Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ISLAM

MAKALAH FILSAFAT ISLAM

Doseb Pengampu:
Ust. SHOLAHUDIN ALAYUBI, M. Ag.

Di ajukan kepada STAI AL AZHAR Menganti Gresik

Oleh Kelompok 11:


1. Edo Febrianto
2. Rifqi Hidayatullah

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AZHAR
MENGANTI GRESIK
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
inayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik- baiknya, sholawat
serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita baginda nabi Muhammad SAW yang
telah menuntun umatnya menuju arah yang terang.

Penulisan makalah ini di sampaikan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Filsafat Islam semester satu di prodi Pendidikan agama islam STAI AL- AZHAR. Makalah ini
adalah hasil dari Kerjasama dari tim kelompok dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu kami
mengucapkan terimakasih kepada tim karena telah berkolaborasi dalam penyelesaian makalah ini
yang menjelaskan tentang “Pengertian dan ruang lingkup Filsafat Islam”

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi para
pembacanya, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami masih membutuhkan kritik dan saran dari pembacanya yang bersifat membangun
untuk memperbaiki agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

Cover………………………………………………………………………………………………i

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………..ii

Daftar Isi………………………………………………………………………………………....iii

BAB I PENDAHULUAN

a) Latar Belakang………………………………………………………………………...1
b) Rumusan Masalah……………………………………………………………………...
c) Tujuan…………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….

a) Ruang lingkup filsafat islam…………………………………………………………..


b) Karakteristik filsafat islam…………………………………………………………….
c) Pengaruh filsafat islam terhadap dunia Pendidikan…………………………………...

Kesimpulan……………………………………………………………………………………….

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum kita masuk kedalam pembahasan utama, yakni filsafat islam. Alangkah baiknya
kita mempelajari dulu apa itu filsafat dan apa itu islam? Kata filsafat berasal dari bahasa
yunani, yakni philo yang berarti cinta dan shopia yang berarti kebijaksanaan. Dari sini kita
sudah bisa mengambil kesimpulan bahasannya filsafat ialah cara berfikir yang rasional dan
radikal dengan berpedoman pada kata cinta kebijaksanaan. Tetapi yang dimaksud dengan
kebijaksanaan disini bukan yang bersifat umum, melainkan kebijaksanaan yang bersifat
relatif tergantung siapa dan bagaimana landasan/dasar seseorang dalam berfikir.

Islam sendiri ialah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad dengan tujuan untuk
menunjukkan dan menyelamatkan umat manusia. Tujuan besar/utama dari islam ialah
tentang kesatuan makhluk dengan sang kholiq (sang pencipta) dengan penerapan akhlaq
sebagai pacuannya. Hukum-hukum dalam islam berlandaskan pada al-qur’an, hadis, ijma’
dan qias. Dan dari itulah semua yang ada dalam ajaran islam berasal.

Dari sini sudah bisa kita asumsikan bahwa filsafat islam ialah cara berfikir kita supaya
bisa mencapai pada tujuan agama islam yakni kesatuan dengan sang pencipta. Seperti
contoh: dalam al-qur’an hanya terdapat larangan untuk memakan babi tanpa disertakan
alasannya. Nah…filsafat, yakni mencari alasan kenapa babi kok diharamkan untuk dimakan.

B. Rumusan Masalah
1) Apa saja yang menjadi ruang lingkup filsafat islam?
2) Apa karakteristik filsafat islam?
3) Apa pengaruh filsafat islam dalam dunia Pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui ruang lingkup filsafat islam.
2) Untuk mengetahui karakteristik filsafat islam.
3) Untuk mengetahui pengaruh filsafat islam terhadap dunia Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang lingkup filsafat islam

