Anda di halaman 1dari 7

Nama : ACHMAD ALIM AMANULLOH

NPM : 202601935

Semester : III PGMI REG

Dosen Pengampu : Drs. H Muslimin, M.Pd. I

A.Definisi Al quran menurut beberapa tokoh


1. Aj-Jujaj (wafat 311 H) penulis kitab Ma’anil Qur’aan berpendapat bahwa kata Al
Qur’an adalah mengikuti wazan fu’laanun dan ia musytaq (kata bentukan) al qar’u
yang mengandung arti penghimpunan. Karena Al Qur’an di dalamya menghimpun
intisari ajaran-ajaran dari kitab-kitab 3 suci sebelumnya.1
2. Al-Asy’ari (wafat 324 H) tokoh aliran Sunni berpendapat bahwa kata Al Qur’an
adalah musytaq dari qarana yang artinya menggabungkan. Alasan pendapat ini
karena dalam kenyataannya surat-surat yang berjumlah 114 dan ayat-ayat yang
jumlahnuya lebih dari 6600 dihimpun dan digabungdalam satu mushaf.
3. Imam Syafi’i (105 H- 204 H) salah satu dari empat madzhab yang mashur bahwa
Al Qur’an tidak merupakan musytaq (kata bentukan) dari apapun, ia merupakan
nama yang secara khusus diberikan oleh Allah untuk kitab suci yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana kata Injil dan Taurat yang juga khusus
nama yang dipergunakan sebagai nama Kitabullah yang masing-masing diturunkan
kepada Nabi Isa AS dan Nabi Musa AS.

Keistimewaan Al-Quran Berdasarkan Hadist dan Kenyataanya

Al-Qur’anul Karim merupakan surat Allah Swt kepada hambahamba-Nya yang disampaikan
melalui Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an itu sendiri merupakan suatu mukzijat yang
terbesar bagi Nabi Muhammad SAW. Sebagai surat yang berasal dari Allah Swt, tentu saja

1
Team guru madin Aliyah modul nurul ikhlas: Qur’an Hadits, (sidoarjo
Akik Pusaka, 2012), h. 3-4

2.Adi sukma. Bahasa Al-Qur’an Perspektif Filsafat Ilmu.[ Jawa Timur: : Pustaka siddoarjo, 2010) hal 18.
berisikan berita gembira, peringatan, petunjuk, perintah-perintah, dan larangan-larangan. 2 Al
Qur’an menjadi petunjuk bagi umat manusia, karena Al Qur’an menjadi pembeda antara yang
benar dan yang salah. Al Qur’an juga merupakan peringatan bagi umat manusia agar selalu
ingat kepada Sang Pencipta. Di samping itu Al Qur’an banyak mengandung nasehat dan
pelajaran yang berguna bagi kehidupan di dunia dan di akhirat. Al Qur’an selalu mengajak
kepada kebaikan dan menjauhi kejelekan. Al Qur’an memuat berbagai macam
keterangan tentang ciptaan Allah yang ada di langit dan di bumi agar menjadi peringatan bagi
manusia yang mau berpikir.3 Salah satu tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah Swt
dinyatakan dalam Al-Qur’an itu sendiri berbunyi “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya
ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang mengetahui” (QS. Ar
Rum: 22). Ini berarti tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah Swt hanya dapat dimengerti
dan dipahami oleh orang-orang yang berakal dan beriman. Penggunan akal atau rasio ini pada
dasarnya adalah untuk memperteguh hati nurani (fitrah/dhamir) dalam dada manusia dalam
meyakini kebenaran yang disampaikan oleh Al-Qur’an bahwa tidaklah diciptakan segala
sesuatu itu sia-sia. Manusia, sosok makhluk kreasi sang Pencipta semesta alam, dikaruniai

2
Alquran merupakan kitab suci yang tidak pernah kering dalam memecahkan segala
problem kehidupan. Menurut M. Nasir Arsyad dalam buku Seri Buku Pintar Islam,
setidaknya ada 15 keistimewaan Alquran. Berikut beberapa di antaranya;

Pertama, mencakup dan sekaligus menyempurnakan isi kitab-kitab suci terdahulu yang
masih asli.

Kedua, menyediakan petunjuk yang lengkap dan senantiasa siap dilibatkan dalam


dialog. Hukum-hukumnya sesuai kepentingan dan keperluan bangsa, serta kaum di
segala zaman dan tempat.

Ketiga, mempersamakan sekalian manusia dengan meniadakan kelas-kelas dalam


masyarakat. Yang diberi keistimewaan hanya yang paling bertakwa saja, bagaimana
pun statusnya,

Keempat, selalu tepat dalam segala yang dijanjikan dan diancamkan kepada manusia,
baik yang mutlak maupun yang terbatas.

