Anda di halaman 1dari 11

Ilmu Al-Qur’an (IQ) Jurnal Pendidikan Islam

Volume 4 No.02 2021


ISSN: 2338-4131 (Print) 2715-4793 (Online)
DOI:

Analisis Amstal Al-Qur’an Sebagai


Metode Pendidikan Qur’an
Aisyah Raya Salsabila1, Amaliatus Sholihah2
1Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

2Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

1
salsabilaaisyahraya6@gmail.com
2
amaliatussholihahh@gmail.com

Abstrak:
Amtsal Al-Qur'an merupakan salah satu metode Al-Qur'an untuk memvisualisasikan sesuatu
yang abstrak terlihat seperti sebenarnya. Amstal ini diungkapkan dalam beberapa kalimat agar
bisa dipahami, hal ini memerlukan pemikiran yang cermat dan mendalam. Metode penelitian
perpustakaan atau penelitian perpustakaan ganda Kitab Amtsal sebagai sumber utama
merupakan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Kitab Al-Quran yang menjadi
pedoman pendidikannya kepada manusia menurut unsur penciptanya, yaitu jasmani, rohani,
ruh dan jiwa erat kaitannya dengan ayat Al-Quran. Oleh karena itu, pendidikan Islam
mempunyai banyak nilai yang dapat diambil. Pembelajaran ayat-ayat Al-Qur'an melalui kajian
Amstal Al-Qur'an merupakan sebuah nilai Iman dan Keesaan Allah, serta Nilai Ketaatan.

Kata Kunci: Metode Amtsal, Metode Al-Qur’an, Pendidikan Karakter.

Abstract:
Al-Qur'an proverbs are one of the Al-Qur'an's methods for visualizing something abstract as
what it actually looks like. This Amstal is expressed in several sentences so that it can be
understood, this requires careful and in-depth thought. The library research method or double
library research of the Book of Proverbs as the main source is the method used by the author

1
Aisyah Raya Salsabila,Amaliatus Sholihah

in this research. The book of the Al-Quran, which is a guide for human education according to
the elements of its creator, namely physical, spiritual, spirit and soul, is closely related to the
verses of the Al-Quran. Therefore, Islamic education has many values that can be taken from
it. Learning the verses of the Qur'an through the study of Amstal Al-Qur'an is a value of Faith
and the Oneness of Allah, as well as the Value of Obedience.

Keywords: Proverbs Method, Al-Qur'an Method, Character Education.

Pendahuluan
Dua ajaran dalam Islam sebagai agama yang damai adalah tauhid, dan menciptakan
hubungan baik antar manusia. Sesuai dengan nama agamanya Islam bukan hanya sekedar
sebagai agama seluruh nabi sejak zaman Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW. Namun
tanpa disadari, agama Islam memerintahkan para pemeluknya unuk tunduk dan patuh
sepenuhnya terhadap hukum-hukum yang di bawa oleh syariat Allah itu sendiri. Fenomena ini
dapat dilihat pada peristiwa-peristiwa di alam semesta Ini.
Agama Islam, sebagaimana agama-agama yang lainnya, memiliki kitab suci yang
dijadikan sebagai pedoman hidup bagi para pemeluknya. Dalam menjalani kehidupan, pemeluk
agama Islam diharuskan mengikuti pedoman yang telah Allah berikan agar mendapatkan
keselamatan di dunia maupun diakhirat. Pedoman yang dimaksudkan disini adalah kitab Allah
yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang penjagaannya sudah Allah jamin sendiri sampai
nanti hari kiamat yaitu Al-Qur’an.
Di dalam Al-Qur’an digunakan berbagai macam untuk menyampaikan pesan-pesan
yang ada pada manusia. Hal tersebut bertujuan agar petunjuk dan nasehat-nasehat yang terdapat
di dalam Al-Qur’an dapat dengan mudah diterima dan dipahami serta diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari manusia. Di antara metode yang digunakan Alquran untuk memudahkan
para pembacanya memahami isi kandungannya adalah metode amtsal.
Metode amtsal ini digunakan Al-Qur’an untuk menyampaikan pesan-pesannya nya
guna menginspirasi manusia dan mendorong manusia untuk selalu menggunakan akalnya
dengan jernih dan tepat. Amtsal sendiri memiliki nilai sastra yang menjadi salah satu mukjizat
Al-Qur’an yang mana tidak dapat ditandingi oleh siapapun dari kalangan Jin maupun manusia.
Oleh karena itu banyak ulama yang mengkaji gaya bahasa Al-Qur’an dalam bentuk Amtsal ini,

