“LIBAS”
MAKALAH
DOSEN PENGAMPU :
Dr. MUHAMMAD SADIK SABRY.,M.Ag
Dr. MUHSIN MAHFUDZ.,M.Th.I
Oleh:
BAYU TEJA SUKMANA
NIM: 80100322165
Segala puji syukur atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa, karena dengan
Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang kita
ini sangat mungkin masih terdapat kekurangan serta kekhilafan, untuk itu penulis
terbuka menerima saran, masukan dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain
Penulis,
NIM. 80100322165
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Dalam Al-Qur`an banyak sekali ayat yang menyuruh kita untuk berfikir
atau
kebesaran Allah dan dapat mendekatkan diri kita kepada Nya. Seperti dalam Kitab
Fashl al-Maqal karya Ibnu Rusyd (Tt.:27) yang mengutib beberapa sumber Al-
Qur`an antara lain Surat Al-Hasyr: 2, Al-A’raf: 184, Al-An’am: 75, Al-
Ghasyiyah:16 & 17, dan Ali-Imran: 191.Bahasa Al-Qur`an memiliki karya sastra
Banyak ayat yang mengajak manusia untuk berfikir tentang segala sesuatu
yang ada di dunia dan yang menyangkut alam Ghaib atau hari kemudian. Sumber
dari segala sumber ilmu pengetahuan yang tak akan pernah habis jika kita pelajari.
Semakin kita pelajari semakin banyaklah mu’jizat yang ada dalam Al-Qur`an.
Maha Benar Allah yang telah menurunkan Al-Qur`an kepada Rasul pilihan dan
penutup sekaligus penyempurna ajaran para Nabi terdahulu. Tak heran jika Al-
Qur`an adalah mu’jizat yang akan bertahan sampai malaikat Israfil meniup
mungkin digunakan untuk menggali sendiri. Perintah ini sering kali tertulis dalam
Al-Qur`an seperti:
2
dan sebagainya. Dari contoh kelima kalimat tersebut mengandung arti untuk
masih banyak sekali kalimat yang lain yang intinya manusia diperintah untuk
senantiasa memaksimalkan semua indera yang ada dalam tubuh manusia. Namun
saying sekali dalam realita kehidupan manusia terkadang jarang yang bisa
dibalik petunjuk lafadz terpendam ideide yang mendalam. Sebagai missal, makna
hakiki dari turunnya Tuhan (at- Tanzil al-Ilahi) tidaklah terhenti dari yang
tersebut merupakan produk pemikiran Islam yang berasal dari benih-benih filsafat
berfikir, tradisi kritik dan berfilsafat”. Menurutnya kedudukan filsafat dan pikir
sama dengan syari’at. Persoalan kalam hendaknya tidak didekati dengan tekstual
saja, melainkan perlu pendekatan filsafat yakni melalui mekanisme ta’wil yang
175). Lebih dari itu, Mawardi Abdulloh (2011: 87) mengatakan bahwa karena
Allah menyampaikan ayat-ayat Alqur’an ada yang bersifat muhkam (sesuatu yang
tidak ada perselisihan di dalamnya karena keterangannya sudah tegas dan jelas
tidak membutuhkan yang lain) dan mutasyabih (sesuatu yang menyerupai dari
segala
Itu semua adalah karunia Allah supaya manusia dapat memahami Al-
disini maka timbullah ta’wil Al-Qur`an yang masih dikembangkan oleh para
Imam Abu Ishaq al-Syatibi yang terkenal dengan teori maqashid al-syari’ahnya
Dalam teori ini al-Syatibi mencoba keluar dari kungkungan teks meskipun
tidak mengabaikannya sebagai salah satu dasar hukum, sampai pada titik tujuan
dari sebuah teks yang bisa ditengarai dari banyak komponen baik dari indicator
tekstualnya maupun indikator lain berupa maslahah, konteks ruang dan waktu.
