Anda di halaman 1dari 18

ALQUR’AN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Materi PAI


D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Nama : Angga Pratama Nasution (14.02.0078)

SEMESTER : VII - 2

PRODI : Pendidikan Agama Islam (PAI)

DOSEN PEMBIMBING

Muhammad Zaein, S. Pd. I, M. Pd. I

STAI “ UISU “

PEMATANGSIANTAR

T.A 2017 - 2018


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah subhana wata’alaa
yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran, sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini. Shalawat beserta salam tak lupa sampaikan
kepada Nabi Muhammad saw yang telah memberikan warna ilahiyah dalam
peradaban manusia.

Makalah berjudul ” Alquran ” ini berasal dari beberapa sumber. Kami


berharap makalah ini dapat menambah wawasan.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dosen yang telah


membimbing kami selama mengikuti perkuliahan dan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Dengan harapan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat yang


lebih besar khususnya bagi kami, dan umumnya bagi para pembaca. Kami
berharap Bapak Dosen mau meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan
saran dan kritik yang positif untuk kesempurnaan makalh ini yang akan datang.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini tercatat sebagai amal shaleh
dan menjadi motivasi bagi penyusun makalah ini lebih baik dan bermanfaat.
Terima Kasih.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ...................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................
C. TUJUAN PENULISAN ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2

A. Pengertian Alqur’an .............................................................................................. 3


B. Sejarah Kodifikasi Alqur’an ................................................................................. 5
C. Isi Pokok Ajaran Alqur’an ....................................................................................
D. Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Alquran ..............................................................

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 12


A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. umat Islam percaya bahwa Al-
Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi
manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam , melalui perantara malaikat Jibril.
Dan sebagai wahyu pertama yang diterima Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, sebagaimana terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an
merupakan salah satu kitab yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh
umat Islam dan sampai sekarang masih terjaga keasliannya.
Al-Qur’an dalam pengumpulannya mempunyai dua tahap yaitu tahap
petama pengumpulan Al-qur’an dalam arti menghafal Al-Qur’an pada masa Nabi,
tahap kedua dalam arti penulisan Al-Qur’an, hal ini dinamakan penghafalan dan
pembukuan Al-Qur’an.
Setelah Wafatnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, proses
pengmpulan Al-Qur’an terus dilaksanakan oleh para khalifah sehingga
terbentuklah Mushaf Usmani seperti yang ada pada saat sekarang ini.
Penyebaran islam bertambah luas membuat para Qurra pun tersebar dan
memiliki latar bealakang yang berbeda sehingga menimbulkan perbedaan dalam
membaca Al-Qur’an. Hal ini menimbullkan kecemasan dikalangan sahabat.
Sehingga Khalifah Usman bin Affan memerintahkan keempat orang quraisy yaitu,
Zaid bin Zabit, Abdullah bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-
harisi bin hysam. Keempat orang tersebutlah yang ditugas untuk menyalin dan
memperbanyak Al-Qur’an dengan satu pedoman dalam cara-cara membacanya,
hal ini telah di sepakati oleh para sahabat.
Dan Al-Qur’an juga memiliki multi fungsi dan selalu mempunyai
hubungan yang pasti dalam fenomena-fenomena kehidupan, hal ini diantaranya
mu’jizat, akidah, ibadah, mu’amalah, akhlak, hukum, sejarah, dan dasar-dasar
sains.

