Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODOLOGI STUDI ISLAM

METODE MEMPELAJARI STUDI ISLAM

Dosen Pengampu

Iwan Ridwan Hadiansyah,S.Ag.,M.SI.

Disusun oleh :

1.Heryati S 5.Gabriella 9. M.syahrul


2.Salsabila M 6.Ilham 10. Eka Rohana
3.Ai Asti H 7.Sahal Ali
4.Rahmawati 8.Hilmi

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG

FAKULTAS TARBIYAH

2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, tanpa
pertolongan serta rahmat dan hidayah-Nya kami tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tercurah
limpahkan kepada baginda tercinta kita junjungan Nabi besar Muhammad SAW
yang telah mengajarkan ilmu Allah kepada umat-Nya. Dan juga kami
berterimakasih kepada Bapak Iwan Ridwan Hadiansah,S.Ag.,M.Si. selaku dosen
Mata Kuliah Metodologi Studi Islam yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami berharap makalah ini dapat berguna untuk para pembacanya, bukan hanya
sekedar dibaca dan menambah wawasan melainkan dapat juga diapresiasikan
dalam bentuk tindakan. Makalah ini berisi tentang Agama Dan Aspek-Aspeknya.

Tasikmalaya, 20 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….1
A.Latar Belakang……………………………………………………1

B.Rumusan Masalah………………………………………………...1
C.Tujuan Penulisan………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….

A.Pengertian Studi Islam……………………………………………2

B.Tujuan Studi Islam………………………………………………..2


C.Metode Mempelajari Islam……………………………………….2

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN……………………………………………………3

B.SARAN……………………………………………………………3

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang terakhir sebagai penutup semua agama

yang telah ada, islam merupakan agama rahmatal lil a’lamin untuk semua

umat.Islam itu dibawakan oleh nabi Muhammad SAW yang mendapat wahyu

dari Allah. Untuk mengetahui islam lebih mendalam maka muncullah ilmu

yang dinamakan Studi Islam akan tetapi Studi Islam itu sendiri merupakan

bidang kajian yang cukup lama. Ia telah ada bersama dengan adanya agama

islam maka dari itu Studi Islam menimbulkan berbagai permasalahn yang

umum diantaranya : apa penertian Studi Islam, apa ruang lingkup, atau objek

Studi Islam, apa tujuan Studi Islam, bagaimana pendekatan dan metodologi

dalam Studi Islam.

Seiring dinamika dan perkembangan zaman, kesempatan untuk mempelajari Studi


Islam dapat melalui segala hal, berkaitan dengan persoalan

tentang mempelajari Studi Islam, islam memberikan kesempatan secara luas

kepada manusia untuk menggunakan akal pikirannya secara maksimal untuk

mempelajarinya, namun jangan sampai penggunaannya melampaui batas dan

keluar dari rambu-rambu ajaran Allah SWT.

Oleh karena itu, islam sebagai ajaran menjadi sebuah topik yang menarik

untuk dikaji baik dari kalangan intelektual muslim sendiri maupun sarjana-

sarjana barat, mulai tradisi orientalis sampai pada sebutan islamisist. Kajian
keislaman (Islamic studies) merupakan suatu disiplin ilmu yang membahas

islam baik ajaran, kelembagaan, sejarah maupun kehidupan umatnya. Dalam

prosesnya, usaha kajian itu mencerminkan suatu transmisi doktrin-doktrin

keagamaan dari generasi ke generasi, dengan menjadikan tokoh-tokoh agama,

mulai dari Rasulullah sampai dengan ustad dan para dai sebagai perantara

sentral yang hidup. Dari ustad maupun guru kita dapat mengetahui apa itu

studi islam, baik pengertian, ruang lingkup, obyek, pendekatan, metodologi.

Banyak sekali pendapat-pendapat yang menjelaskan tentang itu semua yang

perlu kita kaji bersama.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat kita simpulkan
permasalahan pokok yang akan penulis bahas dalam makalah ini,yaitu :

1.Apakah pengertian studi islam ?


2.Apakah tujuan studi islam ?
3.Bagaimanakah metode mempelajari islam ?

C.Tujuan Penulisan
A.Untuk mengetahui pengertian dari studi islam.
B.Untuk mengetahui tujuan dari adanya studi islam.
C.Untuk mengetahui metode mempelajari islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Islam

Kata Studi Islam secara Etimologi (bahasa) merupakan gabungan dari dua

kata yaitu Studi dan Islam. Dan kata studi sendiri memiliki banyak makna,

diantaranya Studi berasal dari bahasa Inggris yaitu Study, yang berarti

mempelajari atau mengkaji. Dan menurut Lester Crow dan Alice Crow

menyebutkan bahwa studi adalah kegiatan yang secara sengaja diusahakan

dengan maksud untuk memperoleh keterangan, mencapai pemahaman yang

lebih besar atau meningkatkan suatu keterampilan. Kemudian menurut

Muhammad Hatta Studi adalah mempelajari sesuatu untuk mengerti

kedudukan masalahnya, mencari pengetahuan tentang sesuatu dalam

hubungan sebab akibatnya, ditinjau dari jurusan tertentu dan dengan metode

tertentu pula. Sedangkan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu kata salima

dan aslama. Salima mengandung arti selamat, tunduk, dan berserah.