Filsafat adalah pemikiran. Sepintas, tidak ada hal menarik yang menjadi kajian di dalam
filsafat. Tetapi, manfaat filsafat sendiri sebenarnya cukup banyak. Salah satunya membangun
dan membiasakan berpikir, baik kedalam maupun keluar. Kenapa kok harus berfikir kedalam
dan keluar? Berpikir kedalam artinya, memikirkan dirinya sendiri. Tujuannya adalah agar
semua orang menjadi lebih sadar bahwa dirinya adanya makhluk Allah. Sedangkan berfikir
keluar adalah memikirkan hal-hal di luar dirinya untuk mengetahui kekuasaan Allah. Dan
inilah salah satu bentuk aplikasi Quran dalam kehidupan, terutama ayat-ayat yang
menegaskan untuk selalu memikirkan keagungan Allah.1
Ruang lingkup Filsafat Islam ini juga tidak lepas dengan namanya pendidikan. Maka dari
itu di sini juga akan menjelaskan pendidikan Filsafat Islam. Pendidikan sendiri tela
didefenisikan secara berbeda-beda oleh berbagai kalangan, yang banyak dipengaruhi
pandangan dunia namun pada dasarnya, semua pandangan yang berbeda itu, lalu kita bisa
menyimpulkan atau menggaris bawahi pendidikan merupakan suatu proses penyiapan
generasi untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif
dan effisien.2
Ruang lingkup Filsafat Islam tidak lepas dengan pendidikan, maka dari itu disisni akan
menggabungkan ruang lingkup pendidikan Filsafat Islam. Ruang lingkup pendidikan Filsafat
Islam adalah masalah-masalah yang terkait dengan kegiatan pendidikan, seperti kurikulum,
metode, dan lingkungan. Disini akan membedah kurikulum, metode, dan lingkungan.
1. Kurikulum
Kurikulum sendiri berasal dari Bahasa Yunani yakni dari kata curer, yang memiliki
makna pelari. Curerer artinya tempat berpacu curriculum dapat diartikan jarak yang
ditempuh oleh seseorang pelari. Saat ini kurikulum bisa diartikan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh pelajar untuk mendapatkan ijazah. Rumusan kurikulum mengandung makna

1
https://duniapesantren.com/filsafat-islam/
2
Azyumardi Azrah, Pendidikan Islam: Tradisi dan Moderenisasi di Tengah Tantangan Melenium III (Cet. I;
Jakarta: Kencana Penada Media Grup, 2012), h. 4.
bahwa isi kurikulum tidak lain adalah sejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai oleh
peserta didik.3
2. Metode
Metode dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Thariqah, yang berarti langkah
langkah strategis yang disiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.4 Metode dikaitkan
dengan pendidikan Islam adalah sebuah jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada
diri seseorang sehingga terbentuk menjadi pribadi yang islami. Adapun dasar metode
pendidikan Islam yaitu dasar agama, dasar biologis, dasar psikologis, dan dasar sosiologis.
3. Lingkungan
Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu
tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya. Masalah
lingkungan hidup merupakan masalah yang paling penting bagi kelangsungan hidup. Oleh
karean itu, masalah lingkungan hidup adalah masalah yang perlu kita perhatikan dalam
melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan effisien.
Ruang lingkup filsafat pendidikan Islam di atas mendeskrpsikan bahwa pentingnya
untuk diperhatikan dan dipahami secara mendalam untuk memaksimalakan
mengaktualisasikan dalam proses pembelajaran. Urgensi dalam memahami ruang lingkup
filsafat Islam adalah sesuatu keharusan yang bersifat dinamais karena dengan memahami
ruang lingkup filsafat pendidikan Islam membuat kita selaku makhluk yang berakal untuk
berpikir secara kritis terhadap fenomena kehidupan

