Anda di halaman 1dari 20

“AMŚĀL QUR’AN”

Makalah
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Studi Qur’an

Oleh :

SRI DEVIYANTI
NIM: 80500222022
MAHARANI DEWI
NIM: 80500222026
RISKA AMALIA M
NIM: 80500222030

PASCASARJANA UIN ALAUDDIN MAKASSAR


2022/2023

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al Qur’an dalam menyampaikan pesan-pesanya kepada manusia
menggunakan uslub yang beraneka ragam. Penggunaan uslub yang
beranekaragam diharapkan dapat menjadi petunjuk dan membimbing
manusia agar dapat diterima dan dimaknai dalam hati. Ada beberapa model
yang digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan kehidupan salah model
yang digunakan islah model penyampaian pesan yang singkat, mudah, dan
jelas untuk difahami. Dan diantara beberapa model yang digunakan salah
satunya adalah melalui ungkapan matsal (perumpamaan).
Amtsal sebagai salah satu gaya bahasa al Qur’an dalam
menyampaikan pesan-pesannya, menggugah manusia agar selalu
menggunakan akal fikiranya secara jernih dan tepat. Berdasarkan hal
tersebut, banyak para para ulama yang mengkaji lebih dalam dan lebih
memperhatikan gaya bahasa dan redaksi al Qur’an dalam bentuk amtsal
tersebut serta mencari rahasia dibalik ungkapan itu.
Hakikat-hakikat yang tinggi makna dan tujuannya akan lebih
menarik jika dituangkan dalam kerangka ucapan yang baik dan
mendekatkan kepada pemahaman, melalui analogi dengan sesuatu yang
telah diketahui secara yakin. Allah menggunakan banyak perumpamaan
(amtsal) dalam Al- Qur’an. Perumpamaan-perumpamaan itu dimaksudkan
agar manusia memperhatikan, memahami, mengambil pelajaran, berpikir
dan selalu mengingat. Sebagaimana firman-Nya:
َ‫مل اَھ ِْبرأل َضم ُ َ ِاثَم ألَ ََكْ ِلت‬
ْ َّ‫ُِِھَم ِْ ألْا َّْلَّ اَ ِھ ْللأل َضم ََ َام ِْلا‬

"dan perumpamaan-perumpamaan ini kami buat untuk manusia, dan tiada


yang

1
akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu." (QS. al-ankabut
(29):43).1
Namun sedikit banyaknya amtsal/perumpamaan tidak membuat
manusia untuk selalu memahami, sebaliknya, kebanyakan dari manusia
mengingkarinya dan tidak percaya. Karena memang tidaklah mudah untuk
memahami suatu perumpamaan.
Pada dasarnya membuat perumpamaan-perumpamaan berupa
ungkapan-ungkapan singkat dan padat dalam memberikan wejangan nasihat
sebagai hasil perenungan yang cermat adalah merupakan tradisi orang-orang
Arab pra-Islam. Dari hasil kajian dan penelitian para ulama terhadap amtsal
al Qur’an tersebut telah melahirkan suatu disiplin ilmu yang disebut dengan
Ilmu Amtsal Al Qur’an, yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu Al Qur’an.
Makalah ini akan membahas mengenai Amtsal Al Qur’an.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana definisi Amtsal Al-quran?
2. Bagaimana pembagian Amtsal Al-quran?
3. Bagaimana rukun dan syarat Amtsal Al-quran?
4. Bagaimana bentuk-bentuk amtsal al-qur’an di dalam menyampaikan
pesan-pesan ilahiyah?
5. Bagaimana urgensi amtsal dalam Al-quran?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi Amtsal Al-quran.
2. Untuk mengetahui pembagian Amtsal Al-quran.
3. Untuk mengetahui rukun dan syarat Amtsal Al-quran.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk amtsal al-qur’an di dalam
menyampaikan pesan-pesan ilahiyah.
5. Untuk mengetahui urgensi amtsal dalam Al-quran.

1
Al Qur’an dan Terjemahan Mushaf Al Hilali ( Pustaka Al Fatih, 2009)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Amtsal Al Qur’an


Kata amtsal merupakan bentuk jamak dari kata matsal. Kata
matsal, matsil, mitsl, adalah sama dengan syabah, syibh, syabih, baik lafadz
maupun maknanya. Kata matsal juga dipergunakan untuk menunjukan arti
keadaan, sifat dan kisah yang mengagumkan. Secara etimologis mempunyai
arti contoh atau bandingan. Maka apabila membandingkan sesuatu dengan
yang lain baik dari segi rupa, warna, rasa dan lain-lain maka itu merupakan
matsal. Al-Zamakhsyary dalam Tafsir al Kasysyaf mengisyaratkan,
setidaknya ada dua makna dari kata matsal tersebut, yaitu : Pertama; matsal
pada dasarnya dapat berarti al mitsal dan al-nadhir yang berarti serupa atau
sebanding/pasangan. Kedua; matsal termasuk isti’arah yakni kata pinjaman
yang berguna untuk menunjuk kepada keadaan sesuatu, sifat dan kisah, jika
ketiganya dianggap penting dan mempunyai keanehan.2
Sedangkan pendapat yang lain mengatakan, bahwa kata matsal
sering disebut oleh al Qur’an yang dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:3
1. Matsal yang menunjuk kepada makna sibih (serupa, sepadan, sama).
Hal ini seperti firman Allah surat al Baqarah ayat 228 yang artinya:
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibanya menurut cara yang ma’ruf.”
2. Matsal yang menunjuk kepada makna nadlir (padanan). Firman Allah
dalam surat al Jumu’ah ayat 5 yang artinya:“Perumpamaan orang-
orang yang dipikulkan Taurat, kemudian tidak memikulnya seperti
keledai yang membawa kitab yang tebal.”
3. Matsal yang menunjuk kepada makna mau’idzah (peringatan atau
pelajaran). Firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 25 yang artinya:

