Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM DAN METODE-METODE


BERJIHAD

KELOMPOK 5

Muh Firdaus. S

M. Yusuf P

Kelas : A3 Teknik Informatika Sumber Ajaran Agama Islam

FAKULTAS TEKTIK

PRODI TEKTIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
Daftar Isi.....................................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.........................................1


B. Rumusan Masalah...................................................1
C. Tujuan.......................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Ajaran Islam..........................2
B. Macam-Macam Sumber Hukum Islam.................3
C. Al-Qur’an dan Pengertiannya................................6
D. Akal Fikiran (Al-Rayu Atau Ijtihad).....................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................9
B. Saran.........................................................................9

Daftar Pustka..............................................................................................

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan


Maha Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah dengan litih dan manfaatnya
untuk masyarakat.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang SUMBER
AJARAN AGAMA ISLAM DAN METODE-METODE BERJIHAD ini
bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Makassar, 23, Sebtember 2022

Kelompok 5

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam makalah yang berjudul “Sumber – sumber Ajaran Agama Islam” ini
akan menguraikan mengenai pengertian Agama Islam, sumber hukum Islam dan
ajarannya, serta cara untuk memahaminya. Dalam upaya memahami ajaran Islam,
berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam perlu dikaji secara seksama, sehingga
dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Hal ini penting
dilakukan, karena kualitas pemahaman ke Islaman seseorang akan mempengaruhi
pola pikir, sikap, dan tindakan ke Islaman yang bersangkutan. Untuk itu uraian di
bawah ini diarahkan untuk mendapatkan pemahaman tentang Islam. Selain itu dalam
makalah ini akan di paparkan mengenai pengertian agama Islam itu sendiri dan juga
sumber-sumber hukum Islam, dan ini tentunya hanya mengulang untuk
mengingatkan kembali pelajaran yang telah lewat karena makalah yang akan kami
bahas kali ini sudah sering kita pelajari dan hanya untuk mengingatkan kembali.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian sumber ajaran islam ?
2. Apa saja macam-macam sumber hukum islam ?
3. Apa yang dimaksud Al-Qur’an dan pengertiannya ?
4. Apa itu akal fikiran (AL-Rayu atau Ijtihad) ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian sumber ajaran islam
2. Untuk mengetahui macam-macam sumber hukum islam
3. Untuk mengetahui dimaksud Al-Qur’an dan pengertiannya
4. Untuk mengetahui pengertian akal fikiran (AL-Rayu atau Ijtihad)

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Ajaran Islam

Istilah sumber dalam bahasa arab biasa di debut dengan masdar, bentuk
jamak dari mushadir. Kata mazdar itu sendiri menurut makna etimologi mempunyai
makna asal atau permulaan suatu sumber, tempat kemunculan sesuatu.
Dan di dalam Islam untuk menjalankan syariat Islam ada tiga pokok yaitu,
1. Al Quran
2. As sunnah
3. Ijtihad

Al Quran yang menjadikan pedoman dan ketaatan kepada rasul yang berarti
ketaatan kepada sunnah, merupakan kewajiban bersifat mutlak, maka ketaatan
terhadap hasil ijtihad bersifat konfisional bukan merupakan suatu keharusan mutlak.

1. Pengertian AL-Qur’an
Mengenai asal usul al quran, sumber utama dan pertama ajaran
Islam dan berbagai pandangan yang berkembang di kalangan ulama'.
Mengenai pengertian Al-Qur'an ini cukup banyak dan berbeda beda dalam
pengungkapannya. Ada yang menambahnya dengan keterangan
membacanya menjadi ibadah, dan ada pula yang menambahnya dengan
keterangan yang diriwayatkan dari Nabi Saw secara mutawatir. Adapun
pengertian Al Quran secara terminologi di temukan adanya beberapa
rumusan definisi yang di sampaikan oleh ulama' seperti, pendapat
 Az-zuhali memberikan definisi Al quran dengan rumusan kalam
Alllah yang mukjiz yang diturunkan kepada nabi muhammad yang di

2
riwayatkan secara mutawatir di awali dengan Surat Al fatihah dan di
akhiri dengan An-nas.
 Shubhi as-shahih, mendefinisikan Al quran yang dalam batas tertentu
dapat di pandang bagai pengertian yang lebih dapat di terima oleh
banyak hak, terutama kalangan ulama' Al quran adalah kalam Alllah
yang mukjiz yang diturunkan kepada nabi secara mutawatir dan
merupakan ibadah dalam membacanya.