2 |IQ(Ilmu Al-qur’an): Jurnal PendidikanIslam| Volume 4No.02 2021


Analisis Amstal Al- Qur’an Sebagai Metode Pendidikan Qur’an

serta mencari makna yang yang terkandung dalam lafadz matsal itu sendiri. Dari itulah hal
tersebut kita terpacu untuk menganalisis Amstal Qur’an sebagai metode pendidikan qur’an.

Metode Penelitian
Artikel ini ditulis dengan metode penelitian kepustakaan atau lebih tepatnya istilah
penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan sumber pustaka, seperti buku
penelitian, artikel jurnal dan artikel penelitian lainnya yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Penelitian kepustakaan merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan sumber pustaka seperti buku penelitian,
artikel, catatan jurnal dan artikel penelitian lainnya yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


A. Pengertian Amstal Al-Qur’an
Ahmad Warison Munawir dalam kamusnya mendefiniskan kata Amtsal Al-Qur`an
terbentuk dari dua kata, yaitu kata amtsal dan kata Al-Quran. Amtsal adalah bentuk jamak dari
al-matsalu dan dari kata al-mitslu artinya sama, serupa, atau perumpamaan. Amtsal juga
memiliki makna keserupaan atau kesempurnaan. Dilihat dari segi bahasa kata amtsal adalah
ungkapan ataupun perkataan yang populer dan diceritakan. Hal tersebut dimaksudkan untuk
menyamakan keadaan dari suatu hal yang masih abstrak ke dalam bentuk yang konkrit.
Selain itu, secara etimologi kata amstal adalah bentuk jamak dari matsal, mitsal dan
matsil berarti sama dengan syabah, syibah dan syabih. Kata amstal juga dipergunakan untuk
menunjukan arti keadaan, sifat dan kisah yang mengagumkan. Kata Amstal dalam ayat ini
dapat berarti keadaan, dimana dalam ayat ini kata matsal digunakan untuk makna yang sesuai
dengan keadaan orang-orang yang tidak dapat menerima petunjuk yang datangnya dari Allah.
Dalam kaitan ini al Zamakhsyary mengisyaratkan, setidaknya ada dua makna dari kata matsal
tersebut, yaitu :
Pertama, matsal pada dasarnya dapat berarti al mitsal dan al nadhir yang berarti serupa atau
sebanding. Kedua, matsal termasuk isti’arah yakni kata pinjaman yang berguna untuk
menunjuk kepada keadaan sesuatu, sifat dan kisah, jika ketiganya dianggap penting dan
mempunyai khas. Sedangkan pendapat yang lain mengatakan, bahwa kata matsal sering disebut
oleh al Qur’an yang dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
IQ(Ilmu Al-qur’an): Jurnal PendidikanIslam| Volume 4No.02 2021| 3
Aisyah Raya Salsabila,Amaliatus Sholihah

1. Matsal yang menunjuk kepada makna sibih (serupa, sepadan, sama). Hal ini
seperti firman Allah surat al Baqarah ayat 228 yang artinya: “Dan para wanita
mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibanya menurut cara yang ma’ruf.”
2. Matsal yang menunjuk kepada makna nadlir (padanan). Firman Allah dalam surat
al Jumu’ah ayat 5 yang artinya: “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan
Taurat, kemudian tidak memikulnya seperti keledai yang membawa kitab yang
tebal.”
3. Matsal yang menunjuk kepada makna mau’idzah (peringatan atau pelajaran).
Firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 25 yang artinya: “Dan Allah membuat
perumpamaan itu untuk manusia, supaya mereka itu selalu ingat.”
Selain itu juga, ketika Allah membuat perumpamaan- perumpamaan di dalam al
Qur’an bagi umat manusia, terkadang menggunakan bentuk jama’ (amtsal) dan terkadang
menggunakan bentuk mufrad (matsal) dalam beberapa ayat dan surat. Kedua bentuk
tersebut kadang-kadang pula digunakan secara bersamaan dalam satu ayat, yang tujuanya
untuk menampilkan hal ihwal kebenaran atau menunjukan betapa pentingnya pesan yang
terkandung di dalamnya.