1
Untuk itulah materi ini sangat penting untuk dipelajari, karena sangat
disayangkan jika umat Islam tidak tahu apa itu Al-Qur’an tersebut. Hal inilah
penulis berkeinginan membahas tentang Al-quran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Alqur’an?
2. Bagaimana sejarah kodifikasi Alqur’an?
3. Bagaimana isi pokok ajaran Alqur’an?
4. Apa fungsi, tujuan dan kedudukan Alqur’an?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Al-Qur’an tersebut.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah kodifikasi Al-Qur’an.
3. Untuk mengetahui bagaimana isi pokok ajaran Al-Qur’an.
4, Untuk mengetahui fungsi, tujuan dan kedudukan Al-Qur’an.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Al - qur’an
Qur’an adalah bentuk masdhar dari kata kerja Qara’a, berarti “bacaan”
kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam.1
A. Pengertian Al – qura’n Secara Etimologi
Kata Al-Qur’an adalah isim mashdar (kata benda) dari kata (‫ )قرأ‬dengan
makna isim Maf’ul, sehingga berarti “bacaan”.2 Al-Qur’an merupakan mashdar
(kata benda) dari kata kerja Qoro-’a (‫ )قرأ‬yang berarti: membaca, atau bermakna
Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi). Anda dapat menuturkan, Qoro-’a Qor’an
Wa Qur’aanan (‫ )قرأ قرءا وقرآنا‬sama seperti anda menuturkan, Ghofaro Ghafran Wa
Qhufroonan (‫)غفر غفرا وغفرانا‬.
Sedangkan berdasarkan makna Jama’a maka ia adalah mashdar dari Ism
Faa’il, artinya Jaami’ (Pengumpul, Pengoleksi) kerana ia mengumpulkan /
mengoleksi berita-berita dan hukum – hukum.
B. Pengertian Alquran Secara Terminologi
Al-Qur’an yang mulia adalah firman Allah subhanahu wata’aalaa. Al-
Qur’an diturunkan kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,
melalui wahyu yang dibawa oleh Jibril, baik lafazh maupun maknanya.
Membacanya merupakan ibadah, sekaligus merupakan mu’jizat yang sampai
kepada kita secara mutawatir.3 Kalam Allah subhanahu wata’aalaa yang
diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-
Naas.4

1
Said Agil Husin Al Munawwar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Cet. III,
(Jakarta: Ciputat Press, 2003). h. 4.
2
Muhaimin Zen, Al-Qur’an Seratus Persen Asli Sunni-Syi’ah Satu Kita Suci, Cet. I,
(pejaten Jakarta: Nur Al-Huda, 2012), h. 49
3
Lihat,Hizbut Tahrir, pilar-pilar pengokoh Nafsiyah Islamiyah, T.t.c, (Baerut-Libanon:
Daarul Ummah, 2004),h. 31
4
Lihat, Al-Qur’an karim
Dan firman-Nya dalam Q.S An-Nahl ayat 89 sebagai berikut: 5

‫ش ِهيدًا َع َل ٰى‬ َ ‫ث ِفي ُك ِل أ ُ َّم ٖة‬


َ ‫ش ِهيدًا َعلَ ۡي ِهم ِم ۡن أ َنفُ ِس ِه ۡۖۡم َو ِج ۡئنَا ِب َك‬ ُ ‫َو َي ۡو َم ن َۡب َع‬
‫ب تِ ۡب ٰ َي ٗنا ِل ُك ِل ش َۡي ٖء َو ُه ٗدى َو َر ۡح َم ٗة َوبُ ۡش َر ٰى‬ َٰٓ َ ‫ٰ ََٰٓهؤ‬
َ َ ‫َُل ِۚ ِء َون ََّز ۡلنَا َعلَ ۡي َك ۡٱل ِك ٰت‬
٨٩ َ‫ِل ۡل ُم ۡس ِل ِمين‬
Artinya : “ (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap
umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu
(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan
kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri ”
Al-Qur’an adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah subahanahu
wata’alaa kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan
perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat
manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah subahanahu
wata’alaa yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan
kepada para rasul melalui perantara jibril. Syaikh Abu Utsman berkata :”Ashhabul
Hadits bersaksi dan berkeyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah ( ucapan
Allah ), Kitab - Nya dan wahyu yang diturunkan, bukan makhluk. Barangsiapa
yang menyatakan dan berkeyakinan bahwa ia makhluk maka kafir menurut
pandangan mereka.
Al-Qur’an merupakan wahyu dan kalamullah yang diturunkan melalui
Jibril kepada Rasulullah dengan bahasa Arab untuk orang-orang yang berilmu
sebagai peringatan dan kabar gembira, sebagaimana firman Allah dalam ( Q.S.
Asy-Syu’ara: 192-195) 6

