Anda di halaman 1dari 13

ILMU AMTSALIL QUR’AN

DISUSUN OLEH:

Tengku Galang Raihan 0203222094


Jihan Oka Khumairah 0203222100
Raja Ikhbra Sitompul 0203222109

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, shalawat dan salam
semoga tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW. Berkat karunianya serta
kesehatan dan kelancaran yang senantiasa diberikan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini, terutama pada
rekan-rekan yang senantiasa memberikan dorongan dan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini, semoga Allah SWT membalas dengan ganjaran yang
berlipat ganda, ”Amiin”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang membahas tentang
“ILMU AMTSALIL QUR’AN”. Kami menyadari bahwa masih terdapat
beberapa kelemahan atau kekurangan dalam makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan motivasi bagi
siapa saja yang membaca dan memanfaatkannya.
Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Medan, 5 Desember 2023


Penyusun.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3


A. Pengertian Amtsalil Qur’an ................................................................. 3
B. Unsur-Unsur Amtsalil Qur’an.............................................................. 4
C. Macam-macam Amtsalil Qur’an .......................................................... 5
D. Sighat Amtsalil Qur’an ........................................................................ 6
E. Kegunaan Amtsalil Qur’an .................................................................. 8

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9


A. Kesimpulan ........................................................................................ 9
B. Saran ................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakikat-hakikat yang tinggi makna dan tujuannya akan lebih menarik jika
dituangkan dalam kerangka ucapan yang baik dan mendekatkan kepada
pemahaman, melalui analogi dengan sesuatu yang telah diketahui secara yakin.
Tamtsil (membut pemisalan, perumpamaan) merupakan kerangka yang dapat
menampilkan makna-makna dalam bentuk yang hidup dan mantap di dalam
pikiran, dengan cara menyerupakan sesuatu yang gaib dengan yang hadir, yang
abstrak dengan yang konkrit, dan dengan menganalogikan sesuatu dengan hal
yang serupa. Btapa banyak makna yang baik, dijadikan lebih indah, menarik dan
mempesona oleh tamtsil. Karena itulah maka tamtsil lebih dapat mendorong jiwa
untuk menerima makna yang dimaksudkan dan membuat akal merasa puas
dengannya. Dan tamtsil adalah salah uslub Qur’an dalam mengungkapkan
berbagai penjelasan dan segi-segi kemukjizatannya. Suatu hakikat yang tinggi
makna dan tujuannya menjadi lebih menarik jika dituangkan dalam kerangka
ucapan yang baik dan mendekatkan kepahaman melalui analogi dengan sesuatu
yang telah diketahui secara yakin.

Sejak jaman jahiliyah atau sebelum kedatangan rasul masyarakat Arab sudah
gemar berpantun dan bersyair. Semakin indah pantun dan syair seseorang maka
semakin tinggi pula status sosial seseorang. Ketika Allah SWT yang maha
mengetahui mengutus seorang rasul dengan dibekali firman-firman dari Allah
yang kemudian dibukukan menjadi sebuah kitab dengan bahasa dan sastranya
tidak bisa ditandingi oleh siapapun. Disamping bahasa dan sastranya yang indah,
Al-Qur’an juga menggunakan perumpamaan-perumpamaan (amtsal) yang sangat
indah dan logis, yang mampu diterima oleh masyarakat. Namun karena begitu

1
indahnya terkadang ‘ulama pun akan kesulitan dalam menafsirkan perumpamaan-
perumpamaan tersebut.

Dengan analogi yang benar, kita akan lebih mengetahui ilmu yang kita yakini.
Tamtsil (perumpamaan) merupakan kerangka yang dapat menampilkan makna-
makna dalam bentuk yang hidup didalam pikiran. Biasanya dilakukan dengan
mempersonifikasikan sesuatu yang ghoib dengan yang hadir, yang abstrak dengan
yang konkrit, atau menganalogikan hal dengan sesuatu yang sama. Dengan tamtsil
betapa banyak makna yang baik, dijadikan lebih indah, menarik dan mempesona.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Amtsalil Qur’an?