B. Karakteristik filsafat islam


Karakteristik adalah ciri khas dari sesuatu, artinya ketika membicarakan karakteristik
filsafat Islam maka kita membahas perbedaan antara filsafat Islam dengan filsafat lainnya,
baik itu Yunani, Hellenis atau juga Barat. Beberapa hal yang berkaitan dengan pembahasan
ini secara tersirat telah diungkapkan dalam keterangan-keterangan diatas. Namun, demi
memudahkan pemahaman kita bersama, dilakukan poin-poin mengenai hal-hal yang menjadi
karakteristik filsafat Islam.
1. Landasan berfikir
filsafat Islam berlandaskan pada prinsip agama Islam dalam hal ini al-Qur'an dan hadis.
Maka sumber ilmu dalam filsafat Islam adalah dalil-dalil wahyu dan dalil-dalil rasional
(‘aqli) Secara umum, seluruh sarjana baik timur ataupun barat meyakini bahwa alQur'an dan
3
Nana Sudjana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensido, 1995), h.1.
4
Lihat, Shalih Abd. Al’-Aziz al-Tarbiyah al-Haditsah al-Madatuhah Mabadi’uTatliiqatuha al-Amaliyah (al-
Tarbiyah wa Thuruq al-Tadris) (Kairo Dar-al Maarif, 1119), h.196.
hadis berperan penting dalam perkembangan pemikiran filsafat dalam Islam, ini terlihat dari
beberapa ide yang disampaikan oleh filosoffilosof muslim seperti al-Kindi yang membagi
lapangan filsafat Islam menjadi tiga bagian yakni ilmu fisika, ilmu matematika dan ilmu
ketuhanan.5
Ide-ide filosofis al-Kindi dan al-Farabi hanya sebagian contoh dari sekian ide filosofis
lainnya dalam Islam yang berbasis pada al- Our'an dan Hadist. Tuhan yang dijelaskan
sebagai Yang Esa dan sebab dari segala sebab merupakan inti ajaran dalam surat al-lkhlas,
kemahaesaan dan kemahakuasaan Tuhan diperkuat al-Kindi dengan membuat susunan yang
membedakan antara alam atas dan alam bawah Alkindi memahami alam atas sebagai wujud-
wujud spiritual yang tidak diciptakan dan alam bawah sebagai wujud-wujud temporal yang
diciptakan. Lebih dalam, jiwa merupakan wujud spiritual yang tidak diciptakan, sementara
Materi, ruang dan waktu terbatas di ciptakan dan jasmaniah. Penciptaan (ibda) dalam konteks
Muslim ini adalah penciptaan dari ketiadaan dalam (dimensi) waktu.6
2. Sistem analisis
Filsafat Islam tidak hanya melandaskan diri pada prinsip-prinsip rasional tetapi juga
spiritual. Dikatakan oleh al-Farabi, merasa kecewa dengan buku filsuf barat yang Metafisika
Aristoteles. Dikisahkan dalam buku itu yaitu tidak terlalu banyak membicarakan tentang
Tuhan, yang dalam pandangan Islam itu adalah tema pokok metafisika. Dikatakan dalam
buku lambda dari buku Aristoteles berbicara tentang Tuhan. Namun, bahkan ketika berbicara
tentang Tuhan, tidak adanya yang menerangkan bagaimana Tuhan menciptakan alam. Lebih
persisnya lagi bagaimana dari Tuhan Yang Esa muncul alam yang beraneka.7
Spiritualitas ini mendorong para filsuf untuk mensistensiskan filsafat dan agama. Al-
Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina dan banyak filosof lainnya merupakan orang-orang yang
memiliki kesalehan luar biasa. Pemahaman mereka terhadap ilmu-ilmu keislaman dan tingkat
“kepasrahan” mereka sangat tinggi.

C. Pengaruh filsafat islam terhadap dunia Pendidikan


Dalam menghadapi tantangan di era modern ini, umat islam diharuskan untuk membuat
perkembangan pada sebuah sistem Pendidikan terutama di Indonesia. Era modern ini juga
memberikan dampak bagaimana umat islam mengadopsi ilmu-ilmu barat dengan munculnya
perbedaan Pendidikan modern-sekuler dan tradisionalis-agamis. Dari persoalan Pendidikan
islam dalam menghadapi era modernitas tersebut, diharapkan umat islam dapat
mengembangkan karakter Pendidikan islam itu sendiri dengan mengambil inspirasi dari
dialektika para ulama terdahulu. Khususnya pada makalah ini yang mengutip dari diskusi
filsafat islam antara Al-Ghazali dengan Ibnu Rusyd pada masa keemasan islam, yang mampu
untuk dijadikan inspirasi terhadap perkembangan Pendidikan islam di era modern.
Filsafat islam merupakan sebuah kerangka berfikir kritis dan sistematis, oleh sebab itu di
era modern ini diperlukan untuk bersikap kritis dan sistematis secara mendalam. Dalam
membangun hal tersebut juga diperlukan suatu bentuk literasi serta lingkungan yang dapat
mendorong pembentukan budaya tersebut. Dari kedua tokoh tersebut dapat dijadikan
5
Mulyadhi, Gerbang hal. 142
6
Muhammad ‘Utsman Najati, al-Dirasat al-Nafsiyyah ‘inda al-Ulama al-Muslimin, terj., (Bandung, Pustaka
Hidayah, 2002), hal. 82
7
lih.Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 1990), hal. 55-56.
pelajaran tentang keseriusan untuk membangun budaya literasi yang berkaitan dengan filsafat
dan pencarian ilmu pengetahuan.8
Dalam kajian filsafat Islam metode pendidikan Islam tentunya secara umum bertujuan
untuk mem-permudah peserta didik dalam memahami dan menalar pelajaran yang diberikan
oleh seorang pendidik. Metode diskusi juga merupakan salah satu metode yang dimana para
pendidik memberikan kesempatan untuk para peserta didik membicarakan serta menganalisis
data secara ilmiah guna mengumpulkan data, membuat kesimpulan, dan menyusun berbagai
macam alternatif pemecahan atas suatu masalah. Untuk lebih memahami tentang bagaimana
sebenarnya metode Pendidikan dalam prespektif filsafat islam itu, ada beberapa hal yang
menjadi dasar dan karakteristik metode Pendidikan islam tersebut: yaitu dari dasar agama,
dasar biologis, dasar psikologis, dan dasar sosial.9
Kesimpulan
Dari pembahasan tentang pengertian dan ruang lingkup filsafat islam di atas, maka dari
semua penulisan tersebut membawa pada kesimpulan sebagai berikut:
Filsafat islam merupakan sebuah kerangka berpikir yang kritis dan sistematis supaya bisa
mencapai tujuan agama islam yakni kesatuan dengan sang pencipta. Salah satu contohnya
ialah berpikir tentang diri sendiri dan juga berpikir tentang kekuasaan-kekuasaan yang sudah
Allah tunjukkan kepada makhluk ciptaannya. Ruang lingkup filsafat islam juga tidak lepas
dari dunia Pendidikan, karena di dunia pendidikanlah yang menjadi urgensi pada masa
sekarang ini dengan ditambahnya asupan-asupan dari barat yang dapat memicu hilangnya
suatu pola pikir yang kritis dan sistematis. Budaya literasi juga menjadi titik penting yang
harus dikuasai oleh setiap orang agar tidak mudah termakan oleh berita-berita yang palsu
terutama di era modern ini. Tidak sedikit para generasi penerus bangsa yang kurang dalam
melaksanakan budaya literasi. Beberapa cara seperti pergantian kurikulum, pengembangan
cara metode belajar yang efektif dan efisien, serta tidak luput dari peran lingkungan sekitar.
Pentingnya kita untuk memperhatikan dan memahami secara mendalam tentang filsafat islam
untuk memaksimalkan mengaktualisasikan dalam proses pembelajaran. Urgensi dalam
memahami ruang lingkup filsafat Islam adalah sesuatu keharusan yang bersifat dinamais
karena dengan memahami ruang lingkup filsafat pendidikan Islam membuat kita selaku
makhluk yang berakal untuk berpikir secara kritis terhadap fenomena kehidupan.

