Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AGAMA
“KONSEP PENDIDIKAN ISLAM”
Dosen Pengampu: Musa Ahmad,M S.i

Disusun Oleh:
Ali Masrur (22AB10049)
Azhar Anam (22AB10093)
Mailatussafa’ah (22AB10067)
Muhammad Lukman Nur Hakim (22AB10057)
Usriyanida Muamala (22AB10052)
Wielia Widianti (22AB10058)

FAKULTAS KEAGAMAAN ISLAM (FKI)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL-GHAZALI CILACAP

2022/2023
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 3
BAB 1 ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
1. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 4
2. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 4
3. TUJUAN .............................................................................................................................. 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Pengertian Pendidikan Islam .................................................................................................. 5
B. Prinsip prinsip Pendidikan Islam ............................................................................................ 6
C. Pendidikan islam di Indonesia ................................................................................................ 8
D. Implementasi Nilai – Nilai Pendidikan Islam dalam system Pendidikan Nasional. .............. 9
BAB III ......................................................................................................................................... 10
Penutup ......................................................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN .................................................................................................................... 10
B. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 10
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan
hidayah yang telah dianugerahkan kepada seluruh semesta alam, penyusunan makalah ini yang
berjudul “Konsep Pendidikan Islam” dapat diselesaikan. Shalawat beserta salam semoga
senantiasa tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta
kepada seluruh umatnya.

Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah studi Agama. Sehubungan
dengan tersusunnya makalah ini penulis dapat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dilihat dari segi isi, maupun tata cara penulisan, disebabkan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Saya berharap makalah ini bisa diterima oleh
pembaca atau Dosen pembimbing studi mata kuliah agama. Kritik dan saran sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Demikian saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Kesugihan, 16 November 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Konsep Pendidikan Islam selalu menarik untuk di kaji, alasanya yaitu pertama, bahwa
Pendidikan melibatkan sososk manusia yang senantiasa dinamais, baik dari segi pendidik,,
peserta didik, maupun penanggung jawab Pendidikan. Kedua, perlunya akan inovasi
pendididkan akibat perkembangan sains dan teknologi yang sedemikian pusat
kemajuanya, dan Ketiga, tuntutan globalisasi yang melebur sekat- sekat ruang georafis
agama, ras, budaya, bahkan falsafah suatu bangsa.
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan
berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Pendidikan Islam.
2. Prinsip – Prinsip pokok pendidikan Islam.
3. Pendidikan Islam diindonesia.
4. Implementasi Nilai – Nilai Pendidikan Islam dalam system Pendidikan Nasional.

3. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Pendidikan Islam.
2. Mengetahui dan Memahami Prinsip – Prinsip pokok Pendidikan Islam.
3. Memahami Pendidikan Islam di indonesia.
4. Mengetahui implementasi Nilai- nilai Pendidikan Islam dalam system Pendidikan
Nasional.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam
Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan
memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan”
Istilah pendidikan ini berasal dari bahasa yunani, yaitu “paedagogie”, yang berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab
istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan.
Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi orang dewasa.
Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seorang atau
sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa
atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tingi dalam arti mental.
Sering kita terjebak dengan dua istilah antara pendidikan Islam dan pendidikan agama
Islam (PAI) padahal hakikatnya secara substansial pendidikan agama Islam dan pendidikan
Islam sangat berbeda. Usaha-usaha yang di ajarkan tentang personal agama itulah yang
kemudian bisa disebut dengan Pendidikan agama Islam, sedangkan pendidikan Islam adalah
nama sebuah sistem, yaitu sistem pendidikan yang Islami.
Pendidikan Agama Islam yang dimaksud disini ialah usaha yang berupa asuhan dan
bimbingan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan
mengamalkan ajaran Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup.
Pendidikan Islam; pendidikan berakar dari perkataan didik yang berarti pelihara ajar dan
jaga. Setelah dijadikan analogi pendidikan boleh diuraikan sebagai suatu proses yang berterusan
untuk menjaga dan memelihara pembesaran tubuh badan dan pertumbuhan bakat manusia
dengan rapih supaya dapat melahirkan orang yang berilmu, baik tingkah laku dan dapat
mengekalkan nilai - nilai budaya dikalangan masyarakat.
Pendidikan adalah suatu proses penanaman sesuatu kedalam diri manusia, pendidikan
adalah sesuatu yang secara bertahap ditanamkan kedalam manusia. “suatu proses penanaman”
mengacu pada metode dan sistem untuk menanamkan apa yang disebut sebagai pendidikan
secara bertahap.
Secara sederhana pendidikan Islam adalah pendidikan yang “berwarna” Islam. Maka
pendidikan Islami adalah pendidikan yang berdasarkan islam. Dengan demikian nilai - nilai
ajaran islam itu sangat mewarnai dan mendasari seluruh proses pendidikan.

