Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPUH

METODOLOGI STUDI ISLAM Dian Sudarfi Hendri, M. Si

OBJEK STUDI ISLAM

PEMAKALAH :

ALFIAH RAFIKA (11930121180)

NUR AFRINA YANI (11930120981)

PROGRAM STUDI ILMU HADITS

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
ucapkan syukur atas kehadirat Allah swt yang selalu melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa malakah mengenai “Objek
Studi Islam” dengan waktu yang tepat. Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw
yang membawa rahmat bagi alam semesta semoga kita mendapatkan syafa’at di akhirat
kelak. Aamiin.

Penyusunan makalah ini kami sudah semaksimal mungkin, dan kami mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak dan mengambil sumber dari berbagai buku sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam pembuatan makalah. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kami sangat
mengharapkan masukan berupa kritikan, nasehat dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk perbaikan dalam pembuatan makalah.

Penulisan makalah ini bermaksud untuk menambah wawasan kita mengenai objek
studi islam. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi, beserta
teman-teman yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah yang
sederhana ini. Akhir kata kami berharap mudah-mudahan tujuan penulisan makalah ini
dapat tercapai dan bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 06 November 2020

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................... 4

A. Latar belakang............................................................................................... 4
B. Rumusan masalah........................................................................................... 5
C. Tujuan............................................................................................................ 5

BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................... 6

A. Pengertian Studi Islam................................................................................... 6


B. Objek Studi Islam........................................................................................... 7

BAB III. PENUTUP................................................................................................... 10

Kesimpulan...................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Islam adalah agama yang diwahyukan tuhan kepada manusia melalui nabi Muhammad
saw. islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi
kehidupan saja, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Didalam surat An-
Nahl ayat 102, menyebutkan bahwa Allah swt telah menurun Al-Qur’an itu dengan
kebenaran. Maka seorang muslim akan sangat yakini bahwa agama islam adalah agama
yang benar secara mutlak. Namun meskipun demikian, lalu mengapa ada penelitian/
pengkajian/ studi mengenai Islam, sehingga dapat diketahui dengan jelas tujuan dari
penelitian islam.

Pada awal tahun 1970-an berbicara mengenai penelitian agama dianggap tabu. Orang
akan berkata : kenapa agama yang sudah begitu mapan mau diteliti ; agama adalah wahyu
Allah. Dalam pendahuluan buku Seven Theories Of Religion dikatakan, dahulu orang
Eropa menolak anggapan adanya kemungkinan meniliti agama. Sebab, antara ilmu dan
nilai, antara ilmu dan agama ( kepercayaan ), tidak bisa disinkronkan. Namun saat
sekarang ini mesti dilakukan penelitian/pengkajian/ studi terhadap agama terlebih agama
islam, agama yang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia dari
dulu saat didakwahkan oleh nabi Muhammad saw. hingga saat ini, dimana permasalahan
dan ilmu pengetahuan sudah sangat berkembang.

Dalam membahas ilmu dan permasalahan tersebut tidak terlepas dari yang namanya
pendekatan, pengkajian, serta metodologi. ketiga kata-kata ini saling mempengaruhi antara
satu dengan yang lain. Setiap pembahasan dari suatu disiplin ilmu apalagi yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya sangat membutuhkan pengkajian,
pendekatan ataupun metodologi sehingga ilmu tersebut dapat dipergunakan sesuai dengan
fungsinya. Apalagi ilmu yang berhubungan dengan agama Islam, agama yang diridhai
Allah dan agama yang menjadi rahmatan lil ‘alamin,  hal ini sesuai dengan kelima ayat
Alqur’an dari wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yakni surah

4
Al-‘Alaq ayat 1-5 yang menjelaskan bahwa ajaran Islam sejak awal meletakkan semangat
keilmuan pada posisi yang amat penting.

Maka pada makalah ini kami membahas tentang objek dari studi/kajian islam, dimana
agama islam merupakan agama yang bersifat luwes dan fleksible dan mencakup banyak
hal dalam kehidupan manusia.

