Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN


KURIKULUM PAI

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu :

Dr. Hj. Rofiatul Husna, M.Pd

Disusun Oleh :
Muhammad Ainul Yaqin (2193044007)
Nadya Fikriyatul (2193044028)
Rina Andriyani (2193044015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
JOMBANG
2021
KATA PEMGENTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Fungsi Pendidikan
Agama islam dan Hubungannya dengan Kurikulum PAI. .

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Hj.Rofiatul Hosna,M.Pd

selaku dosen Pengembangan kurikulum yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan serta wawasan sesuai dengan bidang yang penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jombang, 9 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PEMGENTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pendidikan Agama Islam................................................................................................5
B. Fungsi Pendidikan Agama Islam...................................................................................7
C. Hubungan Fungsi pendidikan Agama Islam dengan Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Islam....................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dan pendidikan islam khususnya mempunyai peran dan fungsi penting
dalam pertumbhuna dan perkembangan anak didik. Pendidikan mempengaruhi seluruh
sisi peserta didik, aspek pengetahuan yang melingkupi, ketajaman mengingat memahami,
menganalisis, mensitesis, mengevaluasi. Bukan hanya pada aspek itu, akaj tetapi juga
pada sisi akefsi peserta didik yaitu pengenalan dan penghayatan terhadap nilai tertentu
aspek yang bersumber dari nilai agama dan nilai budaya masyarakat.

Kepentingan seperti yang tersebut di atas, sangat memungkinkan bagi manusia


sebagai peserta didik, disebabkan oleh karena manusia memiliki potensi untuk dapat
ditumbuhkkembangkan melalui potensi fitrahnya/ fitrah bukan semata seperti yang
dipahami oleh masyarakat umum, yaitu suci akan tetapi terjadinya perubahan pada diri
seseorang termasuk peserta didik disebabkan oleh fitrah yang dimilikinya.

Pendidikan Islam menyiapkan para siswa memiliki keterampilan kemandirian,


mengyatai tugasnya, dan perannya menurut ajaran Agama Islam dalam bermasyarakat.
Rumusan tujuan pendidikan islam yaitu merealisasikan manusia muslim yang beriman,
bertaqwa, dan berilmu pengetahuan yang mampu mengabdikan dirinya kepada – Nya
dalam segala aspek kehidupannya dalam rangka mencari keridhoannya.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Definisi Pendidikan Agama Islam !
2. Sebutkan Fungsi Pendidikan Agama Islam ?
3. Apa Hubungan Fungsi Pendidikan Agama Islam dengan Kurikulum PAI ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami Definisi Pendidikan Agama Islam
2. Untuk memahami Fungsi Pendidikan Agama Islam
3. Untuk mengetahui Hubungan Fungsi Pendidikan Agama Islam dengan Kurikulum
PAI
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pendidikan Agama Islam
Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan
memberinya awalan “pe” dan akhiran “an” , mengangdung arti perbuatan (hal, cara atau
sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani “paedagogie” yang
beraarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan
dalam bahsa inggris “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.

Dalam bahasa Arab pengertian pendidikan, sering digunakan beberapa istilah antara
lain : At – Ta’lim, Al – Tarbiyyah, dan At – Ta’dib, yang bisa berarti pengajaran yang
bersifat pemberian atau penyampaian, mengasuh dengan mendidik dan proses mendidik
yang bermuara pada penyempurnaan moral peseta didik1. Namun kata pendidikan lebih
sering diterjembahkan dengan Tarbiyyah yang berarti pendidikan.2

Dari segi terminologis, Samsul Nizar menyimpulkan dari beberapa pemikiran


ilmuwan bahwa pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara bertahap dan
simultan (proses), terencana yang dilakukan oleh orang ynag memiliki persyaratan
tertentu sebagai pendidik.3 Selanjutnya kata pendidikan ini dihubungkan dengan Agama
islam, dan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat diartikan secara terpisah. Pendidikan
Agama Islam (PAI) merupakan bagian dari Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional,
yang menjadi mata pelajaran wajib di setiap lembaga pendidikan islam.

