Makalah Revisi
Oleh :
FITRI AMALIAH
80400222018
Dosen Pengampu :
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt atas berkat rahmat dan hidayah-Nya telah
Tanpa pertolongan-Nya maka penulis tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda tercinta Nabi
Muhammad saw yang telah membimbing umat-Nya dari zaman kegelapan menuju
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan masukan baik berupa kritik atau saran yang membangun agar
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Dengan adanya
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
A. Kesimpulan ................................................................................................ 27
B. Saran .......................................................................................................... 29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nabi Muhammad saw melalui malaikat jibril untuk dijadikan pedoman hidup bagi
memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu diantaranya adalah
Al-Qur‟an sebagai kitab yang kemurniannya dijamin oleh Allah swt dan selalu
terpelihara.
serta merta difahami secara jelas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor
Al-Qur‟an sendiri maupun faktor luar Al-Qur‟an, sehingga manusia ketika membaca
Al-Qur‟an menemukan ayat berisi suatu hal yang samar dan abstrak. Jika manusia
hanya mengandalkan akal pikirannya tidak akan dapat memahami maknanya dengan
baik. Seringkali ayat-ayat yang samar tersebut diperumpamakan dengan hal-hal yang
kandungan didalamnya menjadi mudah dan diterima oleh lubuk hati sanubari
manusia.
dibutuhkan ilmu tersendiri, yang dikenal dengan ulum al-Qur‟an. Dimana dalam ilmu
1
2
ini salah satu disiplinnya adalah ilmu amtsal al-Qur‟an. Ilmu Amtsal Al-Qur‟an
merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari. salah satu tujuan adanya amtsal
adalah menampilkan sesuatu yang abstrak (yang hanya ada dalam pikiran) kedalam
sesuatu yang bentuk konkrit sehingga dapat dirasakan indera manusia dan mudah
diterima oleh akal sehat. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melalui tulisan ini
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
dari bahasa Arab dan merupakan bentuk jamak dari kata matsal, mitsil, dan matsil
semakna dengan kata syabah, syibih, dan syabih.1 Dalam sastra matsal adalah suatu
yang terdapat dalam perkataan tersebut dengan suatu keadaaan perkataan itu
2. Bisa diartikan kisah atau cerita, jika keadaannya asing dan aneh
3. Bisa juga berarti sifat, keadaan atau tingkah laku yang mengherankan.3
1. Menurut istilah ulama ahli sastra (adab), amtsal adalah ucapan yang banyak
1
Manna Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Al-Quran, (Bogor: Pustaka Lintera Antar nusa,
2007), h. 401.
2
Oom Mukarromah, Ulumul Qur‟an, (Cet. I; Jakarta : Rajawali Press, 2013), h. 68.
3
Moch. Tolchah, Aneka pengkajian Studi Al-Qur‟an, (Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara,
2016), h. 223.
3
4
tertuju.
2. Menurut ulama ahli bayan (balaghah), amtsal adalah ungkapan majaz yang
disebut tasybih)
yang abstrak dalam ungkapan yang indah, singkat, dan menarik yang mengena
mendekatkan sesuatu yang abstrak dengan sesuatu yang konkret, atau salah
untuk menyentuh hati dan menjadi pengingat serta memberikan pesan yang indah
4
Subur, Amtsal dalam Al-Qur‟an-Hadist dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam, Jurnal
Kependidikan, Vol. IV No. 1 Mei 2016, h. 98.
5
Moch. Tolchah, Aneka pengkajian Studi Al-Qur‟an, h.224.
