Anda di halaman 1dari 4

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa Arab pertama kali dikenal sebagai bahasa orang-orang di Jazirah Semenanjung Arabia,
kemudian setelah datangnya agama islam dikenal pula sebagai bahasa agama sebab Al-Qur’an
sebagai pedoman hidup kaum muslimin itu dituliskan dalam bahasa Arab yang sangat indah
susunan dan rangkaian kalimatnya. Bahasa Arab juga dikenal sebagai bahasa ilmu pengetahuan
sebab begitu banyak ilmu pengetahuan di masa perkembangan Islam yang dituliskan dalam
bahasa ini, lalu di tahap perkembangan selanjutunya bahasa Arab telah menjadi bahasa dunia,
karena tidak hanya digunakan oleh sekelompok masyarakat Arab atau pemeluk Islam saja, tetapi
telah diakui sebagai bahasa komunikasi di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Perlu sekali bagi
kita terutama ummat Islam untuk mengetahui secara singkat tentang ilmu-ilmu Al-Qur’an dan
segala yang terkandung di dalamnya.Dengan tekun dan bantuan potensi serta analisa yang luas
kita kerahkan segalanya demi bakti kepada Kitab yang mulia ini, baik via tangan guru beserta
kemuka, atau para sarjana intelek yang tangguh, yang telah menghabiskan usianya untuk
membela peninggalan yang mulia ini.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu Uslub menurut bahasa dan istilah?

2. Apa itu Uslub Al-Qur’an?

5. Apa sajakah manfaat Amtsal Al-Qur’an?

6. Apa manfaat penguasaan qasam Al-Qur’an?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Uslub

Uslub berasal dari kata Salaba-Yaslubu-Salban yang berarti merampas, merampok, dan
mengupas.Kemudian terbentuk kata uslub yang berarti jalan-jalan diantara pepohonan dan cara
mutakallim dalam berbicara (menggunakan kalimat).
1. Jalan yang memanjang juga disebut uslub.Bisa diakatakan bahwa uslub adalah jalan,cara, dan
mazhab.Uslub juga berarti fann( seni).Ada ungkapan bahwa seseorang mengambil uslub dari
suatu kalimat, berarti orang itu mengambil seni dari klaimat tersebut.

2. Dalam terminologi ahli Balaghah, uslub adalah sebuah metode dalam memilih redaksi dan
menyusunnya, untuk mengungkapkan sejumlah makna, agar sesuai dengan tujuan dan
pengaruh yang jelas.Pengertian lainnya, uslub adalah berbagai ungkapan redaksi yang selaras
untuk menimbulkan beragam makna yang dikehendaki.

3. Uslub menurut istilah adalah cara berbicara yang diambil mutakallim dalam menyusun
kalimatnya dengan memilih lafadz-lafadznya.

4. Dengan demikian, uslub merupakan cara yang dipilih mutakallim atau penulis di dalam
menyusun lafadz-lafadz untuk mengungkapkan suatu tujuan dan makna kalamnya.dan uslub
terdiri dari tiga hal, yaitu cara, lafadz, dan makna.Sedangkan dalam aspek keilmuannya tentang
studi ilmu uslub/gaya bahasa disebut uslubiyyah atau kita sering menyebutnya dengan isitilah
stilistika.

Adapun pengertiannya (uslub) dalam bahasa Arab, ialah makna yang terdapat dalam
suatu bentuk susunan lafadz-lafadz (kalimat) agar lebih mudah mencapai tujuan yang dimaksud
pada diri pendengar atau pembaca.

2.2.Pengertian Uslub Al-Qur’an

Berbicara tentang uslub Al-Qur’an, berarti kita akan membahas tentang metode-metode Al-
Qur’an sebagai wahyu Allah SWT.Dalam menyampaikan hidayah-Nya kepada seluruh ummat
manusia.Pembahasan ini sangat luas, oleh karena itu hendaknya kita mengenalnya terlebih
dahulu pengertian umumnya.Diantarnya ada yang mengemukakan: “Uslub Al-Qur’an, ialah:
sumber kekaguman karena kandungan kemukjizatannya yang berlangsung terus menerus”.

Uslub al-Qur’an adalah metode analisis dan pendekatan yang refrensif dalam menyusun
kalimat-kalimatnya dan pemilihan lafadz-lafadznya.Uslub Al-Qur’an mempunyai karakteristik,
yaitu: sentuhan lafadz Al-Qur’an melalui keindahan intonasi Al-Qur’an dan keindahan bahasa Al-
Qur’an, dapat diterima semua lapisan masyarakat, Al-Qur’an akal dan perasaan, keserasian
rangkaian kalimat Al-Qur’an dan kekayaan seni redaksional.