Pendidikan Agama Islam sebagiamana yang tertuang dalam GBPP PAI di sekolah
umum dijelaskan bahwa pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani
ajaran agam islam. Dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain
dalam hubungan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan
bangsa. 4

1
Samsul Nizar, Pengantar Dasar – dasar Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001) 86
– 88.
2
Ramayulis, Op. Cit. 13
3
Ramayulis, Op. Cit. 13
4
Muhaimin,Wacana.... Op. Cit. 76
Mata pelajaran pendidikan agama islam secara keseluruhannya dalam lingkup AL –
Qur’an dan Al – Hadits, keimanan, akhlak, fiqh ibadah, dan sejarah sekaligus
menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama islam mencakup perwujudan
keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri
sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya ( Hablum Minallah,
Hablum Minannas, wa Hablum Minal Alam). 5

Dari beberapa asal kata pendidikan agama islam itu maka lahirlah beberapa pendapat
para ahli mengenai defenisi pendidikan agama islam tersebut antara lain : Prof. Dr. Omar
Mohammad At – Toumi Asy – Syaibany mendefenisikan pendidikan agama islam
sebagai proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan
alam sekitarnyaa dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitasasi dan sebagai profesi di
antara profesi – profesi asasi dalam masyarakat. 6

Jadi pendidikan agama islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam
rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan
ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatiakn dalam
pembelajaran pendidikan agama islam, yaitu sebagai berikut :

1. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan/bimbingan


pengajaran dan/atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan
yang hendak dicapai.
2. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti ada yang
dibimbing, diajari dan/atau dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan terhadap ajaran islam.
3. Pendidikan atau Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang melakukan kegiatan
bimbingan, pengajaran dan/atau pelatihan secara sadar terhadap peserta didiknya
untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.
4. Kegiatan (pembelajaran) Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk meningkatkan
keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam dari

5
Abdul Majid dan Dian Andayani, pendidikan.... Op. Cit. 130
6
Omar Mohammad At – Thoumy Al – Syaibany. Falsafah Pendidikan Islam (Jakrta: Bulan Bintang. 1979), 399
peserta didik, yang disamping untuk membentuk kesalehan pribadi, juga sekaligus
untuk membentuk kesalehan sosial.7

B. Fungsi Pendidikan Agama Islam


Pendidikan islam mempunyai fungsi yang sanagat penting untuk ppembinaan dan
penyempurnaan kepribadian dan mental anak. Karena pendidikan islam mempunyai dua
aspek terpenting, yaitu aspek pertama yang ditujukan kepada jiwa atau pembentukan
kepribadian anak, dan kedua, yang ditujukan kepada pikiran yakni pengajaran agama islam.
Aspek yang pertama dari pendidikan islam adalah yang ditujukan pada jiwa atau
pembentukan kepribadian artinya bahwa melalui penddidikan islam ini anak didik diberikan
keyakinan tentang adanya Allah SWT.

Aspek kedua dari pendidikan islam adalah yang ditujukan kepada aspek pikiran
(intelektualitas), yaitu pengajaran Agama Islam itu sendiri. Artinya, bahwa kepercayaan
kepada Allah swt, beserta seluruh ciptaa-Nya tidak akan sempurna manakala isi, makna yang
dikandung oleh setiap firman-Nya (ajaran – ajarannya-Nya) tidak dimengerti dan dipahami
secara benar. Di sini anak didik tidak hanya sekedar diinformasikan tentang perintah dan
larangan akan tetapi justru pada pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana beserta
argumentasinya yang dapat diyakini dan diterima oleh akal.

Disisi lain Achamadi menjelaskan beberapa fungsi dari pendidikan islam, antara lain:8
1. Mengembangankan wawasan yang tepat dan benar memgenai jati diri manusia,
alam sekitarnya dan mengenai kebesaran ilahi, sehingga tumbuh kemampuan
membaca (analisis) fenomena alam dan kehidupan, serta memahami hukum –
hukum yang terkandung didalamnya. Dengan kemampuan ini akan menumbuhkan
kreativitas dan produktivitas sebagai implementasi identifikasi diir pada Tuhan
“Pencipta”.
2. Membebaskan manusia dari segala anasir yang dapat merendahkan martabat
manusia (fitrah mansuaia), baik yang datang dari dalam dirinya sendiri maupun
dari luar. Yang dari dalam antara lain kejumudan, taklid, kultus individu, khurafat
dan yang terberat adalah syirik. Terhadap anasir dari dalam ini manusia harus
terus menerus melakukan penyucian diri (Tazkiyah an – nafsi). Sedangkan yang

7
Muhaimin, et, al.. Paradigma... Op. Cit. 76
8
Rahmar Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia (Medan, LPPPPI, 2016)
24
datang dari luar adalah situasi dan kondidi, baik yang bersifat kultural maupun
structural yang dapat membatasi kebebasan manusia dalam mengembangkan
realisasi dan aktualisasi diri.
3. Mengembangakn ilmu pengetahuan untuk menopang dan memajukan kehidupan
baik individu maupun sosial. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan menurut
sinyal yang diberikan Al – Qur’an, sebagiaman tersebut pada butir pertama di
atas, hendaknya dimulai dengan memahami fenomena alam dan kehidupan
dengan pendekatan empiris. Sehingga mengetahui hukum – hukum (sunnah
Allah).

