pokok ajaran Islam. Islam
adalah agama fitrah. Pokok-pokok ajaran yang terkandung di dalamnya
sesuai dan relevan dengan fitrah manusia. Sebagai agama fitrah, pokok-
pokok ajaran Islam perlu ditransformasikan dalam berbagai dimensi,
sehingga mampu berkembang dengan baik dan berinteraksi dengan
lingkungan budaya yang dinamis. Dengan demikian, Islam akan selalu
aktual dan diterima oleh berbagai elemen masyarakat.
3. Pengkajian dan pendalaman terhadap sumber-sumber ajaran Islam al-
Qur'an dan hadits sebagai sumber ajaran Islam menjadi landasan dalam
berpikir dan berkiprah. Sebagai landasan, al-Qur'an dan hadits perlu
dipahami secara jelas, sehingga umat Islam dapat menyelesaikan problem
kehidupan manusia dan mampu menjawab tantangan zaman.
Untuk menjadikan ajaran-ajaran Islam sebagai wacana ilmiah secara
transparan yang dapat diterima oleh berbagai kalangan. Dalam hal ini, seluk
beluk agama dan praktik-praktik keagamaan yang berlaku bagi umat Islam
dijadikan dasar ilmu pengetahuan. Karena itu, kebenaran terhadap ajaran
agama Islam dikedepankan dengan menghadapkan pada realitas sosial
budaya.
6

D. Metode untuk Memahami Islam


Dalam perjalanan sejarah ada berbagai cara yang dipergunakan oleh
para pemikir Islam untuk mendekati dan memahami ajaran Islam. Menurut
Mukti Ali, setidaknya ada tiga jenis pendekatan yng telah dipergunakan untuk
memahami ajaran Islam, yaitu pendekatan naqli (tradisional), `aqli (rasional)
dan kasyfi (mistis). Secara lebih rinci tiga pendekatan itu dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pendekatan Naqli (Tradisional)
Pendekatan naqli adalah metode memahami Islam dengan langsung
merujuk kepada makna harfiah atau makna tekstual al-Qur'an dan sunnah,
tanpa memberikan peranan kepada akal dan hasil pemikiran lainnya.
Pendekatan ini cenderung menolak ilmu kalam dan tasawuf. Dasar
penggunaan metode ini adalah anggapan bahwa teks-teks wahyu sudah
komplit menampung segala masalah yang diperlukan dan mengikuti tradisi
nabi Muhammad serta as-salaf as-salih. Dalam konteks ini Abu Zahrah
memberikan pemyataan:
Kaum salaf seperti yang dilukiskan oleh Ibn Taimiyah adalah
mereka yang berpendapat bahwa tidak ada jalan untuk mengetahui akidah,
hukum dan apa yang ada hubungannya dengan itu secara global atau
terperinci, kecuali hanya didapatkan dari al-Qur'an dan sunah yang
menerangkan hal itu. Maka yang diterangkan oleh al-Qur'an dan sunah itu
tidak boleh ditolak. Menolak berarti melepaskan tali agama. Akal tidak
mempunyai kekuasaan untuk mentakwilkan atau menafsirkan atau
menghukumi al-Qur'an kecuali mengikuti apa yang telah dikandung
olehnya. Kalau sekiranya akal itu mempunyai kemampuan, itu pun
terbatas pada pembenaran, ketaaatan dan menerangkan pendekatan antara
dalil akal dan naql dengan tidak ada perbedaan antara keduanya. Akal
berkedudukan sebagai saksi, bukan sebagai penentang, sebagai penjelas
dari dalil yang terkandung dalam al-Qur'an.
Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa pendekatan naqli secara
historis pada umumnya telah dipergunakan oleh kaum salaf. Kemudian
pada sekitar abad ke-7 H, salafisme diformulasikan kembali oleh Ibn
7

Taimiyah, dan selanjutnya pada abad ke-12 H secara lebih kaku


dimunculkan kembali oleh Muhammad bin Abdul Wahab di Saudi Arabia,
dengan gerakannya yang dikenal dengan wahabiah.
2. Pendekatan ‘Aqli (Rasional)
Berbeda dengan pendekatan naqli, pendekatan yang kedua ini
cenderung pada model pemahaman Islam dengan menekankan pada
rasionalitas dan spekulatif. Pendekatan ini menempatkan rasio sebagai alat
yang dominan, sehingga teks-teks wahyu, baik menyangkut akidah
maupun hukum, harus diterima secara rasional. Untuk itu semua hasil
pemikiran rasional dapat dipergunakan bila berdaya guna untuk
memperkuat kebenaran dan menambah keyakinan. Metode ini dalam
kenyataan sejarah banyak dipergunakan oleh para teolog Mu'tazilah dan
filosof muslim dalam bidang akidah, serta Abu Hanifah dalam bidang
fikih.
3. Pendekatan Kasyfi (Mistis)
Pendekatan kasyfi adalah metode yang dipergunakan oleh para Sufi untuk
memperoleh pengetahuan atau ma'rifah secara langsung dari Allah dengan
intuisi sebagai instrumennya, bukan melalui nalar. Dalam hal ini para sufi
lebih menekankan pada penghayatan aspek dalam atau esoterisme Islam,
meskipun tidak sampai membuang yang eksoterik.
Menurut Mukti Ali ketiga jenis pendekatan tersebut sudah ada sejak
zaman Nabi, dan selanjutnya juga diaplikasikan para ulama, meskipun tidak
selamanya berjalan secara pararel. Bahkan pada nabi Muhammad terdapat
beberapa tokoh Islam yang mencoba untuk mengintegrasikan pendekatan-
pendekatan itu. Al Asy'ari, misalnya, berupaya mengintegrasikan antara
pendekataan tradisional tekstual dengan rasional dalam teologi Islam, terlepas
dari sejauh mana keberhasilannya. Sementara al-Gazali nampaknya justru
bermaksud melakukan kompromi terhadap ketiga bentuk pendekatan itu,
meskipun kemudian yang lebih nampak hasilnya adalah kompromi antara
pendekatan naqli dengan kasyfi.
8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang pentingnya studi islam dan metode
memahami islam di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Studi Islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan
memahami serta membahas secara mendalam tentang hal-hal yang
berhubungan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah
maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari sepanjang sejarahnya.
2. Tujuan Studi Islam adalah:
Pertama, untuk memahami dan mendalami serta membahas ajaran-
ajaran Islam agar mereka dapat melaksanakan dan mengamalkannya
secara benar, serta menjadikannya sebagai pegangan dan pedoman
hidup. Kedua, untuk menjadikan ajaran-ajaran Islam sebagai wacana
ilmiah secara transparan yang dapat diterima oleh berbagai kalangan.
3. Ada tiga jenis pendekatan/metode yang telah dipergunakan untuk
memahami ajaran Islam, yaitu pendekatan naqli (tradisional), `aqli
(rasional) dan kasyfi (mistis).

B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini penyusun berharap semoga
dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
sangat kami harapkan demi tersusunnya makalah-makalah berikutnya yang
lebih baik.
9

Daftar Pustaka

Syafaq, Hammis dkk. Pengantar Studi Islam. Surabaya: UIN Sunan


Ampel Press. 2021
Zaini, Mohammad. Buku Ajar Pengantar Studi Islam. Jember: IAIN
Jember. 2020

Anda mungkin juga menyukai