B. Rukun-Rukun Amstal Al-Qur’an


Para ulama ahli bahasa dan mufassir menyepakati adanya rukun-rukun amtsal dalam
Al-Qur’an, yaitu :
1. Al-musyabbah (sesuatu yang diserupakan).
2. Al-musyabbah bih (sesuatu yang diserupai oleh musyabbah).
3. Wajhu syabah (titik persamaan yaitu pengertian yang bersama-sama yang ada pada
musyabbah dan musyabbah bih).
4. Adatu tasybih (huruf tasybih atau lafadz yang menunjukkan adanya serupa menyerupai.
Kaf, mitsil, ka’anna dan semua lafadz yang menunjukkan makna peserupaan)
C. Jenis – Jenis Amstal Al-Qur’an
Adapun beberapa jenis dari Amstal Al-Qur’an, diantara sebagai berikut :
1. Amtsal Al-Musharrahah atau al Qiyasiyah ialah perumpamaan yang di dalamnya
menggunakan lafal matsal atau sesuatu yang menunjukkan kepada pengertian lafal
tersebut, tasybih dengan menggunakan huruf kaf. Amtsal semacam ini banyak
dijumpai dalam al Qur’an. Diantaranya firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat
17-20. Di dalam ayat tersebut, Allah membuat dua macam perumpamaan (matsal)

4 |IQ(Ilmu Al-qur’an): Jurnal PendidikanIslam| Volume 4No.02 2021


Analisis Amstal Al- Qur’an Sebagai Metode Pendidikan Qur’an

bagi orang-orang munafik, yaitu : Pertama, perumpamaan yang berkenaan dengan


nar yakni kalimat, perumpamaan mereka seperti orang yang menyalakan api.
karena di dalam api itu sendiri terdapat unsur cahaya yang dapat dipergunakan
untuk menerangi.
Kedua, perumpamaan yang berekenaan dengan ma’i, yakni kalimat, atau seperti
orang yang ditimpa hujan lebat dari langit, karena di dalam air terdapat unsur-
unsur dan materi kehidupan. Artinya, bahwa kebenaran yang diturunkan oleh
Allah bermaksud hendak menerangi hati mereka (orang-orang munafik) dan
menghidupkannya.
2. Amtsal Al-Kaminah adalah suatu perumpamaan yang di dalamnya tidak
disebutkan secara jelas, baik lafal tamstil (perumpamaan langsung), keadaan,
sifat-sifatnya, dan tidak pula dijelaskan secara pasti mengenai saat terjadinya
peristiwa, tetapi lafal yang digunakan adalah menunjuk kepada makna tersiratnya
yang indah dan menarik dalam susunan kata atau kalimat serta mempunyai
pengaruh tersendiri bila kalimat itu digunakan untuk makna yang serupa
denganya. Amtsal semacam ini dapat dijumpai dalam beberapa ayat al Qur’an,
diantaranya :
a. Ayat yang senada dengan perkataan untuk menekankan bahwa kebenaran
berita perlu diselidiki, seperti firman Allah Q.S. Al Baqarah: 260 yang artinya
: …. Allah berfirman, apakah kamu belum percaya? Ibrahim menjawab, saya
telah percaya, akan tetapi agar bertambah mantap hati (keyakinan) saya …
b. Ayat yang senada dengan pernyataan untuk menegaskan bahwa sesuatu itu
akan dipertanggung jawabkan, seperti firman Allah Q.S. An Nisa: 123 yang
artinya : …Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi
pembalasan atas kejahatanya itu…
c. Ayat yang senada dengan ungkapan agar berbuat bijak dan sederhana, seperti
: seperti firman Allah Q.S Al Baqarah: 68 yang artinya : … Tidak tua dan tidak
muda tetapi yang pertengahan diantara itu…
3. Amtsal Al-Mursalah adalah kalimat-kalimat itu bebas, tidak menggunakan lafal
tasybih secara jelas tetapi kalimat-kalimat itu berlaku atau berfungsi sebagai
matsal, yang mana di dalamnya terdapat peringatan dan pelajaran bagi manusia.
Amtsal semacam ini banyak kita jumpai di dalam al Qur’an, diantaranya adalah
QS. Ali Imran: 92 yang artinya: “Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada
kebaikan yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu
IQ(Ilmu Al-qur’an): Jurnal PendidikanIslam| Volume 4No.02 2021| 5
Aisyah Raya Salsabila,Amaliatus Sholihah

cintai… Terdapat pula dalam QS. An Najm: 58 yang artinya : “Tidak ada yang
akan menyesatkan terjadinya hari itu selain Allah”

