Anda di halaman 1dari 4

ULUMUL QUR’AN

Al-Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Agama Islam

Nama : Wildan Putra Bungsu


Nim : 1232010142
Kelas : MPI-D

Ulumul Qur’an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang lingkup pembahasan yang
luas. Ulumul Qur’an meliputi semua ilmu yang ada kaitanya dengan Al-Qur’an, baik berupa
ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupun ilmu-ilmu bahasa Arab. Disamping itu, masih
banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di dalamnya.
Kata Ulumul Qur’an sendiri berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu
“ulum” dan “Al-Qur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu” yang berarti ilmu-
ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah memberikan pengertian bahwa
ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari
segi keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang
terkandung di dalamnya.
Al-Qur’an banyak mengemukakan pokok-pokok serta prinsip-prinsip umum pengaturan
hidup dalam hubungan antara manusia dengan Allah dan mahluk lainnya. Di dalamnya terdapat
peraturan-peraturan seperti beribadah langsung kepada Allah Swt, berkeluarga, bermasyarakat,
berdagang, utang-piutang, kewarisan, Pendidikan dan pengajaran, pidana, dan aspek-aspek
kehidupan lainnya yang oleh Allah Swt. Dijamin dapat berlaku dan dapat sesuai pada setiap
tempat dan setiap waktu.karena al-Quran adalah “kalamullah” atau “Perkataaan atau wahyu
allah” yang disampaikan untuk umat islam yang diturunkanya malalui perantara malakikat jibril
kepada Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, al-Qur’an menjadi pedoman hidup bagi manusia.

Setiap Muslim diperintahkan untuk melakukan seluruh tata nilai dan kandungan ayat
yang terkandung didalamnanya dalam kehidupannya. Sikap memilih sebagian dan menolak
sebagian tata nilai itu dipandang Al-Qur’an sebagai bentuk pelanggaran dan dosa.
Melaksanakannya dinilai ibadah, memperjuangkannya dinilai sebagai perjuangan suci, mati
karenanya dinilai sebagai mati syahid, hijrah karena memperjuangkannya dinilai sebagai
pengabdian yang tinggi, dan tidak mau melaksanakannya dinilai sebagai zalim, fasiq, dan kafir.

Oleh sebab itu, kita sebagai umat Islam mulailah untuk lebih memahami dan
mempelajari kandungann yang ada dalam Al-Qur’an, yakni salah satunya dengan Ulumul Qur’an
yang didalamnya berisi tentang sumber utama ajaran agama Islam dan kemudian
mengamalkannya juga menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.Dan semoga saja kita bisa
menjadi insan yang ber-Ahlak Qur’ani dan mendapatkan syafa’at dari al-Quran di hari kelak
nanti,aamiin..
ULUMUL QUR’AN DAN PERANANYA DALAM MEMAHAMI AL-QUR’AN
Kata Ulumul Qur’an sendiri berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu
“ulum” dan “Al-Qur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu” yang berarti ilmu-
ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah memberikan pengertian bahwa
ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari
segi keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang
terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, Ulumul Qur’an merupakan suatu ilmu yang
mempunyai ruang lingkup pembahasan yang luas. Ulumul Qur’an meliputi semua ilmu yang ada
kaitanya dengan Al-Qur’an, baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupun ilmu-ilmu
bahasa Arab. Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di dalamnya.
Al-Qur’an secara bahasa berasal dari bahasa Arab ‫رآن‬6‫ق‬-‫رأ‬6‫يق‬-‫ قرأ‬yang merupakan isim
masdhar yaitu artinya bacaan. Menurut sebagian ulama berpendapat bahwa walaupun kata
AlQur’an adalah masdhar (bacaan), namun Al-Qur’an bermakna maf’ul (yang dibaca). Al-
Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
mukjizat yang di dalamnya terkandung bacaan dan isi yang menarik untuk dijadikan studi
sehingga melahirkan beragai macam pengetahuan diantaranya adalah ‘Ulumul Qur’an. Menurut
para ulama Ushul, ulama Fiqh, dan ulama Bahasa, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang lafadzh-lafadzhnya mengandung mukjizat,
membacanya mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir, dan ditulis pada
mushaf, mulai dari surat Al-Fatihah sampai surat An-Nas.
ruang lingkup pembahasan ‘Ulum Al-Qur’an terdiri dari enam hal pokok berikut :
1. Persoalan turunnya Al-Qur’an (nuzul Al-Qur’an)
2. Persoalan sanad (rangkaian para periwayat)
3. Persoalan qira’at (cara pembacaan Al-Qur’an)
4. Persoalan kata-kata Al-Qur’an
5. Persoalan makna-makna Al-Qur’an yang berkaitan dengan hukum
6. Persoalan makna-makna Al-Qur’an yang berpautan dengan kata-kata Al-Qur’an.
Ulumul Quran memiliki posisi dan kedudukan yang sangat penting karena ia menjadi
pintu gerbang bagi pemahaman kandungan Al-Quran yang lebih baik. Dengan kata lain, langkah
awal yang harus dilakukan untuk dapat memahami Al-Quran dengan utuh dan komprehensif
adalah memahami ulumul Quran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami makna dan
manfaat yang terkandung dalam pengertian Ulumul Quran, seperti :
1. Memahami Bahasa Dan Tata Bahasa Quran
2. Menguasai Tafsir Quran
3. Memahami Asbabun Nuzul Quran
4. Menelusuri Sejarah Quran
5. Mempelajari Kaidah-Kaidah Pengamalan Quran
6. Memahami Relevansinya Dalam Kehidupan Manusia
7. Memperkukuh Iman Dan Keimanan
BAHASA QUR’AN
Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an. Bahasa Arab adalah salah satu bahasa tertua di dunia.
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang awal mula munculnya bahasa Arab. Teori pertama
menyebutkan bahwa manusia pertama yang melafalkan bahasa Arab adalah Nabi Adam as.
Analisa yang digunakan Nabi Adam as (sebelum turun ke bumi) adalah penduduk syurga, dan
dalam suatu riwayat dikatakan bahwa bahasa penduduk syurga adalah bahasa Arab, maka secara
otomatis bahasa yang digunakan oleh Nabi Adam as adalah bahasa Arab dan tentunya anak-anak
keturunan Nabi Adam pun menggunakan bahasa Arab. Setelah jumlah keturunan Adam as
bertambah banyak dan tersebar ke beragai tempat, bahasa Arab yang digunakan saat ini
berkembang menjadi jutaan bahasa yang berbeda. Teori ini kurang populer di kalangan ahli
bahasa modern, khususnya di kalangan orientalis, dengan asumsi bahwa tidak ada bukti ilmiah
yang menyebutkan bahwa Adam menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari.
Sedangkan Schlozer, seorang tokoh orientalis, mengemukakan bahwa bahasa Arab termasuk
rumpun bahasa semit. Teori ini diambil dari pembagian bangsa-bangsa di dunia yng terdapat di
dalam kitab perjanjian lama. Teori ini menggambarkan bahwa setelah terjadinya banjir Nabi
Nuh, semua bangsa di dunia berasal dari tiga orang putra Nabi Nuh as yaitu Syam, Ham dan
yafis. Nama semit di ambil dari nama Syam putra Nabi Nuh as yang tertua. Namun teori ini juga
mempunyai kelemahan. Tabel penyebaran putra-putra Nabi Nuh as yang disebutkan dalam
perjanjian lama hanya membagi bangsa berdasarkan pertimbangan polotik dan geografis semata,
tidak ada sangkut autnya dengan bahasa.
Ciri Bahasa Al-Qur’an dan Ciri gaya bahasa Alqur’an dapat dilihat pada tiga poin:
1) Susunan kata dan kalimat Alqur’an Poin ini menyangkut:
a) Nada dan lagamnya
b) Singkat dan padat
c) Memuaskan para pemikir dan orang awam
d) Memuaskan akal dan jiwa
e) Keindahan dan Ketetapan maknanya