2
Nurul Makrifah. Macam dan Urgensi Amtsal dalam Al Qur’an. At-Turost: Journal of Islamic
Studies, Vol.07, No.02,Agustus 2020
3
Mahbub Nuryadien. Metode Amtsal; Metode Al-Quran Membangun Karakter. Jurnal Al Tarbawi
Al Haditsah. Vol 1 No 1 ISSN 2407-6805

3
“Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia, supaya
mereka itu selalu ingat.
Sementara itu, batasan pengertian amtsal al Qur’an secara
terminologi sebagaimana dikemukakan para ahli antara lain sebagai berikut:
Abu Abdillah Al-Bakr Ibadzi membedakan amtsal menjadi 4
bagian/bentuk :
1. Menguraikan apa yang tadinya tidak inderawi menjadi dapat disentuh
oleh pancaindera.
2. Melepaskan apa yang tadinya tidak termakan oleh akal menjadi dapat
diterima oleh akal.
3. Melepaskan apa yang tadinya tidak dapat dilakukan orang menjadi
sesuatu yang biasa.
4. Menguraikan apa yang tadinya bersifat tidak kuat kuat, menjadi
sesuatu yang mempunyai kekuatan.4

Ibn Al Qayyim, amtsal adalah menyerupakan dengan sesuatu yang


lain dalam hal hukumnya, dan mendekatkan sesuatu yang bersifat abstrak
dengan yang bersifat indrawi atau mendekatkan salah satu dari dua yang
kongkrit atas yang lainya dan menganggap yang satu sebagai yang lain.5
Al-Suyuti, amtsal mendeskripsikan makna yang abstrak dengan
gambaran yang konkret agar lebih memberi kesan dalam hati, seperti
menyerupakan yang samar dengan yang tampak, yang gaib dengan yang
hadir.6
Al-Qattan, definisi Amtsal al-Quran yang tepat ialah
mengungkapkan suatu makna dalam bentuk kalimat indah, padat, dan akurat
serta terasa meresap di dalam jiwa, baik kalimat itu dalam bentuk tasybih
(penyerupaan) atau qawl mursal (ungkapan bebas). Lebih lanjut al-Qattan
mengkritik definisi sarjana ‘Ilm al-Bayân, karena menurutnya di antara
4
https://media.neliti.com/media/publications/240335-amtsal-al-quran-973d2fdd.docx di akses
tanggal 06 Desember 2022 Pukul. 17.56 wita
5
Mahbub Nuryadien. Metode Amtsal; Metode Al-Quran Membangun Karakter. Jurnal Al
Tarbawi Al Haditsah. Vol 1 No 1 ISSN 2407-6805
6
https://pecihitam.org/pengertian-amtsal-dalam-al-quran-menurut-ahli-tafsir-beserta-contohnya/ di
akses tanggal 6 Desember 2022 Pukul 18.49 wita

4
Amtsal al-Quran ada yang bukan isti‘arah dan penggunaannya tidak populer
di masyarakat.7 Sedangkan menurut ulama ahli adab, amtsal adalah ucapan
yang banyak menamakan keadaan sesuatu yang diceritakan dengan sesuatu
yang dituju.8

Berdasarkan definisi yang telah di paparkan di atas, Berdasarkan


definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas, penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa amtsal merupakan perumpaan untuk suatu makna pada
keadaan yang samar, tidak kuat, serta memberikan sesuatu gambaran yang
abstrak. Dengan demikian, jika diperhatikan secara seksama, bahwasannya
perumpamaan-perumpamaan di dalam al Qur’an menggunakan bentuk yang
beragam, yang kira-kira denganya dapat diperoleh pelajaran dan nasihat
serta dapat ditangkap dan difahami oleh akal sehat.

Dalam Al-quran, pembahasan amtsal mencakup segala aspek di


dunia ini seperti, manusia, alam dan gejalannya, syurga, siksa, pahala,
maupun hewan.9

B. Macam-macam Amtsal dalam Al Qur’an


Berbicara mengenai bentuk atau macam-macam matsal ditemukan
pendapat yang berbeda di kalangan para ahli. Ada yang
menyederhanakannya dengan mengemukakan hanya dua macam; yakni
musharahah dan kamimah. Hal ini dikemukakan oleh Imam al-Suyuthi
dalam al-Itqan. Abu Sulaiman menambah macam ketiga, yaitu amtsal al-
Mursalah.10

7
https://pecihitam.org/pengertian-amtsal-dalam-al-quran-menurut-ahli-tafsir-beserta-contohnya/ di
akses tanggal 6 Desember 2022 Pukul 18.50 wita
8
Ahmad Syadali, Ulumul Quran jilid II, (Bandung : Pustaka setia, 1977), hal. 35
9
Fuad kauma, Tamsil Al-quran : memahami pesan-pesan moral dalam ayat-ayat tamsil ,
(Yokyakarta :Mitra Pustaka, 2000), hal. 5
10
Muhammad Ali. Fungsi Perumpamaan dalam Al Qur’an. Jurnal Tarbawiyah. Volume 10
Nomor 2. 2013

5
1. Al-Amtsal al-Musharahah
Ialah matsal yang diungkapkan dalam al-Qur'an mempunyai
kesamaan dengan kenyataan yang dialami oleh masyarakat dalam
kehidupannya. Amtsal ini memiliki persamaan peristiwa yang terjadi dalam
keseharian masayrakat.11Matsal dalam bentuk ini seringkali dinyatakan
dengan kata matsal, diungkapkan dalam ayat, juga kadangkala tasybih.
Matsal dalam bentuk pertama itu cukup banyak ditemukan dalam al-Qur'an
(Malik, 2013:283).

a. Matsal musharahah dengan menyebut kata matsal


ُ ُ ‫ْ َ ْ َ َ َ ً َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ٗ َ َ َ ه‬ َّ َ َ َُ
‫اّٰلل بِن ْو ِر ِه ْم‬ ‫َمثل ُه ْم ك َمث ِل ال ِذى استوقد ناراۚ فلمآ اضاۤءت ما حوله ذهب‬

َ ُ ُ ْ ُ َ ََ
ْ ‫ظل ٰمتَّ لا ُي‬
)١٧ :2/‫ ( البقرة‬١٧ ‫ص ُر ْون‬
ِ ‫ب‬ ٍ ‫وت َركهم ِف ْي‬

Terjemah Kemenag 2019


17. Perumpamaan mereka seperti orang yang menyalakan api. Setelah (api
itu) menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari)
mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
(Al-Baqarah/2:17)12
َ َٗ ُ ْ َّ َ َْٰ ْ ُ ٰ َ َ ُ ُ َ ُ ٰ َ ْ َّ َ َ
‫يٰٓايُّها ال ِذين ا َمن ْوا لا ت ْب ِطل ْوا صدق ِتك ْم ِبال َم ِن َوالاذى كال ِذ ْي ُين ِفق َماله ِرئا َۤء‬

َ
ٗ َ ََ ُ ََ
‫ان عل ْي ِه ت َراب فاص َابه‬ َ ‫اّٰلل َو ْال َي ْوم ْال ٰاخر َف َم َثلُ ٗه ك َم َثل َص ْف‬
‫و‬
‫ََ ُْ ُ ه‬
‫ب‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ؤ‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫اس‬
َّ
‫الن‬
ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

َْ َ ُ ‫َّ َ َ ُ ْ َ ه‬ َ ٰ َ َ ْ َ ًْ َ ٗ َََ َ
‫اّٰلل لا َي ْه ِدى الق ْو َم‬‫َو ِابل فتركه صلدا لا َيق ِد ُر ْون على ش ْي ٍء ِّما كسبوا و‬

َ ٰ ْ
ْ
)٢٦٤ :2/‫ ( البقرة‬٢٦٤ ‫الك ِف ِرين‬

Terjemah Kemenag 2019


264. Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima),
seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada

11
Lailatul Magfirah, skripsi : “Amtsal dalam Al-quran : Studi komparatif Al-qurtubi dan hamka
terhadap surah ibrahim 24-27, (Malang : UIN Maulana Ibrahim Malang, 2021), hal.23
12
Terjemah Kemenag 2019

6
manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir.
Perumpamaannya (orang itu) seperti batu licin yang di atasnya ada debu,
lalu batu itu diguyur hujan lebat sehingga tinggallah (batu) itu licin kembali.
Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan. Allah
tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir.
(Al-Baqarah/2:264)

b. Matsal musharahah dengan menggunakan tasybih:


َّ ُ ٰ ْ ُ َ ْ َ
٤٨ ‫ص ٰرت الط ْر ِف ِع ْين‬
ِ ‫و ِعندهم ق‬

Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya


dan jelita matanya, (As-Shaffat:48)
ُ ْ ََّ َ
٤٩ ‫كان ُهَّن َ ب ْيضَّمكن ْون‬

Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan


dengan baik. (As- Shaffat:49)

Dari kedua bentuk matsal yang dicontohkan di atas terlihat


betapa permpamaan itu merupakan suatu kenyataan yang dialami oleh
manusia dalam hidup dan kehidupannya.

2. Al-Amtsal al-Kaminah ‫( ُِ كما اة ُا ثل‬Perumpamaan tersembunyi)

Adalah amtsal yang tidak dialami oleh manusia dalam


kehidupannya (bukan kehidupan nyata di dunia), sebagai kebalikan dari
bentuk pertama. Matsal dalam bentuk kedua ini tidak secara tersurat
mengemukakan kata matsal, namun ungkapan itu mengandung makna yang
dalam meskipun ungkapannya singkat contoh perumpamaan secara nyata
yang belum atau tidak dirasakan manusia dalam kehidupannya, tetapi matsal
tersebut pasti terjadi:

ٗ ََّ َ َ ُ ْ َ َْ ْ َ ُ ْ َ َ َ َّ َ ‫ًَْ ه‬ ٰ ْ َ َ َّ
‫ طلعها كانه‬٦٤ ‫ ِان َها شج َرة تخ ُرج ِف ْ ٓي اص ِل الج ِحي ِم‬٦٣ ‫ِانا جعلن َها ِفتنة ِللظ ِل ِم ْين‬
ْ

‫ّٰۤ ه‬ َّ
)٦٥-٦٣ :37/‫ ( الصفت‬٦٥ ‫ُر ُء ْو ُس الش ٰي ِط ْي ِن‬

7
Terjemah Kemenag 2019

63. Sesungguhnya Kami menjadikannya (pohon zaqum itu) sebagai azab bagi
orang-orang zalim 64. Sesungguhnya itu adalah pohon yang keluar dari dasar (neraka)
Jahim. 65. Mayangnya seperti kepala-kepala setan. (As-Saffat/37:63-65)

3. Amtsal mursalah
Adapun pengertian amtsal mursalah yaitu beberapa jumlah kalimat
yang bebas tanpa lafal tasybih. Amtsalul mursalah itu ialah beberapa ayat
al-Qur'an yang berlaku sebagai perumpamaan Al-Qatam, atau suatu
ungkapan yang pada akhirnya tidak menggambarkan kata tasyhbih tetapi
ungkapan tersebut digunakan sebagai matsal.
َ ُ َ َ ُّ ُ َ ْ ُ َ ُ َّ َ َ َ
ْ َ َ ُ
)٥٣ :23/‫ ( المؤمنون‬٥٣ ‫ب ِبما لدي ِه ْم ف ِرح ْون‬
ٍۢ ٍ ‫فتقطع ْوٓا ا ْم َره ْم َبين ُه ْم ز ُب ًرا كل ِح ْز‬

Terjemah Kemenag 2019


53. Lalu mereka (para pengikut rasul) terpecah belah dalam urusan (agama)-nya
menjadi beberapa golongan. Setiap golongan bangga dengan apa yang ada pada mereka
(masing-masing).
(Al-Mu'minun/23:53)

C. Rukun dan Syarat Amtsal (Metafora)


Di dalam matsal seperti halnya di dalam tasbih, haruslah terkumpul
tiga unsur sebagai berikut:
1. Harus ada yang diserupakan (al-musyabbah), yaitu sesuatu yang akan
diceritakan.
2. Harus ada asal cerita (al-musyabbah bih), yaitu sesuatu yang dijadikan
tempat menyamakan.
3. Harus ada segi persamaannya (wajhul musyabbah), yaitu arah
persamaan antara kedua hal yang disamakan tersebut.
Contoh dalam bahasa Indonesia, “wanita itu seperti rembulan,
wajahnya bersinar dan memukau.” Maka, musyabbah di sini adalah wanita,
musyabbah bih nya yaitu rembulan, dan wajhul musyabbahnya adalah
kecantikan wajah si wanita sama seperti keindahan rembulan.

8
Syarat-syarat sahnya amtsal yaitu:
1. Bentuk kalimatnya harus ringkas
2. Isi maknanya harus mengena dengan tepat
3. Perumpamaannya harus baik
4. Kinayahnya harus indah (Jalal, 2000:314).
D. BENTUK-BENTUK AMTSAL AL-QUR’AN DI DALAM
MENYAMPAIKAN PESAN-PESAN ILAHIYAH.
Berdasarkan dari beberapa pengertian tentang Amtsal Al-Qur’an,
dapat tipahami bahwa amtsal bukan saja ayat-ayat yang mengandung
perbandingan dan perumpamaan dalam bentuk tasybih, tetapi juga ayat-ayat
yang mempunyai redaksi yang simple, namun penuh makna dan nilai yang
harus direnungkan, dan pada dasarnya ada tiga bentuk yang digunakan
yaitu:

1. Tasybih

Tasybih mempunyain nilai keindahan yang sangat tinggi. Ia


merupakan sesuatu dengan yang lain. Di dalam Al-Qur’an banyak yang
menggunakan Uslub tasybih di dalam Al-Qur’an sering di ungkapkan
dengna menyerupakan sesuatu yang kongkrit dengan yang kongkrit pula.
Atau sesuatu yang abstrak dengan yang abstrak. Antara lain: sepeti firman
Allah

ُ َ َ َ َ َ َ َ ٗ َ ُ ُ ٰ َ ْ ْ َ َ َ
َ ْ
‫ال َونادى ن ْوح ْابنه َوكان ِف ْي َمع ِز ٍل هي ُبنَّي ْارك ْب َّمعنا َولا تك ْن‬ َ ‫تجر ْي به ْم ف ْي َم ْوج َكالج‬
‫ب‬
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ‫و ِهي‬

ٰ ْ
٤٢ ‫َّم َع الك ِف ِر ْي َن‬

Terjemah Kemenag 2019

42. Bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung-gunung.
Nuh memanggil anaknya, sedang dia (anak itu) berada di tempat (yang jauh) terpencil,
“Wahai anakku, naiklah (ke bahtera) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-
orang kafir.” (QS. Hud:42)

9
Gambar tentang ayat ini adalah gelombang yang dahsyat dan
menjadikan gunung sebagai padanannya.

ُ ُ ْ َّ َْ ُ ََ َ َ َ ْ َ َ َّ َ ُ ٰ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ُّ َٰ
ْ ُ َ َ َّ
َ
‫السما ِۤء فاختلط ِب ٖه نبات الا ْر ِض ِّما َيأكل‬ ‫وة الدنيا كما ٍۤء انزلنه ِمن‬
ِ ‫ِانما مثل الحي‬

ََ َ ٰ ُ ََّ ُ ْ َ َ ْ َ َّ َ ْ ُ ُ َْ َ َ َ َ ّٰٓ َ ُ َ ْ َ ْ َ ُ َّ
ٓ‫ام حتى ِاذآ اخذ ِت الا ْرض زخ ُرف َها َوازَّينت َوظَّن اهل َهآ انه ْم ق ِد ُر ْون عل ْي َها‬ ‫الناس والانع‬

َ ٰ ْ ُ َُ َ ٰ َ َْ ْ َ َّ ْ َ َ ً َ ْٰ َ َ َ َ َ ً َ َ َ َ َٰ
‫ىهآ ا ْم ُرنا ل ْيلا ا ْو ن َه ًارا فجعلن َها ح ِص ْيدا كان ل ْم تغ َن ِبالا ْم ِس كذ ِلك نف ِصل الا ٰي ِت ِلق ْو ٍم‬‫ات‬

َ َّ َ َ
)٢٤ :10/‫ ( يونس‬٢٤ ‫َّيتفك ُر ْون‬

Terjemah Kemenag 2019

24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan dunia adalah ibarat air yang Kami
turunkan dari langit, lalu tumbuhlah karenanya macam-macam tanaman bumi yang
(dapat) dimakan oleh manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna
keindahannya, terhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya
(memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang. Lalu,
Kami jadikan (tanaman)-nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum
pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan secara terperinci ayat-ayat itu
kepada kaum yang berpikir. (QS. Yunus:24)

Jika ayat ini ditelusuri lebih lanjut, maka dapat dipahami bahwa ia
menggambarkan kehidupan yang berlalu begitu cepat dan menipu
pandangan manusia.

2. Istiarah

Istiarah adalah tasbih yang simple dan dibuang salah satu unsure
13
tasybih-nya. Amtsal dalam bentuk ini dapat dipahami melalui firman
Allah

13
Ali al-Jarimay dan Mustafa Amin al-Balaghat al-Wadiyah, (cet, XII; Mesir; Dar al-
Ma’rif, 1957), hal. 76

10
ََ َ ُ َّ ً ً َ ُ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ً َ َ َّ َ َ َ ْ َ
‫الس ْيل ز َبدا َّرابِيا َو ِّما ُي ْو ِقد ْون عل ْي ِه ِف‬ ‫انزل ِمن السما ِۤء ماۤء فسالت او ِدية ٍۢ ِبقد ِرها فاحتمل‬

َ ْ َ ُ َّ ََّ َ َ َ ْ َ ََّ ْ ُ ‫ْ ُ ٗ َ ٰ َ َ ْ ُ ه‬ ََ َ َ َْ َْ َ َ ْ َّ
‫الز َبد ف َيذه ُب‬ ِ ‫الن ِار اب ِتغاۤء ِحلي ٍة او مت ٍاع زبد ِمثله كذ ِلك يض ِرب اّٰلل الحق والب‬
‫اطل ە فاما‬

َ َ َْ ُ‫َ ٰ َ َ ْ ُ ه‬ َْ ُ ُ َ َ َّ ُ َ ْ َ َ ََّ َ ً َ ُ
:13/‫ ( الرعد‬١٧ ‫اّٰلل الا ْمثال‬ ‫اس ف َي ْمكث ِف الا ْر ِض كذ ِلك يض ِرب‬‫جفاۤءۚواما ما ينفع الن‬

)١٧

Terjemah Kemenag 2019

17. Dia telah menurunkan air dari langit, lalu mengalirlah air itu di lembah-lembah sesuai
dengan ukurannya. Arus itu membawa buih yang mengambang. Dari apa (logam) yang
mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buih seperti
(buih arus) itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang hak dan batil. Buih
akan hilang tidak berguna, sedangkan yang bermanfaat bagi manusia akan menetap di
dalam bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan.

(Ar-Ra'd/13:17)

Allah mengumpamakan yang benar dan yang bathil dengan air dan
buih atau dengan logam yang mencair buihnya. Yang benar sama dengan air
atau logam murni yang bathil sama dengan buih air atau tahi logam yang
akan lenyap dan tidak ada gunanya bagi manusia.

َ ْ َ ََ َ ْ َّ َ ْ َّ َّ َ َ ْ ُ ٰ َ ْ َّ َ َ
‫يٰٓايُّها ال ِذين ا َمنوا اجت ِن ُب ْوا ك ِث ْي ًرا ِم َن الظ ِنِّۖ ِان َبعض الظ ِن ِاثم َّولا تجَّس ُس ْوا َولا َيغت ْب‬

َ َ ‫ه َ َّ ه‬ ُ َّ ُ ْ َ َ ًْ َ َْ َ ُ ْ ْ َ ُ ُ َ َ ُ َ ً ْ َ ُ ُ ْ َّ
‫اّٰلل تَّواب‬ ‫يح ُّب احدك ْم ان َّيأكل لح َم ا ِخ ْي ِه َميتا فك ِرهت ُم ْو ُه َواتقوا اّٰلل ِان‬
ِ ‫بعضك ْم بعضا ا‬

ٰ ‫ ( ال‬١٢ ‫َّرح ْيم‬


)١٢ :٤٩/‫حجرت‬ ِ

Terjemah Kemenag 2019

12. Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya


sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.

11
Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha
Penyayang.

(Al-Hujurat/49:12)

Bentuk Amtsal ini dapat menembus daya khayal manusia akan


akibat suatu perbuatan yang dilarang. Dalam ayat ini dapat dipahami pula,
bahwa Allah menyerupakan orang yang suka menginjak-injak harga diri
saudaranya seperti memakan dagingnya sendiri.

3. Gambaran dan kisah

Bentuk ini adalah memberikan gambaran dan kisah yang


mempunyai pengaruh dalam jiwa pembacanya dan mengandung unsure
keanehan tanpa ada indikasi tasybih dan istiarah, meskipun menggunakan
kata amtsal seperti ini dapat kita lihat dalam firman-firman Allah berikut ini,
antara lain:
َّ َ َ
ُ ََّ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ‫ْ َ ٰ َم‬ َ َ َ َ ً َ ُ ًَ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ‫َّ ه‬
‫اّٰلل لا ي ْستحيٓ ان َّيض ِر َب َمثلا َّما َبع ْوضة فما ف ْوق َها فاَّما ال ِذين ا نوا فيعلمون انه‬ ‫۞ ِان‬
ٖ
َ ُّ ًَ َ ُ ‫ْ َ ُّ ْ َّ ْ َ ََّ َّ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ َ ه‬
‫اّٰلل ِب ٰهذا َمثلاۘ ُي ِضل ِب ٖه ك ِث ْي ًرا َّو َي ْه ِد ْي‬ ‫الحق ِمن ر ِب ِهمۚ واما ال ِذين كفروا فيقولون ماذآ اراد‬

َ ٰ ْ َّ ُّ َ
)٢٦ :2/‫ ( البقرة‬٢٦ ‫ِب ٖه ك ِث ْي ًرا َو َما ُي ِضل ِب ٖهٓ ِالا الف ِس ِق ْين‬

Terjemah Kemenag 2019

26. Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang
lebih kecil daripada itu. Adapun orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu
kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah
dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang disesatkan-
Nya. Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia
sesatkan dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang fasik,

(Al-Baqarah/2:26)

12
َ ْ ُ َّ َ َ َ ْ ُ َّ َ َّ َ َ ُ ْ ٰ ُْ َ ٰ َّ َ ْ َ َ ْ َ َ َ
)٢٧ :39/‫ ( الزمر‬٢٧ ۚ‫اس ِف ْي هذا الق ْرا ِن ِمن ك ِل مث ٍل لعلهم يتذكرون‬
ِ ‫ولقد ضربنا ِللن‬

Terjemah Kemenag 2019

27. Sungguh, Kami benar-benar telah membuatkan dalam Al-Qur’an ini segala macam
perumpamaan bagi manusia agar mereka mendapat pelajaran.

(Az-Zumar/39:27)

Dari beberapa contoh di atas tidak Nampak indikasi tasybih


walaupun menggunakan kata “matsalin” , Amtsal ini hanya mengandung
nilai-nilai yang perlu dirangkaikan dan dijadikan pelajaran.

E. Urgensi Amtsal dalam Al Qur ‘an


Dalam masyarakat Arab ungkapan matsal itu tidak akan terjadi
kecuali karena ada sebab-sebab, atau kejadian-kejadian yang menimbulkan
adanya matsal. Maka suatu perumpamaan yang dicontohkan bagi sesuatu itu
mempunyai hubungan yang tegas dan nyata, yang membawa konsekuensi
agar lebih diyakini. Oleh karenanya menurut ulama Ilmu Bayan, Matsal itu
adalah majaz murakab, karena hubungan kesamaan itu adalah sesuatu yang
telah umum pemakaiannya dalam masyarakat.
Al-Zarkasyi dalam (AI-Burhan fi Ulum al-Qur'an: 486-487),
mengemukakan bahwa faedah penggunaan matsal itu ada enam, yaitu:
peringatan, nasehat, ajakan, teguran, penetapan serta penyusunan yang
dikehendaki oleh akal, dan terakhir menggambarkan sesuatu yang mudah
ditangkap akal dengan menampilkannya dalam bentuk yang bisa diinderai
(Ali, 1996:5).
Abdu al-Rahman menyimpulkan enam tujuan utama dari matsal
yang ada dalam al-Qur'an, sebagai berikut:
1. Matsal akan mendekatkan gambaran mumatsalah dalam benak orang
yang diajak bicara, karena kadangkala si mukhatab tidak atau belum
tahu dengan contoh, maka untuk menghilangkan ketidaktahuan itu
contoh dikemukakan melalui matsal.

13
ُ ْ ْ ُ ْ ُّ َ ْ ََ ْ ْ ُ َ
)23-٢٢ :56/‫ ( الواقعة‬23ۚ‫ال اللؤل ِؤ ال َمكن ْو ِن‬
ِ ‫ كام‬٢٢ ‫وحور ِعين‬
‫ث‬

Terjemah Kemenag 2019


22. Ada bidadari yang bermata indah
23. laksana mutiara yang tersimpan dengan baik
(Al-Waqi'ah/56:22-23)
Pada mulanya Bidadari itu tidak diketahui bentuknya oleh
mukhatab maka dalam matsal dikemukakan bahwa yang dimaksud
Bidadari itu laksana mutiara yang tersimpan baik. Dengan demikian si
mukhatab langsung bisa membayangkan betapa indah dan
memukaunya Bidadari yang dijanjikan itu.
2. Suatu ajakan agar berfkir logis sehingga sampai pada puncak alasan
yang memberikan keyakinan (al-Huijah al-Burhaniyah) yang secara
pasti (tidak dapat tidak) harus demikian (Ali, 1996:5).
ََ َ َ ُ َ َ َ ْ ُّ ُ ٰ ْ َ َ ََّ ُ ْ ْ َ َ
‫ َوض َر َب لنا‬٧٧ ‫ا َول ْم َي َر ال ِان َسان انا خلقنه ِم ْن نطف ٍة ف ِاذا ه َو خ ِص ْيم ُّمبِ ْين‬

ْ ْ ُّ ْ َ َ َ ٗ َ ْ َ ً
ٰ ْ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ
ۤ ‫ ( ي‬٧٨ ‫مثلا ون ِس ي خلقه قال من يح ِي ال ِعظام و ِه َي ر ِميم‬
)٧٨-٧٧ :36/‫س‬

Terjemah Kemenag 2019


77. Tidakkah manusia mengetahui bahwa Kami menciptakannya dari
setetes mani? Kemudian tiba-tiba saja dia menjadi musuh yang nyata.
78. Dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal
penciptaannya. Dia berkata, “Siapakah yang bisa menghidupkan tulang-belulang
yang telah hancur luluh?
(Yasin/36:77-78)

Pada mulanya orang yang tidak beriman tidak mempercayai


tentang kekuasaan Allah untuk menghidupkan kemhali tuhuh-tubuh
yang telah menjadi tulang berulang di akhirat kelak, maka ayat yang
mengandung matsal di atas mengajak mereka untuk memikirkan
kejadian awal dari setiap makhluk, Allah menciptakan mereka dari
tiada.