Menurut konsep ini syari’at (Qur’an dan Hadist) memiliki tujuan universal
86).Ta`wil Al-Qur`an titik puncaknya adalah untuk menggali makna teks demi
Allah SWT. Berdasarkan uraian diatas maka penulis akan membahas makna
4
pakaian yang fokus pada makna pakaian yang dikaitkan dengan ayat-ayat libas
2.RUMUSAN MASALAH
3.Tujuan Penelitian
A. Untuk mengetahui sampai dimana makna dan Arti kata Libas dalam
Alquran
BAB II
aurat, atau pakaian untuk melindungi badan dari hawa panas dan dingin.
Sedangkan yang akan dibahas disini adalah pakaian dalam arti kontekstual atau
makna bathiniyah, yakni makna pakaian secara luas, antara lain diartikan sebagai
berikut:
Yaitu terdapat dalam Qur’an Surat Al-Baqarah: 187, Al-Furqan: 47 dan An-
Naba`: 10.
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-
isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi
karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka
sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah
untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam,
(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam
mesjid. Itulah
Dari firman Allah dalam Q.S.al-Baqarah 187 tersebut yang akan penulis uraikan
mereka....”
pakaian karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai pakaian menutupi
tubuh manusia. Maka seyogyanya setiap ba’da sholat fardhu kita selalu
berdoa untuk keluarga kita seperti yang terdapat dalam Q.S. Al-Furqan: 74.
“Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada
8
Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami),
Makna pakaian pada ketiga ayat diatas memiliki arti bahwasanya suami istri
hati). Jadi seorang suami istri harus menjadi penenang atau penentram hati bagi
keduanya. Seorang suami harus bisa menjadi penentram hati istri. Begitu juga
Dalam paragraf sebelumnya telah dijelaskan pakaian yang berarti ketenangan hati.
Pada point kedua ini akan dijelaskan tentang pakaian yang berarti mencampur
adukkan. Yaitu yang disebutkan dalam Al-Qur`an antara lain sebagai berikut :
1) Q.S. Al-Baqarah: 42
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan
Di antara yang disembunyikan itu adalah bahwa Tuhan akan mengutus seorang
Nabi yang mulia dari keturunan Ismail yang akan membangun umat yang besar di
“Hai ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang
sendiri.
3) Q.S. Al-An’am: 82
yang haq dengan perkara yang bathil, dan tidak dianjurkan untuk
Karena sesungguhnya semua perkara yang baik walaupun itu sekecil biji
sawi selama-lamanya akan terlihat baik di mata Allah SWT. Sedangkan yang
bathil atau kejahatan akan mendapat imbalan dosanya besuk di hari pembalasan.
10
2) Q.S.Ad-Dukhan: 53.
“Mereka memakai sutera yang Halus dan sutera yang tebal, (duduk)
berhadap-hadapan.”
untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk. Itulah yang paling baik.
11
kepada Allah. Pakaian yang paling baik/ bagus dalam QS Al-A’raf: 26 adalah
ketaqwaan akan dibawa sampai ke kubur. Dimana pakaian dunia sudah kita lepas
semua. Tinggal pakaian ketaqwaan atau amal baik manusia yang dipertanggung
jawabkan kepada Allah SWT. Allah tidak menilai manusia dari suku, kedudukan,
golongan, derajat dsb. Karena yang paling mulia disisi Allah adalah yang paling
berbunyi :
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
Sebagaimana disebutkan oleh Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad bin Isma’il
Term tersebut merupakan bentuk yang bersifat umum yang memberikan arti
yaitu orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Dan berkata : dia
bertanya kepada Nabi SAW. siapakah manusia yang paling baik? Rasulullah
mengatakan :
13
yaitu orang yang menyuruh kepada perkara yang baik dan melarang perbuatan
dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas : kebanyakan manusia meninggalkan ayat ini dan
Dan Abu Hurairah berkata : besok kelak di hari qiyamat manusia akan di panggil
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
bertaqwa akan berdiri dan selain orang yang bertaqwa tidak akan berdiri menemui
Dari uraian panjang tentang term allibâs di atas, dapat ditelusuri bahwa
Aurat sendiri berarti barang yang buruk. Sedang dalam makna dzahirnya aurat
berarti bagian tubuh yang tidak patut untuk diperlihatkan kepada orang lain. Dan
1986: 110).