Kelima, Alquran mempunyai uslub (struktur kalimat atau gaya bahasa) dan sifat


balaghah (keindahan bahasa) yang aneh, namun mengagumkan dan mampu
menerobos ke rongga-rongga jiwa.

3
Riyanti Afidah. Diakses pada situs http://riyantikudus.blogspot.com/2014/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
kemampuan berpikir dan mengembangkan akalnya dalam memahami hakekat dirinya sendiri
dan alam sekitarnya.4

Al-Qur’an telah menambahkan dimensi baru terhadap studi mengenai fenomena jagad
raya dan membantu pikiran manusia melakukan terobosan terhadap batas penghalang dari
alam materi. Al-Qur’an menunjukkan bahwa materi bukankah sesuatu yang kotor dan tanpa
nilai, karena padanya terdapat tanda-tanda yang membimbing manusia kepada Allah serta
kegaiban dan keagungan-Nya. Alam semesta yang amat luas adalah ciptaan Allah, dan Al-
Qur’an mengajak manusia untuk menyelidikinya, mengungkap keajaiban dan kegaibannya,
serta berusaha memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah ruah untuk kesejahteraan
hidupnya. Al-Qur’an membawa manusia kepada Allah melalui ciptaan-Nya dan realitas
konkret yang terdapat di bumi dan di langit. Inilah yang sesungguhnya dilakukan oleh ilmu
pengetahuan, yaitu: mengadakan observasi, lalu menarik hukum-hukum alam berdasarkan
observasi dan eksperimen. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dapat mencapai tandatanda
kebesaran dan kekuasaan Yang Maha Pencipta melalui observasi yang teliti dan tepat
terhadap hukum-hukum yang mengatur gejala alam, dan Al-Qur’an menunjukkan kepada
Realitas Intelektual Yang Maha Besar, yaitu Allah SWT lewat ciptaan-Nya.

Riyanti Afidah. Diakses pada situs http://riyantikudus.blogspot.com/2014/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html


Ahmad Multazam. Diakses pada situs http://multazameinstein.blogspot.com/2013/06/al-quran-sebagai-
sumber-ilmu-pengetahuan.html Riyanti Afidah. Diakses pada situs
http://riyantikudus.blogspot.com/2014/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Ahmad Multazam. Diakses pada situs http://multazameinstein.blogspot.com/2013/06/al-quran-sebagai-
sumber-ilmu-pengetahuan.html

4
Ahmad Multazam. Diakses pada situs http://multazameinstein.blogspot.com/2013/06/al-quran-sebagai-
sumber-ilmu-pengetahuan.html Riyanti Afidah. Diakses pada situs
http://riyantikudus.blogspot.com/2014/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Ahmad Multazam. Diakses pada situs http://multazameinstein.blogspot.com/2013/06/al-quran-sebagai-
sumber-ilmu-pengetahuan.html
Keistimewaan berdasrkan ayat ayat hadist
dan kemyataanya

1. Konten Al- Qur’an Tetap Sepanjang Masa,


Tanpa Revisi

Al-Qur’an adalah kitab yang berlaku sepanjang masa, tak lekang oleh waktu baik dari segi
substansi maupun segi penerapannya.

Kesesuaian Al-Qur’an berlaku baik yang sudah terjadi di masa lalu maupun kejadian yang
akan terjadi di masa depan misal mengenai hari akhir dan siksa kubur.

Kitab Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan Allah SWT langsung melalui malaikat
Jibril sehingga Al-Qur’an tidak pernah ada revisi atau penggantian konten sehingga terjaga
keasliannya. Sesuai takdir Allah SWT, Al-Qur’an merupakan kitab suci pedoman umat
manusia yang isinya selalu relevan sepanjang zaman.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al Hijr ayat 9.

ِّ ‫إِنَّا نَ ْحنُ نَ َّز ْلنَا‬


َ‫الذ ْك َر َوإِنَّا لَهُ لَ َحافِظُون‬

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar


memeliharanya”. (QS. Al Hijr ayat 9)
Hal ini menjadikan Al-Qur’an terjamin keasliannya oleh Allah SWT sesuai dengan firman Nya.
Oleh sebab itu sebagai umat muslim sudah selayaknya untuk mengimani kitab suci Al-
Qur’an.

2. Terjaga dari Kontradiksi

Di dalam Al-Qur’an tidak terdapat kontradiksi, yaitu pertentangan antara satu perintah
dengan perintah lainnya.