5
ِسِِة ِِأَِْو ُِجٍِو ِ َِحاللِوحرامِوحمكمِومتشابوِوأمثالِفاعلمواِابحلالل َِ ِإِنِ ِاِلْ ُِقِْرآ َِن ِنَِػَِزَِل ِ َِعِلَى
َِ ْخ
.واجتنبواِاحلرامِواتبعواِاحملكمِوأمنواِايدلتشابوِواعتربواِابألمثال
Artinya:
“Sesungguhnya al-Qur‟an turun dengan menggunakan lima sisi : halal,
haram, muhkam, mutsyabih dan amtsal. Kerjakanlah kehalalannya,
tinggalkanlah keharamannya, ikutilah muhkamnya, imanilah mutsyabihnya,
dan ambillah pelajaran dari amtsalnya”.6
tasybih. Oleh karena itu, unsur-unsur amtsal sama dengan unsur-unsur yang
menyerupakan
d. Unsur Adat at-tasybih, yaitu alat atau kata yang digunakan untuk
6
Oom Mukarromah, Ulumul Qur‟an, h. 81.
6
dan perumpamaan.7
7
Nurul makrifah, Macam dan Urgensi Amtsal dalam Al-Qur‟an, At-Turost: Journal of
Islamic Studies, Vol.07, No.02 Agustus 2020, h. 227.
7
(menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-
orang yang kafir. Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka.
Setiap kali (kilat itu) menyinari mereka,mereka berjalan dibawah (sinar)
itu, dan apabila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu” (Q.S Al-
baqarah: 17-20).8ِ
orang munafik, matsal yang berkenaan dengan api karena di dalam api
terdapat unsur cahaya, dan matsal yang berkenaan dengan air atau seperti
(orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit karena di dalam air
dan memanfaatkannya agar dapat berjalan dengan sinar api, tetapi mereka
sehingga yang tertinggal hanyalah panasnya saja yang akan membakar badan
kedua, mereka diserupakan dengan air hujan yang turun dari langit
disertai kegelapan, petir, dan kilat sehingga mereka menutup telinga dan
memejamkan mata karena takut mati disambar petir. Hal ini sesuai dengan
8
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
8
Artinya:
“Mereka menjawab: "mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami,
9
Asnil Idah Ritonga, Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an, h.104
10
Achmad Zuhdi, dkk., Bahan Ajar Studi Al-Qur‟an, (Cet. VIII, Surabaya: UIN Sunan
AmpelPress, 2018), h. 219.
9
agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa
menjawab:"Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu
adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan
antara itu; Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".
(Q.S Al-Baqarah: 68).11
adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda yaitu pertengahan
pertengahannya.
adalah membelajakan harta tidak berlebihan dan tidak pula kikir namun
11
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
12
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
10
ِف ِ ُِْت ِي ِالْ َم ْوِتَى ِقَ َال ِاََوََلْ ِتُػ ْؤِم ِْن ِِقَ َال ِبَػِلَى َِوِلَ ِك ْن ِِّ َواِ ْذ ِقَ َال ِاِبِْراىي ُِم ِ َر
ِْ ِب ِاَِر
َِ ن ِ َكْي
ِِجبَ ٍل ِ ِ ِ
َ ِعِلَىِ ُك ِّل
َ ِاج َع ْل
ْ ُِث
ُكَ ص ْرُِىن ِالَْي ّ ًلّيَطْ َم ِٕىن ِقَػ ْلِ ِْب ِقَ َال ِفَ ُخ ْذ ِاَْربَػ َعة
ُ َِم َن ِالط ِْري ِف
ِ }ٕٙٓ{ ِع ِزيْػٌِزِ َح ِكْي ٌِم ّٰ اِو ْاعلَ ْمِاَن
َ َِاَّلل َ ًِس ْعي
َ كَ ََِيْتِْيػن
َ ِادعُ ُهن
ْ اُِث
ُ ًِج ْزء ِ
ُ ّمْنػ ُهن
Artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku,
perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-
orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim
menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap
mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian)
ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu.
(Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu
bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka,
niscaya mereka datang kepadamu dengan segera dan Ketahuilah
bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(Q.S.Al-
Baqarah: 260).13
13
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
11
ۡ ۡ
ِۡ
َِِي ِدِِلَِوُِ ِم ۡن ال
وِِوِب ِ ز ۡ ُّ ٰبِِم ۡنِيػ ۡعم ۡلِس ۡوء
اَِي
َ ََ َ ً ٓ ُ َ َ ِ ت ِ
ػكِال ِِ لَ ۡػيسِ ِابََمانِيِّ ُك ۡم َِوَ ۤالِاََم
انِّاَى ِل َ
ِ }ٕٖٔ{ِص ۡيػًرا ِ َد ۡو ِنِ ٰاَّللِِولِيًّاِوَالِن
َ ّ ُ
Artinya:
“(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang
kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan ahli Kitab.
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi
pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat
pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.)”.
(Q.S.An-Nisa: 123).14
4) Ayat-ayat yang senada perkataanِ ِال ِيلدغ ِادلؤمن ِمن ِحجر ِمرتّي
(seorang Mukmin tidak akan masuk lubang yang sama untuk kedua
14
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
12
Artinya:
Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya
(Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan
saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?". Maka Allah adalah
sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara
Para Penyayang. (Q.S.Yusuf: 64).15
Berdasarkan ayat tersebut, bahwa perumpamaan yang dimaksud
unsur tasybih atau tanpa menggunakan lafadz tasybih secara jelas, namun
kalimat ini tetap berfungsi sebagai matsal. Hal ini karena didalamnya
15
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
16
Muhammad Ali, Fungsi Perumpamaan dalam Al-Qur‟an, Jurnal Tarbawiyah Vol. 10 No. 2
Edisi Juli-Desember, 2013, h.27.
13
Artinya:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah
sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” ( Q.S.Al-Baqarah: 216).17
Berdasarkan ayat tersebut, bahwa perumpamaan yang dimaksud
perkara, padahal hakikatnya nya merupakan suatu yang lebih dan janganlah
1. Sighat tasybih yang jelas (tasybih ash-sharih), yaitu sighat atau bentuk
ِ ِ ِ
َ ص ِّم َِوالْبَص ِْري َِوالسمْي ِع
َ ِى ْلِيَ ْستَ ِويٰ ِن
}ٕٗ{ِِمثَ ًالِاَفَ َالِتَ َذك ُرْو َن َ َمثَ ُلِالْ َف ِريْػ َق ّْيِ َك ْاالَ ْع ٰم
َ َىِو ْاال
17
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
18
Nurul makrifah, Macam dan Urgensi Amtsal dalam Al-Qur‟an, At-Turost: Journal of
Islamic, Studies, Vol.07, No.02 Agustus 2020, h. 228
14
Artinya:
Perumpamaan kedua golongan (orang kafir dan mukmin), seperti
orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat
mendengar. Samakah kedua golongan itu? Maka tidakkah kamu
mengambil pelajaran?.(Q.S. Hud: 24).19
Berdasarkan ayat tersebut, bahwa perumpamaan yang dimaksud adalah
Allah membuat perumpamaan orang kafir dengan orang buta dan tuli, karena
dia tidak melihat dan mendengar ayat-ayat Allah. Dan membuat perumpamaan
orang beriman dengan orang yang dapat melihat dan mendengar, karena dia
