Oleh
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1
BAB I............................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................2
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
A. HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.......................................................................3
B. PENGERTIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM......................................................................................5
C. TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM...............................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
1.4. Kesimpulan............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan bersifat humanis teosentris artinya bahwa pendidikan dan segala seuatu yang
diajarkan kepada manusia adalah berdasarkan fitrah atau kodrat manusia sebagai
makhluk dan tentunya dilandasi oleh segala syariat dan ketentuan Tuhan atau Allah
SWT. Hakikat pendidikan yang bersifat humanis teosentris pada dasarnya menitik
beratkan hubungan manusia dengan Tuhannya atau Allah SWT dan menjabarkan iman
dan taqwa itu sendiri. Dengan kata lain, hakikat pendidikan islam adalah penghubung
Allah SWT dengan makhluknya terutama manusia melalui keimanan.
Salah satu tugas dan peran pendidikan islam adalah menuntun dan mengajarkan umat
manusia dalam menjalankan ibadah dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi.
Pendidikan islam mengajarkan kepada manusia bagaimana cara menjalankan ibadah
seperti shalat baik shalat wajib maupun shalat sunnah, puasa, zakat, haji dan lain
sebagainya. Dilihat dari hakikat pendidikan ini, maka Allah SWT bertindak sebagai
pendidik yang kekal dan hakiki. Tanpa adanya pendidikan islam maka manusia dapat
kehilangan arah dan ia akan tersesat tatkala mencari makna dari hidupnya.
Hakikat pendidikan islam yang lainnya adalah menanamkan rasa tanggungjawab kepada
seluruh umat manusia dan mengajarkan manusia bagaimana cara memenuhi tanggung
jawab serta kewajiban yang dimilikinya. Pendidikan yang dimiliki selayaknya membuat
umat manusia mengerti tentang tugasnya dan kewajibabnya serta menyadari pentingnya
meneruskan pendidikan islam itu sendiri.
2
Hukum menuntut ilmu adalah wajib atau fardlu ain baik bagi pria maupun wanita.
Seorang muslim hendaknya tidak berhenti menuntut ilmu dan mendalami pendidikan
islam karena pada hakikatnya pendidikan islam adalah dasar hidup seseorang semasa ia
hidup di dunia dan berlaku seumur hidup. Dengan katalain seorang manusia wajib belajar
dan menuntut ilmu sejak ia dilahirkan ke dunia hingga menjelang ajalnya.
Pendidikan islam diajarkan kepada umat manusia dan tidak terbatas ruang dan waktu.
Pendidikan islam tidak terbatas ruang maksudnya bahwa pendidikan islam tidak hanya
diajarkan pada manusia di suatu daerah saja seperti halnya seorang nabi mengajarkan
ilmu pada suatu kaum, pendidikan islam bersifat luas dan mencakup seluruh umat
manusia yang hidup di dunia. Pendidikan islam juga tidak terbatas waktu karena
pendidikan islam harus tetap diajarkan dan diteruskan oleh setiap generasi manusia yang
hidup dalam kurun waktu yang berbeda. (baca cara mendidik anak dalam islam dan
pendidikan anak dalam islam)
Pendidikan islam juga memiliki hakikat yang penting dalam masyarakat. Dalam Alqur’an
dijelaskan bahwa Allah SWT tidak menciptakan manusia untuk hidup sendiri melainkan
untuk bersosialisasi dengan sesamanya atau bermasyarakat. Pendidikan islam tidak hanya
mengajarkan umat manusia untuk beribadah dan menyembah Allah SWT saja akan tetapi
juga mengajarkan bagaimana berperilaku dengan akhlak yang mulia dan menjaga
kerukunan serta perlakuan kepada manusia lainnya (baca keutamaan menyambung tali
silaturahmi). Ilmu dalam pendidikan islam selayaknya menjadi pedoman bagi manusia
untuk mewujudkan hidup yang lebih baik bagi dunia maupun kehidupan akhirat.
3
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan peribadi manusia dari
aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena
suatu kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan/pertumbuhan,
baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui peroses demi peroses kearah tujuah
akhir perkembangan atau pertumbuhannya1.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan manusia yang semakin
bertambah dan luas, maka pendidikan Islam bersifat terbuka dan akomodatif terhadap
tuntutan zaman sesuai norma-norma Islam.