Fungsi pendidikan islam di sini dapat menjadi inspirasi dan pemberi kekuatan mental
yang akan menjadi bentuk moral yang mengawasi segala tingkah laku dan petunjuk jalan
hidupnya serta menjadi obat anti penyakit gangguan jiwa. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa fungsi pendidikan Islam adalah: 9

1. Memperkenalkan dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan Allah Swt,
pencipta semesta alam beserta seluruh isinya; biasanya dimulai dengan
menuntunnya mengucapkan La Ilaha Illallah.
2. Memperkenalkan kepada anak didik apa dan mana yang diperintahkan dan mana
yang dilarang (hukum halal dan haram).
3. Melatih anak agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah yang
menyangkut hablumminallah maupun ibadayah yang menyangkut
hablumminannas.
4. Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah saw, mencintai ahlu baitnya dan
cinta membaca Al – Qur’an.
5. Mendidik anak didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta tidak
merusak lingkungannya.

9
Rahmar Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia (Medan, LPPPPI, 2016)
25
Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan
eksistensi dan perkembangan masyarakat tersebut, oleh karena pendidikan merupakan usaha
melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai – nilai kebudayaan dalam
segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi penerus. Demikian pula peranan pendidikan di
kalangan umat islam, merupakan salah satu bentuk manifestasi dari cita – cita hidup islam
untuk melastsrikan, mengalihkan dan menanamkan dan mentransformasikan nilai – nilai
islam tersebut kepada pribadi generasi penerusnya sehingga nilai – nilai Cultural – religius
yang dcita – citakan tetap berfungsi dan berkembang dalam masyarakat dari waktu ke waktu

Adapun tujuan pendidikan agama islam menurut Imam Al – Ghazali, adalah untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan untuk mencari kedudukan yang menghasilkan
uang. Sebab jika tujuan pendidikan diarahkan bukan pada mendekatkan diri kepada Allah
SWT, akan dapat menimbulkan kedengkian, kebencian, dan permusuhan. Pendidikan islam
diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi
untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta
bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling
menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.10

C. Hubungan Fungsi pendidikan Agama Islam dengan Pengembangan Kurikulum


Pendidikan Islam
Pengembangan kurikulum pendidikan agama islam sesungguhnya adalah sebua
siklus, suatu proses berulang yang tidak pernah berakhir. Dan proses tersebut terdiri atas
empat unsur, yakni tujuan, metode dan material, penilaian, serta umpan balik. Oleh karena
itu, pelaksanaan pengembangan kurikulum didasarkan atas fungsi – fungsi kurikulum yang
sekaligus sebagai fungsi pengembangan kurikulum pendidikan islam. Kurikulum pendidikan
agama islam berbedda dengan kurikulum yang lain. Kurikulum pendidikan agama islam
memiliki fungsi atau peranan, bahkan kemungkinan ada kurikulum yang tidak memiliki
fungsti seperti kurikulum pendidikan agama islam, karena itu, sudah sepatutnya guru – guru
agama sangat memperhatikan dan mengaplikasikan fungsi – fungsi kurikulum pendidikan
islam ke dalam pembelajaran pendidikan agama islam. Kurikulum merupakan salah satu
komponen pokok dalam pendidikan. Ia merupakan kompas penunjuk arah hendak kemana
anak – anak didik mau dibawa. Oleh karena itu, maka posisi kurikulum dalam praktek
pendidikan amatlah penting, namun betapapun pentingnya posisi kurikulum, harus tetap di

10
Wahyuddin, Fungsi Pendidikan Islam dalam Hidup dan Kehidupan Manusia (Manusia yang Memiliki
Fitrah/potensi dan sebagai Makhluk yang harus Dididik/Mendidik), Vol.5, No. 2, (Juli Desember 2016)
ingat bahwa ia adalah sebagai alat atau usaha dalam mencapai tujuan – tujuan pendidikan.
Selain itu, kurikulum juga berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur jegiatan – kegiatan
pendidikan yang dilaksanakan di sekoah. 11