‫ َعلَ ٰى قَ ۡل ِب َك‬١٩٣ ‫ين‬ ُّ ‫ نَزَ َل ِب ِه ٱ‬١٩٢ َ‫ب ۡٱل ٰ َعلَ ِمين‬


ُ ‫لرو ُح ۡٱۡل َ ِم‬ ِ ‫نزي ُل َر‬ِ َ ‫َو ِإنَّهۥُ لَت‬
١٩٥ ‫ين‬ ٖ ِ‫ي ُّمب‬ َ ‫ بِ ِل‬١٩٤ َ‫ِلت َ ُكونَ ِمنَ ۡٱل ُمنذ ِِرين‬
ٖ ِ‫سان َع َرب‬

5
Lihat, Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Dan Terjemahnya, (Jakarta: PT.Syamil
Cipta Media, 2006). h. 277
6
Lihat, Departemen Agama RI
Artinya:
192. Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
semesta alam
193. Dia dibawa turun oleh ( Jibril )
194. Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan
195. Dengan bahasa Arab yang jelas
Al-Imam Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah berkata : “Al-
Qur’an adalah kalamullah, bukan makhluk. Barangsiapa yang mengatakan Al-
Qur’an adalah makhluk, maka dia telah kufur kepada Allah Yang Maha Agung,
tidak diterima persaksiannya, tidak dijenguk jika sakit, tidak dishalati jika mati,
dan tidak boleh dikuburkan di pekuburan kaum muslimin. Ia diminta taubat, kalau
tidak mau maka dipenggal lehernya.”
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang
berarti “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an
adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a yang artinya membaca.
Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an
sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang berbunyi:

١٨ ُ‫ فَإِذَا قَ َر ۡأ ٰنَهُ فَٱت َّ ِبعۡ قُ ۡر َءانَهۥ‬١٧ ُ‫ِإ َّن َعلَ ۡينَا َجمۡ َعهۥُ َوقُ ۡر َءانَهۥ‬
Artinya:
17. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu)
dan (membuatmu pandai) membacanya
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu
Al-Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan
kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam penutup para Nabi dan
Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang
kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan
mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan
ditutup dengan surat An-Nass.
2. Sejarah Kodifikasi Alquran
Al- Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara
berangsur - angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa
turunnya Al-qur’an ini di bagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan
perode Madinah.
Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun yaitu masa kenabian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan surat-surat yang turun pada waktu ini
tergolong surat makkiyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak
peristiwa hijrah yang berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada
waktu itu disebut surat Madaniyah.
Al- Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.236 ayat menurut hafsh,
6.262 ayat menurut riwayat Ad-dur, atau 6.214 ayat menurut riwayat Warsy. Ayat
- ayat yang turun pada periode mekkah ( ayat Makkiyah ) sekitar 4.780 ayat yang
tercakup dalam 86 surah. Ayat-ayat yang turun pada periode Madinah ( ayat
Madaniyah ) sekitar 1.456 ayat yang tercakup dalan 28 surah
Al- Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam melalui berbagai cara, antara lain :