Telah dijelaskan oleh Allah SWT bahwa setiap perintah, larangan, dan berita bersifat
melengkapi satu sama lainnya. Sesuai dengan firman Nya dalam QS An-Nisa ayat 82:

ْ ‫أَفَالَ يَتَ َدبَّرُونَ ا ْلقُ ْر َءانَ َولَ ْو َكانَ ِمنْ ِعن ِد َغ ْي ِر هللاِ لَ َو َجدُوا فِي ِه‬
‫اختِالَفا ً َكثِي ًرا‬

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari
sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya”.(QS An-
Nisa ayat 82)

3. Mudah Dipelajari dan Dihafalkan


Al-Qur’an merupakan kitab suci yang mengandung banyak pelajaran di dalamnya. Bahkan
banyak pula diantara muslim yang mengahafalkannya sebagai bentuk amalan ibadah.

Melalui Al-Qur’an kita bisa membaca firman-Nya dan merenungi apa maksud kandungan Al-
Qur’an.

Dalam surat Al- Qamar ayat 32, Allah menjamin bahwa Al-Qur’an itu mudah dipelajari dan
dihafalkan.

ِّ ِ‫س ْرنَا ا ْلقُ ْر َءانَ ل‬


‫لذ ْك ِر‬ َّ َ‫َولَقَ ْد ي‬

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran”. (QS Al- Qamar ayat
32)
4. Bahasa Al-Qur’an Tidak Dapat Ditiru
Para penyari zaman dahulu ketika membaca Al-Qur’an, mereka mengagumi penggunaan
bahasa Al-Qur’an yang begitu indah. Selain itu, Al-Qur’an juga menggunakan bahasa arab
yang sangat tinggi.

Keindahan dan ketepatan bahasa Al-Qur’an membuktikan bahwa kitab suci ini bukanlah
buatan seorang manusia, melainkan firman Allah SWT.

Dalam surat Yunus ayat 38, Allah berfirman,

‫ور ٍة ِّم ْثلِ ِه‬


َ ‫س‬ُ ِ‫أَ ْم يَقُولُونَ ا ْفتَ َراهُ قُ ْل فَأْتُوا ب‬

“Atau (patutkah) mereka mengatakan: “Muhammad membuat-buatnya”. Katakanlah:


“(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya
… “. ( QS. Yunus ayat 38)

Menghadapi omongan manusia yang mau membuat rekaan dan tandingan Al-Qur’an, Allah
Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

َ‫صا ِدقِين‬ ُ ‫ور ٍة ِمنْ ِم ْثلِ ِه َوا ْدعُوا‬


َ ‫ش َهدَا َء ُك ْم ِمنْ دُو ِن هَّللا ِ إِنْ ُك ْنتُ ْم‬ َ ‫س‬ُ ِ‫ب ِم َّما نَ َّز ْلنَا َعلَى َع ْب ِدنَا فَأْتُوا ب‬
ٍ ‫َوإِنْ ُك ْنتُ ْم فِي َر ْي‬

Artinya: “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”. (QS. Al-
Baqarah ayat 23).

Hal ini dipertegas dengan,

َ ‫ستَطَ ْعتُ ْم ِمنْ دُو ِن هَّللا ِ إِنْ ُك ْنتُ ْم‬


َ‫صا ِدقِين‬ ٍ ‫س َو ٍر ِم ْثلِ ِه ُم ْفتَ َريَا‬
ْ ‫ت َوا ْدعُوا َم ِن ا‬ ْ ‫أَ ْم يَقُولُونَ ا ْفتَ َراهُ قُ ْل فَأْتُوا ِب َع‬
ُ ‫ش ِر‬

Artinya: “Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat Al-Quran itu”,


Katakanlah : “(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat
yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain
Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar”. (Q.S. Huud [11]: 13)

Manusia, tidak akan menyerah. Mungkin mereka akan bekerjasama dengan setiap makhluk
yang ingin membuat tandingan Al-Qur’an. Namun Allah masih menjamin ini tak akan
berhasil sesuai firman-Nya,

‫ض ظَ ِهي ًرا‬ ُ ‫س َوا ْل ِجنُّ َعلَ ٰى أَنْ يَأْتُوا بِ ِم ْث ِل ٰ َه َذا ا ْلقُ ْرآ ِن اَل يَأْتُونَ بِ ِم ْثلِ ِه َولَ ْو َكانَ بَ ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم لِبَ ْع‬ ُ ‫ت اإْل ِ ْن‬ ْ ‫قُ ْل لَئِ ِن‬
ِ ‫اجتَ َم َع‬
Artinya: Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia,
sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (Q.S. Al-Isra’ ayat
88).

NAMA :A Alim Amanulloh (202601935)

SEMESTER :PGMI REG 3

DOSEN :Drs. H Muslimin, M.Pd. I

Anda mungkin juga menyukai