2.3.Contoh-cobtoh Uslub Al-Qur’an


Al-Qur’an di dalam menyuruh, melarang, dan memberi pilihan kepada hamba, tidak hanya
memakai semacam uslub saja.Berikut ini uslub-uslub yang terdapat di dalam Al-Qur’an, antara
lain:

a.Uslub dalam Menyuruh Suatu perbuatan Al-Qur’an menuntut kita mengerjakan suatu
pekerjaan menggunakan sepuluh macam uslub, salah satu yaitu pertama, menyuruh dengan
jelas menggunakan kata suruhan,seperti firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl :90).Kedua
menerangkan bahwa perbuatan yang diperintahkan itu diwajibkan kepada yang dikenai
hukum. (Q.S.Al;Baqarah: 178).

b. Uslub dalam Mencegah Suatu Perbuatan Dalam mengungkapkan larangan, Al-Qur’an


menggunakan sembilan uslub, salah satu yaitu pertama, dengan jelas memakai kata mencegah,
seperti : ……‫…هويهننههىى هعنن انلفهنحهشآ ننء هونلممنهكنر هونلبهنغهي‬.. “….dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan….(Q.S.An-Nahl:90).

2.4.Macam-macam Uslub Al-Qur’an

Pembahasan uslub Al-Qur’an ini meliputi:

1. Amstalul Qur’an (Perumpamaan Al-Qur’an)

2. Jadadul Qur’an (Pembantahan Al-Qur’an dalam Al-Qur’an) 3. Aqsamul Qur’an (Sumpah-


sumpah dalam Al-Qur’an)

4. Qasasul Qur’an (Kisah-kisah dalam Al-Qur’an)

5. Balaghatul Qur’an. Namun kami dalam hal spesifik membahas dalam menguraikan tentang
amtsalul Qur’an dan Aqsamul Qur’an saja.

2.5. Amtsalul Qur’an

Kata Amtsal merupakan jamak dari matsal.Secara harfiah semakna dengan syabah yang berarti
serupa, sama, atau seperti.Dalam bahasa Arab, kata ini selalu digunakan untuk menyamakan
sesuatu dengan sesuatu yang lain, seperti yang tergambar dalam ungkapan ‫س‬ ‫ت نمنثمل الششنم ن‬
‫( اهنن ه‬Anda
bagaikan matahari).Ungkapan ini bermaksud menyamakn seseorang dengan matahari.Maka
dalam ilmu balaghah, matsal atau mitslu menjadi salah satu adat tasybih sama dengan kaf dan
syibh.Berdasarkan makna harfiah ini,istilah amtsal Al-Qur’an berarti perumpamaan-
perumpamaan yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Matsal secara istilah mempunyai beberapa makna,yaitu sebagai berikut:

a. Matsal adalah suatu ungkapan yang menyerupakan keadaan sesuatu atau seseorang
dengan apa-apa yang terkandung dalam ungkapan itu, seperti yang terdapat dalam ungkapan
‫( لهتهننثممر الددشر أههماَهم الهخهناَنزنيهر‬jangan kau tebarkan mutiara di depan babi-babi itu)Ungkapan ini
menggambarkan seseorang yang memberi nasihat atau perkataan yang mulia kepada orang-
orang yang tidak memahami nasihat itu atau tidak akan mengamalkannya.Artinya, keadaan
orang yang memberikan nasihat tersebut sama dengan orang yang menebarkan mutiara di
hadapan babi; keduanya sama-sama tidak akan berguna.Nasihat tidak akan berguna bagi orang
yang tidak mengamalkannya, sebagaimana halnya mutiara tidak mempunyai arti apa-apa bagi
seekor binatang yang disebut babi.Di dalam kajian ilmu Balaghah hal ini disebut dengan
isti’arah tamtsiliyyah.Dalam bahasa Indonesia matsal seperti ini disebut dengan pribahasa.

b. Matsal adalah suatu ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan keadaan dan kisah
yang menakjubkan.Hal ini banyak terdapat dalam Al-Qur’an, seperti firman Allah SWT dalam
surah Muhammad: 15.

c. Matsal adalah menggambarkan sesuatu yang abstrak secara konkret, agar yang abstrak itu
mudah dipahami dan berpengaruh kepada jiwa manusia.Hal ini banyak terdapat dalam Al-
Qur’an , seperti menggambarkan pahala yang abstrak yang akan diberikan kepada orang-orang
yang berinfaq dijalan Allah dengan sesuatu yang konkret serta berupa tumbuh-tumbuhan ,
dimana satu biji dapat mengahsilkan tujuh ratus biji (Q.S.Al-Baqarah:261).

Dari 3 makna matsal yang tertera diatas, menurut Al-Qaththan, matsal Al-Qur’an lebih cocok
diartikan kepada pengertian terakhir, yaitu menonjolkan makna dalam bentuk perkataan yang
menarik dan padat serta mempunyai pengaruh yang dalam terhadap jiwa.

Anda mungkin juga menyukai