2. Perngertian As sunnah
Menurut ulama' ushul fiqh hadist dan sunna merupakan dua istilah
yang berlainan pengertiannya. Sunnah mencakup semua riwayat yang
bersumber Dari Rasulullah SAW. Sunnah menurut Hasbi Ash-Shiddieqy,
secara bahasa berarti jalan yang dilalui, baik jalan itu terpuji atau tidak.
Sunnah juga bisa berarti suatu tradisi yang berjalan terus menerus.
Pengertian di atas diperkuat pula oleh pendapat Taufiqullah (1991:53),
yang menyebutkan bahwa Sunnah secara etimologi berarti jalan yang
dilalui. Sedangkan menurut terminologi ialah segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi baik berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan
(taqrir).
3. Pengertian Ijtihad
Secara Etimologi ijtihad berasal dari bahasa arab jahada yajhadu
yang berarti kemampuan potensi, kapasitas. Ijtihad menurut bahasa ialah
percurahan segenap kesanggupan untuk mendatangkan sesuatu dari
berbagai urusan atau perbuatan. Kata ijtihad berasal dari katajahada yang
artinya berusaha keras atau berusaha sekuat tenaga; kata ijtihad yang secara
harfiah mengandung arti yang sama, ini secara teknis ditetapkan bagi
seorang ahli hukum Yang dengan kemampuan akalnya berusaha keras
untuk menentukan pendapat di lapangan hukum mengenai hal yang pelik
dan meragukan.

3
B. Macam-Macam Sumber Hukum Islam

Musleh menjelaskan dalam menetapka  hukum islam ada 4 yakni Al-Qur'an,


Hadis, Ijma', Qiyas

1. Al – Qur’an
Al Quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW. Tulisannya berbahasa Arab dengan perantaraan Malaikat
Jibril.Al Quran juga merupakan hujjah atau argumentasi kuat bagi Nabi
Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah kerasulan dan pedoman hidup
bagi manusia serta hukum-hukum yang wajib dilaksanakan. Hal ini untuk
mewujudkan kebahagian hidup di dunia dan akhirat serta untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT Al Quran sebagai kalam Allah SWT dapat dibuktikan
dengan ketidaksanggupan atau kelemahan yang dimiliki oleh manusia untuk
membuatnya sebagai tandingan, walaupun manusia itu adalah orang pintar.

Dalam surat Al Isra ayat 88, Allah berfirman:

‫ض‬ ُ ‫س َوا ْل ِجنُّ ع َٰلٓى اَنْ يَّْأت ُْوا ِب ِم ْث ِل ٰه َذا ا ْلقُ ْر ٰا ِن اَل يَْأت ُْونَ ِب ِم ْثلِ ٖه َولَ ْو َكانَ بَ ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم لِبَ ْع‬ ُ ‫ت ااْل ِ ْن‬ ْ ‫قُ ْل لَّ ِٕى ِن‬
ِ ‫اجتَ َم َع‬
َ
‫ظ ِه ْي ًرا‬

Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat


yang serupa (dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain."

2. Hadits
Seluruh umat Islam telah sepakat dan berpendapat serta mengakui bahwa
sabda, perbuatan dan persetujuam Rasulullah Muhammad SAW tersebut adalah
sumber hukum Islam yang kedua sesudah Al Quran. Banyak ayat-ayat di dalam
Al Quran yang memerintahkan untuk mentaati Rasulullah SAW seperti firman
Allah SWT dalam Q.S Ali Imran ayat 32:

4
٣٢ - َ‫قُلْ اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َوال َّرسُوْ َل ۚ فَا ِ ْن تَ َولَّوْ ا فَا ِ َّن هّٰللا َ اَل ي ُِحبُّ ْال ٰكفِ ِر ْين‬

Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling,


ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir."

Al Hadits sebagai sumber hukum yang kedua berfungsi sebagai penguat,


sebagai pemberi keterangan, sebagai pentakhshis keumuman, dan membuat
hukum baru yang ketentuannya tidak ada di dalam Al Quran. Hukum-hukum
yang ditetapkan oleh Rasulullah Muhammad SAW ada kalanya atas petunjuk
(ilham) dari Allah SWT, dan adakalanya berasal dari ijtihad.

