Dosen pembimbing
Di Susun Oleh:
ANI NURAENI (2212.2432)
Semester:
1.3
Puj i syukur kami panj atkan ke hadirat ALLAH SWT. Karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat Menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Sholawat beserta Salamsemoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Besar MUHAMMAD SAW. Dalammakalah ini penulis membahas mengenai Ruang Lingkup
Akhlak, Etika, Moral dan Kesusilaan.
Penulis menyadari bahwa dalamproses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah selanj utnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB I I PEMBAHASAN
BAB I I I PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
dengan kritikan dan debat akademik, bahkan masalah pendidikan tidak pernah
Hakekat dari pendidikan adalah pembentukan manusia kea rah yang dicita- citakan.
dicita- citakan oleh Islam. Esensi dari pendidikan itu ialah dengan melihat unsure dasar
dari pendidikan itu sendiri. Unsur dasar pendidikan adalah unsur pemberi dan penerima,
unsure tujuan yang baik, cara atau jalan yang baik, serta adanya konteks positif.
kehidupan bangsa, selain itu telah terj adi pula dinamika perkembangan pendidikan
pernyataan di atas muncul suatu pertanyaan bahwa apakah denagn adanya peranan
PEMBAHAS
AN
Karena penafsir memiliki latar belakang yang berbeda satu sama lainnya, baik latar
belakang studi, bidang keilmuan, pengalaman, maupun berbagai perbedaan lainnya, maka
rumusan dan pemaknaan yang dihasilkannyapun j uga akan berbeda.
Selain itu, kata Studi Islamsendiri merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata
Studi dan kata Islam. Kata studi memiliki berbagai pengertian. Rumusan Lester Crow
dan Alice Crow menyebutkan bahwa Studi adalah kegiatan yang secara sengaj a
diusahakan dengan maksud untuk memperoleh keterangan, mencapai pemahaman
yang lebih besar, atau meningkatkan suatu ketrampilan.
Sementara kata Islamsendiri memiliki arti dan makna yang j auh lebih kompleks. Kata
Islamberasal dari kata Aslama yang bararti patuh dan berserah diri. Kata ini berakar
pada kata silmyang berarti selamat, sej ahtera, dan damai.
Menurut Muhammad Nur Hakim, tidak semua aspek agama khususnya Islam
dapat menj adi obyek studi. Dalamkonteks Studi Islam, ada beberapa aspek tertentu
dari Islamyang dapat menj adi obyek studi, yaitu:
2. Wilayah teori- teori keilmuan yang dirancang dan disusun sistematika dan
metodologinya oleh para ilmuan, para ahli, dan para ulama sesuai bidang kaj
iannya masing- masing. Apa yang ada pada wilayah ini sebenarnya tidak lain dan
tidak bukan adalah “teori- teori” keilmuan agama islam, baik secara deduktif dari
nash- nash atau teks- teks wahyu , maupun secara induktif dari praktek- praktek
keagamaan yang hidup dalammasyarakat era kenabian, sahabat, tabi’in maupun
sepanj ang sej arah perkembangan masyarakat muslimdimanapun mereka
berada.
3. Telaah teritis yang lebih popular disebut metadiscourse, terhadap sej arah
perkembangan j atuh bangunnya teori- teori yang disusun oleh kalangan ilmuan
dan ulama pada lapis kedua. Wilayah pada lapis ketiga yang kompleks dan
sophisticated inilah yang sesungguhnya dibidangi oleh filsafat ilmu- ilmu
keislaman.
Sedangkan menurut M. Atho’ Mudzhar menyatakan bahwa obyek kaj ian islam adalah
substansi aj aran- aj aran islam, seperti kalam, fiqih dan tasawuf. Dalam aspek ini agama
lebih bersifat penelitian budaya hal ini mengingat bahwa ilmu- ilmu keislaman semacamini
merupakan salah satu bentuk doktrin yang dirumuskan oleh penganutnya yang
bersumber dari wahyu Allah melalui proses penawaran dan perenungan.
Studi Islam sebagai usaha untuk mempelaj ari secara mendalam tentang Islam dan
segala seluk beluk yang berhubungan dengan agama Islam sudah barang tentu mempunyai
tuj uan yang j elas, yang sekaligus menunj ukan kemana Studi Islam tersebut diarahkan.
