Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah
Ilmu pendidikan islam yang diberikan oleh bapak Dr. Muhammad Akmansyah,MA.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Sehingga masih diperlukan kritik dan saran yang
bersifat membangun dalam penyempurnaan makalah ini. Penulis juga memohon maaf
apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan
sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud dan isi makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................4
A. Pengertian eksistensi dan pendidikan islam................................................................4
B. Eksistensi pendidikan islam dalam sistem pendidikan nasional………………….….5
C. Kondisi pendidikan islam di indonesia........................................................................6
D. Fungsi pendidikan islam……………………………………………………….……..8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................................11
B. Saran…………………………………………………………………………….11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan Islam di Indonesia pada hakikatnya telah berlangsung sejak masuk
dan berkembangnya Islam ke negeri ini. Besarnya penerimaan masyarakat
terhadap Islam menjadikan agama ini sebagai patron kehidupan masyarakat
secara luas yang tentu diimbangi dengan proses belajar untuk mengetahui dan
memahami ajaran Islam, sekaligus menjadi bukti konkret lahirnya pendidikan
Islam. Bahkan, perlu dicatat bahwasannya manifestasi pendidikan Islam sebagai
sub sistem pendidikan nasional, memiliki sejarah penting dalam pengembangan
pendidikan Indonesia. Kondisi tersebut, dapat ditelah dari eksistensi pendidikan
Islam pada masa penjajahan, masa kemerdekaan, sampai pada proses integrasi
pendidikan Islam ke dalam sistem pendidikan nasional. Dengan demikian,
pengembangan pendidikan di Indonesia, tidak terpisahkan dari keberadaan pen-
didikan Islam yang mengakar dalam tradisi serta ritualisasi keagamaan
masyarakat muslim Indonesia.
B. Rumusan Masalah
3
1. Apa pengertian Eksistensi Pendidikan Islam?
2. Apa saja fungsi pendidikan islam?
3. Bagaimana keberadaan pendidikan islam diindonesia?
4. Bagaimana eksistensi pendidikan islam dalam sistem pendidikan?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari eksistensi pendidikan islam
2. Untuk mengetahui fungsi pendidikan islam dan lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Eksistensi
Eksistensi berasal dari kata bahasa latin existere yang artinya muncul, ada,timbul,
memiliki keberadaan aktual. Existere disusun dari ex yang artinya keluar dan sistere
yang artinya tampil atau muncul. Terdapat beberapa pengertian tentang eksistensi yang
dijelaskan menjadi 4 pengertian. Pertama, eksistensi adalah apa yang ada. Kedua,
eksistensi adalah apa yang memiliki aktualitas. Ketiga, eksistensi adalah segala sesuatu
yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada. Keempat, eksistensi adalah
kesempurnaan. Dalam kamus bahasa Indonesia, eksistensi diartikan sebagai keberadaan.
Artinya, eksistensi menjelaskan tentang penilaian ada atau tidak adanya pengaruh
terhadap keberadaan seseorang tersebut. Apabila orang lain menganggap kita
mempunyai sebuah eksistensi, maka keberadaan kita sudah dianggap dan dapat
diperhitungkanoleh orang-orang di sekeliling kita. Menurut Karl Jaspers eksistensi
sebagai pemikiran manusia yang memanfaatkan dan mengatasi seluruh pengetahuan
objektif. Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dapat menjadi dirinya sendiri dan
menunjukkan bahwa dirinya adalah makhluk eksistensi.
4
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Islam sangat memperhatikan penataan individual dan sosial yang membawa
penganutnya pada pengaplikasian Islam dan ajaran-ajarannya ke dalam tingkah laku
sehari-hari. Karena itu, keberadaan sumber dan landasan pendidikan Islam harus sama
dengan sumber Islam itu sendiri, yaitu Al-Qur'an dan As Sunah. Pendidikan Islam
menurut Ahmad D. Marimba adalah bimbingan jasmani maupun rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-
ukuran Islam. Senada dengan pendapat tersebut, menurut Chabib Thoha pendidikan
Islam adalah pendidikan yang falsafah dasar dan tujuan serta teori-teori yang dibangun
untuk melaksanakan praktek pandidikan berdasarkan nilai-nilai dasar Islam yang
terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadits.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli tersebut, jelaslah bahwa
pendidikan Islam mencakup aspek jasmani dan rohani. Kedua aspek itulah yang dibina
pada diri manusia demi berkembangnya fitrah yang dimilikinya untuk mencapai taraf
hidup insan kamil yang bahagia di dunia dan akhirat. Jadi, pendidikan Islam tidak
terbatas pada bimbingan tata cara beribadah saja tetapi mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia dengan menggunakan pendekatan nilai-nilai ajaran Islam yang
bertujuan untuk kebahagiaan manusia.
Untuk dapat mengetahui kapan eksistensi pendidikan agama diberikan disekolah- sekolah
dan bagaimana status pendidikan agama tersebut, maka perlu terlebih dahulu diketahui
proses perkembangan pendidikan agama disekolah-sekolah di Indonesia.
7
1. Periode sebelum Indonesia merdeka.
a) Pada zaman penjajahan Belanda
Di sekolah-sekolah secara resmi belum diberikan pendidikan agama, hanya di fakultas
hukum yang ada mata kuliah Islamologi. Tetapi para mubaligh sudah melakukan secara
individu/organisasi.
b) Pada zaman penjajahan Jepang
Keadaan agak berubah, karena telah mulai ada kemajuan dalam pelaksanaan pendidikan
agama di sekolah dengan ditandai sebagian besar warga negara telah memeluk agam
Islam.