2. Apa Unsur-Unsur Amtsalil Qur’an?
3. Apa Macam-macam Amtsalil Qur’an?
4. Apa Sighat Amtsalil Qur’an?
5. Apa Kegunaan Amtsalil Qur’an?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Amtsalil Qur’an


2. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Amtsalil Qur’an
3. Untuk Mengetahui Macam-macam Amtsalil Qur’an
4. Untuk Mengetahui Sighat Amtsalil Qur’an
5. Untuk Mengetahui Kegunaan Amtsalil Qur’an

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Amtsalil Qur’an

Amtsal adalah bentuk jamak dari masal. Kata masal, misl dan masil adalah
sama dengan syabah, syibh dan syabih, baik lafaz maupun maknanya.
Amsal menurut pengertian istilah (terminologi) dirumuskan oleh para ulama
yaitu:
1. Menurut Rasyid Ridha
Amtsal adalah kalimat yang digunakan untuk memberi kesan dan menggerakkan
hati nurani. Bila didengar terus, pengaruhnya akan menyentuh lubuk hati yang
paling dalam.
2. Menurut Ibn Al-Qayyim
Mendefinisikan amtsal Qur’an dengan ”menyerupakan sesuatu dengan sesuatu
yang lain dalam hal hukumnya, dan mendekatkan sesuatu yang abstrak (ma’qul)
dengan sesuatu yang konkret, atau salah satu dari keduanya dengan yang lainnya.”
3. Menurut Muhammad Bakar Isma’il
Amtsal Al-Qur’an adalah mengumpamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain,
baik dengan jalan isti’arah, kinayah, atau tasybih.

Amtsal adalah bentuk jamak dari matsal. Kata matsal, mitsl dan matsil serupa
dengan syabah, syibh dan syabih, baik lafazh maupun maknanya. Amsal dalam
sastra adalah penyerupaan suatu keadaan dengan keadaan yang lain, demi tujuan
yang sama, yaitu menyerupakan sesuatu dengan yang aslinya. Secara etimologi,
kata amtsal adalah bentuk jamak dari mitsl dan matsal yang berarti serupa atau
sama. Namun, dapat juga diartikan sebagai contoh, teladan, peribahasa atau cerita
perumpamaan. 1

1
Anwar, Rosihon. 2000. Ilmu Tafsir, Pustaka Setia: Bandung.

3
Sedangkan menurut istilah ada beberapa pendapat. Menurut istilah ulama ahli
adab, amtsal adalah ucapan yang banyak menyamakan keadaan sesuatu yang
diceritakan dengan sesuatu yang dituju. Menurut ulama ahli tafsir, amtsal adalah
menampakkan penampakan yang abstrak dalam ungkapan yang indah, singkat dan
menarik, yang mengena dalam jiwa, baik dalam bentuk tasybih maupun majaz
mursal. 2

B. Unsur-Unsur Amtsalil Qur’an

Didalam matsal haruslah terdapat empat unsur yaitu:


1. Ada yang disempurnakan (musyabbah), yaitu sesuatu yang akan
diperumpamakan.
2. Ada asal ceritanya (musyabbah bih), yaitu sesuatu yang dijadikan
perumpamaan.
3. Ada persamaannya (wajhul musyabbah), yaitu segi perumpamaan.
4. Ada alat Tasybih, yaitu kaf, mitsil, kaana, dan semua lafaz yang
menunjukkan makna perserupaan.
Contoh tamtsil dalam Al-Qur’an
َ ‫علَى‬
ٍ‫ش ْيء‬ َ ‫اصفٍ ال يَ ْقد ُِرونَ ِم َّما َك‬
َ ‫سبُوا‬ ِ ‫ع‬َ ‫الري ُح فِي يَ ْو ٍم‬ ْ ‫َمث َ ُل الَّذِينَ َكف َُروا بِ َربِ ِه ْم أ َ ْع َمالُ ُه ْم ك ََر َما ٍد ا ْشتَد‬
ِ ‫َّت بِ ِه‬
ُ‫ذَلِكَ ه َُو الضَّال ُل ْالبَعِيد‬
Artinya: “Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka
adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin
kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah
mereka usahakan . Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.”
Dari contoh tersebut wajhul syabbahnya adalah “kesia-siaan”(tidak bermanfaat)
dan alat tasybihnya menggunakan kata mitsil (‫)مثل‬. Sedangkan musyabbah dan
musyabbah bihnya adalah amalan orang kafir dan abu.