Dengan arah dan tujuan yang j elas itu, maka dengan sendirinya Studi Islam akan
merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.
Adapun arah dan tuj uan Studi Islamdapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mempelaj ari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakikat) agam
Islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama- agama lain dalam
kehidupan budaya manusia.Sehubungan dengan ini, Studi Islam dilaksanakan
berdasarkan asumsi bahwa sebenarnya agama Islamditurunkan oleh Allah adalah
untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan pertumbuhan dan
perkembangan agama- agama dan budaya umat dimuka bumi.
2. Untuk mempelaj ari secara mendalam pokok- pokok isi aj aran agama Islam yang
asli, dan bagaimana penj abaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan
perkembangan budaya peradaban Islam sepanj ang sej arahnya. Studi ini berasumsi
bahwa agama Islam adalah fitrah sehingga pokok- pokok isi aj aran agama Islam
tentunya sesuai dan cocok dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar,
pembawaan yang ada, dan tercipta dalam proses pencipataan manusia.
3. Untuk mempelaj ari secara mendalam sumber dasar aj aran agama Islam yang
tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanj ang sej arahnya. Studi ini
berdasarkan asumsi bahwa agama Islam sebagai agama samawi terakhir membawa aj aran
yang bersifat final dan mampu memecahkan masalah kehidupan manusia, menj awab
tantangan dan tuntutannya sepanj ang zaman. Dalam hal ini sumber dasar aj aran agama
Islam akan tetap aktual dan fungsional terhadap permasalahan hidup dan tantangan
serta tuntutan perkembangan zaman tersebut.
4. Untuk mempelaj ari secara mendalamprinsip- prinsip dan nilai- nilai dasar aj
aran agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalammembimbing dan mengarahkan
serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern
ini. Asumsi dari studi ini adalah, Islamyang meyakini mempunyai misi sebagai rahmah li
al- ‘alamin tentunya mempunyai prinsip dasar yang bersifat universal, dan mempunyai
daya, dan kemampuan untuk membimbing mengarahkan dan mengendalikan faktor-
faktor potensialdaripertumbuhan dan perkembangan sistembudaya dan peradaban
modern.
Untuk melakukan Studi Islamada beberapa istilah yang perlu dipahami dengan
baik. Pemahaman terhadap istilah- istilah ini akan memudahkan untuk memasuki bidang
studi islam. Istilah- istilah tersebut adalah pendekatan, metode dan metodologi.
1. Pendekatan Historis
Sej arah atau Historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas berbagai
peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu obj ek, latar belakang, dan pelaku
peristiwa tersebut, sedangkan yang dimaksud pendekatan historis adalah meninj au
suatu permasalahan dari sudut peninj auan sej arah, dan menj awab permasalahan, serta
menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sej arah. Sej arah atau
Historis adalah studi yang berhubungan dengan peristiwa atau kej adian masa lalu yang
menyangkut kej adian atau keadaan sebenarnya. Melalui pendekatan sej arah seseorang
diaj ak menukik dari alam idealis kealam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari
keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenj angan atau keselarasan antara
yang terdapat dalam alam I dealis dengan di alamEmpiris dan Historis.
2. Pendekatan Filosofis
3. Pendekatan I lmiah
4. Pendekatan Doktriner
5. Pendekatan Normatif
Maksud pendekatan Normatif adalah studi Islam yang memandang masalah dari
sudut legal formal dan atau normatifnya. Maksud legal formal adalah
hubungannya dengan halal dan haram, boleh atau tidak dan sej enisnya. Sementara
normatif adalah seluruh aj aran yang terkandug dalam nash. Dengan demikian,
pendekatan normatif mempunyai cakupan yang sangat luas. Sebab seluruh
pendekatan yang digunakan oleh ahli ushul fiqih (usuliyin), ahli hukum Islam
(fuqoha), ahli tafsir (mufassirin), dan ahli hadist (muhadditsin) yang berusaha
menggali aspek legal- formal dan aj aran Islam dari sumbernya adalah ternasuk
pendekatan normatif.
Dalamhubungannya dengan Studi Islam, metodologi berarti membahas kaj ian-kaj ian
seputar berbagai macammetode yang bisa digunakan dalamStudi Islam.