1. Malikat Jibril memasukkan wahyu itu kedalam hati Nabi Muhammad


shallallahu ‘alaihi wasallam tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah
berada didalam hatinya
2. Malikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan
mengucapkan kata-kata dihadapan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam.
3. Wahyu turun kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
seperti gemerincing lonceng. Menurut Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai-sampai
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mencucurkan keringat
meskipun wahyu itu turun dimusim dingin yang sangat dingin.
4. Malikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujud yang
aslinya. Setiap kali mendapat wahyu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam lalu menghafalnya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang
diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan jibril kepadanya.
Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an sudah dimulai sejak zaman
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan sejak Al-Qur’an diturunkan
setiap kali saat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menerima wahyu,
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam langsung membacakannya
dihadapan para sahabat. Karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
memang diperintahkan untuk mengajarkan Al- Qur’an kepada mereka.
Disamping itu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh
mereka untuk menghafalkan ayat-ayat yang telah diajarkan, Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam juga memerintahkan para sahabat utuk
menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dan
keping-keping tulang.
Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masih hidup, ada beberapa
orang yang ditunjuk untuk menulis Al-Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin
Abithalib, Muawiyah bin abu Sofyan, Ubay bin Kaab. Nabi juga memerintahkan
para sahabat utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-
lempengan batu, dan keping-keping tulang.
Pengumpulan Al- Qur’an pada zaman Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam terdapat dua cara yaitu :
1. Para sahabat langsung menghafalkannya setiap kali Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam menerima wahyu.
2. Para sahabat menulis langsung wahyu yang diturunkan dari Allah
subhanahu wata’aala kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam selama kurun waktu kurang lebih 23 tahun
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, pada masa kekhalifahannya terdapat
perang yang sangat besar ( perang Ridda ). Dan menewaskan para hafish yang
signifikan. Hal ini membuat Umar bin khatab sangat khawatir, ia menyuruh Abu
Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al- Qur’an.
Al- Qur’an yang pada saat itu tersebar kepada para sahabat Abu Bakar.
Abu Bakar menyuruh Zaid bin Zabit untuk mengkordinir. Setelah selesai, yang
menyimpan mushaf tersebut adalah Abu Bakar.
Pada masa Usman bin Affan terdapat keragaman dalam membaca Al-
Qur’an, yang menyebabkan adanya perbedaan dialek antara suku-suku yang
berbeda-beda. Usman bin Affan khawatir dengan perbedaan tersebut, ia ingin
menyalin dan membukukan Al-Qur’an atau menjadikan mushaf. Dalam
melakukan pembukuan ini Usman bin Affan menyuruh Zaid bin Zabit, Abdullah
bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-harisi bin hysam. Hingga pada
saat ini Al-Qur’an yang kita pakai adalah hasil dari transformasi pada zaman
Usman bin Affan.
Sehingga tidak lagi terjadi perbedaan pembacaaan Al- Qur’an maka Al-
Qur’an diberi harakat. Pemberian harakat ini dilakukan karena banyak orang
yang masuk islam tidak paham dengan Al- Qur’an berbeda dengan orang arab
yang sudah mengenal Al-Qur’an, yang memberikan harakat pada Al- Qur’an
adalah Abu Al-aswan Adwali namun belum sempurna sehingga disempurnakan
oleh Nashir bin Ashim dan Yahya bin Ya’mar.
C. Isi Pokok Ajaran Alqur’an
Al- Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengandung petujuk-petunjuk bagi umat
manusia. Al- Qur’an diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka yang ingin
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Al- Qur’an tidak hanya diturunkan
hanya untuk suatu umat atau untuk suatu abad, tetapi untuk seluruh umat manusia
dan untuk sepanjang masa. oleh karena itu, luas ajaran-ajarannya sama dengan
luasnya umat manusia.
Begitu luasnya objek sasaran Al- Qur’an secara garis besar, pokok-pokok
isi Al- Qur’an itu meliputi :
1. Masalah Akidah
2. Masalah Ibadah
3. Masalah Mu’amalah
4. Masalah Akhlak
5. Masalah Hukum
6. Masalah Sejarah
7. Masalah Sains
D. Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Alquran
a. Alqur’an Sebagai Petunjuk Bagi Manusia
Allah subhanahu wata’aalaa menurunkan Al-Qur’an sebagai petujuk
umat manusia, seperti yang dijelaskan dalam surat Q.S Al-Baqarah Ayat 185 yang
berbunyi: 7