2
Hadiri, Chairuddin. 2005. Klasifikasi Kandungan al-Qur’an, Jakarta:Gema Insani.

4
C. Macam-macam Amtsalil Qur’an

Amtsal di dalam Al-Qur’an dibagi menjadi tiga macam, yaitu:


1. Amtsal Musarrahah adalah amtsal yang didalamnya dijelaskan dengan
lafaz matsal . Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah :
‫ص ُرون‬ ٍ ‫ور ِه ْم َوت ََر َك ُه ْم فِي ظُلُ َما‬
ِ ‫ت ال يُ ْب‬ ِ ُ‫َللا ُ ِبن‬
َ ‫َب‬َ ‫ت َما َح ْولَهُ ذ َه‬ َ َ ‫َارا فَلَ َّما أ‬
ْ ‫ضا َء‬ ً ‫َمثَلُ ُه ْم َك َمث َ ِل الَّذِي ا ْست َْوقَدَ ن‬
Artinya: “Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka
setelah api itu menerangi sekelilingnya, Allah hilangkan cahaya mereka, dan
membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.”
2. Amtsal Kaminah adalah amtsal yang di dalamnya tidak disebutkan dengan
jelas lafaz tamtsil tetapi ia menunjukkan makna-makna yang indah, menarik,
dalam kepadatan redaksinya dan mempunyai pengaruh tersendiri bila dipindahkan
kepada yang serupa dengannya. Contoh pada al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 68 :
‫ان بَيْنَ ذَلِكَ فَا ْفعَلُوا‬ َ ‫ض َوال بِ ْك ٌر‬
ٌ ‫ع َو‬ َ ‫قَالُوا ادْعُ لَنَا َربَّكَ يُبَيِ ْن لَنَا َما ه‬
ِ َ‫ِي قَالَ إِنَّهُ يَقُو ُل إِنَّ َها بَقَ َرة ٌ ال ف‬
ٌ ‫ار‬
َ‫َما تُؤْ َم ُرون‬

Artinya : Mereka menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar


Dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu." Musa menjawab:
"Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang
tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu". (al-Baqarah : 68)3
Ayat tersebut yang senada dengan suatu ungkapan “sebaik-baik perkara yang
tidak berlebihan, adil, dan seimbang.” Yaitu seperti firman Allah diatas yang
artinya : “Sapi betina yang tidak tua dan tidak muda, pertengahan di antara itu”
3. Amtsal Mursalah adalah kalimat-kalimat bebas yang tidak menggunakan
lafaz tasybih secara jelas, tetapi kalimat-kalimat itu berlaku sebagai matsal.
Contoh pada al-Qur’an surat al-Mudatstsir ayat 384
ٌ ‫ت َرهِينَة‬ َ ‫ُكلُّ نَ ْف ٍس ِب َما َك‬
ْ ‫س َب‬
Artinya:”Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.”

3
Djalal, Abdul, 2000.Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu.
4
Ash-Shiddieqy, M. Hasbi. 1977. Ilmu Qur’an, Jakarta : Bulan Bintang

5
D. Sighat Amtsalil Qur’an

Sighat Amtsalil Qur’an terdiri dari beberapa bentuk, antara lain :


1. Sighat tasybih ash-sharih (tasybih yang jelas)
Yaitu bentuk perumpamaan yang jelas dimana didalamnya terungkap kata-kata
mastsal (perumpamaan). Contohnya seperti ayat 24 surah Yunus

َّ ‫إِنَّ َما َمث َ ُل ْال َح َياةِ الدُّ ْن َيا َك َماءٍ أ َ ْنزَ ْلنَاهُ مِنَ ال‬
ِ‫س َماء‬
Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air
(hujan) yang kami turunkan dari langit.”
Dalam ayat tersebut jelas tampak adanya lafal al-matsal yang berarti
perumpamaan.