3. Ijma
Imam Syafi'i memandang ijma sebagai sumber hukum setelah Al
Quran dan sunah Rasul. Dalam moraref atau portal akademik Kementerian
Agama bertajuk Pandangan Imam Syafi'i tentang Ijma sebagai Sumber
Penetapan Hukum Islam dan Relevansinya dengan perkembangan Hukum
Islam Dewasa Ini karya Sitty Fauzia Tunai, Ijma' adalah salah satu metode
dalam menetapkan hukum atas segala permasalahan yang tidak didapatkan di
dalam Al-Quran dan Sunnah. Sumber hukum Islam ini melihat berbagai
masalah yang timbul di era globalisasi dan teknologi modern. Jumhur ulama
ushul fiqh yang lain seperti Abu Zahra dan Wahab Khallaf, merumuskan ijma
dengan kesepakatan atau konsensus para mujtahid dari umat Muhammad pada
suatu masa setelah wafatnya Rasulullah SAW terhadap suatu hukum syara'
mengenai suatu kasus atau peristiwa.
Ijma dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu ijma sharih dan ijma
sukuti. Ijma sharih atau lafzhi adalah kesepakatan para mujtahid baik melalui
pendapat maupun perbuatan terhadap hukum masalah tertentu. Ijma sharih ini
juga sangat langka terjadi, bahkan jangankan yang dilakukan dalam suatu
majelis, pertemuan tidak dalam forum pun sulit dilakukan.
Bentuk ijma yang kedua dalah ijma sukuti yaitu kesepakatan ulama
melalui cara seorang mujtahid atau lebih mengemukakan pendapatanya

5
tentang hukum satu masalah dalam masa tertentu kemudian pendapat itu
tersebar luas serta diketahui orang banyak. Tidak ada seorangpun di antara
mujtahid lain yang menggungkapkan perbedaan pendapat atau menyanggah
pendapat itu setelah meneliti pendapat itu.

4. Qiyas
Sumber hukum Islam selanjutnya yakni qiyas (analogi). Qiyas adalah
bentuk sistematis dan yang telah berkembang fari ra'yu yang memainkan
peran yang amat penting. Sebelumnya dalam kerangka teori hukum Islam Al-
Syafi'i, qiyas menduduki tempat terakhir karena ia memandang qiyas lebih
lemah dari pada ijma.

C. Al-Qur’an dan Pengertiannya


1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci dan bagian penting dalam kehidupan
umat Islam. Bagi kaum muslimin, Alquran adalah hukum dan perintah,
pedoman untuk berperilaku dan moral, serta berisi filosofi agama. Ini adalah
kompilasi wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad dari Allah SWT
melalui malaikat Jibril. Alquran berisi petunjuk lengkap bagi umat manusia.
sebagian besar Alquran adalah tentang Tuhan, sifat-sifat-Nya dan hubungan
manusia dengan-Nya. Selain itu, Alquran juga berisi petunjuk bagi
pengikutnya, catatan sejarah dari nabi dan orang terdahulu, serta pembawa
kabar baik bagi orang-orang yang beriman dan peringatan bagi orang-orang.
2. Pengertian Al-Qur’an
Pengertian Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril dan disampaikan kepada
umat manusia untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan di dunia
ini.Dikutip dari Repository UIN Banten, pengertian Alquran secara bahasa
diambil dari kata qara-a – yaqra'u – qur'anan yang memiliki arti sesuatu
yang dibacakan. Pengertian Alquran ini mengandung makna sebagai anjuran

6
kepada umat Islam untuk selalu membaca. Menurut M. Quraish Shihab,
pengertian Alquran secara harfiah berarti terjemahan yang sempurna. Ia
merupakan nama pilihan Allah SWT yang tepat, karena tidak ada suatu
bacaan manapun sejak manusia mengenal baca tulis yang dapat menandingi
Alquran, bacaan yang sempurna lagi mulia.

D. Akal Fikiran (Al-Rayu Atau Ijtihad)

Potensi terbesar manusia adalah akal dan pikiran. Itulah yang


membedakan dengan makhluk lainnya sehingga manusia memiliki drajat yang
tinggi. Apa itu akal pikiran?, dan apa itu berfikir?. Banyak diantara kita tidak
mengetahui jawaban dari pertanyaan itu. Sebenarnya akal dan pikiran adalah
hal yang sering kita dengar dan kita sebut-sebut, namun terkadang kita yang
memikirkan bahwa dibalik itu semua terkandung arti yang kita sendiri tidak
dapat menjawabnya. Pikiran kita analogikan seperti anda memiliki handphone
yang canggih akan tetapi tidak bisa menggunakannya atau dengan kata lain
percuma memiliki suatu hal yang hebat akan tetapi tidak tahu dan tidak bisa
menggunakannya. Bagaimana mungkin kita bisa memaksimalkan potensi diri
apabila kita tidak tahu tentang potensi tersebut, ada banyak sekali definisi
tentang akal dan pikiran. Menurut Dr. Tubagus Wahyudi, akal adalah pembeda
anatara baik dan buruk, benar dan salah. Manusia memiliki akal sedangkan
hewan tidak punya. Inilah rahmat yang sangat besar dari Tuhan Yang Maha
Esa. Hewan tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah
atau mana yang baik dan mana yang buruk.