‫دى‬
ٗ‫ه‬ ُ‫ءا‬
ُ ‫ن‬ ‫ُر‬
َۡ ۡ ِ
‫ٱلق‬ ‫ِيه‬
‫ل ف‬َِ‫ُنز‬
‫ٓ أ‬‫ِي‬ َّ ‫ن‬
‫ٱلذ‬ َ‫َا‬ ََ
‫مض‬ ‫ُ ر‬
‫هر‬ َۡ‫ش‬
‫َم‬
‫َن‬ ‫َانِ ف‬
‫ۡق‬‫ُر‬ ۡ َ
‫ٱلف‬ ‫َٰ و‬
‫دى‬َ‫ه‬ ۡ َ
ُ‫ٱل‬ ‫َٰتٖ م‬
‫ِن‬ َ ََ
‫بيِن‬ ‫َّاسِ و‬
‫ِلن‬ ‫ل‬
‫ًا‬ ‫ِيض‬‫مر‬َ ‫ن‬َ‫َا‬‫من ك‬ ََ
‫ه و‬ُۖ‫م‬
ُ ُۡ‫َص‬ َۡ
‫لي‬‫َ ف‬‫هر‬َّۡ‫ُ ٱلش‬ ‫ُم‬
‫ِنك‬ ‫د م‬ ‫شَه‬
َِ
َّ ‫د‬
ُ‫ٱَّلل‬ ُ‫ِي‬‫ير‬ُ َ ‫ُخ‬
‫َر‬ ‫ٍ أ‬‫يام‬ََّ
‫ۡ أ‬‫ِن‬‫ة م‬ َّ‫َع‬
ٞ‫ِد‬ ‫َرٖ ف‬ ‫َٰ سَف‬
‫لى‬ََ
‫ۡ ع‬‫َو‬‫أ‬
ْ
‫لوا‬ ُِ
‫ۡم‬‫ُك‬
‫لت‬َِ
‫َ و‬‫ُسۡر‬ ۡ ُ
‫ٱلع‬ ‫ُم‬‫ِك‬
‫د ب‬ ُ‫ِي‬
‫ير‬ُ ‫َََل‬
‫َ و‬‫ُسۡر‬ ۡ ُ
‫ٱلي‬ ‫ُم‬
‫ِك‬‫ب‬
‫ُم‬
ۡ َ‫ه‬
‫َٰىك‬
‫د‬ َ ‫ما‬ َ َٰ ََ
‫لى‬ ‫ٱَّللَ ع‬
َّ ْ
‫ُوا‬‫ِر‬ ‫َب‬
‫ُك‬ َِ
‫لت‬ ‫ة و‬ َ‫ِد‬
َّ‫ٱلع‬
ۡ
َ‫ُو‬
١٨٥ ‫ن‬ ‫ُر‬ َ ۡ
‫تشۡك‬ ‫ُم‬ ََّ
‫لك‬ ‫ََلع‬
‫و‬
Artinya: “ (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur ”
Q. S Al – Baqarah Ayat 2

٢ َ ‫َّق‬
‫ِين‬ ‫ُت‬ ۡ‫ل‬
‫لم‬ ِ ‫دى‬
ٗ‫ه‬ُ ِ
‫ه‬ َ
‫َۡيب‬
‫َۛ ف‬
َۛ‫ِي‬ ‫َٰب‬
‫ُ ََل ر‬َ‫ِت‬‫ٱلك‬ ‫َٰل‬
ۡ َ‫ِك‬َ
‫ذ‬
Artinya : ”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa”

7
Lihat, Departemen Agama RI
Q. S Al – Fusshilat ayat 44

ِ ُ‫َولَ ۡو َج َع ۡل ٰنَهُ قُ ۡر َءانًا أ َ ۡع َج ِم ٗيا لَّقَالُواْ لَ ۡو ََل ف‬