Adapun metode studi Islamsecara lebih rinci dapat dij abarkan sebagai berikut
:
Metode I lmu Pengetahuan atau metode ilmiah yaitu cara yang harus dilalui oleh
proses ilmu sehingga dapat mencapai kebenaran. Oleh karenanya maka dalam
sains- sains spekulatif mengindikasikan sebagai j alan menuj u proposisi- proposisi
mengenai yang ada atau harus ada, sementara dalam sains- sains normative
mengindikasikan sebagai j alan menuj u norma- norma yang mengatur perbuatan atau
pembuatan sesuatu.
2. Metode Diakronis
Suatu metode mempelaj ari islam menonj olkan aspek sej arah. Metode ini memberi
kemungkinan adanya studi komparasi tentang berbagai penemuan dan pengembangan
ilmu pengetahuan dalam islam, sehinggga umat islam memiliki pengetahuan yang
relevan, hubungan sebab akibat dan kesatuan integral. Metode diakronis disebut j uga
metode sosiohistoris, yakni suatu metode pemahaman terhadap suatu kepercayaan, sej
arah atau kej adian dengan melihat suatu kenyataan yang mempunyai kesatuan yang
mutlak dengan waktu, tempat, kebudayaan, golongan, dan lingkungan dimana
kepercayaan, sej arah atau kej adian itu muncul.
Suatu metode mempelaj ari Islam yang memberikan kemampuan analisis teoritis
yang sangat berguna bagi perkembangan keimananan dan mental intelek umat islam.
Metode ini tidak semata- mata mengutamakan segi aplikatif praktis,
tetapi j uga mengutamakan telaah teoritis.
Metode mempelaj ari Islam yang mengaj ak pemeluknya untuk berlatih menghadapi
berbagai masalah dari satu cabang I lmu Pengetahuan dengan solusinya. Metode ini
merupakan cara penguasaan ketrampilandari pada pengembangan mental- intelektual,
sehingga memiliki kelemahan, yakni perkembangan pemikiran umat Islammungkin
hanya terbatas pada kerangka yang sudah tetap dan akhirnya bersifat mekanistis.
5. Metode Empiris
Suatu metode memahami Islamdengan cara menyusun kaidah secara logis dan
filosofis dan selanj utnya kaidah itu diaplikasikan untuk menuntukan masalah yang
dihadapi. Metode ini dipakai untuk sarana meng- istinbatkan hukum- hukum syara’, dan
kaidah- kaidah itu benar bersifat penentu dalam masalah- masalah furu’ tanpa
menghiraukan sesuai tidaknya dengan pahammazhabnya.
Suatu metode memahami islam dengan cara menyusun kaidah hukum untuk
diterapkan kepada masalah- masalah furu’ yang disesuaikan dengan madzhabnya
terlebih dahulu. Metode pengkaj iannya dimulai dari masalah- masalah khusus, lalu
dianalisis, kemudian disusun kaidah hukum dengan catatan setelah terlebih dahulu
disesuaikan dengan pahammazhabnya.
BAB I I
PENUT
UP
Kesimpulan
Studi I slammeliputi kaj ian agama I slamdan tentang aspek- aspek
keislaman masyarakat dan budaya muslim. Menurut pendapat para ulama obj ek
Studi I slammeliputi I slamsebagai doktrin dari Tuhan, substansi aj aran- aj
aran I slamdan interaksi sosial. Adapun tuj uan Studi I slam adalah sebagai
wawasan normatif, kontekstual, aplikatif dan konstribusi konkret terhadap
dinamika dan perkembangan yang ada, mendapatkan gambaran tentang
agama islamsecara luas, mendalamnamun utuh, dan dinamis.
Ada beberapa pendekatan Studi I slamantara lain, pendekatan
Historis, Filosofis, I lmiah doktriner dan normatif.
Saran
Demikianlah makalah ini Penulis buat. Tentunya masih banyak
kesalahan yang terdapat dalammakalah ini untuk menuj u yang lebih baik
lagi, kritik dan saran Penulis butuhkan demi kesempurnaan makalah selanj
utnya. Penulis ucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila masih banyak
kesalahan dalampembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin.
DAFTAR PUSTAKA