Adapun yang perlu diingat dalam masalah aurat ini adalah bahwasanya
kepada siapapun yang dilarang oleh agama untuk melihatnya. Sehingga nantinya
akan tinggal dalam surga yang telah dijanjikan oleh Allah bagi orang– orang yang
bertakwa (Al-Jamal, 1986: 110). Bukan hanya wanita saja yang harus
14
memperhatikan aurat begitu juga seorang pria harus senantiasa menjaga auratnya
Maka dari makna dhahir pastilah tersimpan makna bathin yang akan
bathin disini adalah bahwasanya sepasang suami istri yang diibaratkan sebagai
pakaian haruslah saling menjaga dan menutupi aurat / sesuatu yang buruk atau
bisa kita maknai aib antara satu sama lain. Jangan sampai sedikitpun membuka aib
salah satu belah pihak. Karena nanti akan beresiko besar dikemudian hari. Dan
yang lebih fatal akan mendatangkan perceraian diantara keduanya. Maka yang
harus kita tengok dan renungi bersama bahwasanya sebelum menikah pastilah
yang terlihat diantara keduanya adalah sesuatu yang baik-baik saja. Maka sungguh
indahlah agama Islam yang menyuruh kita sebelum menikah untuk mengetahui
mengetahuinya dari tetangga ataupun keluarga dekat. Supaya nanti kedua pasang
Pelindung dari hawa panas dan dingin disini pastilah mempunyai banyak arti.
Qur`an sebagai pakaian ini maka harus menjadi pelindung satu sama lain.
Pelindung hawa panas disini adalah bisa juga bermakna sebagai penasihat dikala
salah satu pihak melakukan kemaksiatan kepada Allah. Bukankah tidak hanya
suami istri yang diwajibkan oleh Allah untuk selalu amar ma’ruf nahi munkar dan
15
selalu diwajibkan untuk wasiat dalam ketaqwaan kepada Allah SWT. Yaitu
”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
kepada Allah; sedangkan almunkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita
dari pada-Nya. Di samping itu juga terdapat dalam Q.S Luqman: 17.
istri harus senantiasa menjadi penyemangat satu sama lain, dan saling berlomba-
lomba dalam melakukan hal kebaikan, ibadah dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
BAB III
Kemudian tercetak menjadi kata yalbas/talbas ُ ت َْلبَس/ ُيَ ْلبَس , libs س
َ اVVَ لِب,
sesuatu yang dipakai, Yaitu mencakup segala sesuatu yang dipakai, baik penutup
17
badan, kepala, atau yang dipakai di jari dan lengan seperti cincin dan gelang.
“Dan mereka (ahli surga) memakai pakaian hijau dari sutera halus dan
yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang
metaforis (majazi)”.
diartikan:
Dari beberapa kata yang berakar dari kata labisa di atas, yang paling sering
disebutkan untuk menunjukkan arti istilah pakaian adalah kata libas. Sebagaimana
yang dipakai oleh al-Qur`an, juga sebagian peneliti dalam masalah pakaian,
SEMAKNA
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan
untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas
Selain kata libas diatas, ada beberapa kata yang tercetak dari akar kata libas,
yaitu: kata labus disebut satu kali, dan di dalam fi`il muḍari` disebut 4 kali, Yaitu:
“Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu,
“Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum
dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat
memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang
kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan
“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera
mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal,
“Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk)
berhadap-hadapan”.
Dari ayat-ayat tentang libas tersebut, yang mempunyai sebab turunnya ayat
Surat al-Baqarah adalah surat Madaniyyah. Surat ini adalah surah pertama
yang turun di Madinah setelah hijrah dan terus diturunkan secara berangsur-
pembentukan umat atau masyarakat Islam sejak awal. Surat ini merupakan surat
a. Para sahabat Nabi SAW menganggap bahwa makan, minum dan menggauli
istrinya pada malam hari bulan Ramadhan, hanya boleh dilakukan sementara
mereka belum tidur. Di antara mereka Qais bin Ṣirmah dan `Umar bin Khaṭṭāb.