2. Sighat tasybih adh-dhimni (tasybih yang terselubung)


Yaitu bentuk perumpamaan yang tersembunyi, didalam perumpamaan itu tidak
terdapat kata al-amtsal, tetapi perumpamaan itu diketahui dari segi
artinya. Contoh QS. Al Hujarat ayat 12

ُّ‫ضكُ ْم بَ ْعضًا أَيُحِ ب‬ ُ ‫سسُوا َوال يَ ْغت َبْ بَ ْع‬ َّ ‫الظ ِن ِإثْ ٌم َوال ت َ َج‬ َّ ‫ض‬ َ ‫الظ ِن إِ َّن بَ ْع‬ َّ َ‫ِيرا مِن‬
ً ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ا ْجتَنِبُوا َكث‬
َ َّ ‫أ َ َحدُكُ ْم أ َ ْن يَأْكُ َل َل ْح َم أَخِ ي ِه َم ْيتًا َفك َِر ْهت ُ ُموهُ َواتَّقُوا‬
‫َللا إِ َّن َللاَّ َ ت ََّوابٌ َرحِ ي ٌم‬
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka,
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”
Dalam ayat tersebut tidak terdapat kata-kata al-matsal (perumpamaan), tetapi arti
itu jelas menerangkan perumpaman , yaitu mengumpamamakan menggunjing
orang lain yang disamakan dengan makan daging bangkai saudaranya sendiri.

6
3. Sighat majaz mursal
Yaitu sighat dengan bentuk perumpamaan yang bebas dan tidak terikat dengan
asal ceritanya. Contohya seperti dalam ayat 73 Surat Al hajj5
‫َللاِ َل ْن يَ ْخلُقُوا ذُبَابًا َو َل ِو ا ْجت َ َمعُوا لَهُ َو ِإ ْن‬َّ ‫ب َمث َ ٌل فَا ْست َ ِمعُوا لَه ُ ِإ َّن الَّذِينَ تَدْعُونَ م ِْن د ُو ِن‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
َ ‫اس ض ُِر‬
ُ ُ‫طل‬
‫وب‬ ْ ‫ِب َو ْال َم‬
ُ ‫طال‬ َّ ‫ف ال‬ َ ُ‫ش ْيئًا ال َي ْست َ ْن ِقذُوهُ مِ ْنه‬
َ ُ ‫ضع‬ ُ ‫َي ْسلُ ْب ُه ُم الذُّ َب‬
َ ‫اب‬
Artinya: “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan maka dengarkanlah olehmu
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kalian seru selain Allah sekali – kali
tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk
menciptakanya. Dan jika lalat-lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahnya yang menyembah
dan amat lemah (pulalah) yang disembah .”
4. Sighat majaz Murakkab
Yaitu sighat dengan bentuk perumpamaan ganda yang segi persamaanya diambil
dari dua hal yang berkaitan, dimana kaitanya adalah perserupamaan yang telah
biasa digunakan dalam ucapan sehari-hari yang berasal dari isti’arah tamtsiliyah.
Contohnya seperti melihat orang yang ragu-ragu akan pergi atau tidak, maka
diucapkan saya lihat kamu itu maju mundur saja. Dalam al-qur’an contohnya
seperti dalam QS Al – jumu’ah ayat 5

‫س‬ ً ‫َمث َ ُل الَّذِينَ ُح ِملُوا الت َّ ْو َراة َ ث ُ َّم لَ ْم يَ ْح ِملُوهَا َك َمث َ ِل ْالحِ َما ِر يَ ْحمِ ُل أ َ ْسف‬
َ ْ‫َارا ِبئ‬
َّ ‫َللاُ ال يَ ْهدِي ْال َق ْو َم‬
َ‫الظالِمِين‬ َّ ‫َللا َو‬
ِ َّ ‫ت‬ِ ‫َمث َ ُل ْال َق ْوالَّذِينَ َكذَّبُوا بِآيَا‬
Artinya: ”Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat,
kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-
kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-
ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim."
disini keadaan keledai yang tidak bisa memanfaatkan buku dengan baik, padahal
dia yang membawa buku yang tebal-tebal itu.
5. Sighat isyti’arah

5
Abdul Lathif, Wahab. 1993. Musu’ah Amtsal al-Qur’aniyyah, Kairo.

7
Dengan bentuk perumpamaan sampiran. Bentuk ini hampir sama dengan majas
murokkab, karena memang merupakan asalnya. Contohnya seperti sebelum
memanah harus dipenuhi tempat anak panahnya. Contohnya dalam al-qur’an
seperti daam ayat 24 QS Yunus