َ ‫ّي َو‬ٞ ‫صلَ ۡت َءا ٰ َيت ُ ۖۡ َٰٓهۥُ َء ۬ا ۡع َج ِم‬
‫ّي قُ ۡل‬ّٞۗٞ ‫ع َر ِب‬
‫ّر َو ُه َو‬ٞ ‫ِّۚء َوٱلَّذِينَ ََل يُ ۡؤ ِمنُونَ فِ َٰٓي َءاذَانِ ِه ۡم َو ۡق‬ٞ َٰٓ ‫ُه َو ِللَّذِينَ َءا َمنُواْ هُ ٗدى َو ِشفَا‬
ِِۢ ‫َعلَ ۡي ِه ۡم َع ًم ِۚى أ ُ ْو ٰلََٰٓئِ َك يُنَادَ ۡونَ ِمن َّم َك‬
٤٤ ‫ان بَ ِع ٖيد‬
Artinya : “Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam
bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak
dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa
asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran
itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan
orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada
sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka.
Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh
"
b. Alqur’an Sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam
Fungsi Al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui
kebenarannya oleh segenap hukum islam.Adapun ajarannya meliputi persoalan
kemanusiaan secara umum seperti hukum, ibadah, ekonomi, politik, sosial,
budaya, pendidikan ,ilmu pengethuan dan seni.
c. Alqur’an Sebagai Peringatan dan Pelajaran Bagi Manusia
Dalam Al-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat
terdahulu, baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka
yang menentang dan mengingkari ajaran Nya.Bagi kita,umat yang akan datang
kemudian tentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah
yang diterangkan dalam Al-Qur’an.
Turunnya Al-Qur’an merupakan salah-satu mukjizat yang dimilki oleh
nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sudah tidak disangkal lagi bahwa didalam Al- Qur’an Allah telah
menerangkan segala sesuatu yang diperlukan manusia, baik didunia maupun di
akhirat.
Di dalam Al- Qur’an, Allah subhanahu wata’aalaa telah menjelaskan
kaidah-kaidah syari’at serta hukum-hukumnya yang cocok untuk diterapkan
didalam disegala zaman dan tempat, serta diperuntukkan bagi seluruh umat
manusia. Tidak dibatasi untuk suatu golongan atau suatu bangsa saja.
Dan didalam Al- Qur’an, Allah menerangkan hukum yang menyeluruh
(kully), akidah yang tegas, dalil atau hujjah yang kuat dan akurat untuk
menyatakan kebenaran agama Islam. Karena itulah, maka Al- Qur’an dapat
berlaku sepanjang zaman, hukum-hukumnya yang menyeluruh terus dijadikan
sumber hukum bagi hukum-hukum yang lain.
Di dalam Al- Qur’an , banyak terdapat kisah para Nabi atau Rasul beserta
umatnya. Ada yang mengungkapkan kebaikan-kebaikannya yaitu kepatuhan dan
ketaatan umat kepada Rasulnya, dan ada yang mengungkapkan keburukan-
keburukannya yaitu keingkaran dan kesembongan umat kepada Rasulnya.
Kesemuanya itu merupakan peringatanan pelajaran bagi kita. Kisah-kisah
dalam Al- Qur’an tidak hanya dimaksudkan untk menguraikan sejarah,
melainkan yang terpenting ialah menggambarkan bagaimana cara yang ditempuh
oleh para Nabi dan Rasul terdahulu dalam mengembangkan dan menyeru kepada
kebenaran.
Dan bagaimana tantangan dan penderitaan yang mereka hadapi yang
merupakan peringatan dan pelajaranyang sangat berharga bagi para penegak
agama yang membawa kebenaran yang hakiki.
Adapun kedudukan Al- Qur’an dalam Islam :
1. Bagi umat islam bahwa Al- Qur’an adalah sumber yang asasi bagi syari’at
( hukum ) Islam. Dari Al- Qur’an lah dasar-dasar hukum Islam beserta
cabang-cabangnya digali.
2. Agama Islam, agama yang dianut oleh ratusan juta jiwa diseluruh dunia
merupakan way of life yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya
didunia dan di akhirat kelak.
Agama Islam datang dengan Al- Qur’an membuka lebar-lebar mata
manusia, agar mereka menyadari jati diri dan hakikat keberadaan mereka dipentas