Dilihat dari sudut etistimologis, istilah pendidikan Islam sendiri terdiri dari atas dua kata,
yakni “pendidikan” dan “islami”. Definisi pendidikan sering disebut dengan berbagai istilah,
yakni altarbiyah, al-taklim, al-ta’dib dan al-riyadoh. Setiap istilah tersebut memiliki makna yang
berbeda-beda, hal ini dikarenakan perbedaan kontek kalimatnya dalam pengunaan istilah
tersebut. Akan tetapi dalam keadaan tertentu semua istilah itu memiliki makna yang sama, yakni
pendidkan.

B. Prinsip prinsip Pendidikan Islam


Pada hakekatnya prinsip-prinsip pendidikan Islam, adalah merupakan gambaran dari
seluruh komponen yang terkandung dalam pendidikan Islam, pendidikan merupakan salah satu
sarana yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan hidupnya (survival), baik
sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Disamping itu, pendidikan juga merupakan sarana
pengembangan potensi yang ada individu, agar dapat dipergunakan dengan baik olehnya untuk
menghadapi zaman yang selalu berubah.
Prinsip-prinsip yang mendasari pendidikan Islam yang sesuai dengan komponen-
komponennya meliputi;
a. Tujuan
Tujuan merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam proses
pendidikan, kerena dengan adanya tujuan maka arah dari proses pendidikan itu akan
jelas. Metode dan materi juga akan dapat dirumuskan dengan dengan baik dengan
adanya tujuan yang jelas. Omar Muhammad Al Toumy Al Syaibani, menjelaskan
bahwa prinsip-prinsip yang mendasari tujuan pendidikan itu antara lain adalah:
Universal, keseimbangan dan kesederhanaan, kejelasan, tak ada pertentangan,
realisme dan dapat dilaksanakan, perubahan yang diingini, menjaga perbedaan
perseorangan, dinamisme.
b. Kurikulum
Kurikulum adalah merupakan salah satu komponen operasional pendidikan. Istilah
kurikulum ini muncul pertama kalinya dalam kamus Webster, tahun 1856, pada dunia
olah raga.