Pikiran adalah bagaimana makhluk memecahkan dan mengatasi masalah.


Manusia dapat memecahkan masalah, berarti manusia memiliki pikiran.
Sedangkan Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak.
Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia juga perasaan dan
kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada obyek

7
tertentu. Menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam pikiran kemudian
mempunyai wawasan tentang obyek tersebut. Dalam Al-khawathir, Syekh
Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi mengatakan, pikiran adalah alat ukur yang
digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih
menjamin masa depan diri dan keluarganya. Dengan berpikir, menurut James
Allan, seorang bisa menemukan pilihannya. Sedangkan dalam psikologi-sosial,
ilmuan mendefinisikan “berpikir” sebagai bagian terpenting yang membedakan
manusia dari binatang, tumbuhan dan benda mati. Dengan berpikir, manusia
bisa membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Selain itu, antara
yang halal dan yang haram, positif dan negatif. Dengan begitu ia bisa memiliih
mana yang cocok bagi dirinya dan bertanggung jawab atas pilihannya. Dengan
kesadaran, pengetahuan maupun pemahaman baru tentang apa itu akal, pikiran
dan berpikir kita harus mulai sadar bahwa ketidaktahuan kita selama ini
dikarenakan kita sendiri yang belum memutuskan untuk mempelajarinya.
Sekarang anda pasti mulai lebih menyadari mengapa saat ini belum bisa
memaksimalkan potensi diri kususnya menjadi jati diri seorang pemimpin,
bukan karena anda tidak berbakat. Akan tetapi, karena tidak memiliki data
untuk melakukannya. Otak manusia itu seperti perangkat laptop yang baru kita
beli dimana kita harus menginstalnya terlebih dahulu dan mengisinya dengan
program yang kita perlukan sebelum kita menggunakannya.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah kita menjabarkan mulai dari pengertian dari agama sampai dengan
sumber-sumber hukum agama Islam maka dapatlah kita simpulkan bahwa agama
Islam yang merupakan nama “Islam” itu sendiri ialah Allah lah yang membuat
nama agama tersebut sesuai dengan firmannya yang terdapat dalam Surah Ali
Imron : 19 dan Allah hanya meridhoi agama Islam. Kemudian, mengenai sumber-
sumber hukum Islam dapat kita simpulkan bahwa segala sesuatu yang berkenaan
dengan ibadah, muamalah, dan lain sebagainya itu berlandaskan Al-qur’an yang
merupakan Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara
mutawatir dan diturunkan melalui malaikat Jibril dan membacanya di nilai sebagai
Ibadah, dan Al-Sunnah sebagai sumber hukum yang kedua yang mempunyai fungsi
untuk memperjelas isi kandungan Al-qur’an dan lain sebagainya.

B. Saran

Saran dari penulis adalah marilah kita mengamalkan dan menjadikan Al-
qur’an dan Al-sunnah sebagai pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari yang
merupakan sumber dari hukum agama Islam dan sekaligus dapat membuat kita
bahagia baik itu di dunia maupun diakhirat nanti.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

KOMPASIANA. “Sumber-sumber Ajaran Islam” 17 Desember 2022


http://bajur.desa.id/berita/read/sumber-hukum-islam-apa-saja-5201082006
(Diakses Pada Tanggal 21 Sebtember 2022)

MERDEKA.COM. “Pengertian AL-Qur’an dan Fungsinya Bagi Umat Islam,


Bukan Sekedar Bacaan” 17 Februari 2022
https://m.merdeka.com/jabar/pengertian-alquran-dan-fungsinya-bagi-umat-
islam-bukan-sekadar-bacaan-kln.html (Diakses Pada Tanggal 21 Sebtember
2022 )

Nurul Sulistiani. “Sumber-sumber Ajaran Islam” 7 Desember 2019


https://www.kompasiana.com/nurulsulistiani2389/5deb981c097f3604632e64a3/
sumber-sumber-ajaran-islam (Diakses Pada Tanggal 21 Sebtember 2022)

Desa Bajur. “Sumber Hukum Islam” 24 Desember 2021


https://www.kompasiana.com/izzahasfarina2894/5df83967097f361a48462a82/
sumber-sumber-ajaran-dalam-islam (Diakses Pada Tanggal 21 Sebrember 2022)

Anda mungkin juga menyukai