bumi ini. Dan juga mereka tidak terlena dengan kehidupan ini, sehingga mereka
tidak menduga bahwa hidup mereka hanya dimulai dengan kelahiran dan diakhiri
dengan kematian.
Al- Qur’an mengajak mereka berpikir tentang kekuasaan Allah, untuk
mencapai kebahagiaan hidup diakhirat kelak manusia memerlukan peraturan-
peraturan untuk mencapai hal tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Qur’an sebagai wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam mempunyai dua pengertian , yaitu pengertian secara Etimologi (
bahasa ) dan pengertian menurut terminology ( istilah )
Al- Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara
berangsu-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa
turunnya Al-qur’an ini di bagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan
perode Madinah.
Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an sudah dimulai sejak zaman
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam masih hidup, ada beberapa orang yang ditunjuk untuk menulis Al-
Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin Abithalib, Muawiyah bin abu Sofyan, Ubay
bin Kaab. Nabi juga memerintahkan para sahabat utuk menuliskannya diatas
pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dankeping-keping tulang.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, pada masa kekhalifahannya terdapat
perang yang sangat besar ( perang Ridda ). Dan menewaskan para hafish yang
signifikan. Hal ini membuat Umar bin khatab sangat khawatir, ia menyuruh Abu
Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al- Qur’an.
Pada masa Usman bin Affan terdapat keragaman dalam membaca Al-
Qur’an, yang menyebabkan adanya perbedaan dialek antara suku-suku yang
berbeda-beda. Usman bin Affan khawatir dengan perbedaan tersebut, ia ingin
menyalin dan membukukan Al-Qur’an atau menjadikan mushaf. Dalam
melakukan pembukuan ini Usman bin Affan menyuruh Zaid bin Zabit, Abdullah
bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-harisi bin hysam. Hingga pada
saat ini Al- Qur’an yang kita pakai adalah hasil dari transformasi pada zaman
Usman bin Affan.
Adapun isi pokok ajaran islam yaitu masalah akidah
masalah hukum, masalah ibadah, masalah sejarah, masalah mu’amalah, masalah
sains, masalah akhlak, masalah hukum.
Adapun fungsi dan tujuan Al- Qur’an diturunkan sebagai berikut,
petunjuk bagi mausia, sumber pokok ajaran Islam, peringatan dan pelajaran bagi
manusia.
Adapun kedudukan Al- Qur’an dalam Islam sebagai sumber yang asasi
bagi syari’at ( hukum) islam. Dan peraturan-peraturan bagi setiap umat muslim
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
B. Saran
Sebagai penyusun, penulis merasa masih ada kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari
pembaca. Agar penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
H.P Akhmad Yasin. 2002. Modul Pendidikan Islam. Diponegor Wilian.
Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid Dan Terjemahnya, Jakarta: PT.Syamil
Cipta Media, 2006
Dosen,Tim MPI. UMI Makassar, metode penulisan karia ilmiah program Studi
Magister Pendidikan Agama Islam, (Makassar: T.t.p., 2012
Hizbut Tahrir, pilar-pilar pengokoh Nafsiyah Islamiyah, T.t.c, Baerut-Libanon:
Daarul Ummah, 2004
Zen, Muhaimin, Al-Qur’an Seratus Persen Asli Sunni-Syi’ah Satu Kita Suci, Cet.
I, pejaten Jakarta: Nur Al-Huda, 2012
Said Agil Husin Al Munawwar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan
Hakiki, Cet. III, Jakarta: Ciputat Press, 2003
http://makalahaccomputindo.blogspot.co.id/2015/02/makalah-pendidikan-agama-
islam-tentang.html
http://www.kumpulanmakalah.com/2016/09/pengertian-al-quran.html
http://jonireis.blogspot.co.id/2015/01/makalah-tentang-al-quran_13.html

Anda mungkin juga menyukai