2. Rumusan masalah
a. Apakah yang dimaksud Studi Islam?
b. Apakah objek Studi islam?

3. Tujuan
a. Mengetahui dan memahami pengertian Studi Islam.
b. Mengetahui dan memahami Objek studi Islam.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metodologi Studi Islam

Metodologi berasal dari dua suku kata, yaitu metode dan logi. Metode
didefinisikan secara bahasa berasal dari bahasaha yunani yaitu: method artinya
cara, jalan, arti lainnya adalah cara yg teratur dan terpikir baik-baik untuk
mencapai suatu maksud, cara kerja yg bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan.(KBBI, 2008)
Sedangkan istilah logi/loghos mempunyai arti ilmu. Jika digabungkan menjadi
metodologi yang mempunyai arti ilmu berupa cara atau jalan dalam memahami
sesuatu. Abraham kaflan yang dikutip Abuy Sodikin (2000:4) menjelaskan
bahwa metodologi adalah pengkajian dengan pendengaran (deskripsi) penjelasan
(exsplanasi) dan pembenaran (justifikasi).

kata Studi Islam adalah perpaduan antara dua kata, yaitu kata Studi dan kata
Islam. Studi berasal dari bahasa Inggris, study yang berarti mempelajari atau
mengkaji. penelitian ilmiah kajian dan telaahan (KBBI, 2008). Dalam hal ini
yang dimaksud study adalah pengkajian terhadap islam dalam segala aspek.
Islam berasal dari bahasa Arab, dari kata salima dan aslama. Salima
mengandung arti selamat, tunduk dan berserah. Aslama juga mengandung arti
kepatuhan, ketundukan, dan berserah. Orang yang tunduk, patuh dan berserah
diri kepada ajaran Islam disebut muslim, dan akan selamat dunia akhirat. Secara
istilah, Islam adalah nama sebuah agama samawi yang disampaikan melalui para
Rasul Allah, khususnya Rasulullah Muhammad SAW, untuk menjadi pedoman
hidup manusia. Islam pada hakikatnya membawa ajaran yang bukan hanya
mengenai aspek ubudiyah saja tetapi juga menyangkut berbagai aspek dari
kehidupan manusia.

Dalam bahasa Arab studi islam disebut Dirasah Islamiyah. Dalam kajian
Islam di Barat disebut Islamic Studies, secara harfiyah adalah kajian tentang hal-

6
hal yang berkaitan dengan keislaman. Secara terminologis adalah kajian secara
sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memakai, dan menganalisis secara
mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran
Islam, sejarah Islam maupun realita pelaksanaannya dalam kehidupan. sehari-
hari sepanjang sejarahnya (Djamaluddin,1999:127).

Dari definisi istilah tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa Metodologi


Studi Islam memiliki makna sebuah ilmu yang berisi cara dan jalan untuk
memahami kajian Islam secara ilmiah dan terstruktur untuk mendapatkan
pemahaman terhadap ajaran Islam yang holistik dengat tujuan utama sebagai
rahmatan lil’alamin.1 Metodologi studi Islam adalah prosedur yang ditempuh
secara ilmiah, cepat dan tepat dalam mempelajari Islam secara luas dalam
berbagai aspeknya, baik dari segi sumber ajaran, pemahaman terhadap sumber
ajaran maupun sejarahnya.

B. Objek Studi Islam

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa studi Islam atau Islamic


Sudies adalah kajian ilmiah berkaitan dengan Islam, prosedur dalam memahami
Islam secara ilmiah. Oleh karena itu yang menjadi objek studi Islam adalah
ajaran Islam itu sendiri dalam berbagai aspeknya dan berbagai madzhab
alirannya. Ajaran Islam tidak hanya sebatas ibadah dalam arti sempit, tetapi
meliputi interaksi sosial kemasyarakatan. Sejauh ini, umat Islam Indonesia
menduga bahwa Islam hanya shalat, zakat, puasa, haji dan dzikir. Disamping itu,
sebagian kaum muslim masih menduga bahwa pemahaman Islam itu bersifat
permanen, sehingga penafsiran atas ajaran Islam harus mengikuti penafsiran-
penafsiran ulama, terutama ulama masa klasik.

