MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Islam
Dosen Pengampu: Dr. H. Yaya Sunarya, M.Pd
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Tiya Khoerunisa Solehani NIM. 1212030173
Tsalisa Najma Tazkiyah NIM. 1212030176
Uswatun Khasanan K.S NIM. 1212030173
Kelas E/ Semester 4
Bismillahirrahmanirrahiim
Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Subhanahu
wa Ta’aala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Serta tidak lupa sholawat
dan salam, semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan umat akhir
zaman, kepada Nabi Muhammad Shollahu ‘alahi wasallam serta juga kepada
para Shohabat Nabi, ahlul bait Nabi, dan kepada umat muslim yang mengikuti
Nabi Shollahu ‘alahi wasallam dengan ihsan hingga hari akhir. Aamiin...
Kami telah berusaha dalam penulisan makalah ini dengan sebaik mungkin
sehingga mampu menjelaskan makna dari judul makalah ini. Namun, tidak dapat
dipungkiri di dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dalam segi
bahasa, penyusunan kalimat maupun isi makalah. Oleh karena itu, harapan kami
semoga para pembaca memberikan kritik dan saran, agar kedepannya kami bisa
memperbaikinya, dalam kesempatan yang lain.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
B. Tujuan Pendidikan..............................................................................................6
BAB III.................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat pendidikan Islam?
2. Apa tujuan pendidikan?
3. Apa tujuan pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan.
3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
masyarakatnya yang diharapkan demi menghimpun semua aktivitas tersebut
bagi tujuan hidupnya (tujuan akhir).
Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami, pendididkan adalah suatu
proses atau usaha yang dilakukan secara sadar untuk memberikan bimbingan
atau pengarahan terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak menuju
kesempurnaan dan kelengkapan arti kemanusiaan. Dengan kata lain menuju
terbentuknya manusia yang dewasa, memiliki ketrampikan, keahlian yang
sempurna dengan kepribadian atau akhlak yang utama.
5
Yusuf Qardawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna Terj. (Jakarta: Bulan
Bintang, 1980), h. 39
6
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, (Bandung: Al-
Ma’arif, 1980, h. 94.
7
Ahmadi, Islam sebagai Paradigma Ilmu pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 1992),
h. 28.
4
Menurut Al-Thoumi al-SyaibanPendidikan Islam adalah proses mengubah
tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat dan
alam sekitarnya. Proses tersebut dilakukan dengan cara pendidikan dan
pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan profesi di antara sekian banyak
profesi asasi dalam masyarakat8
Dari beberapa definisi di atas, secara umum pendidikan Islam dapat
didefinisikan sebagai suatu proses atau usaha yang dilakukan secara sadar
untuk membina, mengarahkan dan mengembangkan secara optimal fitrah
atau potensi manusia dalam segenap aspek, baik jasmani maupun rohani
berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam untuk memperoleh kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat dengan memerankan fungsinya sebagai Abdullah dan
Khalifatullah.
8
Al-Thoumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam Terj. Hasan langgulung, (Jakarta:
Bulan Bintang 1979), h. 399.
5
B. Tujuan Pendidikan
Dalam proses pendidikan, tujuan pendidikan merupakan kristalisasi nilai-
nilai yang ingin diwujudkan ke dalam pribadi murid. Oleh karena itu,
rumusan tujuan pendidikan bersifat komprehensif, mencakup semua aspek,
dan terintegrasi dalam pola kepribadian yang ideal. Menurut Sikun Pribadi
dalam A. Zayadi (2006), tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam
pendidikan, dan sari pati dari seluruh renungan pedagogik.9
Tujuan pendidikan yang paling sederhana adalah “memanusiakan
manusia”, atau “membantu manusia menjadi manusia”. Menurut Langgulung
(1986:33) tujuan pendidikan adalah tujuan hidup manusia itu sendiri,
sebagaimana yang tersirat dalam peran dan kedudukannya sebagai
khalifatullah dan ‘abdullah. Oleh karena itu, menurutnya, tugas pendidikan
adalah memelihara kehidupan manusia agar dapat mengemban tugas dan
kedudukan tersebut. Dengan demikian, tujuan pendidikan menurut
Langgulung adalah membentuk pribadi “khalifah” yang dilandasi dengan
sikap ketundukan, kepatuhan, dan kepasrahan sebagaimana hamba Allah.