D. Faedah dan Tujuan Amstal Al- Qur’an


Dalam Al-Qur‟an terdapat beberapa ayat yang bisa dijadikan petunjuk mengenai apa
faedah dan kegunaan amtsal tersebut. Diantaranya Al Hasyr: 21, supaya manusia berpikir, Al-
Ankabut: 43, bahwa orang-orang yang berilmu menggunakan akal untuk menganalisisnya, dan
Az-Zumar: 27, supaya manusia berdzikir. Ada kesamaan yang bisa terlihat dalam ketiga ayat
tersebut, yaitu bahwa amtsal tersebut untuk manusia. Adapun beberapa faedah lainnya dari
Amstal Qur’an ini, diantaranya:
1. Menserupakan suatu abstrak ke dalam bentuk yang konkrit hingga dapat di indra
oleh manusia. Contohnya, Allah membuat matsal tentang keadaan orang yang
berinfaq dengan riya’ yang terdapat dalam surat Al-Baqarah: 264. Allah dalam ayat
tersebut memberikan matsal mengenai keadaan orang seperti itu serupa dengan batu
licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu terkena hujan yang lebat,
kemudian tanah itu menghilang dan batunya menjadi bersih (tidak bertanah).
2. Mengungkap esensi dan menghadirkan sesuatu yang tidak terlihat seolah-olah
terlihat atau transparansi membuat yang tidak terlihat seolah-olah dapat diamati
secara langsung. Seperti amtsal dalam Al-Baqarah: 275 dalam ayat ini Allah
menggambarkan keadaan orang yang memakan riba mereka tidak biisa berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan ketika dihari kiamat.
3. Memotivasi terhadap perkara yang disenangi dan melakukan lebih banyak dalam
usaha menghindari suatu hal yang dibenci. Seperti amtsal yang terdapat dalam surat
Al-Baqarah: 261. Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan
Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada
seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha
luas, Maha Mengetahui.
4. Untuk mamberikan pujian kepada orang yang diberi matsal. Surat Al Fath: 29
Artinya: Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan
sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang
mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan
tegak lurus di atas batangnya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-

6 |IQ(Ilmu Al-qur’an): Jurnal PendidikanIslam| Volume 4No.02 2021


Analisis Amstal Al- Qur’an Sebagai Metode Pendidikan Qur’an

penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan


kekuatan orang-orang mukmin).
5. Untuk memberikan gambaran objek amtsal mempunyai cacat misalnya firman
Allah dalam surat Al-A’raf: 176, artinya: Dan sekiranya Kami menghendaki
niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung
kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya
seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu
membiarkannya ia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-
orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar
mereka berpikir.
6. Penggunaan Amtsal lebih memberikan pengaruh kepada jiwa dan lebih efektif
dalam memberi peringatan dan nasihat dan lebih memuaskan. Sebagaimana yang
disebutkan Allah dalam surat Al-Hasyr: 21 artinya: Sekiranya Kami turunkan Al-
Qur`ān ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah
belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami
buat untuk manusia agar mereka berpikir.

Adapun tujuan dari Amstal Al-Qur’an ialah para ulama ahli tafrsir tidak secara jelas
menyebutkan tujuan dari Amtsal Al-Qur‟an. Namun apabila dicermati dari berbagai faedah
dan ayat-ayat amtsal Al-Qur‟an maka dapat dikatakan bahwa tujuan dari amtsal adalah agar
manusia menjadikannya pelajaran dan bahan renungan dalam arti, perumpamaan yang baik
dijadikan sebagai teladan sedangkan perumpamaan yang tidak baik dapat dihindari.