‫اس َواأل ْن َعا ُم َحتَّى ِإذَا‬ ُ َّ‫ض مِ َّما َيأْكُ ُل الن‬ ِ ‫األر‬
ْ َ َ‫س َماءِ فَا ْختَل‬
ُ‫ط ِب ِه نَ َبات‬ َّ ‫ِإنَّ َما َمث َ ُل ْال َح َيا ِة الدُّ ْن َيا َك َما ٍء أ َ ْنزَ ْلنَاهُ مِنَ ال‬
‫صيدًا‬ ِ ‫ارا فَ َجعَ ْلنَاهَا َح‬ ً ‫علَ ْي َها أَتَاهَا أ َ ْم ُرنَا لَيْال أ َ ْو نَ َه‬
َ َ‫ظ َّن أ َ ْهلُ َها أَنَّ ُه ْم قَاد ُِرون‬
َ ‫َت َو‬
ْ ‫ازيَّن‬ َّ ‫ض ُز ْخ ُرفَ َها َو‬ ُ ‫األر‬ ْ ‫ت‬ ِ َ‫أ َ َخذ‬
َ‫ت ِلقَ ْو ٍم يَتَفَ َّك ُرون‬
ِ ‫َص ُل اآليَا‬ ِ ‫َكأ َ ْن لَ ْم ت َ ْغنَ بِاأل ْم ِس َكذَلِكَ نُف‬
Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air
yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu
tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang
ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai
perhiasannya , dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti
menguasasinya , tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau
siang, lalu Kami jadikan laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan
belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda
kekuasaan kepada orang-orang berfikir”.

E. Kegunaan Amtsalil Qur’an

1. Pengungkapan pengertian yang abstrak dengan bentuk yang kongkrit yang


dapat ditangkap dengan indera manusia.
2. Dapat mengumpulkan makna yang indah, menarik dalam ungkapan yang
singkat dan padat.
3. Mendorong giat beramal, melakukan hal-hal yangn menarik dalam Al-
Qur’an.
4. Menghindarkan dari perbuatan tercela.
5. Memberikan kesempatan kepada setiap budaya dan juga bagi nalar para
cendekiawan untuk menafsirkan dan mengaktualisasikan diri dalam wadah nilai-
nilai universalnya.6

6
Al-Hasyim, Ahmad. 1993. Jawahir al-Adab. Bairut: Dar el-fikri.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Amsal adalah penyerupaan suatu keadaan dengan keadaan yang lain, demi
tujuan yang sama. Unsur-Unsur Amtsal Al-Qur’an diantaranya
adalah musyabbah, musyabbah bih, wajhul musyabbah, dan alat Tasybih,
Sedangkan Amtsal di dalam Al-Qur’an dibagi menjadi tiga macam, yaitu: Amtsal
Musarrahah, Amtsal Kaminah, Amtsal Mursalah. Sighat Amtsalil Qur’an terdiri
dari beberapa bentuk, antara lain : Sighat tasybih ash-sharih, Sighat tasybih adh-
dhimni, Sighat majaz mursal, Sighat majaz Murakkab, Sighat isyti’arah.
Sementara kegunaan amtsal al-qur’an adalah Pengungkapan pengertian yang
abstrak dengan bentuk yang kongkrit yang dapat ditangkap dengan indera
manusia, Dapat mengumpulkan makna yang indah, menarik dalam ungkapan
yang singkat dan padat, mendorong giat beramal, menghindarkan dari perbuatan
tercela, Memberikan kesempatan kepada setiap budaya dan juga bagi nalar para
cendekiawan untuk menafsirkan dan mengaktualisasikan diri dalam wadah nilai-
nilai universalnya.

B. Saran

Bagi semua umat Islam, agar kiranya untuk lebih memahami ‘Ulumul
Qur’an lebih mendalam agar bertambah pula iman kita. Dan mengamalkan ajaran-
ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasyim, Ahmad. 1993. Jawahir al-Adab. Bairut: Dar el-fikri.

Abdul Lathif, Wahab. 1993. Musu’ah Amtsal al-Qur’aniyyah, Kairo.

Ash-Shiddieqy, M. Hasbi. 1977. Ilmu Qur’an, Jakarta : Bulan Bintang.

Hadiri, Chairuddin. 2005. Klasifikasi Kandungan al-Qur’an, Jakarta:Gema Insani.

Anwar, Rosihon. 2000. Ilmu Tafsir, Pustaka Setia: Bandung.

Djalal, Abdul, 2000.Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu.

Rofi’I, Ahmad. 1997. Ulumul Qur’an. Bandung: Pustaka Setia.

10

Anda mungkin juga menyukai