Agama islam sangat menarik untuk dijadikan sebagai salah satu dari kajian
dan studi islam, dan dari itu kita sebagai umat muslim harus tetap berpedoman
1
Asep Maulana Rohimat, Metodologi Studi Islam (Memahami Islam Rohmatan Lil’alamin), (Yogtakarta:
Gerbang Media, 2018), hlm. 3

7
pada Al-qur’an dan As-sunnah. Didalam perkembangannya agama islam bisa
diterima dalam segala aspek bidang ilmu pengetahuan, karena agama islam
memiliki ilmu yang sangat luas baik dalam ilmu yang khususnya menitik
beratkan kepada ajaran agama, maupun dari segi aspek ilmu pengetahuan. Ini
karena semua bentuk ajarannya akan selalu bertambah pada isi dari kandungan
Al-qur’an baik secara pendekatan agama maupun ilmu yang lainnya.

Kalangan ahli belum sepakat tentang apakah studi agama Islam dapat
dimasukan ke dalam kelompok ilmu pengetahuan, mengingat sifat dan
karakteristik antara ilmu pengetahuan (sains) berbeda. Amin Abdullah ( 1996:
106) misalnya, menyatakan jika penyelenggaraan dan penyampaian Islamic
Studies atau Dirasah Islamiah hanya mendengarkan dakwah keagamaan dalam
kelas, apa bedanya dengan kegiatan pengajian dan dakwah yang sudah ramai
diselenggarakan di bangku kuliah. Menanggapi kritik tersebut, Amin Abdullah
menyatakan bahwa pangkal tolak kesulitan pengembangan scope wilayah kajian
Islamic studies berakar pada kesulitan para agamawan untuk membedakan antara
yang normativitas dan historisitas. Pada tataran normativitas kelihatan Islam
kurang pas untuk dikatakan sebagai disiplin ilmu, dari sisi normativitas studi
Islam masih banyak terbebani oleh misi keagamaan yang bersifat memihak,
sehingga kadar muatan analitis, kritis, metodologis kurang menonjol, kecuali di
kalangan para peneliti yang jumlahnya terbatas. Sedangkan untuk tataran
historisitas, yakni jika dilihat dari segi historis, Islam dalam arti yang
dipraktekan oleh manusia serta tumbuh dan berkembang dalam sejarah
kehidupan manusia justru telah menjadi ilmu pengetahuan Islam yaitu sebuah
disiplin ilmu, yakni ilmu Ke-Islaman atau Islmic Studies. (Abuddin Nata, 1998:
102-103).

Studi islam merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang


mengandung hal-hal baru yang khususnya berkaitan dengan agama islam.
Sumber pokok bahan pengajarannya adalah Al-quran dan Al-hadist. Pada masa

8
awal pertumbuhan islam, Nabi Muhammad saw. telah menjadikan Al-quran
sebagai sumber pendidikan islam di samping Sunnah beliau sendiri.2

Maka dari itu objek pertama dalam mempelajari agama islam (studi islam)
ialah Al-quran dan As-sunnah. Karena Alqur’an dan As-sunnah merupakan buku
pedoman umat muslim yang bisa memberikan bukti adanya tuhan dan
mengetahui segala bentuk balasan bagi manusia atas apa yang meraka lakukan
selama di dunia dan bisa dipercaya bahwa surga dan neraka atau bahkan hal-hal
uang ghaib itu benar-benar ada.

Dan selanjutnya, islam yang dijadikan sebagai salah satu dari objek studi
islam jika dikaitkan dengan ilmu agama memasukkan berbagai macam ilmu
misalnya, At-Tafsir, Ilmu Kalam, Al-fiqh, dan Tasawuf. Yang mana semua itu
selalu berkaitan dengan al-quran dan sunnah, dengan begitu islam akan terus
berkembang dan menjadi sarana untuk mengetahui hakekat kehidupan manusia
sehingga objek studi islam tidak menyeleweng dalam ajaran atau prinsip-prinsip
agama islam.

