SEMESTER : VII - 2
DOSEN PEMBIMBING
STAI “ UISU “
PEMATANGSIANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim,
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah subhana wata’alaa
yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran, sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini. Shalawat beserta salam tak lupa sampaikan
kepada Nabi Muhammad saw yang telah memberikan warna ilahiyah dalam
peradaban manusia.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. umat Islam percaya bahwa Al-
Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi
manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam , melalui perantara malaikat Jibril.
Dan sebagai wahyu pertama yang diterima Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, sebagaimana terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an
merupakan salah satu kitab yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh
umat Islam dan sampai sekarang masih terjaga keasliannya.
Al-Qur’an dalam pengumpulannya mempunyai dua tahap yaitu tahap
petama pengumpulan Al-qur’an dalam arti menghafal Al-Qur’an pada masa Nabi,
tahap kedua dalam arti penulisan Al-Qur’an, hal ini dinamakan penghafalan dan
pembukuan Al-Qur’an.
Setelah Wafatnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, proses
pengmpulan Al-Qur’an terus dilaksanakan oleh para khalifah sehingga
terbentuklah Mushaf Usmani seperti yang ada pada saat sekarang ini.
Penyebaran islam bertambah luas membuat para Qurra pun tersebar dan
memiliki latar bealakang yang berbeda sehingga menimbulkan perbedaan dalam
membaca Al-Qur’an. Hal ini menimbullkan kecemasan dikalangan sahabat.
Sehingga Khalifah Usman bin Affan memerintahkan keempat orang quraisy yaitu,
Zaid bin Zabit, Abdullah bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-
harisi bin hysam. Keempat orang tersebutlah yang ditugas untuk menyalin dan
memperbanyak Al-Qur’an dengan satu pedoman dalam cara-cara membacanya,
hal ini telah di sepakati oleh para sahabat.
Dan Al-Qur’an juga memiliki multi fungsi dan selalu mempunyai
hubungan yang pasti dalam fenomena-fenomena kehidupan, hal ini diantaranya
mu’jizat, akidah, ibadah, mu’amalah, akhlak, hukum, sejarah, dan dasar-dasar
sains.
1
Untuk itulah materi ini sangat penting untuk dipelajari, karena sangat
disayangkan jika umat Islam tidak tahu apa itu Al-Qur’an tersebut. Hal inilah
penulis berkeinginan membahas tentang Al-quran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Alqur’an?
2. Bagaimana sejarah kodifikasi Alqur’an?
3. Bagaimana isi pokok ajaran Alqur’an?
4. Apa fungsi, tujuan dan kedudukan Alqur’an?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Al-Qur’an tersebut.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah kodifikasi Al-Qur’an.
3. Untuk mengetahui bagaimana isi pokok ajaran Al-Qur’an.
4, Untuk mengetahui fungsi, tujuan dan kedudukan Al-Qur’an.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Al - qur’an
Qur’an adalah bentuk masdhar dari kata kerja Qara’a, berarti “bacaan”
kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam.1
A. Pengertian Al – qura’n Secara Etimologi
Kata Al-Qur’an adalah isim mashdar (kata benda) dari kata ( )قرأdengan
makna isim Maf’ul, sehingga berarti “bacaan”.2 Al-Qur’an merupakan mashdar
(kata benda) dari kata kerja Qoro-’a ( )قرأyang berarti: membaca, atau bermakna
Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi). Anda dapat menuturkan, Qoro-’a Qor’an
Wa Qur’aanan ( )قرأ قرءا وقرآناsama seperti anda menuturkan, Ghofaro Ghafran Wa
Qhufroonan ()غفر غفرا وغفرانا.
Sedangkan berdasarkan makna Jama’a maka ia adalah mashdar dari Ism
Faa’il, artinya Jaami’ (Pengumpul, Pengoleksi) kerana ia mengumpulkan /
mengoleksi berita-berita dan hukum – hukum.
B. Pengertian Alquran Secara Terminologi
Al-Qur’an yang mulia adalah firman Allah subhanahu wata’aalaa. Al-
Qur’an diturunkan kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,
melalui wahyu yang dibawa oleh Jibril, baik lafazh maupun maknanya.
Membacanya merupakan ibadah, sekaligus merupakan mu’jizat yang sampai
kepada kita secara mutawatir.3 Kalam Allah subhanahu wata’aalaa yang
diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-
Naas.4
1
Said Agil Husin Al Munawwar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Cet. III,
(Jakarta: Ciputat Press, 2003). h. 4.