8
Daru Nur Dianna, “Kontribusi Filsafat Islam terhadap Pendidikan Islam; (Studi Analisis al-Gazhali dan Ibnu Rusyd),
vol. 18 no. 1, (2020), hal 34-40.
9
Ahmad Sukri Harahap, “Metode Pendidikan Islam dalam perspektif Filsafat Pendidikan Islam”, vol. 15 no. 1,
(2018), hal 17-19.
Filsafat islam juga dapat digunakan sebagai suatu landasan berpikir dengan berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang ada didalam Al-Qur’an dan hadist. Al-Kindi, al-Farabi, al-Gazhali,
Ibnu Sina, Ibnu Rusyd dan masih banyak filsuf-filsuf islam yang patut dijadikan contoh
sebagai sebuah inspirasi terhadap kehidupan, karena filsafat islam itu sendiri tidak hanya
melandaskan diri pada prinsip-prinsip rasional tetapi juga spiritual. Seperti hal nya al-Farabi
yang merasa kecewa dengan buku filsuf barat yang metafisika Aristoteles.

Daftar Pustaka
https://duniapesantren.com/filsafat-islam/

Azyumardi Azrah, Pendidikan Islam: Tradisi dan Moderenisasi di Tengah Tantangan Melenium
III (Cet. I; Jakarta: Kencana Penada Media Grup, 2012), h. 4.

Nana Sudjana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensido, 1995),
h.1.
Lihat, Shalih Abd. Al’-Aziz al-Tarbiyah al-Haditsah al-Madatuhah Mabadi’u Tatliiqatuha al-
Amaliyah (al-Tarbiyah wa Thuruq al-Tadris) (Kairo Dar-al Maarif, 1119), h.196.

Mulyadhi, Gerbang hal. 142

Muhammad ‘Utsman Najati, al-Dirasat al-Nafsiyyah ‘inda al-Ulama al-Muslimin, terj.,


(Bandung, Pustaka Hidayah, 2002), hal. 82

lih.Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 1990), hal. 55-56.

Daru Nur Dianna, “Kontribusi Filsafat Islam terhadap Pendidikan Islam; (Studi Analisis al-
Gazhali dan Ibnu Rusyd), vol. 18 no. 1, (2020), hal 34-40.

Ahmad Sukri Harahap, “Metode Pendidikan Islam dalam perspektif Filsafat Pendidikan Islam”,
vol. 15 no. 1, (2018), hal 17-19.

Anda mungkin juga menyukai