14
3. Matsal adalah sebuah dorongan, agar senantiasa berbuat baik dan
berusaha untuk memperindah diri, sebaliknya mendorong untuk
menghindarkan hal-hal yang buruk dan negatif (Ali, 1996:6).
ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ً َ ً َ ًَ ُ ‫َ َ َ ه‬ َ َ َ ََ
‫اّٰلل َمثلا ك ِل َمة طي ِ َبة كشج َر ٍة طي ِ َب ٍة اصل َها ثابِت َّوف ْرع َها ِف‬ ‫ال ْم ت َر ك ْيف ضرب‬

ََّ َ َّ َ َ ْ َ ْ ُ ‫َ َ َ َ ْ ُ ه‬ ْ ْ َُّ َ َ ُ ُ ْ ُ َ َّ
‫اس لعل ُه ْم‬ ِ ‫لن‬ ‫ل‬
ِ ‫ال‬ ‫ث‬ ‫م‬‫ا‬ ‫ال‬ ‫اّٰلل‬ ‫ب‬‫ر‬ِ ‫ض‬‫ي‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ن‬‫ذ‬ ‫ا‬
ِ ِ ِِ ٍ ِ‫ٍۢب‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫ل‬‫ك‬ ‫ تؤ ِت ْي ٓ اكلها‬٢٤ ‫السما ِۤء‬

َ َْ َ ْ َّ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َُ َ َّ َ َ
‫ َوَمثل ك ِل َم ٍة خب ِ ْيث ٍة كشج َر ٍة خب ِ ْيث ِة اجتثت ِم ْن ف ْو ِق الا ْر ِض َما ل َها ِم ْن‬٢٥ ‫َيتذك ُر ْون‬

ٰ ( ٢٦ ‫َ ق َرار‬
)٢٦-٢٤ :14/‫ابرهيم‬ ٍ

Terjemah Kemenag 2019


24. Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimah ṭayyibah?(Perumpamaannya) seperti pohon yang baik,
akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit,
25. dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah
membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran.
26. (Adapun) perumpamaan kalimah khabīṡah387) seperti pohon yang buruk, akar-
akarnya telah dicabut dari permukaan bumi, (dan) tidak dapat tetap (tegak) sedikit
pun.
(Ibrahim/14:24-26)
Ayat di atas memberikan gambaran bahwa pcrbuatan baik
akan menumbuhkan berbagai kebaikan dengan suburya dan akan
memberikan hasil yang memuaskan. Sebaliknya setiap perbuatan jahat
akan membawa akibat yang jahat. Sebagaimana dicontohkan dengan
pohon yang kerdil yang tercabut akarya dari tanah.
4. Matsal yang memberikan dorongan dan sikap gemar melakukan
kebaikan, atau sebaliknya dengan memunculkan rasa takut untuk
melakukan hal-hal yang dilarang.
َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ‫َ َ ُ َّ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ ُ ْ ْ َ ْ ه‬
‫اّٰلل ك َمث ِل حَّب ٍة انٍۢبتت َس ْب َع َسنابِل ِف ْي ك ِل ُسنٍۢ ُبل ٍة‬
ِ ‫مثل ال ِذين ين ِفقون اموالهم ِفي سبِي ِل‬

َ
)٢٦١ :2/‫ ( البقرة‬٢٦١ ‫اسع ع ِل ْيم‬ َ ُ ‫َ ُ َ َّ َ ه ُ ُ ٰ ُ َ ْ َّ َ ُ َ ه‬
ِ ‫ِمائة حب ٍة واّٰلل يض ِعف ِلمن يشاۤء واّٰلل و‬

15
Terjemah Kemenag 2019
261. Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah
adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan
tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala)
bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah/2:261)
5. Matsal yang digunakan untuk memuji atau untuk mencela sesuatu
perbuatan, di samping untuk mengemukakan rasa kagum atau untuk
menghinakan.

َ ْ َُ ْ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َّ ُ َ ٰ ْ َّ ُ ُ َ ْ َّ ُ َ َ
‫ار يح ِمل ا ْسف ًارا بِئ َس َمثل الق ْو ِم‬
ِ ‫م‬ ‫ح‬‫ال‬
ِ ‫ل‬
ِ ‫ث‬‫م‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫و‬‫ل‬ ‫م‬
ِ ‫ح‬‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ث‬ ‫ىة‬‫ر‬ ‫و‬‫الت‬ ‫وا‬‫ل‬ ‫م‬ِ ‫مثل ال ِذين ح‬

َ ‫ه‬ َ ْ َُ ‫ه َ ه‬ َّ َ َ ْ َّ
ٰ ‫ك ُذب ْوا ٰب‬
)٥ :62/‫ ( الجمعة‬٥ ‫اّٰلل لا َي ْه ِدى الق ْو َم الظ ِل ِم ْين‬ ‫اّٰلل و‬
ِ ‫ت‬ ‫ي‬
ِ ِ‫ا‬ ‫ال ِذين‬

Terjemah Kemenag 2019


5. Perumpamaan orang-orang yang dibebani tugas mengamalkan Taurat,
kemudian tidak mengamalkannya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab
(tebal tanpa mengerti kandungannya). Sangat buruk perumpamaan kaum yang
mendustakan ayat-ayat Allah. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang
zalim.
(Al-Jumu'ah/62:5)