Pengembangan kurikulum pendidikan agama islam sesungguhnya adalah sebuah


siklus, suatu proses berulang yang tidak pernah berakhir. Dan proses tersebut terdiri atas
empat unsur, yakni tujuan, metode dan material penilaian, serta umpan balik. Oleh karena itu,
pelaksanaan pengembangan kurikulum didasarkan atas fungsi – fungsi kurikulum yang
sekaligus sebagai fungsi pengembangan kurikulum pendidikan islam, maka atas dasar itu,
Muhaimin membagi fungsi kurikulum sebagai berikut:

1. Bagi sekolah/madrasah yang bersangkutan:


a. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam yang diinginkan
atau dalam istilah KBK disebut Kompetensi PAI, meliputi fungsi dan tujuan
pendidikan nasional, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi
tamatan/lulusan,kompetensi bahan kajian pendidikan agama islam.
Kompetensi mata pelajaran pendidikan agama islam (TK, SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA), kompetensi mata pelajaran kelas (Kelas, I, II, III, IV, V, VI, VII,
VIII, IX, X, XI, XII);
b. Pedoman untuk mengatur kegiatan – kegiatan pendidikan agama islam di
sekolah/madrasah
2. Bagi sekolah/madrasah di atasnya:
a. Melakukan penyesuaian;
b. Menghindari keterulangan sehingga boros waktu;
c. Menjaga kesinambungan.
3. Bagi masyarakat:
a. Masyarakat sebagai pengguna lulusan (Users), sehingga sekolah/madrasah
harus mengetahui hal – hal yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam
konteks pengembangan pendidikan agama islam.
b. Adanya kerja sama yang harmonis dalam hal pembenahan dan pengembangan
kurikulum pendidikan agama islam

11
Amru Almu’tasim, Konsep Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam Perspektif Prof. Dr. Muhaimin, MA.
Pena Islam, Vol. 3, No. 1, September 2019
Seorang pendidik harus bisa lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan
partisipasinya dalam pengembanagn kurikulum, dan harus memiliki kemampuan di dalam
mengembangkan kurikulum, dan harus memiliki kemampuan di dalam mengembangkan
kurikulum demi ketercapaian pendidikan. Selain itu, pendidik juga harus dapat memahami
dan memiliki landasan pijak yang jelas dan kokoh sehingga tidak mudah terombang ambing
oleh arus transformasi dan inovasi pendidikan dan pembelajaran yang begitu dassar
sebagaimana yang terjadi akhir – akhir ini.program pendidikan selayaknya tidak hanya
dikembangkan dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, tetapi perlu
dikembangkan dengan berbasis Life Skill, karena dengan berbasis Life Skill para peserta didik
atau lulusan memiliki dan mampu mengembangkan kecakapan untuk mau hidup dan berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan
memberinya awalan “pe” dan akhiran “an” , mengangdung arti perbuatan (hal, cara atau
sebagainya). Dalam bahasa Arab pengertian pendidikan, sering digunakan beberapa istilah
antara lain : At – Ta’lim, Al – Tarbiyyah, dan At – Ta’dib, yang bisa berarti pengajaran yang
bersifat pemberian atau penyampaian, mengasuh dengan mendidik dan proses mendidik yang
bermuara pada penyempurnaan moral peseta didik . Namun kata pendidikan lebih sering
diterjembahkan dengan Tarbiyyah yang berarti pendidikan.

dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan Islam adalah:

1. Memperkenalkan dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan Allah Swt,
2. Memperkenalkan kepada anak didik apa dan mana yang diperintahkan dan mana
yang dilarang (hukum halal dan haram).
3. Melatih anak agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah yang
menyangkut hablumminallah maupun ibadayah yang menyangkut
hablumminannas
4. Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah saw, mencintai ahlu baitnya dan
cinta membaca Al – Qur’an.
5. Mendidik anak didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta tidak
merusak lingkungannya.

B. Saran
Dengan adanya fungsi – fungsi pendidikan dan kurikulum PAI, maka kami harap para
mahasiswa Pendidikan Agama Islam mampu memahami dan mengembangkan Kurikulum
PAI agar selalu relevan dengan perkembangan zaman yang dinamis ini, semoga makalah
kami ini menjadi bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai