Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

QISHOH ISRA’ MI’RAJ RASUL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Ilmu Tauhid

Dosen Pengampu:

Iva Inayatul Ilahiyah,M.Pd.I

Kelompok 9 :

1. Zianna Urfi Nafila (2193044010)

2. Rina Andriyani (2193044015)

3. Nur Azizah (2193044023)

4. Nadya Fikriyatul Khasanah (2193044028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG


JOMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan Qishoh Isra’ Mi’raj Rasul
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW,keluarga,sahabat,serta semua umatnya hingga kini, Dan semoga kita
termasuk golongan yang kelak mendapat syafaatnya.

Dalam kesempatan ini,kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman
yang telah telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca serta dapat menambah wawasan dan juga
pengalaman,sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi
lebih baik lagi.

Pekalongan, 6 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2

A. Pengertian Isra’ Mi’raj....................................................................................2


B. Peristiwa Isra’ Mi’raj......................................................................................5
C. Hikmah yang terkandung dalam Isra’ Mi’raj..................................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................................12

A. Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 1 :

ِ َ‫صا الَّ ِذيْ ٰب َر ْكنَا َحوْ لَهٗ لِنُ ِريَهٗ ِم ْن ٰا ٰيتِن َۗا اِنَّهٗ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْالب‬
‫ص ْي ُر‬ َ ‫ٓي اَس ْٰرى بِ َع ْب ِد ٖه لَ ْياًل ِّمنَ ْال َم ْس ِج ِد ْال َح َر ِام اِلَى ْال َمس ِْج ِد ااْل َ ْق‬
oْْٓ ‫ُسب ْٰحنَ الَّ ِذ‬

Artinya : “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad)


pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
Maha Mendengar, Maha Melihat.(Q.S Al-Isra’:1)

Allah SWT telah mengisra’kan (memperjalankan diwaktu malam hari)

Nabi Muhammad SAW dari masjidil haram (di Makkah) ke masjidil Aqsha artinya masjid yang
jauh (di palestina). Dahulunya orang biasa berjalan kaki dari satu tempat ketempat, ataupun
menaiki kuda, kedelai, unta dan sebagainya.

Perjalanan dari Makkah ke Palestina mengambil masa lebih kurang dari 40 hari. Ini
adalah suatu perjalanan yang jauh, tetapi dengan kuasa Allah telah melakukan dalam masa yang
singkat, hanya dalam beberap jam sahaja. Bagi orang dahulu, perjalanan yang demikian jauh jika
dapat dilakukan dalam masa beberapa jam sahaja adalah suatu hal yang luar biasa dan tidak
dapat diterima oleh akal mereka. Oleh karena itu mereka yang tidak beriman seperti Abu Jahal
dan pengikut-pengikutnya menggunakan peristiwa ini untuk menjatuhkan nama baik Nabi
Muhammad SAW seorang pendusta dan berbagai tuduhan keji lainnya.

Mereka yang beriman dapat menerimanya karena ia merupakan salah satu tanda dari
kekuasaan Allah SWT yang telah diberikan kepada Rasul-rasulnya.

Dalam peristiwa ini, di samping Nabi melihat tentang kebesaran-keberasan Allah, juga
diperlihatkannya surga beserta panoramanya dan peristiwa-peristiwa lain yang menakjubkan.

1
Semua amatlah penting untuk dijakan sebagai referensi renungan di tengah gelombang
kehidupan yang semakin runyam dan begitu dahsyat. Dan hal yang paling utama ialah
diturunkanlah sholat lima waktu yang InsyaAllah masih kita jalankan sampai sekarang ini.

B. Rumusan Masalah

1.Apa Pengertian Isra’ Mi’raj ?

2.Bagaimana Terjadinya Peristiwa Isra’ Mi’raj?

3.Apa Saja Hikmah Isra’ Mi’raj ?

C. Tujuan Pembahasan

1. Mendeskripsikan Pengertian Isra’ Mi’raj

2. Mendeskripsikan Terjadinya Peristiwa Isra’ Mi’raj

3. Mendeskripsikan Hikmah dari Peristiwa Isra’ Mi’raj

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Isra’ Mi’raj

Menurut Bahasa dan Istilah

Kata Isra' (‫راء‬oo‫ )االس‬bentuk masdhar dari kata ‫رى‬oo‫ اس‬yang berarti berjalan pada malam hari.
Sedangkan menurut istilah, perjalanan nabi Muhammad saw pada malam hari dari Masjidil
Haram ke Masjidil Al Aqsa (Palestina). Sedangkan kata Mi'raj (‫ )المعراج‬berasal dari kata ‫العروج‬
bentuk jama'nya ‫ معارج‬dan ‫ معاريج‬yang berarti alat untuk naik seperti tangga tetapi tidak kita
ketahui bagimana bentuknya. Sedangkan menurut istilah, di naikannya nabi Muhammad saw dari
Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, kemudian naik ke Sidrat al Muntaha
dan kembali lagi ke Masjidil Haram di Mekkah pada suatu malam dalam waktu singkat.

B. Peristiwa Isra’ Mi’raj

Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting dan bersejarah bagi umat Islam yang
mengisahkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini diperingati setiap 27
bulan Rajab dalam kalender Islam, yang jatuh pada hari ini, Kamis, 11 Maret 2021.
Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan di malam hari dari Masjid al-
Haram di Makkah ke al-Aqsha di Palestina. Kemudian, Rasulullah melanjutkan perjalanannya
menuju Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu dari Allah SWT. Peristiwa ini terjadi pada
tahun 621 M, dua tahun setelah wafatnya Siti Khadijah, istri Rasulullah.

Berikut Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dijelaskan Ustad Q Nurron Habibie

1. Disucikannya hati Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril.


Saat menerima perintah untuk melakukan perjalanan istimewa ini, kata Ustaz Q Nuron Habibie,
Nabi Muhammad SAW sedang tertidur di dekat Kabah. Ia pun didatangi oleh Malaikat Jibril dan
dibangunkan dari tidurnya. Kemudian Malaikat Jibril pun mencuci hati Rasulullah dengan air
zam-zam.
2. Melakukan perjalanan dari Masjid al-Haram di Makkah ke al-Aqsha di Palestina.

3
Setelah itu, Rasulullah dijemput dengan Buroq dari Masjid al-Haram di Makkah ke Masjid al-
Aqsa di Palestina. Mengapa dua tempat ini yang dipilih? Karena ada keberkahan di dalammya.
"Maknanya Masjid al-Aqsa diberkahi oleh Allah dan sekitanya yang Allah berikan
keberkahannya. Di antaranya dengan tanahnya yang subur, buah-buahannya yang banyak, sungai
yang mengalir di dalamnya itu menunjukan bahwa keberkahan yang Allah berikan pada Masjid
al-Aqsa dan sekitarnya,"

3. Singgahnya Nabi Muhammad SAW ke tempat lain sebelum ke Masjid al-Aqsa.


Sebelum sampai di Masjid al-Aqsa, jelas Ustaz Q Nuron Habibie, Rasulullah sempat
menyinggahi beberapa tempat terlebih dahulu atas perintah Malaikat Jibril. Tujuannya
memberikan keberkahan di tempat-tempat yang istimewa itu.

"Mana saja tempat itu? Pertama Darul Hijrah atau dulu namanya Yathrib, sekarang kita
kenal sebagai kota Madinah. Ketika Nabi Muhammad SAW turun, beliau  shalat  di sana.
Nabi bertanya pada Malaikat Jibril, ini tempat apa? Kemudian Malaikat Jibril menjawab
ini Darul Hijrah, tempat di mana engkau akan berhijrah," tambahnya.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga singgah di Bukit Tursina, bukit yang namanya
disebut berkali-kali dalam kitab ketuhanan, Injil, Taurat, juga Alquran. Di bukit itulah
Allah memberikan wahyu untuk Nabi Musa AS. Karena tempat ini bersejarah, Nabi
Muhammad SAW juga shalat di sini. Lalu, tempat yang ketiga yang disinggahi Nabi
Muhammad SAW adalah Bethelem, tempat kelahiran Nabi Isa AS.

4. Setelah sampai di Masjid al-Aqsa, Nabi Muhammad SAW sempat mengikatkan


Buraq.

Sesampainya di tempat tujuan, Nabi Muhammad SAW memarkirkan Buraq dan


mengikatnya sebagaimana mestinya. Apa yang bisa diambil hikmahnya dari tindakannya
ini? Rasulullah berusaha menjaga kendaraan yang Allah berikan, karena kendaraan
tersebut diberikan Allah padanya.

5. Menjadi imam shalat di Baitul Maqdis.

Di Baitul Maqdis atau Masjid al-Aqsa, Nabi Muhammad SAW telah ditunggu oleh para
nabi dan rasul yang lain, arwah orang shaleh dan semua malaikat yang hadir. Ini
menunjukkan kemuliaan Nabi Muhammad SAW di antara makhluk-makhluk lainnya.

6. Malaikat Jibril memberikan bejana berisi susu dan arak atau khamr
Saat akan melanjutkan Miraj menuju Sidratul Muntaha, tempat atau maqam paling tinggi

4
di langit, Malaikat Jibril terlebih dahulu memberikan bejana berisi susu dan arak. Lalu,
Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk memilih satu di antara dua bejana tersebut.
Tentu saja, saat itu Nabi Muhammad SAW memilih susu. Kemudian, lanjut Ustaz Q
Nuron Habibie, Malaikat Jibril mengatakan: "Kamu telah memilih yang fitrah ya
Rasulullah," yang artinya adalah agama Islam.

"Ini menjadi suatu simbol bahwa yang dinikmati atau yang dirasakan oleh umatnya
Rasulullah ini adalah sesuatu yang istimewa, baik dan insya Allah membawa
kemaslahatan. Coba bayangkan bagaimana kalau Nabi memilih khamr, sesuatu yang dapat
menghilangan akal sehat kita, sehingga menjadi sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan,"
ungkap dia.

7. Nabi Muhammad SAW pun melakukan Miraj melewati 7 lapis langit dan bertemu
para penghuninya.
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril naik ke langit, di mana setiap
lapisan langit yang dilewati Malaikat Jibril sebagai pendamping Nabi, selalu
mengucapkan salam.
"Assalamulaikum istilahnya ada istidzan di sana minta izin untuk dipersilakan masuk. Ini
mengajarkan bagaimana adab kita ketika masuk ke suatu tempat," jelasnya.
Di setiap lapisan langit ini ada penghuninya. Pada lapisan langit pertama, Nabi
Muhammad SAW bertemu dengan bapaknya umat manusia, yakni Nabi Adam AS. Pada
lapisan langit kedua, ada Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS. Sementara di lapisan ketiga,
Rasulullah bertemu dengan Nabi Yusuf AS.

Pada lapisan langit keempat, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris AS. Lalu
ada Nabi Harun AS di lapisan langit kelima, serta Nabi Musa AS di lapisan langit
keenam.

8. Sesampainya di lapisan langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW diperintahkan ke


Sidratul Muntaha.
Dari sana, Malaikat Jibril sudah tak lagi bisa menemani Nabi Muhammad SAW, sehingga
Rasulullah harus pergi ke Sidratul Muntaha sendirian.
Di situ, kata Ustaz Q Nuron Habibie, seperti ada batasan di mana jika selangkah saja
Malaikat Jibril masuk akan terbakar. Malaikat Jibril mengatakan, tidak ada yang bisa
melewatinya kecuali Engkau yang diundang langsung oleh Allah SWT.

9. Sampai di Sidratul Muntaha ada dialog antara Nabi Muhammad SAW dan Allah
SWT

5
Dialog tersebut, kata Ustaz Q Nuron Habibie, adalah bacaan yang ada dalam shalat kita,
yaitu "tahiyat".Nabi Muhammad SAW mengucapkan: "At Tahiyyaatul Mubaarakaatush
Shalawaatuth Thoyyibaatulillaah," sebagai bentuk penghormatan rasa takzim, bahwa
tahiyat ini disampaikan hanya untuk Allah SAW.

Kemudian, Allah SWT menjawab ucapan tahiyatnya dengan mengatakan, "As


Salaamu'Alaika Ayyuhan Nabiyyu Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh".

Setelah mendapatkan salam dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW tak hanya ingat
dirinya, tapi juga pada semua sebagai umatnya. Ia pun mengatakan: "Assalaamu'Alaina
Wa'Alaa Ibaadillaahishaalihiin".