Menurut Taufik Abdullah, agama sebagai sasaran kajian dapat dikategorikan


menjadi tiga, yaitu: agama sebagai doktrin, dinamika dan struktur masyarakat
yang dibentuk oleh agama dan sikap masyarakat pemeluk terhadap doktrin.3

Menurut Nur Hakim objek studi dari islam yaitu:

 Islam sebagai doktrin dari Tuhan yang kebenarannya bagi para pemeluknya
sudah final, dan dapat diterima secara apa adanya.
 Islam sebagai gejala budaya.
 Islam sebagai interaksi sosial.

2
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam Edisi 3 (Jakarta: PT. Kalam Mulia, 2001), hlm. 61
3
Naim Ngainun, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: Gre Publishing, Cet. I, 2011)

9
Menurut M. Amin Abdullah, terdapat tiga hal yang menjadi objek studi
islam, yaitu:

 Wilayah praktek keyakinan dan pemahaman terhadap wahyu.


 Wilayah teori-teori keilmuan yang dirancang dan disusun sistematika dan
metodologinya oleh para ilmuan, para ahli, dan para ulama sesuai bidang kajian
masing-masing.
 Telaah kritis atau lebih popular disebut meta discourse.

Menurut M. Atho’ Muzdhar menyatakan bahwa objek kajian agama islam,


yaitu: Subtansi ajaran-ajaran islam, seperti kalam, fiqih dan tasawuf.4

Dalam mempelajari agama ada lima fenomena agama sebagai bentuk


kebudayaan yang perlu di perhatikan, yaitu:

 Naskah-naskah (scripture) atau sumber ajaran dan symbol-simbol agama.


 Sikap, prilaku dan penghayatan para penganut atau tokoh-tokoh agama.
 Ritus-ritus, lembaga-lembaga dan ibadat-ibadat agama, seperti shalat, haji, puasa
dan lain sebagainya.
 Lembaga atau organisasi, keagamaan tempat para penaganut agama berkumpul
dan berperan.

Studi Islam  adalah sebuah upaya sistematis, logis dan terencana dalam


rangka mengkaji Islam secara integral baik dari sisi norma-norma utama (kajian
normatif) maupun dari aspek praktis yang merupakan perwujudan dari praktek
keislaman di tengah realitas masyarakat, yang mencakup ibadah, muamalat dan
ahlak. Bahkan studi Islam  juga membahas referensi Islam secara utuh, beserta
hasil pemahaman dan pemikiran kaum muslimin dalam rentang sejarah yang
panjang, dalam bidang kalam, hukum fikih, filsafat, tasawuf, sejarah kebudayaan

4
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam Edisi 3 (Jakarta: PT. Kalam Mulia, 2001)

10
dan pertumbuhan serta perkembangan historis segala aspek keislaman dll.
Artinya, studi Islam  mempelajari secara konprehensif segala bentuk fenomena
keIslaman baik yang bersifat ajaran ideal (norma-norma langit) maupun ajaran
realitas (bumi) yang praktis yang mencakup ilmu-ilmu alam (sains) maupun
ilmu-ilmu sosial, termasuk di dalamnya kajian historis (sejarah).

Untuk memantapkan studi Islam ini, perlu dipahami juga pemetaan ajaran
Islam kepada beberapa kategori, misalnya dua wilayah, yaitu yang absolut-
mutlak (sakral) dan Nisbiyzhanniy (profan). Islam sebagai the original text
bersifat mutlak dan absolut, sedangkan Islam yang berupa hasil pemikiran dan
praktek umat Islam bersifat relatif-temporal, berubah sesuai dengan perubahan
konteks zaman dan konteks sosial. Dengan demikian, yang menjadi obyek studi
islam semua hal yang membicarakan tentang Islam, mulai dari level wahyu
(nash), hasil pemikiran ulama hingga level praktek yang dilakukan masyarakat
Muslim. Perbedaan-perbedaan studi Islam ini meniscayakan adanya perbedaan
dalam menentukan pendekatan dan metode yang digunakan.

Untuk memahami islam, studi islam juga memiliki objek atau sumber
pendekatan yang begitu sempurna dalam memahami agama tersebutm yaitu:

 Pendekatan Teologis Normativ

Pendekatan Teologis Normativ Dalam memahami islam secara harfiyah


dapat diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka
ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empiric dari
suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengan yang
lainnya.