melihat dan mendengar ayat-ayat tersebut dengan penuh perhatian. Kata amtsal
dalam perumpamaan itu tidak terdapat kata amtsal tetapi perumpamaan itu
19
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
15
lain atau menceritakan aib sesama (ghibah) seperti seseorang yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati, contoh shighat ini tidak nampak
bebas, tidak terikat dengan asal ceritanya. Contoh pada surah al-Hajj: 73
ِِاَّللِِلَ ْنِِيْلُ ُق ْواِذُ َاب ًابِولَ ِو ِ ض ِربِمثَلِفَاستَ ِمعواِِلَِوِاِنِال ِذينِتَ ْدعو َن ِِمن
ّٰ ِد ْون
ُ ْ ُْ َ ْ ُ ْ ُ ْ ٌ َ َ ُ ِاس ُ ٰٓايَيػُّ َهاِالن
ِب ِ ِ ِ ُّ ِ اجتَ َِمعُ ْوا ِِلَِوُ ِ َواِ ْن ِي ْسلُْبػ ُهم
ُ ف ِالطال َ ُِضع َ ُِشْيئِاً ِال ِيَ ْستَػْنق ُذ ْوهُ ِمْنو
َِ بُ الذ َاب ُ ْ
}ٖٚ{ب ُِ َوالْ َمطْلُ ْو
Artinya:
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru itu selain Allah
seakli-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka
bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari
mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat
lemahlah yang menyembah dan amat lemah yang disembah. (Q.S. Al-
Hajj: 73).21
20
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
21
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
16
musyrik bahwa segala sesuatu yang diseru mereka selain Allah tidak akan dapat
dapat disimpulkan bahwa orang yang menyeru selain Allah tidak akan sanggup
untuk menciptakan sesuatu meskipun sesuatu itu kecil. Maka sangat lemahlah
orang yang menyembah selain Allah karena kekuasaan Allah tidak ada yang
bisa ditandingi dengan sesuatu. Contoh sighat bersifat bebas dan tidak terikat
yang segi persamaaanya diambil dari dua hal yang berkaitan, dimana
22
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
17
dari dua hal yang berkaitan yaitu orang yahudi sama seperti keledai yang
ِ ِ ِاألَر ِ َ َِالدنْػياِ َكم ٍاء ِأَنْػزلْنَاه ِِمن ِالسم ِاء ِفَاختَػل ِ ْ إَِّنَاِمثل
ِاَِيْ ُك ُِل
َ ض ِِم ْ ْ ات ُ َط ِبِو ِنػَب ْ َ َ ُ َ َ َ ُّ ِاحلَيَاة ُ ََ
ِت َِوظَنِ أ َْىلُ َها ِأَنػ ُه ْم ِقَ ِاد ُرو َن ْ َض ُِز ْخ ُرفَػ َها َِوازيػن
ُ ِاأل َْر
ْ ت ِ الناس ِو ْاألَنْػعام ِحّتِ ِإِ َذا ِأَخ َذ
َ َ َُ َ ُ
ِص ُل ِ َ ِس َك َٰذل ِ يداِ َكأَ ْنِ ََلِْتَػ ْغن
ِِ ِابِْألَ ْم ِ علَيػهاِأ َََتىاِأَمرََنِلَي ًالِأَوِنػَهاراِفَجع ْلنَاىاِح
ّ كِنػُ َف َ ًص َ َ َ َ ً َ ْ ْ ُْ َ َ ْ َ
}ٕٗ{ِ.تِلَِق ْوٍمِيَػتَػ َفك ُرو َِن ِ ْاْلاي
َ
Artinya:
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti
air (hujan) yang kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan
suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, diantranya ada yang
dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah
sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan
pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-
tiba datanglah kepadanya azab kami diwaktu malam atau siang, lalu
kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang
sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin.