E. Nilai Penfidikan Islam dalam Amstal Al-Qur’an


Dalam amtsal Al-Qur’an terdapat banyak nilai-nilai pendidikan yang dapat diambil
pelajaran. Diantara nilai-nilai pendidikan tersebut antara lain:
1. Nilai Iman dan Tauhid
Ayat-ayat Amtsal terkandung nilai pendidikan iman dan tauhid. Sebagai hamba
Allah sudah seyogyanya keimanan dan ketauhidan tertancap dalam hatinya.
Bahkan di dalam Islam, memiliki rukun iman yang wajib bagi seorang hamba
untuk mempercayainya. Kedatangan Rasulullah SAW sebagai seorang Rasul. Dan
diturunkannya Al-Qur’an sendiri adalah untuk mengajak manusia kepada
keimanan dan ketauhidan. Dengan adanya ayat-ayat amtsal ini,salah satunya kita
dituntut agar beriman kepada Allah dan juga beriman kepada kitab Allah.
IQ(Ilmu Al-qur’an): Jurnal PendidikanIslam| Volume 4No.02 2021| 7
Aisyah Raya Salsabila,Amaliatus Sholihah

2. Nilai Ketaatan
Salah satu tujuan diciptakan manusia dimuka bumi ini adalah untuk beribadah
untuk menyembah Allah SWT semata. Dengan kata lain manusia di minta untuk
taat kepada Allah SWT. Ketaatan adalah bentuk nyata dari keimanan seseorang.
Ketika seorang beriman dia akan taat kepada Allah SWT taat kepada Rasulullah
SAW dan juga dalam kehidupan kesehariannya dia akan berusaha menjalani
kehidupannya sesuai dengan syariat dari Allah SWT dan tuntunan dari Rasulullah
SAW.
3. Nilai Berfikir Rasioanal
Salah satu kelebihan Al-Qur’an adalah dengan amtsal, Al-Qur’an menampilkan
suatu yang abstrak ke dalam suatu bentuk yang konkrit yang dapat dirasakan oleh
indra manusia, sehingga akal manusia akan mudah menerimanya. Dalam ayat-ayat
amtsal Allah SWT banyak memberikan permisalan sesuatu yang abstrak dengan
subjek yang konkret hal ini dimaksudkan diantaranya untuk melatih manusia
untuk senantiasa berpikir rasional ketika manusia menghadapi sesuatu yang
irasional. Manusia dituntut oleh Allah SWT untuk dapat menggunakan akalnya
supaya tetap berpikir rasional dan menggambarkan sesuatu yang irasional tadi
menjadi sesuatu yang rasional dengan salah satunya menggunakan amtsal. Dengan
adanya permisalan ini Allah mengajak para hambanya untuk berfikir rasional
dengan menggambarkan sesuatu yang abstrak dengan sesuatu yang konkrit.
4. Nilai Taqwa
Taqwa adalah mendorong manusia untuk melakukan amal ibadah dan
mencegahnya dari melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Faedah amtsal
yang terpenting dari faidah-faidah yang lainnya adalah bahwasanya alfarini dapat
mengantarkan manusia menjadi orang yang bertakwa ketika Allah SWT
menggambarkan tentang nikmat surga ataupun beratnya siksa neraka. Dalam
amtsal digambarkan hal-hal yang abstrak tersebut dengan hal-hal yang nyata
sehingga dapat dipahami dengan mantap oleh manusia. Dengan kata lain, ketika
manusia sudah memahami hal-hal tersebut tujuan dari hakikat ketaqwaan akan
tercapai sehingga manusia mengerjakan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal
yang buruk agar mendapatkan kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.

8 |IQ(Ilmu Al-qur’an): Jurnal PendidikanIslam| Volume 4No.02 2021


Analisis Amstal Al- Qur’an Sebagai Metode Pendidikan Qur’an

5. Nilai Kreatif dalam Mengajar


Dalam pembelajaran, kreativitas merupakan suatu proses yang sangat kompleks,
misalnya aktivitas adalah suatu proses yang mempertimbangkan berbagai ide atau
pemikiran dalam pengelolaan dan pengembangan pembelajaran. Kreativitas
dalam mengajar dengan menghasilkan ide-ide baru atau menghasilkan ide-ide
baru merupakan sesuatu yang sangat unik dan mempunyai tantangan tersendiri
dalam menghasilkan penemuan-penemuan baru yang berbeda. Dalam Al-Qur'an,
Allah sendiri memberikan contoh beberapa metode yang digunakan untuk
memahami ayat-ayat Al-Qur'an di kalangan hamba-Nya, termasuk metode amtsal.
Jika Amstal dimasukkan dalam pendidikan siswa, maka informasi yang
disampaikan dalam pengajaran menjadi lebih jelas.