2
Muhaimin Zen, Al-Qur’an Seratus Persen Asli Sunni-Syi’ah Satu Kita Suci, Cet. I,
(pejaten Jakarta: Nur Al-Huda, 2012), h. 49
3
Lihat,Hizbut Tahrir, pilar-pilar pengokoh Nafsiyah Islamiyah, T.t.c, (Baerut-Libanon:
Daarul Ummah, 2004),h. 31
4
Lihat, Al-Qur’an karim
Dan firman-Nya dalam Q.S An-Nahl ayat 89 sebagai berikut: 5
5
Lihat, Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Dan Terjemahnya, (Jakarta: PT.Syamil
Cipta Media, 2006). h. 277
6
Lihat, Departemen Agama RI
Artinya:
192. Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
semesta alam
193. Dia dibawa turun oleh ( Jibril )
194. Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan
195. Dengan bahasa Arab yang jelas
Al-Imam Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah berkata : “Al-
Qur’an adalah kalamullah, bukan makhluk. Barangsiapa yang mengatakan Al-
Qur’an adalah makhluk, maka dia telah kufur kepada Allah Yang Maha Agung,
tidak diterima persaksiannya, tidak dijenguk jika sakit, tidak dishalati jika mati,
dan tidak boleh dikuburkan di pekuburan kaum muslimin. Ia diminta taubat, kalau
tidak mau maka dipenggal lehernya.”
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang
berarti “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an
adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a yang artinya membaca.
Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an
sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang berbunyi:
١٨ ُ فَإِذَا قَ َر ۡأ ٰنَهُ فَٱت َّ ِبعۡ قُ ۡر َءانَهۥ١٧ ُِإ َّن َعلَ ۡينَا َجمۡ َعهۥُ َوقُ ۡر َءانَهۥ
Artinya:
17. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu)
dan (membuatmu pandai) membacanya
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu
Al-Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan
kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam penutup para Nabi dan
Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang
kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan
mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan
ditutup dengan surat An-Nass.
2. Sejarah Kodifikasi Alquran
Al- Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara
berangsur - angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa
turunnya Al-qur’an ini di bagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan
perode Madinah.
Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun yaitu masa kenabian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan surat-surat yang turun pada waktu ini
tergolong surat makkiyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak
peristiwa hijrah yang berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada
waktu itu disebut surat Madaniyah.
Al- Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.236 ayat menurut hafsh,
6.262 ayat menurut riwayat Ad-dur, atau 6.214 ayat menurut riwayat Warsy. Ayat
- ayat yang turun pada periode mekkah ( ayat Makkiyah ) sekitar 4.780 ayat yang
tercakup dalam 86 surah. Ayat-ayat yang turun pada periode Madinah ( ayat
Madaniyah ) sekitar 1.456 ayat yang tercakup dalan 28 surah
Al- Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam melalui berbagai cara, antara lain :
دى
ٗه ُءا
ُ ن ُر
َۡ ۡ ِ
ٱلق ِيه
ل فَُِنز
ٓ أِي َّ ن
ٱلذ ََا ََ
مض ُ ر
هر َۡش
َم
َن َانِ ف
ۡقُر ۡ َ
ٱلف َٰ و
دىَه ۡ َ
ُٱل َٰتٖ م
ِن َ ََ
بيِن َّاسِ و
ِلن ل
ًا ِيضمرَ نََامن ك ََ
ه وُۖم
ُ َُۡص َۡ
ليَ فهرَُّۡ ٱلش ُم
ِنك د م شَه
َِ
َّ د
ُٱَّلل ُِييرُ َ ُخ
َر ٍ أيامََّ
ۡ أِنة م ََّع
ِٞد َرٖ ف َٰ سَف
لىََ
ۡ عَوأ
ْ
لوا ُِ
ۡمُك
لتَِ
َ وُسۡر ۡ ُ
ٱلع ُمِك
د ب ُِي
يرُ َََل
َ وُسۡر ۡ ُ
ٱلي ُم
ِكب
ُم
ۡ َه
َٰىك
د َ ما َ َٰ ََ
لى ٱَّللَ ع
َّ ْ
ُواِر َب
ُك َِ
لت ة و َِد
َّٱلع
ۡ
َُو
١٨٥ ن ُر َ ۡ
تشۡك ُم ََّ
لك ََلع
و
Artinya: “ (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur ”
Q. S Al – Baqarah Ayat 2
٢ َ َّق
ِين ُت ۡل
لم ِ دى
ٗهُ ِ
ه َ
َۡيب
َۛ ف
َِۛي َٰب
ُ ََل رَِتٱلك َٰل
ۡ َِكَ
ذ
Artinya : ”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa”
7
Lihat, Departemen Agama RI
Q. S Al – Fusshilat ayat 44