 Pendekatan Antropologis

Dalam memahami islam dapat di artikan sebagai salah satu upaya memahami
agama dengan cara melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat.

11
 Pendekatan Sosiologis

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat


dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu.

 Pendekatan Historis

Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai
peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, obyek, latar belakang,
dan pelaku dan peristiwa tersebut.

 Pendekatan kebudayaan

Kebudayaan diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin manusia


seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat, dan berarti pula kegiatan usaha batin
untuk menciptakan sesuatu yang termasuk hasil kebudayaan.

 Pendekatan psikologi

Spikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang
melalui gejala prilaku yang dapat diamatinya.5

5
Abuddin Nata, op. cit. hlm. 27-51

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Metodologi Studi Islam memiliki makna sebuah ilmu yang berisi cara dan
jalan untuk memahami kajian Islam secara ilmiah dan terstruktur untuk
mendapatkan pemahaman terhadap ajaran Islam yang holistik dengat tujuan
utama sebagai rahmatan lil’alamin. Metodologi studi Islam adalah prosedur yang
ditempuh secara ilmiah, cepat dan tepat dalam mempelajari Islam secara luas
dalam berbagai aspeknya, baik dari segi sumber ajaran, pemahaman terhadap
sumber ajaran maupun sejarahnya.

Agama islam sangat menarik untuk dijadikan sebagai salah satu dari kajian
dan studi islam, dan dari itu kita sebagai umat muslim harus tetap berpedoman
pada Al-qur’an dan As-sunnah. Didalam perkembangannya agama islam bisa
diterima dalam segala aspek bidang ilmu pengetahuan, karena agama islam
memiliki ilmu yang sangat luas baik dalam ilmu yang khususnya menitik
beratkan kepada ajaran agama, maupun dari segi aspek ilmu pengetahuan. Ini
karena semua bentuk ajarannya akan selalu bertambah pada isi dari kandungan
Al-qur’an baik secara pendekatan agama maupun ilmu yang lainnya.

Studi islam merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang


mengandung hal-hal baru yang khususnya berkaitan dengan agama islam.
Sumber pokok bahan pengajarannya adalah Al-quran dan Al-hadist. Pada masa
awal pertumbuhan islam, Nabi Muhammad saw. telah menjadikan Al-quran
sebagai sumber pendidikan islam di samping Sunnah beliau sendiri.6

Agama sebagai objek kajian telah lama menjadi perdebatan karena sesuatu
yang transement. Agamawan cenderung berkeyakinan bahwa agama memiliki
kebenaran yang mutlak sehingga tidak perlu diteliti. Ajaran dasar agama
6
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam Edisi 3 (Jakarta: PT. Kalam Mulia, 2001), hlm. 61

13
merupakan wahyu dari tuhan bersifat absolout , mutlak benar, kekal, tidak
berubah dan tidak bisa berubah, sedangkan penjelasan ahli agama terhadap
ajaran dasar agama karena merupakan penjelasan dan hasil pemikiran, tidak
absolut, tidak mutlak dan tidak kekal. Bentuk ajaran agama kedua ini bersifat
relative, nisbi, berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

14
DAFTAR PUSTAKA

Maulana Rohimat, Asep, Metodologi Studi Islam (Memahami Islam Rohmatan


Lil’alamin), Yogyakarta: Gerbang Media, 2018
Ngainun, Naim, Pengantar Studi Islam, Yogyakarta: Gre Publishing, 2011.
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT. Kalam Mulia, 2001.
Supiana, Metodologi Studi Islam, Kementrian Agama, cet.1, 2012.
https://www.slideshare.net/RoisMansur/islam-sebagai-objek-kajian-dan-penelitian Jam
14:00, Senin, 01 November 2020
https://suryafirdaus99.blogspot.com/2019/03/metodologi-studi-islam-islam-sebagai.html
Jam 15:40, Senin, 02 November 2020

15

Anda mungkin juga menyukai