Sedangkan aslama juga mengandung arti kepatuhan, ketundukan, dan

berserah. Yang disebut dengan muslim adalah orang yang tunduk, patuh, dan

berserah diri sepenuhnya kepada ajaran Islam dan akan selamat dunia dan

akhirat.1

Dan Secara Terminologi (Istilah) Kajian Islam atau di Barat terkenal

dengan istilah Islamic Studies adalah usaha mendasar dan sistematis untuk

mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam seluk beluk

yang berhubungan dengan agama Islam, baik ajaran-ajarannya, maupun


praktek-praktek pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari

sepanjang sejarah.2 Pengertian Studi Islam menurut Muhammad Nur Hakim

kegunaan istilah Studi Islam bertujuan untuk mengungkapkan beberapa

maksud, yaitu :

1. Studi Islam yang dikonotasikan dengan aktivitas-aktivitas dan program-


program pengkajian dan penelitian terhadap agama sebagai objeknya.

2. Studi Islam yang dikonotasikan dengan materi, subjek, bidang, dan kurikulum
atas semua kajian Islam.

3. Studi Islam yang dikonotasikan dengan institusi-institusi pengkajian Islam, baik


dilakukan secara formal seperti perguruan tinggi, maupun yang non formal seperti
forum-forum kajian dan halaqoh-halaqoh.

B.Tujuan Studi Islam

Dalam adagium ushuliyah dinyatakan bahwa al-umur bi maqashidiyah,

bahwa setiap tindakan dan aktifitas harus berorientasi pada tujuan atau

rencana yang telah ditetapkan. Adagium ini menunjukkan bahwa pendidikan

serharusnya berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai, bukan semata –mata

berorientasi pada sederetan materi.

Secara normative tujuan yang ingin dicapai pendidikan Islam meliputi

tiga dimensi yaitu:

1. Dimensi spiritual, yaitu iman, takwa, dan akhlak mulia (yang tercermin

dalam ibadah dan muamalah). Dimensi spiritual ini tersimpul dalam satu

kata yaitu akhlak mulia, yang menurut M. Athiyah Al-Abrasyi sebagai

tujuan utama study Islam.

Sementara menurut Said Aqil Husein al-Munawar, akhlak merupakan

alat control psikis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Tanpa
akhlak, manusia akan berada dalam kumpulan binatang yang tidak

memliliki tata nilai dalam kehidupannya. Rasulullah saw. Merupakan

sumber akhlak yang hendaknya diteladani oleh orang mukmin, seperti

tercermin dalam sabdanya:

“Sesungguhnya aku diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak

yang mulia”.

2. Dimensi budaya, yaitu kepribadian yang mantap dan mandiri, tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Dimensi ini secara universal

menitikberatkan pada pembentukan kepribadian muslim sebagai individu

yang diarahkan kepada peningkatan dan pengembangan factor dasar

(bawaan) dan factor ajar (lingkungan) dengan berpedoman kepada nilai-

nilai keislaman.

3. Dimensi kecerdasan yang membawa kemajuan, yaitu cerdas, aktif,

disiplin, inovatif, produktif, dan sebagainya. Dimensi kecerdasan dalam

pandangan psikologi merupakan sebuah proses yang mencakup tiga hal:

analisis, kreatifitas, dan praksis.

Upaya yang dilakukan dalam study Islam tentunya tidak cukupn di ruang

kelas atau disekolah saja. Sebab lembaga yang mempunyai peran

sesungguhnya adalah keluarga. Sebagai unit masyarakat terkecil, keluarga

memiliki dampak langsung terhadap kehidupan peserta didik dan masyarakat itu
sendiri. Disinilah anak mendapatkan imu pengetahuan pertama kalinya sebelum
mendapatkan dari lembaga lain. Studi islam sebagai sebuah kajian secara
sistematis terhadap islam

memiliki sebuah tujuan kegiatan apapun, apalagi studi islam, akan lebih
mudah tercapai manakala ditetapkan tujuannya secara konkret. Secara garisbesar
tujuan studi islam adalah:

1. Mempelajari secara mendalam tentang hakikat islam, bagaimana

posisinya dengan agama lain, dan bagaimana hubungannya dengan

dinamika oerkembangan yang terus berlangsung.

2. Mempelajari secara mendalam terhadap sumber dasar ajaran agama islam

yang tetap abadi dan dinamis serta aktualisasinya sepanjang sejarah.

3. Mempelajari secara mendalam terhadap pokok isi ajaran islam yang asli,

dan bagaimana operasionalisasinya dalam pertumbuhan budaya dan

peradaban islam sepanjang sejarah.

4. Mempelajari secara mendalam terhadap prinsip-prinsip dan nilai-nilai

dasar ajaran islam dan bagaimana perwujudannya dalam membimbing

dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban

manusia pada zaman modern ini.

Dengan menyimak terhadap 4 tujuan ini studi islam diharapkan akan lebih

jelas arahnya. Tujuan ini menjadi semacam titik yang akan dituju dengan

berbagai sarana dan metode untuk mencapainya. Dengan kerangka tujuan

semacam ini, studi islam diharapkan tidak sekedar sebagai sebuah wawasan

normatif, tetapi juga konstektual, aplikatif, dan memberikan kontribusi

konkret terhadap dinamika dan perkembangan yang ada.

C. Metode Mempelajari Islam

Memahami islam secara komprehensif dengan berpedoman kepada semangat dan


isi ajaran al-quran yang diketahui mengandung banyak aspek. aberbagai aspek
yang ada dalam al-quran jika dipelajari secara keseluruhannya akan menghasilkan
pemahaman islam yang menyeluruh.

Ada beberapa ahli yang berpendapat mengenai metode memahami islam,


diantaranya:

1.Ali Syari’ati mengatakan salah satu cara memahami islam dengan metode

komparasi yaitu membandingkan Allah dg sesembahan lainnya,

membandingkan al-quran dg kitab sawami lainnya, mempelajari kepribadian

rasul dengan tokoh besar pembaharuan yang pernah hidup dalam sejarah,

membandingkan tokoh islam dengan tokoh utama agama lainnya, dan

membandingkan pendekatan aliran.

2.Nazaruddin Razak mengatakan metode memahami islam secara menyeluruh

mengajukan empat cara: islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli, islam

harus dipelajari secara integral tidk dengan parsial, islam dipelajari dari

kepustakaan yang ditulis ulama besar, kaun zuama dansarjana islam. Islam

hendaknya dipelajari dari ketentuan normative teologis yang ada dalam al-quran

kemudian dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris, dan sosiaologis

yang ada di masyarakat.

3.Mukti Ali mengajukan metode tipologi, dengan cara mengkaji islam melalui
klasifikasi topik dan tema yang sesuai dengan tipenya kemudian dibandingkan
dengan topik dan tema yang mempunyai tipe yang sama

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari sisi pengertian studi islam secara sederhana adalah usaha mendasar
dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara

mendalam seluk beluk yang berhubungan dengan agama Islam, baik ajaran-

ajarannya, maupun praktek-praktek pelaksanaannya secara nyata dalam

kehidupan sehari-hari sepanjang sejarah.

Dalam konteks khusus studi islam, ada beberapa aspek tertentu dari islam

yang dapat menjadi objek studi, yaitu :

o Islam sebagai doktrin dari Tuhan yang kebenarannya bagi para

pemeluknya sudah final, dalam arti absolut, dan diterima secara apa

adanya.

o Sebagai gejala budaya yang berarti seluruh apa yang menjadi kreasi

manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang

terhadap doktrin agamanya.

o Interaksi sosial yaitu realitas umat islam.

Istilah “pendekatan” merupakan kata terjemahan dari bahasa inggris,

approach. Maksudnya adalah suatu disiplin ilmu untuk dijadikan landasan

kajian sebuah study atau penelitian. Pendekatan dalam aplikasinya lebih

mendekati disiplin ilmu karena tujuan disiplin ilmmu karena tujuan utama

pendekatan ini untuk mengetahui sebuah kajian dan langkah-langkah

metodologis yang dipakai dalam pengkajian atau penelitian itu sendiri.

Metode merupakan cara mengerjakan sesuatu ( a way of doing something).

Sementara pendekatan adalah cara memperlakukan sesuatu ( a way of

dealing with something).


B.Saran

Demikian makalah ini kami susun dan semoga bermanfaat untuk menambah
khazanah keilmuan kita ,kritik dan saran yang membanngun kami harapkan untuk
perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Nafis Muhammad Mustahibun, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Teras, 2022.

Naim Ngainun, Pengantar Studi Islam, Yogyakarta: Teras, 2009.

Sahordi Jamali, Metodologi Studi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Sahrodi Jamali, Metodologi Studi Islam, Bandung : Pustaka Setia, 2008.

Tantowi Ahmad, Pendidikan Islam di Era Transformasi Global, Semarang :

Pustak Rizki Putra, 2008.

Anda mungkin juga menyukai