2) Keseimbangan redaksi
a. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya.
b. Keseimbangan kata dengan sinonim atau makna kata dikandungnya.
c. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata
yang menunjukkan akibatnya.
d. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata dengan
kata penyebabnya.
3) Ketelitian redaksinya
Sebagian contoh kata as-sama’ (pendengaran) dan al-abshar (penglihatan) dalam arti indera
manusia. Ditemukan dalam Al-qur’an secara bergantian sebanyak tiga belas kali. Dari
jumlah tersebut ditemukan bahwa kata as-sama’ selalu digunakan dalam bentuk tunggal dan
selalu mendahului kata al-abshar yang selalu dalam bentuk jama’. Dalam arti, pasti ada
bahsa asli.
BACAAN AL-QUR’AN
Keutamaan membaca Al-Qur’an terdapat dalam Al-Qur’an itu sendiri yakni AlQur’an adalah
kitab yang terpelihara dan terjaga sampai hari kiamat. Selain dalam surat Al-Hijr ayat 9, terdapat
pula keterangan bahasa Al-Qur’an adalah kitab mulia, tidak ada kebathilan dan penyimpangan
padanya. Qur’an Surat Fusshilat ayat 41 dan 42 yang artinya: “...Dan sesungguhnya (Al-Qur’an)
itu adalah kitab yang mulia, yang tidak akan didatangi oleh kebathilan baik dari depan maupun
dari belakang (dari masa lalu dan masa yang akan datang)”. Allah Swt. telah menyiapkan
ganjaran yang tiada tanding di akhirat nanti dengan memerintahkan hambanya untuk senantiasa
membaca Al-Qur’an, yang artinya: “Bacalah Al-Qur’an sebab dihari kiamat nanti akan datang
sebagai penolong bagi para pembacanya.”(H.R. Tirmidzi).
Persoalan qira’at (cara pembacaan Al-Qur’an)
Persoalan ini menyangkut hal-hal berikut ini :
1) Cara berhenti (waqaf)
2) Cara memulai (ibtida’)
3) Imalah
4) Bacaan yang dipanjangkan (madd)
5) Meringankan bacaan hamzah
6) Memasukkan bunyi huruf yang sukun kepada bunyi sesudahnya (idhgam)
Persoalan kata-kata Al-Qur’an
Persoalan ini menyangkut beberapa hal berikut :
1) Kata-kata Al-Qur’an yang asing (gharib)
2) Kata-kata Al-Qur’an yang berubah-ubah harakat akhirnya(mu’rob)
3) Kata-kata Al-Qur’an yang mempunyai makna serupa (homonym)
4) Padanan kata-kata Al-Qur’an (sinonim)
5) Isti’arah
6) Penyerupaan (tasybih)
Membaca Al-Qur'an bisa menjadi satu di antara amalan ibadah yang akan mengantarkan umat
Islam ke surga Allah Swt. Namun, dalam membaca Al-Qur'an harus dilakukan dengan baik dan
benar sehingga apa yang dibaca bisa masuk dalam hati serta menjadi pahala.Untuk bisa lancar
membaca Al-Qur'an memang tak bisa instan, butuh serangkaian proses yang perlu dilakukan.Ada
beberapa tata cara yang bisa diikuti oleh umat Islam dalam membaca Al-Qur'an agar bisa lancar
dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai