Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT


PENDIDIKAN ISLAM

Dosen Pengampu: Muhammad Ariski M.pd

Disusun Oleh:
Iwan Maulana { 2001020229}
Musthafain Rambe {2001020183}

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmatnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai
dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Muhammad Ariski M.pd sebagai
dosen pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Medan, 03 November 2022

2
DAFTAR ISI

Hlm
KATA PENGANTAR………………………………………..…..………... 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………..… 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………….…. 4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………. 4
C. Tujuan Penulisan ………….………………………………….......... 4

BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Filsafat Pendidikan Islam……………………...………5
B. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Isla…………….………..…....7
C. Peranan Filsafat Pendidikan Islam………………………….…..….8
D. Tujuan Mempelajari Filsafat Pendidikan Islam…………………..10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………….………11
B. Saran………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………12

3
BAB I

A. LATAR BELAKANG
Dari zaman dahulu sampai sekarang, manusia tidak terlepas dari masalah-masalah
atau pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan yang mengganggu pikirannya. Tentu saja
untuk mengatasi hal tersebut, manusia perlu mencari jawaban yang bisa memecahkan atau
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dalam hal ini diperlukan logika atau nalar
manusia yang membuat masalah tersebut terpecahkan yang mana disebut dengan berfilsafat.

Filsafat dibutuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang


timbul dalam berbagai lapangan kehidupan. Jawaban itu merupakan hasil pemikiran yang
sistematis, integral, menyeluruh, dan mendasar. Jawaban seperti itu digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk
pendidikan.

Filsafat dapat dikatakan sebagai usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal
makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca
indera manusia sekalipun. Bidang filsafat sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan
sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa
yang merupakan tujuan hidupnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami bahas adalah
sebagai berikut:

1.      Bagaimana pengertian filsafat pendidikan islam

2.      Bagaimana ruang lingkup filsafat pendidikan islam

3.      Bagaimana peranan filsafat pendidikan islam

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengatahui pengertian filsafat pendidikan Islam
2. Untuk mengatahui urgensi ruang lingkup filsfat pendidikan Islam
3. Mengetahui pembahasan filsafat pendidikan islam

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.       Pengertian Filsafat Pendidikan Islam

Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan “shopia”.
Philos artinya cinta yang sangat mendalam, dan shopia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi,
arti filsaafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau
kebijakan. Istilah filsafat sering dipergunakan secara popular dalam kehidupan sehari-hari,
baik secara sadar maupun tidak sadar. Dalam penggunaan secara popular, filsafat dapat
diartikan sebagai suatu pendirian hidup (individu), dan dapat juga disebut pandangan
hidup (masyarakat).

Pengertian filsafat menurut para filosof antara lain, menurut Plato ialah “pengetahuan
yang berminat mencapai kebenaran asli.” Menurut Aristoteles mengartikan filsafat sebagai
“ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung di dalamnya metafisika, logika,
retorika, ekonomi, politik, dan estetika.” Sedangkan menurut Al-Farabi memaknai filsafat
sebagai “pengetahuan tentang hakikat sebagai yang sebenarnya”. Immanuel Kant
mengartikan filsafat sebagai “pengetahuan yang menjadi pangkal pokok segala pengetahuan
yang tercakup di dalamnya: apa yang dapat diketahui (metafisika), apa yang seharusnya
diketahui (etika), sampai di mana harapan kita (agama), apa itu manusia (antropologi).

Orang-orang Yunani, lebih kurang 600 tahun SM, telah menyatakan bahwa
pendidikan ialah uasaha membantu manusia menjadi manusia. Ada dua kata yang penting
dalam kalimat itu, pertama “membantu” dan kedua “manusia”. Manusia perlu dibantu agar ia
berhasil menjadi manusia. Seseorang dapat dikatakan telah menjadi manusia bila telah
memiliki nilai (sifat) kemanusiaan. Itu menunjukkan bahwa tidaklah mudah menjadi
manusia. Karena itulah sejak dahulu banyak manusia gagal menjadi manusia. Jadi, tujuan
mendidik ialah me-manusia-kan manusia. Agar tujuan itu dapat dicapai dan agar program
dapat disusun maka cirri-ciri manusia yang telah menjadi manusia itu haruslah jelas.

Makna pendidikan dapat dilihat dalam pengertian secara khusus dan pengertian secara
luas. Dalam arti khusus, Langeveld mengemukakan bahwa pendidikan adalah bimbingan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai
kedewasaanya. Dalam arti luas, pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam GBHN 1973
dikemukakan pengertian pendidikan bahwa, “pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu
usaha yang disadari untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, yang
dilaksanakan didalam maupun diluar sekolah, dan berlangsung seumur hidup.

5
Lebih lanjut, Soegarda Poerwakawatja menguraikan bahwa pengertian pendidikan
dalam arti yang luas sebagai semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
pengetahuan, pengalaman, kecakapan, dan keterampilannya kepada generasi muda, sebagai
usaha menyiapkan generasi muda agar dapat memahami fungsi hidupnya, baik jasmani
maupun rohani. Upaya ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kedewasaan dan
kemampuan anak untuk memikul tanggung jawab moral dari segala perbuatannya. Proses
pendidikan adalah proses perkembangan yang bertujuan. Dan tujuan dari proses
perkembangan itu secara alamiah ialah kedewasaan, kematangan, dari kepribadian manusia.
Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian pendidikan itu erat kaitannya dengan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan manusia.

Filsafat pendidikan menurut Al-Syaibany adalah “pelaksanaan pandangan falsafah


dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan. Filsafat itu mencerminkan satu dari segi
pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan
kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar dari falsafah umum dalam menyelesaikan
masalah-masalah pendidikan secara praktis”. Selanjutnya Al-Syaibany berpandangan bahwa
filsafat pendidikan, seperti halnya filsafat umum, berusaha mencari yang hak dan hakikat
serta masalah yang berkaitan dengan proses pendidikan. Filsafat pendidikan berusaha untuk
mendalami konsep-konsep pendidikan dan memahami sebab-sebab yang hakikidari masalah
pendidikan. Filsafat pendidikan berusaha juga membahas tentang segala yang mungkin
mengarahkan proses pendidikan.

Pendidikan islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum


agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Islam. Pedidikan Islam juga bisa diartikan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan
jasmani menurut ajaran Islam dengan himah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh
dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.

Menurut Marimba, sebagaimana dikutip Bawani, Pendidikan Islam adalah bimbingan


jasmani-rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

Menurut definisi ini, ada tiga faktor yang mendukung pendidikan


Islam. Pertama, harus ada usaha untuk mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang
dididik secara seimbang. Kedua, usaha tersebut didasarkan pada ajaran Islam, terutama
didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits. Ketiga, usaha tersebut bertujuan agar yang dididik
pada akhirnya memiliki kepribadian utama menurut ukuran Islam yang jelas. Maka
pendidikan Islam itu adalah membimbing orang yang dididik dengan berdasarkan ajaran
Islam.

Dengan terungkapnya beberapa definisi tentang pendidikan Islam dan pendidikan itu
sendiri maka dapatlah kiranya menunjukkan kepada sebuah pengertian tentang Filsafat

6
Pendidikan Islam, yaitu seperti yang dinyatakan oleh Abdul Munir Mulkhan, bahwa Filsafat
Pendidikan Islam adalah usaha mencari asas-asas fundamental pendidikan Islam.

Filsafat Pendidikan Islam juga bisa diartikan sebagai studi tentang pandangan filosofis
dari sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah kependidikan dan
bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia Muslim dan
umat Islam. Di samping itu, Filsafat Pendidikan Islam juga merupakan studi tentang
penggunaan dan penerapan metode dan sistem filsafat Islam dalam memecahkan
problematika pendidikan umat Islam, dan selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas
terhadap pelaksanaan pendidikan umat Islam.