Selanjutnya, Abdurrahman Saleh Abdullah dalam buku Educational
Theory a Qur’anic Outlook, sebagaimana dikutip oleh Ahmad Zayadi
(2006:56) menyatakan bahwa tujuan pendidikan harus meliputi empat aspek,
yaitu:10
1. Tujuan jasmani (ahdaf al-jismiyah). Bahwa proses pendidikan ditujukan
dalam kerangka mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas
khalifah fi al-ardh, melalui pelatihan keterampilan fisik. Beliau berpijak
pada pendapat Imam al-Nawawi yang menafsirkan al-qawy sebagai
kekuatan iman yang ditopang oleh kekuatan fisik.
2. Tujuan rohani dan agama (ahdap al-ruhaniyah wa ahdaf al- diniyah).
Bahwa proses pendidikan ditujukan dalam kerangka meningkatkan
pribadi manusia dari kesetiaan yang hanya kepada Allah semata, dan
9
Mahmud, (2014). Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh. Hlm 10
10
Mohammad, S. (2017). Nilai-nilai sosial dalam al-Qur'an dan relevansinya dengan
tujuan pendidikan islam (Kajian QS. Al-Hujurat/49: 11-13).
6
melaksanakan akhlak qurani yang diteladani oleh Nabi SAW sebagai
perwujudan perilaku keagamaan.
3. Tujuan intelektual (ahdaf al-aqliyah). Bahwa proses pendidikan ditujukan
dalam rangka mengarahkan potensi intelektual manusia untuk
menemukan kebenaran dan sebabsebabnya, dengan menelaah ayat-ayat-
Nya (baik qauliyah dan kauniyah) yang membawa kepada perasaan
keimanan kepada Allah. Tahapan pendidikan intelektual ini adalah: (a)
pencapaian kebenaran ilmiah (ilmu al-yaqien), (b) pencapaian kebenaran
empiris (ain alyaqien); dan (c) pencapaian kebenaran metaempiris, atau
mungkin lebih tepatnya kebenaran filosofis (haqq al-yaqien).
4. Tujuan sosial (ahdaf al-ijtimayyah). Proses pendidikan ditujukan dalam
kerangka pembentukan kepribadian yang utuh. Pribadi di sini tercermin
sebagai al-nas yang hidup pada masyarakat yang plural.
Ibnu Khaldun merumuskan tujuan pendidikan dengan berpijak
pada firman Allah berikut: “Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bagian kamu dari kenikmatan duniawi” (OS.
alQashshas:77). Dari firman Allah tersebut. Ibnu Khaldun merumuskan
bahwa tujuan pendidikan terbagi atas dua macam, yaitu; (1) tujuan yang
berorientasi ukhrawi, yaitu membentuk seorang hamba agar melakukan
kewajiban kepada Allah (‘abdullah); (2) tujuan yang berorientasi
duniawi, yaitu membentuk manusia yang mampu menghadapi segala
bentuk kehidupan yang lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain
(Zayadi, 2006:57).11
7
Yang dimaksud dengan tujuan pendidikan Islam adalah perubahan yang
diingini yang diusahakan oleh proses pendidikan atau usaha pendidikan
untuk mencapainya. Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam
proses pendidikan. Hal itu karena tujuan pendidikan mengarahkan perbuatan
mendidik, sehingga tujuan pendididkan harus dirumuskan secara jelas.
12
M. Natsir, Capita Selecta, (Jakarta: W. Van Hoove, 1959), h. 60.
8
spiritual, intelektual, imajinatif, fisikal, ilmiah, linguistik, dan lain-lain.) baik
secara individual, masyarakat dan manusia pada umumnya.13
Sejalan dengan upaya pembinaan seluruh potensi manusia sebagaimana
diuraikan di atas, M. Qutb berpendapat bahwa Islam melakukan pendidikan
dengan melakukan pendekatan yang menyeluruh terhadap wujud manusia.
Dari segi jasmani maupun rohani dan kehidupannya secara mental, sehingga
segala aktivitasnya di muka bumi. Islam memandang manusia secara
totalitas, mendekatinya atas dasar fitrah yang diberikan Allah kepada
manusia, tidak ada sedikit pun yang terabaikan dan tidak memaksakan apa
pun selain apa yang dijadikan sesuai dengan fitrahnya.14
Tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Allah. Ibadah yang
dimaksud ialah ibadah dalam arti yang luas. Ibadah yang dimaksud
mencakup semua hal; amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan
(disandarkan kepada Allah). Ibadah mencakup jalan hidup yang mencakup
seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia, baik berupa
perkataan, perbuatan, perasaan, dan pemikiran yang disandarkan kepada
Allah. Dalam kerangka inilah maka tujuan pendidikan Islam harus
mempersiapkan manusia agar mampu beribadah sebagaimana yang dimaksud
itu, agar ia menjadi hamba Allah yang bertakwa, sehingga pada akhirnya
apabila ia mati, maka ia dalam keadaan Islam (berserah diri) serta mendapat
ridha Allah SWT.