Dan, semua nabi dan rasul, juga para malaikat yang mendengarnya mengucapkan:
"Asyhaduallaa Ilaaha Illallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammad Rasuulullaah".

10. Kemudian Allah pun memerintahkan Nabi Muhammad dan umatnya yang
berikan untuk melaksanakan ibadah shalat.

Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah shalat 50 kali dalam
sehari semalam bagi umat beliau.

Rasulullah kemudian turun, tetapi ketika melewati Nabi Musa AS, beliau ditanyai tentang
jumlah kewajiban shalat. Nabi Musa AS menyebut shalat 50 kali terlalu berat, sedangkan
umat Rasulullah lemah.

Atas saran Nabi Musa AS, Nabi Muhammad SAW sekali lagi menghadap Allah SWT
untuk memohon keringanan. Jumlah kewajiban shalat pun dikurangi. Namun, setiap kali
Rasulullah bertemu Nabi Musa AS, beliau diingatkan untuk memohon keringanan
kembali. Sampai akhirnya, Nabi Muhammad SAW mendapatkan kewajiban shalat 5
waktu dalam sehari.

Nabi Musa AS sebenarnya masih menyarankan agar Rasulullah sekali lagi menghadap
Allah. Namun, Nabi Muhammad SAW berkata: "Aku sudah berkali-kali menghadap
Tuhanku, memohon hingga merasa malu".

6
Itulah sejarah atau asal usul tentang shalat 5 waktu yang perlu diketahui terutama oleh
umat muslim. Bagi Anda yang ingin mengetahui penjelasan lengkap Ustaz Q Nuron
Habibie tentang Isra Miraj tonton di sini.

C. Hikmah yang terkandung dalam Isra’ Mi’raj


Salah satu cara Allah menyeleksi orang yang betul-betul beriman atau tidak beriman
pada masa Nabi Muhammad adalah peristiwa Isra’ Mi’raj. Ketika itu banyak kaum muslimin
yang ragu, merasa tidak percaya, dan mempertanyakan apa yang dilalui oleh Nabi Muhammad
SAW, maka dengan peristiwa Isra Mi’raj ini banyak di antara mereka yang akhirnya keluar dan
murtad.

Bahkan mereka menuduh Nabi Muhammad SAW itu sebagai orang gila dan tidak masuk
akal apa yang dia katakan, Dan ketika itu munculah sosok yang sangat luar biasa, Abu Bakar
Ash-shiddiq. Nama belakang Ash-shidddiq itu diperoleh Abu Bakar ketika dia mengatakan
“Lebih dari yang diucapkan oleh Muhammad itu aku percaya. Dialah orang yang meyakinkan
dan dialah orang yang pertama sekali menyatakan percaya apapun yang dikatakan oleh Nabi
Muhammad SAW, walaupun pada masa itu tidak masuk dalam logika manusia biasa,Jadi hikmah
dari peristiwa Isra Mi’raj ialah :

Pertama, Peristiwa Isra Mi’raj itu menjadi sebuah peringantan dan menjadi sebuah ujian
kepada kaum muslimin ketika itu. Apakah mereka masih mempertahankan imannya atau tidak.
Orang yang beriman yakin betul bahwa apapun tidak ada yang mustahil bagi Allah. Tetapi orang
yang tidak beriman, maka mereka tidak akan percaya sesuatu yang berada di luar nalar dan
logika mereka.

Kedua, Dalam peristiwa Isra Mi’raj itu banyak hal-hal yang disaksikan oleh baginda Nabi
Muhammad SAW. dan sebelum Nabi Muhammad itu dipangggil oleh Allah untuk menghadap
menerima shalat, beliau dibersihkan dulu hatinya. Ketika seseorang itu akan diangkat oleh Allah
SWT derajatnya, maka cara pertama yang harus dia lakukan adalah membersihkan hatinya.
Orang yang hatinya tidak bersih dan orang yang hatinya masih ada kotoran walau sedikitpun,
sangat sulit sekali untuk menjadi orang-orang yang betul-betul diridhai Allah SWT. Jadi kalau

7
kita ingin derajat kita diangkat oleh Allah SWT cara pertama yang kita lakukan adalah bersihkan
hati dulu.