Dari beberapa definisi di atas dapat pemakalah simpulkan bahwasannya Filsafat


Pendidikan Islam adalah “usaha untuk membimbing manusia secara mendalam, baik itu
jasmani maupun rohani berdasarkan agama Islam supaya terbentuk pribadi yang utama sesuai
dengan ajaran Islam”.

B   Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam

Filsafat pendidikan Islam merupakan pengetahuan yang memperbincangkan masalah-


masalah pendidikan Islam. Ruang lingkup filsafat pendidikan tidak akan jauh dari beberapa
hal di bawah ini:

a.   Hakikat para pendidik dan anak didik.

b.  Hakikat materi pendidikan dan metode penyampaian materi.

c.  Hakikat tujuan pendidikan dan alat-alat pendidikan yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan.

d.   Hakikat model-model pendidikan.

e.   Hakikat lembaga formal dan nonformal dalam pendidikan.

f.   Hakikat sistem pendidikan.

g.  Hakikat evaluasi pendidikan.

h.  Hakikat hasil-hasil pendidikan.

Dalam filsafat pendidikan Islam, selain ruang lingkup yang diterangkan di atas,
terdapat substansi pendidikan yang sangat penting, bahkan menentukan nilai sebuah proses
pendidikan, yaitu:

a.  Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber ajaran dalam pendidikan Islam.

b.  Akhlak Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga untuk
membentuk akhlak anak didik.

c.  Keimanan kepada seluruh ajaran Islam yang dapat diterima oleh hati dan akal yang sehat.
7
d.  Kehidupan dunia yang oleh ajaran Islam dibebaskan pengembangannya.

e.   Alam semesta yang diciptakan untuk kemakmuran manusia.

f.    Baik dan buruk.

g.   Pahala dan dosa.

h.      Ikhtiar dan takdir yang menjadi bagian dari rencana kehidupan manusia dan kehendak
Allah SWT yang pasti adanya.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik pemahaman bahwa ruang lingkup filsafat
pendidikan Islam berkaitan dengan pendekatan yang diterapkan adalah sebagai berikut:

a.   Ontologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat substansi dan pola organisasi ilmu
pendidikan Islam.

b.   Epistemologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat objek formal dan materi ilmu
pendidikan Islam.

c.   Metodologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat cara-cara kerja dalam menyusun
ilmu pendidikan Islam.

d.  Aksiologi ilmu pendidikan, yang membahas hakikat nilai kegunaan teoritis dan praktis
ilmu pendidikan Islam.

C.    Peranan Filsafat Pendidikan Islam

Peranan filsafat pendidikan Islam adalah harus mampu menjawab segala permasalahan dalam
bidang pendidikan, baik yang berkaitan dengan system cara pengajarannya dan lain
sebagainya, sebagaimana disebutkan oleh Omar Mohammad al-Taumy al-Syaibany, bahwa
filsafat pendidikan Islam harus mampu memberikan kemanfaatan bagi khasanah pendidikan
Islam berupa:

a.       Membantu para perancang dan pelaksana pendidikan dalam membentuk pemikiran


yang benar terhadap proses pendidikan.

b.      Memberi dasar bagi pengkajian pendidikan secara umum dan khusus.

c.       Menjadi dasar penilaian pendidikan secara menyeluruh.

d.      Memberi sandaran intelektual, bimbingan bagi pelaksana pendidikan untuk menghadapi


tantangan yang muncul dalam bidang pendidikan, sebagai jawaban dari setiap permasalahan
yang timbul dalam bidang pendidikan.

e.       Memberikan pendalaman pemikiran tentang pendidikan dan hubungannya dengan


faktor-faktor spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik dan berbagai kehidupan lainnya.
8
Senada dengan pendapat di atas, Zuhairini juga menyampaikan dan mengklasifikasikan
tentang beberapa faktor yang menjadi peran dan tanggung jawab filsafat pendidikan Islam
dalam memberikan solusi kepada permasalahan pada dunia pendidikan Islam. Filsafat
pendidikan Islam memberikan alternatif-alternatif pemecahan terhadap problem-problem
yang dihadapi oleh pendidikan Islam, antara lain:

a.       Filsafat pendidikan Islam menunjukkan problem yang dihadapi oleh pendidikan Islam,
sebagai hasil dari pikiran yang mendalam dan berusaha untuk memahami duduk masalahnya.
Dengan analisa filsafat maka filsafat pendidikan Islam bisa menunjukkan alternatif-alternatif
pemecahannya.