18
Namun, tumbuhan tersebut juga dapat hancur apabila diterpa angin kencang
atau habis dimakan oleh binatang ternak atau dipetik oleh manusia. Sama
halnya dengan kehidupan di dunia, Allah swt menunjukkan bahwa dunia dan
pikir bagi umat manusia dalam memahami Al-Qur‟an, dan merupakan cara tuhan
dalam sesuatu yang bentuk konkrit yang dapat dirasakan indera manusia,
23
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
24
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
19
melalui paparan yang nyata, contohnya dalam surah Al-Baqarah ayat 275:
۟ ِ
ِِّ وم ِال ِذى ِيَػتَ َخبطُوُ ِالشْي ِطَ ُن ِِم َن ِالْ َم
ِس ػي ِ ا م كِ الِ
ُ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َِِٱلرب
ق إِ نو وم قِ
ػي ِ ِال ا
و ّ َِيْ ُكلُو َن
َ ين
ِ
َ الذ
۟ ِ ۟ ِ ِ ۟ ِ
ٌِنِجآءَِهُِ َم ْو ِعظَةمَفِ ا
و ِ ب
لراِ مرحِو عي ػبْلاِ َّلل
َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َّ ُ ُ ْ َ اِ لَح
أو ِ ِ
ا
و ٰ ػبلراِ لث
ْ ِم عي ػبْلاِاََّنِ
إِ ا
و ِك
ُِِٓبَنػِ ُه ْمِقَال َ َذِل
۟ ِِ ِمنِربِِو ِِفَانتػهى ِفَػلَو ِماِسلَف ِوأَمرِه ِإِ ََل ِا
ُ ب ِالنا ِر
ِِِى ْم ُ َص َح َ ِِع َاد ِفَأُولَٓئ
ْ ك ِأ َ َّلل ِ َوَم ْن ُُ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ّ ّ
}ٕٚ٘{يهاِخلِ ُدو َِن
َِ ِف
25
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
20
Artinya:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah meghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusan-nya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal didalamnya” (Q.S. Al-baqarah: 275) 26
26
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
27
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
21
Artinya:
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus
biji, Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-nya) lagi maha
mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah 261) 28
perumpamaan. jika isi matsal adalah sesuatu yang dibenci oleh jiwa.
28
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
29
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
22
ِ ِ ِ ِِول ِاَّلل
ُ ِعلَىِالْ ُكفا ِر ُِر َِحَآءُِبَػْيػنَػ ُه ِْم ِتَػَِرا ُى ْم ُِرك ًع
ِاِسج ًدا َ ُِم َع ِوُِأَشدآء
َ ين
َ ِۚوالذ
َ ُ ُّحمَم ٌد ِر ُس
ِ ِ ُّ مِمنِأَثَِرِا
ِ ِ اىم ِِِف ِ ْ ض ًال ِِمنِاَّللِِوِر
ِِمثَػلُ ُه ْم
َك َ لس ُجودِ َِذال ْ ّ ِو ُجوى ِه
ُ ْ ُِ يم
َ ضَِوا ًَنِس َ َ ّ ْ َيَػْبػتَػغُو َنِف
ِ ِ
ِىِعلَى
َ ظ ِِفَا ْستَػ َو
َ َِشطْػَِوُ ِفَػَ َازَرهُۥِِفَا ْستَػ ْغل ْ ِِوَمثَػلُ ُه ْم ِِِف ِاِْْلجن ِيل ِ َكَزْرٍع ِأ
َ َخَر َج ِِ
َ ِف ِالتػ ْوَرىة
ِ لصلِ ٰح
ٰ ۟ ِ ۟ ِ ِِ َ سوقِِِو ِيػع ِجب ِا ُّلزراع ِلِيغِي
ِت َ اِ ا
و ُين ِءَ َامنُوا َِو َعمل
َ ظ ِِب ُم ِالْ ُكف َار ِ ِ َو َع َد ِاَّللُِالِذ َ َ ُ ُْ ُ
ًِ اِع ِظ
}ٕٜ{ِيما ِ ِ
َ َجًر
ْ مْنػ ُهمِمِ ْغفَرةً َِوأ
Artinya:
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi
berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku‟ dan sujud
mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka
tampak pada mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat
mereka dalam taurat dan sifat-sifat mereka dalam injil, yaitu
seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak
lurus diatas pokoknya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-
penanamnya karena Allah hendak mejengkelkan hati orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mu‟min) Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh
diantara mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S.Al-Fath:
29).30
mempunyai sifat yang tidak disenangi manusia. Contohnya dalam surat Al-
30
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
23
ِنسلَ َخ ِِمْنػ َهاِفَأَتْػبَػ َعوُ ِالشْي ِطَا ُن ِفَ َكا َن ِِم َن ِ ِ ِ َ ِواتْل
َ ِعلَْيه ْم ِنَػبَأَِال ِذىِءَاتَػْيػِنَاهُ ِءَ ِايَٰتنَاِِفَا ُ َ
َِ الْغَا ِو
}ٔٚ٘{ين
Artinya:
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah kami berikan
kepadanya ayat-ayat kami (pengetahuan tentang isi al-kitab),
kemudian melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh
syaitan (sampai dia tergoda) maka jadilah dia termasuk orang-orang
yang sesat. (Q.S. Al-„Araf: 175).31
31
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
32
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
24
Artinya:
Dan perumpamaan –perumpamaan ini kami buat untuk manusia,
dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.35
(Q.S. Al-ankabut :43)
ayat29.