Kesimpulan
Salah satu metode yang digunakan oleh Alquran dalam menyampaikan pesan-pesannya
adalah Amtsal Al-Qur’an. Metode Al-Qur’an ini sangat penting untuk dipelajari dan dipahami
karena dengan adanya amtsal Alquran ini ini menjadi mempermudah orang untuk memahami
pesan-pesan yang disampaikan oleh Al-Qur’an dan senantiasa melatih untuk menggunakan
akal pikirannya untuk merenungi indahnya ciptaan Allah SWT dan pesan yang sangat luar
biasa yang disampaikan di dalam Al-Qur’an. Antara Al-Qur’an sendiri juga memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap jiwa ketika memberikan nasehat dan juga peringatan kepada
manusia. Karena seolah-olah apa yang dinasehatkan itu benar-benar ada di depan mata mereka.
Dalam dunia pendidikan Al-Qur’an memiliki peran yang sangat penting. Hal ini dikarenakan
semangat pendidikan yang sejalan dengan tujuan amtsal Al-Qur’an. Tujuan yang dimaksud
adalah digunakan sebagai nasehat dan peringatan bagi makhluk hidup dengan metode yang
mudah untuk dipahami. Selain itu amstal juga berguna untuk mencapai tujuan dari pendidikan
selain digunakan untuk menyampaikan suatu informasi dalam kegiatan belajar mengajar proses
pemberian informasi dalam kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik dan efektif jika
diawali dengan sesuatu yang membuat para siswa tertarik diantaranya dengan menggunakan
amtsal. Sehingga dari sini banyak nilai yang bisa diambil dari materi Amtsal Al-Qur’an itu
sendiri.

Saran

IQ(Ilmu Al-qur’an): Jurnal PendidikanIslam| Volume 4No.02 2021| 9


Aisyah Raya Salsabila,Amaliatus Sholihah

Dengan dibuatnya artikel jurnal ini kita berharap agar pembaca lebih
mengetahui dan memahami Pengertian Amstal Al-Qur’an, Rukun Amstal Al-
Qur’an, Jenis-Jenis Amstal Al-Qur’an, Tujuan dan Manfaat dari Amstal Al-Qur’an
serta Nilai Pendidikan Islam yang terdapat dalam Amstal Al-Qur’an. Namun masih
diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai Amstal Al-Qur’an. Untuk itu kita
masih memerlukan kritik dan saran untuk perbaikan artikel ini.

Daftar Pustaka

Nuryadien, Mahbub. “Metode Amtsal; Metode Al-Quran Membangun Karakter.” Jurnal At


tarbawi Al Haditsah 1, no. 2 (2013): 1–26. file:///C:/Users/HP/Downloads/1227-3142-1-
PB (1).pdf.
Pengajaran, Komunikasi, D A N Pembelajaran, Atiratun Nabilah Jamil, Ahmad Rozaini, and
A L I Hasan. “And Learning Communication Skills ] ‫﴾ م ل ِ ج ر ن ِ م با ع م ه ل م ه ب ر ت يا َ ب‬
21 ”‫او ر ف ك ني ِ ل ٱ و ۖ ى د ه ا ذ َ ه ﴿ ِ أ ز‬, no. 3 (2020): 1–12.
Ratnasari, Dwi, and Eko Ngabdul. “Nilai Pendidikan Islam Dalam Al- Qur ’ an Kajian Amtsal
( Perumpamaan ) Al- Qur ’ an.” At Turots : Jurnal Pendidikan Islam 3, no. 2 (2021): 106–
117.
Tabrani, Tabrani, and Tabrani Muluk. “Metode Amtsal Dalam Pembelajaran Menurut
Perspektif Al-Quran.” Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman 18, no. 1 (2020): 52.

10 |IQ(Ilmu Al-qur’an): Jurnal PendidikanIslam| Volume 4No.02 2021


Analisis Amstal Al- Qur’an Sebagai Metode Pendidikan Qur’an

IQ(Ilmu Al-qur’an): Jurnal PendidikanIslam| Volume 4No.02 2021| 11

Anda mungkin juga menyukai