b.      Filsafat pendidikan Islam memberikan pandangan tertentu tentang manusia. Pandangan


tentang hakikat manusia tersebut berkaitan dengan tujuan hidup manusia dan sekaligus juga
merupakan tujuan pendidikan menurut Islam. Sehingga filsafat pendidikan Islam berperan
menjabarkan tujuan umum pendidikan Islam dalam bentuk tujuan khusus yang operasional.
Dan tujuan yang operasional ini berperan untuk mengarahkan secara nyata gerak dan
aktivitas pelaksanaan pendidikaan.

c.       Filsafat pendidikan Islam dengan analisanya terhadap hakikat hidup dan kehidupan
manusia, berkesimpulan bahwa manusia mempunyai potensi pembawaan yang harus
ditumbuhkan dan diperkembangkan. Filsafat pendidikan Islam menunjukkan bahwa potensi
pembawaan manusia tidak lain adalah sifat-sifat Tuhan, atau al asma’ al-husna, dan dalam
mengembangkan sifat-sifat Tuhan tersebut dalam kehidupan kongret, tidak boleh mengarah
pada menodai dan merendahkan nama dan sifat Tuhan tersebut. Hal ini akan memberikan
petunjuk pembinaan kurikulum yang sesuai dan pengaturan lingkungan yang diperlukan.

d.      Filsafat pendidikan Islam, dalam analisanya terhadap masalah-masalahnpendidikan


Islam masa kini yang dihadapinya, akan dapat memberikan informasi apakah proses
pendidikan Islam yang berjalan selama ini mampu mencapai tujuan pendidikan Islam yang
ideal atau tidak. Dapat merumuskan di mana letak kelemahannya dan dengan demikian bisa
memberikan alternatif-alternatif perbaikan pengembangannya.   

Dari beberapa peran di atas, belumlah mewakili secara universal, karena sebagaimana kita
ketahui bersama bahwa aspek pendidikan Islam sangatlah luas. Di situ tentu ada beberapa
celah yang belum terwakili yang itu juga menjadi peran filsafat pendidikan Islam. Akan tetapi
bisa ditarik kesimpulan mengenai peran filsafat pendidikan Islam, di antaranya berperan
menghasilkan teori-teori baru dalam dunia pendidikan Islam dan bagaimana filsafat
pendidikan Islam juga bisa mengembangkan serta memberikan paradigma baru tentang
pelaksanaan pendidikan Islam.

9
D. Tujuan Mempelajari Filsafat Pendidikan Islam

Tujuan Filsafat Pendidikan Islam yaitu untuk mendekatkan hamba kepada penciptanya, agar
bisa lebih bertanggung jawab terhadap kewajibannya. Dengan cara mampu berkomunikasi
berdasar ajaran agama dengan informatif, baik, logis, dan benar.

Menurut Ahmad D. Marimba, Filsafat Pendidikan Islam berfungsi sebagai pegangan


pembelajaran untuk generasi yang berkepribadian muslim, sehingga generasi atau angkatan
tersebut mengembangkan usaha pendidikan dan melakukan pembenaran bahkan
penyempurnaan metode Filsafat sehingga membawa hasil yang lebih besar.

Ada beberapa metode dalam Filsafat Pendidikan Islam, diantarnya:

 Normatif

Fungsi adanya metode ini yaitu untuk mencari nilai, aturan, yang pastinya berkaitan dengan
Pendidikan Islam. Sehingga segala proses pembelajaran sesuai dengan aturan dan ketentuan
dari Al-Qur'an.

 Analisa konsep dan Analisa Bahasa

Dalam metode ini saling interdipandensi atau berhubungan karena analisa bahasa atau
linguistic adalah media komunikasinya. Merupakan analisa mengenai istilah yang terdiri dari
gagasan, ide, dan konsep. Yang berusaha menginterpretasikan terhadap arti dan makna suatu
ide yang dimiliki.