24
Qais bin Ṣirmah (dari golongan Anshar) merasa kepayahan setelah bekerja
pada siang harinya. Karenanya setelah shalat Isya, Ia tertidur, sehingga tidak
makan dan minum hingga pagi. Adapun `Umar bin Khaṭṭāb menggauli istrinya
menghadap kepada Nabi SAW untuk menerangkan hal itu. Maka turunlah ayat
tersebut.
b. Pada waktu itu ada anggapan bahwa pada bulan Ramadhan yang puasa haram
makan, minum dan menggauli istrinya setelah tertidur malam hari sampai ia
berbuka puasa keesokan harinya. Pada suatu ketika 'Umar bin Khaṭṭab pulang
istrinya, tapi istrinya berkata: "Saya sudah tidur." 'Umar berkata: "Kau tidak
tidur", dan ia pun menggaulinya. Demikian juga Ka'b berbuat seperti itu.
Keesokan harinya 'Umar menceritakan hal dirinya kepada Nabi SAW. Maka
turunlah ayat tersebut di atas (QS. 2: 187) dari awal sampai akhir ayat.
Surat al-Ḥājj merupakan surat Madaniyyah yang berjumlah 78 ayat. Ayat ke-
tentang Tuhan antara Ḥamzah ra, `Ubaidah ra,`Ali bin Abi Ṭalib (golongan
berlangsung perang badar. Ada pula yang menyatakan, bahwa ayat ini diturunkan
ketika orang ahli kitab mengatakan: kita lebih utama atas Allah SWT
dibandingkan kamu sekalian (orang mu`minin). Sebab kitab kitab dan Nabi kita
lebih dahulu diturunkan dari pada kitab dan Nabi kalian. Kemudian orang
25
yang lebih utama atas Allah SWT. Kita iman pada Nabi Muhammad dan Nabi
kalian semua (ahli kitab), dan kami beriman kepada semua kitab yang diturunkan
Allah SWT.
Surat Hud tergolong surat Makkiyyah yang berjumlah 123 ayat, adapun asbabu
al-nuzul ayat ke-5 ini, berkenaan dengan orang-orang munafik yang selalu
Lalu mereka akan menampakkan diri lagi setelah itu, dan begitu seterusnya.
4. QS. al-Insan(76): 21
Surat al-Insān tergolong surat Madaniyyah yang berjumlah 31 ayat. Ayat ke-21
ini, Masih melanjutkan ayat ke-20. Yang diturunkan berkenaan peristiwa ketika
suatu hari sahabat `Umar bin Khaṭṭab ra, menemui Rasulullah SAW. Yang ketika
beliau. Melihat hal itu, `Umar ra, pun menangis. Rasul SAW, bertanya: “Mengapa
utusan Tuhan, tetapi engkau hanya tidur beralaskan tikar,” Sedih `Umar ra. “Apa
engkau tidak ridla jka mereka memiliki dunia, Sedangkan kita memiliki akhirat?”,
Sabda Rasul SAW. Lalu turunlah ayat ke-20 dilanjutkan ayat ke-21.
Kepada para sahabat, saat menikahi Zainab binti Jahsh. Selesai menikmati
jamuan, mereka duduk dan berbincang-bincang. Rasul SAW Pun masuk rumah
dan para sahabat pun beranjak pulang, kecuali tiga orang. Tak lama, ketiganya
pun pulang. Aku (Anas) memberitahu Rasul SAW bahwa semua undangan
pulang. Rasul SAW. Segera masuk rumah dan aku menyusulnya. Setelah itu
ayat 31 diturunkan berkenaan dengan seorang wanita yang mengenakan dua buah
kaum Anṣār bernama Madlaj untuk pergi ke `Umar bin Khaṭṭab. Pada tengah hari.
Supaya umar menemui Rasulullah. Pada waktu itu, Umar sedang tidur dan pintu
rumahnya tertutup. Budak tadi mengetuk pintu sambil memanggil Umar. Dan
masuk, kemudian `Umar terbangun dan duduk, ternyata auratnya ada yang
istri, budak kita. Agar mereka tidak memasuki kita pada waktu-waktu tersebut,
diturunkannya ayat ḥijab. Yaitu: Suatu saat, Saudah ra, salah satuistri Rasulullah
SAW. Keluar rumah untuk suatu urusan. `Umar bin Khatthāb ra. Melihat Saudah
ra. Dan bertanya, “Mengapa engkau keluar rumah?” Saudah ra. Bergegas pulang.