Pengertian Pendidikan Islam Menurut Para Ahli
a. Asy-Syaibany (1979)
Menurutnya, pengertian pendidikan islam adalah suatu bentuk proses belajar yang pada
intinya mampu mengerak atau mengubah tingkah laku setiap individu, masyarakat, dan
alam yang ada sekitarnya, dengan metode pengajaran sebagai aktivitas asasi dan juga
dipergunakan sebagai profesi di antara profesi asasi dalam kehidupan masyarakat.
b. Dr. Muhammad SA Ibrahimy
Pengertian pendidikan islam dalam pandangannya ialah sistem atau metode pendidikan
yang dilakukan untuk mendorong seseorang agar dapat mengarahkan lengkah kehidupan
yang dijalani, sehingga sesuai dengan cita-cita islam dan ajaran islam.
c. Dr. Muhammad Fadhil Al-Jamali
Pengertian pendidikan Islam adalah suatu bentuk upaya yang dilakukan untuk
mendorong, mengembangkan, serta mengajak setiap insane (manusia) agar mau
menjalani kehidupan bernilai tinggi dan mulia.
d. Abudinnata
Menurutnya, definisi pendidikan Islam adalah suatu bentuk bimbingan yang dilakukan
secara sadar oleh tenaga pendidik, sehingga mengajarkan pengatahuan yang sehat, baik
jasmani dan rohani sesuai dengan ajaran dalam Islam.
e. Zuhairini
Dalam buku Filsafat Pendidikan Islam mengartikan jika pendidikan Islam adalah suatu
bentuk kewajibkan kepada umatnya, baik laki-laki atau perempuan agar memperoleh
bekal tentang kehidupan yang baik dan terarah sesuai ajaran dalam Islam
f. Hasan Langgulung
Pendidikan Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan,
memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi
manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.( Hasan Langgulung,
Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam (Bandung: PT. Al-Ma'arif, 1980), h. 94)
4
g. Prof Omar Mohammad
Pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi,
alam sekitar dan masyarakatnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan
sebagai profesi diantara profesi-profesi asasi dalam masyarakat. (lihat: Bukhari Umar,
2011. Ilmu Pendidikan Islam. PT Bumi Aksara : Jakarta)
h. Muhammad Fadhil Al-Jamali
Pendidikan Islam merupakan upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak
seseorang lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang
mulia, agar terbentuk suatu pribadi yang lebih sempurna, baik itu yang berkaitan dengan
perbuatan, akal maupun perasaan. (lihat: Bukhari Umar, 2011. Ilmu Pendidikan Islam. PT
Bumi Aksara : Jakarta)
i. Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Syaibany
Pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada
kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya. (Omar Muhammad Al-Thoumy Al-
Syaibany, 1979:32-99)
j. Ahmad D. Mariamba
Pendidikan Islam adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadiannya
yang utama (insan kamil). (Ahmad D. Mariamba, 1989:19)
k. Muhammad Fadhil al-Jamaly
Pendidikan Islam adalah upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak manusia
lebih maju dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia,
sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal,
perasaan maupun perbuatan (lihat: Jalaluddin, Teologi Pendidikan,
a. Menanamkan iman dan ketakwaan kepada Allah Ta‟ala sebagai Khalik (pencipta).
b. Menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai
suri teladan dalam kehidupan.
c. Menanamkan kecintaan untuk senantiasa mencintai Islam dan mengamalkan semua
aturan yang ada di dalamnya dengan penuh ketundukan.
d. Agar siswa atau peserta didik mampu memahami ajaran Islam, termasuk mampu
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan panduan ilmu tajwid.
e. Agar siswa mampu mengamalkan dan menghafal Al-Qur’an dengan baik dalam
rangka menjaga kemurnian Al-Qur’an itu sendiri.
5
f. Agar siswa mempunyai suatu kemampuan untuk menerjemah perkata ayat-ayat Al-
Qur’an, memahami kandungannya serta dapat mengamalkannya dalam
kesehariannya.
g. Agar siswa senantiasa memiliki kebiasaan berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik
dengan membaca, menghafal, mendengarkan, menerjemah, mempelajari
kandungannya atau mengamalkan semua aturan-aturan yang terdapat di dalamnya.
h. Menanamkan karakter-karakter yang baik dan mulia dalam diri peserta didik, seperti
karakter ketekunan, kejujuran, istiqamah, rasa tanggung jawab, solidaritas dan
lainnya.