8
Dari penjelasan pasal ini jelas bahwa pendidikan agama wajib diberikan pada setiap jalur
dan jenjang pendidikan baik di tingkat dasar sampai pendidikan tinggi, baik negeri mapun
swasta. Dilihat dari faktor pendidikan, maka PAI juga memiliki faktor-faktor tersebut.
peserta didik, pendidik, tujuan pendidikan dan sarana/prasarana pendidikan, faktor-faktor
ini merupakan bagian dari SIDIKNAS. Lebih khusus lagi faktor tujuan, yang merupakan
penentu arah dan gerak oprasionalnya, maka jelas. bahwa tujuan PAI adalah
"mengkongkritkan" makna iman dan taqwa kepada Tuhan YME dalam SISDIKNAS
yang masih abstrak menurut agama yangdiakui di Indonesia. Dengan demikian jelaslah
bahwa PAI merupakan "subsistem dariSISDIKNAS" dan bahwa PAI dengan faktor-
faktornya juga merupakan "sistem tersendiri. Secara otomatis bahwa tanpa "sistem PAI"
maka SISDIKNAS belum lengkap, karena merupakan "wadah" tumpuan utama bagi
mayoritas warga Negara.
Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran belum mampu mengikat komitmen
kepada keimanan dan akhlakul karimah, bahwa orang yang berakhlak mulia meliliki
kesadaran sejarah yang tinggi, yakni asal kejadiannya, sejarah perkembangan hidupnya,
dan kemudahan serta kesukaran yang pernah diperolehnya, orang berakhlak berarti orang
yang memiliki kesadaran ilahiyah yang tinggi, ini juga memunculkan rasa pengabdian
yang tinggi dan rasa tanggung jawab terhadap peningkatan kualitas hidupnya sebagai
makhluk mulia, berarti orang yang berakhlak merupakan orang yang memiliki kesadaran
terhadap posisinya sebagai makhluk Allah, melahirkan sifat kebersamaan dan kesadaran
social yang tinggi.
Islam berasal dari Allah. Memahami Islam secara benar akan mengantarkan umatnya
untuk mengamalkannya secara benar pul. Sekarang ini problematika umat yang mendasar
yaitu ketidak fahaman terhadap Islam sebagaimana yang dikehendaki Allah dan
rasulNya. Oleh karena itu memahami " Dinnul Islam" adalah suatu keharusan bagi umat
Islam. Aslama artinya adalah menundukkan atau menghadapkan wajah. Sebagai makhluk
sosial seorang individu dituntut untuk menjalin hubungan atau relasi dengan orang lain.
Orang lain tersebut bisa jadi berasal dari suku, agama, ras, dan adat yang sama bahkan
bisa jadi mereka berbeda dalam hal kesukaan, agama, ras dan adat dengan kita. Tak
jarang sekarang perbedaan tersebut melahirkan hubungan yang tidak harmonis. Untuk
merefresh jiwa umat Islam yang toleran, maka harus disosialisasikan konsep toleransi
dalam prespektif Islam. Harapannya setelah mengetahui bagaimana konsep toleransi
dalam perspektif Islam, umat Islam dapat kembali menjadi warga Negara yang baik.
10
BAB III
PENUTUP
11
A. Kesimpulan
Dalam kamus bahasa Indonesia, eksistensi diartikan sebagai keberadaan. Artinya, eksistensi
menjelaskan tentang penilaian ada atau tidak adanya pengaruh terhadap keberadaan seseorang
tersebut. Apabila orang lain menganggap kita mempunyai sebuah eksistensi, maka keberadaan kita
sudah dianggap dan dapat diperhitungkan oleh orang-orang di sekeliling kita. Sedangkan pendidikan
Islam mencakup aspek kehidupan jasmani dan rohani tidak hanya terbatas pada bimbingan tata cara
beribadah saja tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dengan menggunakan pendekatan
nilai-nilai ajaran Islam yang bertujuan untuk kebahagiaan manusia.
Fungsi dari Pendidikan Islam adalah:
a. Pendidikan Agama Islam berfungsi untuk meningkatkan Keimanan, Pendidikan Agama
Islam untuk sekolah berfungsi sebagai Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan
ketakwaan peserta didik kepada Allah swt, yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
b. Pendidikan Agama Islam berfungsi untuk mendidik siswa dalam urusan akhlak, etika dan
moral.
c. Pendidikan Agama Islam memberikan pelajaran tentang budi pekerti termasuk di
dalamnya kerukunan antar umat beragama, atau sering dikenal dengan istilah toleransi antar umat
beragam
Eksistensi pendidikan Agama Islam perlu membentuk undang-undang tentang sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan agama dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa
serta berakhlak mulia.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami selaku penulis menyadari ada beberapa kesalahan tentang
penyajiannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik maupun saran khususnya dari Bapak dosen
pembimbing Dr.Muhammad Akmansyah,MA yang bersifat membantu dan membangun agar kami
tidak melakukan kesalahan yang sama dalam penyusunan yang akan datang.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.neliti.com/publications/146172/eksistensi-pendidikan-islam-di-indonesia-
perspekstif-sejarah-pendidikan-nasional
http://e-repository perpus.iainsalatiga.ac.id/618/1/Hanif Masykur_11412004.pdf
https://dokumen.tips/documents/eksistensi-pendidikan-agama-islam-makalah-filsafat html
https://www.kompasiana.com/almisbah/54f77207a33311d3358b49d6/eksistensi-pendidikan-
islam
Jumaidil, dkk. 2021. PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA. Jawa Barat,
EDU PUBLISHER.
13