Ketiga, Peristiwa Isra’ Mi;raj merupakan sebuah ide besar. Karena waktu itu orang percaya
dunia ini datar, bahwa matahari yang mengelili bumi. Tetapi dengan turunnya ayat Alqur’an ini
menunjukkan bagaimana Allah SWT ingin mengatakan kepada manusia bahwa bumi yang
ditempatinya ini hanya bagian kecil dari alam semesta yang diciptakan oleh Allah SWT. Dengan
ayat Isra’ Mi’raj inilah, maka banyak ilmuan-ilmuan muslim mau meneliti ilmu-ilmu astronomi.
Mau meneliti ilmu-ilmu geografi, dan mau meneliti bagaimana ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
pesawat terbang dan lain sebagainya. Maka tokoh-tokoh muslim ketika itu, dengan inspirasi ayat
dari Isra’ Mi’raj ini meyakini dengan firman Allah itu bahwa ternyata ada alam lain, ada planet
ada bintang di muka bumi ini yang Allah ciptakan untuk kita pelajari dan kita teliti. Walaupun
saat ini yang diakui atau yang disebut sebagai penemu-penemu dari ilmu-ilmu antariksa itu
adalah orang-orang yang non-muslim, tetapi dasarnya itu adalah orang-orang muslim.

Terakhir, bahwa dalam kisah Isra’ Mi;raj itu Allah SWT dalam sebuah hadist disebutkan,
ketika itu Nabi Muhammad menjadi imam imam dari nabi-nabi sebelumnya. Ada Nabi Adam,
sampai bahkan Nabi Idris, Ibrahim, dan Nabi Muhammad itu menjadi imam ketika itu. Ini
menunjukkkan kepada kita bahwa saat ini dan di masa yang akan dating, Islam yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW itulah islam yang sudah paripurna. Adapun ajaran-ajaran Nabi-nabi
sebelumnya itu hanya bagian dari yang disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW. Contoh
misalnya Nabi-nabi sebelumnya beribadah itu pada tempat-tempat tertentu dan pada waktu-
waktu tertentu, Tetapi Nabi Muhammad SAW tempatnya tidak ditentukan, hanya ada beberapa
persyaratan, yaitu suci bersih daripada najis.

Itulah hal-hal yang mungkin Allah berikan kemudahan kepada Nabi Muhammad dan umatnya
untuk bisa kita amalkan. Dan itulah sekelumit hikmah dari Isra’ Mi’raj. Mudah-mudahan kita
semua bisa menjadikan Isra’ Mi’raj menjadi pelajaran yang luar biasa dalam kehidupan kita ini,
bahwa apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad itu adalah ajaran yang sempurna sesuai dunia dan
akhirat, dari manapun kita berada, tidak pandang suku, tidak pandang bangsa, semuanya sesuai
mengamalkan ajaran Islam.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian yang telah dipaparkan, Bahwa Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bias
menjabarkan hakikat perjalanan isra mi’raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada
manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra’: 85). Hanya dengan iman kita mempercayai bahwa
isra’ mi’raj benar-benar terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah SAW. Maka penting isra’
mi’raj bagi umat Islam ada pada keiistimewaan penyampaian perintah Shalat wajib lima
waktu.

B.SARAN
Makalah ini hanyalah sebuah upaya penggambaran tentang Peristiwaa Isra’ Mi’raj, Semoga kalian
dapat mengambil hikmah dari peristiwa tersebut dan semoga dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada
Allah SWT, Serta memacu semangat kita dalam mempelajari peristiwa-peristiwa penting dalam agama
islam.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Rosihin Abdul. Pengantar Ilmu Tauhid, Bandung : Pustaka Setia. 2007


Barus, irsan. Hikmah di Balik Isra’ dan Mi’rajnya Nabi Muhammad SAW. Universitas Medan
Area. 2019
Al-Asqalani,Ibnu Umar. Isra’ Mi’raj : Kajian lengkap perjalanan Rasulullah melintasi dimensi
dan waktu berdasarkan Hadis Shahih / Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Jalaludidin As-Sayuti.
Jakarta Qisthi, 2008

10

Anda mungkin juga menyukai