Istilah kurikulum ini digunakan pada bidang pendidikan pada tahun 1955. Kurikulum
dapat diartikan sebagai kumpulan materi-materi pendidikan yang tersusun secara
sistematik dengan tujuannya yang ingin dicapai. Dalam kamus-kamus arab istilah
kirikulum disebut dengan manhaj, yang secara bahasa diartikan denga jalan terang
yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya.
c. Metode
Metode mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam rangka mentransfer
pengetahuan kepada peserta didik. Alquran dan sunnah sebagai sumbar ajaran Islam,
berisi petunjuk dan prinsip-prinsip, yang juga dapat diinterpretasi - kan menjadi
konsep dan Metode.
d. Pendidik
Salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan adalah pendidik, dalam
hal ini ada beberapa istilah yang dikemukakan para ahli seperti: Al-Mu’allim (guru),
Al-Mudarris (pengajar), Al-Muaddib (pendidik), dan Al-Walid (orang tua).
e. Anak didik
Seorang pendidik harus memperhatikan siswasiswanya sebab pendidikan adalah
proses pembinaan dan perkembangan terhadap potensi fitrah yang dimiliki oleh
mereka. Ada beberapa hal harus dipahami seorang pendidik, yaitu:
• Anak bukan miniatur orang dewasa
• Anak didik mengikuti fase-fase perkembangan tertentu
• Anak didik mempunyai pola perkembangan sendiri
• Anak harus melaksanakan tugas perkembangannya
• Kebutuhan anak didiknya
• Perbedaan individual anak
• Anak merupakan satu keseluruhan
• Anak adalah makhluk yang aktif dan kreatif, dll.
f. Interaksi murid dan guru
Dalam pendidikan Islam hubungan antara murid dan guru ditekankan pada bimbingan
bukan pengajaran yang mengandung konotasi otoritatif pihak pelaksana pendidikan,
dalam hal ini guru bukanlah segalanya (banking koncep). Disini dikemukakan
beberapa prinsip yang mendasari hubungan antara guru dan murid.
g. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan maksudnya adalah situasi dan kondisi atau institusi yang
mengelilingi dan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pribadi murid. Teori
konvergensinya William Stren agaknya lebih dekat dengan pandangan Islam tentang
lingkungan pendidikan ini, sebab Islam mennyatakan adanya faktor “dasar”
(nativisme) dan “ajar” (empirisme) yang akan berkembang dengan baik dalam
kondisi lingkungan yang baik pula.
h. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai segala sesuatu
dalam dunia pendidikan. Dalam pendidikan Islam, evaluasi mengariskan tolak ukur
yang serasi dengan tujuan pendidikan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
C. Pendidikan islam di Indonesia
Pendidikan Islam di Indonesia Sistem pendidikan Islam tidak terlepas dari sejarah
berkembangnya Islam di Indonesia. Pada masa awal perkembangan Islam di Indonesia, pendidikan
agama Islam diberikan dalam bentuk informal (Daulay dikutip Samrin, 2015). Para pembawa
agama Islam lewat jalur perdagangan (teori Gujarat) menyiarkan dan memberikan pendidikan
agama melalui hubungan seorang pedagang dengan pembeli. Dimana pendidikan yang diberikan
lebih mengutamakan lewat contoh teladan dan perilaku yang baik kepada pembeli. Setelah Islam
sudah mulai tersebar, pendidikan agama Islam mulai memperluas tempat pendidikannya. Hal ini
sejalan dengan didirikannya Surai, langgar atau mushala dan masjid sebagai tempat memberikan
pengajaran diluar pendidikan keluarga. Pendidikan yang diberikan sangat sederhana dan inilah
yang menjadi awal mula terbentuknya sistem pendidikan pesantren dan pendidikan formal dalam
bentuk madrasah. Sejalan dengan berkembangnya zaman dan pergeseran kekuasaan yang terjadi
di Indonesia, pendidikan Islam perlahan mulai bersentuhan dengan sistem pendidikan formal yang
lebih sistematis dan teratur. Dengan adanya perubahan ini tentunya juga berpengaruh terhadap
arah dan tujuan pendidikan Islam, yang sebelumnya pendidikan Islam hanya mengkaji ilmu agama
meningkat kepada ilmuilmu yang lain. Usaha pembaruan pendidikan agama Islam dapat dilihat
dengan bergesernya pendidikan surau, langgar atau mushala dan masjid menjadi pendidikan
madrasah, pondok pesantren atau lembaga yang berdasarkan keagamaan. Dalam hal ini, sistem
pendidikan yang lebih modern mulai diterapkan. Madrasah Adabiyah yang berada di Padang
adalah contoh perubahan pendidikan Islam dari tradisional ke modern. Pendidikan yang diajarkan
selain ilmu agama dan Al-Qur’an sebagai pelajaran wajib, juga diajarkan pendidikan umum (Nata,
2004). Mastuhu (dikutip Nasution, 2017) menyebutkan bahwa secara sosiologis dan dalam sketsa
kasar, sistem pendidikan Islam di Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut:
• Orientasi, artinya bahwa pendidikan Islam di Indonesia telah mengalami perubahan dan
perkembangan yang signifikan. Pada awalnya orientasi pendidikan Islam lebih banyak
berkonsentrasi pada urusan ukhrawiyah, dan nyaris lepas dari urusan dunyawiyah, satu-satunya
urusan mu’alamat yang paling banyak dibicarakan adalah hukum waris.
• Strategi, seiring dengan proses perkembangan orientasi, strategi pendidikan Islam di Indonesia
pada awalnya juga mengalami konfrontasi dengan pemerintah kolonial. Pada saat itu pendidikan
Islam diasingkan karena kemungkinan konsekuensinya tidak menguntungkan kepentingan politik
Hindia-Belanda.
• Sumber belajar pendidikan Islam di Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan
yang semakin beragam dan intensif, tidak hanya jumlahnya tetapi juga kualitas pendidikan yang
diberikan.
• Metodologi belajar, awalnya metodologi belajar pendidikan Islam masih bersifat klasik, namun
seiring dengan perubahan dan perkembangan kini mulai tampak berubah, contohnya yaitu
kelompok diskusi yang telah berkembang dimana-mana. Semua media pembelajaran yang sesuai
dengan tingkat kematangan berpikir pelajar hendaknya diberikan secara lengkap, dan pada
akhirnya mereka sendirilah yang mengolah dan memutuskannya.
D. Implementasi Nilai – Nilai Pendidikan Islam dalam system Pendidikan
Nasional.
Kedudukan Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional Indonesia walaupun secara
tegas dinyatakan bukan negara agama yakni negara yang bedasarkan pada suatu ajaran agama
tertentu dan bukan pula negara sekuler yakni negara yang konstitusional tidak terkait dengan
agama tertentu, atau berusaha untuk mempromosikan atau mengganggu agama, tetapi Indonesia
merupakan negara pancasila. Menurut Effendi (dikutip Jannah, 2013) menyebutkan bahwa
negara pancasila dapat dikatakan bahwa Indonesia mengambil jalan tengah (midlle path) antara
negara agama dan negara sekuler. Negara pancasila menjamin kebebasan setiap warga negaranya
untuk beragama dan wajib memelihara budi pekerti luhur berdasarkan nilai-nilai pancasila
(Assegaf, 2007). Pendidikan agama Islam di Indonesia berdasarkan peraturan
perundangundangan yang diatur secara langsung mapun tidak langsung, dapat dijadikan
pegangan dalam pelaksanaan pendidikan di lembaga pendidikan formal. Pendidikan nasional
dalam UU Sisdiknas 2003 diartikan sebagai pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berarkar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan, nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman. Sementara sistem
pendidikan naisonal adalah keseluruhan komponen pendidikan yang terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan naisonal. Sistem pendidikan nasional dilaksanakan secara: Semesta,
artinya terbuka bagi seluruh rakyat dan berlaku di seluruh wilayah. Menyeluruh, artinya
mencakup semua jalur, jenjang, jenis pendidikan. Terpadu, artinya saling memiliki keterkaitan
antara pendidikan nasional dan seluruh usaha pembangunan nasional. Daulay (2012:12)
mengemukakan bahwa untuk meletakkan kedudukan Islam dalam sistem pendidikan nasional
perlu diklasifikasi pada empat hal, yaitu:
1. Lembaga pendidikan formal, terdiri dari:
• Pendidikan usia dini; pendidikan formal pada pendidikan usia dini ini berbentuk
Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), dan atau bentuk lainnya yang
sederajat.
• Pendidikan dasar; pendidikan formal pada pendidikan dasar berbentuk Sekolah
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan atau bentuk lainnya yang
sederajat. Serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah
(MTs), dan atau bentuk lainnya yang sederajat.
• Pendidikan menengah; pendidikan formal pada pendidikan menengah berbentuk
sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan atau bentuk lainnya
yang sederajat.
• Pendidikan tinggi; pendidikan formal pada pendidikan tinggi dapat berbentuk
Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, atau Universitas. Wajiyah &
Hudaidah Volume 3, Nomor 1, April 2021 10
2. Lembaga pendidikan nonformal, terdiri dari: lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majlis ta’lim, dan satuan pendidikan yang sejenis.
3. Lembaga pendidikan informal, kegiata pendidikan informal yang dilakukan berupa pendidikan
keluarga dan lingkungan yang membentuk kegiatan belajar secara mandiri. (Daulay, 2012:32)
4. Lembaga pendidikan keagamaan,
• pendidikan keagamaaan diselenggarakan oleh pemerintah dan atau kelompok
masyarakat dari pemeluk agama yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
• pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama dan atau
menjadi ahli agama.
• pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,
nonformal, dan informal.
• pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja
samanera, dan atau bentuk lain yang sejenis. (Arifin, 2003:42

BAB III

Penutup

A. KESIMPULAN

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik
untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia
dalam mengamalkan ajaran agama, Pendidikan Islam di Indonesia dilaksanakan secara
terencana dan sistematis untuk mengembangkan potensi peserta didik berdasarkan pada kaidah
dan nilai-nilai Islam, pendidikan Islam tidak hanya mempelajari ilmu agama saja tetapi sudah
berkembang mempelajari ilmu-ilmu lain. Kedudukan pendidikan Islam dalam sistem pendidikan
nasional menempati posisi sebagai pendidikan formal, informal, nonformal dan keagamaan.

B. DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. (2003). Memahami Paradigm Baru Pendidikan Nasional Dalam


UndangUndang Sisdiknas. Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam Depag.
Daulay Haidar Putra. (2012). Pendidikan Islam: Dalam Sistem Pendidikan Nasional di
Indonesia. Jakarta: Kencana.
Al Abrasyi, M. Athiyah, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (terj) Bustami A. Gani dan
Djohar Bahry, Jakarta: Bulan Bintang, 1970.
Al-Syaibany, Omar Muhammad Al-Toumy, Filsafat Pendidikan Islam, alih bahasa, Hasan
Langgulung, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.

Anda mungkin juga menyukai