6. Matsal yang digunakan untuk mempertajam daya nalar manusia,


menggerakkan kemampuan berfkirya sehingga manusia akan merasa
terdorong untuk melakukannya.
ُ َ َْ َ ْ ‫ه‬ ْ َ ً َ َ ً َ ٗ َ ْ َ َ َّ َ َ ٰ َ َ ٰ ْ ُ ْ َ ٰ َ ْ َ ْ َ ْ َ
‫اّٰلل َوتِكك الاْمثال‬
ِ ‫اشعا ُّمتص ِدعا ِم ْن خش َي ِة‬
ِ ‫لو انزلنا هذا القران على جب ٍل لرايته خ‬

َ َّ َ َ ََّ َ َّ َ ُ ْ َ
)٢١ :59/‫ ( الحشر‬٢١ ‫اس لعل ُه ْم َيتفك ُر ْون‬ ِ ‫نض ِربها ِللن‬

Terjemah Kemenag 2019


21. Seandainya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu
akan melihatnya tunduk terpecah belah karena takut kepada Allah. Perumpamaan-
perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir.
(Al-Hasyr/59:21)

16
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Amtsal merupakan perumpaan untuk suatu makna pada keadaan yang
samar, tidak kuat, serta memberikan sesuatu gambaran yang abstrak. Dengan
demikian, jika diperhatikan secara seksama, bahwasannya perumpamaan-
perumpamaan di dalam al Qur’an menggunakan bentuk yang beragam, yang kira-
kira denganya dapat diperoleh pelajaran dan nasihat serta dapat ditangkap dan
difahami oleh akal sehat.
Amtsal Al-quran terbagi menjadi 3, yaitu Al-Amtsal al-Musharahah, Al-
Amtsal al-Kaminah dan Amtsal mursalah. Terdapat tiga unsur dalam amtsal
diantaranya al-musyabbah, al-musyabbah bih dan wajhul musyabbah.
Banyak pendapat mengenai urgensi amtsal dalam Al-quran. Salah satu
diantaranya menurut Al-Zarkasyi dalam (AI-Burhan fi Ulum al-Qur'an: 486-487),
mengemukakan bahwa faedah penggunaan matsal itu ada enam, yaitu: peringatan,
nasehat, ajakan, teguran, penetapan serta penyusunan yang dikehendaki oleh akal,
dan terakhir menggambarkan sesuatu yang mudah ditangkap akal dengan
menampilkannya dalam bentuk yang bisa diinderai (Ali, 1996:5).

17
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syadali. 1977. Ulumul Quran jilid II. Bandung : Pustaka setia.
al-Jarimay, Ali dan Mustafa Amin. 1957. Al-Balaghat al-Wadiyah cet, XII;
Mesir; Dar al-Ma’rif.

Ali, Muhammad. 2013. Fungsi Perumpamaan dalam Al Qur’an. Jurnal


Tarbawiyah. Volume 10 Nomor 2.

Al Qur’an dan Terjemahan Mushaf Al Hilali ( Pustaka Al Fatih, 2009)

Ardhani. 2013. Pengertian amtsal dalam Al-quran menurut ahli tafsir beserta
contohnya. https://pecihitam.org/pengertian-amtsal-dalam-al-quran-
menurut-ahli-tafsir-beserta-contohnya/ di akses tanggal 6 Desember 2022
Pukul 18.49 wita
kauma, Fuad Tamsil. 2000. Al-quran : memahami pesan-pesan moral dalam
ayat-ayat tamsil. Yokyakarta :Mitra Pustaka.

Mahbub Nuryadien. Metode Amtsal; Metode Al-Quran Membangun Karakter.


Jurnal Al Tarbawi Al Haditsah. Vol 1 No 1 ISSN 2407-6805.

Magfirah, Lailatul. 2021. “Amtsal dalam Al-quran : Studi komparatif Al-qurtubi


dan hamka terhadap surah ibrahim 24-27, Skripsi, UIN Maulana
Ibrahim Malang.

Nurul, Makrifah. 2020. Macam dan Urgensi Amtsal dalam Al Qur’an. At-Turost:
Journal of Islamic Studies, Vol.07, No.02,Agustus 2020

Nuryadien, Mahbub. Metode Amtsal; Metode Al-Quran Membangun Karakter.


Jurnal Al Tarbawi Al Haditsah. Vol 1 No 1 ISSN 2407-6805

Rahman, Abdul. 2008. Amtsal Al-quran.


https://media.neliti.com/media/publications/240335-amtsal-al-quran-
973d2fdd.docx di akses tanggal 06 Desember 2022 Pukul. 17.56 wita

Utami, Sinta. Pengertian amtsal dalam Al-quran menurut ahli tafsir beserta
contohnya. https://pecihitam.org/pengertian-amtsal-dalam-al-quran-
menurut-ahli-tafsir-beserta-contohnya/ di akses tanggal 6 Desember 2022
Pukul 18.50 wita

18
Catatan :
Moderator : Maharani Dewi
Pertanyaan :
1. Apa Hubungan amtsal dengan mukjizat al-Qur’an? (Suchawardi)
2. Bagaimana cara penentuan amtsal al-Qur’an? (Lisnawati)
3. Mengapa banyak ayat amtsal dalam al-Qur’an? (Nurhidayah)
4. Bagaimana penjelasan amtsal menurut Abu Abdillah? (Ilman Nur)
Yang Menambahkan/Menanggapi:
- Ridwanto
- Suchawardi
- Azhar Prayoga

19

Anda mungkin juga menyukai