Ia menemui Rasul SAW. Dan berkata, “Rasulullah, Aku keluar rumah untuk suatu
urusan. Namun , `Umar menegurku”. Atas hal itu, turunlah ayat ini. Lalu Rasul
Dalam pendapat lain, bahwa ayat di atas turun dengan latar belakang mengenai
dua wanita yang memiliki status berbeda, merdeka dan budak yang pada malam
hari, karena suatu hajat, mereka keluar malam. Padahal, pada waktu itu, di
Madinah banyak orang fasik yang suka mengganggu wanita yang keluar malam.
Hanya saja para pengganggu tersebut memilah-milah. Bila wanita yang keluar
tersebut memakai tutup kepala (seperti jilbab), maka mereka tidak mengganggu.
Namun sebaliknya, bila tidak memakai, maka mereka terus menggoda, hal ini
karena mereka beranggapan bahwa wanita yang memakai penutup kepala adalah
wanita merdeka, sedangkan yang tidak adalah budak. Dengan demikian, penutup
kepala berfungsi sebagai pembeda status wanita. Untuk itulah, agar ada
mengenai ayat yang ke-58 dan 60. Diturunkan berkenaan dengan sekelompok
28
sahabat Rasulullah SAW. Yang lebih menyukai hubungan suami-istri pada tiga
waktu. Yaitu sebelum shalat shubuh, tengah hari, dan sesudah Isya`. Mereka
melakukan hal itu, kemudian mandi dan melaksanakan shalat. Namun, pada tiga
waktu itu, hamba sahaya dan anak-anak, mereka bebaskan masuk rumah tanpa
izin
Dari beberapa ayat tentang libas di atas, ada beberapa keterkaiatan antara ayat
1. Pada QS. al-A`raf (7): 26 (2 kali) dan 27, Allah SWT menjelaskan tentang
ide pertama keberadaan pakaian kepada Nabi Adam AS dan Hawa, untuk
setelah Nabi Adam AS dan Hawa terkena bujuk rayu setan dengan
lain:
Pakaian perang (baju yang terbuat dari besi), yang digunakan untuk
menjaga dari sengatan panas, hawa dingin serta menjaga dari serangan
musuh. Pakaian ahli surga, dan pakaian ahli neraka. Pada ayat yang lain,
diantaranya jilbab, khimar, dan ḥijab. Ada juga fungsi yang lain, yaitu
sebagai pembeda status antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut
yang tidak sesuai norma agama, sama dengan pengganggu wanita, yakni
4. Allah pada ayat libas yang lain, menjelaskan bahwa ayat libas tidak semua
BAB IV
PENUTUP
1.KESIMPULAN
30
>Khalaṭ (campur-aduk),
>Amal Ṣaliḣ (perbuatan baik) atau disebut juga sebagai pakaian ketaqwaan.
Dari keempat makna diatas al-libas yang paling utama adalah allibas yang
bermakna ‘amal ṣaliḣ atau pakaian ketaqwaan, karena ukuran manusia nanti
dimuliakan disisi Allah adalah orang yang paling taqwa kepada Allah.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
bertaqwa akan berdiri dan selain orang yang bertaqwa tidak akan berdiri menemui
seruan panggilan Allah ketika di hari kiamat. Allah tidak menilai manusia dari
diatas bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran selalu penulis harapkan.
2.SARAN
pengetahuan kita mengenai pembahasan ini alangkah baiknya jika ada yang
31
DAFTAR PUSTAKA
Syamilah.
Syifa’.
Hermeunetika dalam kajian Qur’an dan Hadis Teori dan aplikasi. Yogyakarta:
Ittiṣâl.
NO LAFAD SURAT/AYAT
NO MAKNA AYAT/SURAT
2. Ide pertama tentang libas sebagai penutup QS. al-A`raf (7): 26 (2 kali) dan 27
dan perhiasan QS. al-Naḥl (16): 81