6
Prinsip Universal (menyeluruh)
Dalam prinsip ini, memperhatikan seluruh aspek kehidupan yang mengitari
kehidupan manusia, baik aspek ibadah, akhlak, dan muamalah.
Prinsip Keseimbangan dan Kesederhanaan
Islam memiliki prinsip dasar keseimbangan dalam kehidupan, baik antara dunia dan
akhirat, jasmani dan rohani, kepentingan pribadi dan kepentingan umum, dll.
Prinsip Kejelasan
Prinsip yang mengandung ajaran dan hukum yang memberi kejelasan terhadap
aspek spiritual dan aspek intelektual manusia.
Prinsip Tak Ada Pertentangan
Pada perinsipnya sebuah sistem didalamnya terdapat berbagai komponen yang
saling menunjang dan membantu antara satu sama lain.
Prinsip Realisme dan Dapat Dilaksanakan
Sebuah prinsip yang selalu menjunjung tinggi realitas atau kenyataan dalam
kehidupan.
Prinsip Perubahan yang Diinginkan
Yaitu prinsip perubahan jasmaniah, spiritual, intelektual, sosial, psikologis, dan
nilai-nilai menuju kearah kesempurnaan.
Prinsip Menjaga Perbedaan Antara Individu
Prinsip yang menjaga terhadap perbedaan antara individu, baik dari segi kebutuhan,
emosi, tingkat kematangan berfikir, sikap (perilaku) dan mental anak didik.
Prinsip dinamisme dan menerima perubahan serta perkembangan dalam rangka
memperbarui metode-metode yang terdapat dalam pendidikan agama.
7
tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insan-insan kamil setelah proses
pendidikan berakhir.
o Fungsi Tujuan
Dalam fungsi tujuan pendidikan islam menpunyai empat fungsi tujuan. Fungsi yang
pertama adalah mengakhiri usaha, karena pada umumnya suatu usaha akan berakhir
setelah tujuan akhir tercapai. Fungsi yang kedua adalah mengarahkan usaha, karena
tanpa adanya antisipasi ataupan dangan ke arah tujuan, maka penyelewengan akan
banyak terjadi, dan kegagalan-kegagalan akan selalu diambang pintu. Fungsi yang
ketiga adalah sebagai titik tolak untuk mencapai tujuan-tujuan lain. Baik tujuan
baru maupun tujuan lanjutan dari tujuan pertama. Oleh karena itu, dapat dikatakan,
bahwa dari satu segi tujuan bisa membatasi ruanag gerak usaha, sementara dari segi
lain tujuan dapat mempengaruhi dinamika sebuah usaha. Fungsi yang keempat
adalah memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha tersebut. Ada usaha-usaha yang
bertujuan lebih luhur dari pada usaha-usaha lainnya.
o Prinsip Pengembangan Tujuan Pendidikan Islam
Omar Muhammad al-Toumy Al-Syaibany dalam bukunya “Filsafat Pendidikan
Islam” (diterjemahkan oleh Dr. Hasan Langgulung) mengatakan bahwa, ada
delapan prinsip dalam mengembangkan tujuan pendidikan Islam, antara lain:
o Prinsip Universal (menyeluruh)
Prinsip yang mengandung ajaran dan hukum yang memberi kejelasan terhadap
aspek spiritual dan aspek intelektual manusia.
o Prinsip Tak Ada Pertentangan
Pada perinsipnya sebuah sistem didalamnya terdapat berbagai komponen yang
saling menunjang dan membantu antara satu sama lain.
o Prinsip Realisme dan Dapat Dilaksanakan
Sebuah prinsip yang selalu menjunjung tinggi realitas atau kenyataan dalam
kehidupan.
o Prinsip Perubahan yang Diinginkan
8
Yaitu prinsip perubahan jasmaniah, spiritual, intelektual, sosial, psikologis, dan
nilai-nilai menuju kearah kesempurnaan.
o Prinsip Menjaga Perbedaan Antara Individu
Prinsip yang menjaga terhadap perbedaan antara individu, baik dari segi kebutuhan,
emosi, tingkat kematangan berfikir, sikap (perilaku) dan mental anak didik.
BAB III
PENUTUP
1.4. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10