Majid Irsan al-Kailany (1985) menyatakan bahwa tujuan umum
pendidikan Islam tergambar menjadi dua hal: (1) bahwasanya tujuan itu
dimulai dari individu, kemudian berakhir bagi masyarakat manusia secara
umum; (2) bahwasanya tujuan pendidikan itu dimulai dari dunia, kemudian
berakhir dengan akhirat, dengan berbagai teknik (metode pendidikan) yang
disempurnakan dan saling keterkaitan.15
13
Ali Ashrof, Horison Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), h. 2.
14
M. Qutb, Sistem Pendidikan Islam, Terj. Salman Harun, (Bandung: Al-maarif, 1984),
h.90
15
Triyanto, A. A. (2019). Peran pembelajaran pendidikan agama islam dalam membentuk
karakter peserta didik ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) di SMA Negeri 1 Gedangan (Doctoral
dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
9
Tujuan pendidikan dalam perspektif Islam mencakup tiga aspek penting:
1. Meningkatkan pengetahuan tentang agama: Pendidikan Islam bertujuan
untuk memperkuat iman dan keyakinan pada Allah SWT, memahami
ajaran-ajaran Islam, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan ini dapat dicapai melalui pengajaran tentang Al-Quran, Hadis,
Fiqh, dan sejarah Islam.
2. Mengembangkan akhlak dan moralitas yang baik: Pendidikan Islam juga
bertujuan untuk membangun karakter dan moralitas yang baik dalam diri
seseorang. Ini termasuk memperkuat nilai-nilai seperti kesabaran,
kejujuran, keadilan, keikhlasan, kerendahan hati, dan kasih sayang. Dalam
Islam, pendidikan moral sangat penting untuk menciptakan masyarakat
yang harmonis dan damai.
3. Meningkatkan kemampuan dan keahlian: Selain itu, pendidikan Islam
juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian seseorang
dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini meliputi keterampilan dalam
berdagang, berkebun, memelihara hewan, ketrampilan mengajar dan
belajar, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan dalam Islam
tidak hanya berfokus pada aspek rohani dan moral saja, tetapi juga pada
aspek praktis dan kehidupan sehari-hari.
Pada hakikatnya tujuan pendidikan terfokus pada tiga bagian. Pertama,
terbentuknya insan al-kamil (manusia paripurna) yang memiliki akhlak
qurani. Dalam versi lain, Iqbal (dalam Dawam Rahardjo 1989:26) memberi
kriteria insan al-kamil dengan kriteria insan yang beriman, yang di dalam
dirinya terdapat kekuatan, wawasan, perbuatan, kebijaksanaan, dan
mempunyai sifat-sifat yang tercermin dalam pribadi Nabi Muhammad Saw
berupa Budi pekerti yang mulia (akhlak al-karimah).Kedua,terciptanya insan
yang kaffah dalam dimensi agama, budaya, dan ilmu. Ketiga, penyadaran
fungsi manusia sebagai hamba Allah (‘abdullah) dan wakil Tuhan di muka
bumi (Khalifah fil ardh).
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya, pendidikan islam adalah suatu proses yang berlangsung
secara berkesinambungan. Berdasarkan hal ini maka tugas yang perlu
diemban oleh pendidikan islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dan
berlangsung sepanjang hayat.
Tujuan pendidikan yang paling sederhana adalah “memanusiakan
manusia”, atau “membantu manusia menjadi manusia”.
Dalam perspektif Islam, tujuan utama dari pendidikan adalah untuk
memperoleh pengetahuan dan memperkembangkan kualitas manusia sebagai
makhluk yang berkarakter mulia. Pendidikan dalam Islam harus memperkuat
hubungan manusia dengan Allah SWT dan mengembangkan nilai-nilai
keislaman yang bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan.
B. Saran
Diharapkan para pembaca memahami penting nya hakikat pendidikan
islam dan tujuan nya agar dapat mengeksekusi dengan baik demi mencetak
generasi muda yang tidak hanya pandai tetapi juga ber akhlaq mulia.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ashrof, Ali, 1993, Horison Baru Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus.
Gunawan, Heri, (2014). Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
M. Qutb, 1984, Sistem Pendidikan Islam, Terj. Salman Harun, Bandung: Al-
maarif.
Marimba, Ahmad D., 1989, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al-
Maarif.
Qardawi, Yusuf, 1980, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna Terj,
Jakarta: Bulan Bintang.