 Metode Terpadu

Terdapu atinya memadukan unsur rasional-empiris dengan unsur intuisi. Maksudnya, dalam
penyelesaian masalah dalam Pendidikan Islam tidak hanya mengandalkan salah satu unsur,
tetapi memadukan dua unsur tersebut untuk cara pencari kebenaran.

 Spekulasi dan Kontemplasi

Kata spekulasi berasal dari bahasa inggris speculative yang berarti pemikiran, berasal dari
bahasa arabfikri. Sedangkan kata Kontemplasi juga berasal dari bahasa Inggris contemplative
yang bermakna merenung, dan bahasa arabtaammuliy. 

 Historical Philosophy Approach (pendekatan History)

Dalam pemikiran Filsafat, peristiwa histori sebenarnya tidak mungkin terjadi, hanya sebagai
petunjuk pada masa depan. Kata "Historis" memiliki makna sejarah. Atau bisa diartikan
sebagai mengambil pelajaran di kejadian pada masa lalu, atau kejadian yang pernah
terjadi.peristiwa dalam kehistorian terjadi karena hubungan sebab-akibat.

10
 Metode Deduktif
Merupakan penalaran suatu kebenaran yang bersifat umum terhadap kebenaran yang
bersifat khusus. Mengapa filsafat menggunakan metode ini? Karena sifat dari Filsafat
yaitu rasional-logis dan lebih banyak mengangkat kebenaran yang sifatnya umum. Metode
ini sangatlah pas digunakan dalam ilmu Filsafat.

BAB III

A. Ksimpulan
Berdasarkan hasil Makalah ini bahwa dapat ditarik kesimpulan yaitu filasafat
pendidikan Islam dapat dimaknai sebagai studi tentang pandangan filosofis dan aliran
filsafat dalam Islam terhadap masalah pendidikan. Filsafat pendidikan Islam juga
menjawab pengaruh kependidikan terhadap perkembagan dan pertumbuhan manusia
muslim dan umat Islam pada umumnya. Filsafat pendidikan Islam sebagai sarana
pemecahan berbagai persoalan dalam pendidikan umat Islam. Dengan demikian filsfat
pendidikan bersifat tradisional, kritis,serta radikal sesuai dengan maksud filsfat itu
sendiri.  Filsafat pendidikan islam adalah “usaha untuk membimbing manusia secara
mendalam, baik itu jasmani maupun rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam
supaya terbentuk pribadi yang utama sesuai dengan ajaran Islam”.

B. Saran
Dalam pendidikan agama perlu diberikan sandaran intelektual, bibingan bagi
pelaksana pendidik guna menghadapi tantangan yang muncul dalam bidang
pendidikan, sebagai jawaban dari permasalahan yang timbul dalam bidang
pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Wello, Abd Malik, Filsafat Ilmu Pengatahuan Prespektif Islam Cet. I; Alauddin University
Press: Makassar, 2011.

Rasyid, Muhammad Rusydi. Kontak Islam dengan Filsafat Yunani dan Pengaruhnya terhadap
Pendidikan Islam Islam Cet. I; Alauddin University Press: Makassar, 2011.

Azrah, Azyumardi. Pendidikan Islam : Tradisi dan Moderenisasi di Tengah Tantangan


Melenium III Cet. I; Jakarta: Kencana Penada Media Grup, 2012.

Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,


2013.

Makawimbang, Jerry H. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan Cet. I; Bandung :


Alfabeta, 20011.

Assegaf, Abd Rachman. Filsafat Pendidikan Islam: Paradigma Baru Pendidikan Hadhari
Berbasis Integratif Interkonektif Cet. I; Jakarta: Raja Grafindo Persada 2011.

Kattsof, Louis O. Pengantar Filsafat Terj. Soejono Soermargono dari judul asli Element of
Philosophy, Yogyakarta: Bayu Indah Grafika, 1989.

12

Anda mungkin juga menyukai