33
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka
Agung, 2019.
25
Al-A'raf ayat176.
dakwahnya dan banyak pula juru dakwah dan pendidik yang menyampaikan pesan-
adalah melalui media amtsal. Di sisi lain, banyak aspek ajaran Islam yang bersifat
abstrak yang sulit diterima oleh akal pikiran manusia, di antaranya adalah gambaran
tentang hilangnya pahala sedekah seseorang yang disertai sifat riya. Gambaran ini
26
bersifat sangat abstrak sehingga terkadang sulit dipahami. Akan tetapi, setelah
gambaran ini diformulasikan dalam bentuk perumpamaan, yakni sirnanya tanah atas
batu akibat hujan yang menimpanya, maka gambaran itu menjadi lebih mudah
dipahami.
dapat diterima dengan mudah oleh pendengar, dapat disalurkan melalui amtsal. Dari
faedah amtsal yang telah diuraikan, kita dapat melihat signifikansi penggunaan
yang dapat menyentuh hati dan meresap dalam jiwa. Dan tujuan pengungkapan
amtsal tersebut ialah agar manusia menjadi pelajaran dan bahan renungan sehingga
mereka terbimbingke jalan yang benar demi meraih bahagia dunia akhirat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
abstrak (yang hanya ada dalam pikiran) ke dalam sesuatu yang berbentuk
konkrit yang dapat dirasakan indera manusia, sehingga mudah diterima dan
yaitu sifat-sifat atau arah persamaan antara kedua hal yang diserupakan
Unsur Adat at-Tasybih, yaitu alat atau kata yang digunakan untuk
menyerupakan, seperti huruf kana, kaf, kata matsala, kata syabbaha atau
27
28
Mursalah.
dalam Al-Qur‟an surah Hud ayat 24, b) Sighat tasybih yang terselubung
itu tidak terdapat kata amtsal tetapi perumpamaan itu diketahui dari segi
artinya. Adapun contohnya pada Surah Al-Hujurat ayat 12, c) Sighat majaz
mursal adalah sighat dengan bentuk perumpamaan yang bebas, tidak terikat
dengan asal ceritanya. Adapun contoh pada surah al-Hajj ayat 73, d) Sighat
majaz murakkab adalah sighat dengan bentuk perumpamaan ganda yang segi
persamaaanya diambil dari dua hal yang berkaitan, dimana kaitannya adalah
abstrak (yang hanya ada dalam pikiran) ke dalam sesuatu yang bentuk
29
konkrit yang dapat dirasakan indera manusia, sehingga mudah diterima oleh
menarik dan indah melalui ungkapan yang singkat dan padat, d) Mendorong
B. Saran
Amtsal Al-Qur‟an dapat bermanfaat. Selain itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar penyusunan makalah dan materi selanjutnya dapat lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
PustakaAgung, 2019.
Qattan, Manna Khalil. Studi Ilmu-ilmu Al-Quran. Bogor: Pustaka Lintera Antar
nusa,2007.
MediaPerintis, 2013.
PelangiAksara, 2016.
Zuhdi, Achmad, dkk., Bahan Ajar Studi Al-Qur‟an